Analisis Jaringan Local Area Network Pada Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten

(1)

KOMUKASI PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata I Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

LILIS SARININGSIH 10106264

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA PROGRAM STRATA I

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2010


(2)

(3)

i Alhamdulillah dipanjatkan kepada Allah. SWT yang telah memberikan kasih dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil kerja praktek ini.

Laporan hasil kerja praktek ini disusun utnuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek untuk program Strata-I pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan kerja praktek yang telah dilakukan pada Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten, Jln. Syekh Nawawi Al-Bantani, Palima Pakupatan Serang, Banten. Laporan yang disajikan memiliki judul “ANALISA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK PADA BALAI

TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN”.

Ucapkan terima kasih diberikan kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Soeryanto Soegono, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc., selaku Dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer – Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Andri Heryandi, ST, selaku dosen wali kelas IF-6 angkatan 2006 sekaligus dosen pembimbing kerja praktek.


(4)

ii yang telah memberika ilmu pengetahuannya serta cakrawala pandang. 6. Ibu Dra. Hj. Nani Suarni.M.Si selaku Kepala Balai Tekkom Pendidikan Provinsi

Banten.

7. Bapak Yadi Supriadi. SH, selaku pembimbing krja praktek di Balai Tekkom Pendidkan Provinsi Banten.

8. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Informasi – Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan masukkan dan saran.

Dilakukan usaha maksimal mungkin dalam penulisan laporan ini, walaupun demikian disadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu akan selalu terbuka meneerima dengan lapang dada segala masukkan, saran, dan kritik yang membangun untuk perbaikkan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga laporan ini dapt berguna bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Bandung, Januari 2010


(5)

iii LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ……….... i

DAFTAR ISI ………... ii

DAFTAR TABEL ……….. vi

DAFTAR GAMBAR ………. vii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1. Latar Belakang Masalah ……….... 1

1.2. Perumusan Masalah ………... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ………... 2

1.3.1. Maksud Kerja Praktek ……….... 2

1.3.2. Tujuan Kerja Praktek ………... 3

1.4. Batasan Masalah ……..………. 3

1.5. Metodologi Penelitian ………... 4

1.6. Sistematika Penulisan ……… 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 6

2.1. Profil Tempat Kerja Praketk ……….. 6

2.1.1. Sejarah Instansi ………... 6

2.1.2. Logo Instansi ………... 7

2.1.3. Badan Hukum Instansi ……… 7


(6)

iv

2.2.2. Pengertian Dasar LAN ..………….………. 9

2.2.3. Keistimewaan LAN ……….……… 10

2.2.4 Model Hubungan Jaringan …….………..………... 11

2.2.5. Topologi Standar LAN ……….……….. 12

2.2.6. Media Transmisi .……….………... 14

2.2.7. Switch .……….………... 17

2.2.8. Router ……...……….……….. 18

2.2.9. IP Address ………..……….... 19

2.2.9.1. Pembagian IP Address ………. 19

2.2.9.2. Aturan Penulisan IP Address ………... 22

2.2.9.3. Subnetting IP Address ………. 23

BAB III KERJA PRAKTEK ……… 26

3.1. Jadwal Kerja Praktek ………. 26

3.2. Cara / Teknik Kerja Praktek ……….. 26

3.2.1. Observasi ……… 26

3.2.2. Studi Pustaka ……….. 26

3.2.3. Interview ………. 27

3.3. Data Kerja Praktek ……… 27

3.3.1. Data Lapangan ……… 27


(7)

v

3.3.4. Host ………. 30

3.3.5. Sistem Operasi ……… 31

3.3.6. Perangkat Lunak Jaringan ………... 31

3.3.7. Perangkat Keras Jaringan ……… 31

3.3.8. Model Hubungan Jaringan ……….. 32

3.3.9. Topologi Jaringan Balai Tekkom ……… 33

3.3.10. Pengolahan Jaringan ……… 33

3.3.11. IP Address Balai Tekkom ………... 33

3.3.12. Subnetting IP Address Balai Tekkom ………. 34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ………... 39

4.1. Kesimpulan ……… 39

4.2. Saran ……….. 40


(8)

vi

Tabel 3.1 Address Balai Tekkom ………. 28

Tabel 3.2 IP Address Subnet mask default Balai Tekkom ……….. 35


(9)

vii

Gambar 2.1. Logo Instansi ……… 7

Gambar 2.2. Model Hubungan Client/server ……… 11

Gambar 2.3 Topologi Bus ……… 12

Gambar 2.4 Topologi Token Ring ………... 13

Gambar 2.5 Topologi Star ……… 14

Gambar 2.6 Unshielded Twisted Pair and Sheilded Twisted Pair Cable ……. 15

Gambar 2.7 Fiber Optic Cable ………. 16

Gambar 2.8. Coaxial Cable ………... 17

Gambar 2.9. Contoh Network ………... 23 Gambar 3.1. Struktur provider pada Balai Tekkom ……….. 29

Gambar 3.2 Kabel UTP ……… 30

Gambar 3.3 Hubungan Network 1 dan Network 2 ……….. 32

Gambar 3.4 Topologi Star pada Balai Tekkom ………...… 33

Gambar 3.5 Setting Internet Protokol (1) ……….... 35


(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Di dalam era globalisasi saan ini informasi berkembang dengan pesatnya, dimana tantangan kebutuhan informasi yang cepat sudah menjadi santapan sehari-hari. Untuk menjawab tantangan jaman tersebut, Teknologi Jaringan Komputer salah satu solusinya.

Internet, salah satu pengadopsi teknologi jaringan computer nerupakan penyedian layanan informasi. Internet yang memungkinkan setiap umat manusia dapat menggunakan layanan-layanan informasi yang terhubung di dalam jaringan kerja global. Dewasa ini perkembangan teknologi internet semakin pesat. Internet telah memegang peran penting diberbagai sector. Hamper setiap individu, instansi dan perusahaan-perusahaan membutuhkan teknologi ini. Banyak hal yang dapat kita lakukan menggunakan internet seperti, membuka dan mengirim e-mail, membayar tagihan telepon atau berbelanja, bahkan mendapatkan berbagai informasi, serta mengefisienkan dalam pekerjaan. Berbicara internet adalah berbicara tentang jaringan komputer. Jaringan in dikenal sebagai Local Area Network (LAN) yang umumnya menggunakan media transmisi yang berupa kabel antar komputer.

Di samping jaringan yang bersifat local (LAN), dikenal pula jaringan yang meliputi wilayah luas yang menghubungkan berbagai organisasi ataupun


(11)

badan-badan yang ada di dalamnya. Jaringan yang meliputi wilayah yang luas dikenal sebagai Wide Area Network (WAN).

Agar Negara kita dapat bersaing dalam perkembangan menguasai teknologi informasi dan jaringan komputer ini, maka pembangunan infrastruktur jaringan yang terhubung ke internet sangat diperlukan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan membangun jaringan Local Area Network di instansi yang memerlukan, sehingga kebutuhan akan informasi yang cepat dapat dipenuhi, karena hal tersebut dirasakan sangat penting dan mendesak. Saat ini telah banyak protocol komunikasi computer yang telah dikembangkan utnuk memebentuk jaringan komputer.

1.2.PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu :

1. Besarnya Bandwidth yang dibutuhkan. 2. Topologi apa yang mesti diimplementasikan.


(12)

1.3.Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud Kerja Praktek

a. Menganalisa jaringan local area network pada Bala Teknologi Komunikasi Peindidikan Provinsi Banten

b. Menganalisa topologi jaringan berdasarkan dimensi ruang dan kebutuhan pada Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten

1.3.2. Tujuan Kerja Praktek

a. Menganalisa secara langsung melihat lebih dekat bentuk implementasi sistem jaringan komputer terutama pada suatu instansi pemerintahan. b. Mendokumentasikan konfigurasi jaringan pada Balai Tekkom.

1.4.Batasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan, laporan kerja praktek ini akan membahas tentang jaringan computer yang terdapat di lingkungan BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN. Adapun batasan masalah tersebut adalah :

1. Dengan pertimbangan pada adanya keinginan untuk memuaskan user dalam mengakses internet, maka topologi yang mesti dibangun adalah topologi star.


(13)

2. Media transimis yang digunakan. 3. Perangkat Keras Jaringan.

4. Kelas IP Address.

5. Pemberian Subnetting IP Address.

1.5.Metodologi Penelitian

Kegiatan kerja praktek ini dilakasankan di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten. Kegiatan kerja praktek dilaksanakan secara bertahap, yaitu berupa tahap pengenalan tempat pelaksanaan kerja praktek, tahap pengumpulan data, tahap analisa permasalahan, tahap pengumpulan data serta informasi yang dibutuhkan.

Dalam teknik pelaksanaannya, guna mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan, dibutuhkan beberapa metode penelitian seperti observasi, interview, studi pustaka, dan dokumentasi kegiatan. Metode-metode ini akan dibahas kembali secara terperinci pada pembahasan cara dan teknis kerja praktek.


(14)

1.6.Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan ini terdiri dari empat bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan kerja praktek, system pelaksanaan kerja praktek, teknik pengumpulan data, sistematika pelaporan kerja praktek.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang sejarah perusahaan, tempat dan kedudukan perusahaan, bentuk dan badan hokum perusahaan, bidang pekerjaan perusahaan, bidang pekerjaan divisi/departemen tempat kerja praktek, struktur organisasi parusahaan.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini memuat kegiatan apa saja yang dilakukan selama kerja praktek anatara lain jadwal kerja praktek, cara/teknik kerja praktek, dan data kerja praktek.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil kerja praktek dan saran-saran yang dapat membangun untuk penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan kerja praktek.


(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1. Sejarah Instansi

Rencana strategis pendidikan nasional yang menetapkan tiga pilar kebijakan pembangunan pendidikan nasional yaitu :

1. Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan.

2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing.

3. Penguatan Tata Kelola, akuntabilitas, dan pencitraan public.

Ipmlementasi metiga pilar tersebut didukung oleh pendayagunaan teknologi dan informasi pendidikan. Selaras dengan hal tersebut, maka Pemerintah Provinsi Banten menganggap perlu dibentuk suatu lembaga pendidikan yang khusus menangani peningkatan mutu pendidikan melalui pendayagunaan dan pengembangan teknologi dan informasi.

Atas dasar hal tersebut, maka Pemerintah Provinsi Banten membentuk Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten yang penetapannya tercantum dalam Peraturan Gubernur Banten tanggal 23 Desember 2008 tentang Pembentukan, Organisasi.


(16)

Gambar 2.1 Logo Instansi

2.1.3. Badan Hukum Instansi

Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten adalah sebuah instansi yang bergerak dalam bidang pengembangan teknologi komunikasi dan informasi dalam dunia pendidikan di Provinsi Banten.

Nama Instansi : Balai Teknologi Komunikasi

Provinsi : Banten

Otonomi Daerah : Kota Serang

Alamat : Jln. Syekh Nawawi Al-Bantani, Palima Pakupatan serang, Banten Telepon : (0254) 221161-221227

Status Instansi : Pemerintah Bangunan Instansi : Milik pemerinah


(17)

2.1.4. Struktur Organisasi dan Job Description

Struktur organisasi sangat penting dalam perusahaan atau instansi, sebab dapat memudahkan penugasan bagi pemimpin dalam menjalankan kegiatan instansi.

Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten merupakan instansi yang bergerak dalam pengembangan pendidikan teknologi. Instansi ini mempunyai harapan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan Banten menjadi lebih bermutu berdasarkan prinsip pendidikan sepanjang hayat dilandasi iman dan taqwa. Adapun maksud dan tujuan utama didirikan instansi ini yaitu :

Kepala Balai Tekkom Dra. Hj. Nani Suarni.M.Si

Seksi Teknologi Pendidikan Rudi Prihadi, S.Pd

Seksi Komunikasi Pendidikan H. Saprudin, S. Pd

Staf Pelaksana 1. Drs. H. Uus Kuswoyo 2. Ratu Rakhmatuzakiyah 3. Sendi Risyadi

4. Apid Apidin 5. Derry Pramona. SE

Kasubag TU Penguatan Balai Tekkom Yadi Supriadi. SH


(18)

dan sitem pembelajaran

3. Meningkatkan daya saing pendidikan dan tenaga kependidikan dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

4. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta

5. Lingkungan masyarakat Banten yang agamis memalui jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Konsep Dasar Jaringan Komputer

Sistem jaringan adalah suatu yang menggabungkan beberapa computer dalam suatu jaringan kerja di bawah kendali yang disebut sebagai server. berdasarkan luas kerja secara geografis, pada dasarnya jaringan computer dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. LAN (Local Area Network) 2. WAN (Wide Area Network)

3. MAN (Metropolitan Area Network)

2.2.2. Pengertian Dasar LAN

LAN (Local Area Network) adalah sistem komunikasi jaringan berupa komunikasi data pada suatu are yang terkecul atau terbatas pada suatu ruangan, suatu gedung atau


(19)

suatu bangunan yang tempatnya terbatas. Dimana mungkin hanya 10 komputer yang dihubungkan secara bersama-sama ke peripheral lain yang dapat digunakan secara bersama-sama misalnya printer, scanner, modem, dan lain-lain.

Tujuan penggunaan LAN adalah untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan data dan meningkatkan kapasitas informasi reliable dan maintenable, biaya murah, compatibility, fleksibility.

2.2.3. Keistimewaan LAN

Walaupun PC sudah popular, namun kehadiran PC masih menimbulkan masalah, yaitu membuat informasi menjadi terpecah-pecah hingga sulit diintegrasikan. Akhirnya berkat kemajuan teknologi data, masalah ini dapat diselesaikan yaitu dengan menggunakan PC satu sama lain dalam suatu jaringan.

Keuntungan menggunakan jaringan computer, antara lain : a. Pertukaran Informasi

Data dari masing-masing PC disimpan dalam satu disk yang bias diakses oleh seluruh pemakai. Dengan demikian file bias dibaca oleh semua PC atau pemakai. Dengan demikian file bias dibaca oleh semua PC atau pemakai. Ini berarti informasi dari suatu PC diberikan kepada PC lain secara otomatis. Jadi dengan adanya LAN mengakibatkan terjadinya pertukaran informasi.


(20)

system akutansi. Beberapa orang bias memasukkan transaksi yang sejenis sehingga pekerjaan segera terselesaikan.

c. Memudahkan Perawatan Perangkat Lunak

karena dalam LAN satu aplikasi bias diakses oleh komputer lainnya, maka perawatan aplikasi cukup dilakukan pada servernya saja.

2.2.4. Model Hubungan Jaringan

Model hubungan client/server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang beridiri sendiri dapat sumber daya yang ada pada file sever. Model hubungan ini menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersa


(21)

2.2.5. Topologi Standar LAN

Topologi adalah suatu hubungan node (terminal computer) yang satu dengan yang lainnya menggunakan jalur (path).

Semua design network diambil dari tiga topologi dasar yaitu Bus, Star, dan Ring. Jika komputer terhubung dalam satu baris melelui kabel tunggal disebut topologi Bus. Jika computer terhubung dari satu titik atau hub disebut topologi Star. Sedangkan jika komputer terhubung melalui kabel berbentuk lingkaran disebut topologi Ring.

1. Topologi Bus (Garis Lurus)

Topologi Lenear Bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk menggunakan topologi lenear ini.


(22)

2. Topologi Token Ring

Metode token-ring (sering disebut ring raja) adalah cara menghubunkan computer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya dan itu untuknya atau bukan.

Gambar 2.4. Topologi Token Ring

3. Topologi Star

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau sever dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.


(23)

Gambar 2.5. Topologi Star

Dalam mendesain dan membangun suatu LAN, biaya adalah hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Kompinen biaya ini tergantung pada topologi, komponen atau peralatan yang digunakan, media transmisi dan lain-lain. Semakin besar jaringan LAN yang digunakan, semakin banyak perangkat yang dibutuhkan, semakin besar biaya yang dibutuhkan.

2.2.6. Media Transmisi

Media transmisi adalah jalur fisik antara pemancar (transmitter) dan penerima (receiver) dalam jaringan komunikasi. Media transmisi yang digunakan dalam LAN adalah media fisik seperti : kabel twisted pair, kabel koaksial, dan fiber optic.

a. Kabel Twisted Pair

media transmisi yang paling umum saat ini, baik untuk analog maupun digital adalah twisted pair. Kabel twisted pair terdiri dari 2 kabel terisolasi dalam pola spiral,


(24)

sebuah kabel dengan selubung pelindung yang kuat. Untuk jarak jauh kabel-kabel dapat mengandung ratusan kabel twisted pair.

Kabel twisted pair dapat digunakan untuk transmisi d=sinyal analog dan digital. Untuk sinyal analog dibutuhkan penguatan setiap 5-6 KM. untuk sinyal digital diperlukan repeater setiap 2 atau 3 KM.

Gambar 2.6. Unshielded Twisted Pair and Sheilded Twisted Pair Cable

b. Kabel Serat Optik (fiber optic)

salah satu teknologi terbaru yang signifikan dalam transmisi informasi adalah system komunikasi serat iptik. Serat optic telah banyak digunakan dalam telekomunikasi jarak jauh, dan penggunaanya dalam aplikasi militer semakin berkembang. Pengembangan yang terus berlanjur dari harga yang semakin murah, bersamaan dengan keuntungan lain serat optic telah membuat kabel ini meningkat secara atraktif dalam jaringan local (LAN).


(25)

Gambar 2.7. Fiber Optic Cable

Keuntungan-keuntungan serat optic jika dibandingkan dengan kabel koaksial ataupun kabel twisted pair adalah :

1. Kapasitas yang lebih besar

Dengan data rate 2 Gbpz dan puluhan kilometer jarak transmisi telah didemontrasikan, bandingkan dengan kabel koaksial dan kabel twisted pair.

2. Ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan

Kabel serat optic lebih tipis dari kabel koaksial atau gabungan kabel twisted pair untuk transmisi informasi dengan kapasitas yang sama.

3. Redaman yang lebih kecil

Kabel serat optic memiliki redaman yang mebih kecil dari koaksial dan twisted pair dan memiliki harga konstan untuk jarak jauh.

4. Isolasi elektromagnetik

Sustem kabel serat optic tidak terpengaruh oleh medan elektromagnetik eksternal, karena itu tidak akan rapuh dari noise interferensi, noise impulse, atau crosstalk. Untuk kabel serat optic tidak meradiasikan energy, menyebabkan hanya sedikir


(26)

c. Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

Media transmisi yang paling berguna adalah coaxial cable. Dalam bagian ini akan dibahas 2 tipe kabel koaksial yang digunakan dalam aplikasi LAN, yaitu kabel 75 Ω (kabel standar untuk komuniti antenna televise) dan kabel 50 Ω yang hanya digunakan utnuk sinyak digital (baseband).

Gambar 2.8. Coaxial Cable

2.2.7. Switch

Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada 2 arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut through dan store and forward.

Switch cut-trough memeiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket dating, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.


(27)

Sedangkan switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskan ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket memrlukan waktu, tetapi ini memingkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.

Penggunaan switch memiliki keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network”. Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang sling berhubungan disebut “collapsed backbone”. Saat ini perusahaan atau perkantoran umumnya memilih jaringan Ethernet 10 Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100 Mbps untuk koneksi ke server. Biasanya mereka manggunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa port 10 Mbps untuk koneksi ke computer client dan 1 port 100 Mbps untuk koneksi ke server atau computer yang dianggap sebagai server.

2.2.8. Router

Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan penyaring.filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protocol tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logical bukan fisikal. Misalnya sebuah IP router bias membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditunjukkan untuk IP address tertentu yang bias mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Contohnya bias berupa


(28)

2.2.9. IP Address

IP address merupakan penyebab dari penerapan protocol TCP/IP untuk menghubungkan jaringan computer ke computer dan juga dunia luar (internet). Seluruh Host yeng terhubung ke internet dan ingin berkomunikasiemakai protocol TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network.

IP Address yang digunakan ada 2 jenis yaitu IPV4 dan IPV6, IP Address untuk IPV4 berupa bilangan biner 32 bit yang dipisahkan dengan tanda titik, sedangkan IP Address IPV6 berupa bilangan hexa.

Bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik setiap 8 bitnya disebut sebagai oktet. Bentuk IP Address-nya adalah sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx setiap simbol x digantikan oleh angka 0 dan atau 1.

2.2.9.1. Pembagian IP Address

IP Address dikelompokan ke dalam lima kelas antara lain :

1. Kelas A

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh


(29)

Pang Host ID : 24 bit

Byte Pertama : 0 – 127

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx

Jumlah IP : 16.777.214 IP Address

2. Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

Panjang Net ID : 16 bit

Panjang Host ID : 16 bit

Byte Pertama : 128 – 191

Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx

Jumlah IP : 65.532 IP Address

3. Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

Panjang Net ID : 24 bit

Panjang Host ID : 8 bit

Byte Pertama : 192-223


(30)

4. Kelas D

Format : 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

4 Bit Pertama : 1110

Bit Multicast : 28 bit

Byte Inisial : 224 – 239

5. Kelas E

Format : 1111xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

4 Bit Pertama : 1111

Bit Cadangan : 28 bit

Byte Inisial : 240 – 255

2.2.9.2. Aturan Penulis IP Address

a. Network ID tidak boleh sama dengan 127, karena secara default digunakan untuk keperluan loopback (untuk menunjuk dirinya sendiri)

b. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 255, karena digunakan untuk alamat broadcast (merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota


(31)

jaringan). Jika paket dikirim ke alamat broadcast akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.

c. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0, karena digunakan sebagai alamat network (alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukkan suatu host).

d. Host ID harus uniqe dalam satu network ( tidak boleh ada dua host yang mewakili host ID yang sama).

2.2.9.3. Subnetting IP Address

Teknik subnetting dari IP Address merupakan cara yang paling umum digunakan di internet untuk lokasi IP Address agar dapat memaksimalkan penggunaan IP Address dalam proses pencarian IP Address di dalam sebuah jaringan.

untuk beberapa alas an menyangkut efesiensi pemakaian IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting, teknik subnetting itu sendiri adalah menambahkan umlah bit network dengan cara mengurangi jumlah bit host. Teknik ini menciptakan jumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam setiap network tersebut.

Tujuan lain dari subnetting adalah untuk memaksimalkan penggunaan IP Address. Sebagai contoh perhitungan sebuah jaringan computer yaitu untuk


(32)

Gambar 2.9 Contoh Network

Dari gambar di atas terdapat empat buah network, yaitu network server yang berada di dalam garis berwarna pink dan tiga buah network yang lainnya berada di dalam garis berwarna biru. Jika computer server diberi IP Address 192.168.10.1, berapakan tingkat masking yang ideal untuk network tersebut ?. diketahui departemen A terdapat dua puluh host, departemen B empat puluh host dan departemen C lima puluh host. Dari setiap departemen jumlah host yang terbanyak adalah departemen C yaitu, lima puluh host.


(33)

IP Address : 192.168.10.1

Subnet Mask : 255.255.255.0

Jumlah host terbanyak adalah 50

50+1BroadCast+1Network+1Router = 53

5310= 1101012, dari konversi bilangan tersebut menghasilkan 6 bit bilangan biner. Maka 26=64

Setelah disubnetting maka nilai subnet mask menjadi 255.255.255.192. Dengan cara memberikan enam buah nilai 0 di enam bit terakhir/bit yang paling kanan, seperti yang di bawah ini :

11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192

Network Server

Range IP Address : 192.168.10.0-64

Subnetting Mask : 255.255.255.0

Setelah di Subnetting : 255.255.255.192

Network Address : 192.168.10.0

BroadCast Address : 192.168.10.63

Network Departemen A


(34)

Setelah di subnetting : 255.255.255.192

Network Address : 192.168.10.64

BroadCast Address : 192.168.10.127

Network Departemen B

Range IP Address : 192.168.10.128-192

Subnet Mask : 255.255.255.0

Setelah di subnetting : 255.255.255.192

Network Address : 192.168.10.128

Broadcast Address : 192.168.10.191

Network Departemen C

Range IP Address : 192.168.10.192-255

Subnet Mask : 255.255.255.0

Setelah di subnetting : 255.255.255.192

Network Address : 192.168.10.192


(35)

26 BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek bertempat di Balai Teknologi Komukasi Pendidikan Provinsi Banten yang berada di Jln. Syekh Nawawi Al-Bantani, Palima Pakupatan serang, Banten. Adapun pelakasanaan kerja praktek dimulai dari tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 12 Agustus 2009. Dimana waktu kerja praktek disesuaikan mengikuti jadwal kegiatan kerja instansi, dan dimulai pada pukul 08.00 – 16.00.

3.2. Cara / Teknik Kerja Praktek

3.2.1. Observasi

Melakukan pengamatan dan peninjauan secara langsung di tempat kerja praktek dilaksanakan . Dengan kegiatan ini, dapat dihasilkan berupa keadaan lapangan yang sesungguhnya.

3.2.2. Studi Pustaka

Penulis mencari dan meninjau sumber-sumber yang telah tersedia, seperti data produk, data instansi, data layanan informasi dan data-data


(36)

27 lainnya yang tersedia. Penulis melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku, bahan kuliah dan bacaan lainnya yang memiliki relevansi dengan sistem informasi yang akan dibuat.

3.2.3. Interview

Penulis melakukan interaksi dengan beberapa orang yang sesuai guna mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Kegiatan ini dilakukan secara formal dan non-formal. Kegiatan ini diperlukan guka melengkapi kebutuhan akan data dan informasi yang tidak tersedia / tidak didapatkan memalui studi pustaka.

3.3. Data Kerja Praktek

3.3.1. Data Lapangan

Bagi sebagian besar orang, tentu Jaringan Komputer merupakan suatu yang asing. Kata-kata Jaringan Komputer hanyalah memberikan kesan hubungan komunikasi komputer secara luas. Tetapi di sini penulis mencoba memberikan gambaran secara terperinci tentang jaringan computer, dan mencoba mengajak untuk mengetahui lebih banyak dasar-dasar dan aplikasi jaringan computer serta yang terpenting adalah penomoran computer yang satu dengan yang lainnya atau lebih familiar disebut dengan IP Address serta perhitungan Subnetting IP Address.


(37)

28 Saat ini penomoran IP Address dari setiap host atau computer yang ada di Balai Teknologi Komunikasi Provinsi Banten adalah :

Tabel 3.1 Address Balai Tekkom

No Tipe Komputer IP Address Nama Komputer

1 Server 192.168.1.1 Tekkom

2 Client 192.168.1.2 Tekkom0

3 Client 192.168.1.3 Tekkom1

4 Client 192.168.1.4 Tekkom2

5 Client 192.168.1.5 Tekkom3

6 Client 192.168.1.6 Tekkom4

7 Client 192.168.1.7 Tekkom5

8 Client 192.168.1.8 Tekkom6

9 Client 192.168.1.9 Tekkom7

10 Client 192.168.1.10 Tekkom8

11 Client 192.168.1.11 Tekkom9

12 Client 192.168.1.12 Tekkom10

13 Client 192.168.1.13 Tekkom11

3.3.2. Nama Provider

Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten mendapatkan IP Private 125.166.167.72 dari provider ISP yaitu speedy.


(38)

29 Gambar 3.1. Struktur provider pada Balai Tekkom

akses internet dari isp telkom speedy melalui router dan disalurkan ke server dan client. Arsitekur ini meskipun server dalam keasdaan mati client masih bisa mengakes internet

3.3.3. Media Transmisi

Media transmisi yang dipakai di Local Area Network pada Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten menggunakan transmisi kabel dan transmisi wireless. Kabel Unshieded Twisted Pair (UTP) digunakan LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protocol LAN dapat beroperasi memalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.


(39)

30 Gambar 3.2 Kabel UTP

Dan untuk koneksi ke server menggunakan switch 24 port tetapi yang dipakai hanya 11 port. Dan yang menggunakan media transmisi wireless yaitu pada server yang menghubungkan Internet Service Provider, media transmisi wireless digunakan untuk menghubungkan dengan dunia luar (internet).

3.3.4 Host

Host adalah setiap unit computer yang terdapat dalam suatu jaringan. Di Balai Teknologi Komunikasi Provinsi Banten terdapat sebelas komputer yang menjadi satu di antaranya adalah komputer server. Dan sepuluh computer client.


(40)

31 3.3.5. Sistem Operasi

Sistem Operasi yang digunakan pada server menggunakan Linux Microtik. Sedangkan computer lain yang terhubung di dalamnya menggunakan Windows Xp Home Edition sebagai Sistem Operasinya.

3.3.6. Perangkat Lunak Jaringan

Perangkat lunak yang digunakan pada jaringan Local Area Network (LAN) adalah mengacu kepada software-software yang digunakan untuk browsing. Untuk Sistem Operasinya menggunakan Windows XP Home Edition dan monitoring server menggunakan Linux. Software untuk keamanan data terhadap bahaya virus komputer menggunakan software antivirus jenis Avira AntiVir – Free Antivirus.

3.3.7. Perangkat Keras Jaringan

Hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam jaringan Local Area Network (LAN) termasuk server pada Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten diantaranya adalah :

1. Komputer Set untuk server (Monitor, Keyboard, Casing, Mouse)

2. Komputer Set untuk Workstation

3. Ethernet card dan modem TP Link jenis adsl

4. Switch 24 port TP Link dengan konfigurasi N-Way auto sensing between 100 or 100 Mbps operation, dedicated bandwitch Uplink Port


(41)

32 5. Kabel UTP, dengan kecepan maksimum 100 Mbps

6. Konektor RJ-45

7. Router TP Link

3.3.8. Model Hubungan Jaringan

Hubungan yang terdapa pada jaringan Lokal di Balai Teknologi

Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten adalah model hubungan Client-Server. IP address server local dijadikan DNS yang digunakan oleh setiap host untuk koneksi ke internet di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten, IP address lokalnya yaitu, 1992.168.1.1.

Secara garis besar terdapat dua buah network dalam model hubungan jaringan pada Lokal Balai Tekkom. Model jaringan tersebut mengadopsi model Client-Server, seperti terlihat pada gambar berikut ini :

Network 1 ISP

Network 2


(42)

33 3.3.9. Topologi Jaringan Balai Tekkom

Balai Tekkom mengadopsi topologi Star, seperti terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 3.4. Topologi Star Pada Balai Tekkom

3.3.10. Pengelolaan Jaringan

Jaringan yang ada di Balai Tekkom langsung dikelola oleh network administrator. Penyettingan LAN dan keamanan dilakukan setiap minggunya, tetapi jika ada kerusakan langsung diperbaiki.

3.3.11. IP Adrress Balai Tekkom

IP Address yang digunakan ada 2 jenis yaitu IPV4 dan IPV6, IP Address untuk IPV4 berupa bilangan biner 32 bit yang dipisahkan dengan tanda titik, sedangkan IP Address IPV6 berupa bilangan hexa. Dan pada pembahasan


(43)

34 sekarang ini penulis akan menjelaskan tentang IP Address IPV4 yang dipakai Balai Tekkom.

Bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik setiap 8 bitnya disebut sebagai oktet. Bentuk IP Address-nya adalah sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx setiap simbol x digantikan oleh angka 0 dan atau 1.

3.3.12. Subnetting IP Address Balai Tekkom

Teknik subnetting dari IP Address merupakan cara yang paling umum digunakan di internet untuk lokasi IP Address agar dapat memaksimalkan penggunaan IP Address dalam proses pencarian IP Address di dalam sebuah jaringan.

IP Address yang digunakan Balai Tekkom dalam jaringan local adalah IP Address kelas C. IP Private yang digunakan oleh computer server juga kelas C dengan IP Address 125.166.167.72. Dari data yang diperoleh tidak ada subnet mask yang mengalami proses subnetting, seperti terlihat pada gambar berikut ini.


(44)

35 Gambar 3.5. Setting Internet Protokol (1)

Berikut IP Address dan Subnet Mask Address Locak Area Network dari setiap komputer, bias dilihat pada “Tabel 3.3 IP Address Subnet mask default Balai Tekkom” berikut ini :

Tabel 3.2. IP Address Subnet mask default Balai Tekkom

No. Tipe

Komputer

IP Address Subnet Mask Nama

Komputer

1 Server 192.168.1.1 255.255.255.0 Tekkom

2 Client 192.168.1.2 255.255.255.0 Tekkom0

3 Client 192.168.1.3 255.255.255.0 Tekkom1

4 Client 192.168.1.4 255.255.255.0 Tekkom2


(45)

36

6 Client 192.168.1.6 255.255.255.0 Tekkom4

7 Client 192.168.1.7 255.255.255.0 Tekkom5

8 Client 192.168.1.8 255.255.255.0 Tekkom6

9 Client 192.168.1.9 255.255.255.0 Tekkom7

10 Client 192.168.1.10 255.255.255.0 Tekkom8

11 Client 192.168.1.11 255.255.255.0 Tekkom9

12 Client 192.168.1.12 255.255.255.0 Tekkom10

13 Client 192.168.1.13 255.255.255.0 Tekkom11

Jika ingin melakukan subnetting maka, cari jumlah host yang terbanyak dalam sebuah network. Network kedua adalah network terbanyak jumlah hostnya yaitu, tiga belas host.

Perhitungan Subnetting

Dari data di atas akan kita lakukan perhitungan subnetting sebagai barikut:

13 host + 1 router + 1 network + 1 broad cast = 1610 = 100002. Maka lima bit terakhir diset dengan nilai 0. IP Address Subnet mask kelas C adalah 255.255.255.0.

IP Address Netmask setelah disubnetting yaitu : 255.255.255.11100000 atau sama dengan 255.255.255.224. Maka setelah disubnetting IP Address Subnet menjadi 255.255.255.224 dengan tingkat masking 21 bit.

Subnet Mask yang mengalami proses subnetting, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.


(46)

37 Gambar 3.6. Setting Internet Protokol (2)

Tabel 3.3. IP Address mask ideal Balai Tekkom

No. Tipe

Komputer

IP Address Subnet Mask Nama

Komputer

1 Server 192.168.1.1 255.255.255.224 Tekkom

2 Client 192.168.1.2 255.255.255.224 Tekkom0

3 Client 192.168.1.3 255.255.255.224 Tekkom1

4 Client 192.168.1.4 255.255.255.224 Tekkom2

5 Client 192.168.1.5 255.255.255.224 Tekkom3

6 Client 192.168.1.6 255.255.255.224 Tekkom4


(47)

38 8 Client 192.168.1.8 255.255.255.\224 Tekkom6

9 Client 192.168.1.9 255.255.255.224 Tekkom7

10 Client 192.168.1.10 255.255.255.224 Tekkom8 11 Client 192.168.1.11 255.255.255.224 Tekkom9 12 Client 192.168.1.12 255.255.255.224 Tekkom10 13 Client 192.168.1.13 255.255.255.224 Tekkom11


(48)

39 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis jaringan komputer pada instansi Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten, yaitu :

1. Pada umumnya perancangan Local Area Network tergantung pada beberapa hal yaitu: lokasi, kebutuhan pemakai, biaya serta perluasan dikemudian hari.

2. Keuntungan menggunakan Local Area Network adalah dapat melakukan komunikasi data secara bersamaan, waktu yang relatif lebih cepat, tingkat keakuratannya tinggi serta dapat menekan biaya operasiaonal.

3. Dengan menggunakan Local Area Network maka produktivitas kerja dapat ditingkatkan karena memungkinkannya melakukan akses data ke tiap terminal dihubungkan.

4. Lokasi menentukan bentuk topologi jaringan yang akan digunakan agar system jaringan dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Bila kemudian hari akan dilakukan pengembangan dari sistem yang telah ada saat ini maka perlu adanya perubahan konfigurasi atau penambahan komputer yang akan dioperasikan sebagai workstation.


(49)

40 4.2. Saran

1. Penambahan spesifikasi baik itu server maupun clientnya, agar performanya lebih optimal.

2. Penanganan sistem jaringan harus dilakukan dengan baik agar lalu-lintas dapat berjalan lancer. Disarankan ada devisi atau department khusus yang secara khusus menangani masalah jaringan yang ada.

3 Mengadakan server tambahan untuk sebagai back-up operasi maupun back-up data bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada server utama atau gagal sistem pasa server utama.

4. sebaiknya IP Address netmask dilakukan Subnetting, agar prose pencarian IP Address bias lebih cepat.


(50)

41 DAFTAR PUSTAKA

1. Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer, edisi pertama, cetakan pertaman Yogyakarta: Graha Ilmu.


(1)

36

36 6 Client 192.168.1.6 255.255.255.0 Tekkom4

7 Client 192.168.1.7 255.255.255.0 Tekkom5 8 Client 192.168.1.8 255.255.255.0 Tekkom6 9 Client 192.168.1.9 255.255.255.0 Tekkom7 10 Client 192.168.1.10 255.255.255.0 Tekkom8 11 Client 192.168.1.11 255.255.255.0 Tekkom9 12 Client 192.168.1.12 255.255.255.0 Tekkom10 13 Client 192.168.1.13 255.255.255.0 Tekkom11

Jika ingin melakukan subnetting maka, cari jumlah host yang terbanyak dalam sebuah network. Network kedua adalah network terbanyak jumlah hostnya yaitu, tiga belas host.

Perhitungan Subnetting

Dari data di atas akan kita lakukan perhitungan subnetting sebagai barikut:

13 host + 1 router + 1 network + 1 broad cast = 1610 = 100002. Maka lima bit terakhir diset dengan nilai 0. IP Address Subnet mask kelas C adalah 255.255.255.0.

IP Address Netmask setelah disubnetting yaitu : 255.255.255.11100000 atau sama dengan 255.255.255.224. Maka setelah disubnetting IP Address Subnet menjadi 255.255.255.224 dengan tingkat masking 21 bit.

Subnet Mask yang mengalami proses subnetting, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.


(2)

37

37 Gambar 3.6. Setting Internet Protokol (2)

Tabel 3.3. IP Address mask ideal Balai Tekkom

No. Tipe Komputer

IP Address Subnet Mask Nama

Komputer 1 Server 192.168.1.1 255.255.255.224 Tekkom 2 Client 192.168.1.2 255.255.255.224 Tekkom0 3 Client 192.168.1.3 255.255.255.224 Tekkom1 4 Client 192.168.1.4 255.255.255.224 Tekkom2 5 Client 192.168.1.5 255.255.255.224 Tekkom3 6 Client 192.168.1.6 255.255.255.224 Tekkom4 7 Client 192.168.1.7 255.255.255.224 Tekkom5


(3)

38

38 8 Client 192.168.1.8 255.255.255.\224 Tekkom6

9 Client 192.168.1.9 255.255.255.224 Tekkom7 10 Client 192.168.1.10 255.255.255.224 Tekkom8 11 Client 192.168.1.11 255.255.255.224 Tekkom9 12 Client 192.168.1.12 255.255.255.224 Tekkom10 13 Client 192.168.1.13 255.255.255.224 Tekkom11


(4)

39 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis jaringan komputer pada instansi Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Provinsi Banten, yaitu :

1. Pada umumnya perancangan Local Area Network tergantung pada beberapa hal yaitu: lokasi, kebutuhan pemakai, biaya serta perluasan dikemudian hari.

2. Keuntungan menggunakan Local Area Network adalah dapat melakukan komunikasi data secara bersamaan, waktu yang relatif lebih cepat, tingkat keakuratannya tinggi serta dapat menekan biaya operasiaonal.

3. Dengan menggunakan Local Area Network maka produktivitas kerja dapat ditingkatkan karena memungkinkannya melakukan akses data ke tiap terminal dihubungkan.

4. Lokasi menentukan bentuk topologi jaringan yang akan digunakan agar system jaringan dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Bila kemudian hari akan dilakukan pengembangan dari sistem yang telah ada saat ini maka perlu adanya perubahan konfigurasi atau penambahan komputer yang akan dioperasikan sebagai workstation.


(5)

40 4.2. Saran

1. Penambahan spesifikasi baik itu server maupun clientnya, agar performanya lebih optimal.

2. Penanganan sistem jaringan harus dilakukan dengan baik agar lalu-lintas dapat berjalan lancer. Disarankan ada devisi atau department khusus yang secara khusus menangani masalah jaringan yang ada.

3 Mengadakan server tambahan untuk sebagai back-up operasi maupun back-up data bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada server utama atau gagal sistem pasa server utama.

4. sebaiknya IP Address netmask dilakukan Subnetting, agar prose pencarian IP Address bias lebih cepat.


(6)

41 DAFTAR PUSTAKA

1. Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer, edisi pertama, cetakan pertaman Yogyakarta: Graha Ilmu.