PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014)

(1)

2014)

THE INFLUENCE OF INVESTMENT, FINANCING DECISION, DIVIDEND DECISION, AND PROFITABILITY POLICY TO THE FIRM

VALUE

(Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange in 2010-2014)

Oleh SITI ZAKYYAH

20120410092

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

i

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014)

THE INFLUENCE OF INVESTMENT, FINANCING DECISION, DIVIDEND DECISION, AND PROFITABILITY POLICY TO THE

FIRM VALUE

(Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange in 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

Oleh SITI ZAKYYAH

20120410092

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

ii SKRIPSI

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014)

THE INFLUENCE OF INVESTMENT, FINANCING DECISION, DIVIDEND DECISION, AND PROFITABILITY POLICY TO THE

FIRM VALUE

(Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange in 2010-2014)

Diajukan oleh Siti Zakyyah 20120410092

Telah disetujui Dosen Pembimbing Pembimbing

Arni Surwanti,Dra.,M.Si. Tanggal 16 Agustus 2016 NIK: 19641219199003143007


(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Siti Zakyyah Nomor mahsiswa : 20120410092

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH

KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Industri Manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia)” tidak terdapt karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepajang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta,... Matrai, 6.000,-


(5)

iv MOTTO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

(Al- Insyirah 5-7)

Ingatlah sesengguhnya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tentram (Ar-Rad : 28)

Orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang bangkit dan mencari keadaan yang mereka inginkan, dan jika tidak menemukannya,


(6)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Bapak Romli dan ibu Qori’ah tercinta yang telah memberikan semuanya : dukungan, doa, fasilitas, kasih sayang, dll. Semoga ini menjadi awal untuk membahagiakan Bapak dan ibu.

2. adik-adik : adik Veliyana dan adik Sahrul Ramdhan terimakasih untuk doa, semangat, canda tawa kalian yang membuatku lebih bersemangat dan termotivasi, karena sebagai anak yang paling tua harus memberikan contoh yang baik untuk kalian.

3. Teman, sahabat, dan saudara seperjuanganku Manajemen angkatan 2012 kelas C.

4. Terimakasih Ali Achmad, Ferdi Robuansah, Rini Setiyowati, Ayu Levia Triyana, Syerli Oktaviani, Adibah Nurayni, Yesi Ikmawati, yang selalu menemani langkah saya dan terimakasih atas canda tawa, doa, bantuan, dan motivasi kalian.

5. Semuanya yang menyayangiku, terimakasih atas segala bantuan dan doanya yang telah diberikan.


(7)

vi INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada periode 2010 sampai 2014.

Penelitian ini mengunakan metode purposive sampling yaitu metode penetuan jumlah sampel yang diambil secara acak berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Sampel yang memenuhi syarat adalah 45 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 sampai 2014. Data di peroleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan www.idx.co.id. Teknik analisis mengunakan teknik regresi berganda.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan siknifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur, keputusan pendanaan berpengaruh positif dan siknifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur, kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur, profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur.

Karta kunci: keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, profitabilitas, nilai perusahaan


(8)

vii ABSTRRACT

The aims of this research were to determine the influence of investment, financing decision, dividend decision, and profitability polcy frim value policy to the Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange in 2010-2014.

This research used purposive sampling method which is determining method of the number of random sample taken based on some critrria, and the sample which included criteria is 45 Manufacturing company registered on the Indonesia Capital Market Directory (ICMD) and www.idx.co.id. Data analysis techniques was used as analysis doubel regression technique.

The result of this research concluded that investment decicison, wos affected positively and s tifnificant company’s percetage in manufacture company, dividend decision was not affected to company’s percentage in manufacture campany, profitability was affected to company’s percentage in manufacture campany.

Keywords: investment decision, financing decision, dividend decision, and profitability, policy frim value


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan petujuk, dukungan dan bimbingan serta kemudahan selama menyelesikan studi.

2. Ibu Arni Surwanti, Dr., M.Si yang dengan penuh kesabaran dan sepenuh hati dalam membimbing selama proses penyelsaian karya tulis ini.

3. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian kepada penulis hingga dapat menylsaikan studi. 4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan bantuan, kemudahan dan

semangat dalam proses penylsaian tugas akhir (Skripsi) ini.

Sebagai kata akhir, tidak ada yang di ciptakan sempurna, penulis sadar bahwa banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran dan tulis dengan topik ini.

Yogyakarta,


(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

INTSARI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Teori ... 8

1. Nilai Perusahaan ... 8

2. Keputusan Investasi ... 10

3. Keputusan pendanaan ... 13

4. Kebijakan Dividen ... 19

5. Profitabilitas ... 24

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 27

C. Hubungan Antar Variabel dan Penurunan Hipotesis ... 30

D. Model Penelitian ... 35

BAB III MODEL PENELITIAN ... 36

A. Obyek / Subyek Penelitian ... 36

B. Jenis Data ... 36

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 36

D. Teknik Pengmpulan Data ... 37


(11)

x

F. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 40

1. Uji Hipotesis ... 40

a. Analisis Regresi Linier Berganda ... 40

2. Uji Asumsi Klasik ... 41

a. Uji Normalitas ... 41

b. Uji Multikolonearitas ... 41

c. Uji Autokolerasi ... 42

d. Uji Heterokedesitas ... 42

3. Uji Parsial (Uji T) ... 43

4. Uji Simultan (Uji F) ... 43

5. Uji Koefisien Determinan (R) ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Analisis Statistik Deskriptif ... 46

B. Uji Analisis Data ... 46

a. Uji normalitas ... 48

b. Uji multikolenieritas ... 49

c. Uji aotokolerasi ... 50

d. Uji heteroskedesita ... 50

C. Hasil Regresi Linier Berganda ... 51

D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 53

1. Uji Parsial (Uji T) ... 53

2. Uji Simultan (Uji F) ... 54

3. Koefisien Determinan (R2 ) ... 55

E. Pembahasan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 67

C. Keterbatasan Penelitian ... 68 DAFTAR PUSTAKA


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perincian Pemilihan Sampel ... 37

Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 46

Tabel 4.2 Uji Normalitas ... 49

Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas ... 50

Tabel 4.4 Uji Autokolerasi ... 51

Tabel 4.5 Uji Heterokedesitas ... 52

Tabel 4.6 Analisis Regresi Berganda ... 53

Tabel 4.7 Uji Parsial (Uji T) ... 54

Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 56

Tabel 4.7 Uji Simultan (Uji F) ... 56


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR


(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nama Perusahaan ... 71

Lampiran 2 Data DPR ... 72

Lampiran 3 Perhitungan PBV ... 74

Lampiran 4 Perhitungan PER ... 76

Lampiran 5 Perhitungan DER ... 78

Lampiran 6 Perhitungan ROA ... 80

Lampiran 7 Uji Statistik Deskriptif ... 82

Lampiran 8 Uji Normalitas dengan Kolmgorov-Smirnov ... 83

Lampiran 9 Uji Multikolinieritas ... 84

Lampiran 10 Uji Autokolerasi dengan Durbin Watson ... 85

Lampiran 11 Uji Hetrokedasits dengan Uji Glejaer ... 86

Lampiran 12 Hasil Uji T ... 87

Lampiran 13 Hasil Uji F ... 88


(15)

(16)

(17)

(18)

perusahaan pada periode 2010 sampai 2014.

Penelitian ini mengunakan metode purposive sampling yaitu metode penetuan jumlah sampel yang diambil secara acak berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Sampel yang memenuhi syarat adalah 45 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 sampai 2014. Data di peroleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan www.idx.co.id. Teknik analisis mengunakan teknik regresi berganda.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan siknifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur, keputusan pendanaan berpengaruh positif dan siknifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur, kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur, profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur.

Karta kunci: keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, profitabilitas, nilai perusahaan


(19)

This research used purposive sampling method which is determining method of the number of random sample taken based on some critrria, and the sample which included criteria is 45 Manufacturing company registered on the Indonesia Capital Market Directory (ICMD) and www.idx.co.id. Data analysis techniques was used as analysis doubel regression technique.

The result of this research concluded that investment decicison, wos affected positively and s tifnificant company’s percetage in manufacture company, dividend decision was not affected to company’s percentage in manufacture campany, profitability was affected to company’s percentage in manufacture campany.

Keywords: investment decision, financing decision, dividend decision, and profitability, policy frim value


(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan politik para pemegang saham. Pemegang saham, kreditur dan manajer adalah pihak – pihak yang memiliki perbedaan kepentingan dan perspektif berkenaan dengan perusahaan. Pemegang saham akan cenderung memaksimalkan nilai saham dan memaksa manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka melalui pengawasan yang mereka lakukan. Kreditor di sisi lain cenderung akan berusaha melindungi dana yang mereka investasikan dalam perusahaan dengan jaminan dan kebijakan pengawasan yang ketat pula. Manajer juga memiliki dorongan untuk mengejar kepentingan pribadi mereka. Bahkan tidak menututup kemungkinan melakukan investasi walapun investasi tersebut tidak dapat memaksimalkan nilai pemegang saham.

Fama dan French (1998) dalam Wijaya (2010), berpendapat bahwa optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana suatu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan manajemen keuangan menyangkut penyelesaian atas keputusan penting yang diambil prusahaan, antara lain keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Sesuatu kombinasi yang optimal atas keempatnya akan memaksimumkan nilai perusahaan


(21)

yang selanjutnya akan meningkatkan kemakmuran kekayaan pemegang saham (Hasnawati, 2005).

Investasi modal merupakan salah satu aspek utama dalam keputusan investasi selain penentuan komposisi aktiva (Wijaya dkk, 2010). Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan investasi harus dievaluasi dan dihubungkan dengan resiko dan hasil yang diharapkan (Hasnawati, 2005). Bagi beberapa perusahaan, aktifitas investasi merupakan unsur penting dari operasi perusahaan dan penilaian kinerja perusahaan sebagian besar, atau seluruhnya tergantung pada hasil yang dilaporkan pada bagian ini. Menurut signaling theory, pengeluaran investasi memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Dalam hal ini, perusahaan diharapkan pada keputusan tentang berapa dana yang harus diinvestasikan pada aktiva lancar dan aktiva tetap serta pos – pos yang terkait dengan aktiva lain-lain perusahaan. Maka dengan aktiva yang tersedia perusahaan harus dapat menghasilkan laba (Wijaya dkk, 2010).

Keputusan yang menyangkut investasi akan menentukan sumber dan bentuk dana untuk pembiayaan. Masalah yang harus dijawab dalam keputusan pendanaan yang di hubungkan dengan sumber dana adalah apakah sumber internal atau eksternal, besarnya hutang atau modal sendiri, dan bagaimana tipe hutang dan modal yang akan di gunakan, tingkat struktur pembiayaan akan menentukan cost of capital yang akan menjadi


(22)

dasar menentukan required return yang diinginkan (Hasnawati, 2005). Sumber pendanaan dalam perusahaan dapat diperoleh dari internal atau laba ditahan dan dari ekternal perusahaan berupa hutang atau penerbitan saham baru. Suatu kombinasi yang optimal atas penentuan pendanaan sangat penting karena dapat meningkatkan nilai perusahaan .

Selain keputusan investasi dan pendanaan, keputusan pembagian dividen merupakan alasan bagi investor dalam menanamkan investasinya, dimana dividen pengambilan yang akan di terimanya atas investasinya dalam perusahaan. Para investor memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan dengan harapan pembagian dalam bentuk dividen, sedangkan perusahaan mengharapkan perusahaan secara terus menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus memberikan kesejahteraan kepada para pemegang sahamnya, sehingga kebijakan dividen penting untuk memenuhi harapan pemegang saham terhadap dividen dengan tidak menghambat pertumbuhan perusahaan di sisi yang laiinya (Wijaya dkk, 2012).

Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba. Laba diperoleh perusahaan berasal dari penjualan dan keputusan investasi yang dilakukan perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang bagus sehingga investor akan merespon positif dan harga saham akan meningkat.


(23)

Nilai perusahaan ditentukan oleh profitabilitas perusahaan. Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan perusahaan. Laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan keputusan investasi yang dilakukan perusahaan. Salah satu ukuran kinerja perusahaan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan (Subramanyam, 1996 dalam Rachmawati. 2007). Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang bagus sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebintoro, 2007).

Penelitian mengenai nilai perusahaan telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya (Hasnawati 2005) dengan objek penelitian dampak set peluang investasi terhadap nilai perusahaan di BEJ dan menyimpulkan bahwa keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Wijaya dkk (2010) menguji Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen Kinerja terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti terkait untuk menguji “ Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Kinerja Terhadap Nilai Perusahaan”. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010) dan Leli Amanah Rakhimasyah (2011). Dengan


(24)

menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Berdasarkan uraian tersebut dan hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan pengembangan penelitian dengan judul “PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN”. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Leli Amanah Rakhimayah (2011) mengenai “ pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan” dan penelitian dari Wijaya dkk (2010) mengenai “pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan”. Penelitian ini menggunakan data laporkan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah peneliti menambahkan satu variabel yaitu profitabilitas, perusahaan yang membagikan dividen kas secara berturut – turut dari tahun 2010-2014.

B. Batasan Masalah Penelitian

Penelitian ini meliputi perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang membagikan dividen kas pada periode penelitian selama 5 tahun, yaitu 2010 – 2014 dan peneliti hanya menguji pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.


(25)

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini:

1. Apakah keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah keputusan pendanaan berpengaruhi positif terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap niali perusahaan? 5. Apakah keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen

dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan?

D.Tujuan Masalah Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini untuk:

1. Untuk menguji keputusan investasi terhadap nilai prusahaan. 2. Untuk menguji keputusan pendanaan terhadap nilai prusahaan. 3. Untuk menguji kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. 4. Untuk menguji profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

5. Untuk menguji keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan profitabilitas secara simultan terhadap nilai perusahaan.


(26)

E.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana tentang pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Investor

Memberikan kontribusi bagi investor untuk menambah kajian dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan investasi.

b. Bagi Manajer Keuangan

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan.

c. Bagi Mahasiswa

Untuk menambah wawasan ilmu dalam bidang manajemen keuangan, serta sebagai landasan bagi penelitian selanjutnya.


(27)

BAB II

TIJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan didifinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat (Leli, 2007). Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan mencermikan tingginya kemakmuran pemegang saham, semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menujukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipersentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan dividen.

Nilai perusahaan memberikan gambaran kepada manajemen mengenai persepsi investor mengenai kinerja masa lalu dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang (Brigham dan Houston, (2001) dalam Afrizal dkk, 2012). Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan berperan penting dalam memproyeksikan kinerja perusahaan sehingga dapat


(28)

mempengaruhi investor dan calon investor terhadap suaru prusahaan (Wijaya dkk, 2010).

Nilai perusahaan yang diukur menggunakan harga saham seringkali kurang mencerminkan nilai perusahaan yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan perusahaan harga saham tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja perusahaan namun juga dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor eksternal yang tidak ada kaitannya dengan perusahaan tersebut. Faktor – faktor eksternal yang sering juga mempengaruhi harga saham adalah kondisi keamanan nasional, kondisi politik sosial, perusahaan kebijakan pemerintah, perubahan kurs, tingkat suku bunga dan lain-lain. Sedangkan faktor – faktor internal perusahaan yang lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah struktur kepemilikan saham, transportasi laporan keuangan, strategi diversifikasi, dan lain-lain.Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan-pertimbangan teknis secara berikut:

1) Memaksimalkan nilai bermakna lebih luas dari pada memaksimalkan laba, karena memaksimalkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.

2) Memaksimalkan nilai perusahaan berarti mempertimbangkan berbagai risiko terhadap arus pendanaan perusahaan.

3) Kualitas dari harus yang diharapkan diterima yang akan datang mungkin beragam.


(29)

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi memuat nilai perusahaan juga ikut tinggi. Dalam penelitian ini mengunakan indikator Price to Book Value (PBV). Price to Book Value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini adalah tujuan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengidentifikasikan kemakmuran pemilik saham yang juga tinggi. Faktor utama yang diperhatikan dalam organisasi keuangan adalah menyangkut penentuan nilai Perusahaan (Maisarah, 2010).

2. Keputusan Investasi

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal dapat dilakukan oleh perorangan atau lembaga baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Jogiyanto (2003), investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu, sedangkan Tandelilin (2001) mengemukakan bahwa investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang.


(30)

Pihak yang melakukan investasi disebut investor. Investor pada umumnya digolongkan menjadi dua yaitu:

a. Investor individual, terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi.

b. Investor institusional, terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun maupun perusahaan investasi.

Terdapat dua alternatif pilihan investasi yaitu investasi pada aktiva riil dan investasi pada aktiva finansial. Karakteristik aktiva finansial dibandingkan dengan aktiva riil adalah sebagai berikut:

a) Mudah diperjualbelikan (liquid).

b) Pemodal mempunyai berbagi pilihan investasi sesuai dengan preferensi risiko mereka.

c) Nilainya dapat berubah dengan cepat sesuai dengan kondisi ekonomi makro dan mikro.

d) Memiliki pasar dan regulasi kredit.

Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan di masa yang akan datang. Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Fama (1978) dalam Hasnawati (2005) menyatakan bahwa nilai perusahaaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat


(31)

diartikan bahwa keputusan investasi itu penting karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan.

Keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut keputusan dalam pendanaan yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Keputusan investasi dapat dikelompokkan kedalam investasi jangka pendek seperti investasi kedalam kas, surat-surat berharga jangka pendek, piutang, dan persediaan maupun investasi jangka panjang dalam bentuk tanah, gedung, kendaraan, mesin, peralatan produksi, dan aktiva tetap lainnya. Aktiva jangka pendek didefinisikan sebagai aktiva dengan jangka waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari satu siklus bisnis, dana yang diinvestasikan pada aktiva jangka pendek diharapkan akan diterima kembali dalam waktu dekat atau kurang dari satu tahun dan diterima sekaligus. Sedangkan aktiva jangka panjang didefinisikan sebagai aktiva dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, dana yang ditanamkan pada aktiva jangka panjang akan diterima kembali dalam waktu lebih dari satu tahun dan kembalinya secara bertahap.

Keputusan investasi yang tepat akan dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga memberikan suatu sinyal positif kepada investor yang akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan. Ini sesuai dengan pernyataan signaling teory yang menyatakan pengeluaran


(32)

investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan.

Dalam penelitian ini menggunakan proksi Price Earnings Ratio (PER) yang merupakan indikasi penilaian pasar modal terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba/keuntungan potensial perusahaan di masa datang. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak investor bersedia membayar untuk setiap laba yang dilaporkan (Brigham dan Hoston, 2011). Makin besar price earnings ratio suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. PER juga merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pertumbuhan perusahaan. PER yang tinggi menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus dan risikonya rendah.

3. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan dapat diartikan sebagai keputusan yang menyangkut struktur keuangan perusahaan (financial structure). Struktur keuangan perusahaan merupakan komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm) dan meminimalkan biaya modal (cost of capital).


(33)

Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendanaan di dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Pendanaan internal dapat diperoleh dari sumber laba ditahan dan depresiasi, sedangkan pendanaan eksternal dapat diperoleh para kreditur atau yang disebut dengan hutang dari pemilik, peserta, atau pengambil bagian dalam perusahaan atau yang disebut sebagai modal. Proporsi atau bauran dari penggunaan modal sendiri dan hutang dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan.

Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada efisiensi dan efektifitas. Efisiensi penggunaan dana berarti bahwa setiap rupiah dana yang ditanamkan dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk menghasilkan tingkat keuntungan investasi yang maksimal. Fungsi penggunaan dana meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap. Pengalokasian dana harus didasarkan pada perencanaan yang tepat, agar dana yang mengganggur menjadi kecil. Efisiensi penggunaan dana secara langsung dan tidak langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi.


(34)

Terdapat beberapa teori yang berkenaan dengan struktur modal, diantaranya yaitu trade-off theory, pecking order theory, signalling theory dan agency approach.

a. Teori dividen tidak relevan

Modigliani dan Miller (MM) berpendapat, nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividen Payot Ratio, tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan kelas risiko perusahaan. Jadi menurut Mogdigliani dan Miller (MM), dividen tidak relevan untuk diperhatikan karena tidak akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Modigliani dan Miller (MM) berpendapat bahwa kenaikan nilai perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk mendapat keuntungan (laba) atau earning power dari asset perusahaan yang diperoleh dari oprasional perusahaan tersebut.

b. Trade-off theory

Trade-off theory menyatakan bahwa perusahaan menukar manfaat pajak dari pendanaan hutang dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi kebangkrutan (Brigham dan Houston, 2011). Esensi trade-off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan


(35)

hutang sudah tidak diperbolehkan. Trade-off theory telah mempertimbangkan berbagai faktor seperti corporate tax, biaya kebangkrutan, dan personal tax dalam menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih suatu struktur modal tertentu (Husnan, 2013).

Kesimpulan trade-off theory adalah penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu. Walaupun model ini tidak dapat menentukan secara tepat struktur modal yang optimal, namun model tersebut memberikan kontribusi penting yaitu:

1) Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya menggunakan sedikit hutang.

2) Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan yang membayar pajak rendah.

c. Pecking Order Theory

Pecking Order Theory menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan dimana manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba ditahan, hutang dan penerbitan saham sebagai pilihan terakhir (Hanafi, 2004). Myers (1984) dalam Husnan (2013) mengemukakan argumentasi mengenai adanya kecenderungan suatu perusahaan untuk


(36)

menentukan pemilihan sumber pendanaan yang berdasarkan pada pecking order theory. Teori ini disebut pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang paling disukai. Secara ringkas teori tersebut menyatakan bahwa:

a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan).

b. Apabila perusahaan memerlukan pendanaan dari luar (eksternal financing), maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru diterbitkan.

c. Signalling theory

Signalling theory menjelaskan bahwa perusahaan yang meningkatkan hutang dapat dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Peningkatan hutang juga dapat diartikan pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa yang akan datang atau risiko bisnis yang rendah, sehingga


(37)

penambahan hutang akan memberikan sinyal positif (Brigham dan Houston, 2011).

d. Agency Approach

Menurut agency approach penggunaan hutang adalah salah satu cara untuk mengurangi konflik keagenan yang terjadi antara pemegang saham dengan manajer. Konflik keagenan mungkin terjadi ketika perusahaan memiliki lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk mendukung operasi utama perusahaan. Manajer sering kali menggunakan kelebihan kas ini untuk mendanai fasilitas-fasilitas untuk kepentingan mereka sendiri. Bahkan tidak tertutup kemungkinan para manajer melakukan investasi walaupun investasi tersebut tidak dapat memaksimalkan nilai pemegang saham. Pendanaan dengan hutang diharapkan dapat mengurangi keinginan manajer untuk menggunakan free cash flow dan memberikan dampak disiplin pada manajer. Penggunaan hutang akan memaksa manajer untuk menghemat kas dengan menghilangkan pengeluaran yang tidak diperlukan.

Menurut Myers perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari modal internal, yaitu dana yang berasal dari aliran kas dan laba ditahan. Dana internal lebih disukai karena memungkinkan perushaan untuk tidak memperoleh sorotan dari publik akibat penerbitan saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada penerbitan saham baru karena dua


(38)

alasan yaitu pertimbangan biaya emisi, dimana biaya emisi obligasi lebih murah dibandingkan biaya emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Alasan kedua adalah adanya kekhawatiran manajer bahwa penerbitan saham baru dapat ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh pemodal.

Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas. 4. Kebijakan Dividen

Dividen adalah proporsi pembagian laba yang diperoleh perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan. Apabila perusahaan penerbit saham mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan dalam bentuk dividen yang besar pula. Dividen diartikan sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

Kebijakan dividen adalah merupakan keputusan yang berkaitan dengan penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang


(39)

saham dan laba tersebut dapat dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali (Husnan, 2013). Kebijakan dividen optimal adalah kebijakan dividen yang menghasilkan keseimbangan antara dividen saat ini, pertumbuhan di masa depan, dan memaksimalkan harga saham perusahaan (Brigham dan Houston, 2011).

Dalam kebijakan dividen terdapat trade off dan merupakan pilihan yang tidak mudah antara membagikan laba sebagai dividen atau diinvestasikan kembali. Apabila perusahaan memilih membagikan laba sebagai dividen maka tingkat pertumbuhan akan berkurang dan berdampak negatif terhadap saham. Disisi lain, apabila perusahaan tidak membagikan dividen maka pasar akan memberikan sinyal negatif kepada prospek perusahaan. Peningkatan dividen memberikan sinyal perubahan yang menguntungkan pada harapan manajer dan penurunan dividen menunjukkan pandangan pesimis prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

Kebijakan dividen berkaitan dengan kebijakan mengenai seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan akan didistribusikan kepada pemegang saham (Sofyaningsih dan Hardiningsih, 2011). Menurut Keown (2004), rasio pembayaran dividen adalah jumlah dividen yang dibayarkan relatif terhadap pendapatan bersih perusahaan atau pendapatan tiap lembar. Menurut Brigham dan


(40)

Houston (2011), rasio pembayaran dividen adalah persentase laba dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk kas.

Keputusan dividen menyangkut keputusan tentang penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Dividen yang dibagikan dapat berupa dividen tunai (cash dividend) atau dividen dalam bentuk saham (stock dividen). Dividen tunai umumnya dibagikan secara reguler, baik triwulanan, semesteran atau tahunan.

Kebijakan dividen dalam penelitian ini dikonfirmasi dalam bentuk Dividend Payout Ratio (DPR). Dividend payout ratio adalah perbandingan dividen yang diberikan ke pemegang saham dan laba bersih per saham. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba yang akan dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Dividen yang dibagikan perusahaan ditentukan oleh para pemegang saham pada saat berlangsungnya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

a. Teori Kebijakan Dividen

Beberapa teori mengenai kebijakan dividen diantaranya : teori dividen irrelevan, teori bird in the hand, teori information content of dividend, dan teori clientele effect .

1) Teori Dividen Irrelevan

Miller dan Modligiani mengemukakan teori bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai


(41)

perusahaan karena rasio pembayaran dividen hanyalah rincian dan tidak mempengaruhi kesejahteraan pemegang saham. Nilai suatu perusahaan hanya bergantung pada laba yang dihasilkan oleh asetnya, bukan pada bagaimana laba itu dipecah antara dividen dan laba ditahan (Brigham dan Houston, 2011).

2) Teori Bird in the Hand

Menurut teori bird in the hand, pemegang saham lebih menyukai dividen tinggi dibandingkan dengan dividen yang akan dibagikan di masa yang akan datang dan capital gains. Teori ini mengasumsikan bahwa dividen lebih pasti daripada pendapatan modal.

3) Teori Information Content of Dividend

Menurut teori information content of dividend, investor akan melihat kenaikan dividen sebagai sinyal positif atas prospek perusahaan di masa depan. Karena pembayaran dividen ini dapat mengurangi ketidakpastian dan mengurangi konflik keagenan antara manajer dan pemegang saham.

4) Clientele effect

Clientele effect adalah kecenderungan perusahaan untuk menarik jenis investor yang menyukai kebijakan dividennya. Miller dan Modigliani menyatakan bahwa suatu perusahaan menetapkan kebijakan pembagian dividen khusus, yang


(42)

selanjutnya menarik sekumpulan peminat atau clientele yang terdiri dari para investor yang menyukai kebijakan dividen khusus tersebut.

b. Langkah-langkah Pembayaran Dividen

Langkah-langkah atau prosedur pembayaran dividen adalah pengumuman emiten atas dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham yang disebut juga dengan pengumuman dividen. Adapun rincian tanggal-tanggal yang perlu diperhatikan dalam pembayaran dividen adalah sebagai berikut:

5) Tanggal pengumuman (declaration date)

Tanggal pengumuman merupakan tanggal yang mana secara resmi diumumkan oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran dividen yang akan dilakukan. Pengumuman ini biasanya untuk pembagian dividen reguler. Isi pengumuman tersebut menyampaikan hal-hal yang dixoanggap penting yakni: tanggal pencatatan, tanggal pembayaran, besarnya dividen kas per lembar.

6) Tanggal pencatatan (date of record)

Pada tanggal ini perusahaan melakukan pencatatan nama-nama pemegang saham. Para pemilik saham yang terdaftar pada daftar pemegang saham tersebut diberikan hak,


(43)

sedangkan pemegang saham yang tidak terdaftar pada tanggal pencatatan tidak diberikan hak untuk memperoleh dividen. 7) Tanggal cum-dividend

Tanggal ini merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai maupun dividen saham.

8) Tanggal ex-dividend

Tanggal perdagangan saham tersebut sudah tidak melekat lagi hal untuk memperoleh dividen. Jadi jika investor membeli saham pada tanggal ini atau sesudahnya, maka investor tersebut tidak dapat mendaftarkan namanya untuk mendapatkan dividen.

9) Tanggal pembayaran (payment date)

Tanggal ini merupakan saat pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham yang mempunyai hak atas dividen. Jadi pada tanggal tersebut,para investor sudah dapat mengambil dividen sesuai dengan bentuk dividen yang diumumkan oleh emiten.


(44)

5. Profitabilitas

Profitabilitas menurut Sartono (1997) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan semakin tingginya profitabilitas.

Profitabilitas perusahaan adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya (Nurhayati, 2013). Menurut Weston dan Copeland (1997) profitabilitas adalah sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Brigham dan Houston (2011) mendefinisikan profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaaan.

Rasio profitabilitas yaitu mengukur keberhasilan manajemen sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi (Weston dan Brigham, 1991). Ada bermacam cara untuk mengukur profitabilitas, yaitu:

a. Profit Margin

Profit margin adalah margin keuntungan yang ditentukan atas harga penjualan. Margin keuntungan menunjukkan besar


(45)

kecilnya laba dibandingkan dengan harga penjualan. Profit margin menunjukkan laba per rupiah penjualan.

Profit

margin =

Laba setelah pajak Penjualan b. Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) adalah perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva yang tertanam dalam perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

ROA = Laba setelah pajak Total aktiva c. Return on Equity (ROE)

ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atas penggunaan modal sendiri.

ROE = Laba setelah pajak Modal sendiri d. Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas Ekonomi merupakan perbandingan antara laba dengan total kekayaan yang dimilikinya.

RE = Laba


(46)

Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah return on asset (ROA). Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan akan membuat profitabilitas perusahaan tinggi. Nilai ROA yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan menghasilkan dalam kondisi yang menguntungkan. Hal ini menjadi daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan dan akan meningkatkan harga saham sehingga nilai perusahaan pun meningkat.

B. Penelitian Terdahulu

1. Rakhimasyah (2011) dengan judulnya pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Data yang digunakan adalah data tahun 2005-2009 sebanyak 25 perusahaan manufaktur. Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan dapat diketahui bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap niali perusahaan, keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Anggraeni (2012) dengan judul pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan tingkat suku bunga


(47)

terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengujin dan memperoleh bukti emitis mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI tahun 2007-2010, dengan jumlah perusahaan sebanyak 129 perusahaan. Hasil penelitian menujukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap niali perusahaan, keputusan pendanaan perpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap niali perusahaan dan tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. 3. Arie afzal (2012) dengan judulnya pengaruh keputusan investasi,

keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Data yang digunakan adalah data tahun 2007-2010 sebanyak 25 perusahaan manufaktur dimana disimpulkan bahwa ada 3 variabel yang signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan yaitu pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Dengan demikian berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan dapat diketahui bahwa dari ketiga variabel bebas yang digunakan maka kesimpulannya dengan hasil uji simultan (uji F), menujukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap niali perusahaan, dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangakn uji parsial (uji T) keputusan investasi,


(48)

keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan sigifikan terhadap nilai perusahaan.

4. Taufik Mirza (2012) dengan judulnya pengaruh keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011 sebanyak 235 perusahaan. Hasil penelitian menujukan bahwa secara uji simultan(uji F), keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap niali perusahaan, kebijakan investasi berpengaruh positif terhadap niali perusahaan, dan kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap niali perusahaan. Secara uji parsial (uji T) keputusan pendanaan, keputusan investasi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap niali perusahaan. Sedangkan kebijakan dividen berpengaruh negatif dan tidak siknifikan terhadap nilai perusahaan.

5. Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kebijakan dividen secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan hutang bepengaruh positif tetapi tidak signifikan


(49)

terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

6. Nurhayati (2013) melakukan penelitian dengan judul “Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

C. Hubungan Antar Variabel Dan Penurunan Hipotesis 1. Pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan

Suatu perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan atau peluang investasi yang tinggi ditujukan dengan penilaian yang tinggi terhadap asset perusahaan. Sehingga dapat digunakan sinyal untuk investor, yang menujukan bahwa perusahaan memiliki kondisi yang sbaik berkaitan dengan kegiatan investasi. Peluaing investasi pada sisi investor keadaan tersebut merupakan sinyal untuk melihat bahwa harga saham akan meningkat, jika perusahaan memiliki peluang investasi yang tinggi hal tersebut sesuai dengan signaling theory yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sesuai indikator nilai perusahaan (Wahyudi dan Prawesti,2006).


(50)

Signaling teory menjelaskan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Keputusan investasi dalam penelitian ini diproksikan dengan Price Earnings Ratio (PER). PER yang tinggi menunjukkan investasi perusahaan yang bagus dan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga para investor akan tertarik. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi. Dengan demikian maka keputusan investasi memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Maka hipotesis pertama pada penelitian ini yaitu:

Keputusan Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

2. Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan

Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendanaan di dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm) dan meminimalkan biaya modal (cost of capital).


(51)

Menurut pecking order theory, dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang dari pada modal sendiri karena dua alasan yaitu pertimbangan biaya emisi, dimana biaya emisi obligasi lebih murah dibandingkan biaya emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Alasan kedua adalah adanya kekhawatiran manajer bahwa penerbitan saham baru dapat ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh pemodal yang mengakibatkan menurunnya nilai perusahaan.

Manajer dapat menggunakan hutang sebagai sinyal yang lebih terpercaya untuk para investor. Ini karena perusahaan yang meningkatkan hutang dapat dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Jadi penggunaan hutang merupakan tanda atau sinyal positif dari perusahaan yang dapat membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi. meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian maka keputusan pendanaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan


(52)

3. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Sesuai Signaling theory, informasi tentang cash dividend yang dibayar dianggap investor sebagai sinyal prospek perusahaan di masa yang akan datang. Fama dan Wijaya dkk (2010) menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari kebijakan dividen memiliki informasi yang positif tentang perusahaan dimasa yang akan datang, selajutnya akan berdampak pada nilai perusahaan. Dalam teori Bird in the Hand diungkapkan bahwa pemegang saham lebih menyukai dividen tinggi karena adanya anggapan bahwa mendapat dividen tinggi saat ini risikonya lebih kecil dari pada mendapat capital gain dimasa yang akan datang.

Perusahaan yang dapat memberikan dividen tinggi juga akan mendapatkan nilai kepercayaan yang tinggi dari para investor, karena investor lebih menyukai kepastian tentang returns investasinya dan mengantisipasi risiko ketidakpastian tentang kebangkrutan perusahaan. Dividen yang tinggi akan membuat para investor tertarik sehingga meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi. Dengan demikian maka kebijakan dividen memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. sehingga hipotesis yang digunakan yaitu:


(53)

Kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

4. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba (Saidi, 2004 dalam Sa’diyah, 2007). Laba merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahan pada saat menjalankan operasinya. Laba yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah laba setelah bunga dan pajak. Profitabilitas juga merupakan gambaran kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Profitabilitas perusahaan dapat dihitung menggunakan ROA (return on asset), dengan membagi laba bersih setelah pajak (earnings after tax) dengan total aset.

Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan akan membuat profitabilitas perusahaan tinggi. Profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang menguntungkan. Hal ini menjadi daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi. Dengan demikian maka profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap nilai


(54)

perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

Tingkat Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

D. Model Penelitian

Berdasarkan hipotesis yang diajukan penelitian merumuskan model penelitian sebagai berikut:


(55)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual Report) pada periode tahun 2010 – 2014.

B. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data penelitian ini berupa annual report dan laporan keuangan publikasian tahunan yang telah diaudit, yang terdiri dari neraca, rugi laba serta catatan atas laporan keuangan selama tahun 2010-2014.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai objek penelitian. Dalam penelitian ini, sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode sampling tersebut membatasi pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Indonesia selama tahun 2010-2014.

2. Perusahaan manufaktur yang menjadi sampel adalah perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan lengkap.


(56)

3. Perusahaan membagikan dividen kas selama periode penelitian periode penelitian ini selama tahun 2010-2014.

Selama periode penelitian tahun 2010 – 2014 terdapat 140 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Setelah dilakukan seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, diperoleh jumlah sampel sebanyak 14 perusahaan dengan data observasi sebanyak 45. Proses pemilihan sampel disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.1.

Proses Pemilihan Sampel

Keterangan

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 Perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI

126 129 129 131 136

Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan

(2) (4) (6) (2) (3)

Perusahaan tidak

membayarkan dividen kas

(122) (116) (110) (116) (125)

Jumlah sampel 2 9 13 13 8

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah


(57)

teknik pengmpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik itu dokumen-dokumen secara tertulis, gambar, maupun elektronik. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Dependent (Y)

a.Nilai Perusahaan

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005). Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan Price Book Value (PBV). PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Houston, 2001 dalam Wijaya dkk., 2010). Formula untuk menghitung Price Book Value (PBV) sebagai berikut:

Harga sahamit

PBVit =

Nilai buku per lembar sahamit

2. Variabel Independen (X) a. Keputusan investasi

Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini


(58)

menggunakan rasio Price Earningss Ratio (PER). PER menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba per lembar saham (earnings per share). PER dirumuskan dengan (Brigham dan Houston, 2011) :

Harga per lembar sahamit

PERit =

Laba per lembar sahamit

b. Keputusan pendanaan

Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati, 2005). Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas (Brigham dan Houston dalam Wijaya, 2010).

DERit = Total Hutangit Total Ekuitasit

c. Kebijakan dividen

Kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen dari pada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan (Brigham dan Houston dalam Wijaya, 2010). Kebijakan dividen diukur menggunakan rumus Dividend Payout Ratio (DPR) yang


(59)

membandingkan antara dividen per lembar saham yang dibagikan dengan laba per lembar saham perusahaan. Rasio ini dapat diukur melalui rumus:

Dividen per shareit

DPRit =

Earning per shareit

d. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan variabel yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya maupun modal sendiri yang dimiliki. Variabel ini diukur dengan rasio ROA (Dendawijaya, 2009).

Laba bersih setelah pajakit

ROAit =

Total Assetsit

F. Uji Kualitas Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk mengolah data yang diperoleh dan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis regresi dipilih untuk digunakan pada penelitian ini karena teknik regresi linier berganda ini dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing-masing variabel independen yang diuji secara parsial ataupun bersama-sama.

1. Analisis regresi linier berganda

Model analisis statistik yang digunakan adalah model regresi linear berganda. Model analisis ini dipilih karena penelitian


(60)

ini dirancang untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh pada variabel independen terhadap variabel dependen, dimana variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

PBVit = β + PERit + DERit + DPRit + ROAit+ €

Keterangan :

PBVit = Nilai perusahaan (diukur dengan price book value)

PERit = Keputusan investasi (diukur dengan Price Earnings Ratio)

DERit = Keputusan pendanaan (diukur dengan debt to equity ratio)

DPRit = Kebijakan dividen (diukur dengan dividend payout ratio)

ROAit = Profitabilitas (diukur dengan return on assets)

€ = Error term 1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan pengujian awal terhadap data sebelum dilakukan pengujian hipotesis dan analisis data. Jenis uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel, variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Penilaian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametik One Sample


(61)

Kolmogrof–Smirnov (K-S), dimana data dikatakan normal jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > dari 0.05 (Ghozali, 2007). b. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara variabel bebas (independen). Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam suatu model regresi dapat dilihat dengan nilai VIF (varian inflation factor), apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance di atas 0,10 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas (Ghozali, 2007).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dalam penelitian menggunakan uji Durbin Watson (DW-test). Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi yaitu du <d<4 – du (nilai du dapat dilihat pada tabel Durbin Watson (Ghozali, 2007).

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.


(62)

Metode yang digunakan untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji Glejser, caranya adalah dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila nilai sig pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas (Ghozali, 2007).

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Uji Signifikansi nilai F (F test)

Uji signifikansi nilai F dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Apabila nilai F hitung memiliki p-value < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan investasi, keputusan pendanaan, keputusan dividen, dan profitabiltias secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Uji Signifikansi nilai t (t test)

Uji signifikansi nilai t, digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun kriteria menerima hipotesis sebagai berikut:

a. H1 didukung apabila koefisien regresi β1 bernilai positif dan memiliki p-value < 0,05.


(63)

b. H2 didukung apabila koefisien regresi β2 bernilai negatif dan memiliki p-value < 0,05.

c. H3 didukung apabila koefisien regresi β3 bernilai positif dan memiliki p-value < 0,05.

d. H4 didukung apabila koefisien regresi β4 bernilai positif dan memiliki p-value < 0,05.

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R square)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Besarnya koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai Adjusted R square. Nilai koefisien determinasi akan terletak antara 0 sampai dengan 1. Semakin besar nilai koefisien determinasi (mendekati 1) semakin baik, demikian sebaliknya.


(1)

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel N Min Max Rata-rata Std.

Dev

PBV 45 0,38 4,07 1,78 1,04

PER 45 1,13 39,96 14,24 7,81

DER 45 0,11 2,03 0,76 0,53

DPR 45 2.01 53,36 24,89 15,56

ROA 45 0,01 0,46 0,10 0,09

Analisis Regresi berganda

Hasil Perhitungan Regresi

Variabel Coef. B t stat Sig. T

Konstanta -0,964 -2,553 0,015

PER 0,084 6,342 0,000

DER 0,720 3,543 0,001

DPR 0,007 1,013 0,317

ROA 8,011 6,333 0,000

Adj R2 0,630

F stat 19,756

Sig. F 0,000

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

Kode Hipotesis Hasil

H1 Keputusan Investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Ditrima

H2 Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Ditrima

H3 Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Ditolak

H4 Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Diterima

Analisis regresi berganda dilakukan dengan membandingkan nilai sig dengan α = 0,05. Hasil pengolahan data yang menjadi dasar dalam pembentukan model penelitian ini ditunjukkan dalam tabel berikut :

Analisis linier berganda digunakan untuk mendapat koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Atas dasar hasil analisis regresi dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% diperoleh persamaan sebagai berikut :

PBV= -0,964+0,084 PER + 0,720 DER + 0,007 DPR + 8,011 ROA + e

Nilai koefisien determinasi yang dilihat dari nilai adjusted R-Square pada model regresi yang digunakan untuk mengetahui besarnya nilai perusahaan yang dapat dijelaskan oleh


(2)

variabel-variabel bebasnya. Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa bahwa koefisien determinasi yang menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,630. Hal ini berarti bahwa 63% variasi nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan profitabilitas. sedangkan sisanya 37% keputusan investasi dijelaskan oleh variabel lain.

Pembahasan

Dari uji hipotesis secara simultan (Uji F) pada tabel 4.8 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen (keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan profitabilitas) dalam penelitian ini secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (nilai perusahaan).

Secara parsial (Uji T) maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan adalah keputusan investasi,keputusan pendanaan dan profitabilitas, sedangkan variabel yang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadapnilai perusahaan adalah variabel kebijakan dividen. Berikut adalah pembahasannya:

1. Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan

Keputusan investasi yang diproksikan dengan PER (Price Earnings Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,084 dan t-hitung sebesar 6,342 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu 5%, sehingga H1 diterima.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Signaling teory menjelaskan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Keputusan investasi dalam penelitian ini diproksikan dengan Price Earnings Ratio (PER). PER yang tinggi menunjukkan investasi perusahaan yang bagus dan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga para investor akan tertarik. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Rakhimsyah dan Gunawan (2011), Wijaya dan Wibawa (2010) dan Hasnawati (2005). Hal ini juga sesuai dengan signaling theory yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Price Earnings Ratio (PER) yang tinggi menunjukkan investasi perusahaan yang bagus dan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga para investor akan tertarik. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi. Dengan demikian maka keputusan investasi memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2. Pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan

Keputusan pendanaan yang diproksikan dengan DER (Debt to Equity Ratio) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,720 dan t-hitung sebesar 3,543 dengan signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu 5%, sehingga H2 diterima.


(3)

Keputusann pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Perusahaan akan mengambil sumber pendanaan dari luar apabila sumber pendanaan internal tidak mencukupi. Apabila pendanaan didanai melalui hutang, maka akan terjadi efek tax deductible. Artinya, perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak, yang dapat memberi manfaat bagi pemegang saham. Pengurangan pajak ini akan menambah laba perusahaan dan dana tersebut dapat dipakai untuk investasi perusahaan di masa yang akan datang ataupun untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham. Apabila hal tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan, maka penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat.

Pada teori trade off menjelaskan bahwa sebelum mencapai titik maksimum, hutang akan lebih murah dari pada penjualan saham karena ada tax shield. Namun setelah mencapai titik maksimum, penggunaan hutang oleh perusahaan menjadi tidak menarik karena perusahaan harus menanggung biaya keagenan, biaya bunga, dan biaya kebangkrutan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012) dan Rakhimsyah dan Gunawan (2011), namun bertentangan dengan hasil penelitian Wijaya dan Wibawa (2010). Menurut Rakhimsyah dan Gunawan (2011) keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan yang berisiko tinggi. Penggunaan hutang yang tinggi akan menyebabkan timbulnya kebangkrutan, biaya keagenan, beban bunga yang semakin besar, dan sebagainya. Hasil penelitian ini sesuai dengan Anggraeni (2012); Afzal (2012) dan Mirza (2012) yang menunjukkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap niali perusahaan

3. Pengaruh Kebijakan dividen (terhadap nilai perusahaan

Kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR (Dividend Payout Ratio) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,007 dan t-hitung sebesar 1,013 dengan signifikansi sebesar 0,317 lebih besar dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu 5%, sehingga H3 ditolak.

Kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung teori Ketidak relevanan Dividen. Teori Mogdigliani dan Miller (MM), menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba serta resiko bisnisnya. Dengan kata lain, nilai perusahaan tergantung semata-mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva, bukan bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara dividen dan laba yang ditahan (atau pertumbuhan). Secara agregat investor hanya mementingkan pengembalian total keputusan investasi, tidak peduli apakah pengembalian berasal dari perolehan modal atau pendapatan dividen.

Meningkatnya nilai dividen tidak selalu diikuti dengan meningkatnya nilai perusahaan. Karena nilai perusahaan ditentukan hanya oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset-aset perusahaan atau kebijakan investasinya. Perusahaan dapat membagikan dividen apabila pendapatan perusahaan dapat menutupi kekurangan sumber dana eksternal.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012) dan penelitian Nurhayati (2013) namun tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010) dan Rakhimsyah dan Gunawan


(4)

(2011). Hasil ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Miller dan Modligiani yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak memengaruhi nilai perusahaan karena menurut mereka rasio pembayaran dividen hanyalah rincian dan tidak memengaruhi kesejahteraan pemegang saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan Anggraeni (2012) dan Mirza (2012) yang menunjukkan bahwa kebijakan dividentidak berpengaruh terhadap niali perusahaan.

4. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA (Return On Asset) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 8,011 dan t-hitung sebesar 6,333 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu 5%, sehingga H4 diterima.

Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan akan membuat profitabilitas perusahaan tinggi. Profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang menguntungkan. Hal ini menjadi daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012) dan penelitian Nurhayati (2013). Profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan menghasilkan dalam kondisi yang menguntungkan. Hal ini menjadi daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi. Dengan demikian maka profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan tersebut maka penulis memberikan saran sebagaiberikut:

1.Bagi manajemen perusahaan

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa variable keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan profitabilitas merupakan variabel yang signifikan dalam menentukan nilai perusahaan, sehingga apabila perusahaan akan menentukan keputusan mengenai nilai perusahaan maka perlu memperhatikan variable keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan profitabilitas agar tercapai tujuan perusahaanya itu meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.

2.Bagi penelitian selanjutnya

Pada penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variable independen yang belum digunakan dalam penelitian ini seperti likuiditas, risiko pasar, ukuran perusahaan, kepemilikan perusahaan agar diperoleh nilai koefisien determinasi yang lebih besar, serta menambahkan periode waktu penelitian yang panjang. Karena dengan menambahkan variable independen dan memperpanjang periode waktu penelitian maka peneliti selanjutnya diharapkan akan mendapatkan hasil yang lebih bagus mengenai nilai perusahaan. Memperbanyak sampel dengan memasukkan semua perusahaan go public di BEI sehingga kesimpulan yang diperoleh tingkat generalisasinya dapat lebih ditingkatkan.

Keterbatasan Penelitian


(5)

1. Variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan yang diteliti hanya meliputi investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan profitabilitas sehingga nilai koefisien determinasi yang diperoleh masih rendah.

2. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur, sehingga kurang mewakili seluruh sector industri yang ada di Bursa Efek Indonesia.

3. Penelitian ini hanya mengambil periode penelitian lima tahun yaitu dari tahun 2010-2014.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. (2011). Dasar-dasar Manjemen Keuangan buku 1. (Alih Bahasa : Ali Akbar Yulianto). Jakarta : Salemba Empat.

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. (2011). Dasar-dasar Manajemen Keuangan buku 2. (Alih Bahasa : Ali Akbar Yulianto). Jakarta : Salemba Empat.

Cahyaningdyah, Dwi dan Ressany, Yustieana Dian. (2012). Pengaruh Kebijakan Manajemen Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Dinamika Manajemen. Vol. 3, No. 1. pp: 20-28.

Darminto. (2010). Pengaruh Faktor Eksternal dan Berbagai Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol 8 No. 1. Hlm. 138-150.

Fama, E.F. & French, K.R.1998. Value versus Growth: The International Evidence. Journal ofFinance, Vol.53, pp.1971-1999.

Ghozali, Imam. (2009). Ekonometrika Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. (2000). Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE.

Hasnawati, Sri. (2005). Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI 9 (2). Hlm. 117-126.

Husnan, Suad. (2013). Manajemen Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.

Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-2. Yogyakarta : BPFE.

Keown. (2004). Manajemen Keuangan : Prinsip-prinsip dan Aplikasi Edisi Kesembilan. Jakarta : PT. Indeks.

Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perusahaan. www.idx.co.id.

Luhu dan Ida (2012). Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen, Serta Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal investasi.

Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol. 3, No. 1, 2012. Hlm. 1-17.

Nurhayati, Mafizatun. (2013). Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol.5 No. 2. Hlm. 145-153.

Rakhimsyah dan Gunawan (2011). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Investasi Vol. 7 No.1, 2011. Hlm. 31-45.


(6)

Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Sartono, R. Agus. (1997). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi keempat, Cetakan

Pertama. Yogyakarta : BPFE.

Sofyaningsih, Sri dan Hardiningsih. (2011). Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan . Dinamika Keuangan dan Perbankan Vol. 3, No. 1 ISSN :1979-4878. Hlm. 68 – 87.

Sugiyono. (1997). Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan ke-14. Bandung : Alfabeta. Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.

Yogyakarta: BPFE.

Wahyudi, Untung dan Pawestri, H. P. (2006). Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Hlm. 1-25.

Weston, J. Fred, dan Brigham, Eugene F. (1991), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga.

Weston, Fred J. dan Copeland, Thomas E. (1997). Manajemen Keuangan Jilid 2 Edisi Kesembilan. Jakarta : Binarupa Aksara.

Wijaya dan Wibawa. (2010). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 13 Purwokerto.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 3 97

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI,KEPUTUSAN PENDANAAN,DAN KEBIJAKAN DEVIDEN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2015).

2 11 15

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KINERJA Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

0 8 15

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2013.

0 4 31

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di

0 4 15

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Real Estate

0 3 14

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa

0 3 15

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ( STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

0 0 13

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN: (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI TAHUN 2007-2010)

0 0 13

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015

0 0 15