Pengendali Motor Stepper Menggunakan Mikrokontroler Fototransistor sebagai Sensor

11 Tabel 4. Pembangkit half step Sutadi, 2003:163 Fase Langkah P4 P3 P2 P1 1 0 0 1 1 2 0 0 0 1 3 1 0 0 1 4 1 0 0 0 5 1 1 0 0 6 0 1 0 0 7 0 1 1 0 8 0 0 1 0

D. Pengendali Motor Stepper Menggunakan Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah Central Processing Unit CPU yang disertai memori serta sarana IO dan dibuat dalam bentuk chip Suhata, 2004:143. Ada perbedaan penting antara mikroprosesor dan mikrokontroler. Mikroprosesor merupakan CPU Central Processing Unit tanpa memori dan IO pendukung sebuah komputer, sedangkan mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU, memori, IO tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter ADC yang sudah terintegrasi didalamnya. Kelebihan utama mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan IO pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mirokontroler yang dipakai pada penelitian ini AT89C51 keluaran ATMEL. Jenis mikrokontroler ini pada prinsipnya dapat digunakan untuk 12 mengolah data perbit atau pun data 8 bit secara bersamaan. Mikrokontroler AT89C51 dalam penelitian ini digunakan untuk menjalankan motor stepper. AT89C51 1 2 8 7 6 5 4 3 P1.0 P1.1 P1.7 P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 9 RST 10 11 17 16 15 14 13 12 19 18 20 XTAL1 XTAL2 P3.0RXD P3.1TXD P3.7RD P3.6WR P3.5T1 P3.4T0 P3.3INT1 P3.2INT0 GND 39 38 32 33 34 35 36 37 P0.0AD0 P0.1AD1 P0.7AD7 P0.6AD6 P0.5AD5 P0.4AD4 P0.3AD3 P0.2AD2 31 EAVPP ALE PROG 40 VCC 21 22 28 27 26 25 24 23 P2.0A8 P2.1A9 P2.7A15 P2.6A14 P2.5A13 P2.4A12 P2.3A11 P2.2A10 PSEN 29 30 Gambar 2. Diagram pin mikrokontroler AT89C51 Agfianto, 2002a:69 Sebuah mikrokontroler dapat bekerja bila didalam mikrokontroler tersebut terdapat sebuah program yang berisikan instruksi-instruksi yang akan digunakan untuk menjalankan sistem mikrokontroler tersebut. Mikrokontroler AT89C51 memiliki sarana timer yang berfungsi untuk mengatur waktu kerja yang dibutuhkan AT89C51. Sarana timer pada mikrokontroler AT89C51 digunakan untuk mengatur kecepatan motor stepper. Pada prinsipnya program pada mikrokontroler dijalankan secara bertahap. 13

E. Fototransistor sebagai Sensor

Inti dari bagian rangkaian pengindera infra merah dalam rangkaian ini adalah sebuah sensor infra merah. Sensor infra merah ini menggunakan fototransitor, dimana karakteristik fototransistor ini akan bekerja jika basisnya menerima cahaya. Fototransistor adalah sebuah detektor cahaya yang merupakan kombinasi fotodioda dan penguat transistor. Gambar 3. menunjukkan fototransistor NPN. Lensa fototransistor memfokuskan cahaya pada bagian tipe P pada basis, sedangkan penutupnya yaitu tipe N kolektor dan tipe N emitor. Arus listrik yang mengalir pada komponen ini berasal dari cahaya yang jatuh pada sambungan basis-kolektor pada fototransistor. N P N Pin fototransistor Komponen Fototransistor Cah aya Lensa A B Gambar 3. a Struktur fototransistor b Simbol fototransistor Arus listrik fototransistor sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk pada jendela transistor, spesifikasinya pada cahaya infra merah dengan panjang gelombang lebih dari 500nm. Jika pada bagian persambungannya menerima cahaya maka I B I C, sehingga ada arus dialirkan dari basis ke emiter. Dalam hal ini dikatakan fototransitor bekerja, demikian 14 sebaliknya jika tidak ada cahaya yang mengenai bagian persambungan maka I B I C , sehingga tidak ada arus yang mengalir dari basis ke emiter.

F. Pengondisi Sinyal