3.3.1.5 Perancangan tone Decoder pencacahpenerjemah
Gambar 3.4 : Rangkaian tone Decoder LM567 a.
Pin Out dihubungkan dengan port P2.0 untuk memberikan sinyal logik yang merupakan terjemahan frekuensi yang diperoleh dari piezo elektrik.
b. Pin In dihubungkan dengan piezo elektrik untuk menerima masukan data
berupa sinyal. c.
Pin Output Filter berfungsi untuk menghambat mengurangi noise cacat sinyal yang akan dikeluarkan pada pin OUT.
d. Pin Loop Filter berfungsi memberikan lebar jalur input pada pin IN
sehingga input tidak harus selalu sama dengan oscillator. e.
Pin Timing Resistor berfungsi memberikan pewaktu pembentuk frekuensi dari komponen resistor.
f. Pin Timing Capacitor berfungsi memberikan pewaktu pembentuk
frekuensi dari komponen kapasitor. g.
Pin Gnd dihubungkan ke ground agar LM567 dapat bekerja.
3.3.1.6 Prinsip Kerja Rangkaian
Multivibrator astabil akan membangkitkan gelombang dengan frekuensi 40 kHz secara terus menerus continue. Pada saat saklar elektronik sudah dalam
keadaan on mendapat perintah dari mikrokontroler secara otomatis sinyal yang dibangkitkan oleh multivibrator akan dikuatkan terlebih dulu oleh penguat sinyal
sebelum kemudian ditransmisikan oleh transmitter Tx menuju medium yang diukur. Pada saat gelombang ditransmisikan, timer mulai menghitung waktu
berjalannya gelombang dari transmitter menuju receiver. Karena sifat dari gelombang ultrasonik yang dapat dipantulkan dan ditransmisikan, sehingga
sebagian dari gelombang ultrasonik tersebut akan dipantulkan kembali oleh medium dan diterima oleh penerima ultrasonik Rx. Ketika gelombang
ultrasonik telah sampai pada receiver timer akan stop secara otomatis dan dikuatkan oleh pre-amplifier kemudian diterjemahkan oleh tone decoder. Ketika
sinyal yang diterjemahkan oleh tone decoder adalah benar 40 kHz maka tone decoder tersebut memberikan informasi berupa logik pada MK untuk
menghentikan timer kemudian akan diproses oleh mikrokontroler untuk ditampilkan ke dalam LCD.
3.3.2 Perancangan Perangkat Lunak Software