4
Karya tulis ilmiah ini disusun menggunakan metode deskriptif dengan pendejatan studi kasus yaitu metode yang bersifat mengumpulkan data,
menganalisis data, dan menarik kesimpulan data Syaodih, 2006. Penyusunan karya tulis ilmiah ini mengambil kasus di Rumah Sakit di bangsal AR- fahrudin
pada tanggal 21 februari 2017. Pengumpulan data pada karya tulis ilmiah ini yaitu dengan rekam medik, wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi
dokumentasi. Didukung dengan buku dan hasil jurnal-jurnal yang mempunyai tema yang berkaitan dengan pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan
penulis.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan komponen kunci dan pondasi proses keperawatan. Suatu pengkajian yang mendalam memungkinkan perawat kritikal untuk
mendeteksi perubahan cepat, melakukan intervensi dini dan melakukan
asuhan keperawatan yang tepat Talbot, 2007.
Dari pengkajian yang sudah dilakukan penulis pada tanggal 21 Februari jam 07.00 diperoleh data : Identitas pasien adalah ;NamaInisial
pasien : Tn.M; Umur : 63 tahun; Jenis kelamin : Laki-laki; Diagnosa medis : Fraktur Radius Sinistra; Pendidikan : SMA ; Sumber Informasi : Pasien
dan Keluarga, Catatan keperawatan; Tanggal masuk : 19 februari 2017. Riwayat kesehatan pasien : dengan keluhan utama yaitu : pasien
mengatakan sakit nyeri yang amat sangat di tangan kirinya. Riwayat kesehatan dahulu : pasien mengatakan untuk sebelumnnya belum pernah di
bawa kerumah sakit, apabila sedang tidak enak badan di bawa k puskesmas terdekat. Dan riwayat kesehatan keluarga: pasien dan keluarga
mengatakan bahwa keluarga belum pernah mempunyai penyakit yang yama yaitu patah tulang. Hanya saja ayahnya dulu sakit hipertensi. Riwayat
penyakit sekarang : pasien mengatakan sakit nyeri yang amat sangat di tangan kirinya dan bertambah sakit jika digerakkan yang semua itu
disebabkan karena sebelumya jatuh dari sepeda motor pada jam 13.00 wib
5
dan langsung lemas dan sakit di tangan kiri. Kemudian oleh keluarga pasien segera di bawa ke IGD RS saat itu juga mendapatkan perawatan
dan di diagnosa dokter terjadi patah di lengan bawah bagian kiri atau fraktur radius sinistra. Kemudian dari igd di bawa ke bangsal ar-fahrudin
untuk menunggu jadwal operasi dan rawat inap. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 21 februari 2017, di dapatkan data bahwa kesadaran
pasien compos mentis E4V5M6, tekanan darah TD : 14080 mmhg, nadi : N 85 kalimenit, respirasi RR : 25 kalimenit, suhu S : 36ºC. Di tangan
kanan pasien terpasang infus RL 20 tpm daerah ekstremitas atas bagian kanan, pasien tidak terpasang kateter. Pasien mengatakan nyeri P
provokatif : fraktur radius sinistra atau patah tangan lengan bawah bagian kiri, Q quality : seperti tertekan benda berat dan tertusuk-tusuk, R
region : seluuh bagian tangan kiri dari bawah ke atas rasanya berat, terutama di bagian tangan yang patah, S skala severitas : , T time :
hilang tibul. Pola Fungsional Menurut Gordon 1. Persepsi kesehatan : Baik. 2.
Pola Nutrisi dan Cairan : Baik. 3. Pola Eliminasi : Baik. 4. Pola Aktivitas dan Latihan : Pasien mengatakan sebagian aktivitasnya dibantu oleh
keluarga dan saudara. 5. Pola istirahat dan tidur : Baik. 6. Pola sensori dan kognitif : Baik. 7. Pola peran dan hubungan : Baik. 8. Pola Seksual : Baik.
9. Persepsi diri dan konsep diri : Baik. 10. Pola koping dan stres : Baik. 11. Pola nilai dan keyakinan : Baik. I. Pemeriksaan Fisik = 1. Keluhan
Umum: Baik, 2. Kesadaran: Compos Mentis, 3. GCS: E4,V5,M6, Total:15 4. TTV:13090 mmHg, S: 36°C, RR: 20xmenit, N: 87xmenit. 5. Head To
Toe = 1. Kepala : Mesoshepal, bersih tidak ada lezi dan odema, 2. Mata : Pupil Isokor Simetris, Reflek cahaya ++, 3. Telinga : simetris,tidak
terdapat kotoran , lezi dan odema, 4. Hidung: simetris tidak, kotoran : -, 5. Mulut : Mukosa bibir kering, bersih tidak terdapat sariawan, gigi komplit,
6. Leher: Tidak terdapat peningkatan jvp, 7. Paru = I: Simetris, RR 20xmenit, P: Pengembangan dada sama antara kanan dan kiri, P: Bunyi
nafas vaskuler, A: Tidak ada suara nafas tambahan, Pola Pernafasan : irama
6
teratur, Tidak menggunkan oto bantu pernafasan, Batuk: Tidak, Produk sputum : tidak. 8. Jantung = I: . Pergerkan dada : simetris, P: tidak ada
nyeri tekan, P: Suara jantung redup, A: tidak ada bunyi jantung tambahan. 9. Abdomen = I: tidak ada pembengkakan, tidak ada lezi, A: bising usus
12xmenit, P: tidak ada nyeri tekan, P: timpani. 10. Ekremitas = 1. Atas : Terdapat luka kecelakaan, tangan kanan terpasang inful RL 20 tpm, 2.
Bawah :tidak terdapat cidera. 11. Punggung = Warna kulit normal, tidak terjadi dicubitus, 12. Genetalia = Bersih terpasang DC, 13. Anus = Bersih
tidak ada benjolan. Pemeriksaan penunjang di dapatkan sebuah hasil GDS 99mgdl
pada tanggal hasil 19 februari 2017 kadar hemoglobin 14,3 grdl normalnya 13-14. Hematokrit 25 40-55. Leukosit 7.00ul 4000-10000. Eritrosit
2,6 jutaul 4,5-6,5. Trombosit 126.000uL 150.000-500.000. dan pemeriksaan foto rontgen thorax dan rontgen tangan kiri pada tanggal 19
februari 2017 terlihat di tangan open reduction with internal fixation ORIF.
Pada tanggal 19 februari sampai 23 februari 2017 pasien medapattkan terapi injeksi Novalgin 1 gr12 jam, Natrium Klorida NaCl
20 tpm, Cefazolin 1gr8jam. Terapii infus Ringger laktatRL. Dan diet tinggi kalori tinggi proteinTKTP. Ada terapi dengan antibiotik cefazolin.
Memasuki tahap diagnosa perawat akan mendapatkan Ds data subjekitf dan data objektif DO yang di dapatkan dari sebuah respon
pasien individu, keluarga, serta data yang dapat dilihat oleh perawat secara aktual atau potensi yang akan terjadi lalu seorang perawat akan melakukan
analisis dan mensistesis data lalu menghasilkan sebuah problem dan etiologi Allen, 2010.
Pengkajian pada tanggal 21 februari 2017 di dapatkan sebuah data subjektif : pasien mengatakan masih takut untuk bergerak lebih dan terasa
nyeri di bagian tangan sebelah kiri P: luka post operasi. Q: seperti tertindih beban berat. R: bagian tangan kiri. S: hilang timbul, berkurang dan reda
saat mendapat injeksi obat.
7
3.2 Diagnosa dan Intervensi