Peralatan yang Digunakan Perakitan Perangkat Transmisi Prosedur Pengujian

4.2.1 Peralatan yang Digunakan

Dalam pengujian ini diperlukan beberapa peralatan untuk membantu pengujian perangkat transmisi daya seperti yang di tunjukan pada Gambar 4.1, Gambar 4.2, dan Gambar 4.3. Gambar 4.1 Power Supply Gambar 4.2 Osiloskop Gambar 4.3 Multimeter

4.2.2 Perakitan Perangkat Transmisi

Sesuai dengan blok diagram yang ditunjukkan pada Gambar 3.2, maka proses perakitan perangkat transmisi dilakukan menjadi dua bagian, yaitu bagian pemancar dan bagian penerima. Untuk bagian pemancar terdiri dari rangkaian osilator, mixer, dan koil pemancar. Sedangkan untuk bagian penerima hanya terdiri dari koil penerima. Gambar 4.4 menunjukkan seluruh rangkaian perangkat transmisi. Jarak Transmisi Gambar 4.4 Rangkaian Perangkat Transmisi

4.2.3 Prosedur Pengujian

1. Siapkan perangkat transmisi dan seluruh peralatan tambahan yang digunakan. 2. Sambungkan power supply pada bagian input dari rangkaian mixer, kemudian sambungkan osiloskop pada koil penerima. 3. Posisi koil pemancar dan koil penerima seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4. Atur jarak antara koil pemancar dengan koil penerima 3 cm, 6 cm, 9 cm, 12 cm, 15 cm, 18 cm, 21 cm, 24 cm, 27 cm, dan 30 cm secara berganti – gantian. 4. Atur power supply agar mengeluarkan tegangan 10 V, 12.5 V, 14.5 V secara berganti – gantian. Saat diberikan tegangan 10 V, atur jarak antara koil pemancar dengan koil penerima seperti yang disebutkan pada langkah ke 3. Begitu juga saat diberikan tegangan 12.5 V, 14.5 V dan 16.5 V. 5. Tiap satu kali pengujian yang dilakukan dengan menggunakan tegangan power supply dan jarak antara koil pemancar dengan koil penerima yang sama, akan digunakan 3 frekuensi yang berbeda – beda. Agar nilai frekuensi dapat berbeda – beda maka kapasitor pada rangkaian osilator perlu diganti – ganti. Untuk ukuran kapasitor dan frekuensi yang digunakan sesuai dengan proses perhitungan frekuensi yang telah di bahas pada subbab 4.1.2 6. Untuk mengukur berapa besar tegangan yang ditransmisikan V in maka letakkan osiloskop pada bagian keluaran dari koil pemancar. Kemudian atur osiloskop agar dapat mengukur V rms . V rms merupakan tegangan efektif yang mengalir pada titik pengukuran. Nilai dari V rms bisa dijadikan V in . Untuk mengukur berapa besar tegangan yang berhasil ditransmisikan V out maka letakkan osiloskop pada bagian keluaran dari koil penerima. Kemudian atur osiloskop agar dapat mengukur V rms seperti pada saat mengukur V in . 7. Untuk mengukur berapa besar arus yang ditransmisikan I in maka letakkan multimeter pada bagian keluaran dari koil pemancar. Kemudian atur multimeter agar dapat mengukur I rms . I rms merupakan tegangan efektif yang mengalir pada titik pengukuran. Nilai dari I rms bisa dijadikan I in . Untuk mengukur berapa besar arus yang berhasil ditransmisikan I out maka letakkan multimeter pada bagian keluaran dari koil penerima. Kemudian atur multimeter agar dapat mengukur I rms seperti pada saat mengukur I in . 4.2.4 Hasil Pengujian Setelah melakukan seluruh langkah – langkah dalam subbab prosedur pengujian, akan didapatkan nilai dari tegangan yang ditransmisikan V in , tegangan yang berhasil ditransmisikan V out , arus yang ditransmisikan I in , dan arus yang berhasil ditransmisikan I out . Nilai ini didasarkan pada perubahan yang diberikan pada nilai tegangan pada power supply, frekuensi yang digunakan dan jarak antara koil pemancar dan koil penerima. Tabel 4.2, Tabel 4.3, Tabel 4.4, Tabel 4.5, Tabel 4.6, Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9, dan Tabel 4.10 menampilkan nilai – nilai dari tegangan dan arus dari hasil pengujian. Tabel 4.2 Nilai – Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi 90.73 KHz dan V in = 5.37 V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V I out A V out V 3 0.01 5.37 0.0047 7.84 6 0.01 5.37 0.0009 5.02 9 0.01 5.37 0.0003 2.88 12 0.01 5.37 0.00003 1.69 15 0.01 5.37 0.00001 1.17 18 0.01 5.37 0.000001 0.80 21 0.01 5.37 0.0000007 0.61 24 0.01 5.37 0.0000005 0.42 27 0.01 5.37 0.0000003 0.40 30 0.01 5.37 0.0000001 0.39 Tabel 4.3 Nilai – Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi 90.73 KHz dan V in = 7.97 V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V I out A V out V 3 0.02 7.97 0.0072 9.84 6 0.02 7.97 0.0014 5.57 9 0.02 7.97 0.0003 3.11 12 0.02 7.97 0.0001 2.00 15 0.02 7.97 0.00002 1.23 18 0.02 7.97 0.000003 0.97 21 0.02 7.97 0.000001 0.71 24 0.02 7.97 0.0000007 0.53 27 0.02 7.97 0.0000003 0.44 30 0.02 7.97 0.0000001 0.39 Tabel 4.4 Nilai – Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi 90.73 KHz dan V in = 9.01 V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V I out A V out V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V I out A V out V 3 0.02 9.01 0.0079 10.89 6 0.02 9.01 0.0016 6.46 9 0.02 9.01 0.0003 4.01 12 0.02 9.01 0.0001 2.43 15 0.02 9.01 0.00002 1.52 18 0.02 9.01 0.000004 1.10 21 0.02 9.01 0.000001 0.78 24 0.02 9.01 0.0000007 0.53 27 0.02 9.01 0.0000005 0.49 30 0.02 9.01 0.0000002 0.28 Tabel 4.5 Nilai – Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi 128.31 KHz dan V in = 5.88 V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V I out A V out V 3 0.01 5.88 0.0060 10.43 6 0.01 5.88 0.0014 4.17 9 0.01 5.88 0.0001 2.16 12 0.01 5.88 0.000002 1.27 15 0.01 5.88 0.0000008 0.83 18 0.01 5.88 0.0000004 0.54 21 0.01 5.88 0.0000002 0.42 24 0.01 5.88 0.0000001 0.36 27 0.01 5.88 0.0000001 0.35 30 0.01 5.88 0.0000001 0.33 Tabel 4.6 Nilai – Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi 128.31 KHz dan V in = 6.70 V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V I out A V out V 3 0.02 6.70 0.0076 9.88 6 0.02 6.70 0.0017 5.35 9 0.02 6.70 0.0001 2.43 12 0.02 6.70 0.000004 1.49 15 0.02 6.70 0.0000009 0.95 18 0.02 6.70 0.0000007 0.69 Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V I out A V out V 21 0.02 6.70 0.0000004 0.49 24 0.02 6.70 0.0000001 0.39 27 0.02 6.70 0.0000001 0.35 30 0.02 6.70 0.0000001 0.33 Tabel 4.7 Nilai – Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi 128.31 KHz dan V in = 8.13 V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V I out A V out V 3 0.03 8.13 0.0085 11.68 6 0.03 8.13 0.0021 5.32 9 0.03 8.13 0.0001 2.73 12 0.03 8.13 0.000005 1.66 15 0.03 8.13 0.000001 1.01 18 0.03 8.13 0.0000008 0.73 21 0.03 8.13 0.0000005 0.52 24 0.03 8.13 0.0000003 0.42 27 0.03 8.13 0.0000001 0.36 30 0.03 8.13 0.0000001 0.34 Tabel 4.8 Nilai – Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi 40.58 KHz dan V in = 5.08 V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in 5.08V I out A V out V 3 0.015 5.08 0.0030 6.18 6 0.015 5.08 0.0008 2.54 9 0.015 5.08 0.0005 1.67 12 0.015 5.08 0.0001 1.04 15 0.015 5.08 0.00002 0.65 18 0.015 5.08 0.000009 0.48 21 0.015 5.08 0.000001 0.39 24 0.015 5.08 0.0000007 0.29 27 0.015 5.08 0.0000007 0.27 30 0.015 5.08 0.0000005 0.26 Tabel 4.9 Nilai – Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 2 dengan Frekuensi 40.58 KHz dan V in = 6.39 V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V I out A V out V 3 0.025 6.39 0.0042 3.53 6 0.025 6.39 0.0006 2.23 9 0.025 6.39 0.0011 1.80 12 0.025 6.39 0.00015 0.80 15 0.025 6.39 0.00006 0.70 18 0.025 6.39 0.00002 0.47 21 0.025 6.39 0.00001 0.32 24 0.025 6.39 0.000007 0.30 27 0.025 6.39 0.000004 0.29 30 0.025 6.39 0.000001 0.28 Tabel 4.10 Nilai – Nilai Tegangan dan Arus dari Hasil Pengujian 3 dengan Frekuensi 40.58 KHz dan V in = 7.24 V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V I out A V out V 3 0.035 7.24 0.0082 5.67 6 0.035 7.24 0.0008 2.83 9 0.035 7.24 0.0014 1.47 12 0.035 7.24 0.0002 0.83 15 0.035 7.24 0.00008 0.70 18 0.035 7.24 0.00003 0.51 21 0.035 7.24 0.00001 0.33 24 0.035 7.24 0.000009 0.30 27 0.035 7.24 0.000005 0.28 30 0.035 7.24 0.000004 0.28

4.3 Perhitungan Daya dan Efisiensi Transmisi

Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah daya yang ditransmisikan P in pada koil pemancar dan daya yang berhasil ditransmisikan P out pada koil penerima. Kemudian berdasarkan nilai dari P in dan P out , dilakukan perhitungan efisiensi transmisi daya. Untuk proses perhitungan daya akan di bahas pada subbab 4.31, sedangkan proses perhitungan efisiensi dibahas pada subbab 4.32.

4.3.1 Perhitungan Daya Listrik

Proses perhitungan daya P in dan P out dapat dilakukan dengan menggunakan rumus 2.3 yang berada pada Bab II. Sesuai dengan rumus tersebut, maka diperlukan nilai tegangan dan arus pada titik yang ingin diketahui dayanya. Oleh karena itu, proses perhitungan daya ini menggunakan nilai dari tegangan dan arus yang telah didapat pada tahap pengujian perangkat transmisi. Tabel 4.11, Tabel 4.12, Tabel 4.13, Tabel 4.14, Tabel 4.15, Tabel 4.16, Tabel 4.17, Tabel 4.18, dan Tabel 4.19 menampilkan nilai perhitungan daya P in dan P out . Tabel 4.11 Nilai – Nilai Perhitungan Daya dari Hasil Pengujian 1 dengan Frekuensi 90.73 KHz dan V in = 5.37 V Jarak cm Pada Koil Pemancar Pada Koil Penerima I in A V in V P in W I out A V out V P out W 3 0.01 5.37 0.0537 0.0047 7.84 0.036848 6 0.01 5.37 0.0537 0.0009 5.02 0.004518 9 0.01 5.37 0.0537 0.0003 2.88 0.000864 12 0.01 5.37 0.0537 0.00003 1.69 0.0000507 15 0.01 5.37 0.0537 0.00001 1.17 0.0000117 18 0.01 5.37 0.0537 0.000001 0.80 0.0000008 21 0.01 5.37 0.0537 0.0000007 0.61 0.000000427 24 0.01 5.37 0.0537 0.0000005 0.42 0.00000021 27 0.01 5.37 0.0537 0.0000003 0.40 0.00000012 30 0.01 5.37 0.0537 0.0000001 0.39 0.000000039