Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metodologi Penelitian Sejarah Penukaran Uang

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan kemampuan penulis, keterbatasan waktu, dan luasnya cakupan permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis membuat batasan masalah yang akan dibahas yaitu: 1. Hanya menampilkan proses transaksi penukaran uang. 2. Proses kerja tidak secara detail hingga kedalam mesin. 3. Penukaran jenis uang dapat di ubah. 4. Penukaran uang terdiri dari 6 jenis uang kertas. 5. Menggunakan : 1. Uang kertas Rp. 1000, Rp.2000, Rp. 5000, Rp. 10000, Rp.20000, Rp.50000, Rp.100000. 6. Penukaran jenis uang di acak untuk dalam satu kali proses.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk merancang suatu perangkat lunak simulasi mesin pertukaran uang pecahan money changing. Manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah : 1. Untuk membantu pemahaman mengenai proses kerja mesin penukaran uang. 2. Menguji ilmu pengetahuan teori dan pratikum yang telah didapatkan pada bangku kuliah. Universitas Sumatera Utara

1.5 Metodologi Penelitian

Langkah – langkah pembuatan perangkat lunak ini antara lain : 1. Membaca dan mempelajari buku – buku yang berhubungan dengan sistem operasi. 2. Mempelajari proses kerja dari mesin penukaran uang. 3. Mempelajari teknik – teknik dasar pemrograman dengan menggunkan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6. 4. Merancang interface untuk perangkat lunak simulasi. Merancang suatu perangkat lunak simulasi mesin penukaran uang dengan mengunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6. 5. Menguji perangkat lunak dan memperbaiki kesalahan error yang muncul.

1.6 Sistematika Penulisan

Agar dapat memberikan gambaran yang jelas pada penulisan tugas akhir ini, maka penulis membaginya dalam beberapa bab sebagai berikut :

Bab 1 : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metologi penyelesaian, dan sistematika penulisan. Universitas Sumatera Utara

Bab 2 : Landasan Teori

Bab ini mengungkapkan tentang konsep dasar dan teori – teori yang mendukung pembahasan untuk tema penulisan yang didapatkan dari beberapa literatur.

Bab 3 : Perancangan Sistem

Bab ini membahas tentang perancangan dan pembuatan simulasi mesin penukaran uang dan gambaran umum rancangannya.

Bab 4 : Implementasi Sistem

Bab ini membahas analisa hasil dan pembahasan simulasi mesin penukaran otomatis yang dirancang. Pembuatan program yang diajukan, tampilan dari program dan pengujian mesin tersebut.

Bab 5 : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari bab – bab yang ada dalam tugas akhir ini. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Penukaran Uang

Sejak jaman dahulu, manusia telah melakukan perdagangan dengan sekelilingnya untuk berbagai alasan dengan cara sistem barter. Seiring dengan perkembangnya jaman dan peradaban sistem barter ini gugur karena mempunyai banyak kelemahan sehingga. Ditemukan sistem – sistem pembayaran yang baru yang sampai pada akhirnya dengan menggunakan uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran. Sistem pembayaran dengan menggunakan uang juga mempunyai kelemahan untuk bertransaksi dengan suatu negara yang memiliki jenis mata uang yang berbeda. Kebutuhan akan nilai tukar timbul karena mata uang suatu negara biasanya tidak diterima sebagai media atau alat tukar di negara lain. Hubungan perdagangan internasional menimbulkan adanya permintaan dan penawaran terhadap beberapa mata uang. Hal ini kemudian menyebabkan perkembangan pada bursa pertukaran mata uang asing, sehingga di perlukan pengatur untuk berjuta-juta transaksi Universitas Sumatera Utara permintaan dan penawaran yang terjadi setiap hari, yang menuju pada penentu nilai tukar mata uang asing. Sejarah pertukaranperdagangan mata uang dapat dikatakan setua uang itu sendiri dan baru mendapat perhatian yang serius oleh banyak negara pada dekade terakhir ini. Kalau di tinjau pada dekade standar emas 1880 – pecahnya PD I, pada masa tersebut uang dijamin oleh emas murni yang merupakan standar negara tersebut. Defisit neraca pembayaran akan ditutup dengan transfer emas, hingga mengakibatkan money supply menurun dan harga di luar negeri seakan naik, sehingga hal ini akan meningkatkan ekspor sampai defisit hilang, demikian sebaliknya. Dengan demikian, nilai mata uang relatif stabil. Sampai PD I, standarisasi emas memungkinkan tercapainya tingkat koreksi yang tinggi terhadap neraca pembayaran. Tetapi, tidak demikian pada saat peperangan, kemungkinan besar karena tumbuhnya serikat-serikat perdagangan dan perusahaan-perusahaan besar, adanya jaminan upah dan harga sehingga tidak mudah menurunkan kecenderungan tersebut, yang berdampak berkurangnya lapangan pekerjaan. Karena membengkaknya pengangguran pada awal 1930-an, standarisasi emas tidak dipakai lagi. Setelah perang dunia selesai dan depresi ekonomi dunia pada tahun 1930 – an, dunia menginginkan suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Sehingga Pada tanggal 22 Juli 1944, atas prakarsa dari Amerika Serikat, diadakan suatu konferensi Moneter Internasional yang dikenal dengan : “The Bretton Woods Universitas Sumatera Utara Conference“, yang dihadiri 44 negara. Usulan yang diajukan oleh delegasi Amerika Serikat White Plan menyusun rencana-rencana dasar yang disetujui. Kemudian perubahan terjadi di Amerika, Pada periode tahun 1960-an, defisit neraca pembayaran Amerika memaksa negara tersebut melepaskan cadangan emasnya sebesar USD 18 billion karena Prancis menukarkan USD-nya dengan emas dan di lanjutkan pada periode tahun 1970-an, amerika kembali harus melepaskan cadangan emasnya sebesar USD 11 billion. Buruknya perekonomian Amerika pada waktu itu menyebabkan masyarakat dunia kurang percaya terhadap USD. Dan di negara yang memiliki mata uang yang kuat karena memiliki cadangan emas yang cukup seperti Swiss dan Jerman, mereka menukarkan USD-nya dengan mata uang mereka yaitu CHF dan MDK. Hal ini menyebabkan hutang jangka pendek yang hampir jatuh tempo di Amerika mencapai hampir dua kali cadangan emasnya. Presiden Nixon mengumumkan perubahan system nilai tukar untuk USD dengan membiarkan nilai tukarnya mengambang Floating Exchange Rate System, hal ini ditegaskan kembali dalam suatu konferensi di Washington pada tanggal 17-18 Desember 1971 SMITHSONIAN CONFERENCE, dari sinilah lahirnya nilai kurs yang mengambang dan berlaku sampai dengan sekarang. Setelah Presiden Nixon menetapkan nilai mengambang untuk mata uang USD, banyak Negara yang memutuskan untuk mengambangkan nilai tukarnya, seperti: Jerman, Inggris, Belanda, bahkan Jepang dan tahun – tahun berikutnya Universitas Sumatera Utara banyak negara di dunia yang membiarkan nilai uangnya mengambang sesuai dengan mekanisme pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.

2.2 Pengertian Perangkat Lunak