Uji tingkat protein pakan terhadap kinerja itik umur 16 sampai 40 minggu yang dipelihara intensif pada kandang tanpa dan dengan kolam

16 SAMPAI 40 MINGGU YANG DIPELIHARA INTENSIF
PADA KANDANG TANPA DAN DENGAN KOLAM
d.

,

il

.'

* ,

! . *

Oleh
I NYOMAN SUWINDRA

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998


TRP: EF'FECT OF PROTEIN LEVELS IN THE DIET ON PERFORMANCE
OF 16 TO 40 WEEKS OLD BALI DUCKS RAISED ON AN INTENSIVE
SYSTEM WITH AND WITHOUT POND

ABSTRACT
The main objective ofthis study was to observe the effect of diet protein levels on
the performance of Bali ducks raised with and without pond Nine hundred females and
fifty four males four week old Bali ducks were randomly alloted into two b8tment

groups i.e. with and without pond located in three sheds. Each shed comprised of three
!

units of pens with and without pond
The experimental ducks were fed a grower and developer diet until IS weeks
old At the age of 16 weeks each group of the experimental &cb were fed with
isocaloric diets (2900k c a m ) containing three different levels of crude protein (16, 18
and 20%). Chemical analysis showed that the diet with 16% d

e protein contained


low levels of histidine and valine, the diet with 18?4 crude protein contained low level
of histidine and the diet with 2Ph crude protein contained low levels of histidine and
isoleucine.

'Ihirty six of female ducks were slaughtered every

two weeks for

measurement of thyroid and adrenal glands, ovary and oviduct weights.
The thyroid and adrenal glands, ova~yand oviduct weights, serum estradiol,
progesterone, cortisol, thyroxine, and lipids concemtrations, and ratio of heterophils and
lymphocytes were not Sected by the pond but sexual maturity was siflcantly delayed
and the egg size was significantly increased (P4.05). Increasing dietary crude protein
levels significantly (Pd.05) increased egg size. There was a tendency that the higbeat
egg production in the ducke kept in a pond system was found in those r e c e i w 20%

crude protein. However, fos ducks kept on a dry system, the tendency
production was observed in those receiving IWo crude protein.

RINGKASAN

h terhadap m* I* Umur

I WOMAN SuWINDRk Uff Tfngkat Protdn P

16 sampai 40 Miaggu yrrng Dipdihara lntenoif pada h d a n g Tanpa dan Dcagan &lam
(di brtkab bhnbingaa DJ. Samosfr,sebagai ketna,

P d S. Hardjosworo,

DTH.

Sihombing, R Band Matram, dan Wasmen Man& sebagl anggota).
Suhu udara pemeliharaan itik yang baik adalah 18.3

Indonesia tercatat di siang hari berkisar antam 23.2

-

hari deqan kelembaban 60 88./. sehingga itik


- 25.5"C. RetaEln euhu udara di

- 35.2'C

-

atatr 15.0 25.9OC di mafern

& m e w a m i cekaman p a u tendamp di

siang hari.
Penelitian tentang sistem pemeliharaan dm tatalaksana pakm sudah banyak dilalruken
pada tenaak ayam namm masih eax@ t d a t a s pada tern& itik Penelitian m a p a i sietem
pemelihaman yang berhubungan dengan pen&

air terbuka bagi ternak itik tdatan pada

mana pedmbuhan dan masa produkni. Kajiea menyeluruh teoteog pengaruh sietem tereebut
d a l m natu siklus pemeliharaan b e l m pernah dilaporkan sampai saat kini.


Itik yang

dipelihara terlaPung memerlulcan kolam untuk mencelupkan clan membmeiblcea kepala epma

menghindari penyumbatan hi-

oleh pakrm dan kotoran laia

Kolam pen*

llatuk

msrarrunlcansuhu tubub walctu suhu linglnrogan panas clan mearioglcrrtlcen fertilitaa telur.

Itik yaog dipelihara teiiammg deagrm kolam mempmyai pertambahan berat badan
lebih baik, suhu tub& lebih rendah Sebalilmya itik dewasa ymg dipelihsra teriammg denpa
kolam dm peaggembalaan mewnjuldcen prochdcsi telur yang lebih rendah, namun tampak lebih
bersih dan s e w dibaadinglcen itik yang dipelihara tejiammg tanpa kolem.

-


Kebutuban protein itik yang sedang bertelur bervariasi a h r a 15 19% dan kebutuhao
tersebut cendenmg meningkat bila dipelihara terlaPung a h dengan peninghbn kanenergi p a k Pemeliharaaa itik terkunmg berpeDgarub pada permnman berat telur di b w a h
rataan berat telw itik yang digembalakan eehingga eangat rnenmmkan nilai ekonomis dan

pemasaran.

Perbaikan pakan dapat meningkatkan perkembangan organ reprodulrmi dan

aktivitas sintesis telur sehingga rnenrngkatkan produksi telur.
Penelitian lapangan di laladcan di Stasiun Penelitian Fakultas Peternakan, Universitas
Udsyana, Denpasar. Analisis proksimat (protein dan energi) pakan dan kotoran itik dildcukan
di Laboratorium Kimia Pakan Ternak, Fakultas Petemakan, Universitas Udayana, Denpasar,
dan analisis HPLC (asam amino, kalsium dan fosfor) dilakukan di Laboratwium Analitik di
Universitas yang sama

Analisis hormon, hgliserida, DNA dan RNA dilakukan di

Labomtorim Kimia Fisiologi, Jurusan Fisiologi dan Farmakologi, Fthltes Kedokteran
I


Hewan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan selama sepuluh bulan, mulai dari
bulan Juni 1996 sampai d e w Maret 1997.
Penelitian ini menggmakan 900 ekor itik Bali betina dan 54 ekor it& Bdi jantan umur
empat minggu clan ditempatkan dalam 18 petak kandang p-

yams terietak pada tiga

bangman terpieah sehingga setiap bangunan terdapat enarn petak kandaag -p

yang

terdiri atas masing-masing tiga petak kandaug panggung tanpa dan denpa kolam. Ukuran
panjaag dan lebar petak kandang yaitu 3 x 2 meter dan ti@

alas petak kandang panggmg

0.75 m dari lantai bangunan. Pet& kandang pada bangman I dan IU b e d a s bambu dengan

jarak 1 cm dan petak kandang pada baogunan II beralas k w a t dengan lubang 1 cm2. Setiap

petak kandang ditempati oleh 50 ekor itik betina dan 3 ekor itik jantan mulai umur 4 miatau 18 ekor betina deogaa 2 ekor jrmtrvl mulai umur 24

mi-

untuk melihat peagad kolam

pada fertilitas telur. Sampai d e w umur 15 minggu itik diberi pakan pellet yla~geama yaitu
p a h p e d a (umur 4 - 10 m-)

dan perkembangan (m10 - 15 m-)

dan selanju!nya

diberi pakan yang berbeda lcanduogan protein (16, 18, dan 20%) dengaol k a n c i q p energi
yang sama (2900 McaVkg).

Mulai umur 16 minggu, penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola
faktorial yang terdiri atas dua W o r . Faktor pertama adalah sistem pemeliharaan tanpa dan
d e w kolam. Faldw kedua adalah pakan yang terdiri atas tiga taraf'protein yaitu 16, 18, dan
20%. Dengan demikian terdapi euam kombinasi p e r l a b yam dicobalwn pada itik umur


-

16 40 minggu dengan masing-masing tiga ulangaa

Pengaruh perlakuan kandang tanpa dan

dengan kolam pada peubah y q diamati diuji d e w uji t (paring t-test), oedaoglcan
pengad tingkat protein dan intemksi antara sistem pemeliharaan (TK/K) d e q p protein
pakan dari umur 16 minggu data dianalisis de-

analisis ragam. Bila terdapat intemksi

nyata antara sistem pemeliharaan dan protein pakan, malieis dilanjutkan d e w uji konlras

ortogonal. Untuk mencari model hubrmgaa respon yang d i d &ngm
pemelih-

Wor sistem


dm protein pakan digmakau polinomial ortogonal.

Peubah yaqs dianati meliputi &a q e k : 1)Kinerja itik yang meliputi konsmsi pakan

dan protein, pertambahan berat badan, efisiensi peaggunaan palcen dan protein, uunir
memasuki masa pro&i,

produksi harian, berat telur total, berat telur per butir, fertilitas telur

dan kematian, dan 2) Aspek fisiologis yang meliputi peritembaugan berat relatif kelenjar

tiroid, adrenal, ovarium, dan oviduk, perkembangan konsentrasi tiroksin, kortisol, eetradiol,
progesteron, dan trigliserida serum, gambaran nisbah heterofil dan limfosit, totat sel oviduk

dan RNA itik yang m e m p e n g d kinerja itik
P c a g d KO18111

Kehadiran kolam di dalmpetak kandang memmmkan jumlah itik yaqg tern@-en@,
memmmkan suhu tubuh sebanyak 0.93'C setelah berenang, rneugkabu konsumsi pakan dan
protein itik pada umur 4 - 16


cendenmg meningkatkrrn total sel dan RNA ovi& itik

pada umur y m g sama, menyebabbm ukrPan panjang oviduk ymg lebih pendek pada unnx 20
mingg~
dan umur memasuki masaproduksi yang lebih l d a t . W a l q u n demikian, kehadim

kolam di dalarn petak kadang memumbn konsentmsi kortisol serum itik pada umur 10

-dan
efisiensi pe-

menh@adm berat tehr per butir.
pa@

Berat badan, pertarnbahan berat badan,

pro&ksi telur harian, berat relatif kelenjar tiroid, adrenal,

ovarium, dan oviduk, konsentrasi tiroksin , estradiol, progesteron, dan trigliserida dalaui
sennn, dan nisbah hetmfil l i d d tidak dipenganhi oleh kehadiran kolam di dalam petak

k=b&

Palganlh Tingkat P r o t c i n P h
Pengaruh tinglcet protein pa& konsumsi pakan daa protein adalah meagikuti model

kuadratik Pada umur 16 - 20 dan 20 -24minggu konsumsi pakan terendah (2.310 dan 2.376

kg) ditkukan pada itik yang menerima p

h dengan kmdwgan protein berturut-t-tunat 18.16

-

-

dan 18.07% (R2= 0.36 dm R2= 0.42). Konslrmsi protein itik pada umur 16 20 dam 20 24

mi-

. .

memgkat demgan pemqkabn kandungan protein pakan deagan koefisien determrnas1

y a q eama (p= 0.80). Hubungan antara efieiensi pelnn dan protein paltea it& ~
m h g g me-

model lruadratik (RZ = 0.26). Efisieasi peasgunagn p

- 20

0 31
16 ~

h itik terbaik

(0.021)ditemukan pada itik yang menerima pakan d e w kaadungan protein 17.92%. Berat
relatifovarium itik umur 20 mi-

semakin meNngkat eejalan deogan penia&h

kazaQroLpPl

protein pakan dari 16 menjadi 20% (R7 = 0.21). Hubmpa entera umur me@

maaa

prochrksi dengan protein pakan menghti model kuadnitik (R2= 0.97)yaihl it& ekan bertelur
paling awal (135.66 hari) apabila mendapetkan pakan deagan kanduagan protein 17.95%.

Berat telur per butir semakin meningkat sejalau dengaa peniagkatan protein palcan dari 16
menjadi 20?4 (2= 0.11).

Pemgamh Kombinasi Paiaknan Sistcm Pemeliharaan d q a n T i i Protein Pakan
Pengaruh interaksi antam sistem pemeliharaan dan protein paken peda kommui paken
dan konsumsi protein, berat relatif ovaium, daa m w mernasuki masa produlaPi mengikuti
model laradratik

Pada umur 16 - 20 dan 20 - 24

konsumei palm terendah @emturut-M2.235

clan 2.254 kg) pada itik yaae dipelibam

ma kolam ditedcan pada itik yang menerima palcan

deogsn kanchgm protein 17.89 &m 17.91% (R' = 0.69 daa R~= 0.78). Komumi paken

terbanyak tersebut padamasaproddai (15.568kg) diteornrlcan pada itik yang menerima palcan

-

dengan kanduugan protein 17.50%. Konsumsi pakan itik umur 16 - 20 dan 20 24 minggu

yang dipelihata deagaa kolam meniagkat dengao penunmaa hduqgan protein dari 20 menjadi

16%. Konsumsi pakan termdah p d a maea produkei (15.560 kg) ditemuh pada itik yeas

menerima pakan dengan kan-

protein p

h 17.74%. Konmrmsi itik yaog d i p e l i h

-

taapa dan dengan kolam pada umur 16 20,20 - 24 mingeJu dan pada maaa berprodulari telw

meningkat ~ejalandengan peningkatan kandungan protein pakan dari 16 menjadi 20%.

Hubmgn antara berat relatif ovarium itik umur 20 mioggu dau protein pakan
mengihti model kuahtik (R' = 0.54). Berat relatif ovarium terkecil(0.313) pada it& yeng
dipelihara tanpa kolam ditemukan pada itik yang meoerima palcan dengan kandmgm protein
p a h 17.03%, sedanglcen itik yaog dipelihara d e w kolam mempilnyai berat relatifovmium
terbeear (0.547) pada kelompok yaqg menerima pekm dengan kan-

Hub-

protein 18.34%.

antara umur memasuki masa produksi dan protein pakan me@& model

kdratik (R2 = 0.82).

Itik yang dipelihp. tanpa kolam dm menerima pakan dengm

kandmgan protein 19.67'??memasuki masa produksi paling lambat (135.71 hari), sedaoglran
itik yang dipelihara deng8n kolam a k a semakin cepat memasuki umur mesa produkai aejalaa
dengan pemnunan hdmgaa protein palcan dari 19.67 menjadi 16%.

-*
Disimpullcan bahwa penaorbahan kolam ke dalam petak kandang
konsmsi pakan dan protein itik w 4

- 16 miaggy meaunmkan efiaiensi palem itik pada

umur 4 - 10 mhggu, ukuran oviduk lebih pendek pada itik pada umur 20 minnnu, dan
m

e

~mur

d masa berproduksi lebih lambat. Walaupm demikiaa, adaaya kolam di dalam petak

k d a n g memb&db berat telur perbutir dau xnenmhn kortisol sexutn itik umu 10 minggu
Peni&ataa berat telur per butir sejalan deogan pemh@m hdmgm protein pakaa

dari 16 menjadi 20%. Efieiemi pqgmaan pakan terbaik ditctrmlcan pada itik yang memima
p

b d q a n Icanduog;an protein 17.92% dan dieertai de-

umur memasuki w a p r d i

paling awal.
Interaksi antm-a sistem pemeliharaan dan protein pakan memmjuMcen itik yang
dipelihara tanpa kolam dan m e n k palam denproduksi paling lambat, sedeugan lcandmgm protein p

kan@

protein 20% m e m d masa

itik yang d i p e l i h dengan kolam dan menerima palcaa
h 18.30% memasuki masa produksi paling oepd Itik y a q

dipelihaaa tanpa kolam dm menerima pakan dengan kandungan protein 1896 ceederuog
bertelur paling baayak, dan kecendenmgan ini tamp& pada itik yaag d i p e l h a d e q p kolam
yang menerima pakan dengan kandungan protein pakan 20%.

-

Disarankan pada peternak bahwa perneliharaan itik secara terkunmg pada urrmr 4 10

rn-

"sebailcnya tanpa kolam Untuk mendapatkan produksi telur yaag ti&

memperhatilcen berat telur per butir, pemelihyang me-

tanpa

itik sebailmya @a kolam deqgan pakan

protein 18% pada saat menjelaag dan berproduksi. Untuk mendapatkaar

produksi harim dan berat telur per butir

Iebih tiagei k a n d q dileqgkapi kolam dengan
I

pakan yaag menganchq protein 20%. Itik sebailcnya hanya dilepas ke kolam pada s i q hari.
Pemeliharaan itik dengan kolarn sesuai d
Keeejahteraan Hewan

m habitat yang d i a n j h oleh Inmbaga

UJI TINGKAT PROTEIN PAKAN TERHADAP KINERJA ITIK UMUR
16 SAMPAI 40 MINGGU YANG DIPELIHARA INTENSIF
PADA KANDANG TANPA DAN DENGAN KOLAM

Old
I Nyoman Sawindm
NRP :93556/PTK

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Judul Penelitian

:

UJI TINGKAT PROTEIN PAKAN TERHADAP KINERJA rZlK
UMUR 16 SAMPAT 40 MINGGU YANG DIPELjHARA
INTENSIF PADA KAMDANB TANPA DAN DENCfAN
KOLAM

Nama Mahasiswa

:
:
:

I Nyoman Suwindra
93556
IlmuTernak

Nomor Pokok
Program Studi

I

I

Prof Dr. D.J. Sarnosir
Ketua

Prof. Dr. Peni S. Hardjosworo, M.Sc.
w o t a

Prof Dr. R. Benni Matram, M.V.Sc.
Anggota
2. Ketua Program Studi
Ilmu Ternak

Tanggal Lulus : 21 Nopember 1998

Anggota

'

Dr. Ir. Wasmen Manalu
Anggota

RIWAYAT HIDUP
Penulie dilahirkan pada taaggal 21 Desember 1941 di Tabanan, Kdm@m
Tabawn (Bali) dari pasangan ayab I Gde Ratep daa ibu Ni Ketut Reyok

Tahun 1956 penulis meqelesaikan pendidikan Sekolab Rakyat di Denpasar dan
kemudian meneruelarn pendidikaa Sekolah Menengah Pertama Bhaktiyasa di S w a
dm tmnat tahun 1959 dm di kota yang sama penulie melaajutkm pendiddm Sekolah
Menengah Atas Negeri pada Bagian B (Pasti Alam) dan twnat tahua 1963. Setelah
seleni peadidlam di SMA permlis m e w kuliah di Fakultas K e d o b Hewan dan
Petenrakan (FlKHP), Univmitas Udayana Denpasar, Bali. Pada tau&

1 Pebruari

1969 penulis diaagkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (Asieten Ilmu Ternak

Unggas) pada Laboratorium Tmak Unggas di Fakultas Kedoktm Hewan dan
Petenrakan Univmitas Udayana dan selesai mengikuti pendidikan talm 1973 di

Fakultas yaag sama sebagai Sarjara (Jr) Petemakau Sejak tahun 1978 p d i s bedugas
sebagai Kepala Laboratorium Ternak U n g p Fakultas Peternakan, Universitas Udayana
Deapasar sampai tahun 1982 daa untuk eetemqa mengikuti pendidilcan program

paecaeajana &, di University of Sydney, Auebrafia tabun 198201985, Pada tab 1986
pmlie batugae eebqgai D

h Faidtee Peternaken, Univmitae Udayana Derprrsat dan

berakhir pada tahun 1992. Pdp tahun 1993 permlie terddk oebagai mAhAniswa
Pascasarjana % di J

m Itmu Tsmsk,Institut Portanian Bogor.

Pertama-tama penulis rnemaajatkan puji syukur kehadapan Ids S~Q Hymg
Widhi Wasa, T W m Yang Maha Esa karena atas rahmat clan kanmiaNya penulis dapat
menyelesaikau Miah-kuliah, penelitian serta penulisan disertasi ini. Keberhaeilan ymg
telah penulis capai dalam menyeleeaikaa studi di Progratn Studi Pascasarjaoa IPB eejak
qgustus 1993 sampai dengan September 1998 tidak terlepas kiarens a d q a dthmgm

moral, bantuan k i d , fisik, ides dan pemikiran-pemikiran y q datrrnp dmi
pihak dan sudah tentu p e d i s patut menyampaikan banyak terimakasih.
Pada kesempatan yang saagat berbahagia ini ijinkanlah penulis menyampailcen
pengtiargaan dan terimakasih kepada yang terhonnat Pro£ Dr. D.J.Samosir, eebagi
pembirnbing utatna, dan Prof Dr. Peni S. Hardjosworo, Msc., Prof Dr. D.T.H.
Sihombiug, ROEDr. R Bermi Matram, M.V.Sc., Dr. Jr. Wasmen M d u mesliqs-

w i n g sebagai anggoh komisi pembimbing atas eegala bimbingaa, pebjuk eetClr eaar-

saran yang diberikan selama p d i n me-

pendidikan sehiqgga proses belda,

penelitian dan penulisan dieertasi ini berlangsung dengan laacar dan h a t diselesaikm
dengan baik. Kepada penguji luar komisi Prof Dr. Hartini Sjahri Sikar, M.Sc. dm Dr.
Ir. H.Benni Ounawan, M.Sc. yaqe telah banyak memberi korelari dan mamkm sshiogga

menambah pembobotan dieextasi ini, saya ucapkan terimakapi
Penulis r n ~ a p l c a nbqmk terima k i h kepada yang terhonnst Rektor Iostitut
Petanian Bogor, Direktur Pascasajma, dan Ketua Program Studi IImu Ternak Inetilut
Pertanian Bogor atas Earilitas do kenempatan y&

diberikau kepada p d i e untuk

m e e i h g r a m Paacasajana S3 di Institut Pertanian Bogw. Kepada yang terhomat
Rektor Universitas Udayana dam Dekan Fakultas Petemahan, UnivemiCas Udayam

Denpasar, penulis menyampailcaa terimakasih atas ijin unttd< meogrkuti Pendidikan

Program Psscasarjana S3 di IPB.
Demikian pula ucapaa terimakasih penulis sarnpaikan kepada yaog teChOTm8f
ketua T i Indonesia Australia Eastern Universities Project (lAEUP) yeqg telah
menyediakan beasiswa bagi p d i s , Yayasan Bea Siswa !hpmmar, P.T. Indocement
Tunggal Prakarsa, Yayasan Aji Dharma Bhakti, Yayasan Toyota Astra, Bupd Kepala

Daerah

n< I1 Kabupaten Baduog, Walikota Madya Denpasar, R e k h Universitas

Udayana atas bantulan finansial rPehrngga penelitim bisa dil$teanalcan e&

seleeai.

f

Ucapan terima kasih p e d i s sampaikan kepada yaos terhoimat Dr. Jr. Wasmen

M d y Ir. I Nyoman Nusada, M.Agr, dm Prof Dr. I Ketut Lana atae lrebaiken clan
ketulusan hatinya yang telab rnemberhn ijin peogsuoasn hilitas Leboratoriun Kimia
Fisiologi, FKH, IPB, Lslboratorium Analitik Unud dan Labwatorium Kimia M-

Ternak, Fapet, Umd Denpasar.
Rasa honnaf dan ucapm terbakasih penulis earnpailcan kepada P r d Dr. S.O.N.
Djiwa D d j a dan Prof Dr. I Made Nitis, M . k . Sc. atas dorongao seda
motivasinya sehiDgga penulis dapat menyelesailcan pendidilcen program S3 di IPB.

IPB penulis mmyqpaikan banyak terima kasih aEas eegala doroqgan dan 'motivaeinys

petunjuk pemggmm program Excel computer dalam analisis daEa basil penelitian d8ti

.

Ir I Wayan Snpmta, MS., dm Ir I Putu Sampuma, MS. p d i e jw menyampailbanyak terima kasih. Teman-teman sejawat 1mpmg ataupua ti& langermg yang telah

membantu dalam pelaksanaan penelitian dau penulisan dieertaei ini p d i s u c a p h

iii
.

.

--..

Rasa hormat dan penghargaan setinggi-tingginya pewlis hahtricaa kepada
Ayahanda I ade Ratep (almartnnn, Pensiuoan Kepala Dinas Pertanian Propiasi Bali),
ibunda Ni Ketut Reyok, mertua Bapak I Ketut Kayua dan Ibu Ni Wayan Riae

eegala

d o r o w dan doa restunya Secara khww penulis satnpaikan banyak terima kasih
k e p d istri Ni Made Yaspini yaog telah m e m b e s h dan mendidii ketie putra-putri
penulis, membantu finansial penelitian, doronp, motiwwi serta k e i k h l e e m
makanda I Pulu Tndrayasa beserta iatri Gusti Ayu Man& Andgreni

, Ni Made

Indrymi beserta suami I ade Susila Aryana, I Nyomaa hdnwan clan keempat cum-

eucu yang gangat manbahagiakan atas pengerlian, kesab-

dm doa restunya Kepada

kakak dan adik-adik penulis aampaikan terima kasih atas kehrlusaa yaog manni di ddam

Penufis d a r bahwa deapn sejujlnnya meagal