IMPLEMENTASI PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH (PHIWM) PADA KEHIDUPAN KELUARGA DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH
IMPLEMENTASI PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH
(PHIWM) PADA KEHIDUPAN KELUARGA DAN RELEVANSINYA
TERHADAP PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH
Oleh: Rohmadi ( 03120051 )
syari'ah
Dibuat: 20080324 , dengan 3 file(s).
Keywords: IMPLEMENTASi,MUHAMMADIYAH,KELUARGA SAKINAH
Ahmad Dahlan, pemuda berkelahiran Jogjakarta pada tahun 1912 mendirikan Persyarikatan
Muhammadiyah sebagai alat perjuangan dakwah sekaligus gerakan perlawanan kepada penjajah.
Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah Islam, berdasarkan AlQur’an dan AsSunnah.
Guna menyempurnakan pembinaan anggotanya, Muhammadiyah membuat berbagai produk
hukum yang berisi peraturan dan tuntunan supaya memperlancar usaha mencapai citacita
mewujudkan masyarakat yang sebenarbenarnya. Salah satu di antara produk hukum itu adalah
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). PHIWM diputuskan di Jakarta tahun
2000 pada Muktamar Muhammadiyah ke44, berisi pedoman menjalani kehidupan secara Islami
bagi warga Muhammadiyah dalam semua aspek kehidupan manusia.
Sejak PHIWM diputuskan, belum ada kejelasan mengenai penerapannya pada kehidupan
keluarga di lingkungan warga Muhammadiyah, baik dalam tataran Muhammadiyah Pusat,
Wilayah, Daerah, Cabang maupun Ranting.
Berangkat dari latar belakng tersebut, penulis merasa perlu melakukan analisa, bagaimana
penerapan (implementasi) PHIWM pada kehidupan keluarga di lingkungan Pimpinan Ranting
Muhammadiyah Jetak Ngasri, faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penerapannya
serta bagaimana hubungan (relevansi)nya dengan pembentukan keluarga sakinah? Tujuan dari
analisa tersebut adalah untuk mengetahui penerapan PHIWM pada kehidupan keluarga Pimpinan
Ranting Muhammadiyah Jetak Ngasri, faktorfaktor pendukung dan penghambat penerapannya
serta hubungan antara penerapannya dengan pembentukan keluarga sakinah.
Dalam mengupas masalah tersebut, penulis menggunakan metode analisis deskriptif kwalitatif.
Sebelum menganalisis, penulis meneliti penerapan PHIWM di lingkungan Pimpinan Ranting
Muhammadiyah Jetak Ngasri kemudian memaparkan implementasi PHIWM pada keluarga dan
faktor pendukung maupun penghambatnya serta memaparkan relevansi penerapan PHIWM pada
keluarga dengan pembentukan keluarga sakinah.
Berdasarkan analisa, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jetak Ngasri belum maksimal dalam
menerapkan PHIWM. Faktor penghambat yang paling dominan adalah kesibukan orang tua
dalam bekerja dan perubahan orientasi sekolah kepada mata pelajaran yang akan diajukan ke
Ujian Akhir Nasional telah merubah sikap orang tua dan anak terhadap pendidikan keagamaan.
Faktor pendukung pelaksanaan PHIWM di PRM Jetak Ngasri adalah antara suami dan istri
memiliki kesamaan paham tentang Islam dan Muhammadiyah.
Hubungan antara penerapan PHIWM dengan pembentukan keluarga sakinah adalah pada
penerapan PHIWM, artinya keberhasilan PRM Jetak Ngasri dalam menerapkan PHIWM pada
kehidupan keluarga berarti mereka berhasil menciptakan kebahagiaan (sakinah) keluarga dunia
dan akherat, sebab PHIWM bersumber dari Qur’an dan Sunnah, sedangkan Qur’an dan Sunnah
merupakan tuntunan menuju kebahagiaan dunia dan akherat, sebaliknya jika mereka tidak
berhasil menerapkan PHIWM pada keluarga berarti pembentukan keluarga sakinah masih belum
berhasil.
(PHIWM) PADA KEHIDUPAN KELUARGA DAN RELEVANSINYA
TERHADAP PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH
Oleh: Rohmadi ( 03120051 )
syari'ah
Dibuat: 20080324 , dengan 3 file(s).
Keywords: IMPLEMENTASi,MUHAMMADIYAH,KELUARGA SAKINAH
Ahmad Dahlan, pemuda berkelahiran Jogjakarta pada tahun 1912 mendirikan Persyarikatan
Muhammadiyah sebagai alat perjuangan dakwah sekaligus gerakan perlawanan kepada penjajah.
Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah Islam, berdasarkan AlQur’an dan AsSunnah.
Guna menyempurnakan pembinaan anggotanya, Muhammadiyah membuat berbagai produk
hukum yang berisi peraturan dan tuntunan supaya memperlancar usaha mencapai citacita
mewujudkan masyarakat yang sebenarbenarnya. Salah satu di antara produk hukum itu adalah
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). PHIWM diputuskan di Jakarta tahun
2000 pada Muktamar Muhammadiyah ke44, berisi pedoman menjalani kehidupan secara Islami
bagi warga Muhammadiyah dalam semua aspek kehidupan manusia.
Sejak PHIWM diputuskan, belum ada kejelasan mengenai penerapannya pada kehidupan
keluarga di lingkungan warga Muhammadiyah, baik dalam tataran Muhammadiyah Pusat,
Wilayah, Daerah, Cabang maupun Ranting.
Berangkat dari latar belakng tersebut, penulis merasa perlu melakukan analisa, bagaimana
penerapan (implementasi) PHIWM pada kehidupan keluarga di lingkungan Pimpinan Ranting
Muhammadiyah Jetak Ngasri, faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penerapannya
serta bagaimana hubungan (relevansi)nya dengan pembentukan keluarga sakinah? Tujuan dari
analisa tersebut adalah untuk mengetahui penerapan PHIWM pada kehidupan keluarga Pimpinan
Ranting Muhammadiyah Jetak Ngasri, faktorfaktor pendukung dan penghambat penerapannya
serta hubungan antara penerapannya dengan pembentukan keluarga sakinah.
Dalam mengupas masalah tersebut, penulis menggunakan metode analisis deskriptif kwalitatif.
Sebelum menganalisis, penulis meneliti penerapan PHIWM di lingkungan Pimpinan Ranting
Muhammadiyah Jetak Ngasri kemudian memaparkan implementasi PHIWM pada keluarga dan
faktor pendukung maupun penghambatnya serta memaparkan relevansi penerapan PHIWM pada
keluarga dengan pembentukan keluarga sakinah.
Berdasarkan analisa, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jetak Ngasri belum maksimal dalam
menerapkan PHIWM. Faktor penghambat yang paling dominan adalah kesibukan orang tua
dalam bekerja dan perubahan orientasi sekolah kepada mata pelajaran yang akan diajukan ke
Ujian Akhir Nasional telah merubah sikap orang tua dan anak terhadap pendidikan keagamaan.
Faktor pendukung pelaksanaan PHIWM di PRM Jetak Ngasri adalah antara suami dan istri
memiliki kesamaan paham tentang Islam dan Muhammadiyah.
Hubungan antara penerapan PHIWM dengan pembentukan keluarga sakinah adalah pada
penerapan PHIWM, artinya keberhasilan PRM Jetak Ngasri dalam menerapkan PHIWM pada
kehidupan keluarga berarti mereka berhasil menciptakan kebahagiaan (sakinah) keluarga dunia
dan akherat, sebab PHIWM bersumber dari Qur’an dan Sunnah, sedangkan Qur’an dan Sunnah
merupakan tuntunan menuju kebahagiaan dunia dan akherat, sebaliknya jika mereka tidak
berhasil menerapkan PHIWM pada keluarga berarti pembentukan keluarga sakinah masih belum
berhasil.