Pengujian Rangkaian Power Supplay PSA Pengujian Rangkaian Relay

Program di atas akan mengubah logika yang ada pada P3.7 selama selang waktu tunda. Jika logika pada P3.7 high maka aka diubah menjadi low, demikian juga sebaliknya jika ligika pada P3.7 low maka akan diubah ke high, demikian seterusnya. Logika low akan mengaktifkan transistor sehingga LED akan menyala dan logika high akan menonaktifkan transistor, sehingga LED padam. Dengan demikian program ini akan membuat LED berkedip terus menerus. Jika LED telah berkedip terus – menerus sesuai dengan program yang diinginkan, maka rangkaian mikrokontroler telah berfungsi dengan baik. Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroler ATMega8535, kemudian mikrokontroller dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian minimum mikrokontroller ATMega8535 telah bekerja dengan baik.

4.2 Pengujian Rangkaian Power Supplay PSA

Pengujian pada bagian rangkaian catu daya ini dapat dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran dari rangkaian ini dengan menggunakan volt meter digital. Dari hasil pengujian diperoleh tegangan keluaran pertama sebesar + 5,0 volt. Sedangkan tegangan keluaran kedua adalah sebesar +12,3 volt. Power Supply bertugas merubah tegangan listrik AC menjadi tegangan listrik DC yang stabil sampai suatu arus maksimum yang ditentukan oleh design. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt . Vreg LM7805CT IN OUT TIP32C 100ohm 100uF 330ohm 220V 50Hz 0Deg TS_PQ4_12 2200uF 1uF 1N5392GP 1N5392GP 12 Volt 5 Volt Gambar 4.1 Rangkaian Power Supplay PSA

4.3 Pengujian Rangkaian Relay

Pengujian rangkaian relay dapat dilakukan dengan memberikan teganan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktifnya transistor akan mengaktifkan relay. Pada rangkaian ini relay digunakan untuk memutuskan hubungan Pompa air dengan sumber tegangan 12 volt, dimana hubungan yang digunakan adalah normally close NC , dengan demikian jika relay aktif maka hubungan Pompa air ke sumber tegangan akan terputus. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor, jika relay aktif dan pompa air akan hidup, maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini ke mikrokontroller pada P0.1. Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Relay Kemudian memberikan program yang sederhana pada mikrokontroller ATMega8535. Program yang diberikan adalah sebagai berikut: Setb P0.1 . . . . . . . . . . Perintah diatas akan memberikan logika high pada P0.1, sehingga P0.1 akan mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktifkan transistor C945, sehingga relay juga menjadi aktif dan lampu akan hidup. Berikutnya memberikan program sederhana untuk menonaktifkan relay. Programnya sebagai berikut: Clr P0.1 . . . . . . . . . . . . Perintah diatas akan memberikan logika low pada P0.1, sehingga P0.1 akan mendapatkan tgangan 0 volt. Tegangan 0 volt ini akan menonaktifkan transistor C945, sehingga relay juga menjadi tidak aktif dan lampu tidak hidup.

4.4 Pengujian Sensor Ultrasonik PING