Metode Penelitian Hubungan Durasi Tidur Terhadap Asupan Energi dan Obesitas Pada Remaja SMP di Kota Yogyakarta

30 Seminar Nasional Gizi 2017 Program Studi Ilmu Gizi UMS “Strategi Optimasi Tumbuh Kembang Anak” ISSN: 2579-9622 sebesar 9,2 dan usia 13-15 tahun sebesar 2,6. Apabila tidak tertangani dengan baik, obesitas pada usia muda mampu menjadi beban baru bagi masyarakat seperti meningkatknya masalah kesehatan, menurunnya kualitas hidup dan produktivitas kerja. Obesitas dipengaruhi oleh kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan seperti asupan makan yang berlebih dan aktivitas isik yang rendah merupakan faktor penentu utama obesitas Roemling Qaim, 2012. Namun beberapa penelitian menemukan bahwa pola tidur juga memiliki kontribusi pada meningkatnya prevalensi obesitas terutama tidur yang kurang. Hal ini didasarkan pada temuan Gradisar et al. 2011 bahwa selain terdapat peningkatan prevalensi obesitas di seluruh dunia, ditemukan pula laporan-laporan tentang terjadinya penurunan jumlah waktu tidur yang signiikan dari tahun ke tahun. Berbagai jenis studi telah menghubungkan antara tidur dengan obesitas di berbagai jenis populasi tak terkecuali pada remaja. Beberapa penelitian crossectional Eisenmann et al., 2006; Lytle et al., 2011; Lowry et al., 2012 dan longitudinal Seegers et al., 2010 menunjukkan adanya hubungan yang signiikan antara tidur yang kurang dengan obesitas pada remaja. Tidur yang kurang disduga akan menyebabkan gangguan regulasi hormonal terutama pengeluran hormon leptin dan ghrelin yang berdampak pada pengaturan nafsu makan dan jumlah asupan makan. Westerlund et al. 2009 dan Bel et al. 2013 menemukan bahwa kekurangan tidur berkaitan dengan peningkatan asupan energi karena lebih banyak mengkonsumsi makanan tinggi kandungan energi. Kemudian Weiss et al. 2010 menemukan remaja yang kurang tidur memiliki asupan lemak dan karbohidrat yang tinggi terutama dari asupan snack. Meskipun studi pada subjek remaja masih terbatas, studi pada dengan subjek dewasa menemukan hasil yang konsisten bahwa intervensi pengurangan tidur mengakibatkan peningkatan asupan energi hingga lebih dari 250 kkal per hari Morselli et al., 2012. Hal ini lah yang memperkuat alasan bahwa tidur yang kurang terutama dalam jangka waktu yang lama mampu memberikan dampak akan timbulnya obesitas. Kekurangan tidur sebelumnya telah disebut memiliki hubungan dengan peningkatan asupan energi berlebih sehingga menyebabkan obesitas. Remaja merupakan populasi yang memiliki risiko untuk mengalami kekurangan tidur karena adanya peningkatkan paparan teknologi terutama televisi dan komputer yang menimbulkan penundaan waktu tidur dan gangguan tidur Li et al., 2005; Schochat et al., 2010. Padahal remaja merupakan masa terjadinya tumbuh kembang dimana terjadi banyak perubahan terutama secara isik yang perlu didukung dengan status gizi yang optimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengetahui hubungan pola tidur terhadap asupan energi yang memiliki dampak timbulnya obesitas pada remaja SMP di Kota Yogyakarta.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional dengan rancangan case control. Penelitian dilaksanakan di empat SMP di kota Yogyakarta yaitu SMPN 8 Yogyakarta, SMPN 6 Yogyakarta, SMPN 11 Yogyakarta, dan SMP Stella Duce II Yogyakarta yang dipilih dengan metode cluster sampling yang diharapkan mampu mewakili seluruh SMP di Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada bulan September sampai Desember 2012. Sampel ditentukan berdasarkan kriteria inklusi : terdaftar sebagai siswasiswi kelas VII, VIII, dan IX di SMP yang bersangkutan, jenis kelamin laki-laki dan perempuan, berusia 11-15 tahun, BMI umur + 2 SD kasus atau BMIumur di antara ≥ -2 SD dan ≤ + 1 SD kontrol, bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi meliputi : memiliki riwayat penyakit kronik pernah didiagnosa oleh dokter penyakit kronik seperti kanker, diabetes tipe 1 dan 2, penyakit hati, penyakit paru-paru, asma, serta tidak hadir dalam penelitian. Jumlah sampel sebanyak 120 31 Seminar Nasional Gizi 2017 Program Studi Ilmu Gizi UMS “Strategi Optimasi Tumbuh Kembang Anak” ISSN: 2579-9622 siswa dengan rincian 60 siswa obesitas dan 60 siswa non-obesitas. Pemilihan sampel siswa obesitas digunakan teknik proportionate random sampling yang kemudian dilakukan matching usia dan jenis kelamin untuk memilih kelompok kontrol. Kriteria obesitas pada penelitian ini dilihat berdasarkan indeks massa tubuh IMT menurut umur dengan standar baku WHO 2006 yang diukur menggunakan electronic digital scale dan microtoise yang telah dikalibrasi. Data karakterisktik sampel diperoleh dengan pengisian kuisioner. Data durasi tidur diperoleh dari kuisioner yang menanyakan kebiasaan jam bangun ataupun tidur. Data asupan energi diukur dengan menanyakan kembali makanan dan minuman yang telah dikonsumsi remaja selama 1 bulan terakhir menggunakan formulir Semi Quantitatve Food Frequency Questionnaire SQFFQ. Data screen time diperoleh dari kuisioner yang menanyakan kebiasaan lama menonton TV, bermain game, PS, dan menggunakan komputer setiap harinya yang dikategorikan cukup bila ≤ 2 jam perhari dan lebih bila 2 jam perhari. Data aktivitas isik diperoleh dari kuisioner yang menanyakan kebiasaan olah raga setiap minggunya dan dibedakan berdasarkan rekomendasi WHO menjadi kurang bila frekuensi olah raga 60 menit 3x perminggu dan cukup bila ≥ 3x perminggu. Analisis data menggunakan bantuan software komputer paket program SPSS 17. Data karakteristik responden akan dianalisis antar kelompok dengan menggunakan uji chi square. Data pola tidur yang berupa kualitas dan durasi tidur akan dilihat perbedaan asupan energinya dengan uji Mann-Whitney kemudian dilihat hubungannya dengan uji chi-square. Data asupan energi, durasi tidur, kualitas tidur, aktivitas isik, screen time, dengan obesitas dilihat hubungannya menggunakan uji chi square. Kemudian beberapa variabel yang berkontribusi terhadap obesitas dengan signiikansi 0,25 akan dimasukkan dalam uji regresi logistik berganda. Penelitian ini telah memperoleh ethical clearance dengan nomor KEFK734EC pada tanggal 3 Oktober 2012 dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

C. Hasil dan Pembahasan a. Karakteristik Subjek Penelitian