6
3.1 Diskripsi Data
Berdasarkan sampel yang sudah didapat maka dapat disajikan hasil diskriptif data. Hasil pengujian diskriptif data dapat disajikan dalam Tabel
4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Diskriptif Data
Rasio Bank Konvensional
Bank Syariah Mean
Std. Deviation
Mean Std.
Deviation NPLnet
1.1045 .89035
2.2957 1.15525
NPLgros 2.5153
.95928 3.5770
1.51517 Sumber: Data Olahan, 2017
Pada tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Umum Syariah mempunyai rata-rata mean rasio NPLnet dan NPLgros sebesar 2,2957 dan 3,5770
lebih besar dibandingkan dengan mean rasio NPLnet dan NPLgros pada Bank Umum Konvensional sebesar 1,1045 dan 2,5153. Hal ituberarti
bahwa selama periode 2010-2015 Bank Umum Konvensional memiliki NPL lebih baik dibandingkan dengan Bank Umum Syariah, karena
semakin rendah nilai NPL maka akan semakin baik kualitas asset suatu bank Akan tetapi, jika mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia bahwa
standar NPL yang terbaik adalah dibawah 5, maka Bank Umum Syariah masih berada pada kondisi yang ideal karena masih berada pada ketentuan
Bank Indonesia. Standar deviasi Bank Umum Syariah sebesar 1,1552 menunjukkan simpangan data yang relative kecil, karena nilainya yang
lebih kecil dari pada nilai mean-nya yaitu sebesar 2,2957. Standar deviasi Bank Umum Konvensional sebesar 0,89035 juga menunjukkan simpangan
data yang relative kecil daripada nilai mean-nya, yaitu sebesar 1,1045. Dengan kecilnya simpangan data, menunjukkan bahwa data variabel NPL
cukup baik.
7
3.2 Pengujian Analisis Independent Sample t-Test
Berdasarakan hasi pengujian independent Sample T-test yang digunakan untuk mengetahui Perbandingan Kinerja Keuangan Bank
Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia. Berdasarakan sampel yang didapat maka hasil pengujian ini menggunakan sofeware SPSS yang
disajikan pada berikut :
3.2.1
Hasil Analisis NPLnet Tabel 4.3
Hasil Uji Independent Sample T-test NPLnet
Levene’s Test For Equaly of Variance
t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig, 2 tailed
Equal Varianeces assumsed
2,381 0,128
-4,473 58
0,000
Equal Variance Not Assumed
-4,473 54,466
0,000
Sumber: data olahan, 2017 Dari tabel 4.3 dapat terlihat bahwa F hitung untuk NPL dengan equal
variance assumed diasumsi kedua varians sama adalah 2,381 dengan probabilitas 0,128. Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum
Konvensional untuk rasio NPLnet. Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed,t
hitung untuk NPL dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah - 4,473 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai sig. thitung ttabel
0,000 0,005, maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio NPLnet maka kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum
Konvensional terdapat perbedaan yang signifikan.
8
3.2.2 Hasil Analisis NPLgros
Tabel 4.4 Hasil Uji Independent Sample t-Test NPLgross
Levene’s Test For Equaly of Variance
t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig, 2 tailed
Equal Varianeces assumsed
3,972 0,051
-3,243 58
0,002
Equal Variance Not Assumed
-3,243 49,030
0,002
Sumber: data olahan, 2017 Dari tabel 4.4 dapat terlihat bahwa F hitung untuk NPL dengan equal
variance assumed diasumsi kedua varians sama adalah 3,972 dengan probabilitas 0,051. Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum
Konvensional untuk rasio NPLnet. Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed. t
hitung untuk NPL dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah - 3,243 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai sig. thitung ttabel
0,002 0,005, maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio NPLnet maka kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum
Konvensional terdapat perbedaan yang signifikan.
3.3 Pembahasan