PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI HAID (DISMENORE PRIMER) PADA WANITA USIA 17-23 TAHUN

(1)

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER

TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI

HAID (DISMENORE PRIMER) PADA WANITA USIA

17-23 TAHUN

SKRIPSI

Oleh :

RITA HARTATI SIDI NIM. 08060138

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

i

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI HAID (

DISMENORE

PRIMER

) PADA WANITA USIA 17-23 TAHUN

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

SKRIPSI

Oleh :

RITA HARTATI SIDI NIM. 08060138

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012


(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI HAID (DISMENORE PRIMER) PADA WANITA

USIA 17-23 TAHUN

SKRIPSI

Disusun Oleh: RITA HARTATI SIDI

NIM. 08060138

Proposal Skripsi ini Telah Disetujui Tanggal 31 Juli 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Tri Lestari Handayani Mkep. Sp.Mat Dewi Baririet Baroroh S.kep Ns

NIP. UMM. 112.9311.0304 NIDN. 0727068701

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini Skep. Ns. M.Kep. NIP. UMM. 112.0501.0419


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI HAID (DISMENORE PRIMER) PADA WANITA

USIA 17-23 TAHUN

SKRIPSI

Disusun Oleh: RITA HARTATI SIDI

NIM. 08060138

Di Ujikan

Pada Tanggal 30 Juli 2012

Penguji I, Penguji II,

Tri Lestari H., M.Kep.,Sp.Mat. Dewi Baririet Baroroh S.Kep., Ns NIP.UMM. 112.9311.0304 NIDN. 0727068701

Penguji III, Penguji IV,

Nurul Aini, S. Kep, Ns., M. Kep Aini Alifatin, M.Kp NIP. UMM. 112.0501.0419 NIP. UMM. 112.9311.0305

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep. Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rita Hartati Sidi NIM : 08060138

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Pengaruh aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri haid (Dismenore Primer) pada Wanita Usia 17-23 Tahun

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Juli 2012 Yang Membuat Pernyataan,

Rita Hartati Sidi 08060138


(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dismenore Primer) Pada Wanita Usia 17-23 Tahun”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Kedua orang tua dan keluarga saya yang senantiasa selalu mendukung dan mendoakan saya dalam keadaan apapun.

2. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan cepat dan lancar.

3. Nurul Aini, S.kep., M.kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.

4. Dewi Bririet Baroroh Skep. Ns. selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.

5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan dan Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.


(7)

vi

6. Teman-teman PSIK C 2008 khususnya untuk Anna Miftahul Jannah dan Ririn Nur Handayani yang selalu memberikan dukungan dan motivasinya.

7. Adikku Dewi Susanti Sidi yang selalu mendukung dan membantu saya. 8. Teman-teman responden yang telah bersedia membantu jalannya penelitian. 9. Teman-teman Teakwondo dan KKN yang selalu memberi support kepada saya. 10. Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, Juli 2012 Penulis

RITA HARTATI SIDI 08060138


(8)

vii

SABAR, IKHLAS, BERDOA dan IKHTIAR

“Hai orang

-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan

shalatmu Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah

beserta orang-

orang yang sabar” (Al

-Baqarah: 153)

“Saya

datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi

dan saya menang”


(9)

viii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Kedua orang tua dan keluarga besar SIDI saya

yang senantiasa memberikan do’a, semangat dan

dukungannya kepada saya.

Adik dan Kakak saya, yang selalu memberikan senyum dan tawanya ketika saya terpuruk oleh kebosanan mengerjakan skripsi. Spesial buat DEWI SUSANTI SIDI, adik sekaligus teman sekamar, Tempat pembuangan semua keluhan.

Teman-teman PSIK C’O8, khususnya RIRIN NURHANDAYANI & ANNA MIFTAHUL JANNAH. Sahabat sekaligus saudara yang selalu menyemangati saya walaupun sering minta imbalan.

Teman-teman KKN & TAEKWONDO yang mengisi senyum dan diary kehidupan saya, yang selalu bersikap aneh, lucu, kocak dan penuh tawa.

Terima kasih.

Terima kasih untuk semua dukungan dan do’anya.


(10)

ix ABSTRAK

Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dismenore Primer) pada Wanita Usia 17-23 Tahun

Rita Hartati Sidi1, Tri Lestari Handayani2, Dewi Baririet Baroroh3

Latar Belakang : Dismenore adalah rasa mulas, rasa sakit pada perut bagian bawah dan dirasakan pada saat menstruasi, yang kebanyakan dialami oleh wanita usia muda. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaannya ataupun absen dari sekolah untuk beberapa jam atau beberapa hari. Untuk mengatasi hal tersebut salah satu alternatif non-farmakologi yang digunakan adalah aromaterapi. Aromaterapi merupakan terapi dengan menggunakan minyak essensial tumbuhan. Tiap jenis aromaterapi memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh. Aromaterapi jenis lavender adalah salah satu jenis aromaterapi yang memberikan efek relaxing sehingga dapat digunakan untuk mengatasi masalah insomnia pada lansia.

Metode : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid pada wanita usia 17-23 tahun. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dalam satu kelompok (one group pre test – post test design). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sample 36 orang. Analisa yang digunakan adalah uji T-test yaitu paired simple T-test.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung 14,018 lebih besar dari t tabel 1,684 dan nilai p value adalah 0,000 dengan demikin p value < α (0,000<0,005) lebih

kecil dari taraf kesalahan (α) 0,05 atau dengan signifikansi 95 %, maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan : ada pengaruh yang sigifikan pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan intensits nyeri haid (dismenore primer).

Kata Kunci : Aromaterapi Lavender, Dismenore Primer, Intensitas Nyeri

1 Mahasiswa SI-Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2 Dosen SI- Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 3 Dosen SI- Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(11)

x ABSTRACT

The effect of aromatherapy lavender toward decreasing intensity of menstrual pain (Primary Dysmenorrhea) in Women Ages 17-23 Years

Rita Hartati Sidi1, Tri Lestari Handayani2, Dewi Baririet Baroroh3

Background: Dysmenorrhea is defined as nausea and low abdominal pain during menstruation which is occur predominantly in young women. Primary dysmenorrhea is terrible menstrual pain, forcing sufferers to taken a rest and leave work or absent from school. Non pharmacological alternatives are used aromatherapy. Aromatherapy is a therapy using essential oils of plants. Each type of aromatherapy have different effects on the body. Aromatherapy type of lavender and sandalwood is one type of aromatherapy relaxing effect that can be used to overcome the problem of insomnia in the elderly.

Methods: : The purpose of this study was to know aromatherapy lavender influence of the decrease in intensity of menstrual pain (Primary Dysmenorrhea) in Women Ages 17-23 Years.The study used quasi experiment in one group (one group pre test - post test design). Sampling was done by purposive sampling with a sample size of 36 people. The analyzes used is testing paired T-test is a simple T-test.

Results: The results showed the value of 14,018 t count bigger than t table value of 1,684 and the p value is 0,000 accordingly p value <α (0,000 <0,005) is smaller than the standard error (α) with a significance of 0,05 or 95%, then can be concluded H0 rejected and H1 accepted.

Conclusion: There is influence of giving aromatherapy lavender to the decrease of the intensity of menstrual pain (primary dysmenorrhea).

Keywords: Aromatherapy Lavender, Primary Dysmenorrhea, Intensity

1 Studentl of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang 2 Lecturer of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang 3 Lecturer of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang


(12)

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Lembar Persetujuan... ii

Lembar Pengesahan... iii

Lembar pernyataan Keaslian... iv

Kata pengantar... v

Motto... vii

Lembar Persembahan... viii

Abstrak... ix

Abstract... x

Daftar Isi... xi

Daftar Tabel... xiii

Daftar Gambar... xiv

Daftar Lampiran... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 5

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan... 5

1.3.1 Tujuan Umum... 5

1.3.2 Tujuan khusus... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.4.1 Bagi Peneliti... 5

1.4.2 Bagi Institusi... 5

1.4.3 Bagi Masyarakat... 6

1.4.4 Bagi Keperawatan... 6

1.5 Keaslian Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Konsep Dismenorea... 9

2.1.1 Definisi Dismenorea... 9

2.1.2 Klasifikasi Dismenore... 10

2.1.2.1 Dismenore Primer... 10

2.1.2.2 Dismenore Sekunder... 12

2.1.3 Penatalaksanaan... 13

2.2 Nyeri... 16

2.2.1 Konsep Perjalanan Nyeri karena haid... 16

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Haid... 17

2.2.3 Faktor Resiko Timbulnya Nyeri Haid... 18

2.2.4 Skala Nyeri... 19

2.2.5 Respon Manusia Terhadap Nyeri... 20

2.3 Aromaterhapy Lavender... 21

2.3.1 Definisi Lavender... 21

2.3.2 Jenis- Jenis Tanaman Lavender... 21

2.3.3 Kandungan Bunga Lavender... 22

2.3.4 Unsur-Unsur Pembentuk Minyak Lavender... 22

2.3.5 Sifat dan Indikasi Minyak Lavender... 24

2.3.6 Kontraindikasi Minyak Lavender... 25


(13)

xii

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL... 31

3.1 Kerangka Konsep... 31

3.2 Hipotesis... 33

BAB IV METODE PENELITIAN... 34

4.1 Rancangan Penelitian... 34

4.2 Kerangka Kerja... 35

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 36

4.4 Variabel Penelitian... 37

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 38

4.6 Definisi Operasional... 39

4.7 Instrumen Penelitian... 39

4.8 Teknik Pengumpulan Data... 40

4.9 Analisis Data... 41

4.10 Etika penelitian... 42

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 43

5.1 Karakteristik Sample... 43

5.2 Analisis Data... 55

BAB VI PEMBAHASAN... 57

6.1 Interpretasi Hasil Diskusi... 57

6.1.1 Nyeri Haid (dismenore primer) Pre test... 57

6.1.2 Nyeri Haid (dismenore primer) Post test... 58

6.1.3 Pengaruh Aromaterapi Lavender... 59

6.2 Keterbatasan Penelitian... 61

6.3 Implikasi Keperawatan... 61

BAB VII PENUTUP... 62

7.1 Kesimpulan... 62

7.2 Saran... 62

DAFTAR PUSTAKA... 66


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan gambaran klinis dismenore primer dan dismenore sekunder.. 13

Tabel 2.3 Sifat dan indikasi minyak lavender... 24

Tabel 4.5 Tabulasi Definisi Operasional... 39

Tabel 5.1 Tabel Rata-rata Usia... 44

Tabel 5.2 Rata-Rata Skala Nyeri Saat Pre Test... 48

Tabel 5.3 Rata Skala Nyeri Saat Post Test... 49

Tabel 5.4 Rata-Rata Besar Tekanan Darah Saat Pre Test... 50

Tabel 5.5 Rata-rata Besar Tekanan Darah Saat Post Test... 51

Tabel 5.6 Rata-Rata Besar Respiratory Rate (RR) Saat Pre Test... 52

Tabel 5.7 Rata-Rata Besar Respiratory Rate (RR) Saat Post Test... 52

Tabel 5.8 Rata-Rata Besar Nadi Saat Pre Test... 54

Tabel 5.9 Rata-Rata Besar Nadi Saat Post Test... 55

Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas Skala Nyeri ... 55

Tabel 5.11 Hasil Uji Test Dependen (Paired Samples Test) ...55


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Mekanisme kerja Aromaterapi... 27

Gambar 4.1 Rancangan Desain Penelitian... 34

Gambar 4.2 Kerangka Kerja... 35

Gambar 5.1 Distribusi Sample Berdasarkan Usia... 43

Gambar 5.2 Distribusi Sample berdasarkan Respon Nyeri... 44

Gambar 5.3 Distribusi Sample berdasarkan Lokasi Nyeri... 44

Gambar 5.4 Distribusi Sample berdasarkan Waktu Dimulainya Nyeri... 44

Gambar 5.5 Distribusi Sample berdasarkan Lama Berlangsungnya Nyeri... 45

Gambar 5.6 Distribusi Sample berdasarkan Rutinitas Nyeri Haid... 46

Gambar 5.7 Distribusi Sample berdasarkan Gejala Nyeri Haid... 46

Gambar 5.8 Distribusi Sample berdasarkan Skala Nyeri Pre Test... 47

Gambar 5.9 Distribusi Sample berdasarkan Skala Nyeri Post Test... 48

Gambar 5.10 Distribusi Sample berdasarkan Tekanan Darah Pre Test... 49

Gambar 5.11 Distribusi Sample berdasarkan Tekanan Darah Post Test... 49

Gambar 5.12 Distribusi Sample berdasarkan Respirasi Pre Test... 51

Gambar 5.13 Distribusi Sample berdasarkan Respirasi Post Test... 52

Gambar 5.14 Distribusi Sample berdasarkan Nadi Pre Test... 53


(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Prosedur Intervensi

Lampiran 2 Data Demografi Subyek Penelitian Lampiran 3 Lembar Observasi

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 5 Inform Consent

Lampiran 6 Selisih Skala Nyeri, TD, RR dan Nadi Lampiran 7 Data Distribusi Sample

Lampiran 8 Uji Normalitas Lampiran 9 Uji Test Dependen Lampiran 10 Surat Izin Penelitian

Lampiran 11 Surat Keterangan Selesai Penelitian Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian


(17)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Andriana. 2000. Aromaterapi: cara sehat dengan wewangian alami. Jakarta: Swadaya.

Andrianto, P. 1993. Haid: Problem Wanita Dahulu, Kini dan Masa Depan. Jakarta: ARCAN.

Anonymous a, 2011. Tungku aromaterapi. (https://www.google.co.id/search, di akses 25 mei 2012).

Anonymous b, 2012. Pengharum ruangan. (https://www.google.co.id/search, di akses 25 mei 2012).

Anonymous c, 2011. Vaporizer. (https://www.google.co.id/search, di akses 25 mei 2012).

Berman, A., Shirlee, Snyder, Kozier, B., & Erb, G. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier Erb. Jakarta: EGC.

Dahlan, S.M. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Dempsey,P.A., & Arthur. 2002. Riset keperawatan buku ajar dan latihan. Alih bahasa : Palupi Widiastuti. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Heffner, & Danny, J., Schust. 2005. At a Glance Sistem Reproduksi: Edisi kedua. Jakarta: EMS.

Hendrik, H., M.kes. 2006. Problema Haid: Tinjauan Syariat Islam dan Medis. Solo: Tiga Serangkai.

Hutasoid, aini. 2002. Panduan Praktis Aromaterai Untuk Pemula. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Imroatus, S. 2007. Perbedaan efektifitas pemberian aromaterapi jenis lavender dan cendana terhadap insomnia lansia di panti werdha pangesti lawang malang. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Fakultas ilmu kesehatan UMM.

Jaelani. Aromaterapi. 2009. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Johnson, R.,& Taylor, W. 2002. Buku Ajar Praktik Kebidanan; (Skill For Midwifery Practece). Jakarta: EGC.

Kaina, 2006. Aromaterapi Pengaruh Dan Kekuatan Aroma Dalam Kehidupan: Cetakan 1. Yogyakarta: Grafindo Utera Medika.

Kardinan, A. 2003. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Jakarta: Agromedia Pustaka.


(18)

xvii

Manuaba, Ida Bagus Gde, SpOG. 1998. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB untuk pendidikan bidan, Edisi 2. Jakarta: EGC.

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika. Morgan G., & Hamilton C. 2009. Obstetri dan gynekologi. Jakarta: EGC

. 2003. Obstetri & Ginekologi Panduan Praktik. Jakarta: EGC.

Nanda international. 2010. Nursing Diagnoses: definition and classification 2009-2011. Jakarta: EGC.

Notoadmojo, S. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2003. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan : pedoman skripsi, tesis dan instrumen penelitian keperawatan, edisi pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Poltekes Depkes Jakarta I. 2010. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry. 2011. Fundamental of Nursing volume 2. Jakarta: Salemba Medika. Price, S., & Price, L. 1997. Aromaterapi bagi Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Price, S.A & Wilson, L.M. 2002. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6, Volume 2. Jakata: EGC. Hal 1133.

Primadiati, dr. Rahmi. 2002. Aromaterapi: perawatan alami untuk sehat dan cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Priyatna, A. 2009. Be A Smart Teenager (For Boy And Girls). Jakarta: Gramedia Rayburn&Carey. 2001. Obsteri dan ginekologi. Jakarta: Widya Medika.

.

Riyanto,A. 2010. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Scrivner, J. 2004. Cantik, Sehat dan Bugar Dengan Program Detox. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Setiadi. 2007. Konsep dan penulisan riset keperawatan. Cetakan pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Stroszczynski, C. 2006. Minimally Invasive Tumor Therapies. Berlin: Springer. Taber, Ben-zion M.D. 1994. Kedaruratan Obsterik dan Ginekologi. Jakarta: EGC.

Tambayong, J. 1999. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.

Wijayakusuma, H. 1999. 10 Menit Menuju Sehat Dengan Terapi Tulang Belakang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(19)

xviii

Tanu I. 2003. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru.


(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap bulan secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan periodik vagina yang terjadi akibat pelepasan mukosa uteri yang berlangsung biasanya antara 3-5 hari dengan periodik rata-rata 28 hari dari permulaan menstruasi ke menstruasi berikutnya (Balaguris, 2007). Peristiwa itu wajar dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan mengalami proses itu, akan tetapi pada kenyataannya banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, diantaranya adalah nyeri haid (Dismenorea) (Abdillah, 2005).

Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid (Dismenorea) hanya dianggap sebagai penyakit psikosomatis. Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu pengetahuan berkembang, nyeri haid (Dismenorea) mulai banyak dibahas. Banyak ahli yang telah menyumbangkan pikiran dan temuanya untuk mengatasi nyeri haid (Dismenorea) (Abdillah, 2005).

Dismenore merupakan nyeri haid yang demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaannya ataupun absen dari sekolah untuk beberapa jam atau beberapa hari (Qittun, 2008). Penelitian di Swedia menjumpai 30% wanita pekerja industri menurun penghasilannya karena rasa nyeri haid dan 140 juta jam kerja hilang setiap tahunnya di Amerika Serikat akibat dismenorea primer (Schwarz,1989). Dismenore itu sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder.


(21)

2

Dismenorea primer didefinisikan sebagai nyeri haid pada wanita dengan anatomi pelvik yang normal dan biasanya dimulai pada masa remaja. Nyeri ini dikarakteristikan dengan nyeri pelvik seperti yang dimulai sesaat sebelum atau pada onset dari menstruasi dan berakhir satu atau tiga hari setelahnya. Dismenorea bisa juga sekunder terhadap adanya patologis organ pelvik (French, 2005). Dismenore sekunder didefinisikan sebagai nyeri haid yang berakibat adannya anatomi ataupun makroskopik yang patologis dari pelvik, seperti yang terjadi pada wanita dengan

endometriosis pelvicinflammatory disease (PID) yang kronik.

Di Indonesia angka kejadian dismenorea sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder dan dari hasil penelitian di Surabaya didapatkan 1,07%-1,31% dari jumlah penderita yang datang kebagian kebidanan untuk memeriksakan nyeri haid yang diderita setiap kali menstruasi. Dari penelitian tahun 2002 di 4 SLTP di Jakarta yang dilakukan oleh salah satu pakar kesehatan Obstetri dan Ginekologi didapatkan sekitar 74,1% siswi mengalami nyeri haid ringan sampai berat (Abdillah, 2005). Dismenore primer hampir dialami oleh 60-75% wanita muda. Dari tiga perempat wanita tersebut mengalami dismenore dengan intensitas yang ringan atau sedang. Sedangkan seperempat bagiannya mengalami dismenore dengan intensitas yang berat dan terkadang menyebabkan si penderita tidak berdaya (dalam menahan nyerinya tersebut) (Hendrik, 2006).

Studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan April 2012 di Universitas Muhammadiyah Malang didapatkan data: dari 20 mahasiswi UMM, 80% mahasiswi mengalami dismenore primer dan 20% tidak mengalami dismenore. Nyeri yang dirasakan membuat mahasiswi melakukan berbagai cara untuk mengurangi nyeri diantaranya, 38% mahasiswi memilih untuk diam dan beristirahat tanpa melakukan pergerakan, 38% mahasiswi mengkonsumsi obat anti nyeri, 19% mahasiswi minum


(22)

3

jamu dan 6% mahasiswi memakai kompres air hangat untuk mengurangi nyerinya. Dismenore juga memberikan dampak pada aktivitas mereka, 75% mahasiswi mengatakan bahwa dismenore menggangu aktivitas mereka dan 25% mengatakan tidak mengganggu aktivitas.

Penatalaksanan nyeri haid yang biasanya digunakan adalah manajemen secara farmakologi atau memakai obat-obatan baik analgesik narkotik/non narkotik. Namun bila keluhan nyeri dapat dihilangkan dengan cara sederhana maka hal itu jauh lebih baik daripada penggunaan obat-obatan karena obat-obatan akan menimbulkan ketergantungan terhadap efek penghilang nyeri dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan seperti mual, muntah, diare, pendarahan lambung, dispepsia dan gangguan haid. Penatalaksanaan nyeri haid juga dapat dimanajemen secara non farmakologi, seperti: teknik distraksi, teknik relaksasi dan teknik stimulasi kulit (Potter&Perry, 2005). Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan menggunakan aromaterapi salah satunya aromaterapi lavender.

Aromaterapi merupakan salah satu cara non farmakologis yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid. Minyak aromaterapi lavender dikenal sebagai minyak penenang, dimana efek sedatif pada lavandula angustifolia terjadi karena adanya senyawa-senyawa coumarin dalam minyak tersebut sekalipun kandungannya rendah, yaitu 0, 25%. Selain itu pada penelitian terdahulu oleh (Lis-Balchin, 2009) kandungan

lavender oil yang terdiri dari: linalool, linalyl acetate, - dan - pinene dan 1,8- cineole dapat menurunkan secara spontan kontraksi uterus pada tikus yang sedang mengalami spasme pada otot intestinalnya.

Suatu survei dengan mandi rendam memakai minyak lavender selama persalinan dilaksanakan oleh Norfolk dan Reed, aromaterapis/bidan pada Ipswich Hospital (1993) dengan dukungan direktur pelayanan obstetrik rumah sakit tersebut.


(23)

4

Klien melakukan mandi rendam dengan 5 tetes aromaterapi lavender selama persalinan pada 38 responden. hasilnya lebih dari separuh mengatakan terapi ini mambantu meringankan rasa nyeri selama persalinan.

Dr. Alan huck, seorang ahli neurologi, ahli psikiatri dan juga direktur Smell dan Taste Research Center di Chicago mengatakan bahwa bau berpengaruh secara langsung pada otak seperti obat. Bau yang masuk melalui hidung di ubah oleh cilia di dalam hidung menjadi impuls listrik yang diteruskan ke otak melalui olfaktorius. Semua impuls mencapai sistem limbik, yang merupakan bagian dari yang terkaitkan dengan suasana hati, memori, emosi dan belajar. Semua bau yang mencapai sistem limbik mempunyai pengaruh kimia langsung pada suasana hati. Setiap jenis aromaterapi mempunyai efek yang berbeda-beda.

Dr. Rachmi (2002) menyebutkan salah satu jenis aromaterapi lavender mempunyai efek relaksing, yaitu suatu efek penenang, yang dapat membuat orang yang menghirup aroma ini menjadi tenang dan nyaman. Efek relaksing sekaligus sedative pada Lavandula agustifolia diperkirakan karena adanya senyawa-senyawa coumarin dalam minyak tersebut (Shirley Price&Len Price,1997). Efek yang ditimbulkan dari aromaterapi ini secara tidak langsung akan membantu menghilangkan nyeri.

Berdasarkan fenomena di atas, peneliti ingin mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenorhea primer) pada wanita usia 17- 23 tahun.


(24)

5

1.2 Rumusan Masalah

“Apakah ada pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenorhea primer) pada wanita usia 17- 23 tahun.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenore primer) pada wanita usia 17- 23 tahun. 1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi tingkat nyeri haid wanita usia 17- 23 tahun.

1.3.2.2 Mengidentifikasi tingkat nyeri sebelum (pre test) dan setelah (post test) pemberian aromaterapi lavender.

1.3.2.3 Menganalisa pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenore primer) pada wanita usia 17- 23 tahun.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenore primer) pada wanita usia 17 – 23 tahun.

1.4.2 Bagi Institusi

Sebagai bahan masukan untuk penambahan ilmu pengetahuan serta diharapkan hasil penelitian dapat dikembangkan untuk mengatasi masalah dismenorea.


(25)

6

1.4.3 Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenorhea primer) pada wanita usia 17- 23 tahun. 1.4.4 Bagi Keperawatan

Dapat menjadikan aromaterapi lavender sebagai salah satu alternatif terapi ke dalam intervensi yang diterapkan perawat untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan bagi masalah dismenorea

yang sering dialami wanita.

1.5 Keaslian penelitian

Sepengetahuan penulis, penelitian tentang pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (Dismenorea primer) pada wanita usia 17- 23 tahun ini belum pernah dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penelitian ini antara lain:

1.5.1 Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Anggraeni Putri Utami (2009) membuktikan bahwa pemberian aromaterapi sangat efektif dalam menurunkan kecemasan dalam menghadapi kelahiran pertama. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik uji wilcoxon signed rangks test (WSRT). Diperoleh nilai sebesar Z=-2,499p=0.006 (p<0,05). Nilai rata-rata skala kecemasan menghadapi kelahiran anak pertama pada pre test sebesar 59.60 sedangkan nilai rata-rata pada post test sebesar 46.70. nilai rata-rata ini dapat diinterpretasikan bahwa ada perbedaan atau selisih rata-rata pada


(26)

7

hasil pre test dan post test. Dari hasil perhitungan statistik didapatkan nilai bahwa p-value < α (0.005) sehingga H0 ditolak. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ibu-ibu yang diberikan aromaterapi mengalami penurunan kecemasan pada saat menghadapi kelahiran anak pertama. 1.5.2 Penelitian oleh Reni Sulistyowati (2008) tentang pengaruh aromaterapi

lavender secara massage terhadap nyeri kanker di RSUD ULIN Banjarmasin. Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan jumlah responden sebanyak 17 yang sedang menjalani tahap periode kontrol selama 6 hari dan periode intervensi selama 6 kali. Variabel bebas adalah pemberian aromaterapi dan analgesik, sedangkan variabel terikatnya adalah nyeri kanker. Analisis yang digunakan adalah Paired-Sample T-test

dan independent T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun pada periode kontrol dan periode intervensi tingkat persepsi nyeri responden sama-sama menurun, tetapi pada periode intervensi penurunan tingkat persepsi nyeri pasien lebih bermakna (p= 0,00). 1.5.3 Riniasih, Wahyu (2008) Efektivitas aromaterapi rose dalam mengatasi

dismenore pada remaja putri di pondok pesantren Darut Taqwa Bulusan Tembalang Semarang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen (one group pre test – post test design without control group). Teknik Purposive Sampling digunakan untuk mengumpulkan sampel dan T-test statistik untuk menguji efektivitas aroma terapi rose. Data skala nyeri diperoleh dengan mengisi lembar observasi yang berisi interval skala nyeri 1-10. Hasil uji t menunjukkan terdapat perbedaan secara bermakna antara intensitas nyeri dismenore sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi rose dengan p value 0.000


(27)

8

dan t hitung 16.298. Aromaterapi rose terbukti efektive untuk menurunkan dismenore.

1.5.4 Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dina Indrati Dyah Sulistyowati (2007) tentang efektifitas terapi aroma lavender terhadap tingkat nyeri dan kecemasan persalinan primipara kala I di rumah sakit dan Klinik Bersalin Purwokerto. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan jumlah sampel yaitu 54 responden yang terdiri dari 27 responden kelompok kontrol dan 27 responden kelompok intervensi. Rata –rata tingkat nyeri skala analog visual (VAS) pada kelompok intervensi sebelum diberikan terapi aroma adalah 8,11 dengan standar deviasi 0,751 sedangkan setelah periode intervensi diperoleh rata-rata tingkat nyeri skala analog visual (VAS) adalah 7,70 dengan standar deviasi

0,609 (Pv 0,0001 dan α 0,05). Selanjutnya rata-rata kecemasan pada kelompok intervensi sebelum diberikan terapi aroma adalah 7,59 dengan standar deviasi 0,844 sedangkan setelah periode intervensi diperoleh rata-rata kecemasan 6,37 dengan standar deviasi 0,839. Hasil analisis didapatkan perbedaan yang signifikan kecemasan pada kelompok


(1)

jamu dan 6% mahasiswi memakai kompres air hangat untuk mengurangi nyerinya. Dismenore juga memberikan dampak pada aktivitas mereka, 75% mahasiswi mengatakan bahwa dismenore menggangu aktivitas mereka dan 25% mengatakan tidak mengganggu aktivitas.

Penatalaksanan nyeri haid yang biasanya digunakan adalah manajemen secara farmakologi atau memakai obat-obatan baik analgesik narkotik/non narkotik. Namun bila keluhan nyeri dapat dihilangkan dengan cara sederhana maka hal itu jauh lebih baik daripada penggunaan obat-obatan karena obat-obatan akan menimbulkan ketergantungan terhadap efek penghilang nyeri dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan seperti mual, muntah, diare, pendarahan lambung, dispepsia dan gangguan haid. Penatalaksanaan nyeri haid juga dapat dimanajemen secara non farmakologi, seperti: teknik distraksi, teknik relaksasi dan teknik stimulasi kulit (Potter&Perry, 2005). Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan menggunakan aromaterapi salah satunya aromaterapi lavender.

Aromaterapi merupakan salah satu cara non farmakologis yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid. Minyak aromaterapi lavender dikenal sebagai minyak penenang, dimana efek sedatif pada lavandula angustifolia terjadi karena adanya senyawa-senyawa coumarin dalam minyak tersebut sekalipun kandungannya rendah, yaitu 0, 25%. Selain itu pada penelitian terdahulu oleh (Lis-Balchin, 2009) kandungan lavender oil yang terdiri dari: linalool, linalyl acetate, - dan - pinene dan 1,8- cineole dapat menurunkan secara spontan kontraksi uterus pada tikus yang sedang mengalami spasme pada otot intestinalnya.

Suatu survei dengan mandi rendam memakai minyak lavender selama persalinan dilaksanakan oleh Norfolk dan Reed, aromaterapis/bidan pada Ipswich Hospital (1993) dengan dukungan direktur pelayanan obstetrik rumah sakit tersebut.


(2)

Klien melakukan mandi rendam dengan 5 tetes aromaterapi lavender selama persalinan pada 38 responden. hasilnya lebih dari separuh mengatakan terapi ini mambantu meringankan rasa nyeri selama persalinan.

Dr. Alan huck, seorang ahli neurologi, ahli psikiatri dan juga direktur Smell dan Taste Research Center di Chicago mengatakan bahwa bau berpengaruh secara langsung pada otak seperti obat. Bau yang masuk melalui hidung di ubah oleh cilia di dalam hidung menjadi impuls listrik yang diteruskan ke otak melalui olfaktorius. Semua impuls mencapai sistem limbik, yang merupakan bagian dari yang terkaitkan dengan suasana hati, memori, emosi dan belajar. Semua bau yang mencapai sistem limbik mempunyai pengaruh kimia langsung pada suasana hati. Setiap jenis aromaterapi mempunyai efek yang berbeda-beda.

Dr. Rachmi (2002) menyebutkan salah satu jenis aromaterapi lavender mempunyai efek relaksing, yaitu suatu efek penenang, yang dapat membuat orang yang menghirup aroma ini menjadi tenang dan nyaman. Efek relaksing sekaligus sedative pada Lavandula agustifolia diperkirakan karena adanya senyawa-senyawa coumarin dalam minyak tersebut (Shirley Price&Len Price,1997). Efek yang ditimbulkan dari aromaterapi ini secara tidak langsung akan membantu menghilangkan nyeri.

Berdasarkan fenomena di atas, peneliti ingin mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenorhea primer) pada wanita usia 17- 23 tahun.


(3)

1.2 Rumusan Masalah

“Apakah ada pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenorhea primer) pada wanita usia 17- 23 tahun.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenore primer) pada wanita usia 17- 23 tahun. 1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi tingkat nyeri haid wanita usia 17- 23 tahun.

1.3.2.2 Mengidentifikasi tingkat nyeri sebelum (pre test) dan setelah (post test) pemberian aromaterapi lavender.

1.3.2.3 Menganalisa pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenore primer) pada wanita usia 17- 23 tahun.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenore primer) pada wanita usia 17 – 23 tahun.

1.4.2 Bagi Institusi

Sebagai bahan masukan untuk penambahan ilmu pengetahuan serta diharapkan hasil penelitian dapat dikembangkan untuk mengatasi masalah dismenorea.


(4)

1.4.3 Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenorhea primer) pada wanita usia 17- 23 tahun. 1.4.4 Bagi Keperawatan

Dapat menjadikan aromaterapi lavender sebagai salah satu alternatif terapi ke dalam intervensi yang diterapkan perawat untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan bagi masalah dismenorea yang sering dialami wanita.

1.5 Keaslian penelitian

Sepengetahuan penulis, penelitian tentang pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri haid (Dismenorea primer) pada wanita usia 17- 23 tahun ini belum pernah dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penelitian ini antara lain:

1.5.1 Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Anggraeni Putri Utami (2009) membuktikan bahwa pemberian aromaterapi sangat efektif dalam menurunkan kecemasan dalam menghadapi kelahiran pertama. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik uji wilcoxon signed rangks test (WSRT). Diperoleh nilai sebesar Z=-2,499p=0.006 (p<0,05). Nilai rata-rata skala kecemasan menghadapi kelahiran anak pertama pada pre test sebesar 59.60 sedangkan nilai rata-rata pada post test sebesar 46.70. nilai rata-rata ini dapat diinterpretasikan bahwa ada perbedaan atau selisih rata-rata pada


(5)

hasil pre test dan post test. Dari hasil perhitungan statistik didapatkan nilai bahwa p-value < α (0.005) sehingga H0 ditolak. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ibu-ibu yang diberikan aromaterapi mengalami penurunan kecemasan pada saat menghadapi kelahiran anak pertama. 1.5.2 Penelitian oleh Reni Sulistyowati (2008) tentang pengaruh aromaterapi

lavender secara massage terhadap nyeri kanker di RSUD ULIN Banjarmasin. Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan jumlah responden sebanyak 17 yang sedang menjalani tahap periode kontrol selama 6 hari dan periode intervensi selama 6 kali. Variabel bebas adalah pemberian aromaterapi dan analgesik, sedangkan variabel terikatnya adalah nyeri kanker. Analisis yang digunakan adalah Paired-Sample T-test dan independent T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun pada periode kontrol dan periode intervensi tingkat persepsi nyeri responden sama-sama menurun, tetapi pada periode intervensi penurunan tingkat persepsi nyeri pasien lebih bermakna (p= 0,00). 1.5.3 Riniasih, Wahyu (2008) Efektivitas aromaterapi rose dalam mengatasi

dismenore pada remaja putri di pondok pesantren Darut Taqwa Bulusan Tembalang Semarang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen (one group pre test – post test design without control group). Teknik Purposive Sampling digunakan untuk mengumpulkan sampel dan T-test statistik untuk menguji efektivitas aroma terapi rose. Data skala nyeri diperoleh dengan mengisi lembar observasi yang berisi interval skala nyeri 1-10. Hasil uji t menunjukkan terdapat perbedaan secara bermakna antara intensitas nyeri dismenore sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi rose dengan p value 0.000


(6)

dan t hitung 16.298. Aromaterapi rose terbukti efektive untuk menurunkan dismenore.

1.5.4 Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dina Indrati Dyah Sulistyowati (2007) tentang efektifitas terapi aroma lavender terhadap tingkat nyeri dan kecemasan persalinan primipara kala I di rumah sakit dan Klinik Bersalin Purwokerto. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan jumlah sampel yaitu 54 responden yang terdiri dari 27 responden kelompok kontrol dan 27 responden kelompok intervensi. Rata –rata tingkat nyeri skala analog visual (VAS) pada kelompok intervensi sebelum diberikan terapi aroma adalah 8,11 dengan standar deviasi 0,751 sedangkan setelah periode intervensi diperoleh rata-rata tingkat nyeri skala analog visual (VAS) adalah 7,70 dengan standar deviasi 0,609 (Pv 0,0001 dan α 0,05). Selanjutnya rata-rata kecemasan pada kelompok intervensi sebelum diberikan terapi aroma adalah 7,59 dengan standar deviasi 0,844 sedangkan setelah periode intervensi diperoleh rata-rata kecemasan 6,37 dengan standar deviasi 0,839. Hasil analisis didapatkan perbedaan yang signifikan kecemasan pada kelompok intervensi sebelum dan setelah periode intervensi (Pv 0,000 α 0,05).


Dokumen yang terkait

Manfaat Aromaterapi Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014

5 94 88

Pengaruh Vitamin E Dalam Mengurangi Nyeri Haid (Dismenore) Pada Wanita Usia Muda Yang Dinilai Dengan Visual Analog Scale

13 78 92

Pengaruh Senam Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Saat Dismenore Pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4 50 110

Pengaruh Latihan Abdominal Stretching Terhadap Intensitas Nyeri Haid (Dismenore) pada Remaja Putri di SMK Al Furqon Bantarkawung Kabupaten Brebes

10 86 108

PENGARUH PEMIJATAN TUNGKAI DAN KAKI DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

0 3 14

PENGARUH PEMIIJATAN TUNGKAI DAN KAKI DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN Pengaruh Pemiijatan Tungkai Dan Kaki Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.

1 6 16

PENGARUH PEMBERIAN CURETAPE TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PADA WANITA DENGAN DISMENORE PRIMER PENGARUH PEMBERIAN CURETAPE TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PADA WANITA DENGAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI UMS.

1 4 15

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN CURETAPE TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PADA WANITA DENGAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI UMS.

1 2 6

PENGARUH MINUMAN REMPAH JAHE ASAM TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI HAID PRIMER PADA REMAJA

0 0 11

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI HAID (DISMENORE) PADA MAHASISWI DI ASRAMA SANGGAU LANDUNGSARI MALANG

0 0 13