Sistematika Penulisan Visualisasi Dan Representasi Foto Makanan (Food Photography) Di Media Sosial Instagram (Studi Kasus: Kuliner Bandung)

Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini dipaparkan beberapa teori yang relevan digunakan dalam penelitian. Membahas mengenai penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan konteks penelitian, yaitu foto makanan dan media sosial Instagram. Dibahas juga kajian teori seperti teori representasi, teori komunikasi visual, perkembangan fotografi yang berkaitan dengan foto makanan, kuliner, dan media sosial Instagram. Lebih khusus peneliti juga membahas perkembangan fotografi dari mekanik ke digital, fotografi ponsel, serta mengenai food photography hingga fenomena memotret makanan dan penyebarannya melalui media sosial. Posisi bahasan bab II ini pada struktur pemikiran penelitian adalah dari yang Umum hingga Perkembangan. Gambar 1.10. Skema Pemikiran Penelitian pada Bab II Bab III Objek Penelitian Dalam bab ini secara khusus membahas mengenai objek penelitian. Diuraikan mengenai dasar pemilihan foto makanan sebagai objek penelitian yang disusun berdasarkan metode pengumpulan data atas pertimbangan pemilihan makanankuliner Bandung sebagai studi kasus. Kemudian secara khusus dibahas mengenai foto makanan Bandung yang tersebar di Instagram dan pelaku maker foto makanan Bandung di Instagram yang juga sebagai pengguna user di media sosial tersebut, guna menemukan representasi visual dari foto makanan Bandung. Posisi bahasan bab III ini pada struktur pemikiran penelitian yaitu pada kasus penelitian. Gambar 1.11. Skema Pemikiran Tesis pada Bab III Bab IV Analisis Visual dan Representasi Foto Makanan Bandung di Instagram Pada bab ini dibedah mengenai analisis kualitas visual terhadap hasil foto makanan Bandung dilihat dari unsur-unsur visual yaitu elemen desain dan sistem desain. Kemudian dari analisa visual tersebut dipaparkan analisa representasi foto makanan mulai dari perkembangan teknologi fotografi dari mekanik ke digital hingga pada teknik fotografi ponsel melalui teknologi Instagram. Hasil dari analisis ini dideskripsikan berdasarkan siapa pelaku maker dan penikmat viewer dari foto makanan tersebut. Posisi bahasan bab IV ini pada struktur pemikiran penelitian adalah dari yang Umum hingga Perkembangan dan akhirnya pada Kasus penelitian. Gambar 1.12. Skema Pemikiran Penelitian pada Bab IV Bab V Kesimpulan Dan Saran Bagian kesimpulan penelitian ini berupa hasil analisa visualisasi dan representasi foto makanan yang tersebar di media sosial Instagram. Kesimpulan ini juga menjawab pertanyaan penelitian dan tujuan yang ingin dicapai. Posisi bahasan bab V ini adalah sebagai berikut: Gambar 1.13. Skema Pemikiran Penelitian pada Bab V 195 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas visual foto makanan yang tersebar di Instagram banyak dipengaruhi oleh unsur visual fotografi, yaitu komposisi. Selain itu peneliti juga menemukan unsur visual pada foto makanan, yang banyak diantaranya menggunakan unsur garis, bidang, dan warna. Unsur visual fotografi sangat penting karena berkaitan dengan teknik visual dalam memotret makanan yang juga berlaku pada fotografi Instagram yang dilakukan dengan menggunakan perangkat genggam ponsel. Faktor-faktor penyebab terjadinya perbedaan kualitas visual dan representasi foto makanan dari fotografi mekanik hingga digital yang tersebar di media sosial Instagram, dalam kasus makanan Bandung, diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Keunikan rasa dari makanan Bandung, 2 Ketepatan dan Kelengkapan visual foto makanan Bandung yang tersebar di Instagram, 3 Kualitas kamera alat yang digunakan untuk memotret objek makanan, 4 Tingkat penguasaan atau kemampuan pelaku fotografi baik itu fotografer atau penyebar foto yang juga pengguna media sosial Instagram dalam hal visualisasi fotografi makanan, 196 5 Kemampuan penikmat foto viewer dalam mengamati visual foto makanan dan pengenalan rasa makanan Bandung dari pengalaman mencicipi sebelumnya. Gambar 5.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas visual dan representasi foto makanan Bandung Foto makanan Bandung yang dihasilkan oleh teknik fotografi digital, salah satunya Instagram, memiliki kekhususan secara kualitas visual. Diantaranya: Kualitas visual fotografi Instagram biasanya ditentukan oleh kualitas dari kamera yang ada pada jenis perangkatponsel yang digunakan oleh si pelaku maker. Peneliti menemukan 4 kemungkinan dari masalah ini, yaitu: 197 1 Alat kameraperangkat genggam yang digunakan untuk memotret makanan teknologinya kurang pintar, sedangkan manusianya pelaku lebih pintar dari alat yang digunakan sehingga menghasilkan kualitas visual foto yang kurang mewakili realitas objek makanannya. 2 Alat kameraperangkat genggam yang digunakan untuk memotret makanan teknologinya lebih pintar, sedangkan manusianya pelaku kurang pintar untuk mengeksplorasi alat itu sehingga menghasilkan kualitas visual foto yang kurang mewakili realitas objek makanannya. 3 Alat kameraperangkat genggam yang digunakan untuk memotret makanan teknologinya kurang pintar, sedangkan manusianya pelaku juga kurang bisa mengekplorasi alat yang digunakannya sehingga menghasilkan kualitas visual foto yang sangat kurang mewakili realitas objek makanannya. 4 Alat kameraperangkat genggam yang digunakan untuk memotret makanan teknologinya pintar, dan manusianya pelaku juga pintar dalam mengeksplorasi alat yang digunakan sehingga menghasilkan kualitas visual foto yang dapat mewakili realitas objek makanannya. Kemungkinan yang keempat ini menjadi unggul dalam merepresentasikan realitas dari objek makanan yang kompleks. Namun dari empat kemungkinan di atas, peneliti menyadari bahwa ada hal yang lebih unggul dalam hal merepresentasikan suatu realitas yang kompleks. Diantaranya dapat peneliti uraikan sebagai berikut: