Pengertian Bauran Promosi Kajian Tentang Bauran Promosi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dapat berinteraksi secara langsung. Sedangkan promosi penjualan dapat dilakukan dengan potongan khusus kepada calon pembeli jika mereka membeli sekarang. 6 Memilih media mix Tujuan dalam perencanaan ini adalah untuk memilih menggunakan televisi, radio, majalah, surat kabar, atau media lain. Tentu saja media yang dipilih adalah media yang akan memaksimumkan laba dengan anggaran yang ada. Jenis media yang berbeda akan cenderung ditujukan pada kelompok yang berdeda. 7 Mengatur efektifitas Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer, setiap alat promosi mempunyai pengukuran yang berbeda- beda. Tanpa dilakukannya pengukuran efektifitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai atau tidak. 8 Mengendalikan dan memodifikasi kampanye promosi Perubahan dapat terjadi pada promotional mix, media mix, berita, anggaran promosi, atau cara pengalokasian anggaran tersebut. Perusahaan harus memperhatikan kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat untuk menghindari kesalahan yang sama di masa mendatang. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

d. Macam-macam Bauran Promosi

Menurut Philip Kotler bauran promosi terdiri dari empat variabel utama, yaitu: 23 periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan pribadi. 1 Periklanan Advertising Periklanan menurut Philip Kotler adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerelukan pembayaran. 24 Periklanan adalah suatu bentuk penyajian yang bukan dengan orang pribadi, dengan pembayaran dengan sponsor tertentu. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afaksi dan kongnisi konsumen evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek. Dalam praktiknya iklan telah dianggap sebagai manajemen citra menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen. Walaupun pertama-tama iklan akan mempengaruhi afeksi dan kognisi, tujuannya yang paling akhir adalah bagaimana memengaruhi prilaku konsumen. Iklan disajikan melalui berbagai macam media seperti televise, media massa, media cetak. Radio, papan iklan, dan sebagainya. 25 23 Philip Kotler, yang dikutip oleh Marius P. Anggipora, 1999, Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 229 24 Philip Kotler, 1998, Manajemen Pemasaran Jilid 2, PT. Prenhallindo, Jakarta, hal. 235 25 Dadang Sunyoto, 2015, Prilaku Konsumen Dan Pemasaran, CAPS, Yogyakarta, hal. 153. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Periklanan menurut Basu Swastha yaitu komunikasi non individual, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga, non lembaga, non laba, serta individu-individu. 26 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran dari produsen ke konsumen melalui media komunikasi masaa, misalnya: radio, surat kabar, majalah dan sebagainya. Periklanan bersifat umum, satu pesan untuk banyak audiens . Pesan iklan bisa diserap, sehingga bisa diulang berkali- kali. Iklan juga memungkinkan pembeli membandingkan satu iklan dengan pesaing. Iklan juga bersifat ekspresif, memungkinkan perusahaan pemasar mendramatisasi produknya. Kelebihan lainnya, iklan bisa mengatasi hambatan goegrafis, mampu membentuk citra jangka panjang perusahaan dan produknya, serta bisa diharapkan mendatangkan pembeli dalam jumlah besar dan cepat. Namun iklan memiliki kelemahan yaitu tidak bisa secara personal mendekati konsumennya. 27 Periklanan ini menjadi salah satu unsur penting dalam bauran promosi, dengan adanya keberadaan iklan diharapkan 26 Basu Swastha, yang dikutip oleh Marius P. Anggipora, 1999, Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 229. 27 Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, dkk, 2013, Manajemen Pemasaran, CV. Mitra Media Nusantara, Surabaya, hal. 139.