36
Bulakamba. Sektor yang dikembangkan adalah sektor perdagangan dan pertanian.
b. SWP II
Pusatnya di Kecamatan Ketanggungan, meliputi Kecamatan Ketanggungan, Banjarharjo, Larangan dan Kersana. Sektor yang
dikembangkan adalah sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan antara lain meliputi sayur mayur, bawang merah dan lombok
serta sektor pemerintahan. c.
SWP III Pusatnya di Kecamatan Bumiayu, meliputi Kecamatan Bumiayu,
Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem. Sektor yang dikembangkan adalah sektor pertanian, industri kecil, pariwisata
dan perdagangan. 2.
Keadaan iklim Keadaan iklim di suatu daerah akan mempengaruhi kegiatan yang
berhubungan dengan alam. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu tempat tertentu dan dalam waktu tertentu. Sesuai dengan letak
geografi, iklim di Kabupaten Brebes merupakan iklim daerah tropis. Dalam satu tahun hanya ada dua musim yaitu musim kemarau antara bulan
April-September dan musim penghujan antara bulan Oktober–Maret. Pada tahun 2006 temperatur udara rata-rata 21,70
o
C dan maksimum 34
o
C, sehingga secara umum Kabupaten Brebes dikatakan bersuhu udara panas.
Rata-rata hari hujan per bulan pada tahun 2006 adalah 12,9 hari dengan jumlah curah hujan 1595,0 mm. petani di Kabupaten Brebes biasanya
menanam cabai merah di lahan sawah pada bulan Februari-Maret dimana bulan tersebut merupakan akhir musim penghujan.
B. Keadaan Sosial Penduduk
1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Brebes tahun 2006, berikut ini adalah tabel jumlah penduduk di Kabupaten Brebes:
37
Tabel 4. Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Tahun
Luas Wilayah Km
2
Jumlah Penduduk jiwa
Kepadatan Penduduk per Km
2
2003 1661,17
1.717.103 1.034
2004 1661,17
1.722.306 1.037
2005 1661,17
1.727.708 1.040
2006 1661,17
1.736.401 1.045
Sumber: Kabupaten Brebes Dalam Angka 2006 Kepadatan penduduk geografis menunjukkan penyebaran penduduk
dan tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Brebes, jumlah penduduk Kabupaten Brebes tahun 2006
adalah 1.736.401 jiwa yang terdiri dari 867.163 jiwa penduduk laki-laki dan 869.238 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk pada tahun
2006 sebesar 1.045 artinya setiap 1 kilometer persegi luas wilayah dihuni oleh 1,045 jiwa. Dari Tabel 4 tersebut dapat dilihat bahwa kepadatan
penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga sumberdaya yang terlibat dalam budidaya maupun pemasaran cabai semakin
meningkat. 2.
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Komposisi penduduk menurut umur adalah penggolongan
penduduk menurut umur sehingga dapat diketahui penduduk usia produktif dan non produktif. Komposisi jumlah penduduk di Kabupaten
Brebes dapat dilhat pada tabel berikut: Tabel 5. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di
Kabupaten Brebes Tahun 2006 Golongan Umur
tahun Jenis Kelamin
Jumlah jiwa Persentase Laki-laki
Perempuan 0-14
295.452 282.286
577.738 33,27
15-64 536.464
543.415 1.079.879
62,19 65 keatas
35.247 43.537
78.784 4,54
Jumlah 867.163
869.238 1.736.401
100 Sumber: Kabupaten Brebes Dalam Angka 2006
Berdasarkan Tabel 5 di atas, menunjukkan jumlah penduduk paling banyak usia produktif. Jumlah penduduk menurut umur ini dapat
38
digunakan untuk mengetahui besarnya penduduk yang produktif dan tidak produktif, sehingga dapat diketahui besarnya nilai Angka Beban
Tanggungan ABT. ABT merupakan perbandingan jumlah penduduk tidak produktif dengan penduduk produktif. Berdasarkan tabel 5 dapat
diketahui nilai ABT Kabupaten Brebes sebesar 60.79, artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 61 orang tidak produktif. Banyaknya
jumlah penduduk usia produktif merupakan sarana yang memadai bagi Kabupaten Brebes dalam hal penyediaan tenaga kerja dalam
pembudidayaan, pengolahan, maupun pemasaran cabai merah. Perbedaan jenis kelamin digunakan untuk mengetahui besarnya sex
ratio yaitu perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan penduduk wanita. Besarnya
sex ratio
yaitu 99,76, artinya dalam 100 orang penduduk perempuan terdapat 100 orang penduduk laki-laki. Hal ini menunjukkan
bahwa perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan sama. 3.
Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan bagian integral dari pembangunan, salah
satu tujuannya
untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan tidak dapat mengandalkan hanya pada sumber daya alam semata, sehingga usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia juga
mutlak diperlukan. Berikut ini keadaan penduduk menurut tingkat pendidikannya:
Tabel 6. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Brebes Tahun 2006
Pendidikan yang ditamatkan Jumlah jiwa
Persentase Tidak sekolah
166.133 12,21
Belum tamat SD 374.970
27,55 Tamat SDsederajat
521.671 38,32
Tamat SMPsederajat 173.487
12,75 Tanat SLTAsederajat
100.763 7,40
Tamat PTakademi 24.157
1,77 Jumlah
1.361.181 100
Sumber : Kabupaten Brebes Dalam Angka 2006 Berdasarkan Tabel 6 jumlah penduduk di Kabupaten Brebes menurut
tingkat pendidikannya sebanyak 1.361.181 jiwa. Jumlah ini merupakan
39
jumlah penduduk 10 tahun keatas yang dirinci menurut pendidikan yang ditamatkan. Penduduk yang tamat sekolah dasar SD merupakan
penduduk dengan prosentase terbanyak yaitu sebesar 38,32 atau 521.671 jiwa dan penduduk yang tamat perguruan tinggi menduduki prosentase
paling sedikit yaitu 1,77 atau 24.157 jiwa. Tingkat pendidikan di Kabupaten Brebes cukup baik karena sebagian besar penduduk telah
mengenyam pendidikan dan bahkan sampai perguruan tinggi. Hal ini berdampak pada pola pikir dan wawasan pengetahuan penduduk terutama
dalam budidaya dan pemasaran cabai merah. 4.
Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Keadaan mata pencaharian penduduk suatu wilayah dipengaruhi
oleh sumberdaya yang tersedia dan keadaan sosial ekonomi seperti ketrampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, dan
modal yang ada. Keadaan penduduk menurut mata pencahariannya di Kabupaten Brebes disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 7. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kabupaten Brebes Tahun 2006
Jenis Mata Pencaharian Jumlah jiwa
Persentase 1. Petani
321.215 29,32
2. Buruh Tani 444.305
40,56 3. Nelayan
25.947 2,37
4. Pengusaha 8.873
0,81 5. Buruh Industri
37.370 3,41
6. Buruh Bangunan 67.763
6,19 7. Pedagang
84.022 7,67
8. Pengangkut 12.679
1,16 9.PNS+TNI+POLRI
36.609 3,34
10. Pensiunan 6.984
0,64 11. Jasa-jasa
49.637 4,53
Jumlah 1.095.404
100 Sumber: Kabupaten Brebes Dalam Angka 2006
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa mata pencaharian yang paling banyak adalah buruh tani sebanyak 40,56, kemudian petani
29,32. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian diantaranya membudidayakan cabai merah. Terbesar
40
ketiga setelah buruh tani dan petani adalah pedagang sebesar 7,67, artinya sebagian lagi penduduk bekerja sebagai pedagang diantaranya
pedagang yang memasarkan cabai merah.
C. Keadaan Umum Pertanian