Konfigurasi Dan penanganan Gangguan Pada Jaringan Internet Telkom Speedy Pada PT. Telekomunikasi Indonesia

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainmet) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian TELKOM berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula TELKOM telah mengalami berbagai transformasi. Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW TELKOM Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi sistem dan model operasi dan transformasi sumber daya manusia, dan menghasilkan produk-produk yang sangat bermanfaat untuk Indonesia.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan suatu perusahaan besar yang bergerak dibidang jasa pelayanan telekomunikasi dan informasi untuk umum dalam negeri. Salah satu layanan teknologi yang berkembang saat ini adalah layanan teknologi Broadband. Yaitu produk layanan speedy (intenet access end-to-end) dari PT. TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang tinggi hingga 3 Mbps yang diluncurkan dari modem sampai Broadband Remote Access Server (BRAS).

Masalah lost connection bukan sepenuhnya berasal dari pusat penyedia layanan, tetapi bisa juga disebabkan dari sisi pelanggan. Beberapa masalah misalnya, PC terkena virus, jumlah PC yang terlalu banyak atau modem yang digunakan rusak menyebabkan masalah lost connection


(2)

pada jaringan speedy. Sehingga banyak pelanggan speedy yang mengeluh karena koneksinya terganggu, untuk itu diperlukan pengaturan yang sesuai untuk jaringan speedy agar koneksi tetap lancar

Sejalan dengan komitmen PT. TELKOM yang baru, maka perusahaan dituntut untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelayanan speedy diseluruh Indonesia. Dengan perkembangan Hardware yang begitu pesat dapat membantu dalam proses pengembangan jaringan agar pelanggan puas dengan layanan yang diberikan PT. TELKOM. Oleh karena itu dibuatlah dokumen “Konfigurasi dan Penanganan Gangguan pada Jaringan Internet Telkom Speedy”.

1.2 Perumusan Masalah

Mengkonfigurasi dan menganani gangguan pada jaringan speedy di PT. Telekomunikasi Indonesia Network Regional Jawa Barat.

1.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud dari kerja praktek ini adalah dapat membuat arsitektur jaringan, serta dapat mengkonfigurasi dan menangani gangguan pada jaringan internet Telkom Speedy. Dan adapun tujuan dari kerja praktek ini :

1. Mengetahui tentang dasar ilmu Telekomunikasi.

2. Mengetahui pengawasan dan pengontrolan jaringan Telekomunikasi dan Speedy. 3. Mengetahui penanganan gangguan yang tepat dan cepat pada jaringan Speedy.

4. Mengetahui lebih rinci, cara kerja pemasangan instalasi Telkom Speedy dari sentral hingga sampai ke pelanggan.


(3)

1.4 Batasan Masalah

Masalah yang akan dibahas hanya tentang alur arsitektur jaringan, konfigurasi akses internet Telkom Speedy dan bagaimana pengoperasian fungsi-fungsi dasar jaringan serta berbagai jenis gangguan dan penanganannya.

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam hal ini melakukan kerja praktek pada PT. TELKOM NETWORK REGIONAL JAWA BARAT dengan cara sebagai berikut :

1. Pustaka

Mempelajari tentang ilmu telekomunikasi, dengan membaca berbagai macam literatur seperti buku-buku dan artikel di internet.

2. Wawancara

Melakukan wawancara kepada orang-orang yang terkait dalam instansi tersebut sesuai dengan batasan masalah yang ada serta melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh informasi berupa data-data terkait serta melihat secara langsung bagaimana melakukan pengontrolan jaringan Speedy.

3. Evaluasi dan hasil analisis

Melakukan evaluasi dengan mengklarifikasi data-data yang diperoleh untuk kemajuan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.

4. Penulisan Laporan

Menulis seluruh hasil pada kegiatan kerja praktek pada PT. TELKOM NETWORK REGIONAL JAWA BARAT


(4)

1.6 Sistematika Penulisan

Penjelasan sekilas tentang konten-konten dari setiap bab yang terdapat dalam laporan ini. Agar pembaca dapat mengetahui sekilas tentang isi dari setiap bab yang ada.

Bab 1 Pendahuluan

Membahas mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Menguraikan tentang sejarah instansi, dan tentang teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas, serta teori penunjang.

Bab 3 Pembahasan

Menjelaskan mengenai konfigurasi jaringan, penanganan gangguan dan analisis dari hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung.

Bab 4 Kesimpulan dan Saran

Menjelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil akhir dari kerja praktek dan berisi saran-saran.


(5)

BAB 2

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. TELKOM adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan (Telepon Rumah TELKOM dan Telepon tanpa Jaringan atau Wireless FLEXI).

2.1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT. Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages.

Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT. Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT. Infomedia Nusantara pada saat PT. Telkom Tbk menanamkan investasi. Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam setiap aspek kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008.

Pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreemen (SPA) untuk membeli 49% saham PT Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa), sehingga 100% saham PT Infomedia Nusantara telah dimiliki oleh Telkom Group.


(6)

Saat ini, Infomedia, sesuai dengan visinya menjadi penyedia jasa layanan informasi yang utama dikawasan regional telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut dengan mengoptimalkan kompetensi untuk mengambil opportunity dalam pengembangan bisnis kedepan melalui transformasi bisnis dari 3 Pilar Bisnis (Layanan Direktori, Layanan Contact Center dan Layanan Konten) menuju Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing (BPO) dan Layanan Konten Digital atau Digital Rich Content (DRC).

Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai bisnis penyediaan jasa alih-daya (outsourcing) oleh pihak ketiga bagi perusahaan untuk satu atau beberapa fungsi bisnis dalam jangka panjang (multi year contract). Bisnis Layanan Outsourcing (BPO) yang telah dijalani Infomedia saat ini berbasis layanan voice yaitu Layanan Contact Center baik untuk inbound maupun outbound dan non voice seperti direct mail dan web development. Namun saat ini Infomedia telah membagi bisnis Layanan Outsourcing (BPO) kedepannya dalam empat kelompok berdasarkan basis layanan yaitu: Contact Center Services, HR Services, IT Services dan Direct Mail.

Sedangkan pengembangan bisnis Layanan Konten Digital (DRC) didasarkan oleh semakin berkembangnya kebutuhan informasi yang semakin cepat dan mobile, perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Infomedia membagi bisnis DRC dalam 3 bagian, yaitu; printed (Yellow Pages, White Pages & Special Directory) , mobile (mobile application, SMS) dan online (online ad, e-commerce, membership).

Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan solusi layanan informasi dan komunikasi yang prima bagi customer dan masyarakat di Indonesia.


(7)

Menjadi pemimpin di kawasan regional dalam industri informasi terpadu dan media digital.

Misi

Menjadi panutan dalam industri bisnis informasi, media dan konten dengan menciptakan nilai tambah bagi pihak yang berkepentingan.

Commitment

Untuk Pelanggan :

Memberikan produk dan layanan yang terbaik dan berkualitas dengan menjadi penghubung antara pelanggan dan dunia melalui jasa layanan terdepan dalam hal informasi dan telekomunikasi.

Untuk Pekerja :

Memberikan kesempatan untuk belajar, bertumbuh dan memiliki masa depan yang lebih baik.

Untuk Pemegan Saham :

Menyediakan kesempatan untuk pertumbuhan nilai. • Untuk Masyarakat :

Menjadi mitra lingkungan yang baik dan dapat menjunjung tinggi nilai moral.

Tata Nilai

Fokus pada Pelanggan :

- Mendahulukan kepentingan pelanggan setiap waktu (Customer First).

- Mengupayakan yang terbaik untuk melakukan inovasi untuk menghasilkan produk dan layanan bernilai bagi pelanggan (Innovation).


(8)

- Mempertanggungjawab kan perilaku kita (Accountable).

- Menggunakan fakta dan data dalam setiap pengambilan keputusan (Reliable). • Integritas :

- Konsisten dalam setiap perilaku kita (Consistent).

- Selalu berperilaku yang menunjukkan moralitas tinggi (Respectable). • Keterbukaan :

- Selalu siap akan tantangan baru dan mau meningkatkan pengetahuan (Changeable). - Menyadari dan mau terbuka terhadap umpan balik dalam upaya perbaikkan yang

berkesinambungan (Continuous Improvement).

2.1.2 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Logo baru TELKOM mencerminkan brand positioning ”Life Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured, progressive dan heart.

Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simple. Simplifikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U” yakni “the world is in your hand”.


(9)

Gambar 2.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.

Expertise: makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment.

Empowering: makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

Assured: makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat

Progressive: kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

Heart: simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.

Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :

Expert Blue pada teks TELKOM melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi • Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis


(10)

Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.


(11)

Position Title MGR IP NETWORK OPERATION & MAINTENANCE Report TO GM NETWORK REGIONAL JAWA BARAT Unit Name NETWORK REGIONAL JAWA BARAT Job Title MGR IP NETWORK OPERATION & MAINTENANCE Job Stream TELECOMMUNICATION Editorial 2010 Mission Statement

Tanggung Jawab Utama

• Memastikan strategi pengelolaan IP Network operation, maintenance dan fault handling yang dikelolanya sejalan dengan strategi bisnis Network Regional Divisi Infratel.

• Memastikan rumusan sistem dan kebijakan pengelolaan IP Network sesuai dengan pedoman serta kebijakan Network Regional Divisi Infratel.

• Memastikan usulan rencana kerja dan anggaran IP Network sesuai dengan strategi dan kebijakan Network Operation dan disampaikan kepada atasan langsungnya tepat pada waktunya.

• Memastikan rencana kerja dan anggaran IP Network operation, maintenance dan fault handling tercapai melalui implementasi proses bisnis IP Network sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan.

• Memastikan performansi IP Network tercapai melalui implementasi sistem pengelolaan kinerja di fungsi yang dikelolanya sesuai kebijakan yang berlaku.

• Memastikan sumber daya (keuangan, SDM, perangkat dan sarana kerja) yang menjadi tanggung jawabnya dikelola dengan baik.

• Memastikan pengembangan karir dan kompetensi bawahannya difasilitasi dengan baik. • Memastikan hubungan kerja dengan pihak internal dan eksternal dapat menghasilkan sinergi. • Memastikan kebijakan IP Network Operation & Maintenance dan informasi penting


(12)

• Memastikan melakukan pengelolaan terhadap dukungan operasi dan pemeliharaan perangkat IP/DATA NW.

• Memastikan adanya pengendalian program pemeliharaan rutin Infrastruktur IP/DATA NW. • Memastikan dilakukannya terhadap pengelolaan proses optimalisasi Infrastruktur IP/DATA

NW.

• Memastikan kegiatan eskalasi fault handling infrastruktur IP/DATA NW dikelola dengan efisien.

• Memastikan dilaksanakannya pengaturan sumber daya expert IP/DATA NW serta pengaturan penjadualan kegiatan Ophar.

• Memastikan adanya penyusunan Disaster Recovery Plan IP/Data NW.

Kerja Standar Kinerja

• Hasil audit manajemen tentang keselarasan sistem pengelolaan IP Network Operation & Maintenance dengan kebijakan Network Regional Divisi Infratel.

• Kualitas strategi pengelolaan IP Network Operation & Maintenance Ketepatan waktu penyampaian strategi pengelolaan IP Network Operation & Maintenance.

• Tingkat deviasi usulan dengan hasil penetapan usulan rencana kerja dan anggaran IP Network Operation & Maintenance.

• Tersedianya usulan rencana kerja dan anggaran IP.

• Pencapaian rencana kerja dan anggaran IP Network Operation & Maintenance (tingkat deviasi antara realisasi dengan rencana kerja).

• Hasil audit manajemen dari sisi pel.


(13)

• Produktivitas sumberdaya. • Efektivitas beban kerja.

• Tingkat keberhasilan usulan pengembangan karir dan kompetensi bawahan.

• Tingkat kesesuaian eksekusi interface agreement dengan unitunit lain Tingkat keberhasilan kerja sama operasional.

• Tingkat pemahaman karyawan tentang informasi yang berhubungan dengan fungsi IP Network.

• Tingkat efektifitas dan efisiensi SOP/SMP Perangkat IP/Data NW. • Tingkat Efektifitas OPHAR.

• Ketepatan waktu penyediaan SOP/SMP. • MTTRes sesuai OPI.

• MTTIRes.

• Tingkat efektifitas Upgrade. • Tingkat pencapaian SLA. • Tingkat Kecepatan Prioritas. • Ketersediaan Standard.

• Ketepatan waktu penyediaan Kalender. • Tingkat efektifitas KM.

• Efektifitas Prosedur.

• Tingkat efektifitas Komunikasi.

• Rekomendasi metodologi penanganan gangguan perangkat IP/Data NW. • Ketersediaan SOP/SMP perangkat IP/Data NW.


(14)

• Konsep kontingensi dan penanggulangan disaster. • Rekomendasi perbaikan.

• Permintaan pengembangan Infrastruktur IP/Data NW. • Daftar ide dan usulan optimalisasi Infrastruktur.

• Hasil analisa trend, laporan gangguan dan performansi. • Rekomendasi optimalisasi Infrastruktur IP/Data NW.

• Design dan Implementasi kontingensi Infrastruktur IP/Data NW dan penanggulangan disaster.

• Log Book Permintaan eskalasi. • Hasil analisa dan evaluasi problem. • Rekomendasi penanganan eskalasi.

• Laporan hasil koordinasi dengan unit dan vendor terkait • Laporan penyelesaian eskalasi.

• Pekerjaan terdistribusi secara seimbang.

• Keseimbangan beban kerja pada setiap personil sehingga dapat mencapai produktifitas yang optimal.

• Tersedianya dokumen Disaster Recovery Plan.

Kualitas Pribadi

• Achievement Orientation.

Deskripsi : Mencapai sasaran kerja yang menantang dan prestasi kerja yang lebih baik. • Action Management.


(15)

• Adaptability.

Deskripsi : Mempertahankan efektivitas kerja ketika menghadapi perubahan yang terjadi (lingkungan, prosedur dan orang).

• Analitical Thinking.

Deskripsi : Kemampuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber masalah, menggunakan pendekatan berpikir yang logis, sistematis dan teratur secara kronologis

• Flexibility.

Deskripsi : Kemampuan mengubah pola pikir dan pola perilaku dengan mudah dan cepat sejalan dengan keragaman kebutuhan/tuntutan.

• Innovation.

Deskripsi : Membuat dan menerapkan metode penyelesaian yang inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan pekerjaan.

• Interpersonal Relationship.

Deskripsi : Kemampuan untuk mengenali, menginterpretasi dan mengantisipasi minat dan perasaan orang lain, serta mengkomunikasikan pemahaman-pemahaman tersebut berlandaskan empati.

• Managing People & Change.

Deskripsi : Kemampuan mengelola bawahan dan perubahan untuk mencapai tujuan sesuai visi, misi dan strategi perusahaan.

• Organizational Awareness.

Deskripsi : Kemampuan menggunakan pengetahuan tentang situasi atau budaya organisasi untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi dampak keputusan yang diambil terhadap pihak atau unit lain.


(16)

• Problem Solving.

Deskripsi : Mengambil tindakan dan keputusan yang efektif untuk menyelesaikan masalah dan topik atau untuk memanfaatkan peluang berdasarkan analisis data.

Pengetahuan Ketrampilan

• Emerging IP and data networking technology scanning.

Deskripsi :Mampu memberikan berbagai alternative solusi dari permasalahan implementasi kebijakan pemilihan jenis teknologi layanan komunikasi IP dan data, termasuk perangkat service node, switching, router, transmisi dan signaling yang tepat sesuai dengan trend perkembangan teknologi dan pasar untuk memberikan benefit optimal bagi perusahaan. • MPLS backbone design.

Deskripsi :Mampu memilih dan mengimplementasikan teknik dan metodologi perancangan jaringan backbone MPLS sehingga proses dan hasil perancangan MPLS backbone esuai dengan prinsip-prinsip dan objektif perencanaan jaringan.

• Network and services management.

Deskripsi : Mampu melaksanakan evaluasi dan analisis atas kegiatan Network and services management dan dapat memberikan solusi secara komprehensif atas permasalahan yang potensial berdampak luas.

• Voice, data & multimedia services management.

Deskripsi :Mampu mengoptimalkan seluruh resources secara efektif/efisien guna melaksanakan pengelolaan Voice, data & multimedia services sampai dapat mencapai sasaran kualitas layanan yang ditetapkan.


(17)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengenalan TelkomSpeedy 2.2.1.1Pengertian TelkomSpeedy

Speedy adalah nama produk PT. Telkom yang merupakan layanan akses Internet dengan kecepatan tinggi yang memiliki kemampuan akses sesuai dengan klasifikasi pelanggan, serta dapat melakukan percakapan telepon secara bersamaan saat melakukan akses internet. Speedy menggunakan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line), teknologi akses, yang memungkinkan terjadinya komunikasi voice, data, dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair.

2.2.2 Teori Dasar Komputer dan Jaringan

Komputer adalah suatu perangkat elektronik yang dalam melaksanakan tugasnya diperlukan tiga interaksi dari ketiga komponen yang disebut dengan hardware (peralatan komputer yang secara fisik terlihat), software (program yang melakukan perintah - perintah untuk melakukan pengolahan data) dan brainware (manusia yang terlibat didalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer .

Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling) yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.

2.2.3 Defenisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer dan perangkat yang saling berhubungan yang memungkinkan pemakaian hardware dan software secaraan bersamaan atau sharing melalui perangkat komunikasi dan media transmisi.


(18)

a. Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dan perangkat didalam wilayah geografis yang terbatas seperti rumah, laboratorium komputer pada sekolah, atau beberapa gedung yang berdekatan.

Gambar 2.3 Local Area Network (LAN)

b. Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan yang menghubungkan wilayah metropolitan seperti kota atau daerah, dan menangani komunikasi yang luas di seluruh wilayah tersebut.

Gambar 2.4 Metropolitan Area Network (MAN)

c. Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang mencakup wilayah luas seperti kota, daerah, atau negara dengan menggunakan saluran komunikasi seperti jalur telepon, kabel, dan


(19)

Gambar 2.5 Wide Area Network (WAN)

2.2.4 Tipe Jaringan Komputer

Menurut fungsi komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan komputer dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :

a. Jaringan Peer to Peer. Peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Peer to peer adalah suatu model dimana PC dapat memakai resource pada PC lain atau menyediakan resourcenya untuk PC lain. Dengan kata lain dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama. Metode peer to peer ini pada sistem dikenal sebagai workgroup, dimana tiap - tiap komputer dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja.


(20)

b. Jaringan Client–Server. Selain pada jaringan local, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet di mana ada suatu unit computer yang berfungsi sebagai server yang memberikan layanan bagi komputer lain, dan client juga dapat berinteraktif dengan server. Akses dilakukan secara transparan dari client yang melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju. Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator.

Adapun jenis layanan Client server antara lain:

1. File Server : memberikan layanan fungsi pengelolaan file. 2. Print Server : memberikan layanan percetakan.

3. Database Server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta layanan.

4. DIP (Document Information Processing) : memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen dan pengambilan data. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya workstation menggunakan computer yang memiliki kemampuan lebih rendah dari komputer server, meskipun tidak selalu demikian.


(21)

2.2.5 Arsitektur Jaringan Komputer

Topologi Jaringan (network topology) adalah beberapa komputer atau perangkat jaringan dalam suatu jaringan komunikasi. Topologi jaringan yang sering digunakan secara umum adalah Topologi Bus, Topologi Ring, Topologi Star, dan Topologi Mesh.

2.2.5.1Topologi Bus

Topologi bus merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel terdapat node-node. Pada topologi bus, seluruh computer dalam sebuah jaringan terhubung pada sebuah bus atau jalur komunikasi data (kabel) yang dimana kedua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Instalasi jaringan bus sangat sederhana dan murah.

Gambar 2.8 Bentuk Jaringan dengan Topologi Bus

Karena seluruh proses komunikasi data menggunakan satu bus (jalur) saja maka topologi jaringan ini memiliki kelemahan pada tingkat komunikasi yang cukup padat. Kelemahannya adalah sering terjadi high collision dan crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur diwaktu yang sama harus bergantian atau tambah relay.


(22)

2.2.5.2Topologi Ring

Topologi Jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga menyebabkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat. Semua computer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim berupa address tujuan sehingga dapat menuju computer yang dituju. Seperti halnya dengan jaringan topologi bus, jaringan ini mempunyai kelemahan dimana bila terjadi gangguan pada salah satu titik atau lokasi dalam jaringan maka akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Namun demikian jaringan ini memliki kecepatan yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan topologi bus.

Gambar 2.9 Bentuk Jaringan dengan Topologi Ring

2.2.5.3Topologi Star

Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub atau switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan putus. Topologi jaringan seperti ini memungkinkan kecepatan komunikasi data yang lebih baik dibandingkan topologi yang lain (bus dan ring). Kelemahan topologi ini adalah bahwa kinerja sangat dipengaruhi oleh kemampuan sentral dari jaringan tersebut.


(23)

Gambar 2.10 Bentuk Jaringan dengan Topologi Star

2.2.5.4Topologi Mesh

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar).


(24)

Gambar 2.11 Bentuk Jaringan dengan Topologi Mesh

2.2.6 Media Transmisi

Media transmisi adalah perangkat keras yang digunakan untuk mengirimkan data pada jaringan. Data itu sendiri ditransmisikan dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan media transmisinya. Untuk media transmisi kabel, data akan diubah menjadi daya listrik. Pada media transmisi tanpa kabel, data diubah menjadi gelombang. Sedangkan untuk fiber optic, meski tergolong media transmisi berwujud kabel namun data ditransmisikan dalam bentuk cahaya sehingga kecepatannya sangat tinggi.

2.2.6.1Twisted-Pair

Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin, lebih tipis, lebih mudah putus dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan. Apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu: a. Shielded Twisted-Pair (STP)


(25)

elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal. Kabel STP perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan ketelitian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadis umber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna, menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater).

Kecepatan dan keluaran 10-100 Mbps.

• Biaya rata - rata per node sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial. • Media dan ukuran konektor medium.

• Panjang kabel maksimum yang diizinkan 100m (pendek).

Gambar 2.12 Bentuk Kabel STP

b. Unshielded Twisted-Pair (UTP)

Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43cm, ini


(26)

menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensupport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.

• Kecepatan dan keluaran 10-100 Mbps. • Biaya rata-rata per node murah. • Media dan ukuran kecil.

• Panjang kabel maksimum yang diizinkan 100m (pendek).

Gambar 2.13 Bentuk Kabel UTP

Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.

2.2.6.2Kabel Coaxial

Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak


(27)

network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal.

• Kecepatan dan keluaran : 10-100 Mbps. • Biaya rata-rata per node : murah. • Media dan ukuran konektor : medium.

• Panjang kabel maksimum : 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial.

Gambar 2.14 Kabel Coaxial

2.2.6.3Fiber Optic

Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunakan untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaringan komersial. Ini sudah cukup untuk mengantarkan ribuan panggilan telepon. Beberapa keuntungan kabel fiber optic :


(28)

• Kecepatan : jaringan -jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second

• Bandwidth : fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.

• Distance : sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan refresh atau diperkuat.

• Resistance : daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.

• Maintenance : kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.

Gambar 2.15 Kabel Fiber Optic

2.2.7 Pengenalan Internet

Internet adalah sebuah network dari network yang terdiri dari ribuan network nasional dan state government agencies, non-profit organization dan untuk profit companies. Keberadaannya hanya untuk memperluas network yang sepakat untuk menggunakan Internet protokol dan exchange data packets antara satu dengan lainnya. Semua network di Internet harus


(29)

Apa yang dimaksud dengan OSI Layer? OSI Layer atau Protokol OSI (Open System Interconnections) adalah open system yang merupakan himpunan protocol yang memungkinkan terhubungnya dua sistem yang berbeda yang berasal dari arsitektur yang berbeda pula. Jadi tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi bagaimana suatu komunikasi dapat terjalin dari sistem yang berbeda tanpa memerlukan perubahan yang signifikan pada hardware dan software ditingkat utama atau pokok.

Model OSI disusun atas 7 lapisan atau layer antara lain : lapisan 1(fisik), lapisan 2(data link), lapisan 3(network), lapisan 4(transport), lapisan 5(session), lapisan 6(presentasi) dan lapisan 7(aplikasi). Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai “upper lever protocol” sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai “lower level protocol”. Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama dipenerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan data link pengirim) selain behubungan dengan satu layer di atas juga berhubungan dengan satu layer dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan datalink dibawahnya). Kecuali lapisan fisik dan aplikasi.

2.2.8 TCP / IP

Kumpulan dari protocol-protocol yang digunakan untuk mengatur komunikasi data didalam jaringan internet. Disponsori oleh Department Of Defense Amerika. Mempunyai peranan dalam pembuatan dasar-dasar hubungan internet dengan protocol TCP / IP. Terdiri dari sekelompok protocol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari


(30)

komunikasi data. Perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah, karena menggunakan TCP/IP dan memiliki banyak jenis layanan.

Gambar 2.16 Layer TCP / IP

• Network Interface Layer : merupakan lapisan atau layer paling terbawah , bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik dari digital yang dimengerti komputer yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.

• Internet Layer : bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket kealamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protocol yaitu IP(Internet Protocol) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat, ARP(Address Resolution Protocol) digunakan untuk menemukan alamat hardware dari host ke alamat yang tepat, dan ICMP(Internet Control Message Protocol) digunakan untuk mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman data.


(31)

• Transport Layer : Bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host atau komputer. Pada layer ini terdapat 2 protocol yaitu : TCP(Transmission Contol Protocol) dan UDP(User Data Protocol)

• Application Layer : Pada layer ini terletak semua aplikasi yang menggunakan protocol TCP/IP.

2.2.9 Router

Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN). Host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network lain. Router menghubungkan network-network tersebut pada network layer dari model OSI, secara teknis Router adalah Layer 3 Gateway. 1 Router bisa berupa sebuah device yang dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router (dedicated router) atau bisa juga berupa sebuah PC yang difungsikan sebagai router.

Konfigurasi Router

Router tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi dengan network administrator, dibutuhkan sebuah PC untuk men-setup sebuah router. PC tersebut harus disambungkan ke router tersebut dengan salah satu dari cara berikut:

Men-konfigurasiRouter melalui PortConsole

Console port adalah sebuah port pada router yang disediakan untuk menghubungkan router tersebut pada “dunia luar”. Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk menghubungkan serial interface pada PC dan Console port pada router tersebut. Setelah Router terhubung dengan PC, Router dapat dikonfigurasi dengan menjalankan aplikasi HyperTerminal dari PC 2.


(32)

Men-konfigurasi Router melalui Network

Router dapat dikonfigurasi dengan PC yang terhubung dengan Router melalui network. sebuah router hanya akan terhubung ke network jika Network Interface-nya sudah terkonfigurasi dengan benar. Kelebihanya adalah network administrator lebih leluasa menempatkan PC-nya untuk memodifikasi konfigurasi router, asalkan PC tersebut bisa terhubung ke Router melalui jaringan. Network administrator membutuhkan applikasi telnet untuk mengkonfigurasi Router tersebut. Berikut adalah langkah - langkah menggunakan telnet pada PC dengan Sistem Operasi Windows:

• Jalankan command prompt (atau MS DOS prompt pada Windows 9x) • Ketik perintah berikut pada command prompt:

C:\> telnet IP-address-Router Contoh:

C:\> telnet 172.16.148.1 Inisialisasi Konfigurasi Router

Konfigurasi Router disimpan pada sebuah memory spesial pada router yang disebut nonvolatile random-access memory (NVRAM). Jika tidak ada konfigurasi yang tersimpan pada NVRAM, maka system operasi pada Router akan menjalankan sebuah routine yang akan memberikan pertanyaan - pertanyaan yang jawabannya akan digunakan untuk mengkonfigurasi router tersebut. Routine ini dalam kosakata Windows dikenal dengan nama Wizard. Namun pada Router Cisco, routine ini disebut dengan nama system configuration dialog atau setup dialog.


(33)

Gambar 2.17 Router

2.2.10 Switch / Catalyst

Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer-komputer yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang jauh lebih baik dari pada HUB.

Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari frame dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoneksi ke node tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya adalah setiap port di switch berkorespondensi ke suatu collision domain tersendiri sehingga kemacetan jaringan terhindari. Jika suatu Ethernet switch 100Mbps mempunyai 10 port, maka setiap port secara efektif mendapatkan total bandwidth 100Mbps sehingga port switch memberikan suatu koneksi yang dedicated ke node tujuan.

Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2 beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdasarkan terknologi bridging. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2 juga digunakan untuk


(34)

memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja.

Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu inter-network. switch layer-3 di sebut Switch routing atau switch multilayer.

Catalyst adalah nama merek untuk berbagai switch jaringan yang dijual oleh Cisco Systems. Umumnya terkait dengan switch Ethernet, sejumlah interface yang berbeda telah tersedia sepanjang sejarah merek. Cisco mengakuisisi beberapa perusahaan yang berbeda dan diganti merk produk mereka sebagai versi yang berbeda dari lini produk Catalyst

Gambar 2.18 Switch / Catalyst

2.2.11 Metro Ethernet

Metro Ethernet adalah jaringan komputer yang mencakup area metropolitan dan yang didasarkan pada standar Ethernet. Biasanya digunakan sebagai akses jaringan metropolitan yang menghubungkan pelanggan dan bisnis ke layanan jaringan yang lebih besar atau Internet. Bisnis juga dapat menggunakan Metro Ethernet untuk tersambung ke Intranet kantor cabang mereka.

Sebuah Interface jauh lebih murah daripada interface SONET / SDH atau PDH dari bandwidth yang sama. Ethernet juga mendukung bandwidth yang tinggi dengan granularity


(35)

Metro Ethernet system

Sebuah penyedia layanan khas Jaringan Metro Ethernet adalah kumpulan Layer 2 dan Layer 3 switch atau router yang terhubung melalui serat optik. Topologi yang digunakan cincin, bintang, atau mesh penuh atau parsial. Jaringan juga akan memiliki hirarki: inti, distribusi (agregasi) dan akses. Inti dalam kebanyakan kasus adalah IP yang ada MPLS backbone, tetapi mungkin bermigrasi ke bentuk-bentuk baru Ethernet Transportasi dalam bentuk 10Gbit/s, 40Gbit/s atau 100Gbit/s kecepatan.

Metro Area Network Topologi

Domain jaringan Familiar mungkin ada terlepas dari teknologi transportasi yang dipilih untuk melaksanakan Jaringan Metro Area: Akses, Agregasi/Distribusi, Metro, dan Core. Akses perangkat biasanya ada di tempat pelanggan, unit, atau base station nirkabel. Ini adalah jaringan yang menghubungkan peralatan pelanggan, dan mungkin termasuk gerbang ONT dan atau Residential atau router kantor.

Agregasi terjadi pada jaringan distribusi seperti segmen ODN. Sering Passive Optical Network atau teknologi Digital Subscriber Line adalah bekerja, tetapi beberapa menggunakan titik-to-point Ethernet lebih dari "home-run" serat langsung. Ini bagian dari jaringan termasuk node seperti Multi switch unit disewakan, terminal line Optical di pabrik luar atau kabinet kantor pusat, Ethernet dalam peralatan Mile Pertama, atau jembatan penyedia.

Sebuah Metro Area Network mungkin termasuk transportasi teknologi MPLS, PBB-TE dan T-MPLS, masing-masing dengan ketahanan sendiri dan solusi manajemen.Jaringan Inti sering menggunakan IP-MPLS untuk menghubungkan jaringan Metro berbeda bersama-sama. Sebagian besar fungsi dari Metro Ethernet seperti Virtual Private Jalur atau LAN Virtual Private


(36)

diimplementasikan dengan menggunakan tag Ethernet VLAN yang memungkinkan diferensiasi dari setiap bagian dari jaringan.

Gambar 2.19 Konfigurasi METRO-Ethernet

2.2.12 RAS (Remote Access Server)

Remote Access Server(RAS) merupakan gateway yang digunakan untuk mengakses Server yang terdapat pada domain tertentu yang berada dibelakang RAS tersebut dengan


(37)

layanan untuk hubungan secara remote ke jaringan computer perusahaan, dimana pegawai dapat bekerja seperti di kantor dengan komputer yang terhubung secara langsung ke jaringan computer perusahaan tersebut.

Prinsip kerjanya adalah user menjalankan software remote akses dan menginisiasi koneksi ke RAS kemudian RAS akan mencek autentikasi user, jika terpenuhi akan terjadi hubungan. RAS menyediakan dua jenis layanan tergantung dari type sarana untuk koneksinya, yaitu Dail-Up networking dan virtual private networking, yang akan dibahas lebih lanjut adalah :

Dialup Networking adalah cara untuk menghubungkan computer rumah dengan jaringan computer kantor melalui jaringan telepon atau isdn ke port physic di server RAS yang terhubung dengan jaringan computer perusahaan.

Perangkat untuk mendukung komunikasi dialup antara lain port komunikasi (COM) atau multiport dan modem yang terpasang di server RAS dimana setiap modem tersambung dengan line telepon sehingga setiap panggilan yang masuk akan diterima modem kemudian server akan melakukan autentikasi dan autorisasi panggilan, jika proses ini dipenuhi maka terbentuk hubungan dan terjadi transfer data antara computer rumah dengan jaringan computer kantor.


(38)

2.2.13 BRAS (Broadband Remote Access Server)

Singkat untuk Broadband Remote Access Server, itu adalah titik agregasi untuk lalu lintas pelanggan. Ini menyediakan kemampuan agregasi (misalnya IP, PPP, ATM) antara Jaringan atau Akses Daerah dan NSP atau ASP. Selain agregasi juga merupakan titik injeksi untuk manajemen kebijakan dan IP QoS di Jaringan Daerah atau Akses.

Gambar 2.21 Konfigurasi BRAS

2.2.14 BM (Bandwidth Management)

Perangkat yang terpasang pada network Speedy yang berfungsi sebagai Network Policy dengan kemampuan memonitor, mengkategorikan dan mengoptimalkan trafik(bandwidth shaping) dengan menerapkan QoS(Qualityof Service) berdasarkan kelas trafik yang telah ditentukan. Bersifat pasif, hanya melewatkan trafik sehingga tidak ada routing ke perangkat.


(39)

Gambar 2.22 Bandwidth Management

2.2.15 Frame Relay

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara atau voice.

Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai tujuan.

Perangkat Frame Relay

Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda :

Gambar 2.23 Konfigurasi Frame Relay


(40)

DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup “endpoint” dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.

• DCE: Data Communication Equipment

DCE adalah perangkat “internetworking” pengontrol “carrier”. Perangkat-perangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.

2.2.16 Imux

Sebuah Multiplexer terbalik (sering disingkat mux invers atau imux). Memungkinkan aliran data harus dibagi menjadi beberapa link komunikasi data rate yang lebih rendah. Sebuah Multiplexer terbalik berbeda dari demultiplexer karena aliran beberapa output dari mantan tetap saling terkait, sedangkan dari yang terakhir tidak berhubungan. Sebuah Multiplexer terbalik adalah kebalikan dari multiplexer yang membagi satu link kecepatan tinggi menjadi beberapa link kecepatan rendah.

Gambar 2.24 Konfigurasi Imux


(41)

fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.25 Jaringan VLAN

VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses, Semua informasi yang mengandung penandaan atau pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch atau bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch atau bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch atau bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data - data akan diteruskan dan sebagainya. Atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat atau menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.


(42)

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Analisis Sistem Perusahaan

Analisis adalah penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahapan ini akan menyebabkan kesalahan ditahapan selanjutnya. Hasil dari analisis sistem adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta merancang sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.

3.1.1 Prosedur Pemakaian Speedy

Adapun prosedur pemakaian jaringan internet Speedy adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Pemasaran

Penawaran Speedy kepada setiap pelanggan yang sudah memiliki telepon rumah untuk menggunakan internet di rumah. Penawaran dilakukan melalui telepon dan pemasaran produk melalui plasa Telkom terdekat.

b. Prosedur Pendaftaran

Prosedur pendaftaran TelkomSpeedy customer bisa mendatangi atau menghubungi : - Plasa Telkom terdekat.


(43)

- SMS ke : 0811-114 147 (ketik : regspeedyno.telp tumpangan contact person).

- Formulir Website : divre2.telkomspeedy.com, pilih menu Daftar , kemudian isi formulir. - Customer juga harus memiliki persyaratan yang diajukan agar bisa memakai jasa

jaringan internet speedy, adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut : 1) Harus mempunyai telepon rumah.

2) Fotocopy KTP dan Surat Keterangan kepemilikan telepon. 3) Memiliki PC.

Setelah memberikan persyaratan yang diminta, customer memilih paket internet yang tersedia. Formulir permohonan pasang baru (PSB) dan uang administrasi diberikan kepada Service Point. Surat Pemasangan (SP) diserahkan kepada bagian teknisi untuk melakukan pemasangan sesuai form data customer baru.

c. Prosedur Pemasangan

Pemasangan modem dan setting internet langsung dilakukan oleh bagian Technic OMAN di tempat customer. Surat pemasangan (SP) diserahkan ke bagian Marketing.

d. Prosedur Penanganan Gangguan Internet

Proses ini menerima pengaduan gangguan dari pelanggan baik yang datangke Plasa maupun melalui telepon (IS) ke bagian pengaduan. Data-data yang harusdiperoleh dari pelanggan antara lain :

1) Nama

2) No. Jastel (NJ) 3) Alamat


(44)

Kemudian data-data itu dimasukkan ke Service point untuk diproses. Jika penanganan tidak bisa dilakukan melalui telepon antara customer dengan bagian sevice point, maka dari plasa Telkom terdekat akan mengirimkan teknisi untuk penanganan gangguan internet.

e. Prosedur Pembayaran

Proses pembayaran ini dilakukan setiap bulan dan customer hanya memberikan no. jastel (NJ) atau pelanggan untuk melihat total tagihan berdasarkan tunggakkan atau paket yang dipilih. Uang diserahkan kepada kasir, dan kasir mencetak bukti pembayaran dua lembar. Satu untuk customer dan satu untuk dikirim ke bagian marketing.

3.1.2 Keunggulan TelkomSpeedy

Adapun keunggulan TelkomSpeedy adalah :

a). Menggunakan saluran telepon eksisting. Dapat juga menggunakan saluran baru sebagai media akses.

b). Akses internet kecepatan tinggi (broadband internet access). Dapat mentransfer informasi dengan kecepatan tinggi hanya dengan menggunakan kabel telepon dan modem ADSL yang tersedia di pasaran.

c). Kenyamanan aplikasi multimedia. Berbagai aplikasi multimedia 3D yang padat dengan animasi, video dan musik dapat dinikmati.

d). Pada broadband wireles access, akses pada user dibagi dari BTS yang memiliki kapasitas terbatas. Akses pada Speedy bersifat individual per user hingga port DSLAM terdekat, dimana setiap user menduduki port tersendiri yang bersifat dedicated.


(45)

f). Pada Speedy, akses data dipisahkan dari akses suara di DSLAM, sehingga kecepatan Speedy dapat ditingkatkan maksimal sesuai kebutuhan.

3.1.3 Layanan TelkomSpeedy

Adapun layanan yang tersedia adalah : a. High Speed Internet

b. Akses LAN ( Teleworking, SOHO) c. Belajar Jarak Jauh (Distance Learning) d. Video Conference

e. Broadcast TV f. Home Shopping g. Video On Demand


(46)

3.2 Konfigurasi Jaringan 3.2.1 Konfigurasi Layanan POTS

Gambar 3.1 Konfigurasi Layanan POTS


(47)

Gambar 3.3 DSLAM dalam STO

Gambar 3.4 DSLAM di luar STO


(48)

1. Saluran Drop Wire (DW) atau Saluran Penanggalan dilakukan penarikan kabel tembaga (copper) 2 wire (a/b) wire bawah tanah dari KTB (Kotak Terminal Bagi) yang ada dirumah pelanggan hingga ke tiang telepon.

2. Pelanggan menyediakan Modem ADSL dan Splitter.

3. DP (Distribusi Point) DP memiliki kapasitas maksimum kabel tembaga 10-60 pair, tergantung kebutuhan disuatu wilayah, yang nantinya dari DP ini akan dihubungkan ketiang telepon terdekat.

4. Rumah Kabel (RK) dengan kapasitas maksimum hingga 300-2000 pair, dimana kabel tembaga yang terhubung dari DP hingga RK disebut sebagai kabel sekunder. Kabel sekunder sebagai kabel output atau keluaran dari RK terhubung langsung ke ruang MDF (Main Distribution Frame) di sisi sentral (STO/Local Exchange) Telkom masing - masing wilayah. 5. Kabel yang terhubung dari MDF hingga RK disebut sebagai kabel primer. Dalam hal ini,

minimal 90% dari kabel yang digunakan adalah kabel tembaga murni. Apabila ada saluran tembaga yang menggunakan saluran pengganda, maka layanan speedy tidak dapat dipasang. Untuk layanan Speedy Huawei sendiri digunakan perangkat DSLAM yang diproduksi langsung diperusahaan Huawei. Pada DSLAM Huawei ini akan terjadi proses pembagian voice dan data, dimana perangkat ini memiliki sistem kerja seperti splitter sekaligus modem ADSL yang ada disisi sentral.

6. Splitter berfungsi memisahkan voice dan data, dimana satu saluran voice untuk berkomunikasi lewat telepon rumah dan satu saluran data untuk modem ADSL.

7. Dari modem ADSL+Wifi Access Point tersebut dapat dibangun LAN (Local Area Network) dimana dapat menghubungkan dua atau lebih komputer baik melalui wireless maupun


(49)

3.2.3 Prinsip Kerja Koneksi Speedy

Adapun prinsip kerja koneksi Speedy adalah Pelanggan diharuskan melakukan login dengan menggunakan user dan password di komputernya/modem. Login yang dilakukan dengan menggunakan user dan password tersebut akan di dikirim ke modem ADSL, dimana modem ADSL ini akan melakukan tugas yaitu sebagai modulator dan demudulator .Dimana modulator akan mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan dan demodulator akan memisahkan sinyal informasi dari sinyal pembawa (carrier). Dari modem ADSL tersebut, user dan password akan masuk ke splitter, lalu dari splitter akan dilanjutkan ke DP (Distribusi Point) melalui saluran penanggal atau DW (Drop Wire). Melalui kabel sekunder, user dan password tersebut dikirim ke RK (Rumah Kabel), lalu diteruskan ke MDF (Main Distribution Frame) melalui kabel primer. Dari MDF (Main Distribution Frame) akan dilanjutkan ke BRAS melalui DSLAM.

Pelanggan speedy yang akan melakukan koneksi ke internet harus memasukan log in dengan username dan password yang di berikan oleh Telkom. Username dan password akan di verifikasi oleh server radius Telkom. Apabila username dan password sesuai maka pelanggan berhak mengakses internet sesuai dengan klasifikasinya. Data yang dikirimkan pelanggan berupa data upstream (mengunggah) dan downstream (mengunduh). Data upstream dari Komputer/Laptop akan masuk ke Modem, setelah itu akan dilanjutkan ke DSLAM dilanjutkan lagi ke BRAS dan akan terus dilanjutkan ke Internet. Begitu juga untuk Data downstream (mengunduh). Alurnya adalah sebagai berikut, data dari Internet akan melalui BRAS dan akan di lanjutkan ke DSLAM dan dilanjutkan ke Modem lalu di teruskan ke Komputer/Laptop.


(50)

3.3 Elemen Jaringan pada Layanan Speedy

Adapun element jaringan untuk Layanan Speedy: 1. ARM (Access Resource Management)

ARM (Access Resource Management) merupakan perangkat yang digunakan untuk meng-create service plan yang selanjutnya akan dieksekusi di bandwith management melalui NetXplorer. ARM digunakan untuk implementasi Speedy MultiSpeed terutama untuk paket semi unlimited atau PaketFamily dan Load (jika mencapai quota tertentu, bandwidth diturunkan). Dengan menggunakan kapabilitas ARM juga bisa melakukan bandwidth on demand.

Gambar 3.5 ARM (Access Resource Management)

2. BM (Bandwidth Management)

Perangkat yang terpasang pada network Speedy yang berfungsi sebagai Network Policy dengan kemampuan memonitor, mengkategorikan, dan mengoptimalkan trafik (bandwidth shaping) dengan menerapkan QoS (Quality of Service) berdasarkan kelas trafik yang telah


(51)

Gambar 3.6 Perangkat BM (Bandwidth Management)

Fungsi BM (Bandwidth Management):

a. Menjamin QoS per pelanggan layanan Speedy.

b. Mengelola trafik internet berdasarkan paket layanan dengan identifikasi terhadap IP Address pelanggan (Source IP Address), Destination trafik (Destination IP Address), Service (Dynamic Port Aplikasi; P2P,Game, Mail, Chat, dan HTTP), VLAN (802.1q VLAN tag) dan Waktu.


(52)

Gambar 3.7 Aplikasi Bandwidth Management pada Layanan Speedy

3. BRAS (Broadband Remote Access Server)

Sebuah perangkat yang menentukan rute trafik dari dan ke DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) pada sebuah jaringan penyedia layanan Internet atau ISP (Internet Service Provider).


(53)

b. Menyediakan session PPP over IP (Ethernet) atau ATM. BRAS Sebagai PPP termination point bertanggung jawab menetapkan parameter session, contohnya : IP Address untuk pelanggan.

c. Melaksanakan Kebijakan Quality of Service (QoS).

d. Merutekan trafik ke jaringan Backbone ISP, sebagai hop IP pertama dari pelanggan ke Internet.

e. Interface untuk System Authentication, Authorization danAccounting (Radius).

Gambar 3.8 BRAS (Broadband Remote Access Server)

4. RADIUS (Remote Authentication Dial In User Service)

Server adalah perangkat yang berfungsi untuk melakukan Authentication (pengecekan username, password, port DSLAM dan isolir), Authorization (melayani akses user sesuai dengan service level-nya) dan Accounting (mencatat durasi dan volume pemakaian untuk keperluan billing).

Aplikasi Operasional yang berhubungan dengan RADIUS: a. OS3 (Operational Support System Speedy).

b. Mini Tools.

Fasilitas yang ada di aplikasi berupa pengecekan username, password, bind/unbind, enable/isolir, history usage, jumlah user online. Perangkat Radius dalam wewenang Divisi IS PO (Information System Product Owner).


(54)

(55)

(56)

Gambar 3.11 Aplikasi OS3 untuk Radius

5. DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) Fungsi DSLAM :

a. Melakukan fungsi Splitter untuk memisahkan sinyal suara dan meneruskannya ke sentral PSTN.

b. Melakukan modulasi atau demodulasi data dan mengirimkannya ke modem dengan format DSL.

c. Melakukan fungsi switching dari port pelanggan menuju ke port uplink dan sebaliknya.


(57)

e. Melaksanakan fungsi paketisasi data dari port pelanggan ke ATM format atau Ethernet format dan sebaliknya.

f. Mengirimkan data menuju BRAS dan menerima data dari BRAS.

g. Mengatur speed downstream dan upstream dari modem ADSL sampai DSLAM.

Gambar 3.12 DSLAM

6. Splitter

Berfungsi untuk memisahkan frekuensi tinggi (untuk data) dan frekuensi rendah (untuk voice).

Gambar 3.13 Splitter

7. Modem ADSL

Modem merupakan singkatan dari MOdulator DEModulator. Modulator dan merupakan alat komunikasi dua arah. Modulator berfungsi untuk mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal


(58)

pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator berfungsi untuk memisahkan sinyal informasi dari sinyal pembawa (carrier).

Gambar 3.14 Modem ADSL

8. CPE (Customer Premises Equipment)

CPE adalah setiap terminal atau perangkat yang terletak di lokasi pelanggan dan dihubungkan dengan saluran telekomunikasi. CPE umumnya mengacu pada telepon, modem DSL atau Cable modem, set-top box (IPTV), PABX,dll yang digunakan untuk akses ke penyedia layanan komunikasi (service provider).


(59)

3.3.1 Kode Error pada Layanan TelkomSpeedy

Beberapa pesan error yang sering muncul jika koneksi gagal adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Kode Error Koneksi TelkomSpeedy

Kode Error Permasalahan Solusi

619

1. Salah masukkan password.

2. System computer terganggu akibat terkena spam atau spyware.

3. System Wizard rusak.

4 Masukkan password dengan benar. 5 Scan computer atatu

setting ulang modem. 6 Buat Wizard Speedy

baru.

633

1. Internet sudah terkoneksi (biasanya kita memiliki wizard internet lebih dari satu : broadband, dial up, dll.

1. Matikan koneksi yang sedang berjalan.

678

1. Lampu link atau adsl di modem off, dengan syarat pastikan line telepon Anda aktif / tidak mati

1. Splitter anda mati, dang anti splitter anda.

691

1. Tidak konek akibar diisolir. 1. Lunasi tagihan terlebih

dahulu.

720

1. Kode kesalahan ini akibat LAN kita tidak terbaca, kemungkinan juga firewall atau antivirus kita yang memblok.

1. Coba masuk ke alamat modem default dari pabrik 192.168.1.1 , sesuaikan dengan buku petunjuk modem, bila


(60)

tidak bisa jadi terkena spyware.

769

1. LAN terkunci / disable.

2. RJ45 dan USB belum tersambung dengan baik.

1. Enable kan LAN terlebih dahulu.

2. Periksa sambungan RJ45 dan USB, apakah sudah tersambung dengan benar.


(61)

3.4Aplikasi Remedy dan I-SISKA 3.4.1 Aplikasi Remedy


(62)

Gambar 3.17 Aplikasi Remedy

3.4.2 Aplikasi I-SISKA


(63)

Gambar 3.19 Aplikasi I-SISKA

4.1Kelebihan dan Kelemahan Sistem 4.1.1 Kelebihan Sistem

a. Sistem remedy dapat mengecek gangguan pada jaringan speedy dengan cara hanya melihat list no speedy pelanggan.

b. Dengan adanya remedy, dapat melihat kinerja kecepatan data upsteamdan downstream setiap saat dan dapat di enable/disable kan setiap saat.

c. Pada sistem I-SISKA semua kegiatan manajemem permintaan (pencetakan password speedy), gangguan jaringan, pemasangan lokasi jaringan, laporan tagihan dapat dilihat disini secara lengkap.


(64)

4.1.2 Kelemahan Sistem

Sistem penggunaan jaringan internet speedy yang telah berjalan di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA umumnya telah berjalan dengan baik, tetapi penulis melihat adanya kelemahan system tersebut.

Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :

1. Dalam sistem pendaftarannya customer harus memiliki telepon rumah untuk bisa mendapatkan layanan internet speedy, sehingga tidak efisien bagi customer.

2. Kurangnya mobilitas penggunaan jaringan internet speedy.

3. Pada saat melakukan jumper di DSLAM masih dilakukan secara manual.

5.1Perancangan dokumen penanganan gangguan jaringan speedy untuk pelanggan

Gangguan akses Speedy itu berasal dari sisi CPE (Costumer Premises Equiptment) atau disebut juga kelengkapan-kelengkapan di sisi user seperti modem dan splitter hingga kesalahan sederhana seperti salah memasukan username dan password. Berikut adalah cara penganan gangguan pada jaringan speedy.

a. Untuk Cek IP Modem

Lihat IP modem: Klik Start – Run – ketik cmd (pada Windows XP/Vista), command (pada Windows 98/2000) lalu muncul halaman command dan ketik ipconfig/all dan enter. Lihat IP Gateway (modem). Misal IP Gateway adalah 192.168.1.1.


(65)

Gambar 3.20 Tampilan perintah ipconfig/all

b. Untuk Cek Koneksi

Cek koneksi PC ke modem ADSL: Klik Start – Run, ketik ping 192.168.1.1 -t, sehingga muncul tampilan seperti gambar berikut..


(66)

(67)

c. Cek Koneksi PC ke DNS

Kemudian Cek koneksi PC ke DNS Telkom: Klik Start – Run, ketik ping 202.134.0.155 -t, sehingga muncul tampilan berikut

,

Gambar 3.22 Koneksi modem-DNS bagus

Jika Koneksi gagal setelah login speedy dan pesan command bertuliskan“request time out” atau “destination host unreachable”


(68)

Gambar 3.23 Koneksi modem-DNS gagal

5.1.1 Langkah-langkah Penanganan Gangguan

1. Pastikan saluran telepon baik dengan mengangkat pesawat telpon dan mendapat nada dial. 2. Jika ada tone atau line telepon putus maka dapat melapor ke Telkom karena kemungkinan

jaringan local atau bisa juga IKG putus

3. Jika led ADSL blinking atau off tapi line telpon normal maka pastikan koneksi dari splitter ke modem apakah sudah benar atau tidak

4. Jika koneksi dari splitter ke modem sudah benar maka coba untuk mereboot modem dan tunggu proses singkronisasi

5. Jika tetap indicator ADSL modem blingking atau off tapi line telepon normal dan koneksi dari splitter ke modem sudah benar maka dapat melapor ke Telkom Karena kemungkinan modem rusak atau trouble disisi DSLAM

6. Pastikan kabel Ethernet Modem – PC dan kabel modem – telepon terhubung dengan baik. Tidak ada PABX, paralel telepon atau peralatan lain yang terhubung sebelum splitter.

7. Matikan modem dan tunggu sekitar 1 menit, nyalakan kembali dan pastikan lampu ADSL menyala tanpa blinking.

8. Pastikan username dan password sudah benar Username : No.speedy@telkom.net Password : xxxxx

9. Jika LAN disable. Klik Start – Settings – Control Panel – Network connection – Local Area Connection, Double klik Local Area Connection untuk men-enablekan LAN.


(69)

Pada windows XP

Klik Start – Settings – Control Panel – Network connection – Local Area Connection – TCP/IP.

Isi kolom TCP/IP berikut:

IP address : 192.168.1.x (x dapat diisi angka 2 sampai 253) Subnet mask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.1.1 (Harus sama dengan IP address modem) Preferred DNS : 192.168.1.1 dan Alternate DNS : 202.134.0.155 Pada Windows 98/ME/2000

Klik Start – Settings – Control Panel – Network – Configuration tab – TCP/IP Properties. Isi kolom TCP/IP sebagai berikut:

IP address : 192.168.1.x (x dapat diisi angka 2 sampai 253) Subnet mask : 255.255.255.0

Preferred DNS : 192.168.1.1dan Alternate DNS : 202.134.0.155

12.Jika modem hang. Refresh dan Setting ulang modem via menu modem (lihat user manual modem, Note: VPI=8, VCI=81 untuk kota Padang).


(70)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah disusun dalam penulisan laporan kerja praktek, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. System penggunaan layanan jaringan internet Speedy yang diterapkan pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA sudah terkomputerisasi dan menggunakan teknologi yang modern yang memudahkan pekerjaan karyawan dalam setiap tugasnya.

2. Paket produk yang ditawarkan beragam, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan customer. 3. Customer dapat memakai internet sekaligus berkomunikasi dengan menggunakan telepon, tanpa mengganggu kegiatan satu sama lain walaupun terletak pada satu jaringan sama. Itulah keuntungan dari perangkat splitter,membagi antara komunikasi data dan komunikasi voice.

1.2 Saran

Pada dasarnya Sistem penggunaan layanan jaringan internet yang berjalan pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA dirasa sudah baik, tetapi kurang efektif untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan, maka saran yang dapat di berikan adalah :

1. Memproduksi produk baru yang dapat dijangkau oleh semua pihak, agar tidak mengurangi informasi yang dibutuhkan pelanggan namun untuk lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada perusahaan itu.


(71)

3. Diharapkan pemakaian speedy juga dapat dinikmati secara mobilitas, dalam artian PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA dapat menciptakan modem yang slim yang dapat dibawa kemana saja, dan tanpa harus menggunakan telepon rumah sebagai salah satu syarat dalam pemasangan TelkomSpeedy.

4. Kecepatan data dalam mentransferkan data harus lebih ditingkatkan.

5. Sebaiknya diproduksi produk baru yang memudahkan customer untuk mendapatkan layanan internet tanpa harus memiliki telepon rumah, seperti memanfaatkan jaringan telepon selular CDMA. Dimana pelanggan Speedy dengan accountnya dapat mengakses layanan internet dengan menggunakan modem CDMA. Yang diintegrasikan adalah Minimal account akses layanan internetnya (single account), di mana pelanggan Speedy dengan accountnya dapat mengakses layanan internet dengan menggunakan modem CDMA.

6. Untuk mengatasi masalah penjumperan di DSLAM, seharusnya dilakukan secara terkomputerisasi sehingga bisa lebih efektive dan efesien.

Demikian saran yang dapat diberikan penulis agar dapat dijalankan dengan baik guna kepentingan perusahaan.


(72)

KONFIGURASI DAN PENANGANAN GANGGUAN PADA

JARINGAN INTERNET TELKOM SPEEDY

PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Rendy Maulana

10108143

Rafdi Adli

10108177

Eka Gama Putra

10108180

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(73)

DAFTAR PUSTAKA

1. Irawan Budhi, (2005). Jaringan Komputer. Yogyakarta : Graha Ilmu.

2. Sofana Iwan, (2010). CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Bandung : Informatika 3. http://www.telkom.co.id/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

4. http://www.telkomspeedy.com/ (30 Juli 2011 pukul 09.15) 5. http://id.wordpress.com/tag/speedy/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

6. http://komputerdasar.blogspot.com/2009/12/pengertian-router.html (30 Juli 2011 pukul 09.15)

7. http://kikizahara.wordpress.com/2011/03/01/pengertian-nic-repeater-hub-switch-router-bridge/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

8. http://arpas.wordpress.com/2008/03/09/belajar-konfigurasi-cisco-catalyst/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

9. http://wenkul.wordpress.com/2009/02/13/metro-ethernet/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

10.http://en.wikipedia.org/wiki/Broadband_Remote_Access_Server (30 Juli 2011 pukul 09.25) 11.http://ourn0tes.wordpress.com/tag/bras-broadband-remote-access-server/ (30 Juli 2011 pukul

09.25)

12.http://ninonurmadi.com/dslam-digital-subscriber-line-access-multiplexer (30 Juli 2011 pukul 09.25)

13.http://cyberions.blogspot.com/2009/11/pengertian-modem-internet-dan-cara.html (30 Juli 2011 pukul 09.30)

14.http://www.idebagus.com/help/tanya-jawab/hosting/apa-yang-dimaksud-dengan-bandwidth (30 Juli 2011 pukul 09.30)


(74)

16.http://www.mit-xperts.com/products/imux/ (30 Juli 2011 pukul 09.30)

17.http://dimas-ehm.blogspot.com/2009/10/pengertian-vlan-virtual-local-area.html (30 Juli 2011 pukul 20.15)


(75)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobbil‘alamin. Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan kerja praktek yang telah penulis laksanakan mulai tanggal 4 Juli-29 Juli 2011 di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA NETWORK REGIONAL JAWA BARAT dapat kami selesaikan dengan baik.

Tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu mata kuliah di semester tujuh Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Kerja praktek yang dilaksanakan ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari semua pihak yang bersangkutan terutama dari pihak PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA NETWORK REGIONAL JAWA BARAT, sebagai tempat pelaksanaan kerja praktek. Tanpa bantuan dan bimbingannya yang telah diberikan dari awal hingga akhir, tentunya penulisan ini tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi dan doa yang selalu dipanjatkan untuk kita semua.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira,M.Sc. selaku Dekan Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.


(76)

5. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. selaku dosen wali dan dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikiran dalam membimbing penulis sehingga akhirnya Laporan Kerja Praktek ini terselesaikan.

6. Bapak Anton Widaryanto, S.T. dan Bapak Agus Gunarso selaku pembimbing lapangan di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA NETWORK REGIONAL JAWA BARAT yang telah berkenan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, serta nasehatnya.

7. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, khususnya dosen-dosen Jurusan Teknik Informatika yang telah mendidik penulis selama penulis menuntut ilmu di Universitas Komputer Indonesia.

8. Seluruh teman-teman yang telah membantu dan memberi masukan dalam penulisan laporan kerja praktek ini.

9. Dan untuk seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Kami sadar laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangannya. Untuk itu kami harapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek kami.

Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Januari 2012


(77)

(78)

(1)

72

DAFTAR PUSTAKA

1. Irawan Budhi, (2005). Jaringan Komputer. Yogyakarta : Graha Ilmu.

2. Sofana Iwan, (2010). CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Bandung : Informatika 3. http://www.telkom.co.id/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

4. http://www.telkomspeedy.com/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

5. http://id.wordpress.com/tag/speedy/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

6. http://komputerdasar.blogspot.com/2009/12/pengertian-router.html (30 Juli 2011 pukul 09.15)

7. http://kikizahara.wordpress.com/2011/03/01/pengertian-nic-repeater-hub-switch-router-bridge/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

8. http://arpas.wordpress.com/2008/03/09/belajar-konfigurasi-cisco-catalyst/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

9. http://wenkul.wordpress.com/2009/02/13/metro-ethernet/ (30 Juli 2011 pukul 09.15)

10.http://en.wikipedia.org/wiki/Broadband_Remote_Access_Server (30 Juli 2011 pukul 09.25)

11.http://ourn0tes.wordpress.com/tag/bras-broadband-remote-access-server/ (30 Juli 2011 pukul 09.25)

12.http://ninonurmadi.com/dslam-digital-subscriber-line-access-multiplexer (30 Juli 2011 pukul 09.25)

13.http://cyberions.blogspot.com/2009/11/pengertian-modem-internet-dan-cara.html (30 Juli 2011 pukul 09.30)

14.http://www.idebagus.com/help/tanya-jawab/hosting/apa-yang-dimaksud-dengan-bandwidth (30 Juli 2011 pukul 09.30)


(2)

73

16.http://www.mit-xperts.com/products/imux/ (30 Juli 2011 pukul 09.30)

17.http://dimas-ehm.blogspot.com/2009/10/pengertian-vlan-virtual-local-area.html (30 Juli 2011 pukul 20.15)


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobbil‘alamin. Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan kerja praktek yang telah penulis laksanakan mulai tanggal 4 Juli-29 Juli 2011 di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA NETWORK REGIONAL JAWA BARAT dapat kami selesaikan dengan baik.

Tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu mata kuliah di semester tujuh Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Kerja praktek yang dilaksanakan ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari semua pihak yang bersangkutan terutama dari pihak PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA NETWORK REGIONAL JAWA BARAT, sebagai tempat pelaksanaan kerja praktek. Tanpa bantuan dan bimbingannya yang telah diberikan dari awal hingga akhir, tentunya penulisan ini tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi dan doa yang selalu dipanjatkan untuk kita semua.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira,M.Sc. selaku Dekan Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.


(4)

iii

5. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. selaku dosen wali dan dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikiran dalam membimbing penulis sehingga akhirnya Laporan Kerja Praktek ini terselesaikan.

6. Bapak Anton Widaryanto, S.T. dan Bapak Agus Gunarso selaku pembimbing lapangan di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA NETWORK REGIONAL JAWA BARAT yang telah berkenan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, serta nasehatnya.

7. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, khususnya dosen-dosen Jurusan Teknik Informatika yang telah mendidik penulis selama penulis menuntut ilmu di Universitas Komputer Indonesia.

8. Seluruh teman-teman yang telah membantu dan memberi masukan dalam penulisan laporan kerja praktek ini.

9. Dan untuk seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Kami sadar laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangannya. Untuk itu kami harapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek kami.

Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Januari 2012


(5)

(6)