Profil PLTH Bantul Yogyakarta

dari faktor lokasi secara umum, kadangkala ditemukan lokasi yang potensial energi tetapi tidak da penggguna atau daerah miskin. Untuk mendukung program diversifikasi enegi dan kebijakan energi hijau nasional Pengembangan energi terbarukan dan konversi energi, sudah semestinya kajian-kajian pengembangan sumber-sumber energi alternatif khususnya energi terbarukan lebih disemarakkan untuk berbagai kepentingan. Pemanfaatan energi angin ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

2.2 Profil PLTH Bantul Yogyakarta

Pembangunan sistem hibrid ini dilakukan di pantai Baru Pandansimo yang terletak di dukuh Ngentak, desa Poncosari, kecamatan Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Dalam perancangannya biaya yang dikeluarkan pemerintah terutama Kementrian negara riset dan teknologi mencapai miliaran ditambah dari Kementrian kelautan dan perikanan, kementrian koperasi dan usaha kecil menengah, Pemerintah kabupaten Bantul, UGM Yogyakarta, serta masyarakat ilmuwan dan teknologi Indonesia. Perancangan PLTH di pantai Pandansimo ini dibagi menjadi dua kelompok yakni grup 1 dan 2. grup 1 atau grup barat terdiri dari 21 unit kincir angin dengan konfigurasi maksimal masing – masing kincir angin 1 kW dan panel surya dengan konfigurasi 15 kW. Grup 2 atau grup timur terdiri 1 unit kincir angin dengan konfigurasi maksimal 10 kW, 6 unit kincir angin dengan kapastas maksimal per unit 2,5 kW dan 4 unit kincir angin kincir angin dengan konfigurasi maksimal per unit 1 kW, sedangkan untuk panel surya yang dipasang di grup 2 adalah total kapsitas 2 kW. Sistem elektrik dari kedua grup tersebut diintegrasikan menjadi satu sistem. Keluaran PV dan kincir angin pada grup 1 dan 2 diubah menjadi tegangan DC oleh sistem kontrol untuk dimasukkan ke baterai. namun untuk PV yang di grup 2, memiliki baterai dan inverter sendiri, sehingga terpisah dari sistem utama. Sistem utama memiliki baterai dan inverter yang menerima pasokan dari grup 1 yakni angin konfigurasi total 21 kW dan PV konfigurasi total 15 kW serta grup 2 dari angin dengan konfigurasi, berupa 1 x 10, 6x2,5 kW dan 4 x 1 kW tenaga angin dan PV dengan konfigurasi 2 kW. Energi listrik dari sistem hibrid yang dibangun di kampung nelayan pantai Pandansimo ini, di harapkan mampu memenuh kebutuhan masyarakat setempat, yaitu kebutuahn memproduksi 1.000 kilogram produk es balok per hari serta untuk air sumur renteng untuk kebutuhan petani di pesisir pantai, terutama pada musim kemarau. selain itu, energi listrik yang dihasilkan juga bisa untuk penerangan jalan umum dan warga yng tinggal di sekitar pantai. Gambar 2.2 menunjukkan skema pembangkit listrik tenaga hibrid Bantul yang ada terdiri dari 34 kincir. Gambar 2.2 Skema PLTH Bantul

2.3 Pembangkit listrik tenaga angin