Pemanfaatan Industri Untuk Sektor Kehutanan

(1)

PEM AN FAATAN LI M BAH CAI R I N D USTRI UN TUK SEKTOR KEH UTAN AN

YUN ASFI Fa k u lt a s Pe r t a n ia n Ju r u sa n I lm u Ke h u t a n a n Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

I . PEN D AH ULUAN

Jum lah indust ri unt uk m enghasilkan berbagai m acam produk, guna m em enuhi kebut uhan m anusia pada saat ini sem akin m eningkat . Selain m enghasilkan produk yang dapat digunakan oleh m anusia, kegiat an produksi ini j uga m enghasilkan produk lain yang belum begit u banyak dim anfat kan yait u lim bah. Seiring dengan peningk at an indust ri ini, j uga ak an t erj adi peningk at an j um lah lim bah. Lim bah y ang dihasilkan dapat m em berikan dam pak negat if t erhadap sum ber day a alam dan lingk ungan, sepert i gangguan pencem aran alam dan pengurasan sum ber daya alam , yang nant inya dapat m enurunkan kualit as lingk ungan ant ara lain pencem aran t anah, air, dan udara j ik a lim bah t ersebut t idak diolah t erlebih dahulu. Berm acam lim bah indust ri y ang dapat m encem ari lingk ungan ant ara lain : lim bah indust ri t ekst il, lim bah agroindust ri ( lim bah kelapa saw it , lim bah indust ri k aret rem ah dan lat ek s pek at , lim bah indust ri t apioka, dan lim bah pabrik pulp dan kert as ) , lim bah indust ri farm asi, dan lain- lain. Selain kegiat an indust ri, diperkot aan lim bah j uga dihasilkan oleh hot el, rum ah sak it dan rum ah t angga. Bent uk lim bah y ang dihasilkan oleh k om ponen k egiat an y ang disebut di at as adalah lim bah padat dan lim bah cair. Menurut Sugihart o ( 1987) air lim bah adalah k ot oran y ang berasal dari m asyarak at dan rum ah t angga dan j uga berasal dari indust ri, air t anah, air perm uk aan, sert a buangan lainny a. Secara garis besar zat - zat y ang t erdapat di dalam air lim bah dapat dilihat pada Gam bar 1.

Bahan buangan y ang dihasilkan dari k egiat an indust ri dapat m enim bulk an dam pak yang m erugikan bagi lingkungan yang selanj ut nya akan m engganggu at au m em pengaruhi k ehidupan m asyarak t it u sendiri. Dam pak dari k egiat an indust ri y ang berpengaruh buruk t ersebut t erut am a disebabk an oleh bahan- bahan pencem ar y ang dihasilkan oleh pabrik- pabrik indust ri. Bahan- bahan buangan t ersebut dapat m encem ari udara, perairan, dan t anah t erut am a disek it ar k aw asan indust ri t ersebut . Perairan di k aw asan it u dapat t ercem ar oleh bahan- bahan buangan y ang sebagain besar berbent uk cair m aupun lim bah padat .


(2)

Pr ot e in ( 2 5 % ) Bu t ir a n

Ka r boh idr a t ( 6 5 % ) Ga r a m Le m a k ( 1 0 % ) M e t a l

Ga m ba r 1 . Skem a pengelom pokan bahan yang t erkandung didalam air

lim bah ( Sugihart o, 1987 diacu oleh Soedira, 1997) Sifa t - sifa t Air Te r ce m a r

Menurut Odum ( 1971) param et er fisik a dan k im a dapat digunak an unt uk m enduga k ualit as lingk ungan hidup perairan. Beberapa peubah fisik dan k im ia y ang diukur m eliput i kekeruhan, pH, am oniak, fosfat , kalsium , m agnesium , klorida, dan beberapa logam berat .

Ke k e r u h a n

Kek eruhan at au k ecerahan m enurut Wardoyo ( 1981) y ait u adany a part ikel k oloid dan suspensi dari suat u bahan pencem ar, ant ara lain berupa bahan organik dan an- organik dari buangan indust ri, rum ah t angga, budiday a perik anan dan sebagainy a y ang t erkandung dalam perairan. Adapun m enurut Suraiw iria ( 1993) kekeruhan air dapat dt im bulkan oleh adanya bahan- bahan organik yang dihasilkan oleh buangan indust ri.

Kek eruhan dapat disebabk an oleh bahan- bahan t ersuspensi y ang bervariasi dari uk ran k oloidal sam pai dispensi k asar, t ergant ung deraj at t urbulensiny a ( Saeni, 1989)

pH Air

pH suat u larut an m enunj ukkan akt ivit as ion hidrogen dalam larut an t ersebut dan dinyat akan sebagai konsent rasi ion hidrogen ( dalam m ole per lit er) pada suhu t ert ent u ( Sulist iono, 1991) . Menurut Saeni ( 1989) nilai pH suat u perairan m encirikan k eseim bangan ant ara asam dan basa dalam air.

Goncangan pH perairan dapat t erj adi k arena t erbent uk ny a asam dan basa k uat , gas- gas dalam perom bak an bahan organik , reduk si k arbon organik , dan proses m et abolism e air. pH y ang baik bagi air m inum dan air lim bah adalah net ral y ait u 7 ( Sugihart o, 1987) .

Am on ia k ( N H3) da n Fosfa t

Menurut Boy d ( 1982) am oniak di perairan dihasilkan oleh proses dek om posisi. Reduk si nit rit oleh bak t eri, k egiat an pem upuk an dan eksek resi organism e- organism e y ang ada di dalam ny a.

Dalam k eadaan aerob ( k andungan O2 cuk up) , nit rogen dari udara diikat oleh

m ikroorganism e dan diubah m enj adi bent uk nit rat . Sebaliknya dalam keadaan anaerob, nit rit dan nit rat diubah m enj adi bent uk am onia yang kem udian bersenyaw a

Air Limbah

Air (99,9%)

Bahan Padat (0.1%)


(3)

dengan air m enj adi am onium ( Wardoy o, 1981) . Nit rogen di dalam t anam an m erupakan unsur yang sangat pent ing unt uk pem bent ukan prot ein, daun- daunan, dan berbagai perseny aw aan organik lainny a. Unsur fosfor dalam t anam an dapat berfungsi sebagai bahan m ent ah unt uk pem bent ukan sej um lah prot ein t ert ent u dan berperan dalam berbagai proses fisiologis ( Rinsem a, 1983) .

Ka lsiu m ( Ca ) da n M a gn e siu m ( M g)

Kalsium ( Ca) , fosfor ( P) dan m agnesium ( Mg) m erupakan logam essensial yang ham pir selalu dit em ukan di air, dalam kondisi norm al j um lah yang t erdapat dalam air sangat sedik it ( Darm ono, 1995) . I on k alsium bersam a- sam a m agnesium ikut m eny usun k esadahan air ( Saeni, 1989) .

Kalsium diserap t anam an dalam bent uk ion Ca2+. Unsur ini berperan m em perkaya t anah dengan nit rogen dan m em obilisasi zat m akanan t anam an. Magnesium unt uk t anam an pent ing sebagai unsur pert um buhan hij au daun. Magnesium t erkuras kuat pada pH yang rendah karena ion- ion H+ m engham bat diserapny a ion- ion Mg2+ ( Rinsem a, 1983)

Klor ida ( Cl) da n M a n ga n ( M n )

Kadar k lorida di dalam air alam i dihasilkan dari rem besan k lorida y ang ada di dalam bat uan dan t anah sert a dari daerah pant ai dan rem besan air laut ( Sugihart o, 1987) . Kat ion dari garam - garam k lorida dalam air t erdapat dalam k eadaan m udah larut , dan ion klorida um um nya t idak m em bent uk senyaw a kom pleks yang kuat dengan ion- ion logam dalam air. I on ini t idak secara langsung t oksik nam un, kelebihan garam - garam ini dapat m enyebabkan penurunan kualit as air yang disebabk an oleh besarny a salinit as ( Saeni, 1989) .

Tok sisit as m angan relat if sudah nam pak pada k onsent rasi rendah. Unt uk keperluan dom est ik, bat as yang diij inkan adalah sangat rendah, dibaw ah 0.05 m g/ l ( Saeni,1989) . Mangan t erm asuk unsur m ik ro y ang k eberadaanny a oleh t anam an dibut uhk an unt uk pem bent uk an hij au daun ( Rinsem a,1983) .

Ka liu m

Konsent rasi kalium di dalam air t aw ar um um nya lebih rendah darpada konsent rasi logam alkali lainnya. Hal ini disebabkan karena kalium t idak m udah dilepaskan dari sum bernya dan unsur ini m udah sekali diadsorpsi oleh m ineral-m ineral. Kaliuineral-m adalah hara t anaineral-m an esensial dan bergabung ke dalaineral-m bahan t anam an. Konsent rasi k alium y ang dit em uk an dalam perairan um um ny a beberapa m g/ l ( Saeni,1989) .

Te m ba ga ( Cu )

Logam t em baga bany ak digunak an pada pabrik y ang m em produk si alat - alat list rik, gelas, dan zat w arna y ang biasany a bercam pur dengan logam lain sepert i perak ( Ag) , k adm ium ( Cd) , t im ah put ih ( Sn) dan seng ( Zn) ( Darm ono, 1995) .

Tim ba l ( Pb) da n Ka dm iu m ( Cd)

Tim bal m erupak an t im ah hit am m erupak n logam lunak dan berw arna cok lat k ehit am an, sert a m udah dim urnikan dari pert am bangan. Dalam pert am bangan, logam ini berbent uk sulfida logam ( PbS) . Tim bal m ungk in t idak m erupak an m asalah ut am a dalam air m inum , kecuali dalam kasus dim ana t im bal yang t elah t ua digunak an. Tim bal m erupak an zat y ang m eny usun pat ri ( solder) dan beberapa form ulasi peny am bung pipa. Air y ang t ersim pan dalam alat - alat y ang dibuat dari hasil pem at rian unt uk j angka w akt u yang lam a dapat m engakum ulasi sej um lah


(4)

t im bal y ang sangat t inggi bersam a- sam a dengan seng, k adm ium , dan t em baga ( Saeni, 1989)

Zat pencem ar k adm ium dalam air dapat berasal dari buangan indust ri dan lim bah pert am bangan. Secara k im ia k adm ium sangat m irip dengan seng dan k edua logam ini m enj alani proses geokim ia bersam a- sam a. Kedua logam didapat dalam air dengan bilangan oksidasi + I I ( Saeni,1989) . Logam k adm ium diserap oleh t anam an dari t anah m elalui ak arny a dan didist ribusik an dalam bagian t anam an. Jum lah Cd y ang diserap oleh t anam an dipengaruhi oleh beberapa fak t or t erm asuk pH t anah, k andungan m ineral lain ( Ca) , dan pem upuk an t anah oleh fosfat ( Darm ono, 1995) .

Bor on ( Bo)

Menurut Rinsem a ( 1983) , boron m ungk in m em puny ai peran pada t ransport asi k arbohidrat dalam t anam an. Boron y ang dit em uk an dalam perairan alam i dan air lim bah um um ny a berasal dari bat u bara, det erj en, dan lim bah indust ri. Logam ini bersifat t ok sik t erhadap beberapa t anam an.

I I . TEKN I K PEN GOLAH AN LI M BAH

Pe n gola h a n Lim ba h Pa br ik Te k st il

Proses pengolahan air lim bah pabrik t ek st il m eliput i t iga t ahap pem rosesan yait u:

1. Proses Prim er, m erupakan perlakuan pendahuluan ( pret reat m ent ) yang m eliput i : ( a) penyaringan kasar, ( b) penghilangan w arna ( decolouring) , ( c) equalisasi, ( d) penyaringan halus, ( e) pendinginan.

2. Proses Sekunder, Proses biologi, dan sedim ent asi.

3. Proses Tersiser, m erupak an t ahap lanj ut an proses biologi dan sedim ent asi.

Pr ose s Pr im e r

a . Pe n ya r in ga n k a sa r

Air lim bah dari proses pencelupan dan pem bilasan m elalui saluran pem buangan t erbuka m enuj u pengolahan air lim bah. Saluran t ersebut t erbagi m enj adi dua bagian y ait u saluran berw arna ( w at er colour) dan saluran t idak berw arna ( uncolour w at er) . Unt uk m encegah agar sisa- sisa benang at au k ain dalam air lim bah t erbaw a pada saat proses, m ak a air lim bah disaring dengan saringan k asar berdiam et er 50 m m dan 20m m .

b. Pe n gh ila n ga n W a r n a ( de colou r in g)

Lim bah cair berw arna y ang berasal dari proses pencelupan set elah m elew at i t ahap peny aringan dit am pung dalam dua bak penam pung, m asing- m asing berkapasit as 64 m3 dan 48 m3 , air t ersebut k em udian dipom pak an k e dalam t angk i k oagulasi pert am a ( Volum e 3.1 m3) y ang t erdiri at as t iga buah t angk i, y ait u pada t angk i pert am a dit am bahk an k oagulasi FeSO4 ( Fero sulfat )

k onsent rasiny a 600 – 700 ppm unt uk pengikat an w arna. Selanj ut ny a dim asuk k an k e dalam t angk i k edua dengan dit am bahk an k apur ( lim e) k onsent rasiny a 150 – 300 ppm , gunany a unt uk m enaik k an pH y ang t urun set elah penam bahan FeSO4.

Dari t angk i k edua, lim bah dim asuk an k e dalam t angk i k et iga pada k edua t angk i t ersebut dit am bahk an polym er berkonsent rasi 0.5 – 0.2 ppm , sehingga ak an


(5)

t erbent uk gum palan- gum palan besar ( flock) dan m em percepat proses pengendapan. Set elah gum palan- gum palan t erbent uk , ak an t erj adi pem isahan ant ara padat an hasil pengikat an w arna dengan cairan secara grav it asi dalam t angki sedim ent asi. Meskipun air hasil proses penghilangan w arna ini sudah j ernih, t et api pH- ny a m asih t inggi y ait u 10 sehingga t idak bisa langsung dibuang ke perairan. Unt uk m enghilangkan unsur- unsur yang m asih t erkandung di dalam ny a, air y ang berasal dari k oagulasi I diproses dengan sist em lum pur ak t if. Cara t ersebut m erupak an perkem bangan baru y ang dinilai lebih efekt if dibanding dengan cara lam a y ait u air y ang berasal dari k oagulasi I digabung dalam bak equalisasi.

c. Equ a lisa si

Bak equalisasi at au disebut j uga bak air um um , m em iliki volum e 650 m3 m enam pung dua sum ber pem buangan yait u lim bah cair t idak berw arna dan air y ang berasal dari m esin pengem pres lum pur. Kedua sum ber pem buangan m engeluarkan air dengan karakt erist ik yang berbeda. Oleh karena it u unt uk m em perlancar proses selanj ut nya air dari kedua sum ber ini diaduk dengan m enggunakan blow er hingga m em punyai karakt erist ik yang sam a yait u pH 7 dan suhunya 320 C. Sebelum kont ak dengan sist em lum pur akt if, t erlebih dahulu air m elew at i saringan halus dan cooling t ow er, karena unt uk proses aerasi m em erlukan suhu 320 C. Unt uk m engalirkan air dar i bak equalisasi ke bak aer asi digunak an dua buah subm ersible pum p ( Q 60 m3 / j am ) .

d. Sa r in ga n h a lu s ( ba r scr e e n Q 0 .2 5 in ch i)

Air hasil equalisasi dipom pakan m enuj u saringan halus unt uk m em isahkan padat an dan larut an sehingga air lim bah y ang diolah bebas dari padat an k asar berupa sisa- sisa serat benang y ang m asih t erbaw a.

e . Coolin g tow e r

Karakt erist ik lim bah produksi t ekst il um um nya m em punyai suhu ant ara 350 - 400 C, sehingga m em erlukan pendinginan unt uk m enurunkan suhu yang bert uj uan m engopt im alkan kerj a bakt eri dalam sist em lum pur akt if, karena suhu yang diingink an ant ara 290 - 300 C.

Pr ose s Se k u n de r

a . Pr ose s biologi

Di sini t erdapat t iga bak aersi y ang m em puny ai separat or y ang m ut lak diperluk an unt uk m ensuplai oksigen ke dalam air bagi kehidupan bakt eri. Param et er yang diuk ur dalam bak aerasi dengan sist em lum pur ak t if adalah DO ( Dissolved Oxygen) , MLSS ( Mixed Liquor Suspended Solid) dan suhu. Param et er- param et er t ersebut dij aga k est abilanny a sehingga penguraian polut an y ang ada dalam lim bah dapat diuraikan secara m aksim al oleh bakt eri. DO, MLSS dan suhu yang diperluk an oleh bak t eri t ersebut berkisar ant ara 0.5 – 2.5 ppm ; 4000 – 6000; 290 - 300 C.

b. Pr ose s Se dim e n t a si

Bak sedim ent asi I I ( v olum e 407 m3 ) m em puny ai bent uk bundar pada bagian at asny a dan bagian baw ahny a berbent uk k onis y ang dilengk api dengan pengaduk ( agit at or) dengan put aran 2 kph. Desain ini dim aksudkan unt uk m em perm udah pengeluaran endapan dari dasar bak . Pada bak sedim ent asi ini ak an t erj adi set t ling lum pur y ang berasal dari bak aerasi dan endapan lum pur ini harus segera dik em balikan lagi k e bak aerasi ( ret urn sludge) , k arena k ondisi pada bak sedim ent asi ham pir m endekat i anaerob. Besarny a RS dit ent uk an berdasark an


(6)

perbandingan nilai MLSS dan debit RS it u sendiri. Pada bak sedim ent asi ini j uga dilak uk an pem ant auan k aim ent ( k et inggian lum pur dari perm uk aan air) dan MLSS dengan m enggunak an alat MLSS m et er.

Pr ose s Te r sie r

Pada proses pengolahan ini dit am bahk an bahn k im ia y ait u Alum inium Sulfat ( Al2

( SO4)3) , Polym er dan Ant ifoam ( silicon base) unt uk m engurangi padat an t ersuspensi

yang m asih t erdapat dalam air. Tahap lanj ut an ini diperlukan unt uk m em peroleh k ualit as air y ang lebih baik sebelum air t ersebut dibuang k e perairan.

Air hasil proses biologi dan sedim ent asi dit am pung dalam bak int erm ediet ( v olum e 2 m3) yang dilengkapi dengan alat yang disebut invert er unt uk m engat ur level air, k em udian dipom pak an k e dalam t angk i k oagulasi ( v olum e 3.6 m3 ) dengan m enggunakan pom pa sent rifugal. Pada t angki koagulasi dit am bahkan alum inium sulfat ( k onsent rasi ant ara 150 – 33 ppm ) dan polym er ( k onsent rasi ant ara 0.5 – 2 ppm ) sehingga t erbent uk flock y ang m udah m engendap. Selain k edua bahan k oagulan t ersebut j uga dit am bahk an t anah y ang berasal dari pengolahan air bak u ( w at er t reat m ent ) yang bert uj uan m enam bah part ikel padat an t ersuspensi unt uk m em udahk an t erbent uk ny a flock .

Pada t angk i ini t erdapat m ix er ( pengaduk ) unt uk m em percepat proses perseny aw aan kim ia ant ara air dan koagulan, j uga t erdapat pH kont rol yang berfungsi unt uk m em ant au pH effluet sebelum dik eluark an k e perairan. Set elah penam bahan k oagulan dan proses flokulasi berj alan dengan sem purna, m ak a gum palan- gum palan y ang berupa lum pur ak an diendapk an pada t angk i sedim ent asi I I ( v olum e 178 m3 ) . Hasil endapan k em udian dipom pak an k e t angk i penam pungan lum pur y ang selanj ut ny a ak an diolah dengan belt press filt er m achine.

Pa r a m e t e r - pa r a m e t e r ya n g diu k u r

1 . Kim ia

a . COD ( Ch e m ica l Ox y ge n D e m a n d)

Jum lah oksigen ( ppm O2) yang dibut uhkan unt uk m engoksidasi K2Cr2O7 yang

digunak an sebagai sum ber oksigen ( ox y dizing agent ) .

b. BOD ( Bioch e m ica l Ox y ge n D e m a n d)

Suat u analisis em piris y ang m encoba m endekat i secara global proses- proses m ik robiologi y ang benar- benar t erj adi di dalam air. Angk a BOD adalah j um lah oksigen ( ppm O2) yang dibut uhkan oleh bakt eri unt uk m engoksidasi

ham pir sem ua zat organik y ang t erlarut dan sebagian zat organik y ang t ersuspensi dalam lim bah cair.

c. D O ( D issolv e d Ox y ge n )

Jum lah oksigen ( ppm O2) yang t erlarut dalam air dan m erupakan kebut uhan

m ut lak bagi m ik roorganism e k hususny a bak t eri dalam m enguraik an zat - zat organik.

d. pH ( D e r a j a t Ke a sa m a n )

Didefinisik an sebagai pH = - log ( H+) yang m enunj ukkan t ingkat keasam an at au k ebasaan.


(7)

I I . Fisik a

1 . M LSS ( M ix e d Liqu or Su spe n de d Solid)

Jum lah seluruh padat an t ersuspensi dalam suat u cairan ( ppm ) y ang m enggam barkan kepekat an lum pur pada kolam aerasi khususnya.

2 . SV 3 0 ( Slu dge V olu m e 3 0 )

Lum pur yang m engendap secara gravit asi selam a 30 m enit ( % ) yang m enunj ukkan t ingkat kelarut an oksigen dalam lum pur akt if.

I I I . Biologi

Param et er biologi y ang diam at i berupa m ik roorganism e predat or bak t eri diant arany a prot ozoa dan av ert ebrat a lainny a.

Pe n gola h a n Lim ba h Ca ir Ke la pa Sa w it

Unt uk m enangani lim bah cair kelapa saw it dilakukan dengan m enggunakan sist em kolam ( ponding syst em ) yang t erdiri dari 13 kolam yang ukurannya bervariasi sesuai dengan fungsinya. Sebelum m em asuki sit em kolam , lim bah cair yang keluar dari pabrik dit am pung lebih dahulu di k olam penghilang m iny ak ( fat pit ) y ang beruk uran 20 x 10x 1.5 m3. Minyak di kolam penghilang m inyak diam bil berdasark an perbedaan berat j enisny a. Miny ak y ang m engam bang di perm uk aan air ak an m engalir k e piringan. Let ak piringan diat ur sesuai dengan k et inggian perm ukaan air lim bah. Minyak yang m asuk ke piringan kem udian dialirkan ke t angki m inyak. Minyak m ut u rendah t ersebut m asih laku dij ual, karena m asih dapat digunakan unt uk m em buat sabun. Adapun t ahap- t ahap pengolahan lim bah cair kelapa saw it m elalui t ahapan sebagai berikut : ( 1) pengendalian suhu, ( 2) pengasam an, ( 3) pengendalian pH, ( 4) pem biak an bak t eri anaerob, ( 5) pem eram an, ( 6) pem at angan, ( 7) aerasi, ( 8) oksidasi, ( 9) net ralisasi dan penyaluran air lim bah k e t anam an k elapa saw it di k ebun. Dari hasil penelit ian Hiday at i di Pabrik Miny ak Kelapa Saw it ( PMKS) Rej osari Lam pung ( 1993 diacu oleh Dj oefrie, 1993) k adar berbagai unsur air lim bah sebelum dilakukan pengolahan, j auh diat as norm a yang t elah dit et apk an pem erint ah ( Tabel 1) .

Tabel 1. Hasil Analisis Lim bah Cair yang keluar dari PMKS Rej osari Lapung

Pe u ba h ya n g dia m a t i W a k t u BO

D

COD TTS N H 3 N Le m a k PH

- - - m g/ l- - -

29- 09- 1990 18 620 48 765 63 223 - 69 900 4.4

28- 101991 16 400 34 074 1 133 0.10 3 974 5.8

11- 11- 1991 19 037 38 852 7 382 0.35 12 774 4.9

11- 12- 1991 13 440 27 684 7 104 0.50 2 459 5.2

12- 03- 1992 11 690 38 346 3 053 - 6 664 4.5

03- 08- 1992 10346 23 982 4 520 0.3 5 081 5.5

Norm a 500 250 300 20 30 6- 9


(8)

Pe n ge n da lia n Su h u

Suhu air lim bah dari fat fit sekit ar 500 C, suhu t ersebut harus dit urunkan m enj adi 300 - 450 C agar bak t eri an- aerob y ang ak an m enguraik an lim bah dapat hidup dan bekerj a m aksim al. Penurunan suhu dapat dilakukan dengan cara m eny alurk an air lim bah dalam parit t erbuk a y ang panj ang at au dengan m enj at uhk anny a dari k et inggian t ert ent u.

Pe n ga sa m a n

Kolam pengasam an t erdiri dari 2 kolam yang m asing- m asing berukuran 20 x 15 x 2.5 m3 . Kolam t ersebut t erlet ak t epat di baw ah m enara pendingin. Air lim bah t ersebut bersifat asam , dengan dibiark an di k olam t ersebut selam a 2 hari, air lim bah akan t et ap asam . Suhu air lim bah di kolam pengasam an sekit ar 300 - 400 C.

Tuj uan pengasam an y ait u agar perm uk aan k olam t idak t ert ut up k erak ( Casing) . Suasana asam dan suhu yang m asih t inggi m enyebabkan m inyak di perm uk aan air lim bah t et ap cair, sehingga dapat diam bil unt uk dij ual. Kadar m iny ak di k olam t ersebut sek it ar 0.5 % ( Ruspendi, 1992) .

Pe n ge n da lia n pH

Tuj uan pengendalian pH yait u agar pH m enj adi net ral, sehingga bakt eri pengurai bahan organik dapat berkem bang dengan baik. Air lim bah di fat pit m em iliki pH 4.5 – 5.5, t ebent uknya VFA ( Volat ile Fat t y Acid) dan CO2 y ang cepat

akan m enurunkan pH. Agar nilai pH naik ke dalam kolam t ersebut dim asukan kapur t ohor ( CaO) , soda api ( NaOH) at au abu j anj ang hasil perabuan t andan k elapa saw it .

Pencam puran air lim bah dengan abu j anj ang dilakukan di dalam bak khusus, agar endapanny a t idak m asuk k e k olam berik ut ny a ( k olam pem eram an) y ang dapat m eny ebabk an pendangk alan. Kegiat an pencam puran hany a dilak uk an sat u k ali ( saat pet am a pengolahan lim bah) . Air lim bah y ang sudah m at ang ( pH- ny a lebih dari 6) dapat digunak an unt uk pem biak an bak t eri an- aerob.

Pe m bia k a n Ba k t e r i An - a e r ob

Bakt er i an- aer ob akan dim asukkan ke dalam kolam pem er am an dan pem at angan, t uj uanny a agar bahan organik y ang t erdapat dalam air lim bah ak an m udah diurai. Bak t eri an- aerob t ersebut di at as dibiak an di k olam biak an. Kolam t ersebut sebany ak 2 k olam y ang m asing- m asing beruk uran 20 x 20 x 60 m3 . Air lim bah y ang digunak an sebagai m edia y it u air lim bah y ang pH- ny a lebih rendah dari 6 dan diperkay a dengan 1.00 Kg Urea + 0.67 Kg TSP unt uk set iap 10 m3 air lim bah. Bak t eri y ang dit am bahk an harus m erat a dalam air lim bah.

Ciri- ciri pem biak an bak t eri y ang sudah berhasil y ait u t erbent uk ny a gas m et an dan asam sulfida y ang berbau busuk . Air dari k olam pem biak an t ersebut dialirk an k e k olam pem eram an at au k olam pem at angan.

Kola m Pe m e r a m a n

Cairan lim bah di k olam pem eram an pada aw alny a berasal dari k olam pengasam an dan sirkulasi air lim bah dari k olam oksidasi. Set elah bak t eri an- aerob berkem bang dengan baik, air lim bah t ersebut j uga berasal dari k olam pengom posan ( pem biak an) .

Tuj uan proses pem eram an yait u unt uk m enguraikan bahan organik secara an- aerob dengan bant uan bakt eri yang dit am bahkan dari kolam kom pos.

Kolam pem eram an t erdiri dari 2 kolam yang m asing- m asing berukuran 40 x 20 x 60 m3 . Dengan kedalam an 6 m diharapkan O2 dan sinar m at ahari t idak sam pai

k e dasar k olam , sehingga bak t eri an- aerob dapat berkem bang dan dapat m elak uk an penguraian bahan organik y ang t erdapat di dalam air lim bah. Air lim bah di k olam pem eram an selam a 30 – 40 hari.


(9)

Kola m Pe m a t a n ga n

Air lim bah dari kolam pem eram an akan disem purnakan pem at angannya di k olam pem at angan. Perom bak an bahan organik m asih berlanj ut di k olam pem at angan, sisa- sisa bahan organik y ang t erdapat di dalam air lim bah t inggal sedik it . Bahan organik t ersebut ak an diuraik an di k olam aerasi dan oksidasi.

Kolam pem at angan hany a ada sebuah dengan uk uran 40 x 20x 6 m3 . Kolam t ersebut m em punyai hubungan langsung dengan kolam pem eram an dan kolam biak an. Sepert i halny a pada k olam pem eram an, ak hir proses pem at angan dit andai dengan bau busuk ( gas) sebagai hasil ak hir reak si k im ia dan t erbent uk ny a sem acam k erak ( casing) set ebal 10 – 30 cm y ang m enut upi perm uk aan k olam . Air lim bah dari kolam pem at angan dialirkan ke kolam aer asi.

Kola m Ok sida si

Dari kolam aerasi, air lim bah dialirkan ke kolam oksidasi, air lim bah t ersebut dalam k eadaan aerob. Di k olam oksidasi penguraian bahan organik oleh bak t eri aerob m asih t erus berlanj ut .

Kolam oksidasi t erdiri at as 2 kolam yang m asing- m asing berukuran 30 x 20 x 2 m3 . Air lim bah di kolam oksidasi t ersebut selam a 2 hari. Set elah m elew at i kedua kolam oksidasi t er sebut air lim bah dialirkan ke kolam oksidasi yang t er akhir berbent uk L seluas 1680 m2 dengan k edalam an 1 m .

Sej ak di k olam oksidasi, t anam an pionir ( ganggang) sudah dapat t um buh, sehingga m asa t inggal air lim bah di k olam oksidasi at au k olam net ralisasi t idak bolah t erlalu lam a. Tum buhan pioner yang ada di kolam dapat m eningkat kan nilai BOD dan COD.

Hasil pengolahan lim bah k elapa saw it Rej osari sem ak in lam a sem ak in baik. Hasil analisis air lim bah pada bulan Agust us 1992 sudah sesuai dengan norm a y ang dit et apk an ( Tabel 2) .

Tabel 2. Hasil Analisis Lim bah cair set elah m engalam i pengolahan lim bah

Pe u ba h ya n g dia m a t i

W a k t u BOD COD TTS N H 3 N Le m a k PH

- - - m g/ l- - -

29- 09- 1990 2 030 3 234 - 100 5.6

28- 101991 945 2 070 * 290 6.8

11- 11- 1991 643 1 236 0.05 247 5.8

11- 12- 1991 340 691 0.30 19.5 6.1

12- 03- 1992 220 417 * 10 6.4

03- 08- 1992 207 469 * 28 8.0

Norm a 500 250 300 20 30 6- 9

Su m be r : H ida y a t i ( 1 9 9 3 dia cu ole h D j oe fr ie , 1 9 9 3 ) .

Ke t e r a n ga n :

* t idak t eruk ur, BOD : Biologgical Oxygen Dem and, COD : Chem ical Oxygen


(10)

Pe n y ir a m a n Ta n a m a n

Set elah m engalam i net ralisasi, air lim bah dapat digunakan unt uk m enyiram t anam an. Air lim bah y ang sudah bersih dari pabrik m iny ak k elapa saw it Rej osari dapat m engairi k ebun k elapa saw it seluas 16 ha.

I I I . PEM AN FAATAN LI M BAH I N D USTRI UN TUK KEH UTAN AN

Pe m ba n gu n a n H u t a n Ta n a m a n I n du st r i

Salah sat u kegiat an dalam pem bangunan HTI adalah pem enuhan kebut uhan

bibit dengan k uant it as dan k ualit as y ang t inggi . Unt uk m endapat k an sem ua ini diperluk an k ualit as m edia sem ai y ang baik. Tanah m erupak an m edia sem ai y ang paling banyak digunakan, unt uk m em berikan hasil yang baik t anah m em erlukan perbaikan, salah sat u cara adalah dengan pem berian unsur hara yang diperlukan oleh bibit unt uk dapat t um buh dan berkem bang.

Media y ang baik harus dapat m enghasilkan sem ai dengan k ualit as t inggi m udah diperoleh dengan harga relat if m urah, cuk up ringan, m udah dist erilkan, pencam puranny a m udah, seragam dan relat if st abil, dapat disim pan dalam periode yang relat if pendek t anpa m engalam i perubahan berart i pada sifat fisik m aupun kim ianya, m em punyai kapasit as penyim panan air dan unsur hara yang cukup t inggi ( Radj aguk guk , 1984) .

Unt uk m enanbah ket ersediaan unsur hara bagi t anam an m aka perlu dilakukan pem upukan yait u pem berian zat hara t anam an ke dalam t anah yang bert uj uan unt uk m em acu pert um buhan t anam an. Unsur hara yang diberikan adalah dalam bent uk pupuk buat an, pupuk k andang, hij au dan k om pos. Lim bah sebagai hasil buangan indust ri y ang selam a ini lebih bany ak disorot dam pak negat ifny a t erhadap lingk ungan, t erny at a j uga dapat dim anfaat k an sebagai salah sat u pot ensi y ang dapat dik em bangk an sebagai sum ber unsur hara bagi pert um buhan t anam an.

Pengolahan lim bah indust ri sepert i kelapa saw it m enungkin lebih m em ungkinkan unt uk m em bant u pem bangunan HTI karena, pada um um nya lokasi perkebunan k elapa saw it berdekat an dengan lok asi HTI . Adany a k edek at an lok asi ini m enyebabkan biaya unt uk pem anfaat an lim bah kelapa saw it akan lebih m urah.

Dari hasil pengolahan lim bah kelapa saw it dapat diket ahui kandungan unsur-unsur y ang t erkandung dalam cairan t ersebut sepert i COD, BOD dan pH bisa m encapai kondisi yang dipersyarat kan unt uk dim anfaat kan. Dengan dem ikian lim bah yang sem est inya m erugikan bisa dim anfaat kan. Berkem ungkinan hasil pengolahan lim bah kelapa saw it ini j uga bisa digunakan unt uk sekt or kehut anan sepert i pada persem aian dan unt uk peny iram an t anam an HTI di lapang.

Dalam pem anfaat an lim bah ini y ang perlu diperhat ikan adalah j enis pohon yang akan dit anam dan unsur hara apa yang paling banyak diperlukan unt uk pert um buhannya. I ni erat kait annya dengan lim bah indust ri yang akan digunakan, sebab unt uk set iap lim bah yang diproduksi akan t erdapat unsur- unsur t ert ent u yang t erkandung dalam lim bah t ersebut . Dengan m enget ahui kebut uhan unsur t anam an dan unsur yang dihasilkan oleh lim bah indust ri, m aka ada kem ungkinan lim bah indust ri y ang dihasilkan t idak perlu dilak uk an pengolahanny a. Sehingga bagi para pengusaha indust i akan lebih bisa m engurangi pengeluaran biaya unt uk pengolahan lim bah, sedangkan bagi pengusaha HTI akan m endapat kan keunt ungan didapat kan pohon yang t um buh baik dengan lim bah t ersebut . Nam un unt uk pelaksanaan k egiat an ini diperluk an penelit ian y ang int ensif sehingga didapat k an inform asi y ang bet ul- bet ul ak urat , sehingga bisa direk om endasikan unt uk penerapanny a.


(11)

Selain lim bah kelapa saw it lim bah lain yang berkem ungkinan besar dim anfaat k an unt uk k egiat an sek t or k ehut anan ( HTI ) adalah lim bah cair pabrik k ert as. Dari hasil penelit ian Hut om o ( 1997) didapat k an bahw a pengolahan air lim bah k ert as dengan proses peny aringan dapat m eningk at k an pert am bahan t inggi, diam et er bat ang, panj ang ak ar sem ai, t anam an sengon um ur 5 bulan dibanding m enggunak an air biasa dan air lim bah k ert as y ang t idak disaring. Pada t anam an balsa berum ur 5 bulan pem berian air lim bah k ert as dapat m eningk at k an pert am bahan t inggi, diam et er bat ang dan j um lah daun dibanding t anam an y ang disiram dengan air biasa dan air lim bah k ert as y ang t idak disaring.

Hasil analisis air lim bah yang m engalam i proses penyaringan m enunj ukkan t erj adinya penurunan konsent rasi unsur- unsur yait u Kalsium , Magnesium , Tot al Fosfat , Tem baga, Mangan, Boron, Tim bal, Kalium per lit erny a, sedangk an Am oniak dan Klorida m eningk at k onsent rasiny a ( Hut om o, 1997) . Dengan k ondisi y ang sepert i ini k em ungk ian unsur- unsur t ersebut sudah t idak bersifat t ok sik lagi dan dapat digunakan oleh t anam an dengan baik unt uk pert um buhannya.

Pe m ba n gu n a n H u t a n Kot a

Masy arak at indust ri, k ehidupan perkot aan, dan ak ibat k erj a k eras dalam pem bangunan m enunt ut w akt u luang unt uk bersant ai, berolah raga, m enikm at i k eindahan alam y ang bisa dinik m at i k apan saj a dan t idak m em erluk an biay a y ang t erlalu m ahal. Selain it u kebut uhan m asyarakat akan lingkungan yang bersih, indah dan ny am an t erbebas dari polusi sem ak in m endesak .

Peningkat an pert am bahan penduduk akan berpengaruh t erhadap peningkat an pem anfaat an lahan unt uk pem ukim an, indust ri, dan berbagai akt ifit as kehidupan lainnya.

Wilay ah perkot aan y ang dit et apk an sebagai k aw asan indust ri ( indust rial zone) khususnya j enis indust ri yang m em erlukan areal luas akan m enim bulkan polusi dari ak t ifit as k egiat an indust ri t ersebut . Salah sat u peny ebab t im bulny a polusi t ersebut adalah berasal dari lim bah indust ri disam ping lim bah rum ah t angga , lim bah rum ah sak it dan lain- lain di perkot aan.

Dari sek ian bany ak lim bah indust ri perkot aan t ersebut , sam pai saat ini m ungkin belum banyak dim anfaat kan unt uk kepent ingan perkot aan it u sendiri. Salah sat u bent uk alt ernat if pem anfaat an lim bah indust ri di perkot aan adalah pada pem bangunan hut an kot a. Unt uk pem anfaat an lim bah indust ri perkot aan m ungkin salah sat u k onsep y ang bisa dik em bangk an adalah dengan k ebij ak sanaan pem erint ah, dan ini dij adikan salah sat u persyarat an unt uk bisa m em bangun k aw asan indust ri. Kebij ak sanan y ang m ungk in bisa dit erapk an adalah m ew aj ibk an kepada set iap indust ri yang m em puyai lim bah unt uk m elakukan pengolahan lim bah indust ri. Disam ping it u unt uk pem anfaat an lim bah yang t elah diolah t ersebut , k epada set iap indust ri diw aj ibk an unt uk m em puny ai areal hut an k ot a y ang ak an m ereka kelola. Areal hut an kot a yang akan dikelola oleh indust ri t ersebut paling t idak areal disek it ar indust ri dan lingk ungan sek it arny a, at au dengan k ebij ak sanaan pem erint ah m enet apk an areal t ert ent u unt uk m erek a k elola, sebagai areal t em pat pem buangan lim bah yang m erupakan areal hut an kot a.

Hal yang sam a m ungkin bisa dit erapkan unt uk rum ah t angga, rum ah sakit dan lain- lain, dengan adanya dukungan dari pem erint ah dan perguruan t inggi unt uk m em berikan bant uan berupa bibit dan penyuluhan unt uk pelaksanaan kegiat an t ersebut . Dengan dem ikian lim bah yang seharusnya dapat m enim bulkan bencana dapat t erm anfat k an dengan baik dan lebih t erj am inny a k eseim bangan ekologi dan ekonom i, yang dapat berlangsung m enurut sem est inya. Skem a konsep penanganan dan pem anfaat an lim bah indust ri unt uk kehut anan ( Gam bar 2) .


(12)

????

Gam bar 2.Skem a Konsep penangan dan pem afaat an lim bah indust ri unt ukkehut anan

Lim bah Cair Padat

Pem anfaat an

Pengolahan Tanpa Pengolahan

Mem per hat ikan Jenis t anah dan unsur har a yang kur ang pada t anah t er sebut Mem per hat ikan Jenis pohon yang akan dit anam , ser t a unsur har a apa yang paling banyak dibut uhkan

Pem bangunan HTI - Media per sem aian - Penyiram an

Pem bangunan Hut an Kot a

- Kaw asan I ndust r i - Pem ukim an - Jalan Tol Dll

Pencem ar an

Ter hadap lingkungan hidup:

- Tanah - Air - Udar a

Kesinam bungan kegiat an I ndust r i dar i t anam an yang diusahakan Ter cipt anya lingkungan kot a yang sehat unt uk

m asyar akat per kot aan

Per baikan pada kondisi t anah dan kehidupan m ikr oor ganism e yang sesua Dihasilkannya j enis pohon yang bisa digunakan unt uk m em enuhi kebut uhan

m anusia

Penur unan kualit as lingkungan hidup - Ter gangunya

kesehat an m anusia, hewan dan

t um buhan, kar ena r acun yang ber asal

d i li b h

Pohon dan pr

oduk-pr odukya I ndust r i dan pr oduk-pr oduknya

Kesengsar aan Penyakit Kem at ian Dll


(13)

D AFTAR PUSTAKA

D j oe fr ie , B. 1 9 9 3 . Penanganan Lim bah Cair Pabrik Kelapa Saw it di Kebun Rej osari

PTP X Lam pung. Hlm 85 – 90 dalam Prosiding Sem inar Nasional Penanganan Lim bah I ndust ri Tek st il dan Lim bah Organik . Persada Cabang Bogor. Bogor.

D a r m on o. 1 9 9 5 . Logam dalam Sist em Biologi Mahluk Hidup. Ui- Press. Jak art a. H u t om o, S. 1 9 9 7 . Pem anfat an Air Lim bah Pabrik Kert as unt uk Peningkat an

Pert um buhan Sem ai Sengon ( Paraseriant hes falcat aria) dan Balsa ( Ochrom a sp) . Jurusan Manaj em en hut an. Fakult as Kehut anan I nst it ut Pert anian Bogor.

Odu m , E. P. 1 9 7 1 . Fundam ent als of Ecology 3r d Ed. WB Sauders Com pany . Philadelpia.

Ra dj a gu k gu k , B. 1 9 8 4 . Porpect of Tropical Peat as Cont ainer Medium Raising Tree

Seedling, ini Sym posium on Forest Regenerat ion in Sout h East Asia.

Sa e n i, M . S. 1 9 8 9 . Kim ia Lingkungan. I nst it ut Pert anian Bogor.

Su gih a r t o. !9 8 7 . Dasar- dasar Pengelolaan Air Lim bah. UI –Press. Jakart a. Su r ia w ir ia , U. 1 9 9 3 . Mik robilogi Air. Alum ni/ 1993. Bandung.

Ut a m i, M . B. 1 9 9 3 . Pengolahan Lim bah I ndust ri Tek st il di PT Unit ex. Hlm 44 - 50

dalam Prosiding Sem inar Nasional Penanganan Lim bah I ndust ri Tek st il dan Lim bah Organik . Persada Cabang Bogor. Bogor.

W a r doy o, S.T. H . 1 9 8 1 . Krit eria Kualit as Air unt uk Keperluan Pert anian dan


(1)

Pe n ge n da lia n Su h u

Suhu air lim bah dari fat fit sekit ar 500 C, suhu t ersebut harus dit urunkan

m enj adi 300 - 450 C agar bak t eri an- aerob y ang ak an m enguraik an lim bah dapat hidup dan bekerj a m aksim al. Penurunan suhu dapat dilakukan dengan cara m eny alurk an air lim bah dalam parit t erbuk a y ang panj ang at au dengan m enj at uhk anny a dari k et inggian t ert ent u.

Pe n ga sa m a n

Kolam pengasam an t erdiri dari 2 kolam yang m asing- m asing berukuran 20 x 15 x 2.5 m3 . Kolam t ersebut t erlet ak t epat di baw ah m enara pendingin. Air lim bah t ersebut bersifat asam , dengan dibiark an di k olam t ersebut selam a 2 hari, air lim bah akan t et ap asam . Suhu air lim bah di kolam pengasam an sekit ar 300 - 400 C.

Tuj uan pengasam an y ait u agar perm uk aan k olam t idak t ert ut up k erak ( Casing) . Suasana asam dan suhu yang m asih t inggi m enyebabkan m inyak di perm uk aan air lim bah t et ap cair, sehingga dapat diam bil unt uk dij ual. Kadar m iny ak di k olam t ersebut sek it ar 0.5 % ( Ruspendi, 1992) .

Pe n ge n da lia n pH

Tuj uan pengendalian pH yait u agar pH m enj adi net ral, sehingga bakt eri pengurai bahan organik dapat berkem bang dengan baik. Air lim bah di fat pit m em iliki pH 4.5 – 5.5, t ebent uknya VFA ( Volat ile Fat t y Acid) dan CO2 y ang cepat

akan m enurunkan pH. Agar nilai pH naik ke dalam kolam t ersebut dim asukan kapur t ohor ( CaO) , soda api ( NaOH) at au abu j anj ang hasil perabuan t andan k elapa saw it .

Pencam puran air lim bah dengan abu j anj ang dilakukan di dalam bak khusus, agar endapanny a t idak m asuk k e k olam berik ut ny a ( k olam pem eram an) y ang dapat m eny ebabk an pendangk alan. Kegiat an pencam puran hany a dilak uk an sat u k ali ( saat pet am a pengolahan lim bah) . Air lim bah y ang sudah m at ang ( pH- ny a lebih dari 6) dapat digunak an unt uk pem biak an bak t eri an- aerob.

Pe m bia k a n Ba k t e r i An - a e r ob

Bakt er i an- aer ob akan dim asukkan ke dalam kolam pem er am an dan pem at angan, t uj uanny a agar bahan organik y ang t erdapat dalam air lim bah ak an m udah diurai. Bak t eri an- aerob t ersebut di at as dibiak an di k olam biak an. Kolam

t ersebut sebany ak 2 k olam y ang m asing- m asing beruk uran 20 x 20 x 60 m3 . Air

lim bah y ang digunak an sebagai m edia y it u air lim bah y ang pH- ny a lebih rendah dari

6 dan diperkay a dengan 1.00 Kg Urea + 0.67 Kg TSP unt uk set iap 10 m3 air lim bah.

Bak t eri y ang dit am bahk an harus m erat a dalam air lim bah.

Ciri- ciri pem biak an bak t eri y ang sudah berhasil y ait u t erbent uk ny a gas m et an dan asam sulfida y ang berbau busuk . Air dari k olam pem biak an t ersebut dialirk an k e k olam pem eram an at au k olam pem at angan.

Kola m Pe m e r a m a n

Cairan lim bah di k olam pem eram an pada aw alny a berasal dari k olam pengasam an dan sirkulasi air lim bah dari k olam oksidasi. Set elah bak t eri an- aerob berkem bang dengan baik, air lim bah t ersebut j uga berasal dari k olam pengom posan ( pem biak an) .

Tuj uan proses pem eram an yait u unt uk m enguraikan bahan organik secara an- aerob dengan bant uan bakt eri yang dit am bahkan dari kolam kom pos.

Kolam pem eram an t erdiri dari 2 kolam yang m asing- m asing berukuran 40 x 20 x 60 m3 . Dengan kedalam an 6 m diharapkan O2 dan sinar m at ahari t idak sam pai

k e dasar k olam , sehingga bak t eri an- aerob dapat berkem bang dan dapat m elak uk an penguraian bahan organik y ang t erdapat di dalam air lim bah. Air lim bah di k olam pem eram an selam a 30 – 40 hari.


(2)

Kola m Pe m a t a n ga n

Air lim bah dari kolam pem eram an akan disem purnakan pem at angannya di k olam pem at angan. Perom bak an bahan organik m asih berlanj ut di k olam pem at angan, sisa- sisa bahan organik y ang t erdapat di dalam air lim bah t inggal sedik it . Bahan organik t ersebut ak an diuraik an di k olam aerasi dan oksidasi.

Kolam pem at angan hany a ada sebuah dengan uk uran 40 x 20x 6 m3 . Kolam

t ersebut m em punyai hubungan langsung dengan kolam pem eram an dan kolam biak an. Sepert i halny a pada k olam pem eram an, ak hir proses pem at angan dit andai dengan bau busuk ( gas) sebagai hasil ak hir reak si k im ia dan t erbent uk ny a sem acam k erak ( casing) set ebal 10 – 30 cm y ang m enut upi perm uk aan k olam . Air lim bah dari kolam pem at angan dialirkan ke kolam aer asi.

Kola m Ok sida si

Dari kolam aerasi, air lim bah dialirkan ke kolam oksidasi, air lim bah t ersebut dalam k eadaan aerob. Di k olam oksidasi penguraian bahan organik oleh bak t eri aerob m asih t erus berlanj ut .

Kolam oksidasi t erdiri at as 2 kolam yang m asing- m asing berukuran 30 x 20 x 2 m3 . Air lim bah di kolam oksidasi t ersebut selam a 2 hari. Set elah m elew at i kedua kolam oksidasi t er sebut air lim bah dialirkan ke kolam oksidasi yang t er akhir

berbent uk L seluas 1680 m2 dengan k edalam an 1 m .

Sej ak di k olam oksidasi, t anam an pionir ( ganggang) sudah dapat t um buh, sehingga m asa t inggal air lim bah di k olam oksidasi at au k olam net ralisasi t idak bolah t erlalu lam a. Tum buhan pioner yang ada di kolam dapat m eningkat kan nilai BOD dan COD.

Hasil pengolahan lim bah k elapa saw it Rej osari sem ak in lam a sem ak in baik. Hasil analisis air lim bah pada bulan Agust us 1992 sudah sesuai dengan norm a y ang dit et apk an ( Tabel 2) .

Tabel 2. Hasil Analisis Lim bah cair set elah m engalam i pengolahan lim bah

Pe u ba h ya n g dia m a t i

W a k t u BOD COD TTS N H 3 N Le m a k PH

- - - m g/ l- - -

29- 09- 1990 2 030 3 234 - 100 5.6

28- 101991 945 2 070 * 290 6.8

11- 11- 1991 643 1 236 0.05 247 5.8

11- 12- 1991 340 691 0.30 19.5 6.1

12- 03- 1992 220 417 * 10 6.4

03- 08- 1992 207 469 * 28 8.0

Norm a 500 250 300 20 30 6- 9

Su m be r : H ida y a t i ( 1 9 9 3 dia cu ole h D j oe fr ie , 1 9 9 3 ) . Ke t e r a n ga n :

* t idak t eruk ur, BOD : Biologgical Oxygen Dem and, COD : Chem ical Oxygen


(3)

Pe n y ir a m a n Ta n a m a n

Set elah m engalam i net ralisasi, air lim bah dapat digunakan unt uk m enyiram t anam an. Air lim bah y ang sudah bersih dari pabrik m iny ak k elapa saw it Rej osari dapat m engairi k ebun k elapa saw it seluas 16 ha.

I I I . PEM AN FAATAN LI M BAH I N D USTRI UN TUK KEH UTAN AN Pe m ba n gu n a n H u t a n Ta n a m a n I n du st r i

Salah sat u kegiat an dalam pem bangunan HTI adalah pem enuhan kebut uhan

bibit dengan k uant it as dan k ualit as y ang t inggi . Unt uk m endapat k an sem ua ini diperluk an k ualit as m edia sem ai y ang baik. Tanah m erupak an m edia sem ai y ang paling banyak digunakan, unt uk m em berikan hasil yang baik t anah m em erlukan perbaikan, salah sat u cara adalah dengan pem berian unsur hara yang diperlukan oleh bibit unt uk dapat t um buh dan berkem bang.

Media y ang baik harus dapat m enghasilkan sem ai dengan k ualit as t inggi m udah diperoleh dengan harga relat if m urah, cuk up ringan, m udah dist erilkan, pencam puranny a m udah, seragam dan relat if st abil, dapat disim pan dalam periode yang relat if pendek t anpa m engalam i perubahan berart i pada sifat fisik m aupun kim ianya, m em punyai kapasit as penyim panan air dan unsur hara yang cukup t inggi ( Radj aguk guk , 1984) .

Unt uk m enanbah ket ersediaan unsur hara bagi t anam an m aka perlu dilakukan pem upukan yait u pem berian zat hara t anam an ke dalam t anah yang bert uj uan unt uk m em acu pert um buhan t anam an. Unsur hara yang diberikan adalah dalam bent uk pupuk buat an, pupuk k andang, hij au dan k om pos. Lim bah sebagai hasil buangan indust ri y ang selam a ini lebih bany ak disorot dam pak negat ifny a t erhadap lingk ungan, t erny at a j uga dapat dim anfaat k an sebagai salah sat u pot ensi y ang dapat dik em bangk an sebagai sum ber unsur hara bagi pert um buhan t anam an.

Pengolahan lim bah indust ri sepert i kelapa saw it m enungkin lebih m em ungkinkan unt uk m em bant u pem bangunan HTI karena, pada um um nya lokasi perkebunan k elapa saw it berdekat an dengan lok asi HTI . Adany a k edek at an lok asi ini m enyebabkan biaya unt uk pem anfaat an lim bah kelapa saw it akan lebih m urah.

Dari hasil pengolahan lim bah kelapa saw it dapat diket ahui kandungan unsur-unsur y ang t erkandung dalam cairan t ersebut sepert i COD, BOD dan pH bisa m encapai kondisi yang dipersyarat kan unt uk dim anfaat kan. Dengan dem ikian lim bah yang sem est inya m erugikan bisa dim anfaat kan. Berkem ungkinan hasil pengolahan lim bah kelapa saw it ini j uga bisa digunakan unt uk sekt or kehut anan sepert i pada persem aian dan unt uk peny iram an t anam an HTI di lapang.

Dalam pem anfaat an lim bah ini y ang perlu diperhat ikan adalah j enis pohon yang akan dit anam dan unsur hara apa yang paling banyak diperlukan unt uk pert um buhannya. I ni erat kait annya dengan lim bah indust ri yang akan digunakan, sebab unt uk set iap lim bah yang diproduksi akan t erdapat unsur- unsur t ert ent u yang t erkandung dalam lim bah t ersebut . Dengan m enget ahui kebut uhan unsur t anam an dan unsur yang dihasilkan oleh lim bah indust ri, m aka ada kem ungkinan lim bah indust ri y ang dihasilkan t idak perlu dilak uk an pengolahanny a. Sehingga bagi para pengusaha indust i akan lebih bisa m engurangi pengeluaran biaya unt uk pengolahan lim bah, sedangkan bagi pengusaha HTI akan m endapat kan keunt ungan didapat kan pohon yang t um buh baik dengan lim bah t ersebut . Nam un unt uk pelaksanaan k egiat an ini diperluk an penelit ian y ang int ensif sehingga didapat k an inform asi y ang bet ul- bet ul ak urat , sehingga bisa direk om endasikan unt uk penerapanny a.


(4)

Selain lim bah kelapa saw it lim bah lain yang berkem ungkinan besar dim anfaat k an unt uk k egiat an sek t or k ehut anan ( HTI ) adalah lim bah cair pabrik k ert as. Dari hasil penelit ian Hut om o ( 1997) didapat k an bahw a pengolahan air lim bah k ert as dengan proses peny aringan dapat m eningk at k an pert am bahan t inggi, diam et er bat ang, panj ang ak ar sem ai, t anam an sengon um ur 5 bulan dibanding m enggunak an air biasa dan air lim bah k ert as y ang t idak disaring. Pada t anam an balsa berum ur 5 bulan pem berian air lim bah k ert as dapat m eningk at k an pert am bahan t inggi, diam et er bat ang dan j um lah daun dibanding t anam an y ang disiram dengan air biasa dan air lim bah k ert as y ang t idak disaring.

Hasil analisis air lim bah yang m engalam i proses penyaringan m enunj ukkan t erj adinya penurunan konsent rasi unsur- unsur yait u Kalsium , Magnesium , Tot al Fosfat , Tem baga, Mangan, Boron, Tim bal, Kalium per lit erny a, sedangk an Am oniak dan Klorida m eningk at k onsent rasiny a ( Hut om o, 1997) . Dengan k ondisi y ang sepert i ini k em ungk ian unsur- unsur t ersebut sudah t idak bersifat t ok sik lagi dan dapat digunakan oleh t anam an dengan baik unt uk pert um buhannya.

Pe m ba n gu n a n H u t a n Kot a

Masy arak at indust ri, k ehidupan perkot aan, dan ak ibat k erj a k eras dalam pem bangunan m enunt ut w akt u luang unt uk bersant ai, berolah raga, m enikm at i k eindahan alam y ang bisa dinik m at i k apan saj a dan t idak m em erluk an biay a y ang t erlalu m ahal. Selain it u kebut uhan m asyarakat akan lingkungan yang bersih, indah dan ny am an t erbebas dari polusi sem ak in m endesak .

Peningkat an pert am bahan penduduk akan berpengaruh t erhadap peningkat an pem anfaat an lahan unt uk pem ukim an, indust ri, dan berbagai akt ifit as kehidupan lainnya.

Wilay ah perkot aan y ang dit et apk an sebagai k aw asan indust ri ( indust rial zone) khususnya j enis indust ri yang m em erlukan areal luas akan m enim bulkan polusi dari ak t ifit as k egiat an indust ri t ersebut . Salah sat u peny ebab t im bulny a polusi t ersebut adalah berasal dari lim bah indust ri disam ping lim bah rum ah t angga , lim bah rum ah sak it dan lain- lain di perkot aan.

Dari sek ian bany ak lim bah indust ri perkot aan t ersebut , sam pai saat ini m ungkin belum banyak dim anfaat kan unt uk kepent ingan perkot aan it u sendiri. Salah sat u bent uk alt ernat if pem anfaat an lim bah indust ri di perkot aan adalah pada pem bangunan hut an kot a. Unt uk pem anfaat an lim bah indust ri perkot aan m ungkin salah sat u k onsep y ang bisa dik em bangk an adalah dengan k ebij ak sanaan pem erint ah, dan ini dij adikan salah sat u persyarat an unt uk bisa m em bangun k aw asan indust ri. Kebij ak sanan y ang m ungk in bisa dit erapk an adalah m ew aj ibk an kepada set iap indust ri yang m em puyai lim bah unt uk m elakukan pengolahan lim bah indust ri. Disam ping it u unt uk pem anfaat an lim bah yang t elah diolah t ersebut , k epada set iap indust ri diw aj ibk an unt uk m em puny ai areal hut an k ot a y ang ak an m ereka kelola. Areal hut an kot a yang akan dikelola oleh indust ri t ersebut paling t idak areal disek it ar indust ri dan lingk ungan sek it arny a, at au dengan k ebij ak sanaan pem erint ah m enet apk an areal t ert ent u unt uk m erek a k elola, sebagai areal t em pat pem buangan lim bah yang m erupakan areal hut an kot a.

Hal yang sam a m ungkin bisa dit erapkan unt uk rum ah t angga, rum ah sakit dan lain- lain, dengan adanya dukungan dari pem erint ah dan perguruan t inggi unt uk m em berikan bant uan berupa bibit dan penyuluhan unt uk pelaksanaan kegiat an t ersebut . Dengan dem ikian lim bah yang seharusnya dapat m enim bulkan bencana dapat t erm anfat k an dengan baik dan lebih t erj am inny a k eseim bangan ekologi dan ekonom i, yang dapat berlangsung m enurut sem est inya. Skem a konsep penanganan dan pem anfaat an lim bah indust ri unt uk kehut anan ( Gam bar 2) .


(5)

????

Gam bar 2.Skem a Konsep penangan dan pem afaat an lim bah indust ri unt ukkehut anan

Lim bah Cair Padat

Pem anfaat an

Pengolahan Tanpa Pengolahan

Mem per hat ikan Jenis t anah dan unsur har a yang kur ang pada t anah t er sebut Mem per hat ikan Jenis pohon yang akan dit anam , ser t a unsur har a apa yang paling banyak dibut uhkan

Pem bangunan HTI - Media per sem aian - Penyiram an

Pem bangunan Hut an Kot a

- Kaw asan I ndust r i - Pem ukim an - Jalan Tol Dll

Pencem ar an

Ter hadap lingkungan hidup:

- Tanah - Air - Udar a

Kesinam bungan kegiat an I ndust r i dar i t anam an yang diusahakan Ter cipt anya lingkungan kot a yang sehat unt uk

m asyar akat per kot aan

Per baikan pada kondisi t anah dan kehidupan m ikr oor ganism e yang sesua Dihasilkannya j enis pohon yang bisa digunakan unt uk m em enuhi kebut uhan

m anusia

Penur unan kualit as lingkungan hidup - Ter gangunya

kesehat an m anusia, hewan dan

t um buhan, kar ena r acun yang ber asal

d i li b h

Pohon dan pr

oduk-pr odukya I ndust r i dan pr oduk-pr oduknya

Kesengsar aan Penyakit Kem at ian Dll


(6)

D AFTAR PUSTAKA

D j oe fr ie , B. 1 9 9 3 . Penanganan Lim bah Cair Pabrik Kelapa Saw it di Kebun Rej osari

PTP X Lam pung. Hlm 85 – 90 dalam Prosiding Sem inar Nasional Penanganan Lim bah I ndust ri Tek st il dan Lim bah Organik . Persada Cabang Bogor. Bogor.

D a r m on o. 1 9 9 5 . Logam dalam Sist em Biologi Mahluk Hidup. Ui- Press. Jak art a. H u t om o, S. 1 9 9 7 . Pem anfat an Air Lim bah Pabrik Kert as unt uk Peningkat an

Pert um buhan Sem ai Sengon ( Paraseriant hes falcat aria) dan Balsa ( Ochrom a sp) . Jurusan Manaj em en hut an. Fakult as Kehut anan I nst it ut Pert anian Bogor.

Odu m , E. P. 1 9 7 1 . Fundam ent als of Ecology 3r d Ed. WB Sauders Com pany . Philadelpia.

Ra dj a gu k gu k , B. 1 9 8 4 . Porpect of Tropical Peat as Cont ainer Medium Raising Tree

Seedling, ini Sym posium on Forest Regenerat ion in Sout h East Asia.

Sa e n i, M . S. 1 9 8 9 . Kim ia Lingkungan. I nst it ut Pert anian Bogor.

Su gih a r t o. !9 8 7 . Dasar- dasar Pengelolaan Air Lim bah. UI –Press. Jakart a. Su r ia w ir ia , U. 1 9 9 3 . Mik robilogi Air. Alum ni/ 1993. Bandung.

Ut a m i, M . B. 1 9 9 3 . Pengolahan Lim bah I ndust ri Tek st il di PT Unit ex. Hlm 44 - 50 dalam Prosiding Sem inar Nasional Penanganan Lim bah I ndust ri Tek st il dan

Lim bah Organik . Persada Cabang Bogor. Bogor.

W a r doy o, S.T. H . 1 9 8 1 . Krit eria Kualit as Air unt uk Keperluan Pert anian dan