Metode yang Diusulkan Diagram Alir Tahapan Penelitian

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

3.1. Metode yang Diusulkan

Penelitian yang diusulkan penulis pada dasarnya ada delapan tahapan, yaitu: 1. Pengambilan data citra sidik jari. 2. Preprocessing Normalisasi dan Binerisasi. 3. Perhitungan nilai ridges dan valley. 4. Peningkatan citra sidik jari dengan FFT. 5. Binerisasi kembali citra yang telah di enhancement. 6. Analisa perubahan jenis citra sidik jari setelah di enhancement. 7. Persentase kualitas citra sebelum dan sesudah enhancement.. 8. Verifikasi citra sidik jari sebelum dan sesudah enhancement. Adapun metode peningkatan kualitas citra sidik jari kering yang diusulkan dalam penelitian ini adalah metode enhancement, sehingga cacat pada citra sidik jari dapat dihilangkan agar tingkat akurasi pengenalan sidik jari dalam sistem biometrik dapat ditingkatkan. Sebelum delapan tahapan penelitian ini dilaksanakan, penulis terlebih dahulu melakukan pengumpulan referensi sebagai acuan dalam penelitian lalu kemudian menelaah referensi tersebut dengan melakukan studi pustaka tentang enhamcement citra terutama pada citra sidik jari kering. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.2. Tahapan Penelitian

S ecara Umum ada empat tahapan utama pada penelitian ini, yakni preprocessing, enhancement, dan klasifikasi serta tahapan perbandingan sebelum enhancement dan setelah enhancement. Tahapan perbandingan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh sebelum enhancement dan sesudah enhancement dengan menggunakan FFT terlihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram tahapan penelitian Verifikasi Citra Sidik Jari sebelum dan sesudah Enhancement Persentase kualitas citra sebelum dan sesudah enhancement. Analisa perubahan jenis citra sidik jari setelah di Enhancement Binerisasi Citra setelah di Enhancement Citra Sidik Jari Original Perhitungan Nilai Ridges dan Valley Preprocessing Normalisasi Binerisasi Peningkatan citra sidik jari dengan FFT UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 3.2.1. Pengambilan data citra sidik jari Sebelum masuk pada tahapan utama penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan pengambilan data sampel citra sidik jari yang diambil dari beberapa mahasiswa dan karyawan. Proses pengambilan data dilakukan dengan merujuk pada pedoman pengambilan data Fingerprint Verification Competition FVC yakni menggunakan optical sensor fingerprint “U.are.U 4 50 00” , kemudian diproses dengan pemograman Matlab . Setiap subyek sidik jari, sampel data diambil masing-masing sebanyak delapan kali dengan ukuran 307 x 400 piksel. Jumlah subyek penelitian terdiri dari 10 orang dengan 8 sampel jari 80 citra sidik jari, dimana 10 citra sidik jari normal dan 70 citra sidik jari kategori kering seperti pada Gambar 3.2.. Gambar 3.2. Contoh data sidik jari kering UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 3.2.2. Preprocessing Pada tahap ini terdapat proses untuk membuat sidik jari yang telah diakuisisi menjadi file citra sidik jari ternormalisasi yang siap untuk di ekstraksi cirinya. 3.2.2.1.Normalisasi Tahap berikutnya dalam proses enhancement sidik jari adalah normalisasi citra. Proses normalisasi dilakukan untuk menstandartisasi atau menyeragamkan nilai intensitas citra sidik jari normal dengan menyesuaikan cakupan derajat keabuan sehingga berada pada cakupan nilai yang diharapkan. Dalam pengolahan citra normalisasi dibutuhkan juga untuk menyeragamkan ukuran pada citra yang tidak sesuai pada saat pengambilan citra awal. Gambar 3.3 merupakan hasil dari normalisasi suatu citra sidik jari yang mempunyai nilai mean nol dan variance satu. Gambar 3.3. Hasil normalisasi dengan rata-rata yang diinginkan dengan varian antara nol dan satu a Citra Asli b Citra Ternormalisasi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 3.2.2.2.Binerisasi Kebanyakan algoritma ekstraksi minutiae beroperasi pada citra biner dimana hanya ada dua tingkat dominan: piksel hitam yang mewakili ridge, dan piksel putih yang mewakili valley. Binarisasi adalah proses mengubah greylevel citra menjadi citra biner seperti pada Gambar 3.4. Hal ini meningkatkan kontras antara ridge dan valley dalam citra sidik jari, dan akibatnya memfasilitasi ekstraksi minutiae. Gambar 3.4. Hasil binerisasi Proses binarisasi melibatkan pemeriksaan tingkat grey-level nilai setiap piksel dalam citra yang disempurnakan, dan jika nilai lebih besar daripada ambang global, maka nilai piksel disetel ke nilai biner satu, selain itu diatur ke nol. Hasilnya adalah a Citra Asli b Binerisasi Image UNIVERSITAS SUMATRA UTARA citra biner berisi dua tingkat informasi, latar depan ridge dan latar belakang valley. Binarisasi diperoleh dengan persamaan 3.1.        = , 1 , y x BW Otherwise T y x I if P ≥ , ........................... 3.1 3.2.3. Klasifikasi jenis citra sidik jari kering Setelah citra di binerisasi, selanjutnya citra dikelompokkan Klasterisasi jenis-jenis citra sidik jari, klasterisasi jenis citra sidik jari ini akan dilakukan untuk mendapatkan nilai Piksel Ridge dan Piksel Valley untuk mendapat hasil sidik jari tergolong ke jenis sidik jari kering, netral dan berminyak. 3.2.4. Enhancement citra sidik jari kering Setelah citra dinormalisasi dan dikelompokkan, selanjutnya diterapkan metode enhancement citra sidik jari kering yaitu FFT Fast Fourier Transform. Pengembangan metode FFT dalam melakukan enhancement citra sidik jari kering merupakan bagian utama penelitian ini untuk menemukan metode enhancement dengan FFT yang tepat dengan melakukan perubahan terhadap konstanta nilai k yang berbeda, sehingga didapatkan citra yang di enhancement lebih baik. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 3.2.4.1.Diagram proses peningkatan citra dengan FFT Gambar 3.5. Blok diagram proses peningkatan citra dengan FFT

3.2.5. Persentase kualitas citra sebelum dan sesudah enhancement

Pada tahap ini proses membandingkan antara piksel ridge asli sebelum ditingkatkan kualitasnya dengan metode FFT dan piksel ridge yang dihasilkan setelah ditingkatkan kualitasnya dengan FFT. Original Image Region Mask Frequency Image Oreintation Image Coherence Image e Fourier Domain Enhancement Enhancement Image UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.3. Diagram Alir Tahapan Penelitian

Start Preprocessing Normalisasi dan Binerisasi Perhitungan Nilai Ridge dan Valley Pengambilan Data Sidik Jari Asli Citra sidik jari Berminyak Stop a. Ridge Valley Ridge = Valley Ridge Valley Y Y Y T T T Citra sidik jari Neutral Citra sidik jari Kering Simpan Data Sidik jari Hasil Klasifikasi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 3.6. a. Diagram alir klasifikasi citra asli. b. Diagram alir proses enhancement citra sidik jari kering Analisa Perubahan Jenis Citra Sidik jari setelah di Enhancement Binerisasi setelah di Enhancement Persentase kualitas citra sebelum dan sesudah enhancement. Stop Peningkatan Citra Sidik Jari dengan FFT Start Pengambilan Data Sidik Jari Kering Verifikasi citra sebelum dan sesudah enhancement. b. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian hasil dan Pembahasan ini secara garis besar akan dijelaskan dalam tiga bagian: bagian pertama membahas proses pengambilan data citra sidik jari sampai mendapatkan hasil klasifikasi sidik jari dengan menggunakan nilai ridge dan valley, kemudian bagian kedua merupakan pembahasan hasil peningkatan kualitas citra sidik jari kering dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform, kemudian melakukan klasifikasi kembali citra hasil enhancement serta pada bagian ketiga merupakan pembahasan hasil verifikasi citra sidik jari yang telah dilakukan proses peningkatan kualitas citra sidik jari dengan metode mencocokkan minutiae atau matching minutiae. 4.1. Hasil Pengambilan Data Sidik Jari Data sidik jari pada penelitian ini adalah berupa citra sidik jari normal dan kering. Citra sidik jari diambil menggunakan scanner fingerprint tipe U.are.U 4500 jenis optical digital personal pada Gambar 4.1. Data yang diambil berukuran 307 x 400 piksel dengan type data BMP, dan menggunakan Note Book dengan spesifikasi processor Intel Core i3-2310M, CPU 2.10GHz, memori 2 GB dengan type system 32- bit Operating System. Jumlah data yang diambil sebagaimana di jelaskan pada sub bab 3.2.1. Untuk data asli citra sidik jari yang telah diambil seperti pada Lampiran 1. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA