óô õö÷øùúùûü ý
øùûþùÿ ü
û û þ
ý ú û
ý ûý
ù ù þ
û ÿ
û õ
ÿ ü
û û
ú ý
û ý
õ úùú
øý úý
ý û
ý ô
F. Manfaat Penelitian
û ú
û þ ý
ø û
ü ù ù
ÿ ÷ û
ü ùú ùÿ ÷
ùû ùÿ
ùü ý
û øùûùÿý úý
û ýûý
ÿ ô
ù þ
ý ü
ÿ ü
ú ü
÷ù ýû ö
÷ ü
ý ûý
øùû ý
ý û
úù ø
ùú û
ûý ù
ü ù ü ý
ùûþ û
ö÷øùúùûü ýû ô
ô ù
þ ý
ü ÿ
ü ú
ü ÷ ù
ýû ö ÷
ü ý þ
ý ûý
ù úùûú
û þ ö÷
øùú ùûü
ý øùûþùÿ
ü û
ø ü
ûþ ý úù
ø û
ÿ ÷
øö ü ùü
ø ö ü
ý û
þ ýÿ
û ô ô
ù þ
ý ü
øùû þù ÷ ûþ
û ý
ÿ ÷ ý
÷ øÿ ù ÷ùûú
ü ý ü ùü
ý ù
û þ
û ùú
û ø
ü ù
ô ô
ø ú
÷ùû ý
û ÷
ü û
ù ø
øý õ
ú ùûú û þ
÷ ú ù
ý û
ùúù ÷øýÿ
û ø
ú ù û þ
ý ú û
ûý ù
ô óô
ÿ ü
ú ø
÷ ùûý ûþ
ú û
Link and Match
ûú øý
ü ù ö
ÿ ùûþ
û ûý
ù ô
ô ø
ú ÷
ùû ý
û ÷
ü û
ùø úùû ú
ûþ ùÿ ù
ûü ý
job sheet
øùûþùÿ ü
û û
ö ü
ù ùú
øùûþùÿ ü
û õ
ùûþ û
ùú û
ûý ù
ü ù þ
ý øùö
÷ û
ûú ù
ÿ ü ý
û ø ù
ý û
ý ÿ ÷ô
ô ø
ú ÷ùûýû þ
ú û
ÿý ú ü
ÿÿ ü û
õ ü
ù ý ûþþ
ûý ù
÷ ùû
ø ú
û ú ù
û þ
ù û þ
úù ÷
øý ÿ û
ü ý
ø ù
ô
13
J
i
+
u st
, -
e n
.
i
.
ik
+
e ju
ru
+
endidikan kej
010 2
n adalah pendidikan kh
03 03 4
ang p
1
og
1
am
5
p
1
og
1
amn
4
a a
6
a ma
6
e
1
i pelaja
1
ann
4
a dipilih
76 08 3
9
apap
7 4
ang
6
e
1 6
a
1
ik
76 08
mempe
1 3
9
apkan di
1
i beke
1
ja
3
endi
1
i
:
a
6
a
76 08
beke
1
ja
3
ebagai bagian da
1
i
3 0 26 0
g
10
p ke
1
ja
;
oeha
1 6
o
: = ??= AB
C
al
3 D
nada j ga
di
7 E
kapkan oleh
08 2
m
6
o
; =?? FG A
4
ang men
4
eb
6
kan bah
H
a pendidikan kej
010 2
n mencak
I 3
D
m
2
p
1
og
1
am pendidikan
4
ang be
1 6
J 0 2
n
76 08
memban
6
anak didik mengembangkan po
6
en
3 9
n
4
a ke a
1
ah
3 26
peke
1
jaan a
6
a ka
1
ie
1 B
K
engan demikian pendidikan kej
01 0
an men
4
iapkan anak didikn
4
a
76 08 3
9
ap mema
3 08 9
d
79
a ke
1
ja
B L
ebih lanj
6 08
2
m
6
o
;=?? MNA
menjela
3 8 2
n bah
H
a ka
1
ena
3 9
fa
6
pendidikan kej
01 2
n
76 08
pe
1 3
9
apan pen
4
ediaan
6
enaga ke
1
ja
:
maka dengan
3 D
ndi
1
in
4
a o
1
ien
6
a
3
i pendidikan kej
010 2
n adalah
6
e
1 6 0
J
pada o
6
p
0 6
a
6
a l
0O 03 2
nn
4
a
B K
a
1
i be
1
bagai penge
1 6
ian
6
en
6
ang pendidikan di a
6
a
3 :
maka pendidikan kej
01
an dapa
6
dia
1 6
ikan
3 D
bagai p
1
og
1
am pendidikan
4
ang be
1 6
J 0 2
n
76 0
k memban
6 0
anak didik mengembangkan po
6
en
3
in
4
a baik
76 08
beke
1
ja
3 D
ndi
1
i ma
I 0 7
3 D
bagai bagian da
1
i g
1 I
8
e
1
ja di d
79
a ke
1
ja
B P
ebe
1
ha
3 9
lan pendidikan kej
010 2
n
6
idak han
4
a diliha
6
da
1
i ban
4
akn
4
a l
0O 03 2
n
4
ang diha
3 9
lkan
6
e
6
api lebih diliha
6
penampilan
Q
performance
R
a
S
a
T
kecakapan l
T U TV
W
n dalam d
T XY
a ke
Z
ja
[ \
ebagaimana di
T X ]
kapkan
\ T
W
m
S
o
Q_`aab cd R
bah
e
a kebe
Z
ha
V Y
lan belaja
Z f
ang be
Z Tg
a kel
T U
TV W
n da
Z
i
V
ekolah kej
TZ T
W
n adalah
S T
h T W
n
S
e
Z
minal
i V
j
dangkan kebe
Z
ha
V Y
lan p
Z
og
Z
am
V j
ca
Z
a
S T
XS
a
V
be
Z
o
Z
ien
S
a
V Y
kepada penampilan pa
Z
a l
T U
TV W
nn
f
a kelak di lapangan ke
Z
ja
[ k
n
S T
i
S T
pendidikan kej
TZT W
n ha
ZTV
menekankan pen
f
e
V T W
ian anak didik dengan jeni
V
peke
Z
jaan
f
ang ada di lapangan ke
Z
ja
[ \
lm
me
ZTg W
kan bagian da
Z
i pendidikan kej
TZT W
n
[ k
ndang
nT XoW
ng nomo
Z pq
S
ah
T X
pqq d S
en
S
ang
\
i
V S
em
r
endidikan
s
a
V Y
onal men
f
eb
T S
kan bah
e
a
\ lm
me
ZTg W
kan pendidikan menengah
f
ang mempe
ZV Y
apkan pe
V j Z
S
a didik
S
e
ZT S
ama
T XS T
beke
Z
ja dalam bidang
S
e
Z S
en
S T[
t T h
T W
n pendidikan
S
ingka
S V
WS T
W
n pendidikan
T XS T
\ l
m
adalah meningka
S
kan kece
Z
da
V W
n
i
penge
S
ah
T
an kep
Z
ibadian
i
akhlak m
T U
ia
i V
j Z S
a ke
S
e
Z
ampilan
T XS T
hid
Tg
mandi
Z
i dan mengik
T S
i pendidikan lebih lanj
T S
V jV T
W
i dengan kej
TZT W
nn
f
a
Qu lT
U f
a
V
a
i pqq `b _
v ` R[
l j
n
TZ T
S w
ema
Z x
amalik
Q pqq `b_d
pR S T
h T
W
n
\ lm
adalah men
f
iapkan
V Y
V e
a
yS
ama
S
ann
f
a
T XS T
b
a
[ l
j
ma
V T Y
lapangan ke
Z
ja
V j
Z S
a dapa
S
mengembangkan
V Y
kap p
Z
ofe
V Y
onal
[
b
[ l
W
mp
T
memilih ka
Z
ie
Zi
memp
T X
f
ai kompe
S
en
V Y
dan mamp
T
mengembangkan di
Z
i
[
c
[ l
j
njadi
S
enaga ke
Z
ja
S
ingka
S
menengah
T XS
T
memen
T zY
keb
T S T
zW
n
TV W
ha dan ind
TV S Z
i pada
V
aa
S
ini ma
TgT X
oY
ma
V W
f
ang akan da
S
ang
[
d
[ l
j
njadi
e
a
Z
ga
f
ang p
Z
od
T S
if
i W
dap
S
if dan k
Z
ea
S
if
[
{
e
| }~
i dengan
} }~
n
{
di a
a
|
maka l
} }| ~
n
{
diha
apkan dapa
memen
}
fo
ma
|
enaga ke
ja
ingka
menengah
ang dib
} }~
n oleh d
}
a ke
ja
} }| ~
n
{
di
}
}
memiliki kompe
en
|
keahlian
| | }~
i dengan keb
}
}~
n d
}
a ke
ja
n
}
i
}
dipe
l
}~
n
| }~
} |
|
em pendidikan
ang baik
|
e
a did
}}
g k
}
ik
} }
{
ang
ele
~
n dengan keb
}
}~
n d
}
a ke
ja
2
u rik
u lu
m
n
e fin
isi
m
u rik
u lu
m
}
ik
} }
me
}¡~
kan bagian
ang
idak
e
pi
| ~
hkan dengan p
o
| |
pendidikan
¢
e
dapa
bebe
apa penge
ian k
}
ik
} }
ang dikem
}~
kan oleh pa
a ahli k
}
ik
}}
}
ik
}}
men
}
}
pandangan lama a
a
}
adi
|
onal me
}¡~
kan
|
j
}
mlah ma
a pelaja
an
ang ha
}|
di
emp
}
oleh m
}
id
} }
mempe
oleh ijazah Oemar Hamalik, 2009:3. Pengertian ini memandang bahwa kurikulum
terdiri dari mata pelajaran dan tujuan untuk mempelajari pelajaran adalah untuk memperoleh ijazah. Pandangan modern mengenai
kurikulum dikemukakan oleh Romine yang dikutip oleh Oemar Hamalik 2009:4 sebagai berikut:
Curruculum is interpreted to mean all of the organized courses, activities, and experiences which pupils have under direction
of the scool, weather in the classroom or not .
Pengertian ini memberikan tafsiran yang luas terhadap kurikulum. Kurikulum bukan hanya terdiri atas mata pelajaran
courses tetapi meliputi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah. Sesuai pandangan ini berbagai
kegiatan di luar kelas ekstrakurikuler sudah tercakup dalam pengertian kurikulum ini.
Masih terdapat berbagai pengertian lain mengenai definisi kurikulum seperti yang dikemukakan oleh Glen Hass 1993:3 sebagai
berikut: The curriculum is all of the experiences that individual
learners have in a program of education whose purpose is to achieve broad goals and related specific objectives, which is planned in terms
of a framework of theory and research or past and present professional practice.
Selain pengertian yang telah dikemukakan di atas, Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 mendefinisikan
kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari berbagai pengertian tentang kurikulum yang
telah diungkapkan di atas maka kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat rencana yang mengatur mengenai tujuan, isi, bahan dan
cara melaksanakan semua kegiatan yang menjadi tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam menyusun kurikulum, sangatlah tergantung pada asas organisatoris, yakni bentuk penyajian bahan pelajaran atau organisasi
kurikulum. Abdullah Idi 2007:141 mengelompokkan organisasi
kurikulum yang dikenal juga dengan sebutan jenis-jenis kurikulum atau tipe-tipe kurikulum menjadi empat macam, yaitu:
1 Separated-Subject curriculum Separated-subject curriculum yaitu kurikulum yang terdiri atas
mata pelajaran yang terpisah-pisah, terlepas dan tidak mempunyai kaitan sama sekali sehingga banyak jenis mata pelajaran menjadi
sempit ruang lingkupnya. 2 Correlated curriculum
Correlated curriculum adalah suatu bentuk kurikulum yang menunjukkan suatu hubungan antara satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran lainnya, tetapi tetap memperhatikan ciri atau karakteristik tiap bidang studi tersebut.
3 Broad field curriculum Broad
field curriculum
adalah bentuk
kurikulum yang
menghilangkan atau menghapus batas masing-masing mata pelajaran, kemudian menyatukan atau menggabungkan mata
pelajaran yang berhubungan erat itu. 4 Integrated curriculum
Integrated curriculum adalah kurikulum yang menyajikan bahan pelajaran secara unit dan keseluruhan tanpa mengadakan batas-
batas antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya.
£ ¤ ¥¦§¦
¨
e n
yu su
n
¦© ª « ¬
plem e
n t
¦ ® ¯ ¦©
° ± ¦ ²
u
¦ ® ³
u rik
u lu
m
Kegiatan pengembangan
kurikulum dimulai
dengan perencanaan. Dalam menyusun perencanaan tersebut didahului oleh
ide-ide yang akan dituangkan dan dikembengkan dalam program Muhammad Zaini, 2009:17. Ide-ide tersebut berkenaan dengan
penentuan filosofi kurikulum, model kurikulum yang digunakan, pendekatan dan teori belajar yang digunakan, dan model evaluasi
pembelajaran yang dipilih. Ide-ide tersebut dapat berasal dari: 1 Visi yang dicanangkan
2 Kebutuhan siswa, masyarakat, pengguna lulusan stakeholder, dan kebutuhan untuk studi lanjut.
3 Hasil evaluasi kurikulum sebelumnya dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan jaman.
4 Pandangan-pandangan para ahlipakar berbagai bidang. 5 Kecenderungan era globalisasi yang menuntut seseorang harus
memiliki etos belajar sepanjang hayat, melek sosial, politik, ekonomi, budaya, dan teknologi.
Kelima hal di atas kemudian diramu sedemikian rupa untuk dikembangkan dalam program atau kurikulum sebagai dokumen yang
antara lain berisi informasi dan jenis dokumen yang akan dihasilkan, bentuk atau format silabus dan komponen-komponen kurikulum yang
harus dikembangkan. Segala sesuatu yang tertuang dalam dokumen
tersebut kemudian dikembangkan dan disosialisasikan dalam proses implementasinya.
Implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap
situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.
Implementasi kurikulum menurut Oemar Hamalik 2009:238 mencakup tiga kegiatan pokok,
yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi.
Pengembangan program
mencakup program
tahunan, semestercatur wulan, bulanan, mingguan, dan harian. Selain itu, ada
juga program bimbingan dan konseling atau program remedial. Kegiatan pokok yang ke dua adalah pelaksanaan pembelajaran. Pada
hakikatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik tersebut. Evaluasi proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum catur wulan
atau semester serta penilaian akhir formatif mencakup penilaian
keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi pelaksanaan kurikulum.
Dalam pengimplementasian kurikulum diperlukan komitmen semua pihak yang terlibat, dan didukung oleh kemampuan
professional seperti guru sebagai salah satu implementator kurikulum. Marsh sebagaimana dikutip oleh
Oemar Hamalik 2009:239 mengemukakan tiga
faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum, yaitu dukungan kepala sekolah, dukungan rekan sejawat
guru, dan dukungan internal di dalam kelas. Dari berbagai faktor tersebut, guru merupakan faktor penentu utama. Dengan kata lain,
keberhasilan implementasi kurikulum di sekolah sangat ditentukan oleh faktor guru, karena bagaimanapun baiknya sarana pendidikan,
jika guru tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, maka implementasi kurikulum tidak akan berhasil.
Kurikulum menuntut adanya evaluasi berkelanjutan mulai dari perencanaan planning, pelaksanaan implementating, hingga proses
evaluasi itu sendiri Muhammad Zaini, 2009:19. Evaluasi dan kurikulum merupakan dua disiplin yang memiliki hubungan sebab
akibat. Hubungan antara evaluasi dan kurikulum bersifat organis, dan prosesnya secara evolusioner Nana Syaodih, 2002:172.
Nana Syaodih 2002:173 menjelaskan bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus-menerus untuk
mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Jika evaluasi diadakan secara terus
menerus, mungkin
tidak perlu
kurikulum diganti
seluruhnya,akan tetapi dapat senantiasa diperbaiki dan disempurnakan serta disesuaikan dengan perkembangan zaman Nasution, 2006:88.
Komponen-komponen kurikulum yang dievaluasi juga sangat luas. Program evaluasi kurikulum tidak hanya mengevaluasi hasil belajar
siswa dan proses pembelajarannya, tetapi juga desain dan implementasi kurikulum, kemampuan dan unjuk kerja guru,
kemampuan dan kemajuan siswa, sarana, fasilitas dan sumber-sumber belajar, dan lain-lain.
Tyler seperti yang dikutip Muhammad Zaini 2009:144 berpendapat bahwa evaluasi kurikulum pada dasarnya adalah suatu
proses untuk mengecek keberlakuan kurikulum yang harus diterapkan dalam empat tahap. Tahap pertama adalah evaluasi terhadap tujuan
pembelajaran, tahap kedua adalah evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum atau proses pembelajaran yang meliputi metode, media dan
evaluasi pembelajaran, ketiga adalah evaluasi terhadap efektifitas, baik efektifitas waktu,tenaga dan biaya, serta tahap keempat adalah
evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai. Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam
penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi
kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan
pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan
pengembangan model kurikulum yang digunakan. Oemar Hamalik 2009:262 mengelompokkan evaluasi secara
personal menjadi evaluasi internal dan evaluasi eksternal. Evaluasi internal dilaksanakan oleh pengembang kurikulum, dan berhubunga
dengan model desain kurikulum yang bertujuan untuk memperbaiki proses pengembangan kurikulum. Tugasnya, terutama untuk
menegaskan apakah tujuan awal telah tercapai apa belum. Adapun evaluasi eksternal dilaksanakan oleh pihak selain pengembang
kurikulum, dengan cara tes dan observasi. Apabila dikategorikan secara sifat, terdapat dua macam
evaluasi, yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah proses ketika pengembang kurikulum memperoleh data untuk
memperbaiki dan merevisi kurikulum agar menjadi lebih efektif. Evaluasi dituntut dilakukan sejak awal dan sepanjang proses
pengembangan kurikulum. Adapun evaluasi sumatif bertujuan untuk memeriksa kurikulum, dan diadakan setelah pelaksanaan kurikulum
untuk memeriksa efisiensi secara keseluruhan.
´µ ¶
u rik
u lu
m
· ¸
¹º »
Fakultas Teknik UNY adalah salah satu fakultas yang ada di UNY mempunyai tugas melaksanakan tridharma perguruan tinggi
yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat. FT UNY menyelenggarakan dua jalur program pendidikan yaitu jenjang strata 1 S1 kependidikan dan
Program Diploma 3 D3 non-kependidikan. Dengan demikian FT UNY mempunyai Fungsi ganda
yaitu menyiapkan tenaga kependidikan dan non-kependidikan dalam bidang teknik dan
kejuruan yang dikelola secara terpadu dan sinergis. Lulusan program S1 Kependidikan adalah calon tenaga
kependidikan yang potensial di sekolah menengah kejuruan, pusdiklat, atau di perguruan tinggi pada bidang yang sesuai dengan program
studi yang ditempuh di Fakultas Teknik UNY. Lulusan D3 Non- Kependidikan adalah calon tenaga kerja yang professional Ahli
Madya di industri bidang yang sesuai dengan program studi yang ditempuh di Fakultas Teknik UNY.
Dengan diberlakukannya Undang-undang Guru dan Dosen UGD No 14 Tahun 2005 dan adanya kebijakan pemerintah untuk
melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru PPG serta adanya spektrum program keahlian di SMK maka kurikulum FT UNY
menuntut dimilikinya kompetensi-kompetensi tertentu sehingga kurikulum FT UNY harus dikembangkan menurut konsep kurikulum
berbasis kompetensi Competence Based Curriculum. Kurikulum yang saat ini digunakan di FT UNY adalah
kurikulum FT UNY tahun 2009. Kurikulum FT UNY tahun 2009 dikembangkan menurut konsep kurikulum berbasis kompetensi.
Dengan kurikulum berbasis kompetensi ini maka lulusan yang dihasilkan, baik di bidang kependidikan maupun non kependidikan
diharapkan memiliki kompetensi dengan persyaratan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Kurikulum Fakultas Teknik UNY tahun 2009 disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Identifikasi pekerjaan di lapangan dengan cara mengundang praktisi dan asosiasi serta melakukan studi lapangan sesuai
dengan program studi yang terkait. 2 Studi referensi tentang spektrum program keahlian SMK dan
Kebijakan Pemerintah tentang Program PPG Pendidikan Profesi Guru.
3 Perumusan kompetensi yang dibutuhkan berdasarkan pada hasil identifikasi setiap program studi.
4 Validasi kompetensi yang sudah dirumuskan 5 Penyusunan Draft Kurikulum.
6 Validasi dan penyempurnaan kurikulum dengan cara mengundang praktisi dan asosiasi untuk berdiskusi.
7 Pembahasan dan pegesahan oleh Senat Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
8 Pembahasan dan pengesahan oleh Senat Universitas Negeri Yogyakarta.
Kurikulum Fakultas Teknik UNY 2009: 2
Kebulatan kurikulum
dirancang untuk
memberikan kompetensi kepada
calon tenaga kependidikan maupun non- kependidikan yang disusun dalam program studi-program studi.
Elemen dan jenis kompetensi seperti yang tertuang dalam Keputusan Mendiknas Nomor 232U2000, sebagai berikut:
1 Elemen Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian MPK 2 Elemen Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan MKK
3 Elemen Mata Kuliah Perilaku Berkarya MPB 4 Elemen Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat MBB
5 Elemen Mata Kuliah Keterampilan Berkarya MKB Jumlah total SKS dan lama studi maksimal setiap jenjang
ditampilkan pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1.
Jumlah SKS dan Lama Studi Maksimal
Jen j
¼
n g
Ju m
½ ¼
h tot
¼
l sk s
¾
sk s
¿ À Á
¿Á Á ¿ À
 ¿Â Â
¿Á  ü
m
¼
stu
Ä
i m
¼
k sim
¼
l
¾
sem es
ter
Å
S1 148
11 48
13 4
74 14
D3 114
11 22
6 4
71 10
Tanpa memperhitungkan semester khusus
Æ Ç È
u rik
u lu
m
É Ê È
Kurikulum memegang peranan sentral dalam pelaksanaan pendidikan.
Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Sesuai dengan
tujuan pendidikan SMK untuk menghasilkan lulusan yang dapat diterima di dunia kerja, maka diperlukan kurikulum SMK yang
sesuairelevan dengan kebutukan dunia kerja. Untuk itu kurikulum
harus selalu dilakukan evaluasi dan penyempurnaan. Sebagaimana dijelaskan E Mulyasa 2009:9 bahwa penyempurnaan kurikulum
yang berkelanjutan merupakan keharusan agar sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif. Sejalan dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 35 dan 36 yang menyatakan perlunya peningkatan standar nasional pendidikan
sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum yang digunakan di SMK saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. KTSP merupakan kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP mulai diterapkan sejak tahun 2006 sebagai
pengganti kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK. Tidak terdapat perubahan secara drastis antara
KBK dan KTSP. Dalam kurikulum berbasis kompetensi 2004 dideskripsikan kompetensi dasar, dijabarkan indikator, dan bahkan
dipetakan pula materi pokok pembelajaran. Dalam kurikulum 2006 hanya dideskripsikan standar kompetensi dan kompetensi dasar Joko
Susilo, 2007:97. KTSP diolah dari standar isi dan standar kompetensi lulusan, dalam hal ini masih menekankan kompetensi-kompetensi
tertentu dalam implementasinya di sekolah. Tujuan utama KTSP menurut Joko Susilo 2007:13 adalah memandirikan dan
memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang
akan disampaikan kepada peserta didik, sesuai dengan kondisi lingkungan. Pemberian wewenang otonomi kepada sekolah
diharapkan dapat mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP disesuaikan dengan: 1 satuan pendidikan, 2 potensikarakteristik
daerah, 3 sosial budaya masyarakat setempat, 4 peserta didik. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 16 menyebutkan bahwa penyusunan KTSP untuk pendidikan dasar dan menengah berpedoman
pada panduan yang disusun oleh BSNP. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar
kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi dinas kabupatenkota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan PP
Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 17. E Mulyasa 2009 menjelaskan bahwa KTSP memiliki enam
komponen penting yaitu: visi dan misi, tujuan pendidikan satuan pendidikan, struktur muatan KTSP, kalender pendidikan, Silabus, dan
RPP. Struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan SMK diarahkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Kejuruan. Kurikulum
SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran kejuruan, muatan lokal, dan pengembangan diri. Mata pelajaran di SMK meliputi
pelajaran normatif, adaptif, dan produktif.
Penyusunan KTSP
merupakan bagian
dari kegiatan
perencanaan sekolahmadrasah. KTSP dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dari dinas
pendidikan. Kegiatan ini dapat berupa rapat kerja atau lokakarya sekolahmadrasah
dan kelompok
sekolahmadrasah yang
diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun ajaran baru E Mulyasa, 2009:14.
Tim penyusun KTSP terdiri atas: 1. Guru
2. Guru Pembimbing konselor 3. Kepala Sekolag sebagai ketua merangkap anggota
4. Komite sekolah 5. Narasumber
6. Dinas KabupatenKota dan Provinsi yang bertanggungjawab bidang pendidikan sebagai koordinator dan supervisor.
Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi Pengembangan visi dan misi, perumusan tujuan pendidikan satuan
pendidikan, penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi. Dokumen KTSP dinyatakan berlaku oleh Kepala sekolah
serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
Sebagaimana tujuan pendidikan kejuruan yaitu untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya, maka
dibutuhkan stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang
tinggi, mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta mamiliki kemampuan mengembangkan diri. Struktur kurikulum
pendidikan kejuruan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum tersebut berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran
kejuruan, muatan local dan pengembangan diri. Mata
pelajaran wajib terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni
dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, dan Keterampilan Kejuruan. Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja. Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran
yang bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang
keahliannya. Mata pelajaran kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran dikelopokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan
Kompetensi Kejuruan yang dikembangkan mengacu pada Spektrum Kurikulum dan Standar Kompetensi Nasional SKN atau standar lain
yang berlaku di dunia kerja.
Muatan lokal
merupakan kegiatan
kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru,atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
e
Ë Ì
e l
ÍÎÍÏ
si
Ð
u rik
u lu
m
Secara umum, arti dari relevansi adalan kecocokan. Relevan adalah bersangkut paut, berguna secara langsung kamus bahasa
Indonesia. Dengan demikian yang dimaksud dengan relevansi kurikulum dalamhal ini kurikulum pendidikan teknik yaitu kecocokan
kurikulum yang dilaksanakan si sekolah dengan kebutuhan dunia kerja sebagai pengguna lulusan. Untuk itu kurikulum yang disusun harus
mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai yang
dibutuhkan oleh dunia kerja. Sedangkan relevansi kurikulum FT UNY yang pada dasarnya menghasilkan lulusan sebagai calon guru SMK,
maka kurikulum FT UNY harus mampu memberikan bekal kompetensi terhadap lulusannya untuk menjadi seorang guru dan
menjalankan tugas keguruannya.
3
Ñ Ò
r
ÓÔ
te k
Ò
e n
ge l
ÓÕ Ó Ö
Praktek merupakan cara melaksanakan secara nyata apa yang disebut dalam teori Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud. Dari
definisi tersebut dapar diartikan bahwa praktek merupakan suatu perwujudan dari suatu teori dalam bentuk kerja nyata atau suatu
pelaksanaan pekerjaan yang didasari oleh suatu teori tertentu. Sedangkan pengelasan menurut Sugiyono 1994:4 merupakan suatu cara
penyambungan logam atau paduan logam secara metalurgi yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dengan demikian, praktek pengelasan
dapat diartikan sebagai pelaksanaan penyambungan logam atau paduan logam secara metalurgi yang dilaksanakan dalam keadaan cair sesuai
dengan teori pengelasan. Ada beberapa cara pembangkitan panas yang sampai saat ini digunakan untuk pengelasan diantaranya adalah dengan
gas, dengan tahanan listrik, dengan busur listrik, dan masih banyak cara lainnya. Pengelasan dengan pembangkit panas dengan menggunakan gas
yang sering dijumpai adalah las oxy-acetylene OAW. Pengelasan dengan pembangkit panas dari busur listrik diantaranya adalah las busur
elektroda terbungkus SMAW, las busur tungsten gas TIGGTAW, las busur logam gas MIGGMAW.
Pada pelaksanaan pekerjaan pengelasan dikenal berbagai posisi pengelasan yaitu: posisi pengelasan di bawah tangan down hand, posisi
pengelasan mendatar horizontal, posisi pengelasan tegak vertikal, posisi pengelasan di atas kepala over head. Bentuk sambungan las
secara umum ada dua macam, yaitu sambungan sudut fillet dan sambungan tumpul butt. Adapun macam-macam bentuknya adalah
sebagai berikut:
Sambungan sudut dalam T-joint
Sambungan sudut luar Corner joint
Sambungan tumpang Lap joint
Sambungan sumbat Plug joint
Sambungan celah Slot joint
Sambungan tumpul Butt joint Bentuk kampuh las yang sering digunakan pada pekerjaan las dan
fabrikasi logam adalah:
Kampuh I open square butt
Kampuh V single Vee butt
Kampuh X double butt
Kampuh U single U butt
Kampuh Ksambungan T dengan penguatan pada dua sisi reinforcemen on T-butt weld
Kampuh Jsambungan T dengan penguatan satu sisi single J-butt
weld Praktek pengelasan yang dilakukan di SMK bertujuan untuk
memberikan keahlian atau kompetensi pengelasan kepada siswa sebagai bekal memasuki dunia kerja setelah lulus. Praktek pengelasan yang
dilakukan di SMK diantaranya adalah pengelasan oksi asetilinlas karbit OAW, las busur metal manual SMAW, las GTAWTIG dan las
GMAWMIG. Lulusan SMK Program Keahlian Teknik Pengelasan harus menguasai standar kompetensi pengelasan yang dibutuhkan untuk
memasuki dunia kerjasebagai calon tenaga kerja pengelasan.
4
× Ø
u n
i
Ù Ú
e rj
Ù
Perkembangan dunia kerja di Indonesia saat ini berlangsung sangat cepat, baik industri formal maupun informal. Hal ini menimbulkan
lapangan kerja baru yang siap diisi oleh para tenaga kerja yang berpotensi untuk maju. Tuntutan di dunia kerja pun menjadi semakin tinggi dan
beragam yang menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas http:www.lsp-telematika.or.idfiles14-1049-4968,r358.php
. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi turut berpengaruh
terhadap perkembangan dunia kerja. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
dunia kerja juga meningkat. Tenaga kerja dituntut memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Tenaga kerja merupakan setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Tenaga kerja menurut keahlian atau kemampuan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Tenaga Kerja TerdidikTenaga AhliTenaga Mahir Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu
keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan non formal. Contohnya seperti sarjana
ekonomi, insinyur,sarjana muda, doktor dan lain sebagainya. b. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja.
Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulang-ulang sampai
bisa dan menguasai pekerjaannya tersebut. Contohnya seperti sopir, pelayan toko, tukang masak,pelukis, dan lain sebagainya
c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar
yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contohnya seperti kuli, buruh angkut, pembantu, tukang becak, dan lain sebagainya.
Tenaga kerja lulusan SMK merupakan tenaga kerja tingkat menengah setingkat teknisi. Lulusan SMK khususnya bidang keahlian
teknik pengelasan dapat memasuki dunia kerjaindustri yang berhubungan
dengan pengelasan. Pembagian juru las sebagaimana disebutkan dalam PER. 02MEN1982 tentang Kwalifikasi Juru Las Di Tempat Kerja dibagi
menjadi 3 golongan yaitu: 1 Juru las kelas I, meliputi pekerjaan: 1G, 2G, 3G, 4G, 5G dan 6G
2 Juru las kelas II, meliputi pekerjaan: 1G, 2G, 3G dan 4G 3 Juru las kelas III, meliputi pekerjaan: 1G dan 2G
Lulusan SMK dapat bekerja pada bengkel-bengkel las atau industri manufaktur. Salah satu industri manufaktur yang cukup besar dan
membutuhkan tenaga pengelasan yang banyak di wilayah DIY adalah PT. MAK. PT MAK merupakan industri manufaktur yang bergerak dalam
bidang pembuatan alat alat perlengkapan rumah sakit hospital equipment dan perakitannya. Di samping itu juga memproduksi mesin-mesin
perkakas. Produk hospital equipment diantaranya adalah: bedside cabinet series, overbed table, dan lain-lain. Mesin perkakas yang dibuat antara
lain: bending machine, plastic injection machine, puch machine, dan lain- lain.
ÛÜ Ý
er
Þß
gk
Þ Û
e rfik
ir
Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional Tahun 2003 bahwa tujuan SMK terutama untuk menyiapkan lulusannya
memasuki dunia kerja maka pendidikan di SMK harus dipersiapkan sebaik mungkin agar tujuan tersebut dapat tercapai. Keberhasilan pendidikan SMK
bukan hanya dilihat dari seberapa besar tingkat kelulusan siswa tetapi seberapa
besar siswa yang dapat terserap di dunia kerja dan unjuk kerjanya di lingkungan pekerjaan yang dijalaninya. Untuk itu sistem pendidikan yang dilakukan di SMK
harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Untuk menyiapkan lulusan SMK agar dapat terserap di dunia kerja maka
diperlukan kesesuaian antara sistem pendidikan yang diajarkan di SMK dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian, dalam hal pengelasan dibutuhkan
pengetahuan tentang kompetensi pengelasan apa saja yang dibutuhkan oleh dunia kerja dalam hal ini PT. Mega Andalan Kalasan.
Lulusan SMK harus memiliki kompetensi sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. Kompetensi pengelasan lulusan SMK diperoleh dari kegiatan praktek
pengelasan yang dilaksanakan di sekolah. Kompetensi yang dimiliki lulusan SMK harus dapat memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan oleh lulusan SMK
sebagai calon tenaga kerja di industri. Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang relevansi job praktek yang diajarkan di SMK dengan kompetensi yang dibutuhkan
lulusan SMK sebagai calon tenaga kerja di industri. Lulusan FT UNY Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Opsi Fabrikasi
dipersiapkan sebagai calon tenaga pendidik guru SMK. Agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai guru pengelasan, maka lulusan SMK harus
memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi guru di SMK. Untuk itu, diperlukan pengetahuan tentang relevansi antara job praktek pengelasan yang
diajarkan di FT UNY dengan kompetensi yang diperlukan sebagai guru yang mengajar pengelasan di SMK.
àá â
ert
ãä å
ããä â
e n
e liti
ãä
1. Kompetensi pengelasan apa saja yang dibutuhkan oleh PT. Mega Andalan Kalasan.
1. Seberapa besar tingkat relevansi job sheet praktek pengelasan yang digunakan di SMK dengan kompetensi pengelasan yang dibutuhkan calon
pekerja di dunia kerja job ideal untuk SMK yang dikembangkan dari silabus praktek pengelasan yang digunakan di SMK.
2. Seberapa besar tingkat relevansi job sheet praktek pengelasan yang digunakan di FT UNY dengan kompetensi pengelasan yang dibutuhkan
calon guru SMK job ideal FT UNY yang diperoleh dari daftar job sheet praktek pengelasan yang terdapat dalam dokumen kurikulum FT UNY
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin opsi Fabrikasi. 3. Adakah kompetensi pengelasan yang dibutuhkan di dunia kerja PT Mega
Andalan Kalasan tetapi tidak diajarkan di SMK 4. Adakah kompetensi pengelasan yang dibutuhkan di dunia kerja PT Mega
Andalan Kalasan danatau diajarkan di SMK tetapi tidak diajarkan di FT UNY.
38
æç æ è è è
éêëì íì îì
G
è ï
ê
N
ê î è ë
è ç
N
çð é
e t
ñò
e
ï ó
n e
liti
ôõ ö ÷ø÷ùú ûú ü
ø ý
ü ø
þ ÿú ù ü
üø ú øú
ü ÿ üùü
÷ø÷ ù ú
û ú
ü ø
ÿ÷ ú
ûú ý
ü ø þ
÷ ú
üû ÷
ù üû
ú ø
ø ú
û ÷
ú ûü
ø ü ú û÷
ú ÿ ÷ø þü
ø ÷øÿ÷
üû ü
ø ÷ú
.
÷ø û ü
ú ú
A
ú ø û
1996:243
÷ø÷ùú ûú ü ø
ÿ÷ ú
û ú
ü ÿ üù ü
÷ø÷ùú ûú ü ø
ýü øþ
ûúÿ ü ÿú ü
ÿ ü
ø ø û
÷ øþ
ú ú
û ÷
ú û÷û÷ø û
û ÷ ûü
ú ü
ø ý ü
÷øþþ ü ü
ü ø
ü ü
ü ÿ
üø ý ü
üû ü
ú ü ÷ ù
,
þ÷
üùü ÷ü
ÿ üü ø
ú ûü
ü ü
ø ù
÷ ü
ø ü ý
ü ÿú
2006:73
ü ü
÷ø÷ùú ûú ü ø
ÿ ÷ ú
û ú
û ú ÿ ü
÷ ÷
ú ü
ø ÷ ùü
ü ø
÷ ü øú
ù ü ú
üû ü ÷øþ
ü ü
ø ü
ÿ ü
ü ú
ü ÷ ù
-
ü ú
ü ÷ù
÷ ü û
÷ û ü
ú ÷øþþ ü
ü ü
ø üû
øÿú ú
ü ü
ü ÿ ü
ø ý ü
.
üùü ÷ø÷ ù
ú ûú ü ø
ÿ÷ ú ûú
÷ø÷ ù ú
û ú
û ú ÿ ü
÷ ùü ü
ø ü
øú ù ü
ú üû ü
÷ ÷
ú ü
ø ÷ ùü
ü ø
-
÷ù ü ü
ø û÷û÷ø û
û ÷ ü
ÿ ü
ü ú
ü ÷ ù
üû ü ÷ ü
ø ü ø þ
÷ üû
ý üø þ
ÿú ü ü
ü ø
û ÷
ü ÿú
ü ÿ ü
ü ú
ü ÷ù
,
û ÷ ûü
ú ÷ ü
÷þ ú üû
ü ø
÷ ü ÿ ü ü
ø ÷
ü
ÿú ü ø
ü ÷
ø÷ø üû ü
ü ú ü
÷ ù ÷
üù ü
ø ÷
ü þ ü
ú ü
ø ü ü
ÿ ü ø
ý ü
ü ø
ü ý
ü ÿú
74.
ö ÷ø÷ ù ú
û ú
ü ø
úøú ÷
ú üû ø ø
ú û÷ ú
÷ üþü ú ü
ø ü
ÿú û ù ú
ù÷ ü
ÿú
2008:14
ü ü
÷ø ÷ ù ú
û ú
ü ø
ÿ÷ ú ûú
ü ø
ý ü
÷ø þþü ü
ü ø
÷ ü ü
÷ ùü ÿ ü
ø ÷
÷ø ú
üù û÷
ü ÿ
ü ÷ û ü
ø ý ü ü
ø ÷ø ÷ ù
ú û
ú ü
ø ý
üø þ û÷ ùü
ÿú û÷ø û ü
ø ÷
÷ ù ÷ø÷ ù
ú û
ú û
÷ ø
÷ ù üü
øþ ü ø
ÿ ü ø
û ú ÿ ü
÷øþþ ø ü
ü ø
ú û÷ ú
÷ ü þ ü
ú ÷ûø
ü ü
ü û
ü þ
úÿ÷ ÿ üùü
÷ ø÷ ù ú
û ú ü
ø
e m
p tu
n e
liti
+, + -+
. -+
, + , 0
,
.
+, + 1
2 ,
-+ .
-+ 34
5
A
- 6
. , .
, 7 .+
8+ 28
1 -+9 .
, . 7
:7 -. +
28 -
7 ++
34 5
A
- 6
.
30 ,
+, + 1
-. 1
+ ,
. -+
; 56
2
+ 7
1 9 2
, .8.
. , .
, 7 .+
8 +
8 :9
1 -+ 82
- 2
, -+
: 74
; 2
, ,0
, +, +
1 ,
+ -+
. -+
= .
, 3 +
= 3
? 1
-+ .
. , .
, 7 .+
8:9 1
-+8 2
-+ =
3 ?
.
+ ,
+ -+
. .
+ ,
6 A
2+ 0 +
-
7 A
. ,
.
2011.
opu l
A B C
D
pe l
: . +
- +, +
+ + , 2-+ 2+
- 2 +
E 3 6
,
; 56
- F.+
6 2 8
G -.
, 2+
1 -
-+ F
2 7
G ,
+ 0 H
?: 1
2 ,
.
09 + .
, .
+ ,
+ 0 .
0 ,: - IJK
I LM N OP M QRIS NTU
1 +
, .
00 +
+ 7
- -
2 9 2
, .8 . ; .
2-+
, 2008:64.
; .
, . E
3 6
-+ 09 +
= .
, , +
+V 2
+, 2
+ ?
: 1
2 ,
W .2
. -+ -+
3 + 5
+ : +
X 9 2
+ +
2 0 2.
E 36
2 +
1 -
-+ F
2 7
G , +0H
? : 1 2
, -
0 0 + + + W
.2. -+ -+
3 +
5 +
4 ;
+ +
, .
2 ,
1 -
-+ 9
5 +
? , 2
: : -
- : -+
+ 9 +4
Y Z[ \] _`a_ b
Y cd efZ[ gf
Y c d h
2
i ] `j
Zk fl \m
nj m Z[
b]Zl fZ `
a ]b
` fb \]
`j] Zk Z`
b Zm ]
` Z [ ]m
_ \ Zb
Z` k Z
Zl k Za_
Y cd
h ]
j ]mf
o Z` j
Ze Z e
f pZ ]
mZl q
k a f
[ ]
r Z sn j o
Z bZ m
a Z
.
p] ` jZ`
e ] [ f bf
Z` b
_Z faZk \ ]
` j ZtZ m
e Z
` \]m
] ` jb
Z \Z` o
Z ` j Z e
Z e
f g]
`jb] Y cd
h
2
i ]
` j
Zk fl a
]m j n n` j
] ` jb
Z\ e
Z` e
Z Z [
b n` ef
k f
g Zf b
u i ]
` ] f
a f
Z` a
]m lZ e
Z \ e
_` fZ b]
m tZ
q ` e
_k a mf ef
Zb _ b
Z` ef
i v c]
j Z
A
` e ZZ`
dZZk Z`
i v u
cw d
.
i v u
c wd [ ]m
_ \
Z b Z`
k ZZl k
Za _ e
Z mf q
` e
_k a m
f g]
k Z m o
Z ` j Z e
Z ef
p Z ] m
Z l q
k a f[ ]r Z sn
j o
Z bZ m aZ
p q s
o Z`
j g] mj
]mZ b e
Z Z [
\] [
g _Z
a Z` xyz {| }~
| {
}
.
p Z Z
[ \m
nk ]
k \m
n e _ b
k f
` o
Z
,
i v c wd
k Z `j Za
g Z`
o Z
b [ ]
` jj _` Z b
Z` \ m
nk ] k
\] ` j ]
Zk Z `
e Z `
[ ] [ g
_a _l b Z`
a ] `Z j
Z e Z
Z[ gf e
Z`j \ ]
` j] Zk
Z` e]
` jZ` t_[ Zl
o Z` j
_ b
_ \ g
Z `
o Z b
u d
Z m] `Z
a ] m
jn n`j
f` e _k a mf
g] k
Z m e
Z `
[ n e] m
` [Z b
Z i v
cw d e
Z \ Za
[ ] `tZ
ef \
Z` e Z
`jZ` _`a _ b
f` e _k a mf
\] `j]
Zk Z `
[Zk Z
o Z
` j
Zb Z `
e Z
a Z` j
.
` a _ b fa_
i v cw d
e f \
Z ` e
Z`j Z
o Z
b n
] l
\] ` ]
f a
f _`a_ b
[ ]
`tZ ef k
_[ g]
m f`
n m [Zk
f aZ`aZ`j
b n[
\] a
] `k f
\] `j ]
Zk Z` o
Z ` j efg
_a _l b Z
` n
] l
e _` f
Z b]m
t Z
.
e k
n ik
e n
gu m
pu l
v ]
b ` f b
\] ` j
_[ \ _ Z
` e Z
a Z \]
` ]
f a
f Z`
efZ b _ b
Z` e]
` j Z
` [ ]
an e] n g
k ]
m Zk
f
.
Y _ b Z` e
Z m m
_[ f ef
2006:69
[ ] ` e]
f` f k
fb Z`
n g k ]
m Zk f
k ] g
Z j Z f
\] `jZ[ZaZ`
eZ` \]
`
Z a Z aZ`
k _Za _
n g t ]b
e] `
jZ `
k fk
a ]
[ Za f b Z
] `n[ ]
`Z o
Z `j ef
k ]
f efbf
.
]
` f k
a ]b ` f b
n g k ]m
Zk f o
Z ` j ef
Z b _
b Z`
Z e Z
Zl n g
k ] m
Zk f `n`
\ Z m
a f
k f \
Z `
ef [ Z`Z
n g k
]m ]m
\] `
] fa f
g]m Z eZ
ef _Z m
k _ g t ]b
o Z` j
efZ [
Za f e
Z` a f e
Z b f b
_a e
Z Z[
b]jfZ a
Z `
-
b]j fZaZ`
o Z `
j [ ] m]
b Z
Z b _ b
Z`u Y Z
m Z`Z
n g k ]mZk f
¡¢
£
¡
¤
¥¦ ¤
§ ¨ ©ª «
£
¬
¢
£
£
¢ ¡
¬
.
£ £
¤
¥¦ ¤ § ¨
© ª «
£
£ £ £
®
¢£
¯ £
,
¡
®
£
£
.
£
¡
£
°
.
±
A
² £
£
£
£
° ³ ±
A
² £ ³ ´
£
£
¢
£ µ ±
² £
¢
®
¡
£
£
£
¢
£ ¢
£
µ ±
²
.
´
£
£
µ ± ²
¢
¡
¢
£
¡
µ ±
²
.
´
¡¢
£
¢
£
¶
° · ¸¹
£ ¢
®
µ ± ²
®
£
¡¢
¬
º» ¼ ª ¥¦¦ «
£
¶ ° ·
¸ ¹
½
£
°
± £
¾ £
¶ ¢
£
.
´
£
£
¶ °
· ¸¹
¢
¡¢
£
¡
¶ °
· ¸¹
.
¿À Á Â
stru m
e n
ÃÄ
n e
liti
Å Â Æ
£
£
£
¢
¡
° ³ ±
Dz
¢
¢
¤
¥¦ ¤ § ¨
© ª
«
¢
£
®
-
®
È É Ê ËÌÍÎÉÍ
ÏÉÍ ÐÑÈ Ò È
Ò ÐÓÍÎÓ
Ô ÉÈ É Í
.
Õ ÓË Ó
Ô Ì Ê
ÒÍÈ Ö ×Ì
Ê ÓÍ ÏÒ Î
ÌÍ É
ØÉÍÙ Ö
Ó × Ô
ÓËÒÚ ÏÉÚÌ
Ô Ì
ÏÒÔ ÉØÌØÉÍ Û É
Ô Ò ÏÉÈ Ò
Ò ÍÈ Ö ×Ì
Ê ÓÍ Ö
Ü É Í Î
ÏÒ Ô
ÉØÌØÉ Í
ÏÓÍ ÎÉÍ Ö Ó ØÍÒ Ø
ÝÞßàáâáãä Ü
ÉÒ Ö
Ì Ê Ó
Ô É
Ô ÌÒ
ÐÓ ×
Ö Ò
Ê ËÉÍÎÉÍ ÐÉ× É
ÉÚ Ô Ò
. A
Ú Ô
Ò ÏÒ
È ÒÍÒ É
ÏÉ Ô
ÉÚ ÐÓ
Ê ËÒ
Ê ËÒÍÎ
È ÓÚÒÍ ÎÎ É
È Ó ËÓ
Ô Ì Ê
ÏÒ Î ÌÍÉ
Ø É
Í Ô Ó
Ê ËÉ
× ÑËÈ Ó×
Û É È Ò
ÚÉ × ÌÈ
ÏÒÊ Ò Í Ö ÉØÉÍ
ÐÓ× Ö ÒÊ ËÉÍÎÉÍ
ÏÉÍ ×
Ó Û Ò È
Ò Ñ
Ô ÓÚ ÐÓ
Ê ËÒÊ ËÒ ÍÎ
.
å æ
ç
n
èé
isis
ê è
n
ë
e n
è ì
sir
èí î è
t
è
A
ÍÉ Ô Ò È ÒÈ
ÏÉ Ö É
ÏÒÔ ÉØÌØÉÍ Ö Ó×ÚÉÏÉ
Ð ÏÉ
Ö É
Ü ÉÍ Î
ÏÒ ÐÓ
×Ñ Ô ÓÚ
ÏÉ×Ò Ô Ó
Ê ËÉ× ÑËÈ Ó×
Û ÉÈ Ò
.
ï É×Ò ÏÉ
Ö É Ü
É ÍÎ
Ö Ó Ô
ÉÚ ÏÒÐÓ×
Ñ Ô
ÓÚÙ ÏÒ
Ô É ØÌØÉ
Í × ÓØÉÐÒ
Ö Ì
Ô ÉÈ Ò ÏÉ
Ö É ÏÉÍ
ÐÓÍÉÍÏÉ ÉÍ ÏÉ
Í ÉÍ É
Ô ÒÈ ÒÈ
È ÓËÉÎ ÉÒ
ËÓ ×ÒØÌ Ö
:
ðæ ñ
om pe
te n
si pe n
ge l
è ò
èí ó èí
g
ê
i
ô
u tu
h k
èí
ole h
ê
u n
i
è
k e
rj
è õ
ë öæ
÷
e
ø è ç
n
ê èé èí ñ èéè
ò èí
ù Ñ Ê
ÐÓ Ö ÓÍÈ Ò
ÐÓÍ Î Ó
Ô É
È ÉÍ
Ü É Í Î
ÏÒ ËÌ Ö ÌÚØÉÍ
Ñ Ô
Ó Ú
ÏÌÍÒÉ ØÓ×
ú É û üý
þÿù ÏÒ ÐÓ
×Ñ Ô ÓÚ
ÏÉ ×Ò
Ú ÉÈ Ò Ô
ÑËÈ Ó ×
Û ÉÈ Ò
Ü ÉÍ Î
ËÓ× ÌÐÉ Ô Ó
Ê ËÉ×
ÐÓ Í
Î É
Ê É
Ö ÉÍ
ÏÉ Ô
É Ê
ËÓÍ Ö ÌØ
á ä
.
ï É×Ò ÏÉ
Ö É Ü
ÉÍ Î ÏÒÐÓ×Ñ
Ô Ó Ú ÏÒ
Ô É
ØÌØÉÍ ×
ÓØÉÐÒ Ö
Ì Ô ÉÈ Ò
ÏÉ Ö
É ÌÍ
Ö ÌØ
Ê ÓÍÎ
Ó Ö
ÉÚÌÒ ØÑ
Ê ÐÓ Ö
Ó ÍÈ Ò
ÐÓÍÎÓ Ô ÉÈ É
Í ÉÐÉ
È É
ú É
Ü ÉÍ Î
ÏÒËÌ Ö
ÌÚØÉÍ ÏÒ
ÏÌÍÒ É ØÓ×
ú É û üý
þ ÿ ù
æ ö
in gk
è
r e
le
èí
si job sheet pr
è
te k
pe n
ge l
è ò
èí ó èí
g
ê
i
è
è
k
èí ê
i
÷ ñ
ê
e n
ø èí
k om
pe ten
si pe n
ge l
è ò
èí ó è
n g
ê
i
ô
u tu
h k
èí èé
on pe
k e
rj
è ê
i
ê
u n i
è
e rj
è õ
j
ô
i
ê
e
èé
u n
tu k
÷ ñ
ï É×Ò ÚÉÈ Ò
× ÓØ ÉÐÒ
Ö Ì
Ô ÉÈ Ò ÏÉ
Í ÐÓ
ÍÉÍÏÉ ÉÍÙ ÏÒÔ ÉØ Ì ØÉÍ
ÐÓ×ÚÒ Ö
ÌÍ Î ÉÍ
× Ó
Ô Ó Û ÉÍÈ Ò
Ý ááä
Ð×ÉØÖ ÓØ ÐÓÍ Î
Ó Ô
É È ÉÍ
Ü É Í Î
ÏÒ É ú
É× ØÉÍ
ÏÒ Õ þù
ÏÓ Í
ÎÉ Í
ØÑ Ê ÐÓ
Ö ÓÍÈ Ò ÐÓÍÎÓ
Ô ÉÈ
ÉÍ Ü
É ÍÎ
ÏÒËÌ Ö
ÌÚØÉ Í
É Ô
ÑÍ ÐÓ ØÓ×
ú É ÏÒ
ÏÌÍÒ É ØÓ×
ú É
ú ÑË
ÒÏÓÉ Ô
ÌÍ Ö
ÌØ Õ þ
ù ÏÓÍ Î
É Í ×
Ì Ê
ÌÈ ÐÓ×
ÚÒÖ ÌÍÎÉÍ Ð×Ñ È Ó
Í Ö
ÉÈ Ó
:
in gk
r e
le si
job sheet pr te
k pe
n ge
l n
g i
k i
N e
n k
om pe
ten si pe
n ge
l n
g i
u tu
h k
on gu
ru j
i e
u n
tu k
N
+ ,- .
,0 .
- 12 ,3
. 456 ,0 .
7 , 8
318,8 7 , ,8
9 7. 6 ,2
5 2,8
31- . 45 8:,8
- 1
6 1;,80 .
= ?
A AB 3-,24 12
318:1 6
, 0 ,8
C ,8:
7. ,D ,-2,8 7.
E F GH I
7 18:,8 2
JK 314180 .
318 :1
6 ,0 ,
8 C
,8 :
7. L 5 45 2,
8 M,
6J 8 :
5 -
5 N OP
D J L
.7 1, 6
5 8 45 2
E F
G H
I 7 18:,
8 -
5K 5 0 31
- . 45 8
: ,8 3-
J 0 184 ,
1
:
Q
om pe
te n
si pe n
ge l
g i
u tu
h k
i u
n i
k e
rj
R
e
S
n te
t
T
i ti i
k n
i
+ ,- .
, . 6
- 12,3
. 456 ,0 .
7 , 4 , C
,8: 7. 6 ,2
5 2,8 41 -,
7 ,3
31-L, 8
7. 8:,8
- 1
6 1;,80 .
,84,- , =
? AA B
3-,2412 318: 1
6 ,0
,8 C
, 8
: 7. ,D,-2 ,8
7. N OP
7 1 8
: ,8 2
JK 31
4 180 .
318:1 6
,0 , 8
C ,8:
7. L
5 4 5 2, 8
M, 6J 8
3121- D ,
7. 75 8
. ,
21 -D,
DJ L .7 1,
6 5 84
5 2 N OP
K ,2,
7 ,3,4
7. 21 4 , 5.
D J L
-
D J L
318:1 6
,0 ,8 C
, 8: 7.
L 5 4
5 2,8 7.
75 8 .
, 21
-D , U
FV OWP
4 14,3 .
4.7 ,2 7.
, D ,-
2,8 7.
N O P
.
X
om pe
te n
si pe n
ge l
g i
u tu
h k
i u
n i
k e
rj
R
e
S
n n
Y Z
i k
i te
t
T
i ti i
k i
N
+ ,- .
, . 6
- 12,3
. 456 ,0 .
7 , 4 , C
,8: 7. 6 ,2
5 2,8 4 1 -
, 7
,3 31-L,8
7. 8:,8 =
? A
A B 3-
,24 1 2
318 :1
6 ,0 ,8
C ,8:
7. ,D ,- 2 ,8
7. E
F GH I
7 18 :,8
2 JK 314180
. 318
:1 6
,0 , 8
C ,8
: 7. L
5 45 2, 8
M, 6J 8
: 5
- 5
N O P
DJ L .7 1,
6 5 8
4 5 2
Prosentase =
[
100
Prosentase =
[
100
\ ]
_ `
abc b d
bebf dgc h
f bij g
klm
-
klm e h
n o
h pb
q bn
r b n
o d
gm j f
ji cbn
d g
dj ngb
c h skb
t ]u vh o
b
A
n d b
p bn wbp bq bn
d bnx bf bj
d gb kb
scbn d
g y v
w f h
f beg fg
d b
c d
g b k bscb
n d
g \ ]
_ `
.
y h
f h
pb i d
g e h slp hi
i b q
gp e h
s i gf
j n o
b n
es l q h
nfb q h
,
abcb d
gp bc j cb
n e h
s mbn d
g n o
b n
i b q
g p esl q
h nf b q
h r
b n
o d
ge h slp hi
dh n o
bn e h
amb o
gbn f gn o
cbf s h
p h
zb n q
g r
bn o
f h
pb i d
g f h f becbnu
{ b p b a
i bp
gn g e h a
mb o g b
n fgn o
c bf bn s h
p h zb n q
g r
bn o
d g
o j
nb c
b n
ah n o
b | j eb d
b e ha
mb o
g b n
r b n
o d
g o
j nbcbn
lp hi y
ji bsq
g a
g
A
sgc j nf l
1998:48
}
A
~
A
A
~
76 - 100
A
~
56 - 75
A
~
A
~
40 - 55
A
A
~
40
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian