Energi Kinetik T Dan Energi Potensial U

10  cos 2 l g m U k kayu   16 dengan U bola diberikan oleh    cos 2 R l g m U bola    17 dengan U air diberikan oleh       cos cos z R l g m U a air     18 dan pada persamaan 10, 13, dan 18 dipakai defenisi Lampiran A R z 8 3  14

C. Lagrange

Persamaan Lagrange L ditentukan atas dasar energi dari sistem baik energi kinetik, energi potensial maupun energi redaman, disamping gaya luar yang bekerja. Dengan menggunakan persamaan T dan U dari persamaan 7 dan 15 diperoleh Lagrangian L sebagai berikut [3][5]. U T L   19   2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 6 1       R m R l m l m L b b k             2 2 2 2 2 2 2 2 1 5 1 cos 2 2 1                            z m R m z R l z R l m a a a           cos cos cos cos 2 1 z R l g m R l g m gl m a b k       20

D. Euler-Lagrange

Kemudian persamaan L disubstitusikan ke dua persamaan Euler-Lagrange sebagai berikut [4][7].       1              L L dt d 21      2            L L dt d 22 Pada ruas kanan persamaan 21 dan 22 telah diperhitungkan gaya gesekan dengan asumsi bahwa besar gaya gesekan sebanding dengan kecepatan sudut dengan arah berlawanan terhadap arah simpangan. Didalam penelitian ini, diasumsikan bahwa gesekan dengan udara sangat kecil sehingga dapat diabaikan  1 =0 dan gesekan antara air dan dinding bola tidak diabaikan, sehingga  1 ≠0 Dengan menyelesaikan persamaan 21 dan 22 didapatkan hasil sebagai berikut 11 2 1 h h       24 dan 2 1 g g       25 Dan pada persamaan 24 dan 25 dipakai defenisi Lampiran B.

E. SKEMA NUMERIK RUNGE-KUTTA

Skema numerik Runge-Kutta dipakai untuk memudahkan dalam membuat bahasa program pada MATLAB 7.0, adapun skema numerik untuk persamaan 24 dan 25 adalah sebagai berikut           , , , , 1 t f            , , , , 2 t f  Kemudian dibuat vektor U  dengan elemen sebagai berikut:                                                4 3 2 1 U U U U phidot phi thetadot theta U        Sehingga diperoleh                                    , , , , , , , , , , , , 2 1 t F t f t f dt U d dt d dt d dt d dt d                            Kemudian membuat program menggunakan bahasa pemrograman MATLAB 7.0 menggunakan metode Runge-kutta. yang nantinya akan dicari untuk Mode simpangan 1. Variasi panjang kayu l = 0,18 m, l = 0,28 m, dan l = 0,38 m dengan jari-jari bola R 0,18 m. 2. Variasi jari-jari bola R = 0,18 m, R = 0,28 m, dan R = 0,38 m dengan panjang kayu l 0,18 m Selanjutnya dilakukan eksperimen dengan cara memvideokan gerak ayunan bandul kemudian video tersebut diekstrak dan dicari pola grafik nya, selanjutnya grafik yang didapat akan digunakan untuk perbandingan dengan grafik hasil dari simulasi.

III. HASIL DAN ANALISA