44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah industri batik yang ada di sentra batik Pesindon dan Kauman, Kota Pekalongan. Jumlah industri batik aktif yang
terdaftar di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Disperindagkop dan UMKM Kota Pekalongan sampai tahun 2010 adalah sebesar 75 unit.
Sampel yang diambil adalah sebesar 43 industri. Instrumen kuesioner dan wawancara digunakan sebagai sarana
memperoleh data penelitian. Instrumen kuesioner berisi mengenai identitas responden dan pertanyaan mengenai perkembangan usaha industri batik pada
tahun 2010 setelah ACFTA dibandingkan tahun 2009 sebelum ACFTA.
4.1.2 Profil Sampel
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 43 industri batik, yang dapat digolongkan menjadi:
1. Golongan A: Industri dengan jumlah tenaga kerja di atas 35 orang. 2. Golongan B: Industri dengan jumlah tenaga kerja 21-35 orang.
3. Golongan C: Industri dengan jumlah tenaga kerja 11-20 orang. 4. Golongan D: Industri dengan jumlah tenaga kerja 5-10 orang.
Dari kuesioner yang telah diisi oleh masing-masing responden, ada beberapa keterangan tentang profil sampel yang akan dijelaskan dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 4.1 Lama Operasi Industri Batik di Sentra Pesindon dan Kauman, Pekalongan Tahun 2010
Golongan Industri
Jumlah Industri
Rata-rata Lama Operasi Industri Tahun
A 2
50,5 B
27 24,41
C 12
18,17 D
2 4,5
Jumlah 43
Sumber: Lampiran 2 halaman 66 Dari tabel 4.1 bisa dilihat bahwa, industri-industri yang besar telah lama
beroperasi seperti industri golongan A dan B telah beroperasi lebih dari 24 tahun, industri golongan C rata-rata lama beroperasinya adalah 18,17 tahun,
sedangkan industri-industri yang kecil seperti golongan D ternyata belum lama beroperasi yaitu dibawah 5 tahun.
Tabel 4.2 Omzet Penjualan Industri Batik di Sentra Pesindon dan Kauman, Pekalongan Tahun 2010
Golongan Industri
Jumlah Industri
Rata-rata Omset Penjualan Industri per
Tahun Jutaan Rupiah
A 2
14.329,04 B
27 2.946,92
C 12
419,18 D
2 374,99
Jumlah 43
Sumber: Lampiran 3 halaman 68 Berdasarkan tabel 4.2, penjualan batik di sentra batik Pesindon dan
Kauman ternyata didominasi oleh industri dari golongan A dan B 29 industri dengan rata-rata penjualan Rp 14.329 juta untuk golongan A per tahun dan Rp
2.946 juta untuk golongan B per tahun. Sedangkan sisanya golongan C dan D, rata-rata penjualannya relatif kecil yaitu hanya Rp 419 juta dan Rp 374 juta
per tahun.
Tabel 4.3 Proporsi Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Daerah Asal Tenaga Kerja di Sentra Pesindon dan Kauman, Pekalongan Tahun 2010
Golongan Industri
Jumlah Industri
Jumlah Tenaga
Kerja Jenis Kelamin
Tenaga Kerja Pendidikan Tenaga
Kerja Asal Tenaga
Kerja Pria
Wanita SD
SMP SMA
SMK Sarjana
Diploma Daerah
Sekitar Luar
Daerah
A 2
98 63,50
36,50 59
35 6
96 4
B 27
744 52,48
47,52 63,59 34,26
2,15 99,41
0,59 C
12 212
53,42 46,58
66,08 32,5
1,42 100
D 2
20 50
50 70
30 100
Jumlah 43
1074 53,14
46,86 64,37 33,61
2,02 99,44
0,56 Sumber: Lampiran 4 halaman 70
Dari tabel 4.3 dapat dilihat dari segi jenis kelamin, jumlah tenaga kerja antara pria dan wanita cukup berimbang yaitu 53,14 berbanding 46,86.
Dari segi pendidikan, didominasi oleh tenaga kerja lulusan SD dan SMP 64,37, diikuti lulusan SMA dan SMK 33,61, sedangkan yang
berpendidikan diploma dan sarjana hanya 2,02. Berdasarkan asal daerah tenaga kerja, hampir 100 berasal dari daerah
sekitar industri. Sedangkan yang berasal dari luar daerah industri hanya 0,56.
Tabel 4.4 Proporsi Jenis Produksi, Daerah Pemasaran, dan Asal Bahan Baku di Sentra Pesindon dan Kauman, Pekalongan Tahun 2010
Golongan Industri
Jumlah Industri
Rata-rata Produksi Rata-rata
Pemasaran Rata-rata Asal
Bahan Baku Sarung
Pakaian Jadi
Kain Dalam
Negeri
Ekspor Dalam
Negeri
Impor
A 2
30 40
30 80
20 60
40 B
27 30,37
37,96 31,67
95,93 4,07
52,04 47,96
C 12
26,67 36,25
37,08 99,58
0,42 53,33
46,67 D
2 22,50
32,50 45
100 57,50
42,50 Jumlah
43 Sumber: Lampiran 5 halaman 72
Dilihat dari tabel 4.4, jenis produksi antara sarung, pakaian jadi, dan kain cukup berimbang yaitu 28,95 : 37,32 : 33,73. Mengenai daerah
pemasaran, hampir seluruhnya dipasarkan di dalam negeri 96,4, hanya 3,6 yang dipasarkan ke luar negeri. Mengenai asal bahan baku, antara bahan
baku lokal dengan bahan baku impor memiliki perbandingan yang berimbang yakni 53,03 berbanding 46,97.
4.1.3 Statistik Deskriptif