PENERAPAN BAURAN PROMOSI KBIH BRYAN MAKKAH SURABAYA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH JEMAAH HAJI.

(1)

PENERAPAN BAURAN PROMOSI KBIH BRYAN MAKKAH SURABAYA

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH JEMAAH HAJI

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Anis Satul Fauziyah NIM. B04212029

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Anis Satul Fauziyah, 2016. Penerapan Bauran Promosi KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam Meningkatkan Jumlah Jemaah Haji.

Kata Kunci : Bauran Promosi

Fokus masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam meningkatkan jumlah jemaah haji?

Dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian sosial yang sekedar untuk melukiskan atau menggambarkan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti tanpa mempersoalkan hubungan antar variabel. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik validitas data menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif Miles dan Huberman. Teknik analisis ini terdiri dari tiga kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah KBIH Bryan Makkah Surabaya telah penerapkan seluruh variabel bauran promosi oleh Philip Kotler kecuali pada poin ke-4 yaitu personal selling atau penjualan tatap muka. Jadi, dari 4 variabel bauran promosi oleh Philip Kotler KBIH Bryan Makkah teleh menerapkan 3 variabel bauran promosi yaitu periklanan, promosi penjualan dan publisitas. Dalam penelitian ini kegiatan bauran promosi yang dilakukan KBIH Bryan Makkah juga melalui ketokohan pembimbing.


(7)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN ORIENTASI SKRIPSI ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Devinisi Konsep... 6

F. Sistematika Pembahasan ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIK A.Penelitian Terdahulu yang Relevan...9

B. Kerangka Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran ... 12


(8)

3. Tujuan Promosi ... 16

4. Pengertian Bauran Promosi ... 17

5. Pelaksana Rencana Bauran Promosi ... 19

6. Macam-macam Bauran Promosi ... 22

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi... 33

8. Promosi dalam Perspektif Islam... 38

BAB III METODE PENELITIAN A.Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 42

B.Lokasi Penelitian ... 44

C.Jenis dan Sumber Data ... 44

D.Tahap-tahap Penelitian... 45

E.Teknik Pengumpulan Data ... 49

F. Teknik Validitas Data ... 51

G.Teknik Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN A.Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya KBIH Bryan Makkah ... 55

2. Visi dan Misi KBIH Bryan Makkah ... 57

3. Letak Geografis KBIH Bryan Makkah ... 58

4. Tujuan KBIH Bryan Makkah ... 58

5. Motto KBIH Bryan Makkah ... 59

6. Struktur Organisasi KBIH Bryan Makkah ... 59


(9)

8. Kelebihan KBIH Bryan Makkah ... 65

B. Penyajian Data 1. Perencanaan Bauran Promosi KBIH Bryan Makkah ... 71

2. Macam-macam Bauran Promosi ... 75

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi ... 81

C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 83

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 99

B.Saran dan Rekomendasi ... 100

C.Keterbatasan Peneliti ... 101 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern saat ini, konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan berupa macam-macam produk untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Mereka dituntut untuk menjadi konsumen yang cerdas. Hal ini, mendorong produsen untuk memfokuskan pada proses membeli dan pada keputusan membeli.1

Setiap organisasi, baik bisnis maupun nonbisnis tidak terlepas dari aktifitas pemasaran. Pemasaran merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh setiap orang dalam hidupnya, memproduksi barang/jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyampaikan produk ke konsumen, merupakan contoh kegiatan pemasaran yang selalu dilakukan oleh organisasi.2 Pemasaran juga merupakan fungsi bisnis yang berhubungan langsung dengan konsumen. Karena dalam pemasaran memerlukan proses untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen.

Ibadah haji pada hakekatnya merupakan aktifitas suci yang pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah kepada seluruh umat Islam telah mencapaiistita`ah( mampu ). Dalam Al-Qur`an Allah berfirman dalam surat Ali Imron ayat : 97

1

Philip Kotler, 1993, Manajemen Pemasaran, terj. Adi Zakaria Afiff, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 248.

2


(11)

2























Artinya: “Disana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana. Barangsiapa (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa

Allah maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (Q.S. Ali

Imron : 97)3

Ibadah haji adalah datang ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan serangkaian ibadah pada waktu yang telah ditentukan dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.4 Hukum haji adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah yang mampu yang dimaksud mampu adalah sanggup mendapatkan pembekalan, alat transportasi, sehat jasmani dan rohani, perjalanan yang aman menuju baitullah, serta keluarga yang ditinggalkan terjamin kehidupannya.5

Untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Makkah dibutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung, baik itu kendaraan, pembimbing haji, yang mengantarkan berangkat dan pulang ke tanah air. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) merupakan sebuah lembaga yang bergerak dibidang sosial khususnya dalam hal keagamaan. Lembaga ini memiliki peran untuk membantu calon jemaah haji yang hendak menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah. Bantuan diwujudkan dalam bentuk bimbingan dan memandu

3

Al-Qur`an, surat Ali Imron ayat 97.

4

Abdurrahman Rochimi, 2000,Segala Hal Tentang Haji dan Umroh,Airlangga, Bandung, hal. 8.

5


(12)

3

para calon jemaah haji untuk belajar tentang segala hal yang terkait dengan pelaksanaan ibadah haji.

Selayaknya organisasi lain KBIH juga mempunyai tata aturan atau manajemen organisasi yang mengadopsi dari ilmu ekonomi islam, terutama tentang strategi pemasaran. Strategi pemasaran sangat berpengaruh, karena organisasi merupakan sebuah kesatuan yang terdiri dari sejumlah komponen yang berinterelasi, dimana perimbangan serta koordinasinya merupakan kunci-kunci bagi upaya memaksimalkan serta mengoptimasi efesiensi secara keseluruhan.6

Dalam mengelola organisasi atau lembaga KBIH dibutuhkan adanya pemasaran yang baik. Salah satu pemasaran yang dilakukan adalah bauran promosi, karena bauran promosi merupakan salah satu komponen pemasaran yang sangat penting didalam mengembangkan suatu lembaga yang memang memiliki peran yang tidak kecil dalam proses pemasaran dan pengembangan brandKBIH hingga ukuran kesuksesan tercapai.

Strategi bauran promosi dikenal juga dengan promotion mixyaitu salah satu cara atau strategi dalam melakukan kegiatan promosi. Menurut Sutisna bauran promosi adalah suatu bentuk komunukasi pemasaran yang merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar.7

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Bryan Makkah merupakan lembaga sosial dibawah naungan pondok pesantren Al-Jihad

6

J, Winardi, 2004,Manajemen Perilaku Organisasi,Kencana, Jakarta, hal. 45-46.

7


(13)

4

Surabaya yang menangani masalah bimbingan haji dan umroh. Lembaga ini memberikan pelayanan dari mulai bimbingan ditanah air sampai ditanah suci. Dalam pelaksanaannya KBIH Bryan Makkah mempunyai kepercayaan dari masyarakat dalam pelaksanaan manasik Haji, sebagai organisasi atau lembaga yang bergerak dalam bimbingan haji dan umroh, tentunya memiliki strategi tersendiri dalam upaya mengembangkan usaha agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Dalam hal ini penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih mendalam terkait dengan strategi pemasaran KBIH Bryan Makkah dengan mengangkat sebuah judul “Penerapan Bauran Promosi KBIH Bryan Makkah dalam Meningkatkan Jumlah Jemaah Haji”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam meningkatkan jumlah jemaah Haji?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam meningkatkan jumlah jemaah Haji”.


(14)

5

D. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan topik penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam meningkatkan jumlah jemaah Haji.

b. Mampu menarik minat pembaca untuk turut bergabung dalam pengembangan jumlah jemaah haji KBIH Bryan Makkah.

c. Menjadi bahan pertimbangan bagi KBIH Bryan Makkah untuk meningkatkan jumlah jemaah haji dalam hal bauran promosi.

d. Menambah bahan bacaan tentang penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah dalam meningkatkan jumlah jemaah Haji di lingkungan akademisi maupun masyarakat umum.

2. Manfaat Praktis

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi KBIH Bryan Makkah dalam mengembangkan usaha dalam segi menajemen pemasarannya.

b. Sebagai bahan peneliti selanjutnya. E. Definisi Konsep

Agar lebih terarah dan tidak salah pengertian pada judul skripsi penulis, maka perlu dijelaskan tentang istilah-istilah yang dipakai dalam judul


(15)

6

skripsi “Penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah dalam Meningkatkan Jumlah Jemaah Haji”.sebagai berikut:

1. Bauran pemasaran

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek.8

2. Bauran promosi

Bauran promosi dikenal juga dengan promotion mix yaitu salah satu cara atau strategi dalam melakukan kegiatan promosi. Menurut Sutisna ”bauran promosi adalah suatu bentuk komunukasi pemasaran

yang merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar”.9

Menurut Philip Kotler bauran promosi terdiri dari empat variabel utama, yaitu:10 periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan pribadi.

8

Fandy Tjiptono, 2006,Pemasaran Jasa,Bayu Media, Malang, hal. 31.

9

Sutisna, 2002, Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Rosdakarya, Bandung, hal. 267.

10

Philip Kotler, yang dikutip oleh Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran,PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 229


(16)

7

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka berfikir dalam penulisan skripsi, untuk lebih mudah memahami penulisan skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan antara lain:

Bab I pendahuluan. Bab ini berisi mengenai persiapan untuk melakukan penelitian. Untuk itu pada bab satu berisikan latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan.

Bab II kerangka teoritik. Pada bab ini membahas mengenai penelitian terdahulu yang relevan, kajian teoritis, yaitu tentang kajian pustaka dan teori tentang bauran pemasaran dan bauran promosi.

Bab III metode penelitian. Pada bab ini membahas secara detail mengenai metode yang digunakan dalam upaya penelitian ini yang terdiri dari: pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas/keabsahan data serta teknik analisis data. Pembahasan ini sengaja disajikan untuk memberikan gambaran secara utuh mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Sehingga hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirancang pada sub bab rumusan masalah diatas.

Bab IV penyajian dan analisis data. Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian, penyajian data yang


(17)

8

memaparkan fakta-fakta mengenai masalah yang diangkat dan hasil analisis data dan di uji keabsahan datanya dibandingkan dengan teori. Hasil uraian tersebut tertulis sub bab pembahasan.

Bab V penutup. Berisi penutup yang di dalamnya membahas mengenai simpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, serta rekomendasi yang ditujukan untuk Prodi Manajemen Dakwah. Bab ini merupakan bab terakhir dalam penelitian yang berupa keterangan bahkan juga bisa memunculkan teori baru.


(18)

BAB II

KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Pertama, skripsi yang ditulis oleh Arizona Zia Alan Perdana yang berjudul penerapan bauran promosi dalam meningkatkan jumlah nasabah pada asuransi Bumi Putra Syariah Surakarta pada tahun 2010.11Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Hasil penelitian dalam skripsi ini yaitu promosi penjualan dengan periklanan, penjualan langsung.

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan bauran promosi untuk memasarkan produk, menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, penggalian dananya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini yaitu tempat penelitiannya berbeda, dalam penelitian yang dilakukan oleh Arizona Zia Alan Perdana melakukan penelitian pada asuransi Bumi Putra Syariah Surakarta sedangkan penelitian yang akan diteliti yaitu pada KBIH Bryan Makkah Surabaya.

Kedua, skripsi yang ditulis oleh Muchammad Asrul Anwar yang berjudul penerapan bauran promosi untuk produk outdoor furniture pada CV.

11

Arizona Zia Alan Perdana, 2010, “Penerapan Bauran Promosi dalam meningkatkan jumlah nasabah pada asuransi Bumi Putra Syariah Surakarta”, Skripsi, Prodi Diploma III, Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.


(19)

10

Nova Furniture di Boyolali pada tahun 2010.12 Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian dari variabel bauran promosi yang diterapkan yaitu periklanan melalui katalog, website, email, personal selling, publisitas, hubungan masyarakat, promosi penjualan (show room, pameran, sampel product, potongan harga) dan direct marketing (mail order, direct selling dan telemarketing.

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan bauran promosi untuk memasarkan produk, menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, penggalian dananya dengan wawancara dan observasi. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini yaitu tempat penelitiannya berbeda, dalam penelitian yang dilakukan oleh Muchammad Asrul Anwar melakukan penelitian di CV. Nova Furniture di Boyolali, sedangkan penelitian yang akan diteliti yaitu pada KBIH Bryan Makkah Surabaya.

Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Robby Suprayitno yang berjudul penerapan bauran promosi pada distro D&D Genteng kabupaten Banyuwangi pada tahun 2014.13Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Hasil penelitian dalam skripsi ini yaitu

12

Muchammad Asrul Anwar, 2010, “Penerapan Bauran Promosi untuk Produk Outdoor

Furniture pada CV. Nova Furniture di Boyolali”, Skripsi, Prodi D3 Manajemen Pemasaran,

Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

13

Robby Suprayitno,2014, “Penerapan Bauran Promosi pada Distro D&D Genteng Kabupaten Banyuwangi”,Skripsi, Prodi Ilmu Administrasi Niaga, Jurusan Ilmun Adminstrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember.


(20)

11

promosi penjualan dengan periklanan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung, rencana strategi bauran promosi yang dilakukan yaitu didasarkan pada kondisi saat berdirinya.

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan bauran promosi untuk memasarkan produk, menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, penggalian dananya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini yaitu tempat penelitiannya berbeda, dalam penelitian yang dilakukan oleh Robby Suprayitno melakukan penelitian pada distro D&D Genteng kabupaten Banyuwangi sedangkan penelitian yang akan diteliti yaitu pada KBIH Bryan Makkah Surabaya.

Keempat, skripsi yang telah ditulis oleh Titik Suryanti yang berjudul Strategi Pemasaran KBIH Rohmatul Ummah An-Nadhliyah Sidoarjo pada tahun 2010.14 Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Hasil penelitian dalam skripsi ini yaitu membahas strategi pemasaran, strategi pemasaran yang dipakai adalah konsep bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, saluran distribusi, promosi, bukti fisik, orang, proses dan pelayanan pada satu KBIH.

Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama meneliti KBIH dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, penggalian dananya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan perbedaan dalam

14

Titik Suryani, 2010. “Strategi Pemasaran KBIH Rohmatul Ummah An-Nadhliyah Sidoarjo”,


(21)

12

penelitian ini yaitu tempat penelitiannya berbeda, dalam penelitian yang dilakukan oleh Titik Suryanti pada KBIH Rohmatul Ummah An-Nadhliyah Sidoarjo sedangkan penelitian yang akan diteliti yaitu pada KBIH Bryan Makkah Surabaya.

B. Kerangka Teori

1. Kajian tentang bauran pemasaran a. Pengertian bauran pemasaran

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Didalam pemasaran ada perbedaan dalam bauran pemasaran produk dan jasa. Adapun bauran pemasaran jasa tersebut adalah:

1) Products(produk/jasa)

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun yang tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan kebutuhan tertentu. Keputusan bauran produk yang dihadapi pemasar jasa bisa sangat berbeda dengan yang dihadapi pemasar barang. Aspek pengembangan jasa baru


(22)

13

juga memiliki keunikan khusus yang berbeda dengan barang, yakni jasa baru sukar diproteksi dengan paten.

2) Pricing(harga)

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan.

3) Promotion(promosi)

Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan dan menonjolkan produknya dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Perusahaan bisa membeli iklan, menggaji wiraniaga, mengadakan promosi penjualan, dan merancang publisitas produk itu.15

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling,danpublic relations.

4) Place(tempat)

15


(23)

14

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik.

5) People( orang)

Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Bila produksi dapat dipisahkan dengan konsumsi, sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus pemasaran manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat mengurangi pengaruh langsung sumber daya manusia terhadap outputakhir yang diterima pelanggan.

6) Phsycal Evidence( bukti fisik )

Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengonsumsinya. Ini menyebabkan risiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Salah satuunsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat risiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur.

7) Process( proses)

Proses proses produksi atau operasi merupakan factor penting bagi konsumen high-contact services, yang seringkali juga berperan sebagaico-producerjasa bersangkutan.


(24)

15

8) Costumer Service(layanan pelanggan)

Makna pelayanan pelanggan berbeda antar organisasi. Dalam sektor jasa layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan.16

2. Kajian Tentang Bauran Promosi a. Pengertian Promosi

Menurut William J. Stanton dalam buku Danang Sunyoto Promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.17

Sedangkan menurut Basu Swastha Promosi ini merupakan salah satu variabel didalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Istilah promosi dapat diartikan sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran dan semua jenis kegiatan pemasaran yang ditunjukkan untuk mendorong permintaan.18

16

Fandy Tjiptono, 2006,Pemasaran Jasa,Bayu Media, Malang, hal. 31-32.

17

Dadang sunyoto, 2015, Prilaku Konsumen Dan Pemasaran, CAPS, Yogyakarta, hal. 151-152.

18

Basu swastha dan Irawan, 1997, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty offset, Yogyakarta, hal. 349.


(25)

16

Basu swastha juga menjelaskan dalam praktek promosi dapat dilakukan dengan mendasarkan pada tujuan-tujuan berikut:19

1) Modifikasi tingkah laku

Promosi yang berusaha merubah tingkah laku dan pendapat seseorang dengan jalan mempengaruhi dan membujuk untuk mendorang seseorang membeli barang atau jasa.

2) Memberitahu

Kegiatan promosi itu dapat di tunjukkan untuk membertahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal didalam siklus kehidupan produk. Kiranya hal ini merupakan masalah penting untuk meninkatkan permintaan primer. Sebagian orang tidak akan membeli barang atau jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut.

3) Membujuk

Promosi demikian ini terutama diarahkan untuk mendorong pembelian. Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksutkan agar

19

Basu swastha dan Irawan, 1997, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty offset, Yogyakarta, hal. 353-355.


(26)

17

dapat member pengaruh dalam waktu yang lama terhadap prilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini akan menjadi dominan jika produk yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus kehidupannya. 4) Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merk produk dihati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan didalam siklus kehidupan produk. Ini berarti pula perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada.

b. Pengertian Bauran Promosi

Bauran promosi dikenal juga dengan promotion mix yaitu salah satu cara atau strategi dalam melakukan kegiatan promosi. Menurut Sutisna ”bauran promosi adalah suatu bentuk komunukasi

pemasaran yang merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan

produk dipasar”.20

Sedangkan menurut kotler dan Amstrong “bauran promosi

adalah ramuan khusus dari periklanan, personal selling, publisitas,

20


(27)

18

dan sales promotion yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

dari promosi”.21

Dari defenisi-defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran promosi disebut bauran karena biasanya perusahaan menggunakan lebih dari satu jenis aktivitas promosi untuk mempromosikan produknya. Jadi, dapat disimpulkan bauran promosi adalah prangkat atau variabel-variabel promosi yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan-perusahaan untuk memperkenalkan produknya agar dapat mempengaruhi sehingga tujuan perusahaan tercapai. Juga bisa diartikan suatu kegiatan yang terencana untuk merangsang atau membujuk, memberi informasi kepada konsumen agar mau tergerak untuk membeli. Hanya digunakan dalam jangka pendek sehingga dapat mendongkrak atau meningkatkan volume penjualan.

21


(28)

19

c. Pelaksanaan Rencana Bauran Promosi

Pelaksanaan rencana bauran promosi akan melibatkan beberapa tahap yaitu:22

1) Menentukan tujuan

Menentukan tujuan promosi yang akan hendak dicapai dengan membuat skala prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu.

2) Mengidentifikasi pasar yang dituju

Segmen pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam kampanye promosinya harus dapat dibatasi secara terpisah menurut faktor demografis atau psikhografis. Pembahasan ini dapat dilakukan melalui riset pasar. Pasar yang dituju harus terdiri dari individu-individu yang sekiranya bersedia membeli produk tersebut selama periode yang bersangkutan. Untuk produk baru, tes pemasaran sangat bermanfaat untuk mengetahui pembeli-pembeli potensial.

3) Menyusun anggaran

Setelah manajer menentukan tujuan promosinya dan mengidentifikasikan segmen pasar yang bersangkutan, rencana

22

Basu swastha dan Irawan, 1997, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty offset, Yogyakarta, hal. 358.


(29)

20

selanjutnya dengan menyusun anggaran promosi. Ini bukan tugas yang sederhana dan mudah.

4) Memilih berita

Tahap selanjutnya dimulai dengan mempersiapkan berita yang tepat untuk mencapai pasar yang dituju. Sifat berita berbeda-beda, hal ini sesuai dengan tujuan promosinya. Jika suatu produk itu masih berada pada tahap perkenalan dalam siklus kehidupannya, maka informasi produk akan menjadi topik utama, sedangkan pada tahap selanjutnya perusahaan lebih cenderung mengutamakan tema promosi yang bersifat ajakan.

5) Menentukanpromotional mix

Perusahaan dapat menggunakan tema yang berdeda pada masing-masing kediatan promosinya. Misalnya, hubungan masyarakat dapat dilakukan untuk mencapai kesan positif terhadap perusahaan diantara para pembeli. Periklanannya dapat dititik-beratkan untuk memberikan kesadaran kepada pembeli tentang suatu produk atau perusahaan yang menawarkannya. Funfsi personal selling dapat menjelaskan lebih terang tentang berita periklanan yang menyatakan penawaran produk produk atau jasa sesuai dengan keinginan pembeli. Hal ini mudah dilakukan karena penjual dan pembeli


(30)

21

dapat berinteraksi secara langsung. Sedangkan promosi penjualan dapat dilakukan dengan potongan khusus kepada calon pembeli jika mereka membeli sekarang.

6) Memilih mediamix

Tujuan dalam perencanaan ini adalah untuk memilih menggunakan televisi, radio, majalah, surat kabar, atau media lain. Tentu saja media yang dipilih adalah media yang akan memaksimumkan laba dengan anggaran yang ada. Jenis media yang berbeda akan cenderung ditujukan pada kelompok yang berdeda.

7) Mengatur efektifitas

Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer, setiap alat promosi mempunyai pengukuran yang berbeda-beda. Tanpa dilakukannya pengukuran efektifitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai atau tidak.

8) Mengendalikan dan memodifikasi kampanye promosi

Perubahan dapat terjadi pada promotional mix, media mix, berita, anggaran promosi, atau cara pengalokasian anggaran tersebut. Perusahaan harus memperhatikan kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat untuk menghindari kesalahan yang sama di masa mendatang.


(31)

22

d. Macam-macam Bauran Promosi

Menurut Philip Kotler bauran promosi terdiri dari empat variabel utama, yaitu:23 periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan pribadi.

1) Periklanan (Advertising)

Periklanan menurut Philip Kotler adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerelukan pembayaran.24

Periklanan adalah suatu bentuk penyajian yang bukan dengan orang pribadi, dengan pembayaran dengan sponsor tertentu. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afaksi dan kongnisi konsumen (evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek). Dalam praktiknya iklan telah dianggap sebagai manajemen citra menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen. Walaupun pertama-tama iklan akan mempengaruhi afeksi dan kognisi, tujuannya yang paling akhir adalah bagaimana memengaruhi prilaku konsumen. Iklan disajikan melalui berbagai macam media seperti televise, media massa, media cetak. Radio, papan iklan, dan sebagainya.25

23

Philip Kotler, yang dikutip oleh Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran,PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 229

24

Philip Kotler, 1998,Manajemen Pemasaran Jilid 2,PT. Prenhallindo, Jakarta, hal. 235

25


(32)

23

Periklanan menurut Basu Swastha yaitu komunikasi non individual, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga, non lembaga, non laba, serta individu-individu.26

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran dari produsen ke konsumen melalui media komunikasi masaa, misalnya: radio, surat kabar, majalah dan sebagainya.

Periklanan bersifat umum, satu pesan untuk banyak audiens. Pesan iklan bisa diserap, sehingga bisa diulang berkali-kali. Iklan juga memungkinkan pembeli membandingkan satu iklan dengan pesaing. Iklan juga bersifat ekspresif, memungkinkan perusahaan pemasar mendramatisasi produknya. Kelebihan lainnya, iklan bisa mengatasi hambatan goegrafis, mampu membentuk citra jangka panjang perusahaan dan produknya, serta bisa diharapkan mendatangkan pembeli dalam jumlah besar dan cepat. Namun iklan memiliki kelemahan yaitu tidak bisa secara personal mendekati konsumennya.27

Periklanan ini menjadi salah satu unsur penting dalam bauran promosi, dengan adanya keberadaan iklan diharapkan

26

Basu Swastha, yang dikutip oleh Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 229.

27

Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, dkk, 2013, Manajemen Pemasaran, CV. Mitra Media Nusantara, Surabaya, hal. 139.


(33)

24

dapat menjangkau begitu banyak pembeli yang tersebar diberbagai tempat secara berulang-ulang kali. Untuk membuat iklan ini, perusahaan mengharuskan untuk menggeluarkan penggeluaran yang lebih besar daripada elemen bauran promosi lainnya. Dalam beriklan kita harus menyadari tentang tingkah laku konsumen yang bisa di singkat dengan (AIDA).28

A =Attention( Perhatian )

I =Interset ( Minat )

D =Desire( Keinginan )

A =Action( Tindakan )

Jadi iklan harus menarik perhatian konsumen, menciptakan minat terhadap produk atau jasa, menimbulkan keinginan untuk membeli sampai pada tinggat untuk melakukan pembelian. Apabila suatu iklan dapat mendorong calon konsumen untuk melakukan pembelian maka dapat dikatakan bahwa iklan tersebut telah berhasil.

Fungsi-fungsi dari periklanan yaitu:29

a) Membantu dalam memperkenalkan barang baru kepada siapa atau dimana barang itu dapat diperoleh.

28

Philip Kotler, 1989, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan Dan Pengendalian Jilid 2, Erlangga, Jakarta, hal. 245.

29

Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 230.


(34)

25

b) Membantu dan mempermudah penjualan yang dilakukan oleh para penyalur.

c) Membantu salesman dalam mengenalkan adanya barang tertentu dan pembuatannya.

d) Memberikan keterangan penjualan kepada pembeli atau calon-calon pembeli.

e) Membantu mereka dalam melakukan penjualan. f) Membantu ekspansi pasar.

Adapun media yang yang dapat digunakan untuk pemasangan iklan yaitu:30

a) Surat kabar

Surat kabar dapat digunakan sebagai media periklanan. Disini pemasangan iklan harus diusahakan mendapatkan kesan mendapatkan kesan yang positif di mata masyarakat, karena surat kabar dibaca oleh masyarakat luas. Kelemahan dari media ini pada umumnya sekali baca terus dibuang, sehingga untuk menimbulkan brand image pemasaran tidak dilakukan sekali saja, tetapi harus secara terus menerus, misalnya sebulan sekali.

30

Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 231-233


(35)

26

b) Radio

Radio merupakan media komunikasinya diklakukan lewat suara dan memungkinkan penggunaan kata-kata yang dramatis. Pesan biasanya singkat dan dapat disertai dengan lagu-lagu khusus, sehingga lebih menarik dan mudah diingat. Dengan radio maka dapat mencapai daerah-daerah seluas-luasnya sampai daerah terpencil. Kelemahan dari radio ini adalah tidak dapat mengemukakan gambar, pendengar sering kurang mendengarkan secara penuh karena sambil melakukan pekerjaan lain serta waktunya yang terbatas.

c) Majalah

Majalah merupakan alat perantara yang selektif, kebanyakan diterbitkan untuk orang-orang yang khusus mempunyai rasa dan perhatian yang sama pada suatu segmen tertentu. Keuntungan penggunaan majalah adalah memungkinkan pemakaian teknik cetak dan warna yang baik, serta dapat menaikkan gengsi suatu produk dan juga majalah ini dibaca berulang-ulang dan disimpan. Keterbatasan majalah ini antara lain: biaya relatif tinggi dan fleksibilitas rendah serta jumlah pembacanya biasanya di bawah jumlah pembaca surat kabar.


(36)

27

d) Outdoor

Media yang merupakan papan-papan besar bergambar (billboard) yang dipasang di tempat yang dianggap strategis, mudah dilihat di jalan raya yang ramai melalui kendaraan. Media ini bersifat mengingatkan sehingga memerlukan pesan yang jelas, singkat, mudah dipahami, dan gambarnya menarik.

e) Stiker

Merupakan iklan yang dipasang pada kendaraan-kendaraan umum seperti bis kota, taksi. Untuk pemasangan stiker ini dipilih kendaraan umum yang melalui jalur yang padat.

f) Theatrikal films

Merupakan film yang dipertunjukkan di dalam bioskop sebelum film utama diputar. Keuntungan media ini dapat memberi kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak, sehingga pesannya dapat dilihat, dibaca dan di dengar.

g) Direct mail

Merupakan media periklanan yang langsung ditujukan kepada orang-orang tertentu, sehingga selektif. Media ini


(37)

28

cocok untuk iklan produk yang ditujukan kepada konsumen yang khusus, seperti browsur.

2) Promosi Penjualan (Sales Promotions)

Promosi penjualan menurut Kotler adalah rangsangan jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.31

Promosi penjualan adalah suatu perencanaan untuk membantu atau melengkapi koordinasi periklanan dan penjualan pribadi. Banyaknya jenis promosi penjualan, termasuk didalam penurunan harga temporer melalui kupon, rabat, penjualan multi kardus, kontes, dan undian, perangko dagang, pameran dagang, tayangan titik jual, contoh gratis, hadiah, membuat promosi penjualan sulit untuk didevinisikan. Aspek kunci promosi penjualan adalah untuk menggerakkan produk untuk hari itu juga, bukan esok hari. Suatu promosi penjualan mendorong seseorang untuk mengambil produk di toko eceran dan mencobanya dengan menawarkan sesuatu yang nyata (hadiah, penerunan harga, dan lain-lain). Singkatnya sebagian besar promosi penjualan di orientasikan pada perubahan prilaku pembelian konsumen yang segera.32

31

Philip Kotler yang di kutip oleh Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 228.

32


(38)

29

Promosi penjualan melibatkan beberapa sarana, diantaranya: program diskon, undangan marketing, event pameran, dan sebagainya, yang memliki sifat menarik dan komunikatif, menciptakan rangsangan untuk membeli dan menawarkan undangan langsung untuk melakukan transaksi. Namun sistem ini hanya bersifat jangka pendek dan tidak menimbulkan pola penjualan jangk panjang.33

Menurut Philip Kotler sifat promosi penjualan yaitu apabila:34

a) Sarana tersebut menarik dan komunikatif

Sarana tersebut memperoleh perhatian dan biasanya memberi informasi yang bisa membawa konsumen kepada produk tersebut.

b) Sarana tersebut menciptakan rangsangan untuk membeli

Sarana tersebut memberi kelonggaran, rangsangan, atau sumbangan berharga bagi konsumen.

c) Sarana tersebut menawarkan undangan

Sarana tersebut berupa undangan nyata untuk mangadakan transaksi sekarang.

33

Samsul Anam, Ahmad Khairul Hakim, dkk, 2013, Manajemen Pemasaran, CV. Mitra Media Nusantara, Surabaya, hal. 139.

34


(39)

30

Perusahaan menggunakan promosi penjualan untuk menciptakan tanggapan yang lebih sungguh-sungguh dan lebih cepat. Promosi penjualan bisa digunakan untuk mendramatisasi tawaran produk dan untuk menaikkan penjualan yang sedang lesu. Namun demikian, pengaruh promosi penjualan biasanya berumur pendek, dan kurang efektif untuk membentuk pilihan merek dalam jangka panjang.

3) Publisitas

Menurut Philip Kotler publisitas adalah suatu stimulasi non-personal terhadap permintaan suatu produk, jasa atau unit dagang dengan menyebarkan berita-berita komersil yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu di suatu media yang di sebarluaskan di radio, televisi atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor.35

Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, disebut hubungan masyarakat, dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengan masyarakat, termasuk pemilik perusahaan, karyawan, lembaga pemerintahan, penyalur, serikat buruh, di samping juga calon pembeli. Komunikasi dengan masyarakat luas melalui hubungan

35

Philip Kotler yang di kutip oleh Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 229


(40)

31

masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah organisasi maupun produk atau jasa yang ditawarkan.36

Daya tarik publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus yaitu:37

a) Publisitas bisa dipercaya

Berita dan karangan dalam surat kabar kelihatan lebih autentik dan bisa dipercaya dari pada iklan.

b) Publisitas menarik pembeli

Publisitas bisa mencapai banyak calon pembeli yang mungkin menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan tersebut sampai kepada pembeli sebagai berita bukan sebagai komunikasi yang diarahkan ke penjualan.

c) Publisitas bersifat dramatis

Publisitas seperti iklan, mempunyai potensi untuk mendramatisasi perusahaan atau produk

4) Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)

Personal sellingadalah suatu cara mempromosikan barang atau jasa dengan menawarkan langsung kepada calon pembeli. Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa inti dari kegiatan promosi adalah komunikasi, sedangkan komunikasi yang baik

36

Basu swastha dan Irawan, 1997, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty offset, Yogyakarta, hal. 352.

37


(41)

32

adalah komunikasi langsung. Komunikasi langsung memungkinkan adanya komunikasi dua arah.38

Penjualan pribadi adalah suatu penyajian (presentasi) suatu produk kepada konsumen akhir yang dilakukan tenaga penjual perusahaan yang representatif. Personal selling melibatkan interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dengan seorang salesman. Penjualan personal dapat menjadi metode promosi yang hebat untuk palingg tidak untuk dua alasan yaitu:39

a) Komunikasi personal dengan salesman dapat melibatkan keterlibatan konsumen dengan produk dan atau proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu konsumen dapat lebih termotivasi untuk masuk dan memahami informasi yang disajikan salesman tentang suatu produk.

b) Situasi komunikasi saling silang/interaktif memungkinkan salesman mengadaptasi apa yang di sajikannya agar sesuai dengan kebutukan informasi setiap pembeli potensial. Beberapa produk konsumsi tertentu biasanya dipromosikan melalui penjualan personal seperti asuransi jiwa, mobil dan perumahan.

38

Marwan Asri SW, 1991,Marketing,UPP-AMP YKPN, Yogyakarta. Hal. 371.

39

Philip Kotler, 1989, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan Dan Pengendalian Jilid 2, Erlangga, Jakarta, hal. 152.


(42)

33

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi

Menurut Stanton, Etzel dan Walker dalam memasarkan suatu produk dengan beberapa kombinasi bauran promosi tentu tidak semudah pembahasan secara teoritis. Banyak persyaratan dan kendala kompleks yang dihadapi para pengusaha atau produsen. Dengan persyaratan dan kendala yang kompleks itu menjadikan pemilihan strategi promosi juga berbeda- beda berdasarkan kondisi yang dihadapi saat itu dan banyak faktor yang mempengaruhi penerapan bauran promosi yaitu:40

1) Sifat Pasar

Faktor yang mempengaruhi bauran promosi bersifat pasaran meliputi tiga variabel, yaitu:41

a) Luasnya geografi pasaran

Suatu perusahaan yang mempunyai pasar lokasi, mungkin menggunakan personal selling saja, tapi bagi perusahaan yang mempunyai pasar nasional dan internasional tidak harus menggunakan periklanan. Promosi dapat dilakukan melalui televisi atau internet, karena akan lebih efektif dan efisien.

40

Stanton, Etzel dan Walker, yang dikutip oleh Dadang sunyoto, 2015, Prilaku Konsumen Dan Pemasaran, CAPS, Yogyakarta, hal. 159-161.

41

Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 243


(43)

34

b) Jenis pelanggan

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi jenis sasaran yang hendak dicapai perusahaan, apakah pemakai industri pelanggan rumah tangga atau perantara. Dimana program promosi yang yang diarahkan kepada pengecer, tentunya akan menampilkan lebih banyak personal selling daripada program yang diarahkan ke konsumen/pemakai akhir. Media promosi juga harus sesuai dengan jenis sasaran promosi, misalkan pelanggannya cenderung tidak senang membaca berarti lebih baik menggunakan jenis bauran promosi radio, televisi, atau pameran produk, sampel produk.

c) Konsentrasi pasar

Disini yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan adalah jumlah keseluruhan calon pembeli, dimana semakin sedikit calon pemebeli makin efektif personal selling dibanding dengan periklanan. Misalkan masar persaingan sempurna, lebih baik menggunakan bauran promosi jenis iklan, karena konsumen diajak untuk berfikir rasional dan langsung melihat produknya dengan produk sejenis lainnya.


(44)

35

2) Sifat Produk

Suatu perusahaan akan memerlukan strategi promosi yang berbeda, antara produk konsumsi dan produk industri. Dalam mempromosikan barang konsumsi juga macam-macam, apakah barang convinien, shopping atau barang sepesial. Dimana perusahaan yang memasarkan barang convinien, biasanya akan mengandalkan periklanan. Sedangkan strategi promosi untuk barang industri seperti: instalasi atau barng industri yang berharga cukup tinggi biasanya menggunakan personal selling.42

Jika berkaitan dengan sifat produk, seorang manajer pemasaran harus cermat dan tepat dalam menentukan pasar saasaran dalam menentukan jenis bauran promosinya. Misalkan produk komputer, pasar sasarannya adalah para pelajar, mahasiswa, perkantoran, dan orang yang mempunyai aktifitas tinggi dalam kaitannya bidang iptek. Produk kecantikan, pasar sasarannya adalah para wanita yang cenderung ingin tampil maksimal. Adapunpun faktor yang mempengaruhi bauran promosi bersifat produk ada tiga variabel penting yaitu, nilai unit barang, tingkat kebutuhan barang bagi konsumen, danpresale and postsale servise.

42

Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 244.


(45)

36

3) Daur Hidup Produk

Strategi suatu produk akan dipengaruhi oleh tahap dasar hidup produk. Pada tahap perkenalan produsen harus menstimulasi permintaan primer. Disamping itu perantara harus diyakinkan dengan berbagai cara, sehingga ia benar-benar bertanggung jawab dalam membantu pemasarannya. Karena dengan pemasaran di yakinkan konsumen, selanjutnya dengan personal selling. Promosi harus dilaksanakan secara intensif mulai bentukpromotion mixlainnya.

Seperti diketahui tahap daur kehidupan suatu produk terdiri dari 4 tahap, yaitu:43

a) Tahap perkenalan (introduction)

Pada tahap perkenalan, perusahaan memperkenalkan produk baru atau pada saat memasuki daerah pemasaran yang baru, biasanya kegiatan promosi harus lebih ditonjolkan untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya.

b) Tahap pertumbuhan (growth)

Pada tahap pertumbuhan dimana para pelanggan mulai menyadari faedah produk dan kegiatan penjualan mulai meningkat dengan pesat maka kegiatan promosi adalah

43

Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 244.


(46)

37

untuk permintaan selektif terhadap merk tertentu dan lebih menekankan pada pentingnya periklanan.

c) Tahap kedewasaan (maturity)

Sedangkan pada tahap kedewasaan periklanan hanya digunakan sebagai alat himbauan atau bujukan, bukan sekedar informasi saja. Tahap kedewasaan yang ditandai dengan persaingan sangat tajam, mengharuskan perusahaan menyediakan dana yang lebih besar untuk membiayai kegiatan promosi.

d) Tahap penurunan (decline)

Pada tahap penurunan dimana situasi pasar ditandai dengan menurunnya tingkat penjualan dan laba, maka semua kegiatan promosi harus dikurangi, kecuali jika hendak menghidupkan kembali produk tersebut dari pasar. 4) Dana yang Tersedia

Suatu perusahaan dengan dana yang cukup dapat membuat program periklanan lebih berhasil guna daripada perusahaan dengan sumber dana yang terbatas. Dan bagi perusahaan kecil atau yang keuangannya lemah akan lebih mengendalikan periklanan daripada penggunaan personal selling.44

44

Marius P. Anggipora, 1999,Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 243.


(47)

38

Dana yang tersedia merupakan faktor yang menentukan, karena program periklanan tidak akan berhasil baik jika dana sangat terbatas. Perusahaan-perusahaan kecil yang mempunyai dana terbatas, biasanya lebih menyukai cara personal selling, pameran dalam ruangan tokonya atau bekerja dengan sesama perusahaan. Dalam mengkampanyekan bauran promosi, temanya harus diperhatikan, dimana tema adalah himbauan promosi yang diberi bentuk khusus dan menarik perhatian. 3. Pemasaran dalam Perspektif Islam

a. Strategi pemasaran dalam perspektif islam Dalam Al-Qur’an tercantum:

ð

ð





Artinya: “Apabila telah ditunaikan sembahyang maka

bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Q.S. Al .Jumu‘ah, 62:10).45

Dalam ayat diatas dapat dijelaskan makna dalam kata “carilah karunia Allah” yang digunakan didalamnya dimaksudkan untuk

segala usaha halal yang melibatkan orang untuk memenuhi kebutuhannya.

45


(48)

39

Didalam Islam bukanlah suatu larangan, bila hamba-hambanya mempunyai rencana atau keinginan untuk berhasil dalam usahanya. Namun dengan syarat rencana itu tidak bertentangan dengan ajaran (syariat) Islam. Ditandaskan dalam Al-Qur’an:









Artinya: “Atau apakah manusia akan mendapat segala yang diciptakannya? Tidak, maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia (Q.S. An-Najm, 53:24-25).46

Dari kedua ayat tersebut diatas bila dihubungkan dengan strategi pemasaran, maka kegiatan strategi (rencana) pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran seperti yang diharapkan untuk mencapai keberhasilan dan dimana sudah menjadi sunnatullah bahwa apapun yang sudah kita rencanakan, berhasil atau tidaknya pada ketentuan Tuhan (Allah). Dan didalam pelaksanaan suatu perencanaan dalam Islam haruslah bergerak kearah suatu sintesis yang wajar antara pertumbuhan ekonomi dengan keadilan sosial melalui penetapan kebijaksanaan yang pragmatik, namun konsisten dengan jiwa Islam yang mana tidak terlepas dengan tuntunan Al-qur’an dan Hadits, juga sesuai dengan kode etik ekonomi Islam.47 b. Promosi yang baik dan benar dalam perspektif islam

46

Al-qur’an, surat An-Najm, ayat 24-25.

47

Thorik Gunara dan Utus Hardiyono Sudibyo, 2007, Marketing Muhammad, Madani Prima, Bandung, hal. 61.


(49)

40

Promosi merupakan suatu upaya untuk menawarkan sebuah produk kepada calon pembeli. Bagaimana cara yang baik bagi seseorang ketika mempromosikan produknya juga merupakan komponen terpenting dari etika promosi.

Menurut hadits Abu Hurairah r.a dalam buku etika bisnis dalam perspektif islam beberapa saran Rasulullah yaitu bicara yang benar, patuhi janji jika kamu berjanji dan amanah jika dipercaya.48

Etika marketing atau promosi dalam penjualan adalah:49

a) Hanya melakukan kegiatan marketing secara benar tanpa melakukan penipuan dan pemalsuan.

b) Tidak melakukan upaya marketing atau iklan yang bersifat

“menggoda” yang mengarah pada keterpaksaan atau pemaksaan

memebli jasa atau barang yang ditawarkan.

c) Tidak melakukan manipulasi harga walaupun memiliki kemampuan untuk ini, misalnya dalam hal adanya monopoli atau monopsoni, tidak memenfaatkannya posisi di pasar untuk meraih keuntungan yang tidak layak.

d) Memberikan kebebasan kepada konsumen untuk mengembalikan barang yang tidak dia sukai akibat kesalahan atau tidak sesuai dengan keinginannya, ada satisfaction guarantee (jaminan kepuasan) atau money back guarantee ( garansi uang kembali), serta tidak memaksa konsumen.

48

Sofyan S. Harahap, 2011,Etika Bisnis Islam,Salemba Empat, Jakarta, hal. 109.

49


(50)

41

e) Memberikan jaminan pelayanan penjual secara jujur. Seperti yang disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 119









Artinya: “hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama dengan orang-orang yang jujur”.50

Semua keterangan tersebut telah memberikan pelajaran yang sangat berarti untuk kita, dimana kita harus melakukan jual beli yang bersih. Demikian juga dengan mempromosikan produk harus dengan cara yang paling tepat dengan tidak memaksa dan memanipulasi harga.

50


(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.51 Dapat difahami bahwa metode penelitian adalah suatu pendekatan ilmiah dan sistematis yang dilakukan untuk mengetahui kemudian menyelidiki suatu fenomena terkait dengan penelitian.

A. Pendekatan dan Jenis Penlitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, sebab pendekatan kualitatif lebih relevan digunakan dalam penelitian yang

bejudul ”penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam meningkatkan jumlah jemaah haji”.

Sehubungan dengan judul dan masalah yang akan diteliti, peneliti menggunakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang berakar pada latar alamiah sebagai kebutuhan, mengandalkan manusia sebagai instrumen pengumpulan data, mengandalkan analisis data secara induktif, mengarah pada penemuan teori, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangannya bersifat

51


(52)

43

sementara dan kesimpulan penelitian di sepakati oleh peneliti dan subjek yang diteliti.52

Sedangkan jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian jenis ini menggunakan data berupa kata-kata, gambar bukan dari angka-angka dan semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.53 Metode ini mendiskripsikan yang ada dalam realitas sosial. Disini peneliti menganalisis banyak data sejauh mungkin dalam bentuk aslinya.

Pengertian tentang jenis penelitian berupa deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian sosial yang sekedar untuk melukiskan atau menggambarkan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti tanpa mempersoalkan hubungan antar variabel, penelitian kualitatif berusaha menampilkan secara holistic (utuh) yang membutuhkan kecermatan dalam pengamatan, sehingga kita dapat memahami secara menyeluruh hasil penelitian.54 Disamping itu, dalam penelitian kualitatif ini peneliti harus terjun langsung ke lapangan guna memperoleh data yang peneliti butuhkan. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan dan mengklarifikasikan fakta atau karakteristik fenomena yang ada secara faktual, cermat, tidak mengandalkan bukti logika matematis, prinsip angka atau metode statistik

52

Lexy J. Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.

26.

53

Lexy J. Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.

11.

54 Burhan Bungin, 2001,

Metodologi Penelitian Sosial, Airlangga University Press, Surabaya, hal. 10.


(53)

44

sehingga dapat digambarkan kondisi dan keadaan yang sebenar-benarnya dengan isyarat atau tindakan sosial.

B. Lokasi Penelitian

KBIH Bryan Makkah yang bertempat di pondok pesantren mahasisawa Al-jihad Surabaya berlokasi di jalan Jemursari utara III/9 kelurahan Jemurwonosari kecamatan Wonocolo kota Surabaya.

C. Jenis dan Sumber Data

Jika dilihat dari sumbernya, artinya asal diperolehnya data. Menurut Loflan menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah, kata-kata dan tindakan, selebihnya data pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.55

a. Sumber data primer

Data primer merupakan data yang berasal dari sumber yang asli. Data primer ini tidak tersedia dalam bentuk file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah tekniknya sering disebut responden, yaitu orang-orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi atau data.56 Data primer adalah segala informasi kunci yang didapat dari informan sesuai dengan fokus penelitian. Data primer pada penelitian ini adalah semua data atau informasi tentang penerapan bauran promosi

55

Loflan yang dikutip oleh Muhammad Idrus, 2009, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Erlangga,

Jakarta, hal. 86.

56 Jonathan Sarwono, 2006,

Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 129.


(54)

45

KBIH Bryan Makkah dalam meningkatkan jumlah jemaah haji, dalam penelitian ini yang dikemukakan atau yang digambarkan sendiri oleh pengurus KBIH Bryan Makkah atau pihak yang terlibat dalam proses transaksi di KBIH Bryan Makkah Surabaya.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita hanya bisa mencari dan mengumpulkan.57 Untuk memperoleh data sekunder, penulis membaca berbagai referensi yang terkait dengan penelitian ini seperti berasal dari jurnal, majalah, surat kabar, artikel dan halaman web. Data sekunder adalah data atau informasi pendukung sebagai tambahan untuk menguatkan data primer. Data sekunder penelitian ini meliputi: informasi yang didapat melalui jamaah atau santri, opini publik dan juga data grafik dengan mengukur jumlah jemaah tiap event atau setiap tahun.

D. Tahap-Tahap Penelitian a. Tahap pra Lapangan

1) Menyusun rancangan penelitian

Pada tahap awal ini, peneliti membuat proposal penelitian yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu yang relevan,

57 Jonathan Sarwono, 2006,

Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 124.


(55)

46

definisi konsep, kerangka teori, metode penelitian, sistematika pembahasan dan jadwal penelitian.

2) Memilih lapangan penelitian

Karena peneliti mengambil judul, penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam meningkatkan jumlah jemaah haji, maka peneliti melakukan penelitian di KBIH Bryan Makkah yang berada di Pondok Pesantren Mahasiswa Surabaya.

3) Mengurus perizinan

Pertama yang perlu diketahui oleh peneliti adalah siapa saja yang memiliki kuasa dan wewenang memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti cukup mengurus perizinan pada Fakultas Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya, kemudian diteruskan ke KBIH Bryan Makkah Surabaya untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti yaitu data tentang penerapan bauran promosi dalam meningkatkan jumlah jemaah haji pada KBIH Bryan Makkah Surabaya.

4) Menjajaki dan memilih lapangan

Tahap ini belum sampai pada titik yang menyingkap bagaimana peneliti masuk lapangan, namun telah menilai keadaan lapangan dalam hal-hal tertentu. Pada tahap ini baru orientasi lapangan, peneliti langsung meninjau keadaan lapangan dengan


(56)

47

datang langsung ke KBIH Bryan Makkah Surabaya untuk berbincang-bincang dengan pengurus KBIH serta mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dari lapangan penelitian.

5) Memilih dan memanfaatkan informan

Informan merupakan orang dalam latar penelitian. Dalam hal ini peneliti memilih informan yang akan memberikan data atau informasi yang mengenai permasalahan yang akan dibahas. Informan yang mengetahui informasi tentang KBIH yakni dari pengurus KBIH Bryan Makkah Surabaya yakni, Bapak Ali Zainal selaku staf, mbak Lutfiyah Hanum Faridah selaku staff skretariat, mbak Zahrotul Jannah selaku staff skretariat dan yang bersangkutan tentang KBIH Bryan Makkah.

6) Menyiapkan perlengkapan penelitian

Perlengkapan yang diperlukan antara lain: alat tulis (buku catatan, bolpoint, map), kamera, jadwal kegiatan, handphone, dan anggaran biaya.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri meliputi: a) Pembatasan latar dan peneliti

b) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan c) Jadwal waktu meneliti harus diperhatikan


(57)

48

d) Memasuki lapangan dengan bersosialisasi kepada pihak yang bersangkutan

e) Peneliti mengamati bagaimana proses bauran promosi yang dilakukan oleh KBIH Bryan Makkah dalam meningkatkan jumlah jemaah hajinya

f) Mengumpulkan data dari hasil wawancara dan observasi dari subyek penelitian baik dari pihak yang terlibat dalam proses transaksi di KBIH Bryan Makkah Surabaya.

2) Memasuki Lapangan

Untuk memasuki lapangan, peneliti mencari data atau informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dijadikan fokus penelitian. Untuk memahami tahap ini, peneliti perlu memahami kondisi lapangan yang menjadi objek penelitian terdahulu, baru setelah itu peneliti mempersiapkan diri untuk terjun secara langsung ke lokasi penelitian dan peneliti berusaha membina hubungan akrab dengan orang-orang yang berhubungan dengan kegiatan peneliti.

c. Pelaporan

Yaitu sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang disusun secara terstruktur artinya dalam bentuk format yang rapi dan dapat dipertanggung jawabkan.


(58)

49

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

a. Observasi

Yang dimaksud observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit.58 Pengumpulan data dengan metode observasi ini bertujuan untuk mendeskripsikan lingkungan yang diamati dan aktifitas-aktifitas yang berlangsung. Observasi memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.59

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat penulis simpulkan yang dimaksud dengan observasi adalah cara penulis mengumpulkan data dengan mengamati kegiatan bauran promosi KBIH Bryan Makkah. Data yang ingin diteliti adalah tentang penerapan bauran promosi untuk meningkatkan jumlah jemaah haji KBIH Bryan Makkah.

58

Burhan Bungin, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan

Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Kencana, Jakarta, hal. 143.

59 Lexy J. Moleong, 2009,

Metode Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 174.


(59)

50

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan.60 Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau menggunakan pedoman (guide) wawancara.61 Teknik ini diperoleh untuk mendapatkan data tentang: sejarah berdirinya KBIH Bryan Makkah, tujuan KBIH Bryan Makkah, program KBIH Bryan Makkah, bentuk bauran promosi yang dilakukan KBIH Bryan Makkah, kegiatan bauran promosi yang sudah dilakukan KBIH Bryan Makkah.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan pengurus KBIH Bryan Makkah yang benar-benar mengerti tentang kegiatan KBIH Bryan Makkah sehingga data yang didapat akan lebih valid.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen dan cenderung menjadi data sekunder. Pemakaian dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

60

Burhan Bungin, 2011, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu

Sosial Lainnya, Prenada Media Group, Jakarta, hal. 111.

61 Burhan Bungin, 2011,

Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Prenada Media Group, Jakarta, hal. 136.


(60)

51

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.62 Data yang diperoleh dari penbelitian ini adalah: struktur kepengurusan KBIH Bryan Makkah, fasilitas yang digunakan dalam kegiatan promosi KBIH Bryan Makkah, dan data jamaah haji yang mendaftar pada KBIH Bryan Makkah.

F. Teknik Validitas Data

Teknik validitas atau keabsahan data dalam penelitian kualitatif haruslah ilmiah. Untuk menjaga keilmiahan tersebut dapat dilihat dari data yang ada, karena kesalahan mungkin terjadi pada peneliti sendiri atau informan. Untuk mengurangi kesalahpahaman tersebut peneliti mengecek kembali sebelum proses dalam bentuk laporan yang disajikan agar tidak terjadi kesalahan, maka dilakukan teknk data sebagai berikut:

1) Memperpanjang keikutsertaan

Hal ini dilakukan untuk memperkuat pengumpulan data dengan kata lain supaya data yang terkumpul benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

2) Ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan bertujuan meneliti objek secara cermat dan terperinci untuk memperoleh kedalaman serta terhindar dari kesalahan

62 Suharsimi Arikunto, 1998,

Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Renika Cipta, Jakarta, hal. 236.


(61)

52

interpretasi terhadap data yang ada. Ketekunan pengamatan yang dilakukan peneliti dengan cara sebagai berikut :

a) Menanyakan kembali data hasil wawancara dengan informan untuk keabsahan data.

b) Mengoreksi kembali hasil catatan dokumen penelitian dengan yang ada di lapangan.

3) Triangulasi

Triangulasi yang artinya pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagian pembanding terhadap data itu.63 Maksud dari triangulasi disini adalah data wawancara diperiksa dalam keabsahan data, kemudian dibandingkan dengan hasil pengumpulan data yang lain, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berikut ini teknik triangulasi:

a) Triangulasi teknik dengan melakukan bermacam-macam teknik pengumpulan data pada sumber data yang sama.

b) Triangulasi sumber dengan menggunakan satu teknik pengumpulan data pada bermacam-macam sumber data.64

63

Lexy J. Moleong, 2008, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung, hal.

178.

64


(62)

53

G. Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang terkait dengan permasalah diatas terkumpul, kemudian data-data tersebut dianalisis. Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data kemudian dikelola, menemukan pola dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain.65 Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, konsep analisis data kualitatif yang diberikan Miles dan Huberman yaitu suatu aktifitas yang meliputi data reduction, data display, dan conclussions drawing/verification. Untuk lebih memahami teknik tersebut, maka akandi jelaskan sebagai berikut:

a) Data reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dalam hal ini, ketika peneliti memperoleh data dari lapangan dengan jumlah yang cukup banyak. Maka perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Adapun hasil dari mereduksi data, peneliti telah memfokuskan pada penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam meningkatkan jumlah jemaah haji.

b) Data display

Setelah data di reduksi, selanjutnya peneliti menyajikan data yang berarti mengorganisir data, menyusun data dalam suatu pola hubungan sehingga semakin mudah dipahami. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan

65 Lexy J. Moleong, 2009,

Metode Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 248.


(63)

54

bagaimana penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam menigkatkan jumlah jemaah haji. Dengan demikian hasil dari data display ini mampu memudahkan peneliti dalam upaya pemaparan dan penegasan kesimpulan.

c) Conclusions Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan. Diharapkan, penarikan kesimpulan yang dilakukan oleh peneliti mampu menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan yaitu penerapan bauran promosi KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam meningkatkat jumlah jemaah haji.66

66 Miles dan Huberman, yang dikutip oleh Sugiono, 2007,

Memahami Penelitian Kualitatif,


(64)

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya KBIH Bryan Makkah

Pada tahun 2001 Muncul Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

(KBIH) dengan nama “BRYAN MAKKAH” yang berada dibawah

naungan Yayasan Al-Jihad Surabaya adalah bermula dari sebuah persahabatan yang terjalin dengan diliputi suasana penuh keakraban antara Bapak Drs. KH. Moch. Imam Chambali dengan Bapak Brigjend H. Gunawan yang waktu itu beliau masih menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya. Persahabatan tersebut semakin akrab bahkan sudah menjadi hubungan kekeluargaan yang sangat dekat. Sehingga terjalin hubungan batin dan emosional yang sangat kuat.67

Ketika Bapak Drs. KH. Much. Imam Chambali menyampaikan beberapa ide dan pikirannya kepada Bapak Brigjend. H. Gunawan, bahwa Yayasan Al-Jihad Surabaya akan mengembangkan beberapa program, diantaranya: Majelis Dzikir satu bulan sekali, mendirikan Panti Asuhan Yatim Piatu, Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ), mendirikan Pondok Pesantren Mahasiswa dan sebagainya. Ternyata beliau sangat antusias dan mendukung penuh secara lahir dan batin, bahkan beliau

67 Hasil wawancara dengan Zahrotul Jannah, sebagai staff KBIH Bryan Makkah, pada tanggal 19


(65)

56

menjadi salah satu penyandang dana dari semua program kegiatan Yayasan Al-Jihad Surabaya.68

Pada suatu hari Bapak Brigjend. H. Gunawan sekeluarga mendapat ujian dari Allah SWT yakni dengan meninggalnya seorang putra tercinta yang bernama “MUHAMMAD BRYAN”, yang akhirnya terbentuklah sebuah pemikiran bahwa untuk mengingat dan mengabadikan segala kebaikan dan pengorbanan yang diberikan oleh Bapak Brigjend. H. Gunawan sekeluarga dengan ikhlas, maka didirikanlah sebuah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dengan nama “BRYAN MAKKAH”. Dengan demikian nama “BRYAN MAKKAH” adalah sebuah nama yang monumental yang bermula dari proses perjalanan rohani dua insan yang mempunyai kesamaan visi dan misi untuk membimbing dan mendidik manusia untuk mengenal jati diri yang sejati, yakni dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Demikian sekilas sejarah KBIH Bryan Makkah Surabaya, semoga siapapun yang menggabungkan diri dengan KBIH Bryan Makkah senantiasa diberi hidayah dan mendapat ridlo serta dibarokahi Allah SWT, baik di dunia dan akhirat. Amiin.69

68

Hasil dokumentasi KBIH pada buku kenang-kenangan jamaah, pada tanggal 19 Juli 2016

69

Hasil wawancara dengan Zahrotul Jannah sebagai staff KBIH Bryan Makkah, pada tanggal 19 Juli 2016.


(1)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bauran promosi yang digunakan KBIH Bryan Makkah Surabaya dalam upaya mempromosikan produk dengan memberikan jasa pelayanan dan bimbingan. Diperoleh hasil bahwa KBIH Bryan Makkah Surabaya mempraktikkan teori elemen bauran promosi sesuai teori yang ada, namun tidak semua media digunakan, hanya beberapa yaitu yang pertama, periklanan, dengan media komunikasi (radio, televisi), media internet (website, facebook), media cetak (browsur). Kedua melalui promosi penjualan, dengan media promosi pameran, yang diadakan di Cito, Royal dan JMP. Ketiga publisitas, dengan media promosi dari mulut ke mulut. Keempat dengan ketokohan pembimbing melalui ceramah-ceramah.

Rencana bauran promosi yang dilakukan KBIH Bryan Makkah dalam mempertimbangkan beberapa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan promosi tersebut adalah pertama, memperkenalkan produk dengan cara pameran, website dan ceramah pembimbing. Kedua, menjual produk, dengan cara menawarkan produk kepada alumni melalui website dan pameran. Ketiga, memberitahu kelebihan-kelebihan KBIH Bryan Makah melalui pameran dengan video perjalanan jemaah dari tahun ke tahun, melalui pelayanan dan bimbingan KBIH Bryan Makkah.


(2)

100

agar kegiatan promosi tetap berjalan lancar, efektif dan pada akhirnya tujuan perusahaan tercapai. Pertama, sifat pasar, target pasar dan target sasaran tidak ada batasan. Kedua, produk yang dihasilkan berupa jasa pelayanan dan bimbingan. Ketiga, daur hidup produk, untuk pengenalan semua produk baru pada jamaah, yang ditekankan pada browsur yang dibagikan waktu pameran dan ceramah-ceramah pembimbing waktu mengisi acara. Keempat, dana yang tersedia, melakukan kerja sama dengan media yang dijadikan media promosi, seperti radio El-victor dan majalah Nurani.

B. Saran dan Rekomendasi

Dari pembahasan serta kesimpulan yang ada maka penulis dapat memberikan masukan atau saran kepada KBIH Bryan Makkah Surabaya yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan data, promosi melalui media bagi KBIH Bryan makkah tidak begitu penting dalam usaha meningkatkan jumlah jemaah. Akan tetapi pada tahun-tahun berikutnya KBIH Bryan Makkah tetap melakukan promosi melalui media.

2. Sebaiknya KBIH Bryan Makkah Surabaya melakukan kegiatan pemberian hadiah yang menarik kepada jemaah selain buku panduan, buku kenang-kenangan dan lain-lain.

3. Sebaiknya KBIH Bryan Makkah Surabaya harus bisa memperkirakan kemunculan dari produk pesaing sehingga bisa memberikan strategi produk yang bagus agar dapat berkompetisi dengan pesaing, sehingga


(3)

101

produk KBIH Bryan Makkah Surabaya tidak kalah dengan produk KBIH yang lain.

C. Keterbatasan Peneliti

Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi waktu. Peneliti merasa kesulitan dalam menemui pengurus KBIH Bryan Makkah Surabaya karena tidak bisa menyesuaikan waktu antara peneliti dan pengurus. Sehingga durasi pertemuan untuk melakukan proses wawancara dirasa masih kurang. Padahal kunci utama didalam penelitian ini adalah pengurus KBIH Bryan Makkah.

2. Penelitian ini dirasa kurang bisa maksimal karena peneliti tidak bisa mendapat akses data yang lebih, mengingat sifat organisasi yang sangat tertutup, terutama dalam hal dokumen resmi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur`an., surat Ali Imron ayat 97. Al-Qur’an surat Al-Jumu’ah, ayat 10. Al-Qur’an, surat An-Najm, ayat 24-25. Al-Qur’an, surat At-Taubah ayat 119.

Anam, S, Hakim, A, K, dkk,. 2013, Manajemen Pemasaran, CV. Mitra Media Nusantara, Surabaya.

Anggipora, M, P,. 1999, Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Anoraga, P., 1997, Manajemen Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta.

Anwar, M, A., 2010, “Penerapan Bauran Promosi untuk Produk Outdoor Furniture pada CV. Nova Furniture di Boyolali”, Skripsi, Prodi D3 Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Arikunto, S,. 1998, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Renika Cipta, Jakarta.

Asri, M, S, W,. 1991, Marketing, UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.

Bungin, B,. 2001, Metodologi Penelitian Sosial, Airlangga University Press, Surabaya.

Bungin, B,. 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Kencana, Jakarta. Bungin, B,. 2011, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya, Prenada Media Group, Jakarta.

Furhan, A,. 1982, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.

Gunara, T, & Sudibyo, U, H,. 2007, Marketing Muhammad, Madani Prima, Bandung.

Harahap, S, S,. 2011, Etika Bisnis Islam, Salemba Empat, Jakarta. Kismono G., 2008, Bisnis Pengantar, BPFE, Yogyakarta.


(5)

Kotler, P,. 1989, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan Dan Pengendalian Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Kotler, P., 1993, Manajemen Pemasaran, terj. Adi Zakaria Afiff, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Kotler, P,. 1997, Marketing Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Kotler, P,. 1998, Manajemen Pemasaran Jilid 2, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, P., yang dikutip oleh Anggipora, M, P., 1999, Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Loflan yang dikutip oleh Idrus, M,. 2009, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Erlangga, Jakarta.

Sarwono, J,. 2006, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Miles & Huberman, yang dikutip oleh Sugiono,. 2007, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Moleong, L, J,. 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Perdana, A, Z, A., 2010, “Penerapan Bauran Promosi dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah pada Asuransi Bumi Putra Syariah Surakarta”, Skripsi, Prodi Diploma III, Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Rochimi, A., 2000, Segala Hal Tentang Haji dan Umroh, Airlangga, Bandung. Sugiyono,. 2010, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Suprayitno, R., 2014, “Penerapan Bauran Promosi pada Distro D&D Genteng

Kabupaten Banyuwangi”, Skripsi, Prodi Ilmu Administrasi Niaga,

Jurusan Ilmu Adminstrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember.

Suryani, T., 2010. “Strategi Pemasaran KBIH Rohmatul Ummah An-Nadhliyah

Sidoarjo”, Skripsi, Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah IAIN

Sunan Ampel Surabaya.

Sutisna., 2002, Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Rosdakarya, Bandung.

Sunyoto, D., 2015, Prilaku Konsumen Dan Pemasaran, CAPS, Yogyakarta. Stanton, Etzel & Walker, yang dikutip oleh Sunyoto, D,. 2015, Prilaku Konsumen


(6)

Swastha, B., yang dikutip oleh Anggipora, M, P,. 1999, Dasar-dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Swastha, B., dan Irawan, 1997, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty offset, Yogyakarta.

Tjiptono, F., 2006, Pemasaran Jasa, Bayu Media, Malang. Tjiptono, F., 2008, Strategi Pemasaran, ANDI, Yogyakarta.