juga mendapatkan tambahan nutrisi minyak ikan yang sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh.
Pendampingan posyandu balita ini mendapatkan respon yang sangat besar dari kader-kader posyandu serta mendapatkan tanggapan
baik dari ibu-ibu yang memiliki balita. Kegiatan terebut juga menemui sedikit hambatan diantaranya banyak ibu-ibu yang lupa tidak membawa
KMS Kartu Menuju Sehat serta sempitnya tempat posyandu. Namun hambatan tersebut dapat diatasi dengan: ibu-ibu yang tidak membawa
KMS, pencatatan dilakukan di buku induk yang suatu saat bisa disalin di KMS, menyediakan kursi di luar ruangan sehingga ibu-ibu bisa
mengantri diluar dengan nyaman tidak berhimpit-himpitan di area penimbangan.
Hasil dari kegiatan ini yaitu telah dilakukan penimbangan terhadap 18 balita dimana 3 diantaranya merupakan anggota posyandu
balita baru. Selain itu juga telah dibagikan Vitamin A serta minyak ikan kepada 17 balita, 1 diantaranya vitamin A kapsul biru karena masih
dibawah 1 tahun. Dan untuk balita belum mendapatkan Vitamin A dan minyak ikan dikarenakan masih berumur 1 minggu.
g. Cek Kesehatan Masyarakat
Cek kesehatan masyarakat ini bertujuan untuk membantu masyarakat lansia agar mengetahui kondisi kesehatannya khususnya
kondisi gula darah serta asam urat. Kegiatan yang dilakukan antara lain mengecek gula darah dan asam urat lansia dengan menggunakan alat
cek. Alat cek yang digunakan merupakan alat inventaris posandu lansia. Mahasiswa hanya menyumbangkan strip yang digunakan untuk cek
asam urat dan gula darah dan menyumbangkan tenaga dalam melakukan cek.
Antusiasme masyarakat dalam cek kesehatan sangat besar, dilihat dari banyaknya lansia yang melakukan cek kesehatan. adanya cek
kesehatan masyarakat tersebut masyarakat lansia bisa mengetahui
55
berapa kadar gula dan asam urat dalam tubuhnya serta membantu masyarakat yang kurang mampu untuk cek kesehatan diluar.
Dalam melakukan cek kesehatan ini sempat mengalami hambatan yaitu alat cek gula darah dan asam urat sempat eror gara-gara kehabisan
batu batrai serta keterbatasan strip cek guladarah maupun asam urat. Namun hambatan tersebut dapat diatasi dengan membeli batu batrai
baru sehingga alat cek bisa digunakan kembali dengan lancar selain itu juga membatasi warga dalam cek darah, masing-masing lansia hanya
boleh mengecek 1 macam, gula darah saja atau asam urat saja, sehingga cek darah bisa merata ke semua lansia . hasil dari kegiatan ini yaitu
ebanyak 36 lansia telah melakukan cek darah, 11 diantaranya cek gula darah, 18 cek asam urat dan 7 lainnya melakukan cek asam urat dan
gula darah.
h. Pelatihan Pengolahan Limbah Plastik
Pengolahan limbah plastik merupakan program kerja non fisik yang bertujuan untuk melatih ibu – ibu agar terampil sebagai usaha
sampingan, dapat memanfaatkan barang bekas dapat di daur ulang dan memiliki harga jual yang tinggi, barang bekas yang tidak terpakai
akhirnya menjadi barang yang terpakai. Dalam program kerja pengolahan limbah plastik dalam perencanaan dilakukan 3 kali namun
hanya terlaksana hanya 1 kali. Pengolahan limbah plastik ini direncanakan pada 11 Agustus 2015, 18 Agustus 2015 dan 25 Agustus
2015 yang terlaksana pada 25 Agustus 2015. Terkendalanya karena susah mencari pelatih untuk berjalannya program pengolahan limbah
plastik dan menyesuaikan jadwal dengan kegiatan warga RW 03. Pada 25 Agustus 2015 program pengolahan limbah plastik dapat
dilaksanakan pukul 09.00 – 12.00 WIB warga sangat antusiasme untuk mengikuti pelatihan pengolahan limbah plastik meskipun tidak sesuai
dengan target , target warga yang datang 22 orang sedangkan yang datang 19 orang. Warga sangat senang mengikuti pelatihan pengolahan
56
limbah plastik. Alat – alat yang digunakan disediakan dari pelatih, warga hanya diminta membawa botol bekas, namun jika tidak
membawa disediakan saat ingin mengikuti pelatihan pengolahan limbah plastik. Dalam pengolahan limbah plastik ini warga menghasilkan 3
karya bros dari botol – botol bekas dan bungkus kopi bekas.
i. Demo Masak Ibu ibu PKK