Komposisi gas buang volume b. Rata-rata emisi gas dalam gkm

Gambar 3. Hubungan antara k Hasil studi terhadap kendaraan dinas di kota Yogyakarta Zudianto dan Norojo is komparatif pencemaran udara perkota melewati batas atas. ecepatan kendaran dan emisi NO 2 dan CO tanpa peralatan anti pencemaran pada kendaraan Sumber: Dit LLAJR Ditjen. Hubdar 1998. no 2002, menunjukkan bahwa dari 406 kendaraan dinas yang terdiri dari mobil penumpang, kendaraan operasional dan sepeda motor setiap tahun mengkonsumsi premium sebanyak 457.815 lt. Dari jumlah kendaraan dan konsumsi premium sebanyak itu, setiap tahun diemisikan NO 2 sebanyak 9.037.268 g, SO 2 sebanyak 672.374 g, dan CO sebanyak 120.496.908 g. misi dari tiap jenis kendaraan disajikan pada Tabel 5. De Souza 1999 telah melakukan analis E an yang disebabkan oleh kegiatan transportasi di Bangkok, Meksiko dan Amerika Serikat USA. Di Bangkok kadar debu atau Total Suspended Particulate TSP dan Timbal Pb telah melampaui tingkat yang aman bagi kesehatan yang ditetapkan oleh World Health Organization WHO, sedangkan kadar CO masih tergolong rendah. Di Meksiko, TSP, CO dan Pb telah melampaui panduan keamanan kesehatan yang ditetapkan oleh WHO. Di Amerika Serikat USA kriteria pencemaran udara menggunakan batas atas yang ditetapkan oleh Environrmental Protection Agency EPA. Di Washington DC pada tahun 1985 ada 17 hari yang melewati batas atas, dan pada tahun 1994 ada tujuh hari yang 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,1 10 20 30 40 50 60 70 Kecepatan kmjam Emisi kg kendar aan km 0,0005 0,001 0,0015 0,002 0,0025 10 20 30 40 50 60 70 kecepatan kmjam Emisi kg kendar aan km NO 2 CO Tabel 5. Konsumsi bahan bakar premium dan emisi gas bu Yogyakarta ang kendaraan dinas di kota . No K liter tahun buang gram tahun Jenis endaraan Jumlah Konsumsi Premium Emisi gas NO 2 SO CO 2 1. Mo p 2 bil enumpang 80 138.000 .724.120 202.675 36.321.60 2. Kendaraan ona 79 234.600 4.631.004 344.547 61.746.72 3. Sepeda 247 85.215 1.682.144 125.152 22.428.59 Jumlah 406 457.815 9.307.268 672.374 120.496.91 Operasi l Motor Su e to dan Noro o 20 aran udara dari kendaraan bermotor di kota-kota besar , salah satu diantaranva adalah strategi manaje r mb r : Zudian jon 02. Pencem dipengaruhi oleh beberapa faktor men pencemaran udara. Studi dampak strategi manajemen kualitas udara yang berbeda telah dilakukan di Bangkok, yaitu terhadap beberapa pencemar udara Kim Oanh dan Zhang 2003. Pengkajian dilakukan menggunakan model system asbut fotokimia photochemical smog model system yang disebut UAM-VSAIMM, untuk mengetahui pencemaran di derah metropolitan Bangkok melalui beberapa skenario strategi manajemen, diantaranya adalah pengendalian uap BBM dari stasiun pengisian BBM dan penggunaan gas alam untuk bahan bakar pembangkit listrik power plant menggantikan minyak diesel. Pengendalian uap BBM di stasiun pengisian BBM dapat menurunkan pencemaran uap BBM bensin dari 2.900 mgt menjadi 346 mgt. Penggantian bahan bakar minyak diesel heavy oil dengan gas alam di pembangkit listrik dapat menurunkan pencemar udara NO, CO dan Volatile Organic Compound VOC. Dengan bahan bakar minyak diesel emisi NO x adalah 0,85, dengan bahan bakar gas emisi NO x hanya 0,0313 sampai 0,237 . Emisi CO sebesar 0,06 dengan penggunaan bahan bakar minyak diesel dan 0,01 dengan menggunakan bahan baka gas. Untuk VOC, emisi sebesar 0,0132 dengan bahan bakar minyak diesel dan 0,0006 57 dengan bahan bakar gas. Menurut Hadi 1998, pencemar udara di kota sebagian besar bersumber dari emisi kendaraan bermotor yaitu 60 sampai 70 . Hal ini terutam hi oleh kelembaban nisbi udara dan radiasi s a terjadi di kota-kota besar yang penggunaan kendaraan pribadinya sangat dominan dibandingkan penggunaan kendaraan umum. Perilaku berkendaraan akan menentukan tingkat pencemaran udara di perkotaan. Hasil penelitian di Kota Semarang menunjukkan bahwa dari seluruh mobil pribadi yang lewat di lima gerbang kota pada pukul 6:30 sampai pukul 8:30, sekitar 50 sampai 60 hanya berpenumpang satu orang, dan sekitar 30 sampai 35 berpenumpang hanya dua orang menandakan bahwa dari perspektif lingkungan penggunaan. Hal ini kendaraan pribadi tidak efisien, yaitu berpotensi meningkatkan pencemaran udara. Untuk mengatasi pencemaran udara dari kendaraan, dapat dilakukan dengan penggunaan tempat pengumpulan kendaraan car pool, kampanye menyukai sepeda, sepeda motor dan kendaraan umum, pemberlakuan tiga penumpang dalam satu mobil three in one, pajak jalan road pricing untuk jalan tertentu dan zone multiguna lahan mixed used zoning. Kandungan pencemar udara dari emisi kendaraan bermotor khususnya SO 2 dan N0 2 dipengaru urya. Hasil penelitian di Kota Padang Dewata, 2001, menunjukkan bahwa S0 2 rendah pada pagi hari, dan naik pada siang dan sore hari. Hal ini disebabkan karena pada pagi hari kelembaban nisbi udara tinggi, sehingga S0 2 banyak yang bereaksi dengan uap menjadi H 2 SO 3 . Demikian juga dengan N0 2 , pada pagi hari konsentrasinya rendah karena sebagian bereaksi dengan uap air menjadi HN0 , namun pada sore hari dapat turun kembali karena terjadi reaksi fotolistrik yaitu pencerahan gas NO 2 oleh radiasi ultraviolet membentuk NO dan oksigen Tabel 6. 3 Tabel 6. andungan gas SO dan NO di empat

a. Kada

No. Lokasi Waktu Pengambilan sampel K 2 2 lokasi pengukuran di Kota Padang. r SO 2 ppm Pagi 07.00- 00 13.00- 08. WIB Siang 14.00 WIB Sore 16.00- 00 17. WIB 1 Muaro Kasang 0,63 1 2.5 6.10 -3 ,42b.10 -3 50.10 -3 3 2 Lubuk Paraku 0,788.10 -3 1,065.10 -3 0.785.10 -3 3 Bukit Lampu 1.023.10 -3 0,351.10 -3 1.027.10 -3 4 0,643.10 -3 1,350.10 -3 0,566.10 Terminal Bus Lintas Andalas -3 . Kadar NO ppm No. Lokasi Waktu Pengambilan sampel b 2 Pagi 07.00- 00 13.00- 08. WIB Siang 14.00 WIB Sore 16.00- 00 17. WIB 1 Muaro Kasang 7, 73 7, 4 2 -5 6. 10 -5 30. 10 -5 . 750. 1 2 Lubuk Paraku 5, 340. 10 -3 5, 140. 10 -3 0. 664. 10 -3 3 Bukit Lampu 3. 630. 10 -4 3, 820. 10 -4 4. 026. 10 -4 4 3, 530. 10 3, 210. 10 4, 210. 10 Terminal Bus Lintas Andalas -3 -3 -3 Su er ra di kota Jakarta yang terbesar juga bersumber dari emisi kendara mb : Dewata 2001 Pencemar uda an bermotor, terutama SO 2 , NO 2 dan CO dan telah dipantau oleh Bapedalda DKI Jakarta 2002 di d a lokasi, yaitu di Senayan dan di Pondok Indah. Hasil pemantauan di Senayan pada bulan Januari, Februari, Juli dan Agustus 2004 menunjukkan bahwa S0 2 tertinggi 41, 07 µgNm 3 pada bulan Februari, NO 2 tertinggi 84, 56 µgNm 3 pada bulan Agustus dan CO tertinggi 2, 88 u mgNm 3 pada bulan Februari. Hasil pemantauan di Pondok Indah pada periode yang sama menunjukkan bahwa SO 2 tertinggi 38, 95 µgNm 3 pada bulan Agustus, NO 2 tertinggi 73, 10 gNm 3 pada bulan Agustus dan CO tertinggi 3, 54 mg Nm 3 pada bulan Januari. Dari hasil pemantauan ini nampak bahwa ada kecenderungan SO 2 dan NO 2 lebih tinggi pada periode musim kemarau Agustus daripada di musim hujan Januari atau Februari. Hal ini terjadi karena kelembaban udara pada musim hujan lebih tinggi dari pada musim kemarau sehingga SO 2 banyak yang berubah menjadi H 2 S0 3 dan N0 2 berubah menjadi HNO 3 Tabel 7. Hasil pemantuan . ku udara harian meter Februari Juli alitas µ gm 3 di Senayan dan Pondok Indah DKl Jakarta pada bulan Januari Februari, Juli dan Agustus 2010. Para- Januari Agustus Lokasi A B A B B A B A Senayan 2 SO 2 NO CO 7,31 - 1,03 20,18 - 2,87 9,21 - 1,15 41,07 - 2,88 16,91 49,33 1,24 36,55 75,34 2,67 20,75 51,5 0,92 34 ,20 84,56 2,23 Pondo Indah k 2 SO 2 NO CO 5,71 29,32 1,03 17,18 54,31 3,54 3,92 25,12 1,33 26,29 59,95 3,41 7,77 41,52 1,11 28,17 91,32 3,22 17,81 35,33 0,82 38,96 73,10 1,94 Sum : BAPE A DKI a an: A n rendah, ai encemaran udara oleh CO µgNm , Do la ted fuel . Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan bahan ber Keterang lis oxygena DALD ilai te Jakart 2010 B nil tertinggi Dalam kaitannya dengan p ³ ger 1997 menyatakan bahwa di California dan 10 kota metropolitan yang tidak dapat mencapai baku mutu kualitas udara ambien nasional pada musim dingin. Kesepuluh kota tersebut adalah Los Angles, San Diego, San Francisco, Chico, Sacramento, Bachero-field, Fresno, Modesto, Stockton, dan South Lake Tahoe. Oleh karena itu untuk menurunkan kadar CO di udara ambien digunakan bahan bakar kendaraan yang ditambah oksigen