b. Responding, merupakan kemampuan siswa untuk memberikan timbal
balik positif terhadap lingkungan dalam pembelajaran, misalnya menanggapi, menyimak, bertanya dan berempati.
c. Penilaian yaitu penerimaan terhadap nilai-nilai yang ditanamkan dalam
pembelajaran, membuat pertimbangan terhadap berbagai nilai untuk diyakini dan diaplikasikan.
d. Pengorganisasian, yaitu kemampuan siswa dalam mengorganissasi suatu
sistem nilai. e.
Karakterisasi, yaitu pengembangan dan internalisasi dari tingkatan pengorganisasian terhadap representasi kehidupan secara luas.
3 Ranah psikomotorik, merupakan ranah yang menekankan pada gerakan-
gerakan fisik atau keterampilan fisik halus maupun kasar. Domain ini sering berhubungan dengan mata pelajaran yang lebih menekankan pada gerak atau
keterampilan fisik seperti seni musik, lukis, pahat serta olahraga. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, penulis mengambil kesimpulan
bahwa hasil belajar adalah suatu tujuan dalam pembelajaran yang memiliki aspek- aspek sesuai dengan mata pelajaran atau kegiatan belajar yang dilakukan. Aspek-
aspek tersebut yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian yang telah dilakukan menekankan pada ranah kognitif hasil belajar dan aktivitas
siswa.
2.1.3 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan PKn
PKn adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun
anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Susanto, 2015:225. PKn memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan nilai. Pendidikan nilai
menyatukan berbagai permasalahan yang menyangkut preferensi personal ke dalam satu kategori yang disebut nilai-nilai, yang dibatasi sebagai petunjuk umum
untuk perilaku yang memberi batasan langsung pada kehidupan. Namun sebagai pusat pendidikan nilai, PKn bukanlah sekedar mentransmisikan isi nilai tertentu
kepada peserta didik, akan tetapi dimaknai sebagai upaya mengembangkan proses penilaian dalam diri seseorang, semacam suatu keyakinan untuk memperkaya
peserta didik dengan sesuatu yang lebih krusial dan fungsional Aryani dan Susatim, 2010:43.
Standar isi kurikulum 2006 menyebutkan, mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945. Beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan, PKn adalah mata pelajaran
yang bertujuan untuk menanamkan nilai dan pengetahuan tentang kehidupan dalam berbangsa daan bernegara.
2.1.3.1 Tujuan Pembelajaran PKn
Tujuan pembelajaran PKn di sekolah dasar adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Tujuan pendidikan kewarganegaraan
adalah partisipasi penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi
konstitusional Indonesia. Partisipasi warga negara yang aktif dan penuh tanggung jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan
intelektual serta keterampilan untuk berperan serta Winataputra, 2008:1.20. Standar isi KTSP tahun 2006 menyebutkan, PKn bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti- korupsi.
3 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan, PKn memiliki tujuan untuk membentuk manusia yang memiliki
kesadaran, kemauan untuk berpartisipasi dalam masyarakat dengan penuh tanggung jawab dan dengan menerapkan nilai dan norma yang berlaku di
dalamnya.
2.1.3.2 Pembelajaran PKn di SD
Keberadaan PKn sebagai mata pelajaran digunakan untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Indonesia.
PKn bertujuan untuk membentuk kepribadian warga negara yang baik selaras dengan jiwa dan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945.
Tujuan PKn di SD adalah untuk menjadikan warga negara yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya sehingga dapat menjadi warga negara yang
terampil dan cerdas dan bersikap baik namun tetap mampu mengikuti kemajuan tekhnologi. Pada usia yang masih muda sangat tepat ditanamkan konsep dasar
tentang wawasan nusantara dan perilaku demokratis secara benar dan terarah. Siswa SD merupakan bibit yang harus dipupuk agar tumbuh menjadi pribadi yang
bermutu baik ilmu maupun akhlak. Untuk itu siswa tidak boleh diberikan pengetahuan yang salah tentang hak dan kewajiban, wawasan nusantara,
demokrasi, hak asasi, peraturan-peraturan, perilaku serta sikap moral yang berketuhanan Yang Maha Esa Susanto, 2015:234.
Berdasarkan uraian tersebut pembelajaran PKn di SD perlu diberikan perhatian lebih sesuai dengan dasar pikiran dan tujuan PKn, pembelajaran PKn
harus dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitas
dalam berpartisipasi. Oleh karena itu, ada dua hal yang harus diperhatikan guru dalam mempersiapkan pembelajaran PKn di kelas, yaitu bekal pengetahuan materi
pembelajaran dan metode atau pendekatan pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan agar siswa menjadi warga negara yang demokratis. PKn dapat memperkaya
wawasan dan membentuk kepribadian warga negara yang baik. Materi PKn mengandung fakta dan peristiwa sehari-hari yang sangat dekat dengan siswa dan
dengan lingkungan sekitar.
2.1.4 Model Visual Auditory Kinesthetic VAK