3. Unsur kewilayahan, yaitu pembantu Kepala Desa di wilayah
kerjanya seperti kepala dusun. Kepala Desa sebagai pemimpin pemerintahan desa memiliki tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Fungsi pemerintahan baik pusat, daerah, maupun desa adalah
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. pelayan yang dimaksut terdiri dari:
19
a. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada public, yaitu sejumlah orang yang mempunyai
kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap, dan tindakanyang baik dan benar berdasarkan nilai-nilai dan norma yang mereka
miliki. b.
Pelayanan Pembangunan Pelayanan pembangunan adalah pelayanan pemerintah desa dalam
bentuk melakukan pembangunan yang berdampak kepada peningkatan pendapatan warga desa baik secara langsung maupun
tidak langsung, sepeti menyediakan sarana dan prasarana c.
Pelayanan Perlindungan Pelayanan
perlindungan adalah
uapaya pemerintah
desa memberikan rasa aman dan tentram kepada warga desa.
Pemerintah harus dapat menciptakan rasa aman kepada warganya.
2.1.4 Pengertian Kepala Desa
Kepala Desa merupakan penguasa tunggal dalam pemerintahan desa, bersama dengan pembantunya Kepala Desa merupakan pelaksana dan
penyelenggara urusan rumah tangga desa dan disamping itu Kepala Desa juga
19
Hanif Nurcholis, Op cit, hlm.104
menyelenggarakan urusan pemerintah. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa mempunyai batasan-batasan tertentu agar tidak dapat menuruti
keinginannya sendiri.
20
Dalam pasal 26 ayat 1 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa jelas bahwasanya Kepala Desa bertugas sebagai penyelenggara
pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa. Kepala Desa juga sebagai penanggungjawab
atas kelancaran penyelenggaraan rumah tangga dan segala sesuatu yang bersangkutan dengan pemerintahan desa.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa tidak hanya menjalankan pemertintahan saja akan tetapi Kepala Desa juga harus memajukan taraf
kehidupan dari warganya, meningkatkan kemakmuran, kebahagiaan dan kesejahteraan rohaniah dan badaniyah dari rakyatnya. Kepala Desa tidak
diperkenankan merangkap jabatan agar dapat mengarahkan segala kemampuannya untuk kelancaran pemerintahan desa. Kepala Desa bukan saja
harus berfungsi sebagai kepala, tetapi juga berfungsi sebagai pemimpin. Karena itu Kepala Desa juga harus mengetahui dan mempelajari
kepemimpinan agar memperoleh sukses dalam melaksanakan tugasnya.
21
2.1.5 Tugas, Wewenangan, Hak dan Kewajiban Kepala Desa
Sebagai kepala pemerintahan ditingkat desa, Kepala Desa memiliki tugas menyelenggarakan pemerintahan desa. Kepala Desa memiliki tugas
untuk menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa
seperti yang dijelaskan dalam pasal 26 ayat 1 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
20
Bayu Surianingrat, Pemerintahan Administrasi Desa dan Kelurahan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hlm.81
21
Ibid, hlm.82
Adapun dalam Pasal 26 ayat 2 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, dalam menjalankan tugasnya Kepala Desa memiliki wewenang,
yakni: a.
Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa; b.
Mengangkat dan memberhentikan perangkat desa; c.
Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa; d.
Menetapkan peraturan desa; e.
Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja desa; f.
Membina kehidupan masyarakat desa; g.
Membina ketentraman dan ketertiban masyarakat desa; h.
Membinan dan meningkatkan perekonomian desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif
untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat des i.
Mengembangkan sumber pendapatan desa; j.
Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa;
k. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa;
l. Memanfaatkan teknologi tepat guna;
m. Mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;
n. Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
o. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Kepala Desa memiliki wewenang untuk melakukan perbuatan bagi desa, disamping mempunyai wewenang untuk memperoleh hukum, Kepala Desa juga
memperoleh wewenang untuk melaksanakan hukum. Perbuatan-perbuatan hukum oleh desa antara lain:
22
1. Meminjam uang;
2. Mengadakan perjanjian yang ada keuntungannya untuk kedua belah
pihak; 3.
Mengadakan tuntutan hukum; dan 4.
Menerima tuntutan pihak lain terhadap desa. Setelah pelaksanaan tugasnya Kepala Desa juga mendapatkan hak yang
diatur dalam pasal 26 ayat 3 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, antara lain:
a. Mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa;
b. Mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa;
c. Menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan
lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan; d.
Mendapatkan perlindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan; dan
e. Memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada
perangkat desa. Sebagai seorang pemimpin dalam pemerintahan desa, Kepala Desa
memiliki kewajiban dalam melaksanakan tugas pemerintahannya. Telah dijelaskan dalam pasal 26 ayat 4 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa, Kepala Desa berkewajiban: a.
Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
22
Ibid, hlm.81
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika;
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa;
c. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa;
d. Menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;
f. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang akuntable,
transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme;
g. Menjalin kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangku
kepentingan di desa; h.
Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik; i.
Mengelola keuangan dan aset desa; j.
Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa; k.
Menyelesaikan perselisihan masyarakat di desa; l.
Mengembangkan perekonomian masyarakat desa; m.
Membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat desa; n.
Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di desa; o.
Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup; dan
p. Memberikan informasi kepada masyarakat desa.
Demi menjamin kelancaran dari pemerintahan desa, Kepala Desa juga memiliki larangan-larangan guna membatasi kewenangan untuk menghindari
adanya penyalahgunaan kewenangan oleh Kepala Desa, dalam pasal 29 Undang- Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, Kepala Desa dilarang:
a. Merugikan kepentingan umum;
b. Membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota
keluarga, pihak lain, danatau golongan tertentu;
c. Menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, danatau kewajibannya;
d. Melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga danatau golongan
masyarakat tertentu; e.
Melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat desa; f.
Melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, danatau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau
tindakan yang akan dilakukannya; g.
Menjadi pengurus partai politik; h.
Menjadi anggota danatau pengurus organisasi terlarang; i.
Merangkap jabatan sebagai ketua danatau anggota badan permusyawaratan desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah KabupatenKota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan;
j. Ikut serta danatau terlibat dalam kampanye pemilihan umum danatau
pemilihan kepala daerah; k.
Melanggar sumpahjanji jabatan; dan l.
Meninggalkan tugas selama 30 tiga puluh hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
2.1.6 Pengertian Badan Permusyawaratan Desa