230
1.10. PENGAMATAN BATUAN DI LAPANGAN
Dalam mempelajari batuan tidaklah cukup kita hanya belajar teori diruang kelas saja ataupun hanya di ruang Laboratorium saja. Laboratorium paling lengkap adalah di
alam itu sendiri. Kelebihan kita dalam belajar langsung dialam adalah kita melihat dan mengamati batuan dalam kondisi apa adanya, kadang kadang masih tertutup tanah
atau pepohonan dan kita akan lebih jelas lagi dalam mengamati struktur dari batuannya dialam dibandingkan dengan hanya mengamati contoh setangan
handspeciment. Pengamatan batuan ini dilakukan apabila kalian telah tuntas dalam mempelajari peralatan geologi yang ada dalam mata pelajaran geologi dasar. Sebab
mata pelajaran peralatan geologi tidak diajarkan secara detail dalam pelajaran batuan ini.
1.10.1. Peralatan yang diperlukan untuk praktek lapangan 1.
Palu Geologi jenis palu sedimen maupun jenis palu beku. Kegunaan palu ini untuk mengambil contoh batuan beku maupun batuan sedimen
2. Kantong sampel. Untuk tempat batuan yang kita ambil. Kantong ini kita tempel
label dan kita tulis kode sampel agar tidak keliru dan tercampur dengan sampel lainnya.
3. HCl , cairan asam chloride ini untuk menguji apakah batu yang kita amati
mengandung karbonat atau tidak, bila mengandung karbonat maka batu tersebut saat ditetes HCl akan bereaksi berbuih.
4. Kompas Geologi , kegunaan kompas geologi ini adalah untuk :
- Mengukur kedudukan batuan sedimen strike dan dip - Mengukur kemiringan lereng slope
- Mengukur liniasi dan arah foliasi pada batuan metamorf - Plotting lokasi
- Mengukur arah azimuth - Mengukur unsur unsur struktur geologi yang ada kekar, bidang sesar, lipatan
dll
5. GPS , kegunaan dari alat GPS ini antara lain adalah untuk :
- Mengetahui kordinat dari peta dimana kedudukan kalian dilapangan, - Untuk mengetahui elevasi lokasi kalian, berapa meter dari permukaan air laut,
- Untuk melacak jejak lintasan kalian tracking
6. Komparator butir, untuk membandingkan ukuran besar butir pada batuan
7. Tali ukur , untuk mengukur ketebalan suatu lapisan batuan sedimen
231 8.
Peralatan tulis menulis, pensil, penggaris, busur derajat, hardboard,
9. Peralatan pribadi seperti topi, jas hujan , bekal makanan, dsb.
Gambar peralatan geologi :
Gambar 1.99. peralatan geologi lapangan : Kompas, palu, GPS
Gambar 1.100. Komparator Butir , untuk membandingkan besar butir komposisi mineral pada batuan yang kita amati, untuk menghitung perkiraan prosentase kandungan mineral dan untuk
membandingkan bentuk butir mineral yang ada pada batuan .
232
Gambar 1.101. Cara mengukur kedudukan strikedip pada batuan sedimen di lapangan.
1.10.2. Langkah Kerja Pengamatan Batuan di Lapangan
233 1. Tentukan calon lokasi pengamatan dari peta dasar yang ada
2. Apakah peralatan sudah dibawa dengan lengkap dan kondisinya baik. 3. Berangkat kelokasi pengamatan dengan didampingi guru pembimbing
4. Sampai dilapangan, amatilah morfologi lokasi pengamatan tersebut, apakah
morfologi nya berupa dataran, lembah, perbukitan dsb. 5. Tentukan jenis batuan yang ada , apakah termasuk batuan sedimen, batuan beku
atau batuan metamorf. 6. Buatlah gambar sketsa morfologi dengan batuannya sesuai yang kalian amati
7. Sampai di lapangan , misal di LP1 Lokasi Pengamatan 1 maka pekerjaan kalian adalah :
- Apabila dilapangan kalian jumpai Batuan metamorf maka amatilah pertama kali strukturnya foliasi atau non foliasi, kemudian teksturnya Kristaloblastik atau
Palimsest , bentuk butirnya bagaimana dst. , dan komposisinya terdiri dari mineral apa saja dan berapa persen dibatuan tersebut. Apabila strukturnya foliasi
maka ukurlah bidang foliasinya dengan kompas, seperti cara kalian mengukur strike pada contoh gambar diatas. Pengambilan sample dengan palu geologi
dilakukan pada bagian bawah, tengah dan bagian atas dari singkapan.Sampel sampel ini dipisahkan dan dimasukkan kantong sampel yang sudah diberi nomer
kode. Kemudian catatlah data data yang terekam dalam pengamatan tersebut ke dalam buku lapanganmu.
- Apabila dilapangan kalian jumpai Batuan sedimen, maka pertama kali amatilah warna nya kemudian jenisnya apakah sedimen klastik atau non klastik,
karbonatan atau tuff an dst. apakah memperlihatkan ciri ciri perlapisan atau tidak, kemudian amatilah ukuran butir, bentuk butirnya komparasikanlah dengan
komparator butir. Kemudian amatilah struktur sedimennya apakah pararel laminasi, crossbedding, gradded bedding dsb. Kemudian amatilah komposisi
butirannya, mineralnya apa saja, ada fosilnya atau tidak dsb., persen lah kandungan butirannya. Apabila batuan itu berwarna putih atau putih kecoklatan
maka ujilah dengan HCl, teteskan HCl, apakah bereaksi berbuih atau tidak, bila berbuih maka batuan itu karbonatan, bila tidak berbuih maka kemungkinan
batuan tersebut adalah tuff an. Selanjutnya ukurlah kedudukan strikedip dari batuan sedimen tersebut seperti cara yang tergambar diatas. Pengukuran
kedudukan batuan dilakukan tiga kali di setiap LP , yaitu diukur pada bagian kiri, tengah dan bagian kanan , kemudian hasilnya dirata-rata dan dituliskan dipeta
guna membuat pelamparan batuan sedimen tersebut berdasarkan kaidah hukum
234 “V” “V” rule seperti yang diajarkan dalam pelajaran Geology dasar. .
Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan tiga kali pula yaitu pada bagian bawah, tengah dan bagian atas lapisan. Sampel sampel ini dipisahkan dan
dimasukkan kantong sampel yang sudah diberi nomer kode. Jangan lupa kalian mengukur ketebalan tiap tiap lapisan batuan, pengukuran ketebalan dilakukan
tegak lurus strike. Kemudian catatlah data data yang ter rekam dalam pengamatan tersebut kedalam buku lapanganmu.
- Apabila di lapangan kalian jumpai Batuan beku, maka pertama kali amatilah warnanya, kemudian jenisnya apakah batuan beku asam, intermediate, basa
atau batuan beku ultra basa, Kemudian amatilah strkturnya apakah xenolith, massif, scoria, amygdaloid dsb., selanjutnya amatilah teksturnya nya derajad
kristalisasi , ukuran mineral dan kemas fabricnya dengan bantuan komparator butir. Amatilah pula komposisi mineral padabatuan tersebut apakah ada mineral
mafic atau felsicnya, olivine, piroksin, plagioklas, kwarsa , ortoklas dsb., kemudian persenkanlah jumlah mineral tersebut. Mengingat batuan beku
tersebut tidak berlapis, maka pelamparan nya dilapangan tidak dapat memakai hukum V sehingga untuk pelamparan dapat dilakukan dengan melacaknya atau
tracking memakai alat GPS. Kemudian catatlah data data yang ter rekam dalam pengamatan tersebut kedalam buku lapanganmu.
Setelah itu periksalah apakah sketsa sudah ada ? Sampel sudah ada ? Data data batuan sudah ter rekam semua ? Peralatan sudah komplit ? Selanjutnya
kalian pindah ke LP2 dan melakukan pekerjaan yang sama seperti pada LP1.
235
Contoh catatan pada buku lapangan : Regu 1
: Roy Habibie , Boy Habibie , Marisa Ayu Habibie Hari tanggal : Sabtu, 11 Agustus 2014
Lokasi : Bayat, Klaten, Jawa Tengah
Cuaca : Cerah, berawan
LP : 1. Didesa Tejokusuman , morfologi perbukitan . Koordinat LS 3º41 BT
61º Sketsa Morfologi contoh
Dijumpai singkapan batuan sedimen, warna abu abu kecoklatan, kenampakan yang menyolok adalah tampak perlapisan dengan struktur sedimen pararrel laminasi. Tidak
ber reaksi dengan HCl. Kedudukan batuan ini adalah N211º E 11º. Dengan ketebalan dibagian bawah 45,1 cm, dibagian tengah 3,1 meter dan dibagian atas 27,1 cm. Tebal
lapisan penutup overburden 51,1 cm. Vegetasi yang ada pohon karet, pohon jagung dan semak semak belukar.
Diskripsi sampel batuan diLP1 bagian bawah adalah sebagai berikut, diskripsi sampel batuan LP1 bagian tengah adalah sebagai berikut dan diskripsi sampel batuan LP1
bagian atas adalah sebagai berikut diskripsikanlah sesuai contoh diskripsi batuan sedimen yang ada di halaman sebelumnya .
236 Gambar 1.102. Sketsa batuan LP.1 ini adalah sbb.
237
BAB II
TEKNIK PEMBUATAN SAYATAN TIPIS BATUAN