Router IP Address Coaxial Cable

jaringan biasa LAN Local Area Network atau WAN Wide Area Network atau jaringan global seperti internet.

2.2.9. IP Address

IP address merupakan penyebab dari penerapan protocol TCPIP untuk menghubungkan jaringan computer ke computer dan juga dunia luar internet. Seluruh Host yeng terhubung ke internet dan ingin berkomunikasiemakai protocol TCPIP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. IP Address yang digunakan ada 2 jenis yaitu IPV4 dan IPV6, IP Address untuk IPV4 berupa bilangan biner 32 bit yang dipisahkan dengan tanda titik, sedangkan IP Address IPV6 berupa bilangan hexa. Bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik setiap 8 bitnya disebut sebagai oktet. Bentuk IP Address-nya adalah sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx setiap simbol x digantikan oleh angka 0 dan atau 1.

2.2.9.1. Pembagian IP Address

IP Address dikelompokan ke dalam lima kelas antara lain : 1. Kelas A Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Panjang Net ID : 8 bit Pang Host ID : 24 bit Byte Pertama : 0 – 127 Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : 16.777.214 IP Address 2. Kelas B Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh Panjang Net ID : 16 bit Panjang Host ID : 16 bit Byte Pertama : 128 – 191 Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx Jumlah IP : 65.532 IP Address 3. Kelas C Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh Panjang Net ID : 24 bit Panjang Host ID : 8 bit Byte Pertama : 192-223 Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx Jumlah IP : 254 IP Address 4. Kelas D Format : 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx 4 Bit Pertama : 1110 Bit Multicast : 28 bit Byte Inisial : 224 – 239 5. Kelas E Format : 1111xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx 4 Bit Pertama : 1111 Bit Cadangan : 28 bit Byte Inisial : 240 – 255

2.2.9.2. Aturan Penulis IP Address

a. Network ID tidak boleh sama dengan 127, karena secara default digunakan untuk keperluan loopback untuk menunjuk dirinya sendiri b. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 255, karena digunakan untuk alamat broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Jika paket dikirim ke alamat broadcast akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut. c. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0, karena digunakan sebagai alamat network alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukkan suatu host. d. Host ID harus uniqe dalam satu network tidak boleh ada dua host yang mewakili host ID yang sama.

2.2.9.3. Subnetting IP Address

Teknik subnetting dari IP Address merupakan cara yang paling umum digunakan di internet untuk lokasi IP Address agar dapat memaksimalkan penggunaan IP Address dalam proses pencarian IP Address di dalam sebuah jaringan. untuk beberapa alas an menyangkut efesiensi pemakaian IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting, teknik subnetting itu sendiri adalah menambahkan umlah bit network dengan cara mengurangi jumlah bit host. Teknik ini menciptakan jumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam setiap network tersebut. Tujuan lain dari subnetting adalah untuk memaksimalkan penggunaan IP Address. Sebagai contoh perhitungan sebuah jaringan computer yaitu untuk menentukan subnetting dari jaringan sederhana dengan metode perhitungan jumlah host terbanyak. Gambar 2.9 Contoh Network Dari gambar di atas terdapat empat buah network, yaitu network server yang berada di dalam garis berwarna pink dan tiga buah network yang lainnya berada di dalam garis berwarna biru. Jika computer server diberi IP Address 192.168.10.1, berapakan tingkat masking yang ideal untuk network tersebut ?. diketahui departemen A terdapat dua puluh host, departemen B empat puluh host dan departemen C lima puluh host. Dari setiap departemen jumlah host yang terbanyak adalah departemen C yaitu, lima puluh host. IP Address : 192.168.10.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 Jumlah host terbanyak adalah 50 50+1BroadCast+1Network+1Router = 53 53 10 = 110101 2 , dari konversi bilangan tersebut menghasilkan 6 bit bilangan biner. Maka 2 6 =64 Setelah disubnetting maka nilai subnet mask menjadi 255.255.255.192. Dengan cara memberikan enam buah nilai 0 di enam bit terakhirbit yang paling kanan, seperti yang di bawah ini : 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192 Network Server Range IP Address : 192.168.10.0-64 Subnetting Mask : 255.255.255.0 Setelah di Subnetting : 255.255.255.192 Network Address : 192.168.10.0 BroadCast Address : 192.168.10.63 Network Departemen A Range IP Address : 192.168.10.64-128 Subnet Mask : 255.255.255.0 Setelah di subnetting : 255.255.255.192 Network Address : 192.168.10.64 BroadCast Address : 192.168.10.127 Network Departemen B Range IP Address : 192.168.10.128-192 Subnet Mask : 255.255.255.0 Setelah di subnetting : 255.255.255.192 Network Address : 192.168.10.128 Broadcast Address : 192.168.10.191 Network Departemen C Range IP Address : 192.168.10.192-255 Subnet Mask : 255.255.255.0 Setelah di subnetting : 255.255.255.192 Network Address : 192.168.10.192 Broadcast Address : 192.168.10.254 26

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek bertempat di Balai Teknologi Komukasi Pendidikan Provinsi Banten yang berada di Jln. Syekh Nawawi Al-Bantani, Palima Pakupatan serang, Banten. Adapun pelakasanaan kerja praktek dimulai dari tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 12 Agustus 2009. Dimana waktu kerja praktek disesuaikan mengikuti jadwal kegiatan kerja instansi, dan dimulai pada pukul 08.00 – 16.00. 3.2. Cara Teknik Kerja Praktek 3.2.1. Observasi Melakukan pengamatan dan peninjauan secara langsung di tempat kerja praktek dilaksanakan . Dengan kegiatan ini, dapat dihasilkan berupa keadaan lapangan yang sesungguhnya.

3.2.2. Studi Pustaka

Penulis mencari dan meninjau sumber-sumber yang telah tersedia, seperti data produk, data instansi, data layanan informasi dan data-data 27 lainnya yang tersedia. Penulis melakukan studi kepustakaan melalui buku- buku, bahan kuliah dan bacaan lainnya yang memiliki relevansi dengan sistem informasi yang akan dibuat.

3.2.3. Interview

Penulis melakukan interaksi dengan beberapa orang yang sesuai guna mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Kegiatan ini dilakukan secara formal dan non-formal. Kegiatan ini diperlukan guka melengkapi kebutuhan akan data dan informasi yang tidak tersedia tidak didapatkan memalui studi pustaka. 3.3. Data Kerja Praktek 3.3.1. Data Lapangan Bagi sebagian besar orang, tentu Jaringan Komputer merupakan suatu yang asing. Kata-kata Jaringan Komputer hanyalah memberikan kesan hubungan komunikasi komputer secara luas. Tetapi di sini penulis mencoba memberikan gambaran secara terperinci tentang jaringan computer, dan mencoba mengajak untuk mengetahui lebih banyak dasar-dasar dan aplikasi jaringan computer serta yang terpenting adalah penomoran computer yang satu dengan yang lainnya atau lebih familiar disebut dengan IP Address serta perhitungan Subnetting IP Address.