ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK MANDIRI SYARIAH YANG TERCATAT DI BEI TAHUN 2010-2012
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK
MANDIRI SYARIAH YANG TERCATAT DI BEI
TAHUN 2010-2012
SKRIPSI
UntukMemenuhi Salah SatuPersyaratanMencapai
DerajadSarjanaEkonomi
Oleh:
Muhamad Azis Kunaifi
09610390
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatulloh Wabarokatuh
Alhamdulillah wa syukurillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang selalu melimpahkan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja
Keuangan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Yang Tercatat di BEI Tahun
2010-2012” ini tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
mencapai derajat gelar Sarjana Ekonomi tahun 2013. Dalam penulisan skripsi ini,
penulis mendapat bimbingan, bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis berkeinginan untuk mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1.
Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang.
2.
Dr. H. Nazaruddin Malik, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
Dra. Aniek Rumijati, M.M selaku Ketua Program Studi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadyah Malang.
4.
Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan bekal ilmu
selama menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang, yang nantinya sungguh sangat berarti bagi penulis
dalam dunia kerja.
5.
Drs.Mursidi, M.M. dan Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M.AFP. Selaku
dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
iv
memberikan masukan, saran, dan solusi kepada penulis dalam penulisan
skripsi ini.
6.
Kedua orang tua tercinta, Ibunda Hj. Lina Lina Rahmawati dan Ayahanda
H. Rohman yang telah membesarkan, membimbing, dan menyayangi
dengan penuh kasih, ketulusan, pengorbanan yang takkan pernah berakhir,
dan selalu memberikan yang terbaik bagi putra-putrinya.
7.
Alm. Kakek dan Nenek, yang telah membantu dalam hal biaya dan juga
menjadi wali selama penulis kuliah di Universitas Muhammadyah Malang.
8.
Adincha Ayuvisda selaku pacar saya yang selalu mendampingi saya di saat
saya lagi berduka maupun senang sehingga saya bisa tetap berkuliah dan
bisa selesai hingga seperti ini.
9.
Adikku Muhammad Latifatu Rahmah, Fachrul Riski Nugraha, dan Lisa
Riski Wijayanti yang selalu kubanggakan, doa dan senyummu yang selalu
mengingatkan kakakmu ini untuk selalu berusaha menjadi lebih baik.
10. Sahabatku Djeny, Denis, Hendri, dan Reza yang telah menemani penulis
baik suka maupun duka.
11. Teman-teman Part Time di BKMA, Rudi, Indra, Nora, Indah, dan Alm.
Muthmainah yang telah banyak membantu penulis.
12. Teman-teman kost ku yang telah bersedia melewati suka, duka, senang,
gembira, dan kebahagiaan bersama penulis.
13. Dan untuk semua pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu
penulis selama ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
atas segala perhatian yang telah diberikan.
Wassalamu’alaikum Warahmatulloh Wabarakatuh.
Malang, Agustus 2013
Penulis
v
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang sepengetahuan
saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, Agustus 2013
Mahasiswa
Muhamad Azis Kunaifi
09610390
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
i
DAFTAR ORISINILITAS SKRIPSI ..........................................................
iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
viii
ABSTRAK .....................................................................................................
ix
ABSTRACT ...................................................................................................
x
I. PENDAHULUAN ....................................................................................
1
A. Latar Belakang ....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
4
C. Batasan Masalah .................................................................................
4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...........................................................
4
1. Tujuan Penelitian ............................................................................
4
2. Manfaat Penelitian ..........................................................................
5
II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................
6
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dan Sekarang ....................................
6
1. Peneliti Terdahulu ..........................................................................
6
2. Peneliti Sekarang............................................................................
7
B. Tinjauan Teori .....................................................................................
7
1. Definisi Kinerja Keuangan Bank ....................................................
7
2. Analisis Kinerja Keuangan Bank ...................................................
8
3. Analisis Laporan Keuangan Bank ...................................................
8
4. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Bank ...................................... 10
5. Prosedur Analisis Laporan Keuangan Bank ................................... 10
vii
6. Metode Dan Teknik Analisa Laporan Keuangan Bank .................. 13
7. Pengertian Dan Tingkat Kesehatan Bank ........................................ 15
8. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank .................................................. 16
C. Kerangka Pikir .................................................................................... 20
III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 23
A. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian ................................................... 23
B. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 23
C. Jenis Data ............................................................................................. 26
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 26
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 26
F. Cross Sectional Approach .................................................................... 26
G. Time Series Analysis ........................................................................... 29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 30
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ................................................... 30
B. Analisis Data ....................................................................................... 31
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 36
D. Cross Sectional Approach .................................................................... 37
E. Time Series Analysis ........................................................................... 43
V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 45
A. Kesimpulan ......................................................................................... 45
B. Saran .................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep Arah Kinerja PT. Bank Syariah Mandiri
ix
21
DAFTAR TABEL
1.
Tabel 1.1 : Laporan Kas dan Laba Bersih
2
2.
Tabel 2.1 : Peneliti Terdahulu
6
3.
Tabel 2.2 : Peneliti Sekarang
7
4.
Tabel 2.3 : Bobot Penilaian Kinerja Keuangan
19
5.
Tabel 3.1 : Kriteria Penilaian Peringkat KPMM
23
6.
Tabel 3.2 : Kriteria Penilaian Peringkat KAP
24
7.
Tabel 3.3 : Kriteria Penilaian Peringkat NOM
24
8.
Tabel 3.4 : Kriteria Penilaian Peringkat STM
25
9.
Tabel 3.5 : Kriteria Penilaian Peringkat Sensitivity (MR)
25
10. Tabel 3.6 : Penjelasan Kriteria Peringkat
26
11. Tabel 4.1 : Perhitungan Rasio KPMM Dalam jutaan rupiah
32
12. Tabel 4.2 : Perhitungan Rasio KAP Dalam jutaan rupiah
33
13. Tabel 4.3 : Perhitungan Rasio NOM Dalam jutaan rupiah
34
14. Tabel 4.4 : Perhitungan Rasio STM Dalam jutaan rupiah
35
15. Tabel 4.5 : Perhitungan Rasio MR Dalam jutaan rupiah
36
16. Tabel 4.6 : Hasil Cross Sectional Approach (Permodalan)
37
17. Tabel 4.7 : Hasil Cross Sectional Approach (Kualitas Aktiva Produktif)
38
18. Tabel 4.8 : Hasil Sectional Approach (Rentabilitas)
40
19. Tabel 4.9 : Hasil Sectional Approach (Likuiditas)
41
20. Tabel 4.10 : Hasil Sectional Approach (Sensitivity)
42
21. Tabel 4.11 : Hasil Analisis Time Series
43
22. Tabel 4.12 : Hasil Analisis Time Series
43
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan I Tahun 2010
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan II Tahun 2010
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan III Tahun 2010
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan IV Tahun 2010
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan I Tahun 2011
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan II Tahun 2011
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan III Tahun 2011
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan IV Tahun 201
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan I Tahun 2012
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan II Tahun 2012
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan III Tahun 2012
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan IV Tahun 2012
Lampiran 2
Perhitungan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri
xi
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M.Faisal. 2001.Dasar - dasar Manajemen keuangan; Edisi Pertama,
UMM Press, Malang
Abdullah, M.Faisal. 2003. Manajemen Perbankan Teknik Analisis Kinerja
Keuangan. UMM Press. Malang
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2006. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Gema
Insani Press. Jakarta.
Bank Syariah Mandiri (2010). Laporan tahunan Bank Syariah Mandiri 2010.
Jakarta: BSM.
Bank Syariah Mandiri (2011). Laporan tahunan Bank Syariah Mandiri 2011.
Jakarta: BSM.
Bank Syariah Mandiri (2012). Laporan tahunan Bank Syariah Mandiri 2012.
Jakarta: BSM.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian
Bisnis.Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE
Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. PT. Raja Garfindo Persada. Jakarta
Melissa Rizky. 2010. Peneliti terdahulu. Analisis Kinerja Keuangan Dengan
Menggunakan Metode Camel (Studi Kasus Pada PT.Bank Sulselbar
Tahun 2008-2010.
Rivai, Veithzal. 2007. Bank And Financial Institution Management. PT. Raja
Garfindo Persada. Jakarta
xii
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga keuangan Kebijakan Moneter dan
Perbankan; Edisi Kelima. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta
http://dwisetiyono23blogspot/2012 06 01 archive.html Di akses pada tanggal 17
Juni 2013.
www.idx.coid
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja merupakan salah satu faktor penting yang menunjukkan efektifitas dan
efisiensi suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Penilaian kinerja
dimaksudkan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi. Karena bank yang besar dan
sehat merupakan dambaan bagi para investor juga bagi para masyarakat.
Dengan adanya kinerja maka perusahaan dapat mengetahui gambaran tentang kondisi
keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga
dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang
mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber
daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana
dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Manfaat dari
penilaian kinerja antara lain sebagai tolak ukur prestasi yang dicapai suatu organisasi
hingga menjadi strategi yang akan di lakukan perusahaan dimasa yang akan datang.
Pada perkembangan dunia perbankan saat ini yang semakin ramai akan tingginya
persaingan antara bank yang satu dengan bank yang lainnya maka diharapkan agar para
calon nasabah yang ingin menanamkan modalnya dan yang ingin menyimpan uang
lebihnya bisa lebih memilih dengan cara yang selektif mana bank yang berada pada
kondisi kinerja keuangannya sedang menaik atau menurun kinerjanya keuangannya.
1
Dengan adanya faktor kinerja keuangan terhadap tingkat keberhasilan suatu bank
maka penulis mengambil objek penelitian adalah kinerja keuangan PT. Bank Syariah
Mandiri. Salah satu bank yang cukup besar di Indonesia dengan jumlah nasabah, investor,
dan laba yang didapat cukup tinggi setiap tahunnya. Saat ini masih tetap bertahan
ditengah persaingan dunia perbankan yang sangat ramai. Laporan keuangannya juga telah
dipublikasi kepada umum sehingga para masyarakat dan investor dapat menganalisa
tentang laporan keuangan perusahaan berada diposisi yang cukup baik atau tidak.
Berikut adalah perkembangan PT. Bank Mandiri Syariah yang mengambil dari sisi
Kas dan Laba bersih :
Tabel 1.1
Laporan Kas dan Laba Bersih
Keterangan
Jumlah Setiap Komponen
(Dalam Rupiah Penuh kecuali dinyatakan lain)
2010
Kas
692.115.355.059
Laba Bersih
418.519.817.959
2011
2012
1.052.994.796.839 1.108.282.646.315
551.070.247.617
805.690.561.013
Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri
Hubungan antara arus kas dengan laba bersih mempunyai keterikatan untuk menjaga
kestabilan kinerja keuangan bank. Dari data diatas, dapat diketahui bahwa Kas pada tahun
2010-2012 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Laba bersih juga cenderung
meningkat dilihat dari data di atas pada tahun 2010-2012. Semakin meningkatnya kas dan
laba bersih maka bank mempunyai kinerja yang baik dari segi kas dan laba bersih.
Kesehatan suatu bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan
operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan
baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.
2
Sebuah bank tentunya memerlukan suatu analisis untuk mengetahui kondisinya
setelah melakukan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu tertentu. Mengambil
objek penelitian kinerja keuangan maka dibutuhkan alat analisis data yang dibutuhkan
untuk menganalisanya. Peneliti menggunakan peraturan BI No.9/1/PBI/2007 sebagai alat
ukur kinerja keuangan PT. Bank Mandiri Syariah dan termasuk pada predikat bank sehat
atau tidak sehat dengan menganalisa data laporan keuangan pada tahun 2010-2012.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja bank syariah
dan salah satunya adalah Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 yang dalam
penilaiannya menggunakan pendekatan CAMELS (Capital, Asset, Management, Earning,
Liquidity dan Sensitivity Market Risk). Ini merupakan alat ukur resmi yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk menghitung kesehatan bank syariah di Indonesia.
Namun dalam penelitian ini penulis hanya menganalisis kinerja dari aspek keuangan saja
yang terdiri dari Capital, Asset, Earning, Liquidity dan Sensitivity Market Risk, sehingga
aspek management tidak termasuk dalam aspek yang dianalisis karena bukan bagian dari
aspek keuangan suatu perusahaan.
Berdasarkan data tabel 1 di atas, peneliti mengambil judul penelitian “Analisis
Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Syariah Mandiri yang Tercatat di BEI Tahun
2010-2012”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang diatas maka masalah yang dihadapi dalam penelitian
ini adalah :
Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri yang tercatat di BEI
tahun 2010-2012 ?
3
C. Batasan Penelitian
Agar lebih terfokus maka penulis hanya membatasi objek penelitian pada laporan
keuangan tahun 2010-2012. Memakai Peraturan BI No. 9/1/PBI/2007 sebagai alat
ukurnya, Cross Sectional Approach dan Time Series Analysis sebagai alat
pembandingnya .
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : ”Untuk
mengetahui kinerja keuangan pada PT. Bank Mandiri Syariah tahun 2010-2012.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak
yang antara lain :
1. Perusahaan
Adanya standar pengukuran tingkat kesehatan, PT. Bank Syariah Mandiri dapat
mengetahui seberapa besar kinerja yang telah dicapai dan dalam pelaksanaan
pengambilan keputusan perusahaan dilakukan oleh Direktur utama dan Direktur.
2. Pemerintah
Penilaian tingkat kesehatan bank dapat merupakan alat kontrol yang jelas dan
terukur, sehingga memudahkan pemerintah dalam menetapkan kebijakan strategis
dibidang moneter
3. Nasabah
Bagi nasabah diharapkan agar memilih pilihan yang tepat dimana bank yang baik
buat mereka menyimpan dana. Karena dengan bank yang sehat maka risiko
terjadinya kerugian akan takutnya bank bangkrut semakin kecil.
4. Peneliti Selanjutnya
4
Penelitian dapat digunakan sebagai sumbagan refrensi selanjutnya khususnya bagi
mereka yang ingin melakukan penelitian sejenis dan dapat dijadikan sebagai
pedoman.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Dan Sekarang
1. Peneliti Terdahulu
Berikut ini terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu yang
dapat menjadi landasan atau gambaran untuk penelitian yang sekarang dilakukan :
Tabel 2.1
Peneliti Terdahulu
Nama
Peneliti
Melissa
Rizky
Judul
Penelitian
Analisis
Kinerja
Keuangan
Dengan
Menggunakan
Metode Camel
(Studi Kasus
Pada PT.Bank
Sulselbar
Tahun 20082010
Tujuan
Peneltian
Untuk
Menaganalisis
mengetahui
kinerja
keuangan pada
PT.Bank
Sulselbar
tahun 20082010
dengan
menggunakan
Metode Camel
Metode
Penelitian
Dengan
menggunakan
Metode
Camel:
Permodalan,
Aktiva,
Manajemen,
Rentabilitas,
Likuiditas
6
Hasil
Penelitian
Nilai Camel
sejak tahun
2008-2010
adalah
85,31;83,39
dan
83,09.
PT.Bank
Sulselbar
tetap dapat
melanjutkan
usahanya.
2. Peneliti Sekarang
Tabel 2.2
Peneliti Sekarang
Nama
Peneliti
Muhamad
Azis
Kunaifi
Judul
Penelitian
Analisis
Kinerja
Keuangan
Pada
PT.Bank
Syariah
Mandiri
Yang
Tercatat di
BEI tahun
2010-2012
Tujuan
Metode Penelitian
Peneltian
Untuk
Peraturan BI
menganalsis/m
ngetahui kinerja No.9/1/PBI/2007
keuangan pada
PT.Bank
Syariah Mandiri
tahun
20102012
B. Tinjauan Teori
1. Definisi Kinerja Keuangan Bank
Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah kuantifikasi dari
keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode tertentu. Kinerja bank secara
umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank dalam operasionalnya.
(Abdullah, M.Faisal : 2003).
Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih
oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat
diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan
yang tercermin dalam laporan keuangan.
2. Analisis Kinerja Keuangan Bank
Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap
keuangan bank. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank
pada suatu periode tertentu baik menangkut aspek penghimpun dana maupun
7
penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas,
dan profitabilitas bank. (Abdullah, M.Faisal : 2003).
Penilaian aspek penghimpun dana dan penyaluran dana merupakan kinerja
keuangan yang berkaitan dengan peran bank sebagai lembaga intermediasi. Penilaian
kondisi likuiditas bank guna mengetahui seberapa besar kemampuan bank dalam
memenuhi kewajibannya kepada para deposan.
Penilaian aspek profitabilitas guna mengetahui kemampuan menciptakan
profit, yang sudah barang tentu penting bagi para pemilik. Kinerja bank yang baik
pada akhirnya akan berdampak baik pada intern maupun bagi ekstern bank.
3. Analisis Laporan Keuangan Bank
Harahap (2008 : 190) mendefinisikan analisis laporan keuangan bank bank
adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan bank bank menjadi unit informasi
yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif
maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih
dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Dari definisi yang telah diberikan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan
bahwa analisis laporan keuangan bank bank adalah suatu kegiatan untuk membedah
dan menguraikan pos-pos laporan keuangan bank bank untuk mencari suatu hubungan
antara unsur-unsur atau komponen-komponen dalam laporan keuangan bank bank
agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil
usaha perusahaan hingga informasi tersebut dapat digunakan dalam pembuatan suatu
keputusan bank dan investasi.
Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan menganalisa dan mengevaluasi
laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu
8
seringkali di gunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja
di masa depan dan hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti
pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai
perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di masa depan.
Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan
dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi
tersebut juga dapat berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas
perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
4. Tujuan Analisis Laporan keuangan bank
Laporan keuangan bank bank menjadi alat yang penting untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan bank bank merupakan salah satu informasi
yang cukup penting dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi.
Tujuan Analisis laporan keuangan antara lain : dapat digunakan sebagai alat
screening awal dalam memilih alternatif investasi, sebagai alat peramalan mengenai
kondisi dan kinerja keuangan di masa mendatang, sebagai proses diagnosis terhadap
masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya, dan sebagai alat evaluasi
terhadap manajemen. (Prastowo dan Juliaty, 2008 : 57).
5. Prosedur Analisis Laporan Keuangan Bank
Analisis kinerja keuangan atau analisis keuangan bank merupakan proses
pengkajian secara kritis terhadap keuangan bank menyangkut review data,
9
menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan
bank pada suatu periode tertentu.
Dengan demikian prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut :
a. Review Data Laporan
Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal,
baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun sistem akuntansi yang
berlaku. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam memberi pengakuan terhadap
pendapatan dan biaya akan menentukan jumlah
Munawir (1997 :35), maksud dari perlunya mempelajari data secara
menyeluruh ini adalah untuk meyakinkan pada penganalisa bahwa laporan itu
sudah cukup jelas menggambarkan semua data keuangan yang relevant dan
telah diterapkannya prosedur akuntansi maupun metode penilaian yang tepat,
sehingga penganalisa akan betul-betul mendapatkan laporan keuangan yang
dapat diperbandingkan. Dengan demikian kegiatan mereview merupakan jalan
menuju suatu analisa yang dimiliki tingkat pembiasaan yang relatif kecil
b. Menghitung
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan
perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase komponen,
analisis rasio keuangan, dan lain-lain. Dengan metode atau teknik apa yang
akan digunakan dalam perhitungan sangat bergantung pada tujuan analisa.
10
c. Membandingkan/Mengukur
Langkah
berikutnya
setelah
melakukan
perhitungan
adalah
membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi
hasil perhitungan tersebut apakah sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan
seterusnya.
Syamsuddin (1998 : 39), pada pokoknya ada dua cara dapat dilakukan didalam
membandingkan ratio financial perusahaan yaitu:”Cros Sectional Approach”
dan “Time Series Analysis”. Yang dimaksud dengan Cros Sectional Approach
adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan ratio-ratio antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat
bersamaan
Dengan menggunakan pembandingan Cross Sectional haruslah dipenuhi
persyaratan :
1) Perusahaan sejenis
2) Periode/tahun pembandingan sama besar
3) Ukuran (size) perusahaan relatif besar
Analisa dapat menggunakan data ratio industri untuk melakukan Cross
Sectional dengan tetap memenuhi persyaratan pembandingan diatas.
Sedangkan Time Series Analysis dilakukan dengan jalan membandingkan hasil
yang dicapai perusahaan dari periode yang satu ke periode lainnya. Dengan
pembandingan semacam ini akan diketahui hasil yang dicapai perusahaan,
11
apakah mengalami kemajuan atau kemunduran. Perkembangan keuangan
perusahaan terlihat melalui trend dari tahun ke tahun.
d. Menginterprestasi
Interprestasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil
pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil
interprestasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang
dicapai perusahaan dalam pengellaan keuangan.
e. Solusi
Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan
memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh
solusi yang tepat.
6. Metode dan Teknik Analisis Laporan keuangan bank
Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai informasi dalam
laporan keuangan bank bank, maka dalam suatu analisis laporan keuangan bank bank
harus menggunakan suatu metode dan teknik agar dicapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 59), metode analisis dalam laporan
keuangan bank dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni :
a. Metode analisis horizontal (dinamis), adalah metode analisis yang dilakukan
dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan bank untuk beberapa tahun
(periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya.
Disebut metode analisis horizontal karena karena analisis ini membandingkan pos
yang sama untuk periode yang berbeda.
12
Disebut metode analisis yang dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke
tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini
antara lain teknis analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan
penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.
b. Metode analisis vertikal (statis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan
cara menganalisis laporan keuangan bank pada tahun (periode) tertentu, yaitu
dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan
keuangan bank yang sama untuk tahun (periode) yang sama.
Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada
laporan keuangan bank yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode
statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan bank
pada tahun (periode) yang sama.
7. Pengertian dan Tingkat Kesehatan Bank
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang
dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Dengan kata lain, bank yang sehat
adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat
menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran
serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya,
terutama kebijakan moneter.
Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat serta bermanfaat bagi perekonomian secara
keseluruhan. Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus
mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas asetnya dengan baik, dikelola
13
dengan baik dan dioperasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan
keuntungan yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, serta
memelihara likuiditasnya sehingga dapat memenuhi kewajibannya setiap saat.
Suatu bank harus senantiasa memenuhi berbagai ketentuan dan aturan yang
telah ditetapkan, yang pada dasarnya berupa berbagai ketentuan yang mengacu pada
prinsip-prinsip kehati-hatian di bidang perbankan.
8. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis
besar didasarkan pada faktor CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning
dan Liquidity). Seiring dengan penerapan risk based supervision, penilaian tingkat
kesehatan juga memerlukan penyempurnaan.
Saat ini BI tengah mempersiapkan penyempurnaan sistem penilaian bank yang
baru, yang memperhitungkan sensitivity to market risk atau risiko pasar. Dengan
demikian faktor-faktor yang diperhitungkan dalam system baru ini nantinya adalah
CAMEL.
Kelima faktor tersebut memang merupakan faktor yang menentukan kondisi
suatu bank. Apabila suatu bank mengalami permasalahan pada salah satu faktor
tersebut (apalagi apabila suatu bank mengalami permasalahan yang menyangkut lebih
dari satu faktor tersebut), maka bank tersebut akan mengalami kesulitan.
Sebagai contoh, suatu bank yang mengalami masalah likuiditas (meskipun
bank tersebut modalnya cukup, selalu untung, dikelola dengan baik, kualitas aktiva
produktifnya baik) maka apabila permasalahan tersebut tidak segera dapat diatasi
14
maka dapat dipastikan bank tersebut akan menjadi tidak sehat. Pada waktu terjadi
krisis perbankan di Indonesia sebetulnya tidak semua bank dalam kondisi tidak sehat,
tetapi karena terjadi rush dan mengalami kesulitan likuiditas, maka sejumlah bank
yang sebenarnya sehat menjadi tidak sehat..
Dalam melakukan penilaian atas tingkat kesehatan bank pada dasarnya
dilakukan dengan pendekatan kualitatif atas berbagai faktor yang berpengaruh
terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Pendekatan tersebut dilakukan
dengan menilai faktor-faktor permodalan, kualitas aktiva produktif,
rentabilitas,
likuiditas, dan sensitivity.
Berikut ini penjelasan peraturan BI No. 9/ 1 / PBI / 2007 antara lain yaitu :
1. Rasio permodalan (capital)
Rasio permodalan ini berfungsi untuk mengukur kemampuan bank dalam
menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindari lagi serta dapat pula
digunakan untuk mengukur besar-kecilnya kekayaan bank tersebut atau kekayaan
yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya. Untuk menghitung rasio permodalan
digunakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
2. Rasio kualitas aktiva produktif (KAP)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas aktiva produktif, yaitu penanaman
dana bank dalam rupiah atau valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga,
penempatan pada bank lain dan penyertaan. Penilaian tersebut dilakukan untuk
melihat apakah aktiva produktif digunakan untuk menghasikan laba secara
maksimal. Selain itu penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk menilai kondisi
15
aset bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar dari pembiayaan (credit risk)
yang akan muncul.
3. Rasio rentabilitas (earning)
Rasio rentabilitas merupakan alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat
efisiensi usaha dan kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Rasio rentabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Operational Margin (NOM).
4. Rasio likuiditas (liquidity)
Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisis kemampuan bank dalam
memenuhi kewajiban-kewajibannya. Suatu bank dinyatakan likuid apabila bank
tersebut dapat memenuhi kewajiban hutangnya, dapat membayar kembali semua
simpanan nasabah, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa
terjadi penangguhan. Dalam penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah
Short Term Mismatch (STM).
5. Sensitivias terhadap resiko pasar (sensitivity to market risk)
Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dimaksudkan untuk menilai kemampuan
keuangan bank dalam mengantisipasi perubahan risiko pasar yang disebabkan
oleh pergerakan nilai tukar. Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dilakukan
dengan menilai besarnya kelebihan modal yang digunakan untuk menutup risiko
bank dibandingkan dengan besarnya risiko kerugian yang timbul dari pengaruh
perubahan risiko pasar.
Pembobotan atas nilai peringkat faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas,
likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar.
16
Tabel 2.3 Bobot penilaian kinerja keuangan
Rasio
Peringkat Permodalan
Peringkat Kualitas Aktiva
Produktif
Peringkat Rentabilitas
Peringkat Likuiditas
Peringkat Sensitivitas
Terhadap Resiko Pasar
Bobot
25%
50%
10%
10%
5%
Sumber: Lampiran Surat Edaran No. 9/24/DPbS Perihal Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah
Peringkat faktor keuangan ditetapkan dalam 5 (lima) peringkat sebagai berikut:
1. Peringkat 1, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong
sangat baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan
kondisi perekonomian dan industri keuangan. Bank memiliki kemampuan
keuangan yang kuat dalam mendukung rencana pengembangan usaha dan
pengendalian risiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada industri
perbankan.
2. Peringkat 2, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong baik
dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi
perekonomian dan industri keuangan. Bank atau UUS memiliki kemampuan
keuangan yang memadai dalam mendukung rencana pengembangan usaha dan
pengendalian risiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada industri
perbankan.
3. Peringkat 3, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong
cukup baik dalam mendukung perkembangan usaha namun masih rentan/lemah
dalam mengantisipasi risiko akibat perubahan kondisi perekonomian dan industri
keuangan. Bank memiliki kemampuan keuangan untuk mendukung rencana
pengembangan usaha namun dinilai belum memadai untuk pengendalian risiko
17
apabila terjadi kesalahan dalam kebijakan dan perubahan yang signifikan pada
industri perbankan.
4. Peringkat 4, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong
kurang baik dan sensitif terhadap perubahan kondisiperekonomian dan industri
keuangan. Bank mengalami kesulitan keuangan yang berpotensi membahayakan
kelangsungan usaha.
5. Peringkat 5, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank atau UUS yang buruk
dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian, serta industri
keuangan.
Bank
mengalami
kesulitan
keuangan
yang
membahayakan
kelangsungan usaha dan tidak dapat diselamatkan.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir digunakan untuk mempermudah alur pemikiran yang akan dilakukan
dalam penelitian. Maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :
18
Gambar 2.1
Gambar Konsep Arah Kinerja PT.Bank Mandiri Syariah
Laporan Keuangan
Peraturan BI No : 9 / 1 / PBI / 2007
1. Capital
2. Asset
3. Earning
4. Liquidity
5. Sensitivity
Kinerja Keuangan
Baik
Cross
Time
Sectionn
Series
Tidak
Lebih Baik
Baik
Tidak Lebih
Baik
Penjelasan Kerangka Pikir :
Alur kerangka pikir diatas adalah mulai dari yang pertama adalah dengan
objek penelitiannya PT. Bank Syariah Mandiri kemudian dilanjutkan dengan
mengambil data laporan keuangan mulai dari tahun 2010-2012 untuk diteliti
19
Apakah kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2010-2012 berada
predikat Bank Baik atau Tidak Baik, maka digunakan analisis Cross Setional
Approach dan Time Series Analysis dengan menggunakan Peraturan BI No. 9 / 1 /
PBI / 2007 yang didalamnya antara lain : permodalan, aktiva, rentabilitas,
likuiditas, dan sensitivity.
Hasil dari alat analisis ini maka nantinya diakhir penelitian akan dapat
diketahui Tingkat Kesehatan PT.Bank Mandiri Syariah pada tahun 2010-2012
berada pada predikat Lebih Baik atau Tidak Lebih Baik
20
MANDIRI SYARIAH YANG TERCATAT DI BEI
TAHUN 2010-2012
SKRIPSI
UntukMemenuhi Salah SatuPersyaratanMencapai
DerajadSarjanaEkonomi
Oleh:
Muhamad Azis Kunaifi
09610390
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatulloh Wabarokatuh
Alhamdulillah wa syukurillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang selalu melimpahkan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja
Keuangan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Yang Tercatat di BEI Tahun
2010-2012” ini tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
mencapai derajat gelar Sarjana Ekonomi tahun 2013. Dalam penulisan skripsi ini,
penulis mendapat bimbingan, bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis berkeinginan untuk mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1.
Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang.
2.
Dr. H. Nazaruddin Malik, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
Dra. Aniek Rumijati, M.M selaku Ketua Program Studi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadyah Malang.
4.
Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan bekal ilmu
selama menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang, yang nantinya sungguh sangat berarti bagi penulis
dalam dunia kerja.
5.
Drs.Mursidi, M.M. dan Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M.AFP. Selaku
dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
iv
memberikan masukan, saran, dan solusi kepada penulis dalam penulisan
skripsi ini.
6.
Kedua orang tua tercinta, Ibunda Hj. Lina Lina Rahmawati dan Ayahanda
H. Rohman yang telah membesarkan, membimbing, dan menyayangi
dengan penuh kasih, ketulusan, pengorbanan yang takkan pernah berakhir,
dan selalu memberikan yang terbaik bagi putra-putrinya.
7.
Alm. Kakek dan Nenek, yang telah membantu dalam hal biaya dan juga
menjadi wali selama penulis kuliah di Universitas Muhammadyah Malang.
8.
Adincha Ayuvisda selaku pacar saya yang selalu mendampingi saya di saat
saya lagi berduka maupun senang sehingga saya bisa tetap berkuliah dan
bisa selesai hingga seperti ini.
9.
Adikku Muhammad Latifatu Rahmah, Fachrul Riski Nugraha, dan Lisa
Riski Wijayanti yang selalu kubanggakan, doa dan senyummu yang selalu
mengingatkan kakakmu ini untuk selalu berusaha menjadi lebih baik.
10. Sahabatku Djeny, Denis, Hendri, dan Reza yang telah menemani penulis
baik suka maupun duka.
11. Teman-teman Part Time di BKMA, Rudi, Indra, Nora, Indah, dan Alm.
Muthmainah yang telah banyak membantu penulis.
12. Teman-teman kost ku yang telah bersedia melewati suka, duka, senang,
gembira, dan kebahagiaan bersama penulis.
13. Dan untuk semua pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu
penulis selama ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
atas segala perhatian yang telah diberikan.
Wassalamu’alaikum Warahmatulloh Wabarakatuh.
Malang, Agustus 2013
Penulis
v
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang sepengetahuan
saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, Agustus 2013
Mahasiswa
Muhamad Azis Kunaifi
09610390
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
i
DAFTAR ORISINILITAS SKRIPSI ..........................................................
iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
viii
ABSTRAK .....................................................................................................
ix
ABSTRACT ...................................................................................................
x
I. PENDAHULUAN ....................................................................................
1
A. Latar Belakang ....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
4
C. Batasan Masalah .................................................................................
4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...........................................................
4
1. Tujuan Penelitian ............................................................................
4
2. Manfaat Penelitian ..........................................................................
5
II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................
6
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dan Sekarang ....................................
6
1. Peneliti Terdahulu ..........................................................................
6
2. Peneliti Sekarang............................................................................
7
B. Tinjauan Teori .....................................................................................
7
1. Definisi Kinerja Keuangan Bank ....................................................
7
2. Analisis Kinerja Keuangan Bank ...................................................
8
3. Analisis Laporan Keuangan Bank ...................................................
8
4. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Bank ...................................... 10
5. Prosedur Analisis Laporan Keuangan Bank ................................... 10
vii
6. Metode Dan Teknik Analisa Laporan Keuangan Bank .................. 13
7. Pengertian Dan Tingkat Kesehatan Bank ........................................ 15
8. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank .................................................. 16
C. Kerangka Pikir .................................................................................... 20
III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 23
A. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian ................................................... 23
B. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 23
C. Jenis Data ............................................................................................. 26
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 26
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 26
F. Cross Sectional Approach .................................................................... 26
G. Time Series Analysis ........................................................................... 29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 30
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ................................................... 30
B. Analisis Data ....................................................................................... 31
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 36
D. Cross Sectional Approach .................................................................... 37
E. Time Series Analysis ........................................................................... 43
V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 45
A. Kesimpulan ......................................................................................... 45
B. Saran .................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep Arah Kinerja PT. Bank Syariah Mandiri
ix
21
DAFTAR TABEL
1.
Tabel 1.1 : Laporan Kas dan Laba Bersih
2
2.
Tabel 2.1 : Peneliti Terdahulu
6
3.
Tabel 2.2 : Peneliti Sekarang
7
4.
Tabel 2.3 : Bobot Penilaian Kinerja Keuangan
19
5.
Tabel 3.1 : Kriteria Penilaian Peringkat KPMM
23
6.
Tabel 3.2 : Kriteria Penilaian Peringkat KAP
24
7.
Tabel 3.3 : Kriteria Penilaian Peringkat NOM
24
8.
Tabel 3.4 : Kriteria Penilaian Peringkat STM
25
9.
Tabel 3.5 : Kriteria Penilaian Peringkat Sensitivity (MR)
25
10. Tabel 3.6 : Penjelasan Kriteria Peringkat
26
11. Tabel 4.1 : Perhitungan Rasio KPMM Dalam jutaan rupiah
32
12. Tabel 4.2 : Perhitungan Rasio KAP Dalam jutaan rupiah
33
13. Tabel 4.3 : Perhitungan Rasio NOM Dalam jutaan rupiah
34
14. Tabel 4.4 : Perhitungan Rasio STM Dalam jutaan rupiah
35
15. Tabel 4.5 : Perhitungan Rasio MR Dalam jutaan rupiah
36
16. Tabel 4.6 : Hasil Cross Sectional Approach (Permodalan)
37
17. Tabel 4.7 : Hasil Cross Sectional Approach (Kualitas Aktiva Produktif)
38
18. Tabel 4.8 : Hasil Sectional Approach (Rentabilitas)
40
19. Tabel 4.9 : Hasil Sectional Approach (Likuiditas)
41
20. Tabel 4.10 : Hasil Sectional Approach (Sensitivity)
42
21. Tabel 4.11 : Hasil Analisis Time Series
43
22. Tabel 4.12 : Hasil Analisis Time Series
43
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan I Tahun 2010
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan II Tahun 2010
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan III Tahun 2010
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan IV Tahun 2010
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan I Tahun 2011
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan II Tahun 2011
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan III Tahun 2011
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan IV Tahun 201
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan I Tahun 2012
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan II Tahun 2012
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan III Tahun 2012
Lampiran 1
Laporan Keuangan BSM Triwulan IV Tahun 2012
Lampiran 2
Perhitungan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri
xi
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M.Faisal. 2001.Dasar - dasar Manajemen keuangan; Edisi Pertama,
UMM Press, Malang
Abdullah, M.Faisal. 2003. Manajemen Perbankan Teknik Analisis Kinerja
Keuangan. UMM Press. Malang
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2006. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Gema
Insani Press. Jakarta.
Bank Syariah Mandiri (2010). Laporan tahunan Bank Syariah Mandiri 2010.
Jakarta: BSM.
Bank Syariah Mandiri (2011). Laporan tahunan Bank Syariah Mandiri 2011.
Jakarta: BSM.
Bank Syariah Mandiri (2012). Laporan tahunan Bank Syariah Mandiri 2012.
Jakarta: BSM.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian
Bisnis.Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE
Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. PT. Raja Garfindo Persada. Jakarta
Melissa Rizky. 2010. Peneliti terdahulu. Analisis Kinerja Keuangan Dengan
Menggunakan Metode Camel (Studi Kasus Pada PT.Bank Sulselbar
Tahun 2008-2010.
Rivai, Veithzal. 2007. Bank And Financial Institution Management. PT. Raja
Garfindo Persada. Jakarta
xii
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga keuangan Kebijakan Moneter dan
Perbankan; Edisi Kelima. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta
http://dwisetiyono23blogspot/2012 06 01 archive.html Di akses pada tanggal 17
Juni 2013.
www.idx.coid
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja merupakan salah satu faktor penting yang menunjukkan efektifitas dan
efisiensi suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Penilaian kinerja
dimaksudkan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi. Karena bank yang besar dan
sehat merupakan dambaan bagi para investor juga bagi para masyarakat.
Dengan adanya kinerja maka perusahaan dapat mengetahui gambaran tentang kondisi
keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga
dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang
mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber
daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana
dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Manfaat dari
penilaian kinerja antara lain sebagai tolak ukur prestasi yang dicapai suatu organisasi
hingga menjadi strategi yang akan di lakukan perusahaan dimasa yang akan datang.
Pada perkembangan dunia perbankan saat ini yang semakin ramai akan tingginya
persaingan antara bank yang satu dengan bank yang lainnya maka diharapkan agar para
calon nasabah yang ingin menanamkan modalnya dan yang ingin menyimpan uang
lebihnya bisa lebih memilih dengan cara yang selektif mana bank yang berada pada
kondisi kinerja keuangannya sedang menaik atau menurun kinerjanya keuangannya.
1
Dengan adanya faktor kinerja keuangan terhadap tingkat keberhasilan suatu bank
maka penulis mengambil objek penelitian adalah kinerja keuangan PT. Bank Syariah
Mandiri. Salah satu bank yang cukup besar di Indonesia dengan jumlah nasabah, investor,
dan laba yang didapat cukup tinggi setiap tahunnya. Saat ini masih tetap bertahan
ditengah persaingan dunia perbankan yang sangat ramai. Laporan keuangannya juga telah
dipublikasi kepada umum sehingga para masyarakat dan investor dapat menganalisa
tentang laporan keuangan perusahaan berada diposisi yang cukup baik atau tidak.
Berikut adalah perkembangan PT. Bank Mandiri Syariah yang mengambil dari sisi
Kas dan Laba bersih :
Tabel 1.1
Laporan Kas dan Laba Bersih
Keterangan
Jumlah Setiap Komponen
(Dalam Rupiah Penuh kecuali dinyatakan lain)
2010
Kas
692.115.355.059
Laba Bersih
418.519.817.959
2011
2012
1.052.994.796.839 1.108.282.646.315
551.070.247.617
805.690.561.013
Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri
Hubungan antara arus kas dengan laba bersih mempunyai keterikatan untuk menjaga
kestabilan kinerja keuangan bank. Dari data diatas, dapat diketahui bahwa Kas pada tahun
2010-2012 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Laba bersih juga cenderung
meningkat dilihat dari data di atas pada tahun 2010-2012. Semakin meningkatnya kas dan
laba bersih maka bank mempunyai kinerja yang baik dari segi kas dan laba bersih.
Kesehatan suatu bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan
operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan
baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.
2
Sebuah bank tentunya memerlukan suatu analisis untuk mengetahui kondisinya
setelah melakukan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu tertentu. Mengambil
objek penelitian kinerja keuangan maka dibutuhkan alat analisis data yang dibutuhkan
untuk menganalisanya. Peneliti menggunakan peraturan BI No.9/1/PBI/2007 sebagai alat
ukur kinerja keuangan PT. Bank Mandiri Syariah dan termasuk pada predikat bank sehat
atau tidak sehat dengan menganalisa data laporan keuangan pada tahun 2010-2012.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja bank syariah
dan salah satunya adalah Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 yang dalam
penilaiannya menggunakan pendekatan CAMELS (Capital, Asset, Management, Earning,
Liquidity dan Sensitivity Market Risk). Ini merupakan alat ukur resmi yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk menghitung kesehatan bank syariah di Indonesia.
Namun dalam penelitian ini penulis hanya menganalisis kinerja dari aspek keuangan saja
yang terdiri dari Capital, Asset, Earning, Liquidity dan Sensitivity Market Risk, sehingga
aspek management tidak termasuk dalam aspek yang dianalisis karena bukan bagian dari
aspek keuangan suatu perusahaan.
Berdasarkan data tabel 1 di atas, peneliti mengambil judul penelitian “Analisis
Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Syariah Mandiri yang Tercatat di BEI Tahun
2010-2012”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang diatas maka masalah yang dihadapi dalam penelitian
ini adalah :
Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri yang tercatat di BEI
tahun 2010-2012 ?
3
C. Batasan Penelitian
Agar lebih terfokus maka penulis hanya membatasi objek penelitian pada laporan
keuangan tahun 2010-2012. Memakai Peraturan BI No. 9/1/PBI/2007 sebagai alat
ukurnya, Cross Sectional Approach dan Time Series Analysis sebagai alat
pembandingnya .
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : ”Untuk
mengetahui kinerja keuangan pada PT. Bank Mandiri Syariah tahun 2010-2012.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak
yang antara lain :
1. Perusahaan
Adanya standar pengukuran tingkat kesehatan, PT. Bank Syariah Mandiri dapat
mengetahui seberapa besar kinerja yang telah dicapai dan dalam pelaksanaan
pengambilan keputusan perusahaan dilakukan oleh Direktur utama dan Direktur.
2. Pemerintah
Penilaian tingkat kesehatan bank dapat merupakan alat kontrol yang jelas dan
terukur, sehingga memudahkan pemerintah dalam menetapkan kebijakan strategis
dibidang moneter
3. Nasabah
Bagi nasabah diharapkan agar memilih pilihan yang tepat dimana bank yang baik
buat mereka menyimpan dana. Karena dengan bank yang sehat maka risiko
terjadinya kerugian akan takutnya bank bangkrut semakin kecil.
4. Peneliti Selanjutnya
4
Penelitian dapat digunakan sebagai sumbagan refrensi selanjutnya khususnya bagi
mereka yang ingin melakukan penelitian sejenis dan dapat dijadikan sebagai
pedoman.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Dan Sekarang
1. Peneliti Terdahulu
Berikut ini terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu yang
dapat menjadi landasan atau gambaran untuk penelitian yang sekarang dilakukan :
Tabel 2.1
Peneliti Terdahulu
Nama
Peneliti
Melissa
Rizky
Judul
Penelitian
Analisis
Kinerja
Keuangan
Dengan
Menggunakan
Metode Camel
(Studi Kasus
Pada PT.Bank
Sulselbar
Tahun 20082010
Tujuan
Peneltian
Untuk
Menaganalisis
mengetahui
kinerja
keuangan pada
PT.Bank
Sulselbar
tahun 20082010
dengan
menggunakan
Metode Camel
Metode
Penelitian
Dengan
menggunakan
Metode
Camel:
Permodalan,
Aktiva,
Manajemen,
Rentabilitas,
Likuiditas
6
Hasil
Penelitian
Nilai Camel
sejak tahun
2008-2010
adalah
85,31;83,39
dan
83,09.
PT.Bank
Sulselbar
tetap dapat
melanjutkan
usahanya.
2. Peneliti Sekarang
Tabel 2.2
Peneliti Sekarang
Nama
Peneliti
Muhamad
Azis
Kunaifi
Judul
Penelitian
Analisis
Kinerja
Keuangan
Pada
PT.Bank
Syariah
Mandiri
Yang
Tercatat di
BEI tahun
2010-2012
Tujuan
Metode Penelitian
Peneltian
Untuk
Peraturan BI
menganalsis/m
ngetahui kinerja No.9/1/PBI/2007
keuangan pada
PT.Bank
Syariah Mandiri
tahun
20102012
B. Tinjauan Teori
1. Definisi Kinerja Keuangan Bank
Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah kuantifikasi dari
keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode tertentu. Kinerja bank secara
umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank dalam operasionalnya.
(Abdullah, M.Faisal : 2003).
Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih
oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat
diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan
yang tercermin dalam laporan keuangan.
2. Analisis Kinerja Keuangan Bank
Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap
keuangan bank. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank
pada suatu periode tertentu baik menangkut aspek penghimpun dana maupun
7
penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas,
dan profitabilitas bank. (Abdullah, M.Faisal : 2003).
Penilaian aspek penghimpun dana dan penyaluran dana merupakan kinerja
keuangan yang berkaitan dengan peran bank sebagai lembaga intermediasi. Penilaian
kondisi likuiditas bank guna mengetahui seberapa besar kemampuan bank dalam
memenuhi kewajibannya kepada para deposan.
Penilaian aspek profitabilitas guna mengetahui kemampuan menciptakan
profit, yang sudah barang tentu penting bagi para pemilik. Kinerja bank yang baik
pada akhirnya akan berdampak baik pada intern maupun bagi ekstern bank.
3. Analisis Laporan Keuangan Bank
Harahap (2008 : 190) mendefinisikan analisis laporan keuangan bank bank
adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan bank bank menjadi unit informasi
yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif
maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih
dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Dari definisi yang telah diberikan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan
bahwa analisis laporan keuangan bank bank adalah suatu kegiatan untuk membedah
dan menguraikan pos-pos laporan keuangan bank bank untuk mencari suatu hubungan
antara unsur-unsur atau komponen-komponen dalam laporan keuangan bank bank
agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil
usaha perusahaan hingga informasi tersebut dapat digunakan dalam pembuatan suatu
keputusan bank dan investasi.
Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan menganalisa dan mengevaluasi
laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu
8
seringkali di gunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja
di masa depan dan hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti
pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai
perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di masa depan.
Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan
dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi
tersebut juga dapat berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas
perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
4. Tujuan Analisis Laporan keuangan bank
Laporan keuangan bank bank menjadi alat yang penting untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan bank bank merupakan salah satu informasi
yang cukup penting dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi.
Tujuan Analisis laporan keuangan antara lain : dapat digunakan sebagai alat
screening awal dalam memilih alternatif investasi, sebagai alat peramalan mengenai
kondisi dan kinerja keuangan di masa mendatang, sebagai proses diagnosis terhadap
masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya, dan sebagai alat evaluasi
terhadap manajemen. (Prastowo dan Juliaty, 2008 : 57).
5. Prosedur Analisis Laporan Keuangan Bank
Analisis kinerja keuangan atau analisis keuangan bank merupakan proses
pengkajian secara kritis terhadap keuangan bank menyangkut review data,
9
menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan
bank pada suatu periode tertentu.
Dengan demikian prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut :
a. Review Data Laporan
Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal,
baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun sistem akuntansi yang
berlaku. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam memberi pengakuan terhadap
pendapatan dan biaya akan menentukan jumlah
Munawir (1997 :35), maksud dari perlunya mempelajari data secara
menyeluruh ini adalah untuk meyakinkan pada penganalisa bahwa laporan itu
sudah cukup jelas menggambarkan semua data keuangan yang relevant dan
telah diterapkannya prosedur akuntansi maupun metode penilaian yang tepat,
sehingga penganalisa akan betul-betul mendapatkan laporan keuangan yang
dapat diperbandingkan. Dengan demikian kegiatan mereview merupakan jalan
menuju suatu analisa yang dimiliki tingkat pembiasaan yang relatif kecil
b. Menghitung
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan
perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase komponen,
analisis rasio keuangan, dan lain-lain. Dengan metode atau teknik apa yang
akan digunakan dalam perhitungan sangat bergantung pada tujuan analisa.
10
c. Membandingkan/Mengukur
Langkah
berikutnya
setelah
melakukan
perhitungan
adalah
membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi
hasil perhitungan tersebut apakah sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan
seterusnya.
Syamsuddin (1998 : 39), pada pokoknya ada dua cara dapat dilakukan didalam
membandingkan ratio financial perusahaan yaitu:”Cros Sectional Approach”
dan “Time Series Analysis”. Yang dimaksud dengan Cros Sectional Approach
adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan ratio-ratio antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat
bersamaan
Dengan menggunakan pembandingan Cross Sectional haruslah dipenuhi
persyaratan :
1) Perusahaan sejenis
2) Periode/tahun pembandingan sama besar
3) Ukuran (size) perusahaan relatif besar
Analisa dapat menggunakan data ratio industri untuk melakukan Cross
Sectional dengan tetap memenuhi persyaratan pembandingan diatas.
Sedangkan Time Series Analysis dilakukan dengan jalan membandingkan hasil
yang dicapai perusahaan dari periode yang satu ke periode lainnya. Dengan
pembandingan semacam ini akan diketahui hasil yang dicapai perusahaan,
11
apakah mengalami kemajuan atau kemunduran. Perkembangan keuangan
perusahaan terlihat melalui trend dari tahun ke tahun.
d. Menginterprestasi
Interprestasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil
pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil
interprestasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang
dicapai perusahaan dalam pengellaan keuangan.
e. Solusi
Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan
memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh
solusi yang tepat.
6. Metode dan Teknik Analisis Laporan keuangan bank
Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai informasi dalam
laporan keuangan bank bank, maka dalam suatu analisis laporan keuangan bank bank
harus menggunakan suatu metode dan teknik agar dicapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 59), metode analisis dalam laporan
keuangan bank dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni :
a. Metode analisis horizontal (dinamis), adalah metode analisis yang dilakukan
dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan bank untuk beberapa tahun
(periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya.
Disebut metode analisis horizontal karena karena analisis ini membandingkan pos
yang sama untuk periode yang berbeda.
12
Disebut metode analisis yang dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke
tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini
antara lain teknis analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan
penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.
b. Metode analisis vertikal (statis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan
cara menganalisis laporan keuangan bank pada tahun (periode) tertentu, yaitu
dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan
keuangan bank yang sama untuk tahun (periode) yang sama.
Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada
laporan keuangan bank yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode
statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan bank
pada tahun (periode) yang sama.
7. Pengertian dan Tingkat Kesehatan Bank
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang
dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Dengan kata lain, bank yang sehat
adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat
menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran
serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya,
terutama kebijakan moneter.
Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat serta bermanfaat bagi perekonomian secara
keseluruhan. Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus
mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas asetnya dengan baik, dikelola
13
dengan baik dan dioperasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan
keuntungan yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, serta
memelihara likuiditasnya sehingga dapat memenuhi kewajibannya setiap saat.
Suatu bank harus senantiasa memenuhi berbagai ketentuan dan aturan yang
telah ditetapkan, yang pada dasarnya berupa berbagai ketentuan yang mengacu pada
prinsip-prinsip kehati-hatian di bidang perbankan.
8. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis
besar didasarkan pada faktor CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning
dan Liquidity). Seiring dengan penerapan risk based supervision, penilaian tingkat
kesehatan juga memerlukan penyempurnaan.
Saat ini BI tengah mempersiapkan penyempurnaan sistem penilaian bank yang
baru, yang memperhitungkan sensitivity to market risk atau risiko pasar. Dengan
demikian faktor-faktor yang diperhitungkan dalam system baru ini nantinya adalah
CAMEL.
Kelima faktor tersebut memang merupakan faktor yang menentukan kondisi
suatu bank. Apabila suatu bank mengalami permasalahan pada salah satu faktor
tersebut (apalagi apabila suatu bank mengalami permasalahan yang menyangkut lebih
dari satu faktor tersebut), maka bank tersebut akan mengalami kesulitan.
Sebagai contoh, suatu bank yang mengalami masalah likuiditas (meskipun
bank tersebut modalnya cukup, selalu untung, dikelola dengan baik, kualitas aktiva
produktifnya baik) maka apabila permasalahan tersebut tidak segera dapat diatasi
14
maka dapat dipastikan bank tersebut akan menjadi tidak sehat. Pada waktu terjadi
krisis perbankan di Indonesia sebetulnya tidak semua bank dalam kondisi tidak sehat,
tetapi karena terjadi rush dan mengalami kesulitan likuiditas, maka sejumlah bank
yang sebenarnya sehat menjadi tidak sehat..
Dalam melakukan penilaian atas tingkat kesehatan bank pada dasarnya
dilakukan dengan pendekatan kualitatif atas berbagai faktor yang berpengaruh
terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Pendekatan tersebut dilakukan
dengan menilai faktor-faktor permodalan, kualitas aktiva produktif,
rentabilitas,
likuiditas, dan sensitivity.
Berikut ini penjelasan peraturan BI No. 9/ 1 / PBI / 2007 antara lain yaitu :
1. Rasio permodalan (capital)
Rasio permodalan ini berfungsi untuk mengukur kemampuan bank dalam
menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindari lagi serta dapat pula
digunakan untuk mengukur besar-kecilnya kekayaan bank tersebut atau kekayaan
yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya. Untuk menghitung rasio permodalan
digunakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
2. Rasio kualitas aktiva produktif (KAP)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas aktiva produktif, yaitu penanaman
dana bank dalam rupiah atau valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga,
penempatan pada bank lain dan penyertaan. Penilaian tersebut dilakukan untuk
melihat apakah aktiva produktif digunakan untuk menghasikan laba secara
maksimal. Selain itu penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk menilai kondisi
15
aset bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar dari pembiayaan (credit risk)
yang akan muncul.
3. Rasio rentabilitas (earning)
Rasio rentabilitas merupakan alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat
efisiensi usaha dan kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Rasio rentabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Operational Margin (NOM).
4. Rasio likuiditas (liquidity)
Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisis kemampuan bank dalam
memenuhi kewajiban-kewajibannya. Suatu bank dinyatakan likuid apabila bank
tersebut dapat memenuhi kewajiban hutangnya, dapat membayar kembali semua
simpanan nasabah, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa
terjadi penangguhan. Dalam penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah
Short Term Mismatch (STM).
5. Sensitivias terhadap resiko pasar (sensitivity to market risk)
Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dimaksudkan untuk menilai kemampuan
keuangan bank dalam mengantisipasi perubahan risiko pasar yang disebabkan
oleh pergerakan nilai tukar. Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dilakukan
dengan menilai besarnya kelebihan modal yang digunakan untuk menutup risiko
bank dibandingkan dengan besarnya risiko kerugian yang timbul dari pengaruh
perubahan risiko pasar.
Pembobotan atas nilai peringkat faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas,
likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar.
16
Tabel 2.3 Bobot penilaian kinerja keuangan
Rasio
Peringkat Permodalan
Peringkat Kualitas Aktiva
Produktif
Peringkat Rentabilitas
Peringkat Likuiditas
Peringkat Sensitivitas
Terhadap Resiko Pasar
Bobot
25%
50%
10%
10%
5%
Sumber: Lampiran Surat Edaran No. 9/24/DPbS Perihal Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah
Peringkat faktor keuangan ditetapkan dalam 5 (lima) peringkat sebagai berikut:
1. Peringkat 1, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong
sangat baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan
kondisi perekonomian dan industri keuangan. Bank memiliki kemampuan
keuangan yang kuat dalam mendukung rencana pengembangan usaha dan
pengendalian risiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada industri
perbankan.
2. Peringkat 2, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong baik
dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi
perekonomian dan industri keuangan. Bank atau UUS memiliki kemampuan
keuangan yang memadai dalam mendukung rencana pengembangan usaha dan
pengendalian risiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada industri
perbankan.
3. Peringkat 3, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong
cukup baik dalam mendukung perkembangan usaha namun masih rentan/lemah
dalam mengantisipasi risiko akibat perubahan kondisi perekonomian dan industri
keuangan. Bank memiliki kemampuan keuangan untuk mendukung rencana
pengembangan usaha namun dinilai belum memadai untuk pengendalian risiko
17
apabila terjadi kesalahan dalam kebijakan dan perubahan yang signifikan pada
industri perbankan.
4. Peringkat 4, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong
kurang baik dan sensitif terhadap perubahan kondisiperekonomian dan industri
keuangan. Bank mengalami kesulitan keuangan yang berpotensi membahayakan
kelangsungan usaha.
5. Peringkat 5, mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank atau UUS yang buruk
dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian, serta industri
keuangan.
Bank
mengalami
kesulitan
keuangan
yang
membahayakan
kelangsungan usaha dan tidak dapat diselamatkan.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir digunakan untuk mempermudah alur pemikiran yang akan dilakukan
dalam penelitian. Maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :
18
Gambar 2.1
Gambar Konsep Arah Kinerja PT.Bank Mandiri Syariah
Laporan Keuangan
Peraturan BI No : 9 / 1 / PBI / 2007
1. Capital
2. Asset
3. Earning
4. Liquidity
5. Sensitivity
Kinerja Keuangan
Baik
Cross
Time
Sectionn
Series
Tidak
Lebih Baik
Baik
Tidak Lebih
Baik
Penjelasan Kerangka Pikir :
Alur kerangka pikir diatas adalah mulai dari yang pertama adalah dengan
objek penelitiannya PT. Bank Syariah Mandiri kemudian dilanjutkan dengan
mengambil data laporan keuangan mulai dari tahun 2010-2012 untuk diteliti
19
Apakah kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2010-2012 berada
predikat Bank Baik atau Tidak Baik, maka digunakan analisis Cross Setional
Approach dan Time Series Analysis dengan menggunakan Peraturan BI No. 9 / 1 /
PBI / 2007 yang didalamnya antara lain : permodalan, aktiva, rentabilitas,
likuiditas, dan sensitivity.
Hasil dari alat analisis ini maka nantinya diakhir penelitian akan dapat
diketahui Tingkat Kesehatan PT.Bank Mandiri Syariah pada tahun 2010-2012
berada pada predikat Lebih Baik atau Tidak Lebih Baik
20