KAJIAN PUSTAKA KAJIAN TENTANG TRAUMA KAPITIS SEBAGAI AKIBAT DARI KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL)

BAB I
PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia sebagai negara agraris yang sedang berkembang menuju
masyarakat industri membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam
masyarakat. Kasus Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) merupakan masalah kesehatan
masyarakat di negara maju maupun berkembang. Di negara berkembang seperti
Indonesia, perkembangan ekonomi dan industri memberikan dampak KLL yang
cenderung semakin meningkat (Muharsanto, 2008). Indonesia ikut merasakan

kemajuan teknologi sebagai negara berkembang, diantaranya bidang transportasi.
Transportasi menjadi tulang punggung perekonomian baik di tingkat lokal,
regional, maupun nasional. Oleh karena itu, kecelakaan dalam dunia transportasi
memiliki dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat
(Nababan, 2011).
KLL adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan
korban manusia dan atau kerugian harta benda. Kecelakaan terjadi jika salah satu
unsur lalu lintas tidak berfungsi sebagaimana mestinya (UU RI No. 22 Tahun
2009). KLL adalah kejadian pada lalu lintas jalan yang sedikitnya melibatkan satu
kendaraan yang menyebabkan cedera atau kerusakan atau kerugian pada

pemiliknya (WHO, 2004).
Di Indonesia, jumlah korban KLL pada tahun 2003 terdapat 24.692 orang,
tahun 2004 sebanyak 32.271 orang, dan pada tahun 2005 terdapat 33.827 orang
dengan jumlah kematian sebesar 11.610 orang (Nasution, 2008). Menurut Badan

1

2

Intelijen Nasional (BIN), dalam dua tahun ini, KLL Indonesia oleh World Health
Organisation (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga di Indonesia, di
bawah penyakit jantung koroner dan tuberkulosis. Data WHO tahun 2011
menyebutkan sebanyak 67% korban KLL berada pada usia produktif, yakni 22-50
tahun. Terdapat sekitar 400.000 korban di bawah usia 25 tahun yang meninggal di
jalan raya, dengan rata-rata angka kematian 1.000 anak-anak dan remaja tiap
harinya. Di Indonesia, jumlah kendaraan bermotor yang meningkat setiap
tahunnya dan kelalaian manusia menjadi faktor utama terjadinya peningkatan
KLL (BIN, 2013).
Statistik negara-negara yang sudah maju menunjukkan bahwa trauma kapitis
mencakup 26% dari jumlah segala macam kecelakaan, yang mengakibatkan

seorang tidak bisa bekerja lebih dari satu hari sampai selama jangka panjang.
(Mardjono, 2008). KLL merupakan 50-60% penyebab dari semua trauma kapitis
dengan proporsi kematian sebesar 7,7% pada penelitian yang dilakukan di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Data di bagian bedah saraf RS Dr. M. Djamil
Padang menyebutkan trauma kapitis bertanggung jawab atas kurang lebih 70%
kematian di jalan raya. Trauma kapitis menjadi penyebab kematian ketiga di
negara berkembang seperti Indonesia dengan penyebab terbanyak dikarenakan
kendaraan bermotor (Kurniawan, 2007). Hal ini senada dengan penelitian di
RSUP H. Adam Malik Medan bahwa 80,4% KLL yang terjadi di Medan
dikarenakan sepeda motor (Rambe, 2006).
Di Amerika Serikat, kejadian trauma kapitis setiap tahunnya diperkirakan
mencapai 500.000 kasus. Dari jumlah tersebut, 10% meninggal sebelum tiba di
rumah sakit. Yang sampai di rumah sakit, 80% dikelompokkan sebagai cedera

3

kepala ringan (CKR), 10% termasuk cedera kepala sedang (CKS), dan 10%
sisanya adalah cedera kepala berat (CKB). Insiden trauma kapitis terutama terjadi
pada kelompok usia produktif antara 15-44 tahun. Data epidemiologi di Indonesia
belum ada, tetapi data dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, untuk penderita

rawat inap, terdapat 60%-70% dengan CKR, 15%-20% CKS, dan sekitar 10%
dengan CKB. Angka kematian tertinggi sekitar 35%-50% akibat CKB, 5%-10%
CKS, sedangkan untuk CKR tidak ada yang meninggal (Perdossi, 2006).
Distribusi lokasi luka terbanyak dari hasil pemeriksaan luar korban KLL di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru adalah di kepala yang ditemukan pada 103
korban (98,10%), lokasi luka di ekstremitas atas yaitu pada 73 korban (69,52%),
lokasi luka di ekstremitas bawah yaitu pada 65 korban (61,91%), lokasi luka di
bagian tubuh depan yaitu pada 22 korban (20,95%) dan lokasi luka di bagian
tubuh belakang yaitu pada 13 korban (12,38%) (Muharsanto, 2008).
Berdasarkan data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia
(Korlantas Polri) sepanjang tahun 2012, terjadi 117.949 kecelakaan di seluruh
Indonesia. Korban mencapai 29.544 jiwa dalam satu tahun atau jika dirata-rata
terdapat 3 jiwa yang melayang setiap jam karena kecelakaan. Dari jumlah tersebut
total kendaraan yang terlibat pada kecelakaan mencapai 172.887 unit. Lebih dari
setengahnya disumbang oleh angka kecelakaan sepeda motor. Ada 110.115 kali
kecelakaan sepeda motor yang terjadi sepanjang tahun. Penyebabnya disebabkan
oleh faktor human error sebesar 67%. Sedangkan faktor lainnya misal kondisi
jalan yang rusak, bergelombang, dan unsur cuaca seperti hujan mencapai 33%.
Lalu sisanya, seperti kendaraan tak layak jalan sebesar 3% (Dephub, 2012).


4

Otak merupakan jaringan lunak kompleks yang terdiri atas triliunan
kumpulan saraf. Benturan pada tengkorak terutama yang keras akan membuat
otak bergeser dari posisi asalnya sehingga karena sifatnya yang lunak dan
memiliki banyak pembuluih darah, benturan tersebut rentan menyebabkan memar,
bengkak, dan perdarahan. Otak mengatur seluruh aktivitas manusia mulai dari
kesadaran, bernapas, bergerak, melihat, mendengar, dan mencium. Jika otak
terganggu, maka sebagian atau seluruh fungsi tersebut akan terganggu (Amrizal,
2007).
Trauma kapitis menyebabkan kecacatan dan kematian pada usia kurang dari
50 tahun di Banjarmasin. Kelainan lainnya akibat trauma kapitis di Banjarmasin
adalah post traumatic seizure (kejang beberapa waktu setelah trauma); afasia
(kehilangan kemampuan menggunakan bahasa); apraksia (ketidakmampuan
melakukan tugas yang memerulukan ingatan atau serangkaian kegiatan); agnosia
(kegagalan mengenal suatu obyek meski fungsi sensorik baik); amnesia (kelainan
pada fungsi memori) (Hardiono, 2004).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih
dalam mengenai trauma kapitis yang disebabkan oleh KLL serta memberikan
informasi bagi instansi terkait dan masyarakat umum untuk dapat mengetahui

faktor-faktor penyebab KLL agar kecelakaan dapat dihindari serta meminimalisir
komplikasi yang mungkin didapat.

KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN TENTANG TRAUMA KAPITIS SEBAGAI AKIBAT DARI
KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL)

Oleh:
RINGENGGO HARUMING PUTRI
07020067

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

KAJIAN TENTANG TRAUMA KAPITIS SEBAGAI AKIBAT DARI
KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL)

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh :
Ringenggo Haruming Putri
07020067

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

i

LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS AKHIR

Telah Disetujui Sebagai Karya Tulis Akhir

Untuk Memenuhi Persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
31 Juli 2013

Pembimbing I

dr. Bragastio Sidharta, Sp.M., M.Sc

Pembimbing II

dr. Isbandiyah, Sp.PD

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati, M.Kes

ii


LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Ringenggo Haruming Putri ini
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 31 Juli 2013

Tim Penguji

dr. Bragastio Sidharta, Sp.M., M.Sc

, Ketua

dr. Isbandiyah, Sp.PD

, Anggota

dr. Moch. Bahrudin, Sp.S

, Anggota


iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat
serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya. Engkau adalah sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya pelindung serta
penjaga. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan karya tulis
akhir yang berjudul “KAJIAN TENTANG TRAUMA KAPITIS SEBAGAI
AKIBAT DARI KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL)”.
Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setyawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran
UMM.
3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
UMM.

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran UMM.
5. dr. Moch Bahrudin, Sp.S selaku penguji atas bimbingan, dukungan dan saran
yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

iv

6. dr. Bragastio Sidharta, Sp.M, M.Sc selaku pembimbing I atas bimbingan,
dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir
ini.
7. dr. Isbandiyah, Sp.PD selaku pembimbing II atas bimbingan, dukungan dan
saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
8. Kepada seluruh dosen pengajar FK UMM, terima kasih atas segala
bimbingannya selama ini yang telah sabar menuntun dan mendidik kami
sehingga kelak kami akan menjadi calon-calon dokter yang profesional.
9. Seluruh staf TU dan Laboratorium FK UMM, Pak Yono, Bu Endang, Mas
Didit, Mas Faisal, serta seluruh staf perpustakaan atas semua bantuan dan
dukungan selama ini.
10. Ayahanda tercinta B. Suparno, S.Pd atas segala cinta, kesabaran, dan
dukungan sehingga saya mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini. Terima kasih

untuk selalu berada dalam saat terbaik dan terburuk saya.
11. Ibunda tercinta Munjiah, Amd.Keb atas segala cinta, sayang, dukungan,
kesabaran, perhatian, dan doa kepada saya. Segala kata yang terucap tidak
akan bisa melukiskan betapa saya bersyukur memiliki seorang ibu yang selalu
percaya bahwa saya bisa dan saya mampu menghadapi apapun yang terjadi.
Ada doa mama dalam setiap langkah saya.
12. Adikku tersayang M.Y. Khansa Kharismawan untuk dukungan yang selalu
engkau beri bahkan dalam hal-hal kecil yang sering kali tidak saya duga.
Tetaplah menyinari sekitarmu dengan semangat dan tawamu.

v

13. Bapak Ida Bagus Made Suriana yang telah berkenan menyediakan tempat
untuk berteduh dan berlindung serta mengayomi selama di Malang. Terima
kasih untuk semua dukungan dan doa serta untuk mengenalkan kepada
saudari-saudari hebat di Jati Luhur.
14. Sahabat tersayang Rachma Windasari dan Yantin Wijayanti Putri untuk selalu
percaya dan yakin bahwa saya selalu bisa bahkan ketika yang lain mulai
meragukannya.
15. Sahabat tercinta Novi Widiastuti, Ayu S, Nurlaily I, Atma F.W, Ratih N,
Aditya Tri, Eddy, Endika, Endiki untuk motivasi perjuangan saya melalui
pertanyaan dan saran yang membangun, untuk semua doa bahkan dari jarak
ratusan kilometer. Isyarat kawan memang benar-benar nyata.
16. Saudari terkasih Rachma Latifa, Sukmawaty S., Sri Kartina I. untuk tali
persaudaraan yang terjalin dan bersama-sama menggapai asa serta untuk
setiap momen kebersamaan kita yang tidak akan pernah bisa terganti. Semoga
persaudaraan kita senantiasa membawa kita pada kebaikan.
17. Sahabat tersayang Aulia Kurnia F, Berlian Nadia, Innes Oktavia P., Leni O.,
Nurma Y., untuk semua dukungan dan doa serta dukungan dan untuk berjuang
bersama tanpa mengenal kata lelah dan bendera putih. Kalian mengajarkan
saya bahwa tidak ada yang tidak bisa kita lakukan selama kita yakin pada diri
kita sendiri. Sahabat terkasih Trilia Mandasari, Ni Komang Sri W., Julian F.,
dan Dyah Ayu Shinta R., untuk dukungan yang tidak pernah putus serta doa
yang selalu terucap.

vi

18. Adik-adik saya Yulianti, Saodah, Ni Luh Irma, Anggi, Sasti, Yanti, Wayan
Jyuniari terima kasih untuk menjadi pelipur lara dan menjadi tempat berbagi
yang tiada duanya.
19. Teman-teman angkatan 2007 yang saya sayangi, Inung, Cintha, Hakim, Istha,
Fahra, Uma, Yogi, Herry, Hendranto, Arya, Ellysa, Nita, Rama, Syukron,
Fitri, Annita, Yudhis,

terima kasih untuk kesabaran dan kebersamaan yang

kita rangkai selama ini.
20. Rekan-rekan fossil yang saya cintai dan sayangi Ananda Mimi, Andy Pratama,
Ervan Dani, Fandy Wahyu, Moh. Rezky, Risky Ananta, Mbak Dewi Susan,
Mas Pratama Rizky, Mbak Ade, Mas Dorin untuk senantiasa bersama dalam
bangku panjang di depan TU, untuk diskusi dan motivasi yang berujung pada
senyum dan bahagia.
21. Adik-adik seperjuangan Lusiana, Yusi, Hikmatul, Dinar, Damayanti terima
kasih untuk menjadi teman yang saling menyemangati dan mencerahkan hari
kelabu saya.
Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan
hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan
kritik yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Malang, 31 Juli 2013

Penulis

vii

ABSTRAK
Putri,

Ringenggo Haruming, 2013, Kajian Tentang Trauma Kapitis Sebagai
Akibat Kecelakaan Lalu Lintas (KLL). Tugas Akhir. Fakultas
Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I)
Bragastio Sidharta. (II) Isbandiyah.

Latar Belakang : Menurut Badan Intelijen Nasional (BIN), dalam dua tahun ini,
kecelakaan lalu lintas (KLL) Indonesia oleh World Health Organisation (WHO)
dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga di Indonesia, di bawah penyakit jantung
koroner dan tuberkulosis. Sebagian besar korban KLL berada pada usia produktif
yaitu 18-24 tahun dengan jenis kelamin laki-laki adalah yang terbanyak karena
mobilitas yang tinggi. Faktor manusia menjadi faktor penyebab kecelakaan
terbanyak yaitu 93,52%. KLL adalah penyebab 50-60% trauma kapitis. Trauma
kapitis menyebabkan kecacatan dan kematian karena otak berfungsi sebagai pusat
seluruh kegiatan manusia sehingga apabila terjadi benturan dapat mengganggu
fungsi fisiologis otak. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk
mengkaji lebih dalam mengenai trauma kapitis yang disebabkan oleh KLL.
Kajian Pustaka : Mekanisme trauma kapitis meliputi dua hal yaitu coup dan
contrecoup. Coup dan contrecoup terjadi saat kepala mengalami akselerasi
berlebihan dan menjadi dasar patologi kerusakan otak yaitu cedera otak primer
dan sekunder. Cedera otak primer timbul saat cedera awal akibat kekuatan
mekanik yang menyebabkan deformasi jaringan sedangkan cedera otak sekunder
terjadi setelah trauma awal akibat respon fisiologis sistemik yang menyebabkan
iskemia. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang cepat dan tepat seperti
menjaga jalan nafas, oksigenasi yang adekuat, resusitasi cairan, perlindungan
vertebra servikalis dan torakolumbal, serta identifikasi dan stabilisasi perdarahan
ekstrakranial agar kondisi pasien tidak berubah menjadi cedera otak sekunder.
Kesimpulan : Secara umum untuk menentukan klasifikasi beratnya trauma
kapitis saat ini menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS) yang meliputi cedera
kepala ringan (CKR), cedera kepala sedang (CKS), dan cedera kepala berat
(CKB). Pada kulit kepala akan mengalami laserasi, pada tulang mengalami
fraktur, pada pembuluh darah mengalami perdarahan, pada saraf mengalami
gangguan sistem saraf. Komplikasi yang terjadi dapat mempengaruhi kemampuan
fisik, sosial, dan kognitif meliputi komplikasi neurologis seperti gangguan nervus
kranialis, gangguan kesadaran, kejang pasca trauma, hidrosefalus, penyakit otak
degeneratif, spastisitas, dan gangguan kognitif serta komplikasi non-neurologis.
Terapi pada trauma kapitis meliputi terapi medikamentosa, pembedahan, dan
rehabilitasi.
Kata Kunci : KLL, Trauma Kapitis, Coup, Contrecoup

viii

ABSTRACT
Putri, Ringenggo Haruming, 2013, A Study of Head Trauma as An Effect of Road
Traffic Accident (RTA). Final Assignment. Faculty of Medicine, Muhammadiyah
University of Malang. Advisor: (I) Bragastio Sidharta. (II) Isbandiyah.
Background : : According to National Intelligence Agency (NIA), in the last two
years, RTA in Indonesia has been considered as the third killer by World Health
Organisation (WHO) under the coronary heart disease and tuberculosis. Most of
the Road Traffic Accidents (RTA) victims were male and in the productive age
(18-24 years old) because of high level of social mobility. Mostly the cause of
RTA is human factor with 93,52% . RTA is the cause of 50-60% of head trauma.
Head trauma could lead into disability and death due to the brain function as the
centre of human’s activity. According to this background, the writer would like to
explore more about head trauma caused by RTA.
Review of Literature : The head injury has two mechanism which are coup and
contrecoup. Coup and contrecoup occur when the head is experiencing an
excessive acceleration. Based on these two mechanism, the pathology of brain
damage has been determined including primary brain injury and secondary brain
injury. Primary brain injury occurs at the time of impact as initial injury due to
mechanical forces causing deformation of the tissue whereas the secondary brain
injury occurs after the initial trauma as a result of systemic physiological response
which could lead into ischemic. Therefore, the appropriate and immediate
management should be done such as maintaining the airway, adequate
oxygenation, fluid resuscitation, cervical and thoracolumbal protection, and
identification and stabilization extracranial bleeding so that the patient does not
change into secondary brain injury.
Conclusion : Generally, the classification for severity of head trauma nowadays is
determined by Glasgow Coma Scale (GCS) which are including mild, moderate,
and severe head injury. The laceration will be found in scalp, the bone fractur in
the cranium, the bleeding from the blood vessel, and nervous system disorder. The
complications both neurologic and non-neurological complication could affect in
physical, social, and cognitive ability. The neurological complication such as
cranial nerve disorder, disturbance of consciousness, post traumatic seizure,
hydrocephalus, degenerative brain disease, spasticity, and cognitive disorder. The
therapy of head trauma are including medical therapy, surgery, and rehabilitation.
Keyword : RTA, Head Trauma, Coup, Contrecoup

ix

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xv
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 5
2.1 Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) ........................................................ 5
2.2 Anatomi Kepala ............................................................................... 8
2.2.1 Kulit Kepala (Scalp) ............................................................... 8
2.2.2 Tulang Tengkorak................................................................... 8
2.2.3 Tentorium ............................................................................... 9
2.3 Anatomi dan Fisiologi Otak ............................................................ 9
2.3.1 Meningen ................................................................................ 9
2.3.2 Otak ........................................................................................ 12
2.3.3 Cairan Serebrospinal (CSS) .................................................... 15

x

2.3.4 Vaskularisasi Otak .................................................................. 17
2.3.5 Fisiologi Otak ......................................................................... 19
2.4 Patofisiologi Trauma Kapitis ........................................................... 22
2.5 Klasifikasi Trauma Kapitis .............................................................. 27
2.5.1 Menurut Mekanisme Trauma Kapitis ..................................... 27
2.5.2 Menurut Beratnya Cedera ....................................................... 28
2.5.3 Menurut Morfologi ................................................................. 29
2.6 Komplikasi Trauma Kapitis............................................................. 33
2.7 Prognosis Trauma Kapitis ............................................................... 39
2.8 Trauma Kapitis dan Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) ...................... 41
2.8.1 Perawatan Trauma Kapitis ..................................................... 46
2.8.1.1 Primary Survey dan Resusitasi................................... 46
2.8.1.2 Pemeriksaan Neurologis ............................................ 48
2.8.1.3 Secondary Survey ....................................................... 48
2.8.1.4 Nutrisi......................................................................... 49
2.8.1.5 Prosedur Diagnostik ................................................... 49
2.8.2 Penatalaksanaan Trauma Kapitis ........................................... 50
2.8.2.1 Terapi Medikamentosa ............................................... 50
2.8.2.2 Terapi Pembedahan .................................................... 53
2.8.2.3 Rehabilitasi................................................................. 55
2.8.3 Upaya Pencegahan dan Pengendalian KLL ........................... 57

xi

BAB 3 KESIMPULAN dan SARAN ............................................................ 61
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 61
3.2 Saran ................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64

xii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1 Klasifikasi Cedera Otak ............................................................................ 27
2.2 Glasgow Coma Scale (GCS) ..................................................................... 28
2.3 Glasgow Outcome Scale (GOS)................................................................ 40

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1

Lapisan Meningen ............................................................................. 12

2.2

Lobus Otak......................................................................................... 13

2.3

Ventrikel Otak ................................................................................... 14

2.4

Lapisan Meningen dan Villi Arakhnoid ........................................... 17

2.5

Sirkulus Willisi .................................................................................. 19

2.6

Doktrin Monroe-Kellie ..................................................................... 21

2.7

Mekanisme Coup dan Contre Coup .................................................. 25

2.8

Fraktur Dasar Tengkorak dan Gejala ................................................ 30

2.9

Hematoma Otak ................................................................................ 32

2.10 Rear End Impact ............................................................................... 44
2.11 Cavitation Forward .......................................................................... 45
2.12 Cavitation Backward ........................................................................ 46

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ADO
BIN
CAD
CBF
CCF
CKB
CKR
CKS
CSS
DVT
GCS
GIT
GOS
GU
KLL
Korlantas Polri
MAP
MRI
NIA
PDB
Perdossi
ROM
SCALP
TIK
TPO
WHO

: Aliran Darah Otak
: Badan Intelijen Nasional
: Cedera Aksonal Difus
: Cerebral Blood Flow
: Carotid-cavernous Fistulae
: Cedera Kepala Berat
: Cedera Kepala Ringan
: Cedera Kepala Sedang
: Cairan Serebrospinal
: Deep Vein Thrombosis
: Glasgow Coma Scale
: Gastrointestinal Tract
: Glasgow Outcome Scale
: Genitourinary
: Kecelakaan Lalu Lintas
: Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia
: Mean Arterial Pressure
: Magnetic Resonance Imaging
: National Intelligence Agency
: Pajak Domestik Bruto
: Perkumpulan Dokter Saraf Indonesia
: Range of Motion
: Skin-Connective Tissue-Aponeurosis-Loose Connective Tissue
and Pericranium
: Tekanan Intra Kranial
: Tekanan Perfusi Otak
: World Health Organisation

xv

DAFTAR PUSTAKA

Adams, R.D., Victor, M., and Ropper A.H., 2009, Principles of Neurology, 7th
ed, McGraw-Hill, New York.
Al Fauzi, Asra, 2007, Penanganan Cedera Kepala di Puskesmas, PPDS Ilmu
Bedah Saraf FK-UNAIR/RSUD Dr. Soetomo, diakses 6 Juni 2013,

American College of Surgeon Committee on Trauma, 2004, Cedera Kepala,
Dalam : Advanced Trauma Life Support for Doctors, Ikatan Ahli Bedah
Indonesia, Penerjemah, Edisi 7, Komisi Trauma IKABI, Hal. 167-185.
Amrizal, dr., 2008, Trauma pada Kecelakaan Lalu Lintas, diakses 12 Juni 2013,

Asrian, 2008, Cara Berlalu Lintas, diakses 16 Juni 2013,

Avellino, A.M., Lam, A.M., and Winn, H.R., 2007. Management of Acute Head
Injury, In: Neuroanesthesia with Neurosurgical and Neuroscience
Perspectives, McGraw-Hill, New York, pp. 493-495.
Badan Intelijen Nasional, 2013, Kecelakaan Lalu Lintas Menjadi Pembinuh
Terbesar Ketiga, diakses 8 Juni 2013,
Baehr M., Frostcher M., 2012, Sirkulus Willisi, Dalam : Buku Ajar Diagnosis
Topik Neurologi Duus, Penerjemah, Edisi 4, EGC, Jakarta, Hal. 385-386.
Bahrudin, M., 2008, Buku Blok Neuromuskular Ilmu Penyakit Saraf, Bina Rupa
Aksara, hal 62.
Bahrudin, M., 2012, Vaskularisasi Otak, Dalam : Neuroanatomi dan Aplikasi
Klinis Diagnosis Topis, UMM Press, Malang, Hal. 33-35.
Bhaswata, N., 2009, Pengetahuan Keselamatan Transportasi, diakses 17 Juni
2013,
Brain Injury Association of America, 2006, Types of Brain
Injury, viewed 10 June 2012,

Bintarto, H., 2009, Safety Riding Bagi Pengguna Jalan, diakses 19 Juni 2013
http://www.dephub.go.id.com

xvi

Bustan, M.N., 2005, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta,
Jakarta.
Crippen, D.W., 2012, Head Trauma, viewed 12 June 2012,

Dephub RI, 2006, Kecelakaan Lalu Lintas, diakses 9 Juni 2013,

Direktorat Keselamatan Transportasi Darat, 2006, Laporan Akhir Pedoman
Teknis Kampanye Program Keselamatan, diakses 7 Juni 2013

Duldner, J.E., 2008, Head Injury, viewed 9 June 2013,

Dunn, L.T., Teasdale G.M., 2005, Oxford Textbook of Surgery, 2nd ed, Volume 3,
Oxford Press.
Gerdes, S.L., 2007, Some Mechanism of Traumatic Brain Injury, viewed 10 Juni
2013,
Gilroy, J., 2004, Basic Neurology, 3rd ed, McGraw Hill, New York.
Guyton A.C., Hall J.E., 2010, Fisiologi Kedokteran, Edisi 12, EGC, Jakarta.
Hardiono, 2008, Pencegahan Killing Field di Jalan Raya, diakses 20 Juni 2013,

Hermariza, 2008, Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan di Ruas Jalan Tol,
diakses 11 Juni 2013,
Heinrich, H.W., 2010, Industrial Accident Prevention, 5th ed, McGraw Hill
Company, New York.
Japardi, Iskandar, 2003, Cairan Serebrospinal, diakses 12 Juni 2013,

Japardi, Iskandar, 2003, Penatalaksanaan Cedera Akut, diakses 12 Juni 2013,

Japardi, Iskandar, 2003, Tekanan Tinggi Intra Kranial, diakses 12 Juni 2013,


xvii

Jones, R., 2011, Basillar Skull Fracture, viewed 30 June 2013,

Jones, R., Srinivasan J., Allam G., et al, 2012, Netter’s Neurology, Lahey Clinic
Inc, Boston.
Jones, W.D., 2010, The Monroe-Kellie Hypothesis, viewed 1 August 2013,

Kartika, M., 2008, Analisis Faktor-faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Pada
Pengendara Sepeda Motor Di Wilayah Depok, diakses 11 Juni 2013,

Kemenhub RI, 2011, Perhubungan Darat Dalam Angka 2010, diakses 22 Juni
2013,
Kurniawan, A., 2007, Proporsi Trauma Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, diakses 14 Juni 2013,

Lulliw, Y., Hatmoko, J.T., 2005, Perilaku Agresif Menyebabkan Resiko
Kecelakaan Saat Mengemudi, diakses 7 Juni 2013,
Mardjono, M., 2006, Neurologi Klinis Dasar, Cetakan ke-11, Dian Rakyat,
Jakarta.
Marik, P.E., Varon, J., and Trask T., 2007, Management of Head Trauma, Chest,
pp. 699-703.
Mayo Foundation for Medical Education and Research, 2006, Traumatic Brain
Injury, viewed 13 June 2013,

Mc Mahon, H., 2008, Traumatic Brain Injury Types, viewed 10 June 2013,

Muharsanto, Peni, 2008, Gambaran Hasil Pemeriksaan Luar Jenazah Pada korban
Kecelakaan Lalu Lintas di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, diakses 15 Juni
2013,
Nababan, R.M., 2011, Analisa Korelasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kecelakaan Lalu Lintas, diakses 8 Juni 2013,


xviii

National Institute of Neurological Disorders and Stroke, 2007, Traumatic Brain
Injury, viewed 22 June 2013,
Nasution, E.S., 2008, Karakteristik Pasien Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu
Lintas yang Rawat Inap, diakses 8 juni 2013,

Olson, David A., 2006, Head Injury, viewed 8 Juni 2013,

Pangilinan, Percival H., 2013, Classification and Complication of Traumatic
Brain Injury, viewed 27 June 2013,

Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), 2006, Konsensus
Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma Spinal, Perdossi, Jakarta.
PP No.43 Tahun 1993. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang
PrasaranaJalan Raya dan Lalu Lintas, diakses 10 Juni 2013

Price, S.A., Wilson, L.M., 2006, Cedera Kepala, Dalam : Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit, Hartanto Huriawati,dkk, Penerjemah, Edisi
6, Volume 2, EGC, Jakarta, Hal. 1171-1176.
Rambe, A.S., Profil Penderita Trauma Kapitis pada Bangsal Neurologi Di RSUP
H. Adam Malik Medan, diakses 5 Agustus 2013,

Saanin, Syaiful, 2008, Pengelolaan Cedera Kepala dan Cedera Tulang Belakang
di Daerah yang Jauh dari Sarana Bedah Saraf, diakses 14 Juni 2013,
Sidharta Priguna, Mardjono Mahar, 2008, Mekanisme Trauma Susunan Saraf,
Dalam : Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum, Edisi 13, Dian Rakyat,
Jakarta, Hal. 248-252.
Silaban, G., 2004, Analisis Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Medan, diakses 14
Juni 2013,
Simamora, M.A., 2011, Analisis Kecelakaan Lalu Lintas, diakses 8 Juni 2013,

Simanjuntak, M.T., 2012, Kecelakaan Lalu Lintas, diakses 10 Juni 2013,


xix

Sinaga, G., 2012, Sistem Manajemen Informasi Kecelakaan di Kota Medan,
diakses 12 Juni 2013,
Sitorus, Mega, 2004, Sistem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal, diakses 14 Juni
2013,
Sjahrir, H., 2004, Mekanisme Cedera Kepala, diakses 19 Juni 2013,


Snell, R.S., 2006, Kepala dan Leher, Dalam : Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa
Kedokteran, Sugiharto L, Hartanto H, Listiawati E, dkk, Penerjemah, Edisi
6, EGC, Jakarta, Hal. 712-762.
Stippler M., Fischer M., Puccio A.M., et al, 2007, Serum and Cerebrospinal Fluid
Magnesium in Severe Traumatic Brain Injury, viewed 12 June 2013,

UU RI No.22 Tahun 2009. Undang-undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, diakses 8 Juni 2013,
Warpani, S.P., 2007, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ITB, Bandung.
Wedro, Benjamin, 2013, Brain Hematoma, viewed 30 June 2013,

Weisberg, L.A., Garcia C., 2007, Essential of Clinical Neurology : Head Trauma,
viewed 10 Juni 2013,
World Health Organisation, 2004, Kecelakaan Lalu Lintas, diakses 9 Juni 2013,

Youmans, J.R., 2011, Trauma : Neurological Surgery, 6th ed, Volume 3, W.B.
Saunders Company, New York.

xx