Kertas Kerja Koalisi Perlindungan Saksi dan Korban 2KPSKVI2014 48
4. Mengubah kelembagaan kesekretariatan LPSK menjadi sekretariat jenderal yang dipimpin oleh
Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Pasal 18; 5.
Menambahkan pengaturan mengenai Anggota LPSK pengganti antar waktu Pasal 24A; 6.
Dalam hal terdapat kekosongan Anggota LPSK, Presiden mengangkat Anggota LPSK pengganti antar waktu melalui mekanisme pengangkatan Anggota LPSK sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Masa jabatan Anggota LPSK pengganti antar waktu adalah sisa masa jabatan Anggota LPSK yang digantikannya. Penggantian Anggota LPSK antar waktu tidak dilakukan apabila sisa masa jabatan
Anggota LPSK yang diberhentikan kurang dari 1 satu tahun.
Koalisi menilai perubahan kelembagaan dalam RUU Revisi melulu mengenai pimpinan dan anggota LPSK. Lihat saja pasal-pasal yang diubah oleh revisi, hampirnya semuanya melulu mengenai pimpinan dan
anggota LPSK misalnya dalam ketentuan mengenai sifat kolegial anggota, lalu perubahan struktur pimpinan yang selain katua semua anggota merupakan wakil ketua, menambahkan hak keuangan bagi
pimpinan LPSK. Hal tersebut memang perlu di tambahkan dalam revisi, dengan catatan bahwa perubahan struktur dan peningkatan kelembagaan bukan hanya demi kepentingan memprioritaskan hak
dan kewenangan pimpinan semata. Namun seperti apa yang sudah di paparkan bagian naskah akademis RUU, juga perlu untuk memikirkan kondisi lainnya.
4.2. Penambahan Posisi Sekjen sudah tidak bisa di tunda
Koalisi melihat tidak ada perubahan signifikan terkait kelembagaan yang di tawarkan oleh revisi kecuali mengenai status eselon satu atau sekretariat jendral yang menggantikan posisi Sekretariat dan status
tenaga ahli yang selama ini membantu kinerja LPSK. Bahkan mengenai Posisi dan Struktur organisasi LPSK, naskah akademis RUU dan RUU Revisi juga masih kurang memberikan gambaran apa sebenarnya
yang didinginkan oleh pemerintah terkait struktur organisasi LPSK. Dari gambaran tersebut Koalisi menilai bahwa adanya Posisi sekjen dalam revisilah dianggap sebagai kunci penyelesaian masalah
kelembagaan termasuk perbaikan struktur LPSK kedepannya. Sebelumnya dalam pelaksanaan tugasnya, LPSK dibantu oleh sebuah sekretariat yang bertugas
memberikan layanan administrasi bagi kegiatan LPSK. Sekretariat tesebut dipimpin oleh seorang sekretaris yang berasal dari pegawai negeri sipil. Jabatan sekretaris tersebut setingkat dengan pejabat
eselon II. Ketentuan lebih lanjut mengenai kedudukan, susunan, organisasi, tugas dan tanggung jawab diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2008 tentang Kesekretariatan LPSK dan Permensesneg
Nomor 5 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariatan LPSK. Komposisi jabatan strukutural yang diatur dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2009 terdiri dari: 1 satu Sekretaris setingkat eselon II, 4 empat Kepala Bagian setingkat eselon III, dan 9 sembilan Kepala Sub Bagian setingkat eselon IV.
Komposisi jabatan strukutural yang diatur dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2009 terdiri dari: 1 satu Sekretaris setingkat eselon II, 4 empat Kepala
Bagian setingkat eselon III, dan 9 sembilan Kepala Sub Bagian setingkat eselon IV.
Kertas Kerja Koalisi Perlindungan Saksi dan Korban 2KPSKVI2014 49
Struktur Organisasi Sekretariat LPSK Permensesneg Nomor 5 tahun 2009
Oleh karena itulah maka dalam revisi ini pemerintah harus mendorong struktur ideal dalam revisi sesuai dari kelemahan selama ini yang terjadi dalam struktur LPSK. Koalisi justru mendorong DPR untuk
memastikan struktur yang paling baik yang dibutuhkan oleh LPSK. Koalisi mendorong rencana LPSK terkait perubahan struktur dalam revisi sesuai dengan rencaa kerja yang telah di dorong ke dalam sistem
Kesekjenan.
Ketentuan mengenai posisi sekjen ini oleh Revisi akan dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah, Koalisi menilai bahwa hanya mendasarkan seluruhnya kepada peraturan pemerintah semata justru akan
merugikan LPSK. Koalisi mendorong agar beberapa fungsi kesekjenan yang ada dalam pasal tersebut harus di atur dalam revisi sehingga yang lebih membuka peluang pengembangan LPSK
Sekretaris LPSK
Bagian Hukum dan Pengundangan
Masyarakat Bagian Umum
Bagian Perencanaan dan Kepegawaian
Bagian Kerjasama, Penelitian, dan
Kepatuhan
Subbagian Hukum dan Hubungan
Masyarakat Subbagian Tata
Usaha dan Rumah Tangga
Subbagian Perencanaan
Subbagian Kerjasama dan
Kelembagaan Subbagian
Keuangan Subbagian
Kepegawaian Subbagian
Perlindungan Subbagian
Penelitian dan Kepatuhan
Subbagian Bantuan, Kompensasi, dan
Restitusi Kelompok Jabatan
Fungsional
Kertas Kerja Koalisi Perlindungan Saksi dan Korban 2KPSKVI2014 50
4.3. Penambahan Deputi untuk pelaksanaan Tupoksi LPSK