POLA JARINGAN KOMUNIKASI PADA ANGGOTA ASRAMA IKATAN SISWA DAN MAHASISWA MADURA (ISMA) DI MALANG
POLA JARINGAN KOMUNIKASI PADA ANGGOTA ASRAMAIKATAN
SISWA DAN MAHASISWA MADURA (ISMA)DI MALANG
Oleh: AMALIA FEBRI ANDITASARI ( 02220317 )
communication science
Dibuat: 20080208 , dengan 3 file(s).
Keywords: Pola Jaringan Komunikasi, Anggota Asrama ISMA di Malang
Abstraksi
Keselarasan dalam berkomunikasi yang menggambarkan keharmonisan hubungan sebuah
kelompok, dapat tercermin dari pola komunikasi yang terbentuk dalam kelompok tersebut. Salah
satu pendatang (mahasiswa) yang melanjutkan studi di Malang berasal dari Madura. Mahasiswa
pendatang dari Madura ini perlu mengenal lingkungan di Malang agar dapat mengikuti adat
istiadat yang berlaku di lingkungan Malang dan sekitarnya, terutama menyangkut halhal tentang
entertainmnet, daily need, environment dan social and culture. Cara mereka berkomunikasi
dengan anggota kelompok seasrama mereka, menentukan dan membentuk suatu pola jaringan
komunikasi tertentu yang digunakan untuk panduan dalam beradaptasi di Malang. Penelitian ini
memfokuskan lokasi pada sebuah asrama khusus mahasiswa Madura yang bernama Ikatan Siswa
dan Mahasiswa Madura (ISMA), di Jl. Kepundung 31 Malang.
Rumusan penelitian ini adalah bagaimana pola jaringan komunikasi yang terbentuk pada
mahasiswa yang tergabung dalam asrama Ikatan Siswa dan Mahasiswa Madura (ISMA) di
Malang? Untuk menjawab pertanyaan itulah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan bagaimana pola jaringan komunikasi yang terbentuk pada mahasiswa yang
tergabung dalam Ikatan Siswa dan Mahasiswa Madura (ISMA) di Malang.
Metode deskriptif kualitatif dipilih untuk menguraikan datadata dari responden, dan metode
penelitiannya menggunakan sosiometri. Sosiometri digunakan untuk mengukur tentang pilihan
maupun penolakan antar anggota dalam satu kelompok. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan sosiogram, dimana hasil kuisioner yang disebarkan kepada responden akan diolah
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu data baru berupa gambargambar yang
menunjukkan berbagai pilihan sosial dalam suatu kelompok, yang pada akhirnya akan
membentuk pola jaringan komunikasi. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang
tergabung dalam asrama Ikatan Siswa dan Mahasiswa Madura (ISMA) yang terletak di Jl.
Kepundung No. 31 Malang, sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah quisioner dan
interview.
Hasil akhir penelitian pada anggota asrama ISMA ini, didapatkan datadata tentang pola jaringan
komunikasi yang digunakan oleh para mahasiswa Madura di asrama ISMA di Malang, yaitu:
konfigurasi rantai (chain), konfigurasi bintang/roda, konfigurasi jala (network). Komunikasi
sebagian besar berjalan dengan dominasi beberapa orang saja, dimana mereka membentuk
hubungan yang erat/persahabatan (Dany, Sugik dan Idham). Terdapat orangorang yang disukai
(bintang) yaitu Dany dan juga orangorang yang dikucilkan (pencilan) yaitu Hazibian, dan
kosmopolit yaitu Hasyim.
Konfigurasi yang terbentuk tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing. Pola
jaringan komunikasi dari setiap kelompok secara otomatis akan menjadi “gambaran diri” dari
kelompok tersebut, yang dapat menunjukkan bagaimana peran mereka dalam kehidupan sosial
baik dalam intern kelompok mereka sendiri maupun dalam kelompok sosial masyarakat lain.
SISWA DAN MAHASISWA MADURA (ISMA)DI MALANG
Oleh: AMALIA FEBRI ANDITASARI ( 02220317 )
communication science
Dibuat: 20080208 , dengan 3 file(s).
Keywords: Pola Jaringan Komunikasi, Anggota Asrama ISMA di Malang
Abstraksi
Keselarasan dalam berkomunikasi yang menggambarkan keharmonisan hubungan sebuah
kelompok, dapat tercermin dari pola komunikasi yang terbentuk dalam kelompok tersebut. Salah
satu pendatang (mahasiswa) yang melanjutkan studi di Malang berasal dari Madura. Mahasiswa
pendatang dari Madura ini perlu mengenal lingkungan di Malang agar dapat mengikuti adat
istiadat yang berlaku di lingkungan Malang dan sekitarnya, terutama menyangkut halhal tentang
entertainmnet, daily need, environment dan social and culture. Cara mereka berkomunikasi
dengan anggota kelompok seasrama mereka, menentukan dan membentuk suatu pola jaringan
komunikasi tertentu yang digunakan untuk panduan dalam beradaptasi di Malang. Penelitian ini
memfokuskan lokasi pada sebuah asrama khusus mahasiswa Madura yang bernama Ikatan Siswa
dan Mahasiswa Madura (ISMA), di Jl. Kepundung 31 Malang.
Rumusan penelitian ini adalah bagaimana pola jaringan komunikasi yang terbentuk pada
mahasiswa yang tergabung dalam asrama Ikatan Siswa dan Mahasiswa Madura (ISMA) di
Malang? Untuk menjawab pertanyaan itulah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan bagaimana pola jaringan komunikasi yang terbentuk pada mahasiswa yang
tergabung dalam Ikatan Siswa dan Mahasiswa Madura (ISMA) di Malang.
Metode deskriptif kualitatif dipilih untuk menguraikan datadata dari responden, dan metode
penelitiannya menggunakan sosiometri. Sosiometri digunakan untuk mengukur tentang pilihan
maupun penolakan antar anggota dalam satu kelompok. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan sosiogram, dimana hasil kuisioner yang disebarkan kepada responden akan diolah
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu data baru berupa gambargambar yang
menunjukkan berbagai pilihan sosial dalam suatu kelompok, yang pada akhirnya akan
membentuk pola jaringan komunikasi. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang
tergabung dalam asrama Ikatan Siswa dan Mahasiswa Madura (ISMA) yang terletak di Jl.
Kepundung No. 31 Malang, sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah quisioner dan
interview.
Hasil akhir penelitian pada anggota asrama ISMA ini, didapatkan datadata tentang pola jaringan
komunikasi yang digunakan oleh para mahasiswa Madura di asrama ISMA di Malang, yaitu:
konfigurasi rantai (chain), konfigurasi bintang/roda, konfigurasi jala (network). Komunikasi
sebagian besar berjalan dengan dominasi beberapa orang saja, dimana mereka membentuk
hubungan yang erat/persahabatan (Dany, Sugik dan Idham). Terdapat orangorang yang disukai
(bintang) yaitu Dany dan juga orangorang yang dikucilkan (pencilan) yaitu Hazibian, dan
kosmopolit yaitu Hasyim.
Konfigurasi yang terbentuk tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing. Pola
jaringan komunikasi dari setiap kelompok secara otomatis akan menjadi “gambaran diri” dari
kelompok tersebut, yang dapat menunjukkan bagaimana peran mereka dalam kehidupan sosial
baik dalam intern kelompok mereka sendiri maupun dalam kelompok sosial masyarakat lain.