STRATEGI HIZBULLAH MENGHADAPI ISRAEL PADA PERANG LEBANON KEDUA TAHUN 2006

(1)

SKRIPSI

STRATEGI HIZBULLAH MENGHADAPI ISRAEL

PADA PERANG LEBANON KEDUA TAHUN 2006

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1

Oleh:

AMIRUL MUSYAIFUDIN 201010360311104

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Terimakasih kepada Allah SWT, Tuhan bagi semesta alam yang telah memberikan kesempatan bagi saya, setelah empat tahun lamanya berkelana mengumpulkan biaya untuk bisa menuntut ilmu di perguruan tinggi. Yang pada tahun 2010, akhirnya saya diberi kesempatan untuk menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang. Ini semua adalah karunia-Mu, yang saya terus yakini bahwa Engkau adalah Dzat yang selalu menepati janji. Engkau akan memberi jalan kemudahan bagi hamba-hamba Mu yang sedang berjuang menuntut ilmu-Mu..

Strategi Hizbullah Menghadapi Israel pada Perang Lebanon Kedua Tahun 2006 hanya sebuah contoh kecil dari luasnya bidang kajian Ilmu Hubungan Internasional.

Judul tersebut diambil terinspirasi oleh pendapat dari buya Ahmad Syafi’i Ma’arif yang

pernah menyatakan bahwa ‘dalam perang tahun 2006 itu, semua orang tahu bahwa tentara Israel telah dikalahkan, perang tersebut juga merupakan bukti bahwa Israel

sudah semakin rapuh’ . Selain itu, semakin banyaknya bermunculan berbagai ormas yang mengatasnamakan agama di Indonesia yang seakan menghukumi bahwa perang tersebut merupakan perang antar agama, tanpa mencoba melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Mendorong penulis untuk melakukan kajian, sehingga selain menjelaskan strategi Hizbullah, berbagai fakta lain juga akan menambah wawasan bagi kita untuk tidak melihat konflik Hizbullah-Israel sebagai landasan untuk memusuhi mereka yang memiliki keyakinan keagamaan berbeda.


(5)

Untuk itu, penulis menyampaikan;

Terimakasih kepada kedua orang tuaku, Mr. Warsito & Mrs. Warsiti. Saya masih ingat betul, ketika meminta izin kepada panjenengan berdua untuk melanjutkan pendidikan di Malang, penjenengan berdua menangis, sedih sekaligus bahagia. Sedih karena panjenengan menyadari tidak bisa membantu secara materi, bahagia karena meskipun tidak pernah mengenyam bangku sekolah, dengan segala keterbatasannya, anakmu memiliki tekad yang luar biasa untuk bisa menuntut ilmu di perguruan tinggi.

Namun, saat itu pula saya telah menegaskan bahwa “saya tidak akan meminta uang

sepeser-pun dari penjenengan berdua, saya hanya minta do’a restu dan keikhlasan panjenengan untuk mengikhlaskan anak kedua-mu ini menuntut ilmu”. Karena saya yakin, ketika penjenengan sudah merestui, maka Ridho Allah-pun akan selalu bersamaku. I’m Believe it…

Saudara-saudaraku, Mas Rois Diana, Mbak Purna & si Zahra Firdausi, Ahmad Kholilurrohman & Maulana Umar Syafi’i Thoat, terimakasih dukungannya..

Terimaksih kepada;

Dr. Muhadjir Effendy selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Dr. Asep Nurjaman, M.Si. selaku Dekan FISIP UMM.

Drs. Abdullah Masmuh, M.Si. selaku pembimbing I sekaligus Dekan III FISIP UMM, atas jasa anda, meringankan beban financial yang saya tanggung, perlu anda ketahui bahwa saya benar-benar tidak ada niatan sedikitpun untuk mengadu kepada Presiden RI Mr. Susilo Bambang Yudhoyono...


(6)

Mr. Gonda Yumitro, MA. selaku dosen pembimbing II sekaligus Ketua Jurusan HI yang banyak memberikan masukan bagi terselesaikannya karya tulis sederhana ini, meskipun terkadang “sedikit“ membingungkan...

Mbak Helmia Asyathri, S.IP. sebagai Dewan Penguji I & Mas Hafid Adim Perdana, MA. sebagai Dewan Penguji II. Terimakasih telah meluangkan

2 jam untuk berdiskusi, saya menikmati diskusinya…

Mr. Tonny Dian Effendy, S.Sos, M.Si. Mrs. Dyah Estu Kurniawati S.Sos, M.Si. Mrs. Linda Hindasah, MA. Mr. Victory Pradhitama, S.Sos. Mr. Qobidzl, Mrs.

Amaria Qori’ula S.IP. & Mr. Ruli Inayah Romadhoan, S.Sos., Mrs. Hevy Kurnia Hardini, S.IP, MA.Gov. Prof. Budi Winarno, Prof. Syamsul Arifien, Prof. Ishomudin, Prof. Thobroni, Prof. Faridz, Dr. Krisnohadi, Dr. Bayu, atas ilmu yang telah anda semua tularkan serta terimakasih Mr. Ruli atas proyek survey-nya… semoga amal baik anda semua barokah...

Terimakasih kepada;

Abah KH. Minanul Aziz Syathori, M.Ag & Ibu Hj. Indie S.Ag. Pengasuh Pondok Pesantren An-Najah, Gondang, Sragen. Panjenengan berdua telah

memberikan pelajaran hidup yang luar biasa…

Saudaraku, lek Taufik Rohman S.IP, yang kini berada di Karachi, Pakistan. Atas motivasinya, masih ingat ketika dalam sebuah percapakan by phone, you bilang bahwa kuliah hanya modal dengkul. Kini aku telah membuktikannya. Dan tenang saja, reumason-ku masih mencukupi...


(7)

H. Zainul Arifin & Hj. Isdajayanti sekeluarga di Balikpapan, atas semua bantuannya yang tanpa pamrih, tak terkecuali berdirinya perusahaan FAB. Semoga amal baik anda mendapatkan sebaik-baiknya balasan.. Teky & Mas Arif sekeluarga, terimakasih atas semuanya.. semoga kelak saya bisa

membalas kebaikan kalian..

Team penyelamat: Abdurrahman bin Ali Al-Huraybi (sampai sekarang, saya

masih penasaran dengan si pengirim “sesuatu” yang sering kamu berikan. Namun siapapun dia, saya nitip salam...), Farach Putri Noviyanti, Vika Rizky Meysandy & Lismayanti. Atas bantuan kalian, saya tidak jadi berhenti di semester II, terimakasih..

Fauzi Syahfuza Putra & Muhammad Asmayuda (beserta keluarga besar di Kalimantan Timur), yang sering menjemputku di terminal Samarinda meskipun malam sudah larut. Berkat kalian, saya bisa keliling Samarinda & kabupaten Kutai Kartanegara...

John al-Ridho & Abdul Manaf, yang merelakan kosnya sebagai “kos keduaku”, nyantai wae... saya tidak akan menjualnya... & terimakasih juga untuk si Nyonya Ita Kosasih..

Marco Amarial da Silva (Timor Lorosae), tinggal satu tahun dalam ruangan 2x3 meter bersama, memberikan pelajaran berharga begitu harmonisnya hubungan kedua mahasiswa beda agama. Bayangkan seandainya pemeluk antar umat beragama di dunia ini mampu hidup berdampingan. Alangkah indahnya dunia ini..


(8)

Semua teman HI angkatan 2010; Anna Nadifah, Moh. Syafi’i, Faikha, Lalu Wimbarda, Ian, AL, Ustadz Koento Widjanarko, Ustadz Faris M. Pahlevi, Aghit Panduwisata, Dini, Erny Nuryanti, Lalu Arian, Devy Paramitha, Obi, Mbak bro Ria, Desy, Laras, Yoga Handoko, si Kopral Buyung, Aditya Mbah, Mei, Sharly, Windi, Bunga, anggi, Della, dek novi, Fauzan, Thallabul Amal, Delfian Effendy, Ferdy Tuarita, Azzam, Afief Sulaiman, Awaludin Sulaiman, dan lain sebagainya yang lupa saya sebutkan.. Bagi saya, karya tulis sederhana ini tidak hanya sekedar tugas akhir memenuhi kewajiban sebagai syarat kelulusan. Lebih dari itu, ini adalah pembuktian yang didedikasikan kepada semua orang yang seringkali meremehkan cita-cita seorang anak buruh tani yang kurang mampu secara ekonomi. Anda boleh menghina saya sebagai anak orang miskin yang tidak tahu diri dan anda juga boleh mengolok-olok kami sebagai pemimpi miskin yang ingin meraih matahari. Namun ingat, saya yakin bahwa Tuhan tidak pernah melihat kita dari segi pintar-bodohnya seseorang, kaya-miskinnya seseorang, anak pejabat atau anak rakyat melarat. Tapi Tuhan melihat seberapa besar kerasnya usaha yang kita perjuangkan. Berkat pertolongan Allah SWT, doa kedua orang tua dan kerja keras yang saya jalani, alhamdulilah saya bisa sampai pada titik ini..

Tentu masih banyak kekurangan, kritik dan saran terus saya harapkan dari para pembaca, demi kebaikan bersama. Semoga karya tulis sederhana ini bermanfaat...

Malang, Oktober 2014


(9)

DAFTAR ISI

Cover Judul………... i

Lembar Persetujuan……… ii

Lembar Pengesahan……… iii

Lembar Pernyataan………. iv

Berita Acara Bimbingan……….. v

Abstraksi……… vi

Kata Pengantar………. viii

Daftar Isi……… xi

Daftar Tabel dan Gambar……… xiv BAB I PENDAHULUAN...……… 1

1.1 Latar Belakang………. 1

1.2Rumusan Masalah………. 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian………. 6

1.3.1Tujuan Penelitian……….. 6

1.3.2 Manfaat Penelitian………... 6

1.3.2.1Manfaat Akademis……….. 6

1.3.2.2Manfaat Praktis……… 7

1.4 Penelitian Terdahulu………. 8

1.4.1Tabel Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya……….. 14

1.5 Kerangka Konseptual……… 17

1.5.1`Strategi Gerilya………. 17

1.6 Metodologi Penelitian……… 19

1.6.1 Tipe Penelitian……… 19

1.6.2 Teknik Analisa Data……….. 20

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data………. 22

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian………. 22

1.6.4.1 Batasan Waktu……….. 22

1.6.4.2Batasan Materi……….. 23


(10)

1.8 Sistematika Penulisan………. 24

BAB II PERANG LEBANON KEDUA DAN DAMPAKNYA BAGI LEBANON DAN ISRAEL……… 26

2.1 Latar Belakang Perang Lebanon Kedua Tahun 2006……… 26

2.2 Perkembangan Perang Lebanon Kedua Tahun 2006……… 28

2.2.1 Insiden di desa Qana, Lebanon Selatan……… 33

2.2.2 Kesepakatan Gencatan Senjata antara Israel dan Hizbullah……. 36

2.3 Dampak Perang Lebanon Kedua bagi Lebanon…...……… 44

2.4 Dampak Perang Lebanon Kedua bagi Israel………...……… 51

BAB III STRATEGI HIZBULLAH MENGHADAPI ISRAEL PADA PERANG LEBANON KEDUA TAHUN 2006……… 56

3.1 Potensi Hizbullah pada Perang Lebanon Kedua Tahun 2006…...……… 56

3.2 Keterlibatan Rakyat dalam Perang Gerilya ………...…. 59

3.2.1 Hizbullah Memobilisasi Masyarakat melalui Aktivitas Keagamaan.. 60

3.2.2 Hizbullah Memberikan Layanan Jasa Sosial kepada Masyarakat Lebanon……… 65

a. Unit Sosial……… 66

b. Unit Kesehatan Islam……….. 67

c. Unit Pendidikan……… 68

3.2.3 Hizbullah Memberikan Pelatihan Militer bagi Masyarakat Lebanon.. 69

3.3 Strategi Defensif Hizbullah pada Perang Lebanon Kedua Tahun 2006….. 75

3.4 Peran Intelijen Hizbullah pada Perang Lebanon Kedua Tahun 2006……. 82

3.5 Strategi Perang Propaganda dan Informasi Hizbullah……… 84

3.5.1 Hizbullah Memanfaatkan Media Massa………. 84

3.5.2 Pengaruh Propaganda Hizbullah terhadap Persepsi Masyarakat…. 89 BAB IV PENUTUP……….. 93

4.1 Kesimpulan……… 93

Daftar Pustaka……… 98 Lampiran


(11)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1. Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya……… 14 Model analisis interaktif Miles dan Huberman……….. 21 Gambar 3.1. Foto para pejuang Hizbullah yang gugur dipajang di jalan-jalan di wilayah

Lebanon Selatan……… ... 63 Gambar 3.2 Hizbullah menanamkan kebencian terhadap Israel dan Amerika Serikat

melalui kegiatan kepramukaan………. 64 Gambar 3.3. Skema keorganisasian layanan jasa sosial Hizbullah……… 66 Gambar 3.4 Hezbollah Defensive System in Southern Lebanon…………… 77 Gambar 3.5. Hizbullah menggunakan alat sederhana dalam meluncurkan roketnya…. 80 Gambar 3.5. Hizbullah menyembunyikan persenjataan di hutan dan meluncurkan roket

dalam waktu bersamaaan………. 81 Gambar 3.6 Video Propaganda Hizbullah yang ditayangkan televisi Al-Manar…..…. 85


(12)

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Al-Hadar, Husein Ja’far, 2008, Anakku Dibunuh Israel, Legenda Imad Mugniyah: „Che

Guevara‟ Timur Tengah, Jakarta: Hikmah (PT. Mizan Publika).

____________________, 2011, Islam “Mazdhab” Fadlullah: Menjajaki Gagasan

Seorang Pemikir dan Rohaniawan Islam Terkemuka di Timur Tengah, Bandung:

Mizan Pustaka

Azani, Eitan, 2009, Hezbollah: The Story of the Party of God, New York: Palgrave Macmillan.

Byman, Daniel, 2005, Deadly Connections States that Sponsor Terrorism, New York: Cambridge University Press.

Faisal, Sanapiah,2003, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Friedman, Thomas L., 1989, Dari Beirut Ke Jerusalem, Jakarta: Penerbit Erlangga. Gaban, Farid, Surya Kusuma & Alfian Hamzah, 2006, Apa dan Siapa Hizbullah &

Nasrallah, Jakarta: Misbah.

Griffith, Samuel B., 1989, Mao Tse-Tung On Guerrilla Warfare, Washington DC: Department of The Navy Hadquarters United States Marine Corps.

Harel, Amos & Avi Issacharoff, 2008, 34 Days Israel, Hezbollah, and the War in

Lebanon, New York: Palgrave Macmillan.

Koya, Abdar Rahman, 2006, Hizbullah Menentang Zionisme, Jakarta: Hikmah (PT. Mizan Publika).

Lambert, Benjamin S., 2011, Air Operations I Israel‟s War Againts Hezbollah; Learning

from Lebanon and Getting It Right in Gaza, Arlington: RAND Corporation.

LIPI , 2006, Ambiguitas Perdamaian, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Matthews, Matt M., 2008, We were Caught Unprepared: The 2006 Hezbollah-Israeli War, Kansas: U.S. Army Combined Arms Center Combat Studies Institute Press. Miles, Mattew B., A. Michael Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: UI


(13)

Moleong, Lexy J., 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, Abdul Haris, 2012, Pokok-Pokok Gerilya (Fundamentals of Guerrilla Warfare) dan Pertahanan Republik Indonesia di masa yang Lalu dan yang akan Datang, Yogyakarta: Penerbit Narasi.

Qassem, Naem, 2005, Blueprint Hizbullah: Rahasia Manajemen Ormas Islam Tersukses di Dunia, Jakarta: Ufuk Press.

Shahak, Israel, 2005, Jewish History, Jewish Religion: The Weight of Three Thousand Years, London: Pluto Press.

Sihbudi, M. Riza, 1991, Bara Timur Tengah: Islam, Dunia Arab, Iran, Bandung: Penerbit Mizan.

Sinaga, Obsatar, 2010, Implementasi Kebijakan Luar Negeri, Bandung: LEPSINDO.

JURNAL, THESIS DAN SKRIPSI

Bolt, Neville, David Betz & Jez Azari, 1998, Propaganda of the Deed 2008: Understanding the Phenomenon, Whitehall Report 3-08 in Whitehall Report Series, London: The Royal United Services Institute for Defence and Security

Studies, hlm. 2, diakses dari

https://www.rusi.org/downloads/assets/Propaganda_of_the_Deed_2008_FINAL.p df, pada (21/07/2014, 16:07 WIB).

Brennen, Lisa, Hezbollah: Psychological Warfare Against Israel, Thesis 2009. Naval

Posgraduate School, Monterey, California, diakses dari

http://www.dtic.mil/dtic/tr/fulltext/u2/a496916.pdf, pada (02/05/2014, 14:53 WIB).

Cochrane, Paul, Bombs and Broadcasts: Al-Manar‟s Battle to Stay on Air, diakses dari http://www.arabmediasociety.com/articles/downloads/20070312145543_AMS1_ Paul_Cochrane.pdf, pada (06/05/2014, 11:18 WIB).

Cordesman, Anthony H., Preliminary “Lessons” of the Israeli-Hezbollah War, Center for Strategic and International Studies Arleigh A. Burke Chair in Strategy, August

17, 2006, diakses dari

http://csis.org/files/media/csis/pubs/060817_isr_hez_lessons.pdf, pada (24/12/2013, 8:22 WIB).

Crowther, Greg, 2008, Counting the Cost: The Economic Impact of Cluster Munition

Contamination in Lebanon, Landmineaction.org, diakses dari

http://www.stopclustermunitions.org/wp/wp-content/uploads/2008/07/counting-the-cost-lma.pdf, pada (02/03/2014, 14:42 WIB).


(14)

Devenny, Patrick, Hezbollah's Strategic Threat to Israel, WINTER 2006 VOLUME XIII:

NUMBER 1, diakses dari

http://www.meforum.org/806/hezbollahs-strategic-threat-to-israel pada (25/12/2013, 24:17 WIB).

Flanigan, Shawn Teresa, Mounah Abdel-Samad, Hezbollah's Social Jihad: Nonprofits as Resistance Organizations, summer 2009, volume XVI, number 2. diakses dari http://www.mepc.org/journal/middle-east-policy-archives/hezbollahs-social-jihad-nonprofits-resistance-organizations, pada (01/08/2014, 09:50 WIB).

Fontana, Lorenza, Hezbollah vs Israel: Confronting Information Strategies in the 2006 Lebanese War, diakses dari

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rj a&ved=0CC4QFjAB&url=http%3A%2F%2Fwww.arabmediasociety.com%2Farti

cles%2Fdownloads%2F20100330144810_Fontana_-

_for_pdf.pdf&ei=zGDgUs6KAsyaiAeBuYDoAQ&usg=AFQjCNEe9-CDkSX2V_DxO1npIThHIAnMvA&bvm=bv.59568121,d.aGc, pada (19/01/2014, 04:34 WIB).

Gabrielsen, Iver, Hezbollah's Strategy and Tactics in the Security Zone from 1985 to 2000, diakses dari http://smallwarsjournal.com/jrnl/art/hezbollahs-strategy-and-tactics-in-the-security-zone-from-1985-to-2000, pada (21/12/2013, 15:04 WIB). Gold, Dore, The U.S.-French Draft UN Resolution on Lebanon:Strengths and

Weaknesses, Vol. 6, No. 6. (7/08/2006), Jerusalem Center for Public Affairs, diakses dari http://www.jcpa.org/brief/brief006-6.htm, pada (07/04/2014, 00:37 WIB).

Greenpeace, The Mediteranian from Crimes to Conservation, A Call for Protection, edisi (Juli 2007), diakses dari http://www.greenpeace.org/arabic/Global/Lebanon/report/2009/6/Lebanon-oil-spill.pdf, pada (18/02/2014, 06:14 WIB).

Human Right Watch, Lebanon, Why They Died Civilian Casualties in Lebanon during the

2006 War. September 2007, Volume 19, No. 5(E), diakses dari

http://news.bbc.co.uk/2/shared/bsp/hi/pdfs/06_09_07_hrwLebanon.pdf, pada (15/02/2014, 06:43 WIB).

Irkhamni, Muhammad (mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta), 2011, Peranan Syeikh Hassan Nasrullah dalam Perjuangannya untuk Membebaskan Rakyat Lebanon Selatan dari Agresi Militer Israel tahun

2000-2009 (Studi Kasus Hisbullah), diakses dari

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rj a&ved=0CDIQFjAB&url=http%3A%2F%2Frepository.uinjkt.ac.id%2Fdspace%2

Fbitstream%2F123456789%2F2381%2F1%2F97879-

MUHAMMAD%2520IRKHAMNI-FAH.pdf&ei=Jl_gUtLeG9GfiQf4vYGABQ&usg=AFQjCNEU5vyaup0sX2voAO 0aHy_av8CWFA&bvm=bv.59568121,d.aGc pada (13/01/2014, 23:43 WIB).


(15)

Kalb, Marvin, The Israeli-Hezbollah War of 2006: The Media as a Weapon in Asymmetrical Conflict, February, 2007, Harvard University: Joan Shorenstein Center on the Press, Politics and Public Policy.

Kalyanaraman, S., Conceptualisations of Guerrilla Warfare,Vol. 27, No. 2, Apr-Jun 2003, The Institute for Defence Studies and Analyses.

Raday, Frances,Israel Under Rocket Attack: A Profile of Displacement and Destruction 12 July–15 August 2006, JBI (The Jacob Blaustein Institute for the Advancement

of Human Rights of the American Jewish Committee) diakses dari

http://www.colman.ac.il/research/research_institute/concord/article/Documents/Is rael_under_rocket_attack_July_2006.pdf, pada (26/02/2014, 08:19 WIB).

Rubin, Uzi, Hizballah's Rocket Campaign Against Northern Israel: A Preliminary Report, JCPA (Jerusalem Center for Public Affairs), Institute for Contemporary Affairs Founded Jointly with the Wechsler Family Foundation, JERUSALEM

ISSUE BRIEF, Vol. 6, No. 10. 31 August 2006, diakses

darihttp://www.jcpa.org/brief/brief006-10.htm, pada (26/02/2014, 07:01 WIB). Spencer, Kirk, & Trent Telenko, An Analysis of the Hezbollah Anti-Ship Missile Strike:

The Attack onINS Ahi-Hanit, Israel Resource Review, Tuesday, Juli I 25 I 2006, diakses dari http://www.israelbehindthenews.com/bin/content.cgi?ID=2551&q=1, pada (16/02/2014, 01:28 WIB).

United Nations Environment Programme (UNEP), 2007, Lebanon Post-Conflict

Environmental Assessment, diakses dari

http://www.unep.org/pdf/Lebanon_PCOB_Report.pdf, pada (19/02/2014, 02:55 WIB).

Weimann, Gabriel, (Professor at the Department of Communication, University of Haifa,

Israel), Hezbollah Dot Com: Hezbollah‟s Online Campaign, diakses dari

http://web.bgu.ac.il/NR/rdonlyres/34396BDB-6C0E-4931-A077-697451885123/34393/Weimannedited.pdf, pada (05/05/2014, 01:48 WIB).

MEDIA MASSA DAN INTERNET

Ashkenazi, Eli, & Amos Harel, 9 Soldiers Killed, 27 Wounded in Lebanon Fighting, Haaretz, edisi (27/07/2006), diakses dari http://www.haaretz.com/print-edition/news/9-soldiers-killed-27-wounded-in-Lebanon-fighting-1.193892, pada (21/08/2014, 23:29 WIB).

Badran, Tony, Hezbollah and the Army of 12,000, edisi (04/07/2013), diakses dari https://now.mmedia.me/lb/en/commentaryanalysis/hezbollah-and-the-army-of-12000, pada (16/07/2014, 12:51 WIB).

Basyar, M. Hamdan, Tinggal Senjata Hizbullah yang Mampu Menghadapi Gempuran

Israel, Tabloid Dipomasi, edisi (19/07/2010), diakses dari


(16)

http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/103-juli-2010/855-tinggal-senjata-hizbullah-yang-mampu-menghadapi-gempuran-israel.html, pada (16/02/2014, 01:56 WIB).

Black, Richard, Environmental 'Crisis' in Lebanon, news.bbc.co.uk., edisi (Senin, 31/08/2006), diakses dari http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/5233358.stm, pada (18/02/2014, 06:25 WIB).

Blanford, Nicholas, Hezbollah‟s Tactics Support Israeli Fear of Galilee Attack, The Daily Star, edisi (07/06/2014), diakses dari http://www.dailystar.com.lb/News/Analysis/2014/Jun-07/259222-hezbollahs-tactics-support-israeli-fear-of-galilee-attack.ashx#axzz3BsiwXKBh, pada (24/-8/2014, 11:59 WIB).

………, Joining Hezbollah, diakses dari http://www.aucegypt.edu/gapp/cairoreview/pages/articledetails.aspx?aid=92, pada (22/04/2014, 23: 19 WIB).

Boot, Max, & Jeane J. Kirkpatrick, The Second Lebanon War, CFR (Council on Foerign Relation), edisi (04/09/2006), diakses dari http://www.cfr.org/israel/second-Lebanon-war/p11363, pada (28/02/2014, 01:58 WIB).

Burhani, Ruslan, Israel Membom Daerah Kristen Lebanon, 23 Orang Tewas Jerusalem, wartaterkini.com, diakses dari http://www.wartaterkini.com/41/68/41/israel-membom-daerah-kristen-Lebanon-23-orang-tewas.htm, pada (15/02/2014, 12:50 WIB).

Caspit, Ben (a contributing writer for Al-Monitor's Israel Pulse. He is also a senior columnist and political analyst for Israeli newspapers, and has a daily radio show and regular TV shows on politics and Israel), Israel Prepares for Next War with

Hezbollah, diakses dari

http://www.al- monitor.com/pulse/originals/2013/08/israel-preparing-next-war.html#ixzz2l43vckwjpada (19/11/2013, 12:09 WIB).

Crooke, Alastair, & Mark Perry, How Hezbollah Defeated Israel, Part 1: Winning the

Intelligence War, Asia Times online, edisi (21/10/2006), diakses dari

http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/HJ12Ak01.html, pada (17/08/2014, 21:23 WIB).

Dyer, Owen, Israel Attacks Red Cross Ambulances, edisi (29/07/2006), diakses dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1523489/, pada (17/02/2014, 12:08). David

Eshel, David, Hezbollah's Intelligence War, diakses dari http://defense-update.com/analysis/Lebanon_war_1.htm, pada (18/08/2014, 22:45 WIB).

……….., Hezbollah Anti-Armour, Tactics and Weapons, diakses dari http://defense-update.com/analysis/Lebanon_war_4.htm, pada (20/07/2014, 10:57 WIB).


(17)

Einav, Hagai, Woman, Grandson Killed in Meron Rocket Attack, ynetnews.com, edisi (14/07/2006), diakses dari http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3275609,00.html, pada (02/03/2006, 22:49 WIB).

Fattah, Hasan M., & Steven Erlanger, Lebanese Offer to Send Troops to Patrol Border is

Dismissed by Israel, nytimes.com, edisi (08/08/2006), diakses dari

http://www.nytimes.com/2006/08/08/world/middleeast/08mideast.html?pagewant ed=all&_r=0, pada (08/04/2014, 05;13 WIB).

Fickling, David, Amnesty Report Accuses Israel of War Crimes, theguardian.com, edisi (Rabu, 23/08/2006), diakses dari http://www.theguardian.com/world/2006/aug/23/israelandthepalestinians.syria, pada (18/02/2014, 05:16 WIB).

Frank, Thomas & Yaakov Katz, Hezbollah Maintains its Rockets Barrage, usatoday.com, edisi (27/07/2006), diakses dari http://usatoday30.com/news/world/2006-07-27-hezbollah_x.htm, pada (21/03/2014, 10:41 WIB).

Gerges, Fawaz A., Hizbullah Bangkit untuk Memenuhi Kebutuhan Sosial, diakses dari http://www.commongroundnews.org/article.php?id=2551&lan=ba&sp=0, pada (19/08/2014, 21:43 WIB).

Ghorayeb, Amal Saad (Peneliti Tamu di Carnegie Middle East Center), The Hezbollah Project: Last War, Next War, opendemocracy, edisi (13/08/2009), diakses dari http://www.opendemocracy.net/article/the-hizbollah-project-last-war-next-war, pada (13/05/2014, 23:57 WIB).

Goldman, Dudi, War Soars Al-Manar Popularity: Hizbullah TV Station included among

10 Most Viewed Channels in Arab World during Conflict with Israel,

nytimes.com, edisi (24/08/2006), diakses dari http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3295190,00.html, pada (06/05/2014, 11:28 WIB).

Goldstein, Tani, Back to Routine: Stores Reopen in North, ynetnews.com, edisi (15/08/2006), diakses dari http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3291689,00.html, pada (28/02/2014, 09:56 WIB).

Greenberg, Hanan, IDF: Qana Building Fell Hours after Strike, ynetnews.com, edisi (30/07/2006), diakses dari http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3283816,00.html, pada (29/03/2014, 07:14 WIB).

Husseini, Nada, John King, Elise Labott, Richard Roth & Ben Wedeman, Israel Halts Airstrikes for 48 Hours, Attack Killing Dozens of Civilians in Lebanon Called a

'Mistake', cnn.com, edisi (31/07/2006), diakses dari

http://edition.cnn.com/2006/WORLD/meast/07/30/mideast.main/index.html, pada (30/03/2014, 09:35 WIB).


(18)

Hendawi, Hamza, Hezbollah Drone Batters Israeli Warship, www.forbes.com, edisi (14/07/2006), diakses dari http://www.forbes.com/home/feeds/ap/2006/07/14/ap2880544.html, pada (06/03/2014, 21:40 WIB).

Julian, Hana Levi, U.S., France Agree on Peace Proposal, U.N. May Vote Friday, diakses dari http://injesus.com/message-archives/christian- living/stayingwiththetimes/us-france-agree-on-peace-proposal-un-may-vote-friday, pada (14/04/2014, 11:44 WIB).

Karam, Zeina, Hezbollah Entwined in Lebanon‟s Social Fabric, Associated Press, edisi (12/08/2006), diakses dari http://www.radioislam.org/Lebanon/resistance/Hezbollah_Entwined.htm, pada (29/09/2014, 09:41 WIB).

Khoury, Jack, Hezbollah Releases Video of Abduction of Two Israeli Soldiers that Led to

Second Lebanon War, HAAREETZ, edisi (27/07/2012), diakses dari

http://www.haaretz.com/news/diplomacy-defense/hezbollah-releases-video-of-abduction-of-two-israeli-soldiers-that-led-to-second-Lebanon-war-1.454129, pada (09/02/2014, 07:47 WIB).

Kraft, Dina,Dry Forests in Northern Israel are Damaged as Hezbollah‟s Rocket Attacks

Ignite Fires, nytimes.com edisi (08/08/2006), diakses dari

http://www.nytimes.com/2006/08/08/world/middleeast/08fires.html?_r=0, pada (28/02/2014, 11:08 WIB).

Lavie, Mark, Israel Blamed for Lebanese Civilian Deaths, usatoday.com edisi (09/06/2007), diakses dari http://usatoday30.usatoday.com/news/world/2007-09-06-4257455765_x.htm, pada (23/02/2014, 23:56 WIB).

Levinson, Charles, Outrage as 52 Killed in Israel Strike on Qana, dailystar.com, edisi (30/07/2006), diakses dari http://www.dailystar.com.lb/News/Lebanon-News/2006/Jul-30/41720-outrage-as-52-killed-in-israel-strike-on-qana.ashx, pada (30/03/2014, 07:02 WIB).

Leyden, Joel, Hezbollah Iran Missiles Slam Hadeera Israel-Nuclear War

Approaching?,The Israel News Agency, edisi (04/08/2006), diakses dari

http://www.freerepublic.com/focus/f-news/1678022/posts, pada (04/04/2014, 16:14 WIB).

Marciano, Ilan, Ceasefire in Works, ynetnews.com, edisi (10/08/2006), diakses dari http://www.ynetnews.com/home/0,7340,L-3082,00.html, pada (14/04/2014, 12;03 WIB).

McGreal, Chris, Capture of Soldiers was 'Act of War' Says Israel, the Guardian.com, edisi (Kamis, 13/07/2006), diakses


(19)

darihttp://www.theguardian.com/world/2006/jul/13/israelandthepalestinians.Leba non1, pada (09/02/2014, WIB).

Mostaghim, Ramin, & Borzou Daraghi, IRAN: Watching Lebanon from Tehran, Los Angeles Times, edisi (11/05/2008), diakses dari http://latimesblogs.latimes.com/babylonbeyond/2008/05/iran-watching-l.html, pada (20/08/2014, 09:00 WIB).

Myre, Greg, Israel Widens Scope of Attacks Across Lebanon, New York Times edisi (16/07/2006), diakses dari http://www.nytimes.com/2006/07/16/world/middleeast/16mideast.html?pagewant ed=all&_r=0, pada (07/03/2014, WIB).

Ohrstrom, Lysandra, Latest Targets of Air Blitz: Milk and Medicine, dailystar.com, edisi (19/08/2006), diakses dari http://www.dailystar.com.lb/News/Lebanon-

News/2006/Jul-19/42971-latest-targets-of-air-blitz-milk-and-medicine.ashx#axzz2tWYOyZzj, pada (17/02/2014, 06:03 WIB).

Philips, James (Research Fellow for Middle Eastern Affairs in the Douglas and Sarah Allison Center for Foreign Policy Studies, a division of the Kathryn and Shelby Cullom Davis Institute for International Studies, at The Heritage Foundation),

Hezbollah's Terrorist Threat to the European Union, diakses dari

www.heritage.org/research/testimony/hezbollahs-terrorist-threat-to-the-european-union, pada (19/04/2014, 12:02 WIB).

Priyambodo, Hizbullah Bagikan Uang ke Penduduk di Beirut Selatan, edisi (19/08/2006), diakses dari http://www.antaranews.com/berita/40389/hizbullah-bagikan-uang-ke-penduduk-di-beirut-selatan, pada (10/07/2014, 22:52 WIB).

Quilty, Jim, Israeli Strikes Deal Major Blow to Bekaa's Working Class, dailystar.com, edisi (05/08/2006), diakses dari

http://www.dailystar.com.lb/Business/Lebanon/2006/Aug-05/42259-israeli-strikes-deal-major-blow-to-bekaas-working-class.ashx#ixzz2tWbWIT7c, pada (17/02/2014, 05:02 WIB).

Rabil, Robert G., Hezbollah: Lebanon‟s Power Broker, Fall 2008 - Number 15, diakses dari http://www.securityaffairs.org/issues/2008/15/rabil.php, pada (22/04/2014, 22:14 WIB).

Raghavan, Sudarsan, & Thomas E. Ricks, Americans Took Evacuation Into Their Own

Hands, washingtonpost.com, edisi (20/07/2006), diakses dari

http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/07/19/AR2006071901844_pf.html , pada (09/03/2014, 16:40 WIB).


(20)

Raz, Guy, No End in Sight for Mideast Fighting, npr.org.com, edisi (27/07/2006), diakses dari http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=5587728, pada (20/03/2014, 12:07 WIB).

Razzouk, Nayla, Lebanon Approves UN Resolution, dailystar.com, edisi (13/08/2006), diakses dari http://www.dailystar.com.lb/News/Lebanon-News/2006/Aug-13/42531-Lebanon-approves-un-resolution.ashx#axzz2yxy8fV00, pada (15/04/2014, 23:39 WIB).

Redana, Bre, Hizbullah Lebanon Bangkit Kembali, Kompas.com, edisi (13/08/2009), diakses dari http://lipsus.kompas.com/gebrakan-jokowi basuki/read/xml/2009/08/13/07565154/Hizbullah.Lebanon.Bangkit.Kembali pada (21/11/2013, 14:25 WIB).

Starr, Barbara, John Vause & Anthony Mills, Israeli Warplanes Hit Beirut Suburb: Israel Attacks Airports, Major Highway after Hezbollah Lobs Rockets, edition.cnn.com, edisi (Jum’at, 14/08/2006), diakses dari http://edition.cnn.com/2006/WORLD/meast/07/13/mideast/index.html?section=cn n_mostpopular, pada (17/02/2014, 07:45 WIB).

Stotsky, Steven, Questioning the Number of Civilian Casualties in Lebanon, CAMERA

(Committe for Accuracy in Middle East Reporting in America), edisi

(07/09/2006), diakses dari http://www.camera.org/index.asp?x_context=2&x_outlet=2&x_article=1195, pada (15/02/2014, 08:55 WIB).

Symonds, Peter, Amnesty International Details Israeli War Crimes in Lebanon, wsws.org

(World Socialist Web Site), edisi (25/08/2006), diakses

darihttp://www.wsws.org/en/articles/2006/08/amne-a25.html, pada (01/03/2014, 06:50 WIB).

Tavernise, Sabrina, Charity Wins Deep Loyalty for Hezbollah, nytimes.com edisi (06/08/2006), diakses dari http://www.nytimes.com/2006/08/06/world/middleeast/06tyre.html?pagewanted= all, pada (21/07/2014, 15:01 WIB).

Vries, Lloyd, Israel Rejects U.N. Cease-Fire Request, CBSNEWS, edisi (29/07/2006), diakses dari http://www.cbsnews.com/news/israel-rejects-un-cease-fire-request/, pada (27/03/2014, 12:42 WIB).

Wright, Robin, Talks Fail on Mideast Truce, washingtonpost.com, edisi (27/07/2006),

diakses dari

http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/07/26/AR2006072600289.html, pada (15/03/2014, 12:21 WIB).

Zeinudin, Moh., Konflik Israel - Lebanon, diakses dari http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-26-043-0002-001-05-0925.pdf, pada (05/05/2014, 10:24 WIB).


(21)

Akibat Serangan Israel ke Lebanon: Kerusakan Infrastruktur Capai Rp. 18 Triliun, Suara Merdeka, edisi (03/08/2006), diakses darihttp://www.suaramerdeka.com/harian/0608/03/int03.htm pada (21/11/2013, 14:14 WIB).

Amnesty Internastional, Human Rights in Lebanese Republic, diakses dari

https://www.amnesty.org/en/region/Lebanon/report-2007, pada (15/02/2014, 06:55 WIB).

Arab League Delegation Starts UN Talks, dailystar.com, edisi (08/08/2006), diakses ari http://www.dailystar.com.lb/News/Lebanon-News/2006/Aug-08/42325-arab-league-delegation-starts-un-talks.ashx#axzz2yRmyh1jM, pada (10/04/2014, 10:32 WIB).

Arab League Seeks Changes in Draft Resolution, cnn.com, edisi (08/04/2006), diakses dari http://edition.cnn.com/2006/WORLD/meast/08/08/siniora.plan/, pada (09/04/2014, 09:28 WIB).

Briefing by FM Livni Following Israel's Acceptance of UN Security Resolution 1701, IMRA (Independent Media Review Analysis) edisi (15/08/2006), diakses dari http://www.imra.org.il/story.php3?id=30631, pada (16/04/2014, 01:05 WIB). by the Numbers: Heavy Damage to Infrastructure, dailystar.com edisi (18/07/2006),

diakses darihttp://www.dailystar.com.lb/News/Lebanon-News/2006/Jul-

18/42952-by-the-numbers-heavy-damage-to-infrastructure.ashx#axzz2uAb7P3JW, pada (24/02.2014, 04:26 WIB).

Civilians in Lebanon, Israel and the Occupied Territories are Increasingly Affected by the Conflict, news.bbc.co.uk, edisi (Selasa, 18/08/2006), diakses dari, http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/5191396.stm, pada (17/02/2014, 04:37 WIB).

Hezbollah Chief Sheikh Hassan Nasrallah, ynetnews.com, edisi (31/07/2006), diakses dari http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3284065,00.html, pada (12/08/2014, 10:24 WIB)

Hezbollah Rocket Strikes Chemical Plant In Israel, citynews.com, edisi (27/07/2006), diakses dari http://www.citynews.ca/2006/07/27/hezbollah-rocket-strikes-chemical-plant-in-israel/, pada (23/03/2014, 14:23 WIB).

Hezbollah seizes Israel soldiers, BBCNEWS.com edisi (Rabu, 12/07/2006), diakses dari

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/5171616.stm, pada (09/02/2014, 08:54 WIB).

Hezbollah's Rocket Force, news.bbc.co.uk, edisi (Selasa, 18/07/2006), diakses dari http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/5187974.stm, pada (26/02/2014, 06:49 WIB).


(22)

Israel, Hezbollah Continue to Trade Attacks, foxnews.com, edisi (27/07/2006), diakses dari http://www.foxnews.com/story/2006/07/28/israel-hezbollah-continue-to-trade-attacks/ , pada (24/03/2014, 10:40 WIB).

Israeli Attack on Lebanese Village Kills Dozens, Sparks Angry Protests, foxnews.com, edisi (30/07/2006), diakses dari http://www.foxnews.com/story/2006/07/30/israeli-attack-on-lebanese-village-kills-dozens-sparks-angry-protests/, pada (30/03/2014, 08:45 WIB).

Israeli bomb kills UN observers, news.bbc.co.uk, edisi (26/07/2006), diakses dari http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/5215366.stm, pada (13/03/2014).

Israel-Hizbullah Conflict: Victims of Rocket Attacks and IDF Casualties, diakses dari

http://mfa.gov.il/MFA/ForeignPolicy/Terrorism/Hizbullah/Pages/Israel-

Hizbullah%20conflict- %20Victims%20of%20rocket%20attacks%20and%20IDF%20casualties%20July-Aug%202006.aspx, pada (12/02/2014, 13:03 WIB).

Israeli Planes Launch Major Strike on Hezbollah Training Camp in Lebanon, the global

Jewish News Source, edisi (3/06/1994), diakses dari http://www.jta.org/1994/06/03/archive/israeli-planes-launch-major-strike-on-hezbollah-training-camp-in-Lebanon, pada (23/08/2014, 11:07 WIB).

Israel/Lebanon: Israel Responsible for Qana Attack, Indiscriminate Bombing in Lebanon

a War Crime, hrw.org.com, edisi (30/07/2006), diakses dari

http://www.hrw.org/news/2006/07/29/israelLebanon-israel-responsible-qana-attack, pada (29/03/2014, 06:37 WIB).

Israel Pounds Targets Across Lebanon as Hezbollah Fires Barrage of Rockets, nytimes.com, edisi (06/08/2006) diakses darihttp://www.nytimes.com/2006/08/06/world/middleeast/06mideast.html?page wanted=2&_r=0&ei=5090&en=73c65edcff677dcf&ex=1312516800&partner=rss userland&emc=rss, pada (05/05/2014, 10:34 WIB).

Israel Says World Backs Offensive, news.bbc.co.uk, edisi (27/07/2006), diakses dari http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/5219360.stm, pada (23/03/2014, 14:33 WIB).

Israel Tawan Pejabat Hamas, BBC Indonesia.com, edisi (29 Juni 2006), Diakses dari http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2006/06/060629_israel.shtml, pada (07/02/2014, 11:04 WIB).

Israel to Expand Offensive, no Immediate Truce, abc.net.au.com, edisi (31/07/2006), diakses dari http://www.abc.net.au/news/2006-07-31/israel-to-expand-offensive-no-immediate-truce/1227410, pada (31/03/2014, 14:43 WIB).

Mantan CIA: Intelijen Hizbullah Terbaik di Dunia, Repubika.co.id, edisi (Selasa, 12 Oktober 2012), diakses dari


(23)

http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/10/30/mco2r7-mantan-cia-intelijen-hizbullah-terbaik-di-dunia pada (Sabtu, 21 Desember 2013, 6:18 WIB).

Marines Evacuate U.S. Citizens Amid Criticism, Deaths, Israel Ramps up Lebanon Ground War, edisi (21/07/2006) diakses dari http://articles.philly.com/2006-07- 21/news/25405036_1_hezbollah-bombing-sheik-hassan-nasrallah-hezbollah-leader, pada (09/03/2014, 16:25 WIB).

Mideast War, by the Numbers, washingtonpost.com, edisi (Kamis, 17/08/2006), diakses dari http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/08/17/AR2006081700909_pf.html, pada (02/03/2014, 22:13 WIB).

Official Says Hezbollah will Retaliate if Israel Attacks Iran: Report, the Daily Star, edisi (08/09/2012), diakses dari http://www.dailystar.com.lb/News/Politics/2012/Sep-

08/187219-official-says-hezbollah-will-retaliate-if-israel-attacks-iran-report.ashx#ixzz3BGYuxY7i, pada (18/08/2014, 07:51 WIB).

Olmert Thanks Bush for Work on U.N. Resolution, foznews.com, edisi (11/08/2006), diakses dari http://www.foxnews.com/story/2006/08/11/olmert-thanks-bush-for-work-on-un-resolution/, pada (16/04/2014, 01: 19 WIB).

PBB Tunda Resolusi Lebanon, Israel Terus Hancurkan Infrastruktur, suaramerdeka.com,

edisi (Selasa, 08/08/2006) diakses dari http://www.suaramerdeka.com/harian/0608/08/nas01.htm, pada (15/02/2014, 12:23 WIB).

PM Israel Dituntut Mundur, Deutsche Welle, edisi (01/05/2007), diakses dari

http://www.dw.de/pm-israel-dituntut-mundur/a-2932537, pada (23/08/2014, 22:27 WIB).

PM Olmert: Lebanon is Responsible and will Bear the Consequences, Israel Ministry of Foreign Affairs, edisi (12/07/2006), diakses dari

http://www.mfa.gov.il/mfa/pressroom/2006/pages/pm%20olmert%20-%20Lebanon%20is%20responsible%20and%20will%20bear%20the%20consequ ences%2012-jul-2006.aspx, pada (03/03/2014, 20:01 WIB).

Report: Iran Trained more than 30,000 Hezbollah Fighters, diakses dari

http://www.upi.com/Top_News/World-News/2013/10/09/Report-Iran-trained-more-than-30000-Hezbollah-fighters/UPI-96051381315851/, pada (21/07/2014, 00:03 WIB).

The Second Lebanon War (2006), diakses dari


(24)

tack%20in%20northern%20Israel%20and%20Israels%20response%2012-Jul-2006.aspx, pada (26/02/2014, 06:13 WIB).

UN Chief: Israel Says Hezbollah has 30,000 Rockets in S. Lebanon, The Associated Press, edisi (04/03/2008), diakses dari http://www.haaretz.com/news/un-chief-israel-says-hezbollah-has-30-000-rockets-in-s-Lebanon-1.240595, pada (08/07/2014, 16:00 WIB).

Under-Fire Hezbollah Honors Martyrs, NOW., edisi (16/02/2013), diakses dari

https://now.mmedia.me/lb/en/Lebanonnews/under-fire-hezbollah-honors-martyrs, pada (20/08/2014, 09:39 WIB).

UNSC, Security Council Calls For End to Hostilities Between Hizbollah, Israel,Unanimously Adopting Resolution 1701 (2006) Permanent Ceasefire to Be Based on CreationOf Buffer Zone Free of Armed Personnel Other than UN,

Lebanese Forces, diakses dari

http://www.customs.gov.sg/NR/rdonlyres/876D72D9-7B10-4881-9189-CC5E76B07CAC/21186/UNSCR17012006.pdf, pada (14/04/2014, 09:27 WIB). U.N. Security Council To Get Resolution on Middle East Crisis; Syria Denies Link to

Hezbollah; Floyd Landis Gets Second Positive in Tour de France Doping

Scandal, cnn.com, edisi (06/08/2006), diakses dari

http://transcripts.cnn.com/TRANSCRIPTS/0608/05/smn.05.html, pada (06/04/2014, 07:48 WIB).

Survey: Nasrallah is the Most Admired Leader in the Arab World, Haaretz, edisi (16/04/2008), diakses dari http://www.haaretz.com/news/survey-nasrallah-is-the-most-admired-leader-in-the-arab-world-1.244060, pada (18/08/2014, 00:09 WIB).

Winograd Committee Submits Final Report, edisi (30/01/2008), diakses dari

http://mfa.gov.il/MFA/MFA-Archive/2008/Pages/Winograd%20Committee%20submits%20final%20report%2 030-Jan-2008.aspx pada (27/12/2013, 23:17 WIB).

8 Tewas Dalam Serangan di Lebanon Selatan, ANTARANEWS.com, diakses dari

http://www.antaranews.com/print/40034/8-tewas-dalam-serangan-di-Lebanon-selatan, pada (15/02/2014, 12:41 WIB).

http://avaxnews.net/fact/The_Week_in_Pictures_July_27-August_2_2013.html, pada (19/08/2014, 14: 59 WIB).

http://www.wnd.com/2014/07/iran-teams-up-terrorists-to-attack-israel/, pada (18/08/2014, 08:32 WIB).


(25)

http://www.vosizneias.com/140064/2013/08/29/hezbollah-if-assad-is-threatened-we-will-hit-israel/, pada (19/08/2014, 15:13 WIB).


(26)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Perjuangan Palestine Liberation Organization (PLO) yang dipimpin oleh almarhum Yasser Arafat (1929-2004) untuk membebaskan tanah Palestina dari penjajahan Zionis Israel ikut menyeret Lebanon terlibat berkonflik dengan Israel. Pada 6 Juni 1982, Israel menginvasi wilayah Lebanon Selatan yang tujuannya adalah untuk menghancurkan basis-basis para pejuang PLO yang berada di Lebanon serta memperluas wilayahnya hingga Sungai Litani. Ariel Sharon yang kala itu menjadi panglima perang tertinggi ingin mewujudkan visi David Ben Gurion (pendiri partai Mapam dari kelompok buruh sekaligus tokoh Zionis yang mewarisi kepemimpinan Theodore Herzl di World Zionist Organization) tentang wilayah Israel yang “natural”1 yang terbentang mulai wilayah timur yakni dari Sungai Jordan di Palestina sampai ke utara di Sungai Litani, Lebanon.2 Invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982 tersebut melahirkan sebuah organisasi perlawanan bernama Hizbullah yang bertujuan mengakhiri pendudukan Zionis Israel di wilayah Lebanon.3

1

Cendekiawan Yahudi Dr. Israel Shahak menyebutkan bahwa sampai tahun 1993, Partai Likud menyetujui usulan Ariel Sharon agar Israel menentukan perbatasannya berdasarkan Bible. Bagi

Zionis Maksimalis, wilayah Israel Raya (Eretz Yizrael) itu meliputi Palestina, Sinai, Jordan, Syria,

Lebanon dan sebagian Turki. Lihat dalam Israel Shahak, Jewish History, Jewish Religion: The

Weight of Three Thousand Years , London: Pluto Press, hlm. 2.

2

Farid Gaban, Surya Kusuma, Alfian Hamzah, 2006, Apa dan Siapa Hizbullah & Nasrallah,

Jakarta: Misbah, hlm. 53. 3

Abdar Rahman Koya, 2006, Hizbullah Menentang Zionisme, Jakarta: Hikmah (PT. Mizan

Publika), hlm.19-20.


(27)

Menghilangnya Musa Al-Shadr di Libya pada 31 Agustus 1978 secara misterius dalam lawatannya ke negara-negara Arab dalam rangka menggalang dukungan politik dari rekan-rekannya di kawasan Timur Tengah menimbulkan kekosongan kepemimpinan di Majelis Tinggi Syi’ah yang secara resmi didirikan Al-Shadr pada 1969 sebagai perwakilan kaum Syi’ah di Lebanon.4 Dimana kepemimpinan Majelis Tinggi Syi’ah akhirnya diambil alih oleh Abdul Amir Qublan, yang tadinya adalah wakil Musa Al-Shadr. Sementara tokoh-tokoh Syi’ah di Lebanon merujuk kepada salah seorang syeikh mereka, yaitu Sayyid Muhammad Husein Fadzlullah. Hal itu memicu perpecahan di tubuh gerakan Harakatul Amal (Afwaajul Muqaawamah Al-Lubnaaniyyah/ Gelombang Perlawanan Lebanon) yang merupakan sayap militer Majelis Tinggi Syi’ah yang didirikan oleh Musa Al-Shadr pada Juni 1975.

Konflik internal tersebut melahirkan tiga kelompok baru yakni kelompok Kamil As’ad dan Nabih Berri yang merupakan Syi’ah sekuler yang ingin mengatur jalannya perjuangan tanpa merujuk pada kaidah-kaidah madzhab Itsna Asy’ariyah. Mereka tidak ingin terikat dengan tokoh-tokoh rujukan agama di luar Lebanon, mereka ingin menempuh jalur nasionalisme. Kelompok kedua di bawah pimpinan Hussein Al-Hussein dan Muhammad Mahdi Syam Ad-dien. Kelompok terakhir yang merupakan cikal bakal Hizbullah dipimpin oleh Sayyid Muhammad Hussein Fadzlullah dan Sayyid Hussein Al-Musawi yang tetap melanjutkan misi Musa Al-Shadr yakni ingin mendirikan basis Syi’ah di Lebanon dibawah naungan Pimpinan Revolusi Islam Iran Ayatullah Ruhullah Ali Khomeini. Konflik internal

4

Husein Ja’far Al-Hadar, 2008, Anakku Dibunuh Israel, Legenda Imad Mugniyah: ‘Che Guevara’

Timur Tengah, Jakarta: Hikmah (PT. Mizan Publika), hlm. 144.


(28)

tersebut membawa sederet tokoh Syi’ah Amal yakni Ayatullah Sayyid Muhammad Husein Fadzlullah, Sayyid Hussein Al-Musawi, Sayyid Subhi Thufaili serta Sayyid Hassan Nasrallah untuk memisahkan diri secara resmi dan membentuk Hizbullah di Lebanon secara resmi pula pada tanggal 16 Febuari 1985.5

Lambat laun keberadaan Hizbullah dengan kekuatan militernya yang semakin kuat karena mendapat dukungan dari Iran, semakin menjadi hambatan bagi Israel untuk menguasai wilayah Lebanon Selatan khususnya dan wilayah Timur Tengah pada umumnya. Terlebih lagi secara resmi Hizbullah menjadi partai politik yang ikut serta pada pemilu Lebanon 1992 dan mampu menempatkan 8 wakilnya untuk menduduki Parlemen Lebanon. Hal ini merupakan bukti kepercayaan rakyat Lebanon terhadap Hizbullah atas nasib bangsa Lebanon dimasa depan yang sebagian besar mengalami trauma akibat agresi militer Israel yang telah menghancurkan gedung-gedung dan perumahan serta infrastruktur di wilayah mereka, bahkan mengakibatkan ribuan warga sipil Lebanon tewas yang sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Konflik Hizbullah-Israel terus berlanjut hingga sekarang dan menjadi ajang kompetisi bagi berbagai negara yang memiliki kepentingan di kawasan Timur Tengah, terutama Amerika Serikat dan Iran. Dalam masa satu dasawarsa terakhir, puncak konflik terjadi pada pertengahan 2006 yang dipicu oleh penculikan dua tentara Israel (Ehud Goldwasser dan Eldad Regev) oleh anggota

5

Ibid., hlm. 146-147.


(29)

sayap militer Hizbullah di desa Zar’it Ztula, Israel Utara yang berbatasan dengan Lebanon Selatan.6 Hal itu mendorong Israel untuk melakukan serangan balasan dengan membombardir kawasan Lebanon Selatan dan mengakibatkan kerusakan infrastruktur sipil Lebanon yang nilai kerugiannya mencapai dua miliar dolar AS (sekitar Rp 18 triliun).7

Dalam sebuah wawancara khusus dengan Kepala Biro Hubungan Internasional Hizbullah di Beirut, Ammar Mousawy menyatakan bahwa “Perang Juli 2006 yang menurut Israel untuk mengambil dua sandera (maksudnya dua tentara Israel yang waktu itu disandera Hizbullah) sasaran sebenarnya untuk menghancurkan Lebanon, dan kami yakin Amerika Serikat terlibat langsung dengan pasokan persenjataan”.8 Jika pernyataan Ammar Mousawy tersebut benar adanya, maka adalah sesuatu yang luar biasa bagi Hizbullah karena mampu menggagalkan operasi militer Israel yang didukung penuh oleh Amerika Serikat. Sejarah membuktikan bahwa perang Arab-Israel pada 1948, 1967, dan 1993 selalu dimenangkan oleh Israel, sementara negara-negara Arab selama ini hanya menjadi pecundang ketika melawan kekuatan militer Israel.

6

Ben Caspit (a contributing writer forAl-Monitor's Israel Pulse. He is also a senior columnist and

political analyst for Israeli newspapers, and has a daily radio show and regular TV shows on

politics and Israel), Israel Prepares for Next War with Hezbollah, diakses dari

http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2013/08/israel-preparing-next-war.html#ixzz2l43vckwj pada

(19/11/2013, 12:09 WIB). 7

Akibat Serangan Israel ke Lebanon: Kerusakan Infrastruktur Capai Rp. 18 Triliun, Suara

Merdeka, edisi (03/08/2006),diakses dari http://www.suaramerdeka.com/harian/0608/03/int03.htm pada (21/11/2013, 14:14 WIB).

8

Bre Redana, Hizbullah Lebanon Bangkit Kembali, Kompas.com, edisi (13/08/2009), diakses dari

http://lipsus.kompas.com/gebrakan-jokowi

basuki/read/xml/2009/08/13/07565154/Hizbullah.Lebanon.Bangkit.Kembali pada (21/11/2013, 14:25 WIB).


(30)

Banyak pengamat menyatakan bahwa dalam konflik 34 hari tersebut, Hizbullah keluar sebagai pemenang. Bahkan Komite Winograd yang didirikan oleh Pemerintah Israel pada 11 September 2006 yang diketuai oleh hakim Eliahu Winograd yang bertugas untuk melakukan investigasi atas peristiwa selama 34 hari Perang Lebanon Kedua (Juli-Agustus 2006), serta peristiwa sebelum perang, pada poin 11 menyatakan bahwa ‘Israel memulai perang yang panjang yang berakhir tanpa kemenangan militer yang jelas’.9

Fakta yang menarik adalah bahwa Hizbullah hanyalah merupakan sebuah kelompok perjuangan dan bukan merupakan sebuah negara. Namun kelompok ini mampu mengimbangi kekuatan Israel yang merupakan salah satu negara dengan kekuatan militer terkuat di kawasan Timur Tengah. Bahkan ketika Israel dikeroyok oleh gabungan pasukan negara-negara Arab pada perang Arab-Israel tahun 1967, Israel tidak terkalahkan. Perang Enam Hari tersebut berakhir dengan Israel menduduki Semenanjung Sinai milik Mesir, Dataran Tinggi Golan milik Suriah, Jalur Gaza dan Tepi Barat.10

Lantas bagaimanakah strategi yang digunakan oleh Hizbullah dalam menghadapi Israel pada perang Juli-Agustus tersebut hingga membuat Israel mengalami kegagalan dalam operasi militernya untuk menghancurkan kelompok Hizbullah?. Untuk menjawab pertanyaan tersebutlah penelitian ini dilakukan.

9

Winograd Committee Submits Final Report, edisi (30/01/2008), diakses dari

http://mfa.gov.il/MFA/MFA- Archive/2008/Pages/Winograd%20Committee%20submits%20final%20report%2030-Jan-2008.aspx pada (27/12/2013, 23:17 WIB).

10

Thomas L. Friedman, 1989, Dari Beirut Ke Jerusalem, Jakarta: Penerbit Erlangga, hlm. xii.


(31)

1.2Rumusan Masalah

Bagaimanakah strategi yang digunakan oleh Hizbullah menghadapi Israel pada Perang Lebanon Kedua tahun 2006?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan utama yaitu untuk menjelaskan bagaimanakah strategi yang digunakan oleh Hizbullah menghadapi Israel pada Perang Lebanon Kedua tahun 2006. ‘Dalam perang tahun 2006 itu, semua orang tahu bahwa tentara Israel telah dikalahkan, perang tersebut juga merupakan bukti bahwa Israel sudah semakin rapuh’.11

1.3.2 Manfaat Penelitian

1.3.2.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini juga didedikasikan kepada mereka yang ingin memperdalam disiplin ilmu Hubungan Internasional dengan kajian kawasan Timur Tengah pada umumnya serta strategi militer khususnya yang digunakan oleh kelompok Hizbullah dalam menghadapi Israel pada Perang Lebanon Kedua tahun 2006. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan mampu memberikan gambaran dan pemahaman tentang bagaimana negara-negara yang memiliki kepentingan di kawasan Timur Tengah memainkan perannya, sehingga memunculkan dugaan bahwa konflik tersebut sengaja diskenariokan oleh berbagai pihak demi

11

Al-Hadar, Op.Cit., dalam Ahmad Syafi’i Ma’arif, Imad Fayez Mugniyah: Mengapa Dilikuidasi,

Republika, edisi (26/02/2008), hlm. XVIII-XIX.


(32)

kepentingan ekonomi-politis tertentu. Dalam konteks inilah, kita sebagai kalangan akademisi harus memahami pokok permasalahan yang sebenarnya, sehingga tidak terus kemudian mengikuti anggapan kelompok Islam garis keras yang akhir-akhir ini banyak bermunculan di Indonesia yang menganggap serangan Israel ke Lebanon merupakan perang antara Yahudi dan Islam (perang antar agama). Sebagai akademisi, adalah sudah sepantasnya kita melihat suatu permasalahan secara obyektif serta disesuaikan dengan kadar porsinya.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

Keberhasilan Hizbullah dalam mengusir militer Israel dari kawasan Lebanon tahun 2006 silam melejitkan citra positif Hizbullah sebagai salah satu kelompok militer terbaik di dunia. Bahkan Mantan perwira operasi CIA Robert Baer menyatakan bahwa "keamanan Hizbullah terbaik di dunia saat ini dan lebih baik dari KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau Komite Keamanan Negara milik Rusia)".12 Paling tidak dengan adanya penelitian ini, memberikan pemahaman bagaimana Hizbullah mampu membangun armada militernya sehingga dapat dijadikan referensi bagi militer Indonesia untuk mengembangkan dinas intellijen negara dan kita-pun mampu menjadi negara yang diperhitungkan bangsa lain di dunia.

12

Mantan CIA: Intelijen Hizbullah Terbaik di Dunia, Republika.co.id, edisi (12/10/2012), diakses

dari

http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/10/30/mco2r7-mantan-cia-intelijen-hizbullah-terbaik-di-dunia pada (21 Desember 2013, 6:18 WIB).


(33)

1.4Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama adalah sebuah jurnal karya Iver Gabrielsen yang berjudul Hezbollah's Strategy and Tactics in the Security Zone from 1985 to 2000.13Dalam penelitian tersebut Gabrielsen menjelaskan strategi Hizbullah yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dimana pada tahun-tahun awal berdirinya organisasi ini, yakni pada tahun 1982, Hizbullah masih mengandalkan serangan bom bunuh diri dalam operasi perlawanan menentang keberadaan tentara Israel di Lebanon. Namun, seperti yang dikatakan oleh kepala brigade Golani Moshe Kaplinsky bahwa 'Hizbullah adalah organisasi yang terus belajar’. Taktik bom bunuh diri semakin menunjukkan ketidakseimbangan perlawanan antara Hizbullah dan Israel dan hanya akan menimbulkan semakin berkurangnya anggota Hizbullah serta menurunnya dukungan masyarakat Lebanon.

Dalam kondisi yang demikian, pada tahun 1992 Hizbullah mendeklarasikan diri sebagai partai politik di Lebanon. Sejak saat itu, Hizbullah lebih pragmatis demi mendapatkan kembali dukungan masyarakat. Dukungan masyarakat sangatlah penting bagi keberlangsungan perang gerilya dalam kota yang dilancarkan Hizbullah ketika menghadapi Israel. Penyediaan layanan sosial memainkan peran penting bagi Hizbullah dalam memenangkan hati dan pikiran penduduk Syi’ah Lebanon di pinggiran selatan Beirut. Kawasan tersebut dikenal sebagai kubangan kesengsaraan yang luput dari perhatian Pemerintah Lebanon. Dimana air limbah membanjiri jalan-jalan, sampah yang tidak dibersihkan dalam

13

Iver Gabrielsen, Hezbollah's Strategy and Tactics in the Security Zone from 1985 to 2000,

diakses dari http://smallwarsjournal.com/jrnl/art/hezbollahs-strategy-and-tactics-in-the-security-zone-from-1985-to-2000, pada (21/12/2013, 15:04 WIB).


(34)

beberapa tahun, listrik dianggap barang mewah dan tidak ada air bersih yang mengalir. Hizbullah kemudian memberikan layanan sosial yang berupa pembangunan rumah penduduk yang hancur akibat serangan Israel dan memberikan layanan kesehatan gratis. Hal ini menimbulkan dinamika yang menarik, dimana semakin Israel berusaha untuk menghukum Hizbullah, lebih banyak korban sipil dan kerusakan, semakin meningkat pula dukungan masyarakat terhadap Hizbullah berkat jasa rekonstruksi.

Kedua, jurnal karya Patrick Devenny yang berjudul Hezbollah's Strategic

Threat to Israel.14 Dalam penelitian tersebut, Devenny menjelaskan kemampuan

militer Hizbullah yang terus mengalami kemajuan dengan dukungan penuh dari Iran serta campur tangan dari Suriah. Bahkan Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah menyebutkan bahwa Hizbullah memiliki lebih dari 12000 roket yang mampu menjangkau kota-kota terpenting di Israel. Tidak hanya itu, Hizbullah tidak hanya mengandalkan kemampuan para anggotanya yang terkenal cerdas dan sangat teliti diberbagai operasi militer, namun juga kemampuan teknologi yang kini dimiliki Hizbullah termasuk di dalamnya adalah pesawat tanpa awak yang dapat melakukan operasi pengintaian di wilayah Israel tanpa terdeteksi oleh radar. Dengan kemajuan persenjataan yang kini dimiliki Hizbullah, hal itu merupakan ancaman yang serius bagi eksistensi Israel yang sewaktu-waktu menjadi sasaran penyerangan roket-roket yang dimiliki oleh Hizbullah.

14

Patrick Devenny, Hezbollah's Strategic Threat to Israel, WINTER 2006 VOLUME XIII:

NUMBER 1, diakses dari http://www.meforum.org/806/hezbollahs-strategic-threat-to-israel pada (25/12/2013, 24:17 WIB).


(35)

Ketiga, jurnal karya Anthony H. Cordesman yang berjudul Preliminary “Lessons” of the Israeli-Hezbollah War.15 Dalam jurnal tersebut, peneliti lebih menyoroti tentang peran Iran dan Suriah sebagai penyedia dan penyalur persenjataan yang dinilai sangat berpengaruh terhadap kemajuan teknologi yang dimiliki Hizbullah saat ini. Peran kedua negara tersebut tidak hanya terbatas sebagai pemasok dan penyalur persenjataan, namun mereka juga mendirikan pusat intelijen Hizbullah-Iran-Suriah di Damaskus yang mulai beroperasi selama perang berlangsung. Bahkan pejabat MOSSAD menyatakan bahwa 100 penasihat Iran bekerja dengan Hizbullah, dan bahwa mereka tahu Iran tidak hanya terus mengirimkan persenjataan dalam jumlah besar bagi Hizbullah, tetapi juga telah menciptakan sebuah pusat komando Hizbullah untuk penargetan dan pusat pengendalian rudal.

Anthony Cordesman melakukan penelitian langsung terhadap think-thank Israel, dan menarik kesimpulan bahwa baik Israel maupun Amerika Serikat harus mengambil pelajaran dari perang Lebanon tersebut demi tercapainya kemenangan jika terjadi peperangan dimasa mendatang. Karena kelompok perjuangan seperti Hizbullah ini tidak hanya memiliki persenjataan yang canggih, tapi menurut mereka (Israel) Hizbullah menjadikan masyarakat sipil sebagai perisai pertahanan di lini depan. Di sinilah yang menarik, anggapan seperti ini menempatkan Hizbullah seakan mereka mengorbankan masyarakat sipil dalam peperangan, padahal tidak seperti itu adanya. Laporan dari Direktur Eksekutif Human Rights

15

Anthony H. Cordesman, Preliminary “Lessons” of the Israeli-Hezbollah War, Center for

Strategic and International Studies Arleigh A. Burke Chair in Strategy, August 17, 2006, diakses

dari http://csis.org/files/media/csis/pubs/060817_isr_hez_lessons.pdf, pada (24/12/2013, 8:22 WIB).


(36)

Watch Kenneth Roth membantah argumen yang dibuat oleh para pejabat Israel yang menyatakan bahwa sebagian besar korban sipil Lebanon adalah karena Hizbullah secara rutin bersembunyi diantara warga sipil.

Human Rights Watch juga tidak menemukan bukti dalam kasus

pelanggaran hukum yang membuktikan bahwa kelompok Hizbullah sengaja menggunakan warga sipil untuk membuat kombatan kebal dari serangan. Bahkan Hizbullah melakukan sebagian besar kegiatan militer serta menyimpan senjata mereka jauh dari pemukiman warga sipil.16 Justru masyarakat khususnya di Lebanon Selatan merasa bangga jika mereka mampu memberikan kontribusi bagi Hizbullah yang memperjuangkan hak-hak dan tanah Lebanon yang selama ini terus dijajah Israel. Bagi mereka (masyarakat Lebanon), membantu perjuangan Hizbullah mengusir tentara Israel dari tanah Lebanon adalah jihad. Dimana gugur di medan peperangan adalah suatu penghormatan tertinggi dalam hidup, bahkan merupakan cita-cita bagi setiap mujahid.

Ke-empat, skripsi karya Muhammad Irkhamni (mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) yang berjudul “Peranan Syeikh Hassan Nasrullah dalam Perjuangannya untuk Membebaskan Rakyat Lebanon Selatan dari Agresi Militer Israel tahun 2000-2009 (Studi Kasus Hisbullah)”.17 Penelitian

16

Mark Lavie, Israel Blamed for Lebanese Civilian Deaths, usatoday.com edisi (09/06/2007), diakses dari http://usatoday30.usatoday.com/news/world/2007-09-06-4257455765_x.htm, pada (23/02/2014, 23:56 WIB).

17

Muhammad Irkhamni (mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta), 2011, Peranan Syeikh Hassan Nasrullah dalam Perjuangannya untuk Membebaskan Rakyat Lebanon Selatan dari Agresi Militer Israel tahun 2000-2009 (Studi Kasus Hisbullah), diakses dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDIQFjAB&url= http%3A%2F%2Frepository.uinjkt.ac.id%2Fdspace%2Fbitstream%2F123456789%2F2381%2F1%2F97879-

MUHAMMAD%2520IRKHAMNI-FAH.pdf&ei=Jl_gUtLeG9GfiQf4vYGABQ&usg=AFQjCNEU5vyaup0sX2voAO0aHy_av8CWFA&bvm=bv .59568121,d.aGc pada (13/01/2014, 23:43 WIB).


(37)

yang dilakukan oleh Muhammad Irhamni dengan menggunakan metode penelitian sejarah atau historiografi. Dalam penelitian ini, Irhamni menceritakan sejarah negara Lebanon dan Israel, dukungan Amerika Serikat terhadap Israel, berdirinya organisasi Hizbullah serta peran Hassan Nasrallah dalam organisasi tersebut. Dikalangan masyarakat Lebanon, Nasrallah dikenal sebagai pribadi yang jujur, kharismatik, cerdas dan selalu menepati janji. Dibawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah berhasil membangun kekuatan partai politik, memperkuat milisi bersenjata, membangun banyak sekolah dan rumah sakit serta menampung yatim piatu. Hal inilah yang menjadi kekuatan sosial bagi Hizbullah untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan yang dilakukan Israel.

Ke-lima, jurnal karya Lorenza Fontana yang berjudul Hezbollah vs Israel:

Confronting Information Strategies in the 2006 Lebanese War.18 Penelitian ini

menggunakan konsep Cyberwar Strategi dengan metode penelitian content

analisys. Cyberwar merupakan model konflik yang termasuk dalam spektrum

perang era informasi. Diera informasi seperti sekarang ini, perang tidak hanya melibatkan interaksi antara pihak yang berperang, namun peran media tidak bisa terrelakkan, media massa juga memainkan peran penting dalam dinamika konflik dan bisa menentukan hasilnya. Bahkan penggunaan hardpower yang sepenuhnya dilakukan oleh Israel justru semakin memperkuat softpower dan legitimasi Hizbullah baik di kalangan negara-negara Arab yang sebelumnya mengkritik

18

Lorenza Fontana, Hezbollah vs Israel: Confronting Information Strategies in the 2006 Lebanese

War diakses dari

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CC4Q FjAB&url=http%3A%2F%2Fwww.arabmediasociety.com%2Farticles%2Fdownloads%2F201003 30144810_Fontana_-_for_pdf.pdf&ei=zGDgUs6KAsyaiAeBuYDoAQ&usg=AFQjCNEe9-CDkSX2V_DxO1npIThHIAnMvA&bvm=bv.59568121,d.aGc, pada (19/01/2014, 04:34 WIB)


(38)

tindakan Hizbullah yang dinilai ceroboh maupun di dunia internasional dengan membenarkan tindakan Hizbullah tersebut karena alasan keamanan.

Dalam konteks ini, Hizbullah mampu mengelola jalannya peristiwa dengan baik dan mampu memaksimalkan manfaat atas reaksi opini publik baik di negara-negara Arab maupun dunia internasional. Hizbullah mendorong wartawan dan editor memanfaatkan Al-Manar untuk mendapatkan laporan dan informasi tentang perang dan membagikan berbagai foto dari korban konflik. Gambar tentara Israel yang melakukan penyerangan pengeboman rumah-rumah dan desa-desa, warga sipil yang melarikan diri, serangan terhadap bandara Beirut, evakuasi, bunker dan mayat-mayat korban serangan Israel dilaporkan pada Web berkat teknologi luas. Al-Manar yang mendefinisikan diri sebagai ‘Stasiun Perlawanan’ dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk melancarkan ‘perang psikologis melawan Zionis Israel’ telah sukses menampilkan Israel sebagai sang Agresor. Di sinilah Israel kehilangan kontrol atas cakupan media. Pertama, berita yang mencapai negara asing, perlahan-lahan telah mengikis konsensus yang sudah rapuh. Kedua, gerakan gerilya mampu mengelola faktor informasi dengan cara yang lebih baik, dan untuk memindahkan pion tepat di medan perang informasi serta memaksimalkan kekuatan mereka.

Perbedaan utama antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini berusaha untuk menjelaskan strategi perang gerilya yang dijalankan oleh Hizbullah terutama dalam empat aspek. Pertama, upaya konsolidasi untuk memperkuat basis massa melalui proses indoktrinasi,


(39)

pemberian layanan sosial kepada masyarakat Lebanon dan pelatihan militer. Kedua, Strategi defensif. Ketiga, peran intelijen Hizbullah yang mampu melakukan pencegahan terhadap tertembusnya informasi terkait Hizbullah yang diupayakan Israel baik melalui sarana tekhnologi informasi maupun penyebaran mata-mata Israel di Lebanon. Keempat, menjelaskan kemampuan Hizbullah dalam mengelola media massa, sehingga mampu dijadikan sebagai alat propaganda dalam bentuk propaganda of deed selama peperangan berlangsung. Hal itu selain dimaksudkan untuk mempengaruhi opini masyarakat baik domestik Lebanon, masyarakat internasional maupun masyarakat Israel, juga untuk menutupi kekurangan Hizbullah atas perbedaan kekuatan yang signifikan diantara kedua kubu. Sehingga Hizbullah mampu mengklaim kemenangan diakhir peperangan.

1.4.1 Tabel Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya.

Tabel 1. Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya

No

Nama Judul Teori/ Konsep dan

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

1

Iver Gabrielsen

Hezbollah's Strategy and Tactics in the Security Zone from 1985 to 2000

Asymetric Warfare Metode Deskriptif

Selain meningkatkan kemampuan militernya, Hizbullah berhasil memperkuat dukungan publik

melalui penggunaan cara-cara non-militer, yakni dengan penyediaan layanan sosial dan partisipasi politik


(40)

2 Patrick Devenny Hezbollah's Strategic Threat to Israel Deterrence Theory Metode Penelitian Deskriptif

- Hizbullah akan tetap mempertahankan

persenjatannya selama Iran terus menentang keberadaan Israel

- Hizbullah

memanfaatkan sayap militernya untuk kekuasaan

politik di Lebanon dan hal ini akan menjadi ancaman bagi kepentingan AS di kawasan Timur Tengah dan kampanye AS melawan teorisme global - Kegagalan melucuti persenjataan Hizbullah hari ini mungkin akan meningkatkan kekerasan di masa depan di kawasan Timur Tengah 3 Anthony H. Cordesman Preliminary “Lessons” of the Israeli-Hezbollah War Asymetric Warfare Metode Penelitian Deskriptif

- Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan Israel adalah bahwa IDF tidak benar-benar mempersiapkan pasukan darat aktif untuk pertempuran tertentu yang mereka temui dalam menyerang ke Lebanon dan terus mengandalkan kekuatan udara

- Hizbullah bertindak dalam bentuk jaringan yang terdistribusi melalui sel-sel kecil dengan kemandirian yang cukup besar, dan mampu cepat beradaptasi dengan kondisi lokal dengan menggunakan laporan media massa dan bantuan dari masyarakat setempat


(41)

4 Muhammad Irkhamni Peranan Syeikh Hassan Nasrallah dalam Perjuangannya untuk Membebaskan Rakyat Lebanon Selatan dari Agresi Militer Israel tahun 2000-2009 (Studi Kasus Hisbullah). Teori Peranan (role

theory) Metode Penelitian Historiografi

- Agresi militer Israel terhadap kawasan Lebanon Selatan menjadi tujuan utama Israel untuk menciptakan Irael Raya yang terbentang dari sungai Nil hingga sungai Eufrat

- Peranan Syeikh Hasan Nasrallah dan masyarakat Lebanon mampu menggagalkan operasi militer Israel yang didukung Amerika Serikat dengan persenjataan yang modern 5 Lorenza Fontana Hezbollah vs Israel: Confronting Information Strategies in the 2006 Lebanese War. Cyberwar Strategy Metode Penelitian Content Analisys

Konflik Lebanon 2006

menegaskan betapa pentingnya informasi dan

media massa. Dalam konteks ini, Hizbullah mampu mengendalikan media yang ada menjadi soft power untuk menarik simpati dari masyarakat internasional sehingga memaksa Israel mundur dari kawasan Lebanon Selatan 6 Amirul Musyaifudin Strategi Hizbullah Menghadapi Israel pada Perang Lebanon Kedua Tahun 2006 Gerilya Metode Deskriptif

Hizbullah menerapkan taktik perang gerilya yang meliputi melibatkan masyarakat melalui aktifitas keagamaan,

memberikan layanan sosial, pelatihan militer, strategi defensif, peran intelijen, serta melakukan propaganda melalui media massa.


(42)

1.5Kerangka Konseptual 1.5.1Strategi Gerilya

Taktik gerilya diyakini untuk pertama kalinya dilontarkan oleh ahli militer China Sun Tzu, dimana ide dasarnya adalah menggunakan segala kekuatan (sumber daya) untuk mengalahkan musuh yang lebih kuat.19 Meskipun begitu, menurut Samuel B. Griffith, perang gerilya bukanlah produk dari China. Dimana pada masa awal sejarah, taktik tersebut telah menjadi fitur perang yang diperjuangkan oleh setiap kelas manusia dalam melawan penjajah dan penindas. Dalam sejarah perang gerilya, banyak memiliki perbedaan, karakteristik khas serta proses yang bervariasi sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda mengenai perang gerilya.20

Samuel Huntington mendefinisikan perang gerilya sebagai “bentuk peperangan dimana pihak yang secara strategis lemah, melakukan serangan ofensif dalam berbagai bentuk dengan memilih waktu dan tempat yang tepat.21 Sementara Mao Tse-Tung menyatakan bahwa perang gerilya merupakan senjata bagi pihak yang lemah dalam hal persenjataan dan peralatan militer sehingga dapat digunakan untuk melakukan perlawanan terhadap bangsa agresor yang lebih kuat.22 Perang gerilya pada dasarnya bersifat politik dan harus mempertahankan

19

Abdul Haris Nasution, Pokok-Pokok Gerilya (Fundamentals of Guerrilla Warfare) Dan

Pertahanan Republik Indonesia di Masa Lalu dan yang akan Datang, hlm. xiii.

20

Samuel B. Griffith, 1989, Mao Tse-Tung On Guerilla Warfare, Washington DC: Department of

The Navy Hadquarters United States Marine Corps, hlm. 58.

21

S. Kalyanaraman, Conceptualisations of Guerrilla Warfare, Vol. 27, No. 2, Apr-Jun 2003, The

Institute for Defence Studies and Analyses, hlm. 1. Dlm. Huntington, Samuel P., Introduction. In

Franklin M. Osanka, Ed. Modern Guerrilla Warfare: Fighting Communist Guerrilla Movements,

1941-1961, 1962. New York: The Free Press. p. xvi.

22

Samuel B. Griffith, Op.Cit., hlm. 42.


(43)

unsur politik, tanpa tujuan politik, perang gerilya pasti mengalami kegagalan, oleh karena itu, tujuan politiknya harus sesuai dengan aspirasi rakyat.23

Menurut Mao, perang terdiri serangkaian tahap penggabungan, tahap pertama dikhususkan untuk organisasi, konsolidasi dan pemeliharaan daerah basis regional yang terletak di daerah terpencil dan sulit. Di sini, relawan dilatih dan diindoktrinasi baik secara individu maupun kelompok, untuk "mengajak" dan "meyakinkan" penduduk untuk meminta dukungan mereka. Sehingga terdapat jalinan basis perlindungan dari para simpatisan yang bersedia untuk memasok kebutuhan, merekrut dan memberikan informasi. Fase ini bertujuan untuk mengajak orang sebanyak mungkin untuk berkomitmen dalam gerakan, sehingga secara bertahap memperoleh massa. Namun tidak semua dari mereka menjadi tentara aktif, mereka adalah back-up untuk para gerilyawan. Tahap kedua adalah ekspansi progresif dan ketiga adalah keputusan atau penghancuran musuh. Selama periode ini, kekuatan gerilya aktif melengkapi dirinya bertransformasi menjadi sebuah milisi yang mampu menarik musuh dalam pertempuran konvensional.24

Intelijen juga merupakan faktor yang menentukan dalam perencanaan operasi gerilya.25 Keberadaan intelijen dimaksudkan untuk mendapatkan segala informasi terkait musuh yang sedang dihadapi. Termasuk dimana keberadaan mereka (musuh), berapa jumlah personil dan persenjataan yang mereka miliki, apa yang akan mereka lakukan serta informasi lainnya yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk melakukan operasi. Tugas intelijen tidak hanya mengumpulkan

23

Ibid., hlm. 43

24

Ibid., hlm. 21-22.

25

Ibid.


(44)

informasi semata, namun juga melakukan pencegahan jika ada mata-mata musuh yang melakukan pengintaian. Selain itu, dengan semakin majunya tekhnologi, kepemilikan teknologi berbasis teknologi informasi sangat diperlukan untuk menangkal upaya peretasan data yang dimiliki, yang mungkin dilakukan oleh pihak musuh.

Perang gerilya juga merupakan perang propaganda dan informasi. Perang propaganda ini sangatlah penting, disatu pihak untuk menggagalkan propaganda yang dilakukan musuh terhadap masyarakat sendiri, dilain pihak juga untuk mengacaukan dan menggelisahkan fikiran dan hati musuh. Akan tetapi, hal itu harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar jangan sampai justru memberikan peluang pada pihak lawan untuk memukul dengan propaganda gelap, yang seolah-olah keluar bukan dari musuh, sehingga dapat mengacaukan masyarakat. Perang gerilya harus mengatur propaganda yang rapi dalam rakyat melalui saluran-saluran yang tersedia sehingga mampu mengarahkan opini publik untuk secara tidak langsung memberikan dukungan kepada perjuangan yang dilakukan oleh para gerilyawan.26

1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian deskriptif disebut juga penelitian taksomonik yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan klasifikasi mengenai

26

Nasution, Op.Cit., hlm. 38-39.


(45)

suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan masalah dan unit yang diteliti.27

1.6.2 Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman untuk menganalisis data yang diperoleh. Inti dari model analisis interaktif ini adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan data, yaitu pencarian dan penelaahan data baik dari data primer maupun data sekunder (dokumentasi resmi dan dokumen pribadi).

b. Reduksi data, yaitu proses penyeleksian atau pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang ada dalam catatan-catatan yang diperoleh dari berbagai literatur. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengatur data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik hasil akhir dan diverifikasi.

c. Sajian data, yaitu suatu rangkaian argumentasi informasi yang memungkinkan dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Dalam hal ini data yang disajikan berupa fakta yang berkaitan dengan konflik yang terjadi antara Hizbullah dengan Israel pada Perang Lebanon Kedua tahun 2006 silam. Semua data yang didapat akan ditelusuri dan dirancang guna merakit informasi agar mudah dimengerti dan disimpulkan.

27

Sanapiah Faisal, 2003, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

hlm. 107.


(46)

d. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, yaitu suatu usaha menarik kesimpulan berdasarkan hal-hal yang ditemui dalam reduksi data maupun penyajian data. Proses perumusan kesimpulan dapat dilakukan sejak mulai melakukan penelitian melalui telaah pustaka dan selama penelitian berlangsung. Tidak ada kesimpulan akhir sebelum proses pengumpulan data berakhir. Bila kesimpulan dirasa kurang mantap karena terdapat kekurangan data dalam reduksi dan sajian data, maka peneliti akan menggalinya dalam fieldnote. Bila dalam fieldnote tidak diperoleh data yang dimaksud, maka peneliti akan melakukan pengumpulan data kembali untuk pendalaman atau pemantapan data yang diperlukan.28

Secara sederhana, model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Model analisis interaktif Miles dan Huberman (1992 : 23).

28

Mattew B. Miles & A. Michael Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: UI Press,

hlm. 23.

Pengumpulan data

Sajian data Reduksi data

Penarikan kesimpulan/Verifikasi


(47)

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.29 Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi yakni dengan mengumpulkan sejumlah data baik yang berasal dari buku, jurnal, artikel maupun laporan dari media massa yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang sedang penulis teliti. Semua data yang telah dikumpulkan tadi berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti, sehingga laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Di sinilah peneliti akan menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Dengan demikian, peneliti tidak memandang bahwa sesuatu itu sudah memang demikian adanya.

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian

1.6.4.1 Batasan Waktu

Perang 34 hari Israel-Lebanon terjadi setelah pada tanggal 12 Juli 2006 gerilyawan Hizbullah menangkap 2 tentara Israel dan membunuh 8 lainnya di sekitar perbatasan Lebanon Selatan. Perang tersebut berakhir pada 14 Juli 2006 dengan diberlakukannya Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 yang berisi seruan gencatan senjata antara Israel-Hizbullah. Penelitian ini memiliki

29

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hlm. 4.

Dalam Yvonna S. Lincoln dan Egon G. Guba, 1985, Naturalistic Inquairy, Beverly Hills: Sage

Publications, hlm. 39-44


(1)

suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan masalah dan unit yang diteliti.27

1.6.2 Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman untuk menganalisis data yang diperoleh. Inti dari model analisis interaktif ini adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan data, yaitu pencarian dan penelaahan data baik dari data primer maupun data sekunder (dokumentasi resmi dan dokumen pribadi).

b. Reduksi data, yaitu proses penyeleksian atau pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang ada dalam catatan-catatan yang diperoleh dari berbagai literatur. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengatur data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik hasil akhir dan diverifikasi.

c. Sajian data, yaitu suatu rangkaian argumentasi informasi yang memungkinkan dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Dalam hal ini data yang disajikan berupa fakta yang berkaitan dengan konflik yang terjadi antara Hizbullah dengan Israel pada Perang Lebanon Kedua tahun 2006 silam. Semua data yang didapat akan ditelusuri dan dirancang guna merakit informasi agar mudah dimengerti dan disimpulkan.

27

Sanapiah Faisal, 2003, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm. 107.

20


(2)

d. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, yaitu suatu usaha menarik kesimpulan berdasarkan hal-hal yang ditemui dalam reduksi data maupun penyajian data. Proses perumusan kesimpulan dapat dilakukan sejak mulai melakukan penelitian melalui telaah pustaka dan selama penelitian berlangsung. Tidak ada kesimpulan akhir sebelum proses pengumpulan data berakhir. Bila kesimpulan dirasa kurang mantap karena terdapat kekurangan data dalam reduksi dan sajian data, maka peneliti akan menggalinya dalam fieldnote. Bila dalam fieldnote tidak diperoleh data yang dimaksud, maka peneliti akan melakukan pengumpulan data kembali untuk pendalaman atau pemantapan data yang diperlukan.28

Secara sederhana, model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Model analisis interaktif Miles dan Huberman (1992 : 23).

28

Mattew B. Miles & A. Michael Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: UI Press, hlm. 23.

Pengumpulan data

Sajian data Reduksi data

Penarikan kesimpulan/Verifikasi

21


(3)

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.29 Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi yakni dengan mengumpulkan sejumlah data baik yang berasal dari buku, jurnal, artikel maupun laporan dari media massa yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang sedang penulis teliti. Semua data yang telah dikumpulkan tadi berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti, sehingga laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Di sinilah peneliti akan menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Dengan demikian, peneliti tidak memandang bahwa sesuatu itu sudah memang demikian adanya.

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian

1.6.4.1 Batasan Waktu

Perang 34 hari Israel-Lebanon terjadi setelah pada tanggal 12 Juli 2006 gerilyawan Hizbullah menangkap 2 tentara Israel dan membunuh 8 lainnya di sekitar perbatasan Lebanon Selatan. Perang tersebut berakhir pada 14 Juli 2006 dengan diberlakukannya Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 yang berisi seruan gencatan senjata antara Israel-Hizbullah. Penelitian ini memiliki

29

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hlm. 4. Dalam Yvonna S. Lincoln dan Egon G. Guba, 1985, Naturalistic Inquairy, Beverly Hills: Sage Publications, hlm. 39-44

22


(4)

batasan waktu semenjak Israel menarik pasukannya dari Lebanon pada tahun 2000 hingga diberlakukannya resolusi Dewan Keamanan PBB pada 14 Juli 2006.

1.6.4.2 Batasan Materi

Konflik antara Hizbullah-Israel semakin kompleks permasalahannya dengan banyaknya negara lain yang terlibat atau melibatkan diri dalam konflik itu, baik karena kepentingan mereka ataupun dikarenakan kepentingan pihak-pihak yang bersengketa di Lebanon sendiri. Artinya campur tangan negara-negara lain tersebut memang dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersengketa dengan maksud untuk dijadikan penengah, atau kehadiran negara lain itu diharapkan oleh pihak yang lemah untuk memperkuat posisinya.30

Dalam penelitian ini, untuk menghindari ketidakvalidan data, penulis memfokuskan penelitian pada bagaimana strategi yang digunakan oleh Hizbullah dalam menghadapi Israel pada Perang Lebanon Kedua tahun 2006. Lebih spesifik, menjelaskan tentang strategi gerilya Hizbullah yang meliputi mobilisasi masyarakat Lebanon oleh Hizbullah melalui sejumlah aktivitas keagamaan, militer dan pemberian jasa layanan sosial, strategi defensif, peran intelijen Hizbullah, serta perang propaganda dan informasi melalui media massa. Meskipun begitu, berbagai data sebelum periode tahun 2006 atau setelahnya, sedikit banyak juga akan penulis bahas sebagai materi pendukung penelitian yang sedang penulis lakukan.

30

M. Riza Sihbudi, 1991, Bara Timur Tengah: Islam, Dunia Arab, Iran, Bandung: Penerbit Mizan, hlm.23

23


(5)

1.7 Argumen Pokok

Dalam Perang Lebanon Kedua tahun 2006, Hizbullah menerapkan taktik perang gerilya. Taktik tersebut terdiri empat aspek utama. Pertama, Hizbullah melakukan mobilisasi massa melalui serangkaian kegiatan aktivitas keagamaan, memberikan layanan jasa sosial serta memberi pelatihan militer kepada warga, dimana semua itu bertujuan untuk mendapat dukungan dari masyarakat Lebanon. Kedua, Hizbullah menerapkan strategi defensif. Ketiga, Hizbullah mengerahkan para intelijen-nya untuk mendapatkan segala informasi tentang Israel serta untuk menangkal upaya peretasan data yang dimiliki, yang mungkin dilakukan oleh pihak musuh. Ke-empat, Hizbullah melakukan propaganda untuk menanamkan rasa takut di hati dan fikiran musuh, serta menggunakan media massa untuk mengarahkan opini masyarakat agar sesuai yang diinginkan oleh Hizbullah.

1.8 Sistematika Penulisan

Target utama dalam penulisan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang strategi yang digunakan oleh Hizbullah menghadapi Israel pada Perang Lebanon Kedua tahun 2006 silam. Secara keseluruhan tulisan ini terdiri dari empat bab yang pembahasannya akan dikhususkan dalam setiap tema. Dimana setiap tema terdiri dari sub-sub bab dengan maksud untuk lebih mendetailkan pembahasan yang sedang dibicarakan. Sementara sub-sub bab akan menguraikan isi dari tiap bab secara lebih terperinci, sehingga dengan pemaparan yang sistematis akan menghasilkan pemahaman yang lebih menyeluruh.

BAB I : Bab pertama ini membahas tentang latar belakang masalah secara umum kemudian dilanjutkan dengan ha-hal yang lebih bersifat spesifik.


(6)

Rumusan masalah, kerangka konseptual, penelitian terdahulu, metode penelitian, argumen pokok dan hal-hal yang bersifat teknis lainnya diuraikan secara terpeinci dalam bab pertama ini.

BAB II : Bab dua membahas konflik yang terjadi antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006 silam. Latar belakang terjadinya konflik, perkembangan konflik, dampak yang ditimbulkan oleh adanya serangan yang dilakukan oleh kedua belah pihak, baik korban jiwa yang terdiri dari penduduk sipil maupun militer serta kerugian yang dialami oleh Lebanon dan Israel. BAB III : Bab tiga membahas tentang strategi perang gerilya yang digunakan

oleh Hizbullah pada Perang Lebanon Kedua tahun 2006 silam, termasuk di dalamnya adalah keterlibatan rakyat, strategi defensif, peran intelijen dan propaganda yang dilakukan Hizbullah demi menarik simpati masyarakat domestik di Lebanon maupun internasional.

BAB IV : Bab empat merupakan penutup yang di dalamnya memuat kesimpulan sebagai hasil uraian akhir atas penulisan penelitian ini.