Penentuan pH Penentuan Kadar Abu Sudarmadji et al, 1989 Penentuan Daya Larut SNI 06-1451-1989 Uji Organoleptik Warna Numerik Soekarto,1985 Uji Organoleptik Aroma dan Rasa Numerik Soekarto, 1985

Parameter Penelitian 1. Penentuan Kadar Air Dengan Metode Oven AOAC, 1984 Ditimbang bahan sebanyak 5 gram di dalam aluminium foil yang telah diketahui berat kosongnya. Kemudian bahan tersebut dikeringkan dalam oven dengan suhu sekitar 105 o C – 110 o C selama 3 jam, selanjutnya didinginkan di dalam desikator selama 15 menit lalu ditimbang kembali. Setelah itu, bahan dipanaskan kembali di dalam oven selama 30 menit, kemudian didinginkan kembali dengan desikator selama 15 menit lalu ditimbang. Perlakuan ini diulangi sampai diperoleh berat yang konstan. Kadar air bk = 100 x awal berat akhir berat awal berat −

2. Penentuan pH

Bahan berupa 1 tablet effervescent yaitu 5 gram dilarutkan dalam air 200 ml kemudian diukur pH dengan menggunakan pH-meter.

3. Penentuan Kadar Abu Sudarmadji et al, 1989

− Ditimbang 5 gram sampel dalam krus porselin yang kering dan telah diketahui beratnya. − Dipijarkan dalam muffle pada suhu 300 o C selama 1 jam dan dengan suhu 500 C selama 3 jam. − Didinginkan di dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang berat abu. 100 x Sampel Berat Abu Berat Abu Kadar =

4. Penentuan Daya Larut SNI 06-1451-1989

Ditimbang bahan sebanyak 2 gram, lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml, ditambahkan air panas sampai tanda tera. Dikocok sampai 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. Setelah itu disaring dengan menggunakan kertas saring, kemudian diambil 10 ml dan dituang keatas pinggan porselin. Diuapkan pinggan porselin ke dalam oven dengan suhu pertama 80 C untuk 1 jam pertama, lalu dinaikkan suhunya menjadi 90 C untuk 1 jam kedua dan dinaikkan lagi menjadi 100 C untuk 1 jam ketiga, kemudian dikeluarkan dari oven dan ditimbang. Sampel tersebut dimasukkan lagi kedalam oven selama 30 menit lalu diangkat dan ditimbang. Perlakuan ini diulangi sampai diperoleh berat konstan. 100 x C 1 larut Daya B A − = Dimana : A = Berat pinggan porselin + isi g B = Berat pinggan C = Berat sampel

5. Uji Organoleptik Warna Numerik Soekarto,1985

Penentuan nilai organoleptik dilakukan oleh panelis sebanyak 10 orang terhadap warna dengan uji kesukaan secara hedonik, dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 4. Skala uji hedonik terhadap warna Skala Hedonik Skala Numerik Merah Kuning kemerahan Kuning Agak bening 4 3 2 1

6. Uji Organoleptik Aroma dan Rasa Numerik Soekarto, 1985

Penentuan nilai organoleptik dilakukan oleh panelis sebanyak 10 orang terhadap aroma dan rasa dengan uji kesukaan secara hedonik, dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 5. Skala uji hedonik terhadap aroma dan rasa numerik Skala Hedonik Skala Numerik Sangat suka Suka Agak suka Tidak suka 4 3 2 1 Gambar 1. Skema Pembuatan Sari Jahe sortasi Dikupas dan dicuci Dihancurkan dengan blender dengan penambahan air dengan perbandingan air dan jahe 2 : 1 Disaring dengan kain saring seteril Sari Jahe Diblanching dengan asam asetat 0,05 N dengan suhu 80-90 C selama 10 menit Rimpang jahe Dipotong kecil-kecil Gambar 2 : Skema Pembuatan Tablet Effervescent Jahe Penambahan maltodekstrin perbandingan dengan sari jahe adalah 1 : 9 Penambahan gula sukrosa 1 : 2 dengan tepung jahe homogenisasi Penambahan Konsentrasi Asam Sitrat A A 1 = 0,5 A 2 = 1 A 3 = 1,5 A 4 = 2 Penambahan Konsentrasi Sodium Bikarbonat B B 1 = 2 B 2 = 4 B 3 = 6 B 4 = 8 Tablet Effervesent Jahe Pengeringan dengan oven 60 C Penepungan dengan pengayakan 80 mesh Homogenisasi Sari Jahe Pencetakan Tablet Analisa Penentuan Kadar Air Penentuan pH Penentuan Kadar Abu Penentuan Daya Larut Uji Organoleptik warna numerik Uji Organoleptik aroma dan rasa numerik Tepung jahe Penambahan Acryl 1 dari banyaknya tepung jahe Homogenisasi HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Parameter yang Diamati Secara umum hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsentrasi asam sitrat memberikan pengaruh terhadap kadar air, pH, kadar abu, daya larut, uji organoleptik warna, uji organoleptik aroma dan rasa pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap parameter yang diamati Konsentrasi Kadar pH Kadar Daya Uji Organoleptik numerik Asam Sitrat Air Abu Larut Warna Aroma dan Rasa A 1 = 0,5 4,86 5,90 1,70 80,83 2,85 2,63 A 2 = 1 4,88 5,80 2,42 81,53 2,63 2,76 A 3 = 1,5 4,89 5,68 2,55 82,93 2,16 2,88 A 4 = 2 4,92 5,63 2,93 87,46 1,78 2,91 Tabel 6 memperlihatkan bahwa konsentrasi asam sitrat memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A 4 4 yaitu sebesar 4,92 dan terendah pada perlakuan A 1 0,5 yaitu sebesar 4,86. pH tertinggi terdapat pada perlakuan A 1 0,5 yaitu sebesar 5,90 dan terendah pada perlakuan A 4 2 yaitu sebesar 5,63. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan A 4 2 yaitu sebesar 2,93 dan terendah pada perlakuan A 1 0,5 yaitu sebesar 1,70. Daya larut tertinggi terdapat pada perlakuan A4 2 yaitu sebesar 87,46 dan terendah pada perlakuan A 1 0,5 yaitu sebesar 80,83. Uji organoleptik warna numerik tertinggi terdapat pada perlakuan A 1 0,5 yaitu sebesar 2,85 kuning kemerahan dan terendah pada perlakuan A 4 2 yaitu sebesar 1,78 kuning . Uji organoleptik aroma dan rasa tertinggi terdapat pada perlakuan A 4 2 yaitu sebesar 2,91suka dan terendah pada perlakuan A 1 0,5 yaitu sebesar 2,63 agak suka. Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Parameter yang Diamati Secara umum hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh terhadap kadar air, pH, kadar abu, daya larut, uji organoleptik warna numerik, uji organoleptik aroma dan rasa numerik pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap parameter yang diamati Konsentrasi Kadar pH Kadar Daya Uji Organoleptik numerik Sodium Bikarbonat Air Abu Larut Warna Aroma dan Rasa B 1 = 2 5,29 5,53 2,33 79,45 2,25 2,63 B 2 = 4 5,08 5,65 2,39 82,06 2,35 2,71 B 3 = 6 4,77 5,84 2,40 84,05 2,36 2,84 B 4 = 8 4,41 5,99 2,48 87,20 2,45 2,98 Tabel 7 memperlihatkan bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan B 1 2 yaitu sebesar 5,29 dan terendah pada perlakuan B 4 8 yaitu sebesar 4,41. pH tertinggi terdapat pada perlakuan B 4 8 yaitu sebesar 5,99 dan terendah pada perlakuan B 1 2 yaitu sebesar 5,53. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan B 4 8 yaitu sebesar 2,48 dan terendah pada perlakuan B 1 2 yaitu sebesar 2,33. Daya larut tertinggi terdapat pada perlakuan B4 8 yaitu sebesar 87,20 dan terendah pada perlakuan B 1 2 yaitu sebesar 79,45. Uji organoleptik warna numerik tertinggi terdapat pada perlakuan B 4 8 yaitu sebesar 2,45 kuning dan terendah pada perlakuan B 1 2 yaitu sebesar 2,25 kuning . Uji organoleptik aroma dan rasa numerik tertinggi terdapat pada perlakuan B 4 8 yaitu sebesar 2,98 suka dan terendah pada perlakuan B 1 2 yaitu sebesar 2,63 agak suka. Kadar Air Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Kadar air Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 1 diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata P0,05 terhadap kadar air tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Kadar Air Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 1 diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap kadar air tablet effervescent Jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi bikarbonat terhadap kadar air tablet effervescent Jahe dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap kadar air tablet effervescent Jahe Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi 0,05 0,01 Sodium Bikarbonat 0,05 0,01 - - - B 1 = 2 5,29 a A 2 0,051 0,070 B 2 = 4 5,08 b B 3 0,054 0,074 B 3 = 6 4,77 c C 4 0,055 0,076 B 4 = 8 4,41 d D Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa perlakuan B 1 berbeda sangat nyata dengan B 2 , B 3 dan B 4 . Perlakuan B 2 berbeda sangat nyata dengan B 3 dan B 4 . Perlakuan B 3 berbeda sangat nyata dengan B 4 . Kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan B 1 yaitu sebesar 5,29 dan terendah pada perlakuan B 4 yaitu sebesar 4,41. Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat dengan kadar air tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 3. Dari Gambar 3 dapat dilihat hubungan bahwa semakin tinggi kosentrasi sodium bikarbonat maka kadar air pada tablet effervescent jahe yang dihasilkan akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan semakin tinggi jumlah CO 2 yang berasal dari NaHCO 3 yang dapat menguapkan air dari bahan. Juga disebabkan karena NaHCO 3 yang dapat menstabilkan asam yang bersifat higroskopis Wikipedia 3 , 2004. Gambar 3. Hubungan antara konsetrasi sodium bikarbonat terhadap kadar air tablet effervescent jahe Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi Asam Sitrat dan Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Kadar Air Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 1 dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata P0,05 terhadap kadar air tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. pH Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap pH Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 2 diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap pH tablet effevescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap pH tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini. Tabel 9. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap pH tablet effervescent jahe Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi 0,05 0,01 Asam Sitrat 0,05 0,01 - - - A 1 = 0,5 5,90 a A 2 0,053 0,073 A 2 = 1 5,80 b B 3 0,056 0,077 A 3 = 1,5 5,68 c C 4 0,057 0,079 A 4 = 2 5,63 c C Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa perlakuan A 1 berbeda sangat nyata dengan A 2 , A 3 dan A 4 . Perlakuan A 2 berbeda sangat nyata dengan A 3 dan A 4 . Perlakuan A 3 berbeda tidak nyata dengan A 4 . pH tertinggi diperoleh pada perlakuan A 1 yaitu sebesar 5,90 dan terendah pada perlakuan A 4 yaitu sebesar 5,63. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan pH tablet effervescent dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi asam sitrat yang ditambahkan maka pH dari tablet effervescent jahe yang dihasilkan akan semakin menurun. Hal ini sesuai dikarenakan asam dapat menurunkan pH makanan Winarno dan Jenie, 1983. Gambar 4. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat terhadap pH tablet effervescent jahe Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap pH Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 2 diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap pH tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap pH tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini. Tabel 10. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap pH Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi 0,05 0,01 Sodium Bikarbonat 0,05 0,01 - - - B 1 = 2 5,53 d D 2 0,053 0,073 B 2 = 4 5,65 c C 3 0,056 0,077 B 3 = 6 5,84 b B 4 0,057 0,079 B 4 = 8 5,99 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa perlakuan B 1 berbeda sangat nyata dengan B 2 , B 3 dan B 4 . Perlakuan B 2 berbeda sangat nyata dengan B 3 dan B 4 . Perlakuan B 3 berbeda sangat nyata dengan B 4 . pH tertinggi diperoleh pada perlakuan B 4 yaitu sebesar 5,99 dan terendah pada perlakuan B 1 yaitu sebesar 5,53. Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat dengan pH tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi sodium bikarbonat NaHCO 3 yang ditambahkan maka pH dari tablet effervescent yang dihasilkan akan semakin meningkat . Hal ini disebabkan karena sifat sodium bikarbonat NaHCO 3 yang dapat mengikat asam dan membentuk garam sehingga garam dapat menetralisir pH dan meningkatkan pH. Gambar 5. Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat terhadap pH Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi Asam Sitrat dan Sodium Bikarbonat terhadap pH Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 2 dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata P0,05 terhadap pH tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. Kadar Abu Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Kadar Abu Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 3 diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap kadar abu tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap kadar tablet abu effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini. Tabel 11. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap kadar abu tablet effervescen Jahe Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi 0,05 0,01 Asam Sitrat 0,05 0,01 - - - A 1 = 0,5 1,71 d C 2 0,102 0,140 A 2 = 1 2,42 c B 3 0,107 0,147 A 3 = 1,5 2,55 b B 4 0,110 0,151 A 4 = 2 2,93 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 11 dapat diketahui bahwa perlakuan A 1 berbeda sangat nyata dengan A 2 , A 3 dan A 4 . Perlakuan A 2 berbeda nyata dengan A 3 dan berbeda sangat nyata dengan A 4 . Perlakuan A 3 berbeda sangat nyata dengan A 4 . Kadar abu tertinggi diperoleh pada perlakuan A 4 yaitu sebesar 2,93 dan terendah pada perlakuan A 1 yaitu sebesar 1,71. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan kadar abu tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi asam sitrat maka kadar abu tablet effervescent jahe semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena konsentrasi asam sitrat memiliki sifat dapat mengikat atau mencengkram logam logam bivalen seperti Mn, Mg dan Fe Buckle, 1987. Sehingga dengan penambahan asam sitrat dapat mengikat unsur Fe sehingga meningkatkan kadar abu. Gambar 6. Hubungan antara asam sitrat terhadap kadar abu tablet effervescent jahe Pengaruh Sodium Bikarbonat terhadap Kadar Abu Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 3 diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata P0,05 terhadap kadar abu tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi Asam Sitrat dan Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Kadar Abu Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 3 dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata P0,05 terhadap kadar abu tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. Daya Larut Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Daya Larut Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 4 diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap daya larut tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap daya larut tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini. Tabel 12. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap daya larut tablet effervescent jahe Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi 0,05 0,01 Asam Sitrat 0,05 0,01 - - - A 1 = 0,5 80,83 c C 2 0,882 1,215 A 2 = 1 81,53 c C 3 0,926 1,276 A 3 = 1,5 82,93 b B 4 0,950 1,309 A 4 = 2 87,46 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa perlakuan A 1 berbeda tidak nyata dengan A 2, dan berbeda sangat nyata dengan A 3 dan A 4 . Perlakuan A 2 berbeda sangat nyata dengan A 3 dan A 4 . Perlakuan A 3 berbeda sangat nyata dengan A 4 . Daya larut tertinggi diperoleh pada perlakuan A 4 yaitu sebesar 87,46 dan terendah pada perlakuan A 1 yaitu sebesar 80,83. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan daya larut tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi asam sitrat yang ditambahkan maka daya larut dari tablet effervescent jahe akan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan asam sitrat sangat mudah larut dalam air dan mempunyai pengaruh baik terhadap aroma Purba dan Rusmarilin, 1989. Gambar 7. Hubungan antara asam sitrat terhadap daya larut tablet effervescent jahe Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Daya Larut Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 4 diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap daya larut tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh sodium bikarbonat terhadap daya larut dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini. Tabel 13. Uji LSR efek utama pengaruh sodium biakarbonat terhadap daya larut tablet effervescent jahe Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi 0,05 0,01 Sodium Bikarbonat 0,05 0,01 - - - B 1 = 2 79,45 d D 2 0,882 1,215 B 2 = 4 82,06 c C 3 0,926 1,276 B 3 = 6 84,05 b B 4 0,950 1,309 B 4 = 8 87,20 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa perlakuan B 1 berbeda sangat nyata dengan B 2 , B 3 dan B 4 . Perlakuan B 2 berbeda sangat nyata dengan B 3 dan B 4 . Perlakuan B 3 berbeda sangat nyata dengan B 4 . Daya larut tertinggi diperoleh pada perlakuan B 4 yaitu sebesar 87,20 dan terendah pada perlakuan B 1 yaitu sebesar 79,45. Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat dengan daya larut tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi sodium bikarbonat yang ditambahkan maka daya larut tablet effervescent jahe semakin meningkat. Hal ini dikarenakan oleh sifat NaHCO 3 yang mudah larut dalam air sehingga terjadi pelepasan CO 2 yang lebih cepat dan proses pelarutan effervescent juga semakin cepat Winarno, 2002 Gambar 8. Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat terhadap daya larut Tablet effervescent jahe Pengaruh Interaksi antara Asam Sitrat dan Sodium Bikarbonat terhadap Daya Larut Tabblet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 4 dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap daya larut tablet effervescent jahe yang dihasilkan, dapat dilihat pada tabel 14. Dari tabel 14 dapat dilihat bahwa kombinasi perlakuan antara konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap daya larut. Daya larut tertinggi terdapat pada perlakuan A 4 B 4 yaitu sebesar 93,60 dan terendah pada perlakuan A 1 B 1 yaitu sebesar 78,26. Tabel 14. Uji LSR efek utama pengaruh interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap daya larut Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi 0,05 0,01 0,05 0,01 - - - A 1 B 1 78,26 k H 2 1,764 2,429 A 1 B 2 79,74 hijk GH 3 1,853 2,553 A 1 B 3 81,60 ghi EFG 4 1,900 2,617 A 1 B 4 83,74 ef DE 5 1,941 2,670 A 2 B 1 79,16 jk GH 6 1,964 2,705 A 2 B 2 80,67 hij GH 7 1,982 2,747 A 2 B 3 81,61 ghi EFG 8 1,994 2,776 A 2 B 4 84,70 de CD 9 2,006 2,800 A 3 B 1 79,68 ijk GH 10 2,017 2,817 A 3 B 2 81,80 fgh EFG 11 2,017 2,835 A 3 B 3 83,50 efg DEF 12 2,023 2,847 A 3 B 4 86,77 c C 13 2,023 2,858 A 4 B 1 80,71 hij FGH 14 2,029 2,870 A 4 B 2 86,05 cd CD 15 2,029 2,882 A 4 B 3 89,50 b B 16 2,035 2,888 A 4 B 4 93,60 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Hubungan interaksi antara konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap daya larut dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 9 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat yang ditambahkan maka semakin tinggi daya larut tablet effervescent yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi kimia antara sumber asam dan sumber karbonat tersebut sehingga menghasilkan gas dalam bentuk karbondioksida CO 2 . Konsentrasi asam sitrat dengan konsentrasi sodium bikarbonat NaHCO 3 harus sesuai dengan tepat untuk memperoleh mutu tablet effervescent yang baik dan daya larut yang baik dalam air. Hal ini sesuai dengan literatur Winarno 2002 bahwa perbandingan asam dan NaHCO 3 harus diperhatikan agar tidak menimbulkan rasa seperti sabun ataupun rasa asam dan pahit serta agar dapat menghasilkan pelepasan CO 2 lebih cepat. Gambar 9. Hubungan Interaksi Konsentrasi Asam Sitrat dan Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Daya Larut Uji Organoleptik Warna numerik Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Uji Organoleptik Warna numerik Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 5 diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap uji organoleptik warna numerik tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap uji organoleptik warna numerik tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini. Tabel 15. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap uji organoleptik warna numerik Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi 0,05 0,01 Asam Sitrat 0,05 0,01 - - - A 1 = 0,5 2,85 a A 2 0,131 0,181 A 2 = 1 2,63 b B 3 0,138 0,190 A 3 = 1,5 2,16 c C 4 0,141 0,195 A 4 = 2 1,78 d D Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 15 dapat diketahui bahwa perlakuan A 1 berbeda sangat nyata dengan A 2 , A 3 dan A 4 . Perlakuan A 2 berbeda sangat nyata dengan A 3 dan A 4 . Perlakuan A 3 berbeda sangat nyata dengan A 4 . Uji organoleptik warna numerik tertinggi diperoleh pada perlakuan A 1 yaitu sebesar 2,85 kuning kemerahan dan terendah pada perlakuan A 4 yaitu sebesar 1,78 kuning. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan uji organoleptik warna numerik tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi asam sitrat yang ditambahkan maka semakin menurun nilai organoleptik warna numerik yang dihasilkan pada tablet effervescent jahe yaitu semakin menjadi warna kuning. Hal ini karena asam sitrat berperan dalam perubahan warna larutan menjadi kuning jernih. Hal ini sesuai dengan literatur Wahyuningsi 2004 bahwa asam sitrat dan asam tartarat berperan dalam perubahan warna larutan menjadi kuning jernih. Gambar 10. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat terhadap uji organoleptik warna numerik effervescent Jahe. Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Uji Organoleptik Warna numerik Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 5 diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata P0,05 terhadap uji organoleptik warna numerik tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi Asam Sitrat dan Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Uji Organolepti Warna numerik Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 5 dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata P0,05 terhadap uji organoleptik warna numerik tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. Uji Organoleptik Aroma dan Rasa numerik Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Uji Organoleptik Aroma dan Rasa numerik. Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 6 diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap uji organoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini. Tabel 16. Uji LSR efek utama pengaruh asam sitrat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa numerik. Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi 0,05 0,01 Asam Sitrat 0,05 0,01 - - - A 1 = 0,5 2,63 c C 2 0,030 0,041 A 2 = 1 2,76 b B 3 0,031 0,043 A 3 = 1,5 2,88 a A 4 0,032 0,044 A 4 = 2 2,91 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 16 dapat diketahui bahwa perlakuan A 1 berbeda sangat nyata dengan A 2, A 3 dan A 4 . Perlakuan A 2 berbeda sangat nyata dengan A 3 dan A 4 . Perlakuan A 3 berbeda tidak nyata dengan A 4 . Nilai uji organoleptik aroma dan rasa numerik tertinggi diperoleh pada perlakuan A 4 yaitu sebesar 2,91 suka dan terendah pada perlakuan A 1 yaitu sebesar 2,63 agak suka. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan uji organoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 menunjukkan bahwa semakin besar asam sitrat yang ditambahkan maka uji organoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent jahe meningkat. Hal ini dikarenakan asam sitrat sebagai bahan pemicu rasa sehingga organoleptik aroma dan rasa yang dihasilkan akan disukai panelis. Hal ini sesuai dengan literatur Alhafidz 2010 bahwa asam sitrat sebagai bahan pemicu rasa, banyak digunakan dalam industri, terutama industri makanan karena memiliki tingkat kelarutan yang tinggi, memberikan rasa asam yang enak dan tidak bersifat racun. Gambar 11. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent jahe. Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Uji Organoleptik Aroma dan Rasa numerik Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 6 diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap uji organoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini. Tabel 17. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa tablet effervescent jahe Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi 0,05 0,01 Sodium Bikarbonat 0,05 0,01 - - - B 1 = 2 2,63 d D 2 0,030 0,041 B 2 = 4 2,71 c C 3 0,031 0,043 B 3 = 6 2,84 b B 4 0,032 0,044 B 4 = 8 2,98 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari tabel 17 dapat diketahui bahwa perlakuan B 1 berbeda sangat nyata dengan B 2, B 3 dan B 4 . Perlakuan B 2 berbeda sangat nyata dengan B 3 dan B 4 . Perlakuan B 3 berbeda sangat nyata dengan B 4 . Uji organoleptik aroma dan rasa numerik tertinggi diperoleh pada perlakuan B 4 yaitu sebesar 2,98 suka dan terendah pada perlakuan B 1 yaitu sebesar 2,63 agak suka. Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat dengan uji organoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi sodium bikarbonat yang ditambahkan maka nilai uji orgaoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent semakin meningkat. Hal ini dikarenakan sodium bikarbonat dapat menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat sehingga menghasilkan aroma dan rasa semakin disukai. Hal ini sesuai dengan literatur Banker dan Anderson 1986,bahwa disamping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang dapat membantu memperbaiki rasa obat-obat tertentu. Gambar 12. Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent jahe Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi Asam Sitrat dan Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Uji Organoleptik Aroma dan Rasa numerik Tablet Effervescent Jahe Dari daftar analisa sidik ragam lampiran 6 dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap uji organoleptik aroma dan rasa numerik tablet effervescent jahe yang dihasilkan, dapat dilihat pada tabel 18. Dari tabel 18 dapat dilihat bahwa kombinasi perlakuan antara konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap uji organoleptik aroma dan rasa. Uji organoleptik aroma dan rasa tertinggi terdapat pada perlakuan A 4 B 4 yaitu sebesar 3,10 suka dan terendah pada perlakuan A 1 B 1 yaitu sebesar 2,43 agak suka . Tabel 18. Uji LSR efek utama pengaruh interaksi antara konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa tablet effervescent jahe Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi 0,05 0,01 0,05 0,01 - - - A 1 B 1 2,43 j J 2 0,059 0,082 A 1 B 2 2,53 i I 3 0,062 0,086 A 1 B 3 2,73 gh GH 4 0,064 0,088 A 1 B 4 2,83 ef DEF 5 0,065 0,090 A 2 B 1 2,55 i I 6 0,066 0,091 A 2 B 2 2,68 h H 7 0,067 0,092 A 2 B 3 2,85 e CDE 8 0,067 0,093 A 2 B 4 2,95 c B 9 0,067 0,094 A 3 B 1 2,75 g FGH 10 0,068 0,095 A 3 B 2 2,83 ef DEF 11 0,068 0,095 A 3 B 3 2,88 de BCD 12 0,068 0,096 A 3 B 4 3,05 b A 13 0,068 0,096 A 4 B 1 2,78 fg EFG 14 0,068 0,096 A 4 B 2 2,83 ef DEF 15 0,068 0,097 A 4 B 3 2,93 cd BC 16 0,068 0,097 A 4 B 4 3,10 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Hubungan interaksi antara konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa numerik dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13 menunjukkan bahwa setiap penambahan konsentrasi asam sitrat dan sodium bikarbonat terjadi peningkatan nilai organoleptik aroma dan rasa numerik pada tablet effervescent jahe. Hal ini disebabkan karena effervescent menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan yang mengadung asam dan senyawa karbonat yang dapat memiliki rasa yang enak. Hal ini sesuai dengan literatur Lieberman, et al. 1992 bahwa effervescent sebagai bentuk sediaan tablet yang menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan yang mengadung asam dan senyawa karbonat. Gas yang dihasilkan saat pelarutan effervescent adalah karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek sparkling rasa seperti air soda dan memiliki rasa yang enak karena adanya karbonat yang akan memperbaiki rasa pada larutan. Gambar 13.Hubungan interaksi antara interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa tablet effervescent jahe KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian pengaruh konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap parameter yang diamati dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap pH, kadar abu, daya larut, uji organoleptik warna numerik, dan uji organoleptik aroma dan rasa numerik. Semakin besar konsentrasi asam sitrat yang ditambahkan maka semakin meningkat kadar abu, daya larut, uji organoleptik aroma dan rasa numerik, dan semakin menurun pH, dan uji organoleptik warna numerik. 2. Konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap kadar air, pH, daya larut, uji organoleptik aroma dan rasa numerik. Semakin besar konsentrasi sodium bikarbonat yang ditambahkan maka semakin meningkat pH, daya larut, dan uji organoleptik warna numerik dan semakin menurun kadar air.

3. Interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULASI GRANUL Pengaruh Variasi Asam Sitrat, Asam Tartrat Dan Natrium Bikarbonat Dalam Formulasi Granul Effervescent Ekstrak Etanol Daun Ashitaba (Angelica keiskei) Terhadap Sifat

0 2 13

PENGARUH VARIASI ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULASI GRANUL Pengaruh Variasi Asam Sitrat, Asam Tartrat Dan Natrium Bikarbonat Dalam Formulasi Granul Effervescent Ekstrak Etanol Daun Ashitaba (Angelica keiskei) Terhadap Sifat

0 6 16

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc.) DENGAN KOMBINASI ASAM SITRAT DAN ASAM MALAT SEBAGAI SUMBER ASAM SERTA NATRIUM KARBONAT SEBAGAI SUMBER BASA.

0 0 21

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc) DENGAN KOMBINASI ASAM TARTRAT DAN ASAM FUMARAT SEBAGAI SUMBER ASAM DAN NATRIUM BIKARBONAT SEBAGAI SUMBER BASA.

0 1 24

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc) DENGAN KOMBINASI ASAM FUMARAT DAN ASAM SITRAT SEBAGAI SUMBER ASAM DAN NATRIUM KARBONAT SEBAGAI SUMBER BASA.

0 10 19

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc) DENGAN KOMBINASI ASAM MALAT DAN ASAM TARTRAT SEBAGAI SUMBER ASAM DAN NATRIUM BIKARBONAT SEBAGAI SUMBER BASA.

2 19 21

PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN ASAM (KOMBINASI ASAM SITRAT DAN ASAM TARTARAT) TERHADAP KARAKTERISTIK TABLET EFFERvESCENT TERUNG PIRUS (Cyphomandra betacea Sent).

0 1 9

Optimasi komposisi asam sitrat dan asam tartrat dalam tablet effervescent vitamin c : aplikasi metode desain faktorial.

18 93 119

OPTIMASI NATRIUM BIKARBONAT DAN ASAM SITRAT SEBAGAI KOMPONEN EFFERVESCENT PADA TABLET FLOATING NIFEDIPIN | Harningsih | Majalah Farmaseutik 24111 47830 1 SM

0 0 6

Optimasi formula granul effervescent ekstrak sambiloto [Andrographis paniculata Nees.] dengan variasi jumlah asam sitrat dan sodium bikarbonat didasarkan pada metode desain faktorial - USD Repository

0 0 102