BAB 6 ANALISA BIAYA
– VOLUME – LABA
Analisa biaya-volume-laba cost volume profit analysis menyajikan informasi kepada manajemen tentang dampak perubahan biaya, pendapatan, volume dan bauran
produk terhadap laba. Analisis CVP berfokus pada hubungan biaya-volume-laba dan dampak dari pola perilaku biaya terhadap pengambilan keputusan. Pemahaman
terhadap pola perilaku biaya perusahaan akan mempermudah pengambilan keputusan manajemen dalam hal penetapan harga produk, penerimaaanpenolakan pesanan,
analisis penghematan biaya, dan promosi atas lini produk yang lebih menguntungkan.
Titik Impas BEP dalam Unit
Salah satu bentuk analisis CVP yang populer adalah perhitungan titik impas perusahaan. Titik impas Break Even Point BEP adalah suatu titik yang
menunjukkan volume pendapatan yang tidak menimbulkan laba atau rugi. Pada saat BEP, pendapatan total sama dengan biaya total sehingga besarnya laba sama dengan
nol. Analisis impas membuat perusahaan menelaah pola perilaku biaya tetap dan biaya variabel.
1. Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis Biaya-Volume-Laba
Untuk bisa menentukan jumlah produk yang harus dijual untuk mencapai titik impas, maka kita bisa berfokus pada laba operasi, yaitu laba yang berasal dari
operasi normal perusahaan. Yang harus kita lakukan adalah: 1 menentukan pengertian unit dan 2 memisahkan biaya antara komponen biaya tetap dan biaya
variabelnya. Laba operasional
= pendapatan penjualan – biaya variabel – biaya tetap
Laba operasional = harga x unit terjual
– biaya variabel x unit terjual – biaya tetap total
Dengan menetapkan nilai nol pada laba operasional, memasukkan biaya variabel dan biaya total tetap, serta menyelesaikan persamaan di atas, maka kita
akan dapat menemukan jumlah unit yang harus terjual pada BEP.
Contoh: Penjualan 1.000 x Rp 3.000
Rp3.000.000 Biaya variabel 1.000 x Rp1800
1.800.000 Marjin kontribusi
1.200.000 Biaya tetap
720.000 Laba operasi
Rp480.000 Jika X adalah unit yang dijual pada titik impas, maka persamaan laba operasinya
adalah: 0 = 3.000X
– 1.800 X – 660.000 1.200X = 720.000
X = 600 Jadi titik impas tercapai pada penjualan sebanyak 600 unit produk. Hal ini juga
dapat dibuktikan dari perhitungan berikut ini: Penjualan 600 x Rp 3.000
Rp1.800.000 Biaya variabel 600 x Rp1.800
1.080.000 Marjin kontribusi
720.000 Biaya tetap
720.000 Laba operasi
Rp 0
2. Cara Pintas Menghitung BEP
Mengingat bahwa persamaan CVP diturunkan dari laporan rugi laba berbasis variabel costing, maka kita dapat menghitung jumlah unit dalam BEP secara lebih
cepat dengan berfokus pada marjin kontribusi contribution margin. Marjin kontribusi diperoleh dari pendapatan penjualan dikurangi biaya variabel total.
Marjin kontribusi merupakan hasil penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba, yang dapat dinyatakan dalam total, dalam jumlah per
unit, atau sebagai persentase. Pada kondisi BEP, marjin kontribusi sama dengan biaya tetap.
Jumlah unit BEP = biaya tetapmarjin kontribusi per unit Dengan menggunakan contoh diatas, maka;
Jumlah unit pada titik impas = Rp720.000Rp3.000 – Rp1.800 = 600
3. Penjualan Dalam Unit Untuk Mencapai Target Laba