TEMA KRIMINAL DALAM BERITA KRIMINAL DI MEDIA MASSA ONLINE (Analisis Isi Pada JPNN.com Edisi 14-16 November 2015)

(1)

i TEMA KRIMINAL DALAM BERITA KRIMINAL DI MEDIA MASSA

ONLINE

(Analisis Isi Pada JPNN.com Edisi 14-16 November 2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

DANTIK CAHYANING ANGGRAINI 201110040311315

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

(5)

v LEMBAR PERYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dantik Cahyaning Anggraini

Nim : 201110040311315

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : TEMA KRIMINAL DALAM BERITA KRIMINAL

DI MEDIA MASSA ONLINE (Analisis Isi Pada JPNN.com Edisi 14-16 November 2015)

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan Judul :

TEMA KRIMINAL DALAM BERITA KRIMINAL DI MEDIA MASSA ONLINE

(Analisis Isi Pada JPNN.com Edisi 14-16 November 2015)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar

Demikian surat peryataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila peryataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 17 Januari 2016 Yang Menyatakan


(6)

vi MOTTO


(7)

vii KATA PENGANTAR

Puji Syukur sudah sepantasnya kami aturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala yang kami butuhkan, dan juga membuat penulis dapat menuntut ilmu hingga pada jennjang perguruang tinggi (S1). Dengan karunia hidayah serta anugrahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul TEMA KRIMINAL DALAM BERITA KRIMINAL DI MEDIA

MASSA ONLINE(Analisis Isi Pada JPNN.com Edisi 14-16 November 2015) Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd Sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dr Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik UMM

3. Bapak Dr. Sugeng Winarno, MA sebagai Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi 4. Dosen Penguji.

5. Ibu Widya Yutanti, M.A dan Bapak Zen Amirudin, M.Med, Kom sebagai Dosen pembimbing yang selalu memberikan waktunya.

6. Semua Staff, Karyawan, dan Dosen Ilmu Komunikasi yang memberikan pengetahuan yang tak terbatas.

7. Ayahanda tercinta, dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan moril serta materiil tak terbatas.

8. Keluarga yang terus memberikan dukungan

9. Teman-teman satu jurusan yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.


(8)

viii Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi perbaikan dimasa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Malang , 17 Januari 2015


(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman Judul...i

Lembar Persetujuan...ii

Lembar Pengesahan ...iii

Berita Acara Bimbingan Skripsi ...iv

Lembar Pernyataan Orisinalitas ...v

MOTTO ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI...x

DAFTAR TABLE ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang ... ..1

1.2 Rumusan Masalah ... ..6

1.3 Tujuan Penelitian ... ...6

1.4 Manfaat Penelitian ...6

1.4.1. Manfaat Akademi...7

1.4.2. Manfaat Praktis ... ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...8

2.1 Komunikasi Massa ...8

2.1.1 Definisi Komunikasi Massa ...8

2.1.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa ...10

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa ...11

2.1.4 Karakteristik Komunikasi Massa ...13

2.2 Media Massa, Definisi dan Konsep ...15


(10)

x

2.2.2 Jurnalisme Online Sebagai Media Massa ...23

2.3 Media Online dan Pemahaman Tetang berita (News) ...28

2.3.1 Media Online ...28

2.3.2 Pemahaman Tentang Berita (news) ...32

2.4 Kriminalitas Dan Tinjuan Tentang Berita Keriminalitas...37

2.4.1 Pengertian Kriminalitas ...37

2.4.2 Bentuk-Bentuk Tindakan Kriminalitas ...39

2.4.3 Berita Kriminalitas ...43

2.5 Analisis Isi ...44

2.6 Definisi Konseptual ...48

BAB III METODE PENELITIAN ...51

3.1 Pendekatan Penelitian ...51

3.2 Tipe dan Dasar Penelitian ...51

3.3 Ruang Lingkup Penelitian...52

3.4 Unit Analisis dan Satuan Ukur ...54

3.5 Struktur Kategorisasi ...54

3.6 Teknik Pengumpulan Data...58

3.7 Teknik Analisa Data ...58

3.8 Menentukan Koder ...61

3.8 Uji Reliabilitas ...61

BAB IV PENYAJIAN DAN PENGOLAHAN DATA ...64

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...64


(11)

xi

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ...66

4.1.3 Struktur Kepemimpinan ...67

4.1.4 Index Berita Pada JPNN.com...67

4.2 Penyajian Data ...68

4.3 Pengolahan dan Analisa Data ...69

4.3.1 Analisis Isi Unsur Kriminalitas pada Media Online JPNN.com edisi 14 November 2015...71

4.3.2 Analisis Isi Unsur Kriminalitas pada Media Online JPNN.com edisi 15 November 2015...77

4.3.3 Analisis Isi Unsur Kriminalitas pada Media Online JPNN.com edisi 16 November 2015...84

4.4 Uji Reliabilitas ...92

4.4.1 Reliabilitas Peneliti dan Koder 1 ...94

4.4.2 Reliabilitas Peneliti dan Koder 2 ...96

BAB V PENUTUP...99

5.1 Kesimpulan ...99

5.2 Saran ...100

6.2.1 Saran Akademis...101

6.2.2 Saran Praktis...101 DAFTAR PUSTAKA


(12)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 1. Lembar Koding Peneliti dan Koder ...59 Tabel 2. Tabel distribusi frekuensi Unsur kriminal pada JPNN ...60 Tabel 3. Frekuensi tema kriminalitas pada JPNN.com Periode

14-16 November 2015 ...69 Tabel 4. Kesepakatan koding peneliti dengan koder 1 dan koder 2 ...71 Tabel 5. Total Observed Agreement Antara Peneliti dan Koder I Berdasarkan

Frekuensi Kemunculan unsur kriminalitas ...95 Tabel 6. Expected Agreement Peneliti dan Koder I Berdasarkan Frekuensi

Kemunculan Unsur kriminalitas ...96 Tabel 7. Total Observed Agreement Antara Peneliti dan Koder II Berdasarkan

Frekuensi Kemunculan unsur kriminalitas ...97 Tabel 8. Expected Agreement Peneliti dan Koder II Berdasarkan Frekuensi


(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo JPNN.com . ... 64

Gambar 2Screen Capture contoh kalimat pembunuhan JPNN.com... 73

Gambar 3. Screen Capture contoh kalimat pencurian, perampokan dan begal JPNN.com... 74

Gambar 4. Screen Capture JPNN.com kategori pencurian ... 76

Gambar 5. Contoh pemberitaan pembunuhan JPNN.com ... 79

Gambar 6. Contoh pemberitaan narkotika, dan Miras JPNN.com... 81

Gambar 7 Insiatif TNI gelar operasi Narkoba, JPNN.com ... 82

Gambar 8 Berita pembunuhan edisi 16 November 2015, JPNN.com... 86

Gambar 9 Berita pembunuhan edisi 16 November JPNN.com... 88

Gambar 10 Contoh berita asusila atau seksual dengan penggunaan foto ilustrasi ... 91


(14)

xiv DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, Dja’far H. 1983. Jurnalistik Masa Kini: Pengantar Kepraktek

Asep Syamsul M. Romli. 2002. Jurnalistik Terapan Dan Kepenulisan, Bandung : BATIC PRESS

Abdulsyani. 1987. Sosiologi Kriminalitas. Bandung: Remadja Karya CV

Cangara, Hafied H, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Djuraid, Husnun N. 2006. Panduan Menulis Berita. Malang: UMM PRESS

Effendy, Uchajana Onong, 2011. Ilmu Komunikasi Teori da Praktek. PT Remaja Rosdakarya : Bandung.

Eriyanto. 2012. Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: PT LkiS Printing Cemerlang

Harahap, Arifin S. 2006. Jurnalistik Televisi. Teknik Memburu dan Menulis Berita. Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia

Rakhmat, Jalaludin, 2004. Psikologi Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

2005. Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, Bandung : PT. Remaja Rosdakary

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2006. Jurnalistik Teori&Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Kartono, 1999. Pengertian Kriminalitas, Yoyakarta, LKIS Pelangi Aksara

Krippendorff, Klaus, 2004. Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, terjemahan buku : Content analysis: Introduction to its Theory and methodology oleh Farid Wajidi, PT. Raja Grafindo Persada.

Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: RajaGrafindo Persada Ramdan, Anton.. Jurnalistik Islam. Yogyakarta: Shahara Digital Publishing Rasul, Juharis. 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Quadra


(15)

xv Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Praktis. Bandung: Remadja

Rosdakarya

Santana, K. Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Soenarto, 1994. Bentuk-bentuk tindakan kriminalitas, Yogyakarta : LKIS pelangi Aksara.

Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik, Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik. Bandung : Nuansa

Severin, Werner J dan James W. Tankard. 2005. Teori Komunikasi. Kencana. Jakarta

Y. Bambang Mulyono, 2008, Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja dan penanggulangannya, Kanisius, Yogyakarta

Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik terapan. Bogor: Ghalia Indonesia

Jurnal dan Website :

Mahfud Anshori, “Kerangka Media Dalam Praktek Jurnalistik Online” , Tesis Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010

http://jpnn.co.id/ (diakses 2 Desember 2015, pukul 11.13 Wib)

http://www.rmbiografi.com/04/2012/adrianus-meliala-kriminalitas-dan-media-massa/ (diakses 25 Desember 2015, Pukul 10.15 WIb)

http://www.komnasperempuan.or.id/ (Diakses pada 13 Desember 2015, Pukul 09.34 Wib)


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan media saat ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi secara tidak langsung telah digunakan namun, pada dasarnya seluruh media memiliki peranan yang sama yaitu memberikan informasi, hiburan, edukasi, serta kontrol sosial. Media massa dapat menjadi media pembelajaran dalam kehidupan masyarakat karena media massa membawa nilai-nilai baru ataupun mengubah nilai-nilai-nilai-nilai yang sudah ada di dalam masyarakat dan berdampak dalam kurun waktu tertentu. Dalam (Nurudin 2009:255) media massa mampu mengarahkan, membimbing, dan mempengaruhi kehidupan di masa kini dan di masa mendatang.

Media massa tentunya tidak terlepas dari peranannya sebagai alat untuk menyebarkan pesan dan menjadi hal yang tak terpisahkan dari komunikasi manusia. Media dalam proses komunikasi adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima” (Cangara, 2004:23).

Media massa memiliki dampak yang luas, hal ini disebabkan karena mampu menyebarkan pesan secara massal kepada khalayak luas dan juga heterogen. Dalam (Rakhmat 2004:65), komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui massa seperti media cetak, surat kabar, majalah, elektronik, radio, televisi, dan yang terbaru adalahmedia online, sehingga pesan dapat diterima secara serentak. Media massa dapat dikategorikan menjadi media cetak, media elektronik dan


(17)

2 media online. Tentu masing-masing dari jenis media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

Pada dunia jurnalisme, kehadiran media online mungkin menjadi sebuah cara baru yang dianggap sangat efisien untuk menyebarkan informasi. Terutama bagi dunia jurnalisme yang ada di Indonesia. Sejak berkembangnya internet di Indonesia pada tahun 1990-an, dimana pada saat itu banyak media cetak yang dibredel juga oleh pemerintah, perusahaan media kemudian memanfaatkan internet sebagai alternatif untuk tetap dapat menyebarkan informasi beritanya (Www.kompasiana.com, 2 Agustus 2015).

Sebagai media informasi, internet dapat menyajikan informasi lengkap dari berbagai sumber. Hal ini makin diperjelas dengan dibuatnya berbagai media online seperti portal berita online, situs surat kabar, dan media massa (Koran, tabloid, majalah, televisi) di internet. Berita koran ada di internet, bahkan berita tv pun ada di internet (Rasul, 2008:4).

Dengan media online, kita dapat dengan mudah memperoleh informasi yang selalu up to date, bahkan dalam hitungan menit. Dibanding dengan media cetak yang terbit secara harian, mingguan ataupun bulanan. Selain kecepatan informasi oleh media online, media online lebih praktis untuk dibawa kemana-mana karena dapat diunduh kedalam smartphone.

Pemberitaan yang diposting di internet juga terdiri dari berbagai macam tema, mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, agama, hingga kriminalitas. Pemberitaan yang diangkat dalam portal berita juga tidak melihat darimana


(18)

3 pemberitaan itu datang. Bukan hanya pemberitaan di tingkat lokal saja, tetapi juga meliputi Nasional.

Kriminalitas kerap kali menjadi hal yang ditakutkan untuk setiap individu. Tetapi pemberitaan mengenai kriminalitas semakin marak. Banyak portal berita media online yang memosting berita dengan tema tersebut. Bahkan ada beberapa portal berita online yang menempatkan tema kriminalitas dalam satu rubrik sendiri. Tetapi juga ada beberapa portal berita online yang menggabung berita kriminal dengan berita lain. Meskipun demikian, berita kriminal memiliki daya tarik bagi kalangan masyarakat tidak terbatas pada salah satu segmen pasar saja (Djuraid, 2006:64).

Kriminalitas merupakan berita yang menyangkut masalah keselamatan manusia. Kejahatan atau kriminalitas merupakan bagian dari masalah manusia dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Kuantitas dan kualitas kriminal hari demi hari semakin meningkat. Di Indonesia pun tidak sedikit masyarakat yang mengalami tindakan kriminal. Banyaknya media online yang berlomba-lomba menyajikan berita kriminal karena menurut pendapat mereka kriminalitas merupakan musuh masyarakat. Masyarakat harus diberitahu tentang bahaya yang sedang atau akan mengancam mereka .

Setiap harinya, media massa baik media elektronik, cetak, maupun media online, menyajikan informasi yang dibutuhkan bagi masyarakat. Media online saat ini menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi, maupun keluhan masyarakat selain kelebihannya media online yang dapat mudah diakses. Bukan hanya berita


(19)

4 yang terbaru saja tetapi, jika masyrakat membutuhkan ulasan berita lama internet bisa menyajikan berita tersebut dengan menggunakan kolom searching

Dalam beberapa tahun terakhir berita tentang kekerasan kerap menghiasi media cetak dan elektronik. Media ramai mengangkat kasus kriminal dengan berbagai kemasan. Efeknya, masyarakat menjadi selalu waspada dan merasa tidak aman. Media massa memiliki fungsi zooming, zoom in dan zoom out. Karena kamera mempunyai kemampuan zoom in yakni berita atau hal kecil, begitu ada zoom akan menjadi besar. Begitu juga sebaliknya. Kemampuan media massa dalamzoom indanzoom outini, seharusnya dapat diantisipasi masyarakat dengan mampu membedakan hal itu, dan jangan mengikuti fenomena yang dibuat media.

Adrianus Meliala, kriminolog Universitas Indonesia (UI) menjelaskan, kejahatan menimbulkan rasa takut, tapi berdasarkan teori serta hasil penelitian yang dilakukannya, rasa takut tidak akan muncul hanya dengan membaca majalah, menonton televisi atau mengakses internet. Ada variabel-variabel lain yang membuat rasa takut dalam diri setiap orang.

Menurut Adrianus yang memperoleh gelar PhD. Program Kriminologi, Jurusan Antrropologi dan Sosiologi di The University of Queensland, media terlalu sering mengangkat tema-tema kriminalitas, baik yang dilatarbelakangi oleh isu kelompok, suku, maupun agama. Sebenarnya tayangan-tayangan tersebut tidak patut dipublikasikan secara berlebihan. Sebab, semakin tayangan itu diangkat sebagai konsumsi masyarakat dengan porsi yang tidak seimbang, maka masyarakat akan takut melihat fenomena-fenomena-tersebut.


(20)

5 Adrianus Meliala yang berprofesi sebagai dosen di Departemen Kriminologi UI ini berpendapat media sebenarnya mampu mengemas berita kriminal secara bijaksana, hanya saja hal tersebut sangat tergantung dari media mana yang mengemas. Sepanjang media tersebut mengincar pembaca dan pemirsa yang tepat, dan pembaca akan mengkonsumsi media yang tepat, maka akan ada kecocokan. Untuk itu, sebagai pengguna media, setiap orang sebaiknya memilih media yang pantas(Adrianus Meliala : 2012).

Ketika angka kriminalitas semakin tinggi tidak sedikit portal berita yang menyajikan pemberitaan degan tema kriminalitas, salah satunya adalah portal berita JPNN. JPNN (Jawa Pos National Network) merupakan salah satu portal berita dengan mengusung tagline Jaringan Berita Terluas di Indonesia. Peneliti ingin menghitung seberapa besar frekuensi kemunculan tema berita kriminalitas yang sudah dijelaskan oleh peneliiti bagaimana fenomena krimnalitas saat ini. Pada portal JPNN.com sendiri mencatat Sesuai data yang diperoleh dari panitera Pengadilan Negri, untuk kasus Kirminalitas biasa tahun 2015 mencapai 1.128 perkara, sementara di tahun 2014 hanya 907 perkara. Sementara, perkara untuk sidang anak berjumlah 44 perkara, sidang singkat berjumlah 21 perkara, sidang cepat ada 120 perkara, dan sidang lalu lintas mencapai 11.715 perkara. Angka tersebut merupakan rekapitulasi perkara pidana yang masuk minutasi selama tahun 2015 (Jpnn.Com edisi Jumat, 01 Januari 2016 , 07:06:00)

Peneliti memilih JPNN sebagai obyek penelitian karena dari beberapa berita yang peneliti lihat postingan berita dengan tema kriminalitas terupdate dan JPNN.com memiliki rubrikasi tersendiri untuk berita kriminalitas dibandingkan


(21)

6 dengan portal berita lain. Pemberitaan berita dengan tema kriminal di media online JPNN.COM berisikan lintasan peristiwa tindakan kejahatan yang terjadi di masyarakat seperti pencurian, pembunuhan, narkoba, pemerkosaan, kekerasan seksual, dan lain lain.

Dengan berbagai berita kriminal yang disuguhkan oleh JPNN.COM kepada masyarakat luas mengenai tindakan kejahatan, maka dari itu peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian “TEMA KRIMINAL DALAM BERITA KRIMINAL DI MEDIA MASSA ONLINE (Analisis Isi JPNN.com Edisi 14–16 November 2015).

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang sudah ditulis oleh peneliti, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Berapa besar frekuensi kemunculan tema kriminal dalam berita kriminal di media massa online JPNN.com periode 14-16 November 2015 ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Melihat latar belakang dari rumusan masalah yang ditulis peneliti seperti diatas, dapat ditarik tujuan penelitiannya adalah untuk menghitung frekuensi kemunculan tema kriminal dalam berita kriminal di media massa online JPNN.com periode 14-16 November 2015.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut


(22)

7 1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah referensi keilmuan media massa khususnya media massa online yang terfokus pada penelitian analisis isi berita kriminal. 1.4.2 Manfaat Praktis

Mahasiswa Ilmu Komunikasi khususnya Jurnalistik, nantinya agar dapat mengetahui bagaimana berita kriminal, atau informasi-informasi yang dibutuhkan masyarakat, yang tertulis dalam media online.


(1)

media online. Tentu masing-masing dari jenis media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

Pada dunia jurnalisme, kehadiran media online mungkin menjadi sebuah cara baru yang dianggap sangat efisien untuk menyebarkan informasi. Terutama bagi dunia jurnalisme yang ada di Indonesia. Sejak berkembangnya internet di Indonesia pada tahun 1990-an, dimana pada saat itu banyak media cetak yang dibredel juga oleh pemerintah, perusahaan media kemudian memanfaatkan internet sebagai alternatif untuk tetap dapat menyebarkan informasi beritanya (Www.kompasiana.com, 2 Agustus 2015).

Sebagai media informasi, internet dapat menyajikan informasi lengkap dari berbagai sumber. Hal ini makin diperjelas dengan dibuatnya berbagai media online seperti portal berita online, situs surat kabar, dan media massa (Koran, tabloid, majalah, televisi) di internet. Berita koran ada di internet, bahkan berita tv pun ada di internet (Rasul, 2008:4).

Dengan media online, kita dapat dengan mudah memperoleh informasi yang selalu up to date, bahkan dalam hitungan menit. Dibanding dengan media cetak yang terbit secara harian, mingguan ataupun bulanan. Selain kecepatan informasi oleh media online, media online lebih praktis untuk dibawa kemana-mana karena dapat diunduh kedalam smartphone.

Pemberitaan yang diposting di internet juga terdiri dari berbagai macam tema, mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, agama, hingga kriminalitas. Pemberitaan yang diangkat dalam portal berita juga tidak melihat darimana


(2)

pemberitaan itu datang. Bukan hanya pemberitaan di tingkat lokal saja, tetapi juga meliputi Nasional.

Kriminalitas kerap kali menjadi hal yang ditakutkan untuk setiap individu. Tetapi pemberitaan mengenai kriminalitas semakin marak. Banyak portal berita media online yang memosting berita dengan tema tersebut. Bahkan ada beberapa portal berita online yang menempatkan tema kriminalitas dalam satu rubrik sendiri. Tetapi juga ada beberapa portal berita online yang menggabung berita kriminal dengan berita lain. Meskipun demikian, berita kriminal memiliki daya tarik bagi kalangan masyarakat tidak terbatas pada salah satu segmen pasar saja (Djuraid, 2006:64).

Kriminalitas merupakan berita yang menyangkut masalah keselamatan manusia. Kejahatan atau kriminalitas merupakan bagian dari masalah manusia dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Kuantitas dan kualitas kriminal hari demi hari semakin meningkat. Di Indonesia pun tidak sedikit masyarakat yang mengalami tindakan kriminal. Banyaknya media online yang berlomba-lomba menyajikan berita kriminal karena menurut pendapat mereka kriminalitas merupakan musuh masyarakat. Masyarakat harus diberitahu tentang bahaya yang sedang atau akan mengancam mereka .

Setiap harinya, media massa baik media elektronik, cetak, maupun media online, menyajikan informasi yang dibutuhkan bagi masyarakat. Media online saat ini menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi, maupun keluhan masyarakat selain kelebihannya media online yang dapat mudah diakses. Bukan hanya berita


(3)

yang terbaru saja tetapi, jika masyrakat membutuhkan ulasan berita lama internet bisa menyajikan berita tersebut dengan menggunakan kolom searching

Dalam beberapa tahun terakhir berita tentang kekerasan kerap menghiasi media cetak dan elektronik. Media ramai mengangkat kasus kriminal dengan berbagai kemasan. Efeknya, masyarakat menjadi selalu waspada dan merasa tidak aman. Media massa memiliki fungsi zooming, zoom in dan zoom out. Karena kamera mempunyai kemampuan zoom in yakni berita atau hal kecil, begitu ada zoom akan menjadi besar. Begitu juga sebaliknya. Kemampuan media massa dalamzoom indanzoom outini, seharusnya dapat diantisipasi masyarakat dengan mampu membedakan hal itu, dan jangan mengikuti fenomena yang dibuat media.

Adrianus Meliala, kriminolog Universitas Indonesia (UI) menjelaskan, kejahatan menimbulkan rasa takut, tapi berdasarkan teori serta hasil penelitian yang dilakukannya, rasa takut tidak akan muncul hanya dengan membaca majalah, menonton televisi atau mengakses internet. Ada variabel-variabel lain yang membuat rasa takut dalam diri setiap orang.

Menurut Adrianus yang memperoleh gelar PhD. Program Kriminologi, Jurusan Antrropologi dan Sosiologi di The University of Queensland, media terlalu sering mengangkat tema-tema kriminalitas, baik yang dilatarbelakangi oleh isu kelompok, suku, maupun agama. Sebenarnya tayangan-tayangan tersebut tidak patut dipublikasikan secara berlebihan. Sebab, semakin tayangan itu diangkat sebagai konsumsi masyarakat dengan porsi yang tidak seimbang, maka masyarakat akan takut melihat fenomena-fenomena-tersebut.


(4)

Adrianus Meliala yang berprofesi sebagai dosen di Departemen Kriminologi UI ini berpendapat media sebenarnya mampu mengemas berita kriminal secara bijaksana, hanya saja hal tersebut sangat tergantung dari media mana yang mengemas. Sepanjang media tersebut mengincar pembaca dan pemirsa yang tepat, dan pembaca akan mengkonsumsi media yang tepat, maka akan ada kecocokan. Untuk itu, sebagai pengguna media, setiap orang sebaiknya memilih media yang pantas(Adrianus Meliala : 2012).

Ketika angka kriminalitas semakin tinggi tidak sedikit portal berita yang menyajikan pemberitaan degan tema kriminalitas, salah satunya adalah portal berita JPNN. JPNN (Jawa Pos National Network) merupakan salah satu portal berita dengan mengusung tagline Jaringan Berita Terluas di Indonesia. Peneliti ingin menghitung seberapa besar frekuensi kemunculan tema berita kriminalitas yang sudah dijelaskan oleh peneliiti bagaimana fenomena krimnalitas saat ini. Pada portal JPNN.com sendiri mencatat Sesuai data yang diperoleh dari panitera Pengadilan Negri, untuk kasus Kirminalitas biasa tahun 2015 mencapai 1.128 perkara, sementara di tahun 2014 hanya 907 perkara. Sementara, perkara untuk sidang anak berjumlah 44 perkara, sidang singkat berjumlah 21 perkara, sidang cepat ada 120 perkara, dan sidang lalu lintas mencapai 11.715 perkara. Angka tersebut merupakan rekapitulasi perkara pidana yang masuk minutasi selama tahun 2015 (Jpnn.Com edisi Jumat, 01 Januari 2016 , 07:06:00)

Peneliti memilih JPNN sebagai obyek penelitian karena dari beberapa berita yang peneliti lihat postingan berita dengan tema kriminalitas terupdate dan


(5)

dengan portal berita lain. Pemberitaan berita dengan tema kriminal di media online JPNN.COM berisikan lintasan peristiwa tindakan kejahatan yang terjadi di masyarakat seperti pencurian, pembunuhan, narkoba, pemerkosaan, kekerasan seksual, dan lain lain.

Dengan berbagai berita kriminal yang disuguhkan oleh JPNN.COM kepada masyarakat luas mengenai tindakan kejahatan, maka dari itu peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian “TEMA KRIMINAL DALAM BERITA KRIMINAL DI MEDIA MASSA ONLINE (Analisis Isi JPNN.com Edisi 14–16 November 2015).

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang sudah ditulis oleh peneliti, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Berapa besar frekuensi kemunculan tema kriminal dalam berita kriminal di media massa online JPNN.com periode 14-16 November 2015 ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Melihat latar belakang dari rumusan masalah yang ditulis peneliti seperti diatas, dapat ditarik tujuan penelitiannya adalah untuk menghitung frekuensi kemunculan tema kriminal dalam berita kriminal di media massa online JPNN.com periode 14-16 November 2015.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut


(6)

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah referensi keilmuan media massa khususnya media massa online yang terfokus pada penelitian analisis isi berita kriminal. 1.4.2 Manfaat Praktis

Mahasiswa Ilmu Komunikasi khususnya Jurnalistik, nantinya agar dapat mengetahui bagaimana berita kriminal, atau informasi-informasi yang dibutuhkan masyarakat, yang tertulis dalam media online.