11. Bacalah puisi berikut dengan saksama Senja yang Merapuh
Sayup ucapmu pada fase perpisahan
Ini dialetika hidup yang selalu berulang
Mungkin tiba saatnya pada resam jiwa
Dimana semestinya jejak kaki kupijakkan
Senja ini kembali merapuh Iringi lepasnya tali ikatan
Atmaku memburai dan nadir Tema puisi tersebut adalah ….
A. percintaan B. kehidupan
C. keindahan D.
perpisahan
12. Bacalah kutipan puisi berikut
Terima kasih Tuhan Mentari tenggelam, Kau ganti dengan
bulan Langit gelap menyembunyikan awan
Di alamku yang permai aku merasa aman
Di sini aku merasa damai dan tenteram Kalimat bermajas pada puisi tersebut adalah ….
A. Mentari tenggelam, Kau ganti dengan bulan B.
Langit gelap menyembunyikan awan C. Di alamku yang permai aku merasa aman
D. Di sini aku merasa damai dan tenteram
13. Perhatikan kutipan puisi berikut dengan saksama
Sesungguhnya suara itu tak bisa diredam
mulut bisa dibungkam namun siapa
mampu menghentikan nyanyian suara hati
dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku
Amanat kutipan puisi tersebut adalah … A. Kita harus mendengar suara siapa pun tanpa perlu membungkam.
B. Suara hati tidak bisa dihentikan meskipun dengan kekerasan.
C. Pertanyaan-pertanyaan wajib kita jawab dengan baik. D. Siapa pun berhak bersuara dan bertanya.
14. Bacalah kutipan cerita berikut dengan saksama
Seperti biasa untuk mengisi libur panjang aku bermain basket dengan teman-teman di komplekku. Semua berjalan seperti hari-hari lain kecuali satu hal. Yaitu ketika aku
pulang dari lapangan. Seorang pria berbadan besar, berotot, bertelanjang dada, mengenakan celana tentara berjalan cepat di belakangku. Ia berteriak-teriak tentang
sesuatu yang tak dapat kucerna dengan baik di otakku. Aku panik. Kupacu langkahku namun seolah kakiku tak bergerak maju. Terik matahari semakin melengkapi panasnya
hari itu.
Latar waktu, tempat, dan suasana pada kutipan cerpen tersebut adalah .... A. pagi, jalan komplek, panik
B. siang, jalan pulang, panas C.
siang, jalan komplek, panik D. sore, jalan komplek, panik
15. Bacalah kutipan cerita berikut dengan saksama
Perkenalkan namaku Muhammad Murasakibara 13 tahun. Wajahku di atas rata-rata alias tampan menawan. Ayahku adalah orang Jepang jadi namaku adalah nama Jepang.
Teman-temanku biasanya memanggilku Muk-kun, Murasakicchi, Bara, Saki dan lain lain tapi biasanya mereka memanggilku Muk-kun.
Bukti bahwa Muk-kun berwatak percaya diri terdapat pada kalimat … A. Perkenalkan namaku Muhammad Murasakibara 13 tahun.
B. Wajahku di atas rata-rata alias tampan menawan.
C. Ayahku adalah orang Jepang jadi namaku adalah nama Jepang. D. Teman-temanku biasanya memanggilku Muk-kun.
16. Bacalah kutipan cerita berikut dengan saksama
Sesampainya di depan rumah, aku melihat orang yang kemarin masih berdiri di atas genteng 1. Ia masih melakukan hal yang sama dengan kemarin, tetapi kali ini aku
dapat mendengar dengan baik apa yang ia ucapkan 2. Ternyata selama ini dia meneriakkan kata-kata “MATILAH KAU” secara berulang-ulang 3. Aku bergidik
dibuatnya 4. Lebih menyeramkan lagi dia sempat memelototi aku, seakan-akan dia akan membunuhku 5. Aku pun masuk rumah karena ketakutan setengah mati 6.
Bukti penggambaran watak tokoh melalui perbuatan tokoh dalam kutipan cerita tersebut terdapat pada kalimat ....
A. 1 dan 2 B. 3 dan 4
C. 2 dan 5
D. 5 dan 6
17. Bacalah kutipan cerita berikut dengan saksama