Satuan Pengukuran Biometrik TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Satuan Pengukuran Biometrik

Kualitas dari performasi identifikasi menggunakan biometrik ditentukan dari nilai: False Acceptance Rate FAR adalah nilai perbandingan jumlah data biometrik yang dipalsukan diterima dengan jumlah data biometrik. Jika ada beberapa sampel sidik jari yang diukur FAR nya maka FAR total dari sidik jari tersebut adalah: FAR = ∑ = N n n FAR N 1 1 ................................................... .......2.1 False Rejection Rate FRR adalah nilai perbandingan jumlah data biometrik yang benar ditolak dengan jumlah data biometrik yang benar. Jika ada beberapa sampel sidik jari yang diukur FRR nya maka FRR total dari sidik jari tersebut adalah: FRR = ∑ = N n n FRR N 1 1 .................................................... .......2.2 Failure To Enroll FTE adalah nilai perbandingan jumlah data biometrik yang tidak dapat di Enroll di masukkan database dengan jumlah data biometrik yang dapat di Enroll ke database. Jika ada beberapa sample sidik jari yang diukur FRR nya maka FRR total dari sidik jari tersebut adalah: FTE = ∑ = N n n FTE N 1 1 ......................................................... ..2.3 Equal Error Rate ERR adalah ukuran kualitas dari sistem biometrik yang digunakan untuk membandingkan kualitas dari sistem biometrik yang lain. ERR didapat dari sistem biometrik yang lain. ERR didapat dari pertemuan titik dari graph FAR, FRR terhadap threshold. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 2.6. Grafik FAR dan FRR terhadap threshold [27] Pada Gambar 2.6 dijelaskan Equal Error Rate EER adalah ukuran kualitas dari sistem biomerik yang digunakan untuk membandingkan kualitas dari sistem biometrik yang lain. EER didapat dari pertemuan titik dari dari graph FAR, FRR terhadap suatu threshold. Gambar 2.7. Proses Enrollment sidik jari [16] NAMEPIN Quality Checker Feature Extractor Template name System DB User interface Enrollment UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Pada Gambar 2.7. adalah proses pengambilan data dengan dilakukan perbaikan citra selanjutnya diambil ciri khusus untuk disimpan sebagai database. Gambar 2.8. Proses verifikasi sidik jari [16] Pada Gambar 2.8 sistem verifikasi atau autentifikasi adalah suatu sistem yang dapat membandingkan citra sidik jari yang sudah tersimpan pada database, dengan memasukkan kode pin dan citra sidik jari sebagai input data. NAMEPIN Feature Extractor Matcher N matcher System DB User interface Identification User’s identity or “ usernot identified” N templates Gambar 2.9. Proses Identification sidik jari[16] NAMEPIN Feature Extractor Matcher 1 match System DB User interface TrueFalse One template UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Dengan hanya membandingkan data template pada database dan data input, hasil dari sistem verifikasi adalah data benar atau salah. Pada Gambar 2.9 dijelaskan sistem identifikasi adalah suatu proses yang membandingkan data input dengan semua template data biometrik pada sistem database. Karena sistem identifikasi dapat membandingkan semua data, maka pada proses identifikasi lebih komplek dan waktu proses yang lebih lama dari pada sistem verifikasi. Peralatan untuk mendapatkan citra sidik jari biasa disebut fingerprint, setiap tipe dari sensor fingerprint mempunyai banyak tipe yang berbeda sehingga kemampuan masing-masing data yang dihasilkan juga berbeda. Dengan perbedaan spesifikasi dan kemampuan sensor fingerprint kualitas citra yang dihasilkan juga kualitasnya berbeda. Kemampuan ini dapat dilihat dari kepekaan pembacaan dari sensor, ada yang bila diberikan noise yang besar sidik jari tidak dapat dibaca dan diberikan noise yang tinggi, sensor tetap dapat membaca sidik jari. Dengan mengetahui jenis sensor yang dipakai akan dengan mudah menentukan bagaimana menerapkan pada kondisi yang akan kita ambil datanya atau dengan menentukan batas noise yang masih dapat dibaca oleh sensor, sehingga tidak akan terjadi kegagalan dalam membaca citra sidik jari dengan sensor yang sedang dipakai [10].

2.3. Sidik jari