Tipe Penelitian Pendekatan Masalah Analisis Bahan Hukum

1.4.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian yang bersifat yuridis normatif. Tipe penelitian yuridis normatif adalah penelitian hukum yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif yang berlaku. 1

1.4.2 Pendekatan Masalah

Dalam melakukan penelitian hukum terdapat berbagai macam pendekatan yang dapat dipilih. Di dalam skripsi ini pendekatan yang dipilih oleh penulis adalah pendekatan kwalitatif. Pendekatan kwalitatif ini ditujukan terhadap bahan- bahan yang sifatnya berdasarkan kwalitas, mutu dan sifat yang nyata berlaku dalam masyarakat. 2

1.4.3 Sumber Bahan Hukum

Sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber penelitian berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan tersebut merupakan sarana bagi suatu penulisan yang digunakan untuk memecahkan permasalahan sekaligus memberikan preskripsi mengenai apa yang seharusnya. Sumber bahan hukum yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah :

1.4.3.1 Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang terdiri dari perundang- undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang- undangan dan putusan hakim. 3 Bahan hukum primer yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, antara lain : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- pokok Agraria UUPA 2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftarn Tanah 1 Peter Mahmud Marzuki. 2010. Penelitian Hukum, Jakarta. Kencana,hlm. 35 2 Hilman Hadikusuma.1995. Metode Pembuatan Kertas Kerja Atau Skripsi Ilmu Hukum. Bandung. Mandarmaju, hlm. 99 3 Op.cit. hlm. 93

1.4.3.2 Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder yaitu meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan komentar yang bertujuan untuk mempelajari isi dari pokok permasalahan yang dibahas.

1.4.4 Analisis Bahan Hukum

Bahan-bahan yang telah dikumpulkan, baik melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan serta bahan pendukung yang terkait akan dianalisis guna menemukan hubungan antara bahan yang diperoleh dari penelitian di lapangan dengan landasan teori yang digunakan sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang diteliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tanah

Dalam kamus besar bahasa Indonesia tanah adalah : 4 1. Permukaan bumi atau lapisan bumi teratas; 2. Keadaan bumi di suatu tempat; 3. Permukaan bumi yang diberi batas; 4. Bahan-bahan dari bumi, bumi sebagai bahan sesuatu pasir, cadas, dll. Pengertian tanah ditinjau dari segi yuridis adalah disebutkan dalam Pasal 4 ayat 1 UUPA, yaitu : “Atas dasar hak menguasai dari negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang-orang lain serta badan-badan hukum”. Dalam ruang lingkup agraria tanah merupakan bagian dari bumi yang disebut permukaan bumi. Jika ditinjau dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Pasal 1 ayat 2, dinyatakan bahwa bidang tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang terbatas. Dari ayat 2 ini yang menjadi sasaran pendaftaran tanah hanya permukaan bumi saja, tidak termasuk perut bumi ataupun ruang udara.

2.2 Hak-hak Atas Tanah

Hak-hak atas tanah berdasarkan Pasal 16 ayat 1 UUPA terdiri atas : 1. Hak milik 2. Hak guna usaha 3. Hak guna bangunan 4. Hak pakai 5. Hak sewa 6. Hak membuka tanah 7. Hak memungut hasil hutan 4 Trisno Yuwono. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, Surabaya. Arkola,hlm. 411. 6

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS PROSES PENDAFTARAN TANAH SECARA SISTEMATIK PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN JEMBER BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH (Studi di Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember)

0 6 18

KAJIAN YURIDIS PERUBAHAN SISTEM PENDAFTARAN TANAH BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH

0 5 74

PENDAHULUAN PENGUKURAN DAN PEMETAAN BIDANG TANAH HAK MILIK DALAM PROSES PENDAFTARAN HAK MILIK ATAS TANAH UNTUK MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 DI DESA LENDOLA KECAMATAN TELUK MUTIARA, KABUPATEN ALOR PROVINSI

0 2 15

Pendaftaran Hak-hak Atas Tanah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah.

0 0 15

Penyuluhan Hukum Mengenai Pendaftaran Hak-hak Atas Tanah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Di Desa Linggapura Dan Desa Margamulya Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.

0 0 7

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH

0 5 70

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH

0 0 63

peraturan pemerintah nomor 24 tahun 1997 ttg pendaftaran tanah

0 0 41

SERTIFIKAT SEBAGAI ALAT BUKTI SEMPURNA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DITINJAU DARI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH

0 1 12

ANALISIS HUKUM TERHADAP SURAT KETERANGAN HAK ATAS TANAH YANG DIKELUARKAN KECAMATAN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH

0 2 14