Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi Operasional

Pembicaraan pada dialog 2 mengenai hukuman yang pantas untuk para koruptor di Indonesia. Campur kode yang dilakukan oleh penyiar dilatarbelakangi oleh faktor kekhasan atau kedaerahan. Penyisipan kata pitik dan kata wedhus menunjukkan bahwa Penyiar berasal dari Jawa. Artinya dari penyisipan yang dilakukan oleh Ulung menunjukkan identitas pribadinya yang membuat pendengarnya mengetahui bahwa penyiar berasal dari Jawa. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka judul penelitian ini adalah Campur Kode dalam Bahasa Indonesia pada Acara Komentar Rakyat di Stasiun Radio Prosalina Jember.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Bagaimanakah proses campur kode dalam bahasa Indonesia pada acara Komentar Rakyat di Stasiun Radio Prosalina Jember? 2 Faktor apakah yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dalam bahasa Indonesia pada acara Komentar Rakyat di Stasiun Radio Prosalina Jember?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut. 1 Proses campur kode dalam bahasa Indonesia pada acara Komentar Rakyat di Stasiun Radio Prosalina Jember; 2 Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dalam bahasa Indonesia pada acara Komentar Rakyat di Stasiun Radio Prosalina Jember.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar memberikan manfaat yang baik untuk berbagai pihak di antaranya sebagai berikut. 1 Guru bidang studi bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengembangan materi. 2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi untuk mata kuliah Sosiolinguistik. 3 Peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk mengadakan penelitian yang sejenis dalam ruang lingkup yang lebih luas.

1.5 Definisi Operasional

Beberapa istilah yang perlu dijelaskan pengertianya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Campur kode adalah pencampuran bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. 2 Acara Komentar Rakyat adalah program siaran unggulan di Stasiun Radio Prosalina yang memaparkan komentar seputar persoalan yang diperbincangkan di tengah-tengah masyarakat. 3 Proses campur kode adalah rangkaian terjadinya pencampuran bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia melalui penyisipan konstituen tunggal, penyisipan konstituen ganda berdampingan, alternasi penandaan, alternasi penggandaan, leksikalisasi kongruen peralihan kategori objek, leksikalisasi kongruen peralihan kategori idiom. 4 Penyisipan konstituen tunggal adalah masuknya satu konstituen berupa kata atau frasa yang berasal dari bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. 5 Penyisipan konstituen ganda berdampingan adalah masuknya dua konstituen berupa kata atau frasa yang berasal dari bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. 6 Alternasi penandaan adalah proses campur kode yang ditandai dengan bentuk tegun yang kemudian diikuti oleh pencampuran bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. 7 Alternasi penggandaan adalah pengulangan makna dalam bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. 8 Leksikalisasi kongruen peralihan kategori objek adalah masuknya komplemen dari bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dengan syarat komplemen tersebut lebih sering digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari. 9 Leksikalisasi kongruen peralihan kategori idiom adalah masuknya idiom kata- kata yang mempunyai makna tersendiri yang berbeda dari makna dalam tiap kata itu dari bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. 10 Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode adalah alasan yang mendasari terjadinya pencampuran unsur-unsur bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. 9

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA