Permasalahan Mitra Solusi yang Ditawarkan

Bidang Studi di Sekolah Dasar. Oleh karena itu, dilakukan penelitian Tahap III tahun 2011, yakni implementasi atau diseminasi model untuk subjek yang luas dan bervariasi karakteristiknya, yang terdiri dari sekolah dasar negeri dan swasta kategori baik dan kurang di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasilnya akan dijadikan dasar penyusunan usulan kebijakan dalam bidang pendidikan karakter kepada Dinas Pendidikan Provinsi DIY. Selanjutnya setelah diadakan pembahasan di tingkat daerah, akan diajukan usulan kebijakan ke Kementrian Pendidikan Nasional guna pengimplementasian model pendidikan karakter secara nasional. Demikan pula melalui pendanaan ini dimajukan proposal untuk melakukan diseminasi model pendidikan karakter terintegrasi dan pengembangan kultur sekolah di SMP di tiga desa Kecamatan Depok Kabupaten Sleman DIY yang belum terjangkau dalam diseminasi sebelumnya melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat yang akan di fasilitasi FMIPA UNY ini.

B. Permasalahan Mitra

1. Peggunaan kurikulum yang sarat beban memberatkan subjek didik dan peran guru kurang memberi efek nyata dalam memfasilitasi pengembangan potensi subjek didik. Hal ini berdampak pada sukarnya lembaga pendidikan, termasuk di SMP, menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan berkarakter mulia. 2. Diperlukan strategi khusus untuk mengatasi salah satu persoalan dunia pendidikan melalui desain pembelajaran dalam bentuk strategi yang tepat dan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. 3. Tim peneliti termasuk pengusul UNY telah berhasil mengembangkan Model dan Pedoman Implementasi Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran dan Pengembangan Kultur Sekolah yang dapat dianggap sebagai salah satu strategi yang tepat dan dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. 4. Perlu diseminasi Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran dan Membangun Kultur Sekolah bagi para guru IPA dan kepala SMP sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma PT oleh UNY melalui kegiatan pelatihan tentang Implementasi keduan Model tersebut. Page 7

C. Solusi yang Ditawarkan

Untuk menyelesaikan permasalahan di atas ‘’Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran dan Membangun Kultur Sekolah bagi para Guru Kelas dan Kepala SD’’ yang telah dihasilkan dari penelitian selama 3 tahun dari Hibah Pasca Sarjana 2009 sd. 2011 perlu disebarluaskan kepada eksternal stakeholders baik di tingkat SD maupun di tingkat SMP ini. Kegiatan penyebarluasan model ini direncanakan melalui kegiatan Semiloka dengan beberapa langkah solusi sebagai berikut. 1. Seminar tentang pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran dan Membangun Kultur Sekolah bagi para Guru IPA dan Kepala SMP. 2. Seminar ini diikuti oleh 18 peserta guru IPA dan 6 kepala sekolah dari 6 SMP Negeri di 3 desa Kecamatan Depok Kabupaten Sleman DIY. Peserta guru dan kepala sekolah dari masing-masing menyertakan 3 guru kelas 7,8,dan 9, serta seorang kepala sekolah. 3. Seminar dilaksanakan dengan menghadirkan para pengembang model ini dari bidang keahlian Pendidikan IPA. Peserta guru dan kepala sekolah berpartisipasi dalam kegiatan program ini selama 2 hari dengan durasi waktu sekitar 6 jam, yaitu 3 jam mangikuti seminar dan 3 jam lokakarya dalam mengembangkan model pembelajaran berbasis karakter. Sehingga melalui seminar dan lokakarya ini produk yang dihasilkan oleh seluruh peserta guru berupa seperangkat model pembelajaran IPA yang memuat Silabus dan RPP berbasis karakter dan para Kepala Sekolah berupa program pengembangan kultur sekolah.

D. Target Luaran