Unit Analisis Sumber Data

39 pemasungan, diskriminasi, dan pelecehan. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, peneliti ingin mengeksplorasi stigma masyarakat terhadap penderita skizofrenia. Penelitian ini juga menerapkan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis data deskriptif. Tujuan digunakanya analisa data deskriptif adalah melakukan analisa data pada taraf deskriptif, yaitu menyajikan data hasil analisis deskriptif berupa frekuensi dan presentase, tabulasi silang serta berbagai bentuk grafis dan chart pada data yang bersifat katagorikal Azwar , 2011: 126 .

3.2 Unit Analisis

Moleong 2002 mengungkapkan penetapan sampel, besarnya strategi sampling bergantung pada penetapan satuan kajian unit analisis. Unit analisis adalah suatu informasi yang ingin digali berdasarkan konteks penelitian yang telah ditentukan. Maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan unit analisis dipaparkan terlebih dahulu baru kemudian menentukan jumlah sampel. Morissan 2012 menungkapkan unit analisis adalah seluruh hal yang kita teliti untuk mendapatkan penjelasan ringkas mengenai keseluruhan unit dan untuk menjelaskan berbagai perbedaab diantara unit analisis tersebut. Unit analisis dalam penelitian ini diambil dari pendapat yang dikemukakan oleh Heatherton, Kleck, Hebl, dan Hull 2003 mengenai aspek-aspek yang ada pada stigma. Unit analisis ini untuk kemudian akan dikembangkan menjadi interview guide 40 sehingga diperoleh pertanyaan-pertanyaan yang tepat sasaran dan dapat memenuhi tujuan penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Unit Analisis Unit Analisis Sub Unit Analisis Identitas Identitas Personal Reaksi 1. Afeksi 2. Kognitif 3. Perilaku

3.3 Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong, 2007 sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya yaitu data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Arikunto 2010 menjelaskan bahwa purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek berdasarkan adanya tujuan tertentu. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi. Karakteristik dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kelompok yakni, masyarakat dengan tingkat pendidikan SMA dan S1 untuk kelompok responden awam dan karyawan rumah sakit jiwa untuk kelompok responden professional. Tujuan pembagian kelompok dengan menggunakan patokan tingkat pendidikan didasarakan pada pendapat Amir N 2001 yang menyebutkan bahwa tingkat pendidikan memiliki pengaruh pada pemberian stigma. Sedangkan 41 tujuan karyawan rumah sakit jiwa dijadikan responden adalah untuk mengetahui bentuk stigma yang diberikan tenaga profesional kesehatan jiwa pada penderita skizofrenia. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2013. Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat berusia antara 19-75 tahun, pendidikan minimal SMA untuk kelompok responden pendidikan terakhir SMA, S1 untuk kelompok responden pendidikan terakhir S1, dan karyawan rumah sakit jiwa untuk kelompok responden karyawan rumah sakit jiwa, selain itu responden minimal pernah bertemu dengan penderita skizofrenia. Karakteristik subjek dibatasi pada usia 19-75 tahun . Pada usia 19 tahun, individu mengalami perluasan kemampuan kognitif dan berkembangnya peran tanggung jawab kepada orang lain Santrock, 2002 .Sedangkan batas masimal usia 75 tahun karena individu pada usia ini mulai mengalami masalah penurunan kemampuan pendengaran dan penglihatan Desai, Pratt, Lentzner, Robinson, 2001; O’Neill, Summer, Shirey, 1999 dalam Papalia, Wendkos, dan Feldman, 2008. Masalah pendengaran yang dialami oleh individu berusia diatas 75 tahun disebabkan oleh pres-bycusis , yakni penurunan dalam kemampuan mendengarkan suara bernada tinggi yang berkaitan dengan usia O’Neil et al., 1999 dalam Papalia, Wendkos, dan Feldman, 2008. Pres-bycusis membuat sulit untuk mendengar apa yang dikatakan orang lain, terutama apabila pada saat itu ada suara lain dari televisi, 42 radio atau beberapa orang yang berbicara bersamaan. Selain permasalahan pendengaran dan penglihatan, individu diatas 75 tahun juga mengalami penuruanan memori terutama yang berkaitan dengan memori episodik. Memori episodik pada individu berusia diatas 75 tahun merupakan komponen memori jangka panjang yang paling menurun sejalan dengan meningkatnya usia Poon, 1985; A.D. Smith Earles, 1996 dalam Papalia, Wendkos, dan Feldman, 2008 . Karakteristik kelompok responden karyawan rumah sakit jiwa yakni individu yang bekerja di rumah sakit jiwa. Karakteristik dalam kelompok ini berprofesi sebagai perawat, dokter spesialis kejiwaan, perawat rehabilitasi dan bagian administrasi rumah sakit jiwa. Responden yang akan diambil sebanyak 390 orang , dengan rincian 150 orang adalah sampel dengan minimal pendidikan SMA , 150 orang dengan pendidikan S1 dan S2 , dan 90 orang yang merupakan karyawan RSJ.

3.4 Alat Pengumpul Data