LAPORAN TUGAS AKHIR
”Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Krasak II” IV- 3
Tabel IV.2. Hasil Pekerjaan Pengeboran Mesin BH-2 KEDALAMAN m
JENIS TANAH N-SPT
0 – 1.00 Pasir halus
60 1.00 – 9.50
Pasir kasar kerakalan 60
9.50 – 10.50 Pasir sedang
60 10.50 – 12.50
Pasir sedang kerakalan 60
12.50 – 13.50 Pasir halus
60 13.50 – 15.00
Pasir halus kerakalan 33
15.00 – 15.80 Batu pasir
53 15.80 – 17.00
Andesit 60
17.00 – 24.00 Batu pasir
51 - 60 24.00 - 25.00
Pasir sedang 25
25.00 – 28.00 Pasir halus
27 - 60 28.00 - 29.00
Batu pasir 60
29.00 – 30.00 Pasir sedang kerakalan
60
2. Penyelidikan Laboratorium
Penyelidikan Laboratorium yang dilaksanakan meliputi pekerjaan sifat-sifat fisis physical properties dan sifat-sifat mekanis tanah mechanical properties.
1. Sifat fisis physical properties
Metode yang digunakan untuk mencari sifat fisis di atas adalah dengan standar ASTM, sedangkan parameter yang dicari adalah:
• Specific Gravity
Gs
LAPORAN TUGAS AKHIR
”Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Krasak II” IV- 4 •
Bulk Density γ
b
gramcm
3
• Dry Density
γ
d
gramcm
3
• Atterberg Limit
LL,PL,IP •
Water Content w
• Void Ratio
e •
Porosity n
• Grain size accumulation curve grafik
2. Sifat mekanis
mechanical properties
Untuk pekerjaan ini digunakan alat Direct Shear Test. Dari tes dengan peralatan tersebut didapatkan harga-harga sifat makanis antara lain:
• Cohesion
Cu kgcm
2
• Angle of Internal Friction
Ø derajat Untuk nilainya dapat dilihat di lampiran penyelidikan tanah.
IV.1.2 Kesimpulan Hasil Penyelidikan Tanah
Dari data hasil penyelidikan tanah, dapat disimpulkan Lapisan tanah dengan nilai N-SPT 50 dijumpai dari permukaan sampai kedalaman 30 m untuk lokasi BH-2,
namun pada kedalaman 13,50 m – 27,00 m dijumpai nilai N-SPT 50. Berbeda dengan lokasi BH-1 sampai dengan kedalaman 25,00 m dijumpai nilai N-SPT 50,
namun pada kedalaman 7,00 m – 10,00 m dan 19,00 m nilai N-SPT 50
IV.1.3 Pemilihan Struktur Bawah Jembatan
Melalui beberapa analisa yang telah dilakukan mengenai alternatif pemilihan bangunan bawah jembatan dan penyelidikan tanah di lokasi, maka dapat segera dipilih
struktur bangunan bawah serta jenis pondasinya.
1. Abutmen Abutment dan Pilar Peir
Abutmen disini dipilih tipe pangkal tembok penahan kontrafort karena selain dapat difungsikan sebagai dinding penahan tanah yang dilengkapi sayap samping,
konstruksinya juga ramping dan lebih ringan, sehingga otomatis dapat mengurangi
LAPORAN TUGAS AKHIR
”Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Krasak II” IV- 5 jumlah beban mati dead load yang akan diteruskan ke struktur pondasi dan secara
keseluruhan perencanaannya dapat lebih ekonomis. Sedangkan pilar yang letak konstruksinya bakal berada dalam aliran muka air
banjir dipilih tipe pilar pilar tembok H
p
= 5-25 m, karena selain konstruksinya yang tinggi, tipe ini memiliki ujung bundar dan alinyemen tembok sesuai arah aliran yang
membantu mengurangi gaya aliran dan gerusan lokal. Data tanah yang diperlukan untuk keperluan perencanaannya antara lain nilai
kohesi tanah Cu, sudut geser tanah , berat jenis tanah γ
t
dan data soil properties lainnya. Dalam perencanaannya nanti perlu juga ditinjau kestabilan terhadap sliding,
guling, bidang runtuh tanah serta penurunan tanahnya settlement.
2. Pondasi
Karena lapisan tanah pada daerah sungai Krasak terdiri atas butiran-butiran tanah yang keras maka penggunaan tiang pancang sebagai pondasi akan sulit dilakukan, hal
ini disebabkan butiran tanah akan saling merapat pada saat tiang dipancang, sehingga tiang sulit masuk ke dalam tanah dan apabila diteruskan tiang dapat patah. Untuk itu
dipilih pondasi tipe tiang bor atau pondasi sumuran.
3. Dinding Penahan Tanah