Analisis kegaraan pemasaran karet rakyat (Studi kasus di Wilayah Kerja UPP-PKKR I Warunggung dan UPP-PKKR II Gajrug, Kabupaten Lebak, Jawa Barat)

ANALISIS KERAGAAN PEMASARAN

KAREB WWKYWT

[Studi Kasus di Wilayaft Kerja BIPP-PKKR I Warunggung
den UP$-PKKR 11 Gajrug, Kabupaten Lebak, J a w a Barat)

Oleh

DERY JANUAR
A

JURUSAM

24.

0424

-

IhMU lLMU SOSIAL EKONOMl PERTAlUlAW

FAKULTAS
INSTITUT

PERTAMBAN

PERTANIAN BOGOR
1992

DERY JANUAR. Analisis Keragaan Pemasaran Karet Rakyat
:Studi kasus di Wilayah Kerja UPP-PKKR I Warunggunung dan
UPP-PKKR I1 ~ a j r u g ,Kabupaten Lebak, Jawa Barat.

(Di

bawah bimbingan ISANG GONARSYAH).
Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan utama
bagi Indonesia. Sekitar 83 persen areal perkebunan dan 70
persen produksi karet nasional berasal dari perkebunan
karet rakyat.


Kabupaten Lebak adalah daerah yang memiliki

areal perkebunan karet rakyat terluas d i Jawa Barat.
Mengingat potensinya yang cukup besar tersebut, sejak
tahun 1981 di daerah ini telah diterapkan proyek Unit
Pelaksana Proyek - Pusat Koagulasi Karet Rakyat (UPP-PKKR)
yang penyelenggaraannya meliputi pembinaan pada aspekaspek produksi dan pemasaran bahan olah karet rakyat.
Penelitian mengenai keragaan pemasaran karet rakyat
ini bertujuan untuk : (1) Mempelajari sistem penasaran
karet rakyat di Kabupaten lebak yang meliputi, struktur
pasar, perilaku pasar dan keragaan pasar, (2) Mempelajari
efisiensi pemasaran

harga bahan olah karet dari tingkat

petani sampai tingkat eksportir atau konsumen pasar lokal.
Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara umum


di lokasi penelitian terbentuk dua macam pola pemasaran
untuk produk jenis lump dan tiga macam pola untuk
jenis sheet.

Pedagang Perantara yang terlibat

Pedagang Pengumpul Desa, Pedagang Pengumpul Kecamatan dan
Pedagang Pengumpul Kabupaten, yang merupakan lembaga
penghubung antara petani denqan prosesor/eksportir.
Pada wilayah yang lokasi kebunnya jauh di pedalaman
dan dalam waktu yang lama memiliki keterbatasan transportasi, ditemukan saluran pemasaran karet rakyat yang panjang dan bertingkat-tingkat.

Para petani besar yang ber-

modal kuat dengan volume produksi yang besar dan kontinyu,
dapat memperpendek rantai pemasarannya dan memperoleh
harga jual produk (farmer's share) yang lebih baik.
Struktur pasar yang terbentuk cenderunq bersifat
Olyqopsonistic, sehingga para petani umumnya berada pada
posisi rebut tawar yang lemah dengan pedagang penqumpulKeadaan ini diperburuk laqi dengan adanya ikatan


nya.

utang piutang antara petani dengan pedaqang penqumpul.
Secara umum sistem pemasaran karet rakyat antara
petani dengan eksportir maupun konsumen pasar lokal telah
cukup terintegrasi secara baik, kecuali untuk bokar jenis
sheet.

Hal ini ditunjukkan denqan tinqqinya koefisien

korelasi harga dan indeks keterpaduan pasar yanq lebih
kecil dari satu.

Kecenderungan ini erat kaitannya dengan

struktur pasar yang terjadi pada masing-masinq rantai pemasaran bokar tersebut.
Struktur pasar yang Olygopsonistic memberi keleluasaan kepada masing-masing lembaga pemasaran dalam
penentuan harga.


Keleluasaan dalam penentuan harga

t e r s e b u t c e n d e r u n g menimbulkan d i s t o r s i dalam i n f o r m a s i
h a r g a d a n menekan h a r g a d i t i n g k a t p e t a n i ,

sebagaimana

t e r j a d i pada pemasaran bokar j e n i s s h e e t .
S e c a r a k e s e l u r u h a n sistem pemasaran k a r e t r a k y a t d i
Kabupaten Lebak masih memerlukan p e r b a i k a n ,

diantaranya

dengan memperbaiki mutu produk p e t a n i d a n menekan b i a y a
pemasarannya, s e h i n g g a dalam jangka panjang d a p a t meningk a t k a n b a g i a n h a r g a yang d i p e r o l e h p e t a n i ( f a r m e ' s s h a r e ) .

ANALtSIS

AAN PEMASARAN


(Studi Kasus di Wilayah Ke rja UPP-PKKR I Warunggunung
dan UPP-PKKR I1 G a j ~ g Kabupaten
,
Lebak - Jawa Barat)

Oleh

DERY JANUAR
A 24.0424

Laporan Praktek Lapang
Sebagai Saiah Satu Syarat Mernperoleh Gelar
Saqana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

JURUSAN ILMU-ILMU SOSlAL EKONOMl PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1992


ANALISIS KERAGAAN PEMASARAN

KAREB WWKYWT

[Studi Kasus di Wilayaft Kerja BIPP-PKKR I Warunggung
den UP$-PKKR 11 Gajrug, Kabupaten Lebak, J a w a Barat)

Oleh

DERY JANUAR
A

JURUSAM

24.

0424

-


IhMU lLMU SOSIAL EKONOMl PERTAlUlAW
FAKULTAS
INSTITUT

PERTAMBAN

PERTANIAN BOGOR
1992

DERY JANUAR. Analisis Keragaan Pemasaran Karet Rakyat
:Studi kasus di Wilayah Kerja UPP-PKKR I Warunggunung dan
UPP-PKKR I1 ~ a j r u g ,Kabupaten Lebak, Jawa Barat.

(Di

bawah bimbingan ISANG GONARSYAH).
Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan utama
bagi Indonesia. Sekitar 83 persen areal perkebunan dan 70
persen produksi karet nasional berasal dari perkebunan

karet rakyat.

Kabupaten Lebak adalah daerah yang memiliki

areal perkebunan karet rakyat terluas d i Jawa Barat.
Mengingat potensinya yang cukup besar tersebut, sejak
tahun 1981 di daerah ini telah diterapkan proyek Unit
Pelaksana Proyek - Pusat Koagulasi Karet Rakyat (UPP-PKKR)
yang penyelenggaraannya meliputi pembinaan pada aspekaspek produksi dan pemasaran bahan olah karet rakyat.
Penelitian mengenai keragaan pemasaran karet rakyat
ini bertujuan untuk : (1) Mempelajari sistem penasaran
karet rakyat di Kabupaten lebak yang meliputi, struktur
pasar, perilaku pasar dan keragaan pasar, (2) Mempelajari
efisiensi pemasaran

harga bahan olah karet dari tingkat

petani sampai tingkat eksportir atau konsumen pasar lokal.
Hasil penelitian


menunjukkan bahwa secara umum

di lokasi penelitian terbentuk dua macam pola pemasaran
untuk produk jenis lump dan tiga macam pola untuk
jenis sheet.

Pedagang Perantara yang terlibat

Pedagang Pengumpul Desa, Pedagang Pengumpul Kecamatan dan
Pedagang Pengumpul Kabupaten, yang merupakan lembaga
penghubung antara petani denqan prosesor/eksportir.
Pada wilayah yang lokasi kebunnya jauh di pedalaman
dan dalam waktu yang lama memiliki keterbatasan transportasi, ditemukan saluran pemasaran karet rakyat yang panjang dan bertingkat-tingkat.

Para petani besar yang ber-

modal kuat dengan volume produksi yang besar dan kontinyu,
dapat memperpendek rantai pemasarannya dan memperoleh
harga jual produk (farmer's share) yang lebih baik.
Struktur pasar yang terbentuk cenderunq bersifat

Olyqopsonistic, sehingga para petani umumnya berada pada
posisi rebut tawar yang lemah dengan pedagang penqumpulKeadaan ini diperburuk laqi dengan adanya ikatan

nya.

utang piutang antara petani dengan pedaqang penqumpul.
Secara umum sistem pemasaran karet rakyat antara
petani dengan eksportir maupun konsumen pasar lokal telah
cukup terintegrasi secara baik, kecuali untuk bokar jenis
sheet.

Hal ini ditunjukkan denqan tinqqinya koefisien

korelasi harga dan indeks keterpaduan pasar yanq lebih
kecil dari satu.

Kecenderungan ini erat kaitannya dengan

struktur pasar yang terjadi pada masing-masinq rantai pemasaran bokar tersebut.
Struktur pasar yang Olygopsonistic memberi keleluasaan kepada masing-masing lembaga pemasaran dalam
penentuan harga.

Keleluasaan dalam penentuan harga

t e r s e b u t c e n d e r u n g menimbulkan d i s t o r s i dalam i n f o r m a s i
h a r g a d a n menekan h a r g a d i t i n g k a t p e t a n i ,

sebagaimana

t e r j a d i pada pemasaran bokar j e n i s s h e e t .
S e c a r a k e s e l u r u h a n sistem pemasaran k a r e t r a k y a t d i
Kabupaten Lebak masih memerlukan p e r b a i k a n ,

diantaranya

dengan memperbaiki mutu produk p e t a n i d a n menekan b i a y a
pemasarannya, s e h i n g g a dalam jangka panjang d a p a t meningk a t k a n b a g i a n h a r g a yang d i p e r o l e h p e t a n i ( f a r m e ' s s h a r e ) .

ANALtSIS

AAN PEMASARAN

(Studi Kasus di Wilayah Ke rja UPP-PKKR I Warunggunung
dan UPP-PKKR I1 G a j ~ g Kabupaten
,
Lebak - Jawa Barat)

Oleh

DERY JANUAR
A 24.0424

Laporan Praktek Lapang
Sebagai Saiah Satu Syarat Mernperoleh Gelar
Saqana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

JURUSAN ILMU-ILMU SOSlAL EKONOMl PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1992