Nilai-nilai Islam dalam Tradiai Rokat Praoh Kesellem

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ش أ ع ج ث غ ا أ ء أ ص خ ح ِ ج ش خ ش ش ج جأ ص خ Nama arwah yang dikirimi hadiah tahlil ح ح ح ه ـــــــ ه حأ ه حأ ح ل أ ه ه ا ا ح ح ه ـــــــ غ ش خ ش عأ ش ِ ف ثـ ش ح ح ح ل أ ه ه ا ا ح ح ه ـــــــ عأ ص ف ش ج ح ل أ ه ه ا ا ح ٰ ح ه ٰ ح ِ ل ح ِ ِ ح أ . ا ع غ غ ع ِ أ ص . ح ح ه ا غ . ف ا خا أ أ . ع . ا ه ح ح ا ا ح . ح خأ ا ح ا ف . ا خ أ ِ ا ع ع ش أ ف ظ ح ا أ ع ء ش ا ع ء ش ط ح ا ِ ح أ أ ف أ ف ف ل . ظِ ء ش غ ف ه digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id . ء ش ع ه .ء ش ِ ل ٌ . أ غ ِ أ ِ حأ ا ئا ا . ِطخأ أ خ ا ع ِ ا ص ع ح ا ا ح ا ع ح ح غ ع ع x ۷ . ف ع ف ا أ ح ح أ ح ح ح أ ح x ۷ أ ع ه ح ط أ ج ع ه . ج ح ع ص أ أ ع ئا ه . ط . ع ح ا ِ أ ع ا فأ ص أ ع . ح أ . ِ ع غ . ف غ ع ح ا ح ش ِ أ ع ا فأ ص أ ع ح أ غ . ِ ف غ ع ع ح ا ج ِ أ ع ا فأ ص أ ع . ح أ ِ . ف غ ع غ . ِ ه ح . ِ جأ ه حصأ ع ِ ه ِ ِ ِ ل ا ا حا . ظِ ظِ ه غ أ x ۷ ا ِ ٌ ح ه ا ا ج ٌ ح ه ا ا أ ع ف فأ ٌ ح ه ا , ه ا ا x ه ا ا ه ا ا ه ح ه ا ا ع ص أ ح ع ص أ x digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ع ص ح ع ص أ ه ح ح ه ح ظِ x حص ع ح ح ع ص أ حص ع ح ح ع ص أ ح ع ص أ ح . ِ جأ حص ع ح ِلْيلْهتْءاعد ِ ل ح . ح ح ه . ج ط ش ل عأ ح ش ح . ج اج غ ح . ئف ِ ف ح ، ع . ط ظع ع ص . ا ف ح ع ص . خ ف ح ع ص عا ءا ف ح ع ص . ح ف ح . أ ص ِج ح ع ص ح ظِ آ ص ش ح ص ع ه ص ح ج ع ه ص ح ا عأ ِ ش ح ء أ خ ع ح ء ش ء ا ، ِ ء ِ ِ ح ص خ ئا ِ ه ف ج ع ج ع خ ش ع ه ا ج . 2. Nilai Dakwah. Kewajiban berdakwah menjadi bagian yang sangat penting bagi kalangan ulama mengingat mereka pewaris para Nabi, dan ajaran Islam tidak akan berkembang tanpa jalan dakwah. Allah berfirman: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ء ل ع ف ِ أ ج خأ أ خ أ ث أ خ “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik, tetapi mayoritas mereka itu adalah orang- orang yang fasik.” 47 3. Nilai Solidaritas Silaturrahim. Nilai ukhwah Islamiah dalam Tradisi Rokat Praoh Kesellem. Dalam masyarakat Mandangin, Rokat Praoh Kesellem memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berkumpulnya masyarakat dengan berdoa bersama dan doa tersebut yaitu: غ ع ج ش أ ئ غ ف ِ أ . أ ء حأ “Ya Allah ampunilah untuk kami dosa-dosa kami, dosa para guru kami dan dosa semua orang Islam laki-laki maupun perempuan, mukmin laki-laki maupun perempuan, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Ya Allah sesungguhnya kami mohon ampun kepeda-Mu petunjuk, kebenar an, ketakwaan, kehormatan diri dan kekayaan”. فأ أ ِ ج ج اص ح ع ص ج ح ع ج ِف . ع ج ط ع ج غ أ غ ج ع ع . ِ ح ف 47 al-Q ur‟an, 3 Ali „imran: 110. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id “Ya Allah limpahkan rahmat karunia-Mu kepada junjungan kita Nabi Muhammad, rahmat karunia yang menyelamatkan kita dari segala hal yang menekutkan dan membinasakan, rahmat karunia yang dapat menyampaikan segala kebutuhan, yang menyucikan segala kejahatan, yang mengangkat kami disisi-Mu ke derajat yang tinggi, yang menyampaikan kami ketujuan dari segala macam kebijakan baik dalam hidup maupun sesudah mati”. جِ ج ِ ح ِ أ غ ِ ج “ Ya Allah kami berlindung kepada-Mu dari segala kerisauan dan kesedihan, dan kami berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan kikir, dan kami berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan kami berlindung kepada-Mu dari lilit hutang dan paksaan orang- orang”. ، ف ِ أ ، ج خأف أ ف أ ، أفء ف أ أ ح ح أ ح ، ف ِ ، طف ح “ Ya Allah kalau rizki kami berada di langit, maka turunkanlah, dan kalau didalam bumi, maka keluarkanlah, dan jika sulit, mudahkanlah, apabila rizki kami itu haram, maka bersihkanlah dengan ke-Haq-an kekuasaan- Mu wahai Dzat yang maha penyayang”. Sebelum tumpeng dihanyutkan serta dilengkapi perahu kecil yang muat untuk menampung tumpeng dan makanan yang sudah di siapkan oleh digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id masyarakat setempat untuk dihanyutkan ke laut, dan masyarakat menyaksikan peristiwa tersebut hingga perahu yang memuat makanan atau sesajen tersebut tenggelam. Kegiatan itu merupakan momentum yang mempunyai makna penghargaan bagi masyarakat dan juga bermakna mengadakan silaturrahim serta mengikatkan kuatnya persaudaraan antara mereka. Dalam setiap pelaksanaan rokat, mayarakat Mandangin mayoritas masyarakat yang hadir dalam tradisi tersebut, mulai dari anak-anak sama orang yang sudah lanjut usia. Keterlibatan anak-anak tidak hanya ekpresi senang untuk ikut meramaikan acara ritual tersebut, tetapi ini untuk membina dan mentrangenerasi formasikan nilai-nilai positif kegenerasi muda untuk melatih generasi merasakan tanggung jawab yang besar sebagai penerasi penerus dalam melestarikan dan mewarikan tradisi ke anak cucu mereka. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C. Respon Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Tradisi Rokat Praoh

Kesellem di Pulau Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama. 48 Pada dasarnya setiap kebudayaan yang muncul dalam suatu masyarakat pasti akan terus bertahan dan berkembang, hal ini disebabkan karena masyarakat masih menganggap bahwa kebudayaan tersebut masih mempunyai nilai-nilai yang baik dan sakral. Sehingga untuk mengubah atau mengganti suatu kebudayaan yang sudah melekat dalam jiwa suatu masyarakat, karena itu ia menjadi sebuah tradisi, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Dalam masyarakat tersebut manusia selalu memperoleh kecakapan, pengetahuan-pengetahuan baru, sehingga penimbunan itu dalam keadaan yang sehat dan selalu bertambah isinya. Memang kebudayaan itu bersifat comulatif, bertimbun. Dapat diibaratkan manusia adalah sumber kebudayaan, dan masyarakat adalah danau besar, di mana air dari sumber- sumber itu mengalir dan tertampung. Manusia mengambil air dari danau itu. Maka d apatlah dikatakan manusia itu “ambil air berpikulan air”, sehingga tidaklah habis air dalam danau itu, melainkan bertambah banyak karena selalu ditambah oleh orang yang mengambil air itu. Jadi erat sekali 48 Joko Tri Prasetya, Ilmu Budaya Dasar Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991, 36. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan. Kebudayaan tidak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat, dan eksistensi masyarakat itu hanya dapat dimungkinkan oleh adanya kebudayaan. Masyarakat tidak dapat dipisahkan dari pada manusia, karena hanya manusia saja yang hidup bermasyarakat yaitu hidup bersama-sama dengan manusia lain dan saling memandang sebagai penanggung kewajiban dan hak. Sebaliknya manusia pun tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Seorang manusia yang tidak pernah mengalami hidup bermasyarakat, tidak dapat menunaikan bakat-bakat manusianya yaitu mencapai kebudayaan. Dengan kata lain di mana orang hidup bermasyarakat, pasti akan timbul kebudayaan. Adanya kebudayaan di dalam masyarakat itu merupakan bantuan yang besar sekali pada individu-individu, baik sejak pemulaan adanya masyarakat sampai kini, di dalam melatih dirinya memperoleh dunianya yang baru. Dari setiap generasi manusia , tidak lagi memulai dan menggali yang baru, tetapi menyempurnakan bahan-bahan yang lama menjadi yang baru dengan berbagai macam cara, kemudian sebagai anggota generasi yang baru itu telah menjadi kewajiban meneruskan ke generasi selanjutnya segala apa yang mereka telah pelajari dari masa lampau dan apa yang mereka sendiri telah tambahkan pada keseluruhan aspek kebudayaan itu. Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah di dalam bertindak dan berfikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dari sebab itulah kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dengan individu dan masyarakat. Akhirnya di mana manusia hidup bermasyarakat di sanalah ada kebudayaan. Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai wujud yang mencakup antara gagasan atau ide, kelakuan, dan hasil kelakuan. Kebudayaan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat, lebih lanjut, dilihat dalam persepektif Taksonomik yaitu kebudayaan dilihat dari unsur-unsur universal adalah masing-masing terdiri atas unsur yang lebih kecil dan yang lebih kecil lagi, yang dinamakan sebagai trais dan items. Dalam hal ini kebudayaan dilihat sebagai sebuah yang berdiri terlepas dari keberadaan pelakunya ataupun terealisasi dari fungsi dalam struktur kehidupan manusia. Dalam budaya Madura, tradisi memang memiliki akar yang sangat kuat bagi kalangan masyarakat sekitar. Bahkan, tradisi itu dianggap sebagai simbol keselamatan dan keberkahan dari tuhan sehingga perlu dilestarikan eksistensinya. 49 Sebagai sebuah warisan sejarah, sebuah tradisi ritual tidak bisa lepas dari kepercayaan masyarakat sebelumnya yang sudah mengenal upacara-upacara keagamaan yang bersifat mistis- religius. Di antara banyaknya tradisi yang ada di Madura salah satunya yaitu tradisi Praoh Kesellem yang ada di Mandangin. Rokat Praoh Kesellem yaitu upacara masyarakat nelayan untuk menyelamatkan nelayan dari bahaya-bahaya yang mungkin akan dihadapi ketika melaut dan dapat 49 Hamdi, Wawancara, Pulau Mandangin, 21 September 2015. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memberikan hasil tangkapan ikan yang banyak. Tradisi tersebut dilakukan lima tahun selaki secara besar-besaran oleh masyarakat di sana, terkadang tradisi tersebut tidak hanya dilaksanakan pada lima tahun saja, tetapi tradisi tersebut dilaksanakan pada saat terjadi bencana yang menimpa para nelayan atau diantara mereka dirasuki oleh makhluk halus atau Penjaga Laut. Menurut salah satu masyarakat di Mandangin yang sudah di wawancarai bernama Supar mengatakan “ menurut saya tradisi Praoh Kesellem tersebut masih dalam garis-garis Islam dan tidak ada penyimpangan secara aqidah. Jadi tradisi Praoh kesellem masih layak dikatakan sebagai tradisi Islam dan perlu untuk di lestarikan, dan saya yakin mayoritas masyarakat Mandangin juga sependapat dengan apa yang saya katakan. Terbukti setiap lima tahun sekali tradisi tersebut tetap diadakan dan ramai oleh masyarakat Mandangin, rela meluangkan waktunya untuk menikmati tradisi tersebut. Bahkan semakin lama masyarakat yang memeriahkan tradisi Praoh Kesellem semakin ramai. Yang terpenting tradisi tersebut tidak menyimpang dari koridor syariat Islam. 50 50 Supar, wawancara,Pulau Mandangin, 20 September 2015.