Peran Hizbullah dalam pemerintahan di Lebanon (1992-1997)

(1)

PEMERINTAHAN DI LEBANON

( 1992-1997)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sejarah Kebudayaan Islam

Oleh

Ridwan Sahidin

NIM : 107022001397

JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

Abstrak

Peran Hizbullah dalam Pemerintahan Lebanon 1992-1997 Ridwan Sahidin, NIM : 107022001397

Hizbullah adalah sebuah oragnisasi Syiah yang berada di Lebanon. Oragnisasi Hizbullah berdiri dari sebuah kekecewan atas kebijakan Amal yang menghadiri komite penyelamat nasional, dan gabungnya kelompok Phalagis. Orang-orang yang kecewa ini berasal dari kalangan religius Syiah yang sangat berharap Amal bisa mendirikan sebuah negara Islam di Lebanon.

Hizbullah berdiri pada tahun 1982, ketika terjadi perdamaian antara Lebanon dan Israel dalam perang Galille. Israel melakukan invansi ke Lebanon dengan tujuan membubarkan organisasi PLO yang dibuat oleh para pengungsi Palestina di Lebanon. Tetapi tujuan ini berubah, Israel bermaksud menguasai wilayah-wilayah Lebanon dan mendirikan Israel Raya.

Salah satu tujuan Hizbullah adalah merebut kembali wilayah-wilayah Lebanon yang telah dikuasai oleh Israel ketika invansi. Awalnya Hizbullah mengambil sikap konfrotatif terhadap pemerintahan Lebanon. Tetapi perkembangan selanjutnya Hizbullah menjadi terbuka, bahkan mereka terlibat dalam perpolitikan yang ada di Lebanon

Beberapa peran Hizbullah dalam pemerintahan di Lebanon yang penulis temukan yaitu ; 1.Bidang pertahanan, 2. Bidang pendidikan, dan 3. Bidang Pembangunan. Dalam bidang pertahanan, Hizbullah berhasil merebut kembali wilayah-wilayah Lebanon yang pernah dikuasai oleh Israel ketika invansi. Hizbullah


(6)

dilakukan oleh Israel

Bidang pendidikan, Hizbullah membuat program mobilisasi pendidikan untuk anak-anak Lebanon yang yatim dan dhuafa. Mereka memberikan beasiswa pendidikan agar anak-anak Lebanon mendapatkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Sedangkan di bidang pembangunan, Hizbullah membantu pemerintahan mendirikan beberapa institusi yang melayani kebutuhan masyarakat. Lembaga- lembaga yang dirikan diantaranya perhimpunan Jihad al-binaa.

Jihad al-binaa adalah lembaga yang berfokus pada bidang rekontruksi. Lembaga ini membangun kembali gedung-gedung yang telah hancur yang disebabkan oleh bencana atau serangan yang dilakukan oleh Israel.

Inilah yang penulis temukan dalam sumber-sumber yang ada, untuk pembuatan skripsi dengan judul peran Hizbullah dalam pemerintahan Lebanon 1992- 1997. Karena munculnya Hizbullah di Lebanon memberikan dampak tersendiri bagi masyarakat dan pemerintahan Lebanon pada masa itu.


(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ridwan Sahidin

Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 29 Agustus 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Kp Kerajan Tengah No.21 Cikampek Barat- Cikampek Kab. Karawang

Hp : 08811073076

E-mail : ridwansahidin@gmail.com

Fakultas/Jurusan : Adab dan Humaniora/ Sejarah Peradaban Islam

PENDIDIKAN

1. SDN Lemah Abang I Wadas Karawang 2. MTs. Persatuan Islam 69 Matraman 3. MA. Persatuan Islam 69 Matraman 4. Universitas Islam Negeri Jakarta


(8)

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat, hidayat dan hikmah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan yang dialami. Namun, berkat kesungguhan hati, perjuangan, doa, dan semangat dari berbagai pihak untuk penyelesaian skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Oman Fatuhrahman, M.Hum, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs.M.Ma’ruf Misbah, MA, Ketua Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Sholikatus Sa’diyah, M.pd, Sekretaris Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Saiful Umam, MA. sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan waktu, bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat dalam membimbing penulis selama ini. Terlepas dari segala perbaikan dan kebaikan yang diberikan, Semoga Bapak selalu berada dalam kemuliaanNya.

5. Bapak Dr. H. Abdul Wahid Hasyim, M.Ag. Sebagai Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan waktu, bimbingan, arahan dalam membimbing penulisan selama ini. Terlepas dari segala kekurangan penulis semoga bapak selalu dalam kemuliaanNya

6. Bapak Dr. Palindungan Siregar, M.Ag. Sebagai Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan waktu, bimbingan, arahan dalam membimbing penulisan selama ini. Terlepas dari segala kekurangan penulis semoga bapak selalu dalam kemuliaanNya

7. Seluruh Dosen Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada


(9)

8. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literatur yang dibutuhkan. 9. Staf Fakultas Adab dan Humaniora dan Staf Jurusan Sejarah Kebudayaan

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi kemudahan dalam pembuatan surat-surat serta sertifikat.

10. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, Khususnya Ibu Tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.

11. Teman-teman Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam angkatan 2007, Sobah, Kholik, Nursyad, Acep, Rio, ayooo perjuangan kita tinggal selangkah lagi. Semangat kawan

12. Temen-temen seperjuangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Tangerang Selatan yang telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis dalam menyusun skripsi.

13. Temen-temen Relawan Indonesia: dr. Asna, Om Wendy, Om Septian, Mba Gania, Mahardika, Eva Rosita, dr. Desrita, Mba Feni, Mpo Ida, Pak Arkun, dll yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungannya, ayo kapan kita Jelajah Indonesia lagi

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 24 Juli 2014

Ridwan Sahidin


(10)

Halaman Judul ... i

Lembar Pernyataan ... ii

Abstrak ... iii

Pengesahan Panitia Ujian ... v

Daftar Riwayat Hidup ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

BAB I

PENDAHULUAN ... 1

A .

Latar Belakang Masalah ... 1

B .

Identifikasi Masalah ... 7

C .

Pembatasan Penelitian ... 8

D .

Perumusan Masalah ... 9

E .

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 9

F .

Metode Penelitian ... 10

G .

Sistematika Penulisan ... 11

BAB II

SEJARAH BERDIRINYA NEGARA LEBANON 13

...

A .

Sejarah Berdirinya Lebanon ... 13

B .

Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Lebanon ... 21

C .

Hubungan Negara Lebanon Dengan Negara-Negara Lain 23

...

BAB III

SEJARAH BERDIRINYA HIZBULLAH DI 26

LEBANON ...

A .

Sejarah berdirinya hizbullah ... 26

B .

Tokoh syiah yang berpengaruh di lebanon ... 34

C .

Hubungan Hizbullah dengan Negara-negara Lain 39

...

BAB IV

PERAN HIZBULLAH DALAM PEMERINTAHAN 43


(11)

A .

Bidang Pertahanan ... 49

B .

Bidang Pendidikan ... 54

C .

Bidang Pembangunan ... 55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A .

Kesimpulan ... 58

B .

Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA


(12)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Timur Tengah merupakan kawasan yang mempertemukan tiga benua, benua Asia, Afrika, dan Eropa. Hal ini menjadikan kawasan Timur Tengah sangat strategis. Selain itu, Timur Tengah ditunjang dengan sumber daya alamnya yang sangat banyak, terutama minyak bumi. Kekayaan sumber daya alam ini menjadikan kawasan Timur Tengah menghasilkan pendapatan negara yang sangat banyak, tetapi di sisi lain sumber daya alam ini menjadikan Timur Tengah menjadi negara yang rawan konflik, karena berbagai pihak berebut menguasai sumber daya alam minyak bumi tersebut. Lebanon adalah satu negara di Timur Tengah sering mengalami konflik. Konflik-konflik ini terjadi karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang terjadi di Lebanon pada dasarnya terjadi karena kelompok-kelompok di Lebanon seperti Maronit, Syiah, dan Sunni ingin menunjukan kekuatannya masing-masing. Selain itu kondisi pemerintahan Lebanon belum stabil. Faktor ekternal terjadi karena Lebanon berbatasan langsung dengan Negara Israel dan Palestina.

Wilayah negara Lebanon terletak di pantai Laut Tengah, di sebelah barat benua Asia, di sebelah timur berbatasan dengan Suriah, sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Palestina dan Israel. Ibu kota Lebanon adalah Beirut. Sementara kota-kota penting lainnya adalah : Tripoli, Jabil, Baalbek, Saida, dan Nibthiyah. Lebanon termasuk negara yang memiliki tanah yang sangat subur, sehingga mampu menjadikan negara ini sebagai


(13)

pengekspor, salah satunya buah-buahan. Jeruk, apel, zaitun, limun, dan anggur merupakan produk pertanian negara ini.1

Jumlah penduduk Lebanon mendekati 4 juta jiwa dengan luas wilayah sekitar 104 ribu kilometer persegi, terletak pada 3.000 Mdpl (meter di atas permukaan laut).2 Penduduk Lebanon terbagi dalam beberapa kelompok, diantaranya Syiah, Druze, Sunni, Maronit, dan lainya. Sejak akhir abad kesebelas, kelompok-kelompok ini menguasai beberapa wilayah di Lebanon. Kelompok Maronit menempati bagian utara, yaitu Jubayl, Batrun, dan Baharri. Lebanon selatan didiami kelompok Druze dan Syiah. Syiah juga berada di perbatasan Palestina yang sekarang dikuasai oleh Israel.3

Keanekaragaman agama dan kelompok ini yang mendorong negara Lebanon menganut sebuah sistem pemerintahan Konfesionalisme, yaitu membagi kekuasaan pemerintahan secara merata pada setiap kelompok dan etnis yang ada di Lebanon. Mereka sepakat bahwa Presiden harus berasal dari Kristen Maronit, Perdana Menteri dari Sunni, dan Ketua Parlemen harus dari kalangan Syiah.4

Negara Lebanon memiliki enam Mohafazah atau wilayah administratif pemerintahan yang dapat disejajarkan dengan Provinsi, yaitu : Beirut, Pergunungan Lebanon, Lebanon Utara, Bekaa, Nabatiyeh, dan Lebanon Selatan. Keenam Mohafazah itu terbagi dalam 25 Aqdya atau distrik, dan setiap

1

Yulianto, Mayor Ari, Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs Hizbullah, (Jakarta: Gramedia, 2010), hal .31

2

Abadzari, Abdurahman, Musa Shadr ; Jejak pemikiran dan perjuangan,Citra, Jakarta, 2007, hal. 38

3 Sihbudi, M. Riza, Islam, Dunia Arab, Iran : Bara Timur Tengah, Mizan, Jakarta, 2011, hal.24 4

Yulianto, Mayor Ari, Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal .41


(14)

Aqdya terbagi lagi menjadi municipalities, yaitu kota kecil atau kecamatan.5 Setiap Mohafazah atau Provinsi dipimpin seorang gubernur yang ditunjuk oleh menteri dalam negeri atas persetujuan kabinet dan parlemen Lebanon. Tapi biasanya Gubernur ini berasal dari daerah tersebut dan umunya dari golongan mayoritas kelompok yang ada di sana.

Secara historis, kehidupan masyarakat Lebanon merupakan perpaduan antara budaya Barat dan Timur. Dapat dikatakan bahwa gaya hidup masyarakat Lebanon sudah sangat modern, namun wanita yang beragama Islam tetap memilih berpenampilan sebagai seorang Muslimah. Perpaduan ini disebabkan oleh pengaruh budaya Perancis yang masih ada. Sejak Perancis menguasai wilayah yang kemudian menjadi Lebanon, mereka menanam benih-benih kebudayan-kebudayan mereka, salah satunya dalam hal pergaulan dan bahasa. Secara umum, mata pencarian masyarakat Lebanon tergantung pada tempat mereka tinggal.

Penduduk Lebanon yang hidup di pedesaan umumnya bertani atau bercocok tanam, seperti bertanam zaitun dan buah-buahan. Selain itu sebagian masyarakat pedesaan juga membuka lapangan kerja sendiri, seperti membuka toko yang menjual bermacam kebutuhan sehari-hari, dan membuat kerajian- kerajinan tangan. Sedangkan masyarakat yang tinggal di perkotaan, berkerja secara profesional, sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Sebagian mereka melakukan bisnis, baik lokal ataupun internasional.6

Di Lebanon, laki-laki ataupun perempuan memiliki hak yang sama, baik dalam pendidinkan, pekerjaan, maupun kehidupan sosial lainnya. Hal ini

5

Ibid, hal.42

6

Yulianto, Mayor Ari, Lebanon; Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.31


(15)

berbeda dengan wilayah negara Jazirah Arab lainnya seperti Arab Saudi,Yordania atau Yaman yang masih membedakan hak antara perempuan dan laki-laki. Bahasa resmi negara Lebanon adalah Bahasa Arab, namun mereka juga menggunakan bahasa Perancis dan bahasa Inggis. Bahasa Perancis biasanya dipakai oleh pejabat Pemerintah dan masyarakat menengah ke atas, sedangkang bahasa Inggris sudah biasa dipakai dalam bidang pendidikan dan bisnis di Lebanon. Setelah merdeka pada tahun 1941, Lebanon mulai terlibat dalam perang Arab-Israel. Wilayah Lebanon selatan menjadi tempat penampungan ribuan pengungsi Palestina yang tinggal di kamp-kamp pengungsian darurat. Di pengungsian ini para pengungsi Palestina berkumpul dan mengumpulkan kekuatan untuk membalas serangan ke Israel. Para pengungsi Palestina ini membentuk Organisasi PFLP (Popular Front for the Liberation of Palestina). Mereka berhasil menyerang pesawat Israel di Athena pada tahun 1968, yang membuat Israel membalas serangan dengan meyerang Bandara Beirut dan menghancurkan 13 pesawat di Lebanon. 7

Di Lebanon terdapat banyak kelompok, salah satunya kelompok Syiah militan yang bernama Hizbullah atau partai Allah. Hizbullah muncul pada tahun 1982, sebagai perlawanan terhadap invansi Israel ke Lebanon. Mereka sama sekali tidak mengakui adanya negara Israel di kawasan Timur Tengah. Hizbullah bertujuan ingin merebut kembali wilayah-wilayah Lebanon yang diduduki dan dikuasai oleh Israel. Israel melakukan invasi ke Lebanon dengan tujuan menghancurkan basis-basis perjuangan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) serta memperluas wilayah Israel hingga sungai Litani. Invansi

7


(16)

yang dilakukan Israel pada tahun 1982 telah menewaskan 12 ribu samapai 19 ribu warga Lebanon, yang sebagian besar penduduk sipil dan warga Syiah.

Rencana pendirian Hizbullah sebenarnya sudah ada sejak dulu, saat ulama-ulama Syiah Lebanon berinteraksi dengan ulama-ulama Syiah yang ada di Irak. Berdirinya Hizbullah juga dipengaruhi oleh revolusi Islam Iran yang dipimpin oleh Imam Ayatullah Khomaeni. Tetapi ada perbedaan pandangan antara ulama Syiah Iran dan ulama Syiah yang ada di Lebanon. Ulama Iran meminta agar Hizbullah mendirikan sebuah negara Islam di Lebanon, seperti halnya yang terjadi di Iran. Permintaan ini ditolak oleh ulama-ulama Syiah di Lebanon; mereka berpendapat untuk meraih kekuasaan atau memimpin sebuah negara harus melalui cara demokratis bukan dengan cara revolusi seperti yang terjadi di Iran.8

Hizbullah memiliki visi-misi yang jelas. Hal ini tidak terlepas dari peran Sayyid Muhammad Husain Fadhlullah, pimpinan spiritual dan ideologis Hizbullah. Sayyid Fadhlullah sendiri sempat menolak untuk menepati posisi sebagai pimpinan spiritual dan ideologi Hizbullah dikarenakan Fadhlullah lebih memilih menjadi seorang ulama di daerahnya sendiri daripada menepati posisi sebagai pimpinan spiritual yang ditawarkan oleh Hizbullah.9

Hizbullah mulai dikenal oleh masyarakat Lebanon setelah melakukan perlawanan terhadap operasi yang dilakukan Israel. Operasi ini bertujuan untuk mengusir gerilyawan-gerilyawan Palestina yang berada di wilayah Lebanon. Hizbullah tumbuh menjadi kekuatan politik yang sangat diperhitungkan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahun 1985 Hizbullah merumuskan

8

Sihbudi, M.Riza, Menyandra Timur Tengah, Jakarta, Mizan, Jakarta, 2007, hal.44

9


(17)

tiga tujuan utama untuk rakyat Lebanon, yaitu: mendirikan Republik Islam di Lebanon, menghancurkan imperalisme barat, dan berperang melawan Israel.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Hizbullah menyusun diri menjadi sebuah organisasi yang solid dan modern. Struktur tertinggi di Hizbullah dipimpin oleh seorang Seketaris Jendral, yang sekarang dijabat oleh Hasan Nasrallah. Hasan Nasrallah sendiri seorang tokoh muda Syiah, yang bergabung dengan Hizbullah pada tahun 1982 setelah Invasi Israel. Dia adalah sosok yang sangat karismatik dan banyak disegani oleh banyak orang. Nasrallah menjadi pemimpin Hizbullah setelah ia dipilih oleh Dewan Hizbullah untuk menggantikan Sayyid Abbas Al-Musawi yang dibunuh oleh Israel.

Eksitensi Hizbullah di Lebanon menghadirkan ancaman bagi Israel sehingga Israel selalu ingin melemahkan kekuatan Hizbullah baik secara politik ataupun militer. Pembunuhan Al-Musawi yang dilakukan oleh Isreal dianggap cara tepat untuk melemahkan Hizbullah. Tapi perkiraan Israel ini salah karena terbunuhnya Musawi malah menjadi faktor kembangkitan Hizbullah. Sebelumnya, pemerintah Lebanon juga membuat sebuah keputusan bahwa semua gerakan atau kelompok yang memliki senjata diminta menyerahkan persenjataanya dan bergabung dengan tentara nasional Lebanon.

Kekuatan Hizbullah sebenarnya terletak pada ideologi “militan” yang tidak terlepas dari ajaran Syiah. Untuk memimpin Hizbullah sendiri Nasrallah dibantu Syekh Nabil Kaouk yang dipercaya untuk merencanakan seluruh kegiatan Hizbullah, dibantu oleh Hashem Safi al-Din, Mohammad Raad, Ibrahim Amin al-Sayed dan Hajj Wafik Safa.


(18)

Pada tahun 1992 Lebanon mengadakan pemilihan umum yang pertama kali sejak 1972. Hizbullah mulai terlihat besar terbukti dengan hasil pemungutan suara, dimana ia mendapatkan 12 kursi dari 128 kursi yang ada di parlement. 10 Hal ini merupakan hasil awal Hizbullah terlibat dalam perpolitikan, yang kemudian mewarnai pemerintahan di Lebanon. Pada tahun 1993 Israel kembali menyerang Lebanon, untuk membalas terbuhunnya sembilan prajurit Israel di zona aman. Pada tahun 1994 Lebanon memasuki era baru setelah terpilihnya Hariri menjadi Perdana Mentri Lebanon. Pada masa- masa itu Hizbullah juga terus membangun kekuatan di dalam masyarakat dengan memberikan pelayanan ke umat.

Melihat pemaparan di atas inilah yang menjadikan alasan penulis mengambil judul Peran Hizbullah dalam Pemerintahan Lebanon (1992-1997). Penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang peran Hizbullah di Lebanon, baik itu sejarah berdirinya Hizbullah di Lebanon, sistem pemerintahan Lebanon, dan peran Hizbullah di pemerintahan.

B. Identifikasi Masalah

Tahun 1992-1997 Lebanon belum menjadi sebuah negara yang stabil pemerintahannya, karena sering terjadi konflik internal maupun eksternal. Tapi dari tahun ke tahun negara ini mengalami kemanjuan di berbagai aspek. Ada beberapa kelompok yang sangat berpengaruh di Lebanon, salah satunya Hizbullah. Hizbullah ini adalah kelompok yang mewakili penganut Syiah

10

Hal itu menunjukan bahwa Hizbullah sangat diterima di masyarakat, khususnya di kaum Syiah sendiri. Karena pada pemilu waktu itu yang mewakili kelompok Syiah tidak hanya Hizbullah, tetapi Amal juga. Yulianto, Mayor Ari, Lebanon; Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel vs Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.72


(19)

Lebanon, walau pada awalnya kelompok Syiah ini diwakili oleh gerakan Amal. Hizbullah memiliki peran penting ketika masuk kedalam perpolitikan di Lebanon. Hizbullah mampu mewarnai perpolitikan disana.

Berdiriya Hizbullah di Lebanon tidak lepas dari pengaruh para ulama Syiah Lebanon yang berlajar di Irak. Awalnya ulama-ulama Syiah ini mengajak masyarakat untuk lebih mengenal terlebih dahulu ajaran Islam yang sesungguhnya. Ajakan ulama-ulama ini diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga banyak yang mengikutinya. Sebagian besar adalah anak-anak muda, yang pada perkembangan selanjutnya melahirkan wacana untuk membentuk sebuah wadah yang bernama Hizbullah, yang berarti partai Allah.

Lebanon sendiri merupakan negara yang banyak mengalami konflik, baik antar kelompok yang ada di Lebanon ataupun dengan kekuatan Israel. Konflik internal terjadi karena kondisi pemerintahan Lebanon belum stabil, sehingga kelompok yang satu dengan kelompok yang lain ingin menunjukan pengaruhnya. Sedangkan konflik eksternal terjadi karena Lebanon berbatasan lansung dengan Israel. Israel telah mengambil sebagian wilayah Lebanon di bagian selatan, dan banyak dari warga Lebanon yang menjadi korban atas aksi penjajahannya disana.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak melebar terlalu jauh, perlu dilakukan pembatasan masalah yang akan dibahas. Dalam hal ini penulis membatasi periode pembahasan antara tahun 1992 sampai 1997. Tahun 1992 adalah pemilihan umum pertama di Lebanon. Ini menjadi awal Lebanon untuk


(20)

menata pemerintahannya, karena dulu sering terjadi konflik. Tahun 1994 menjadi tahun pembangunan bagi Lebanon setelah terpilihnya Hariri sebagai Perdana Menteri, sedangkan 1997 adalah tahun dimana kondisi Lebanon mulai di serang kembali oleh Israel. Tetapi setelah serangan itu Lebanon mengalami perbaikan-perbaikan baik di bidang pembanguan, pemerintahan dan lain-lain.

D. Perumusan Masalah

Setelah dilakukan pembatasan masalah maka perlu dibuat rumusan masalah agar pembahasan dalam skripsi ini terperinci dan jelas. Maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas pada skripsi ini sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem Pemerintahan dan Kebijakan Negara Lebanon? 2. Bagaimana Sejarah berdiriya Hizbullah di Lebanon?

3. Bagaimana Peran Hizbullah dalam pemerintahan Lebanaon, baik dalam hal pertahanan, pendidikan dan pembangunan?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mengungkapkan tentang sistem dan kebijakan negara Lebanon

2. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Hizbullah di Lebanon

3. Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana peran Hizbullah dalam pemerintahan Lebanon dari tahun 1992 sampai 1997.


(21)

2. Manfaat Penulisan

Sedangkan manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai syarat dalam mencapai gelar Strata 1 (S1) pada Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.2. Sebagai bahan dalam pengembangan dan perluasan ilmu pengetahuan serta memperkaya khazanah kepustakaan Islam.

3. Menyumbangkan hasil karya penelitian bagi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada umumnya, Fakultas Adab dan Humaniora pada khusunya terutama Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam.

F. Metode Penelitian

Studi ini adalah untuk menghasilkan tulisan sejarah, maka penulis berupaya merekonstruksi masa lampau dari objek yang diteliti dan ditempuh melalui metode sejarah dan menggunakan penelitian deskriptif analisis, yaitu mencoba memaparkan peran Hizbullah di Lebanon. Dalam penelitiannya penulis menggunakan langkah-langkah penelitian sejarah sebagai berikut : 1. Heuristik atau teknik pengumpulan data atau sumber (dokumen). Dalam

pengumpulan data-data untuk bahan penulisan ini, penulis melakukan penelitian kepustakaan (library research) dengan merujuk kepada sumber- sumber yang berhubungan dengan tema dalam skripsi ini, baik berupa buku- buku, majalah, koran, dan sebagainya.11

11

Santono, Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Gramedia, Jakarta, 1992, hal.161-162


(22)

2. Kritik sumber yaitu tahapan dimana setelah semua sumber yang diperlukan dalam penelitian sudah terkumpul, maka penulis lakukan kritik terhadap sumber-sumber yang telah dikumpulkan. Tujuannya adalah untuk menguji keaslian sumber (otentitas) yang dilakukan melalui kritik ekstrem, dan kesahihan sumber (kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik intern12

3. Interpretasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut juga dengan analisis sejarah. Yaitu mencoba menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu peristiwa tersebut. Karena data-data yang sudah dilakukan kritik sumber, biasanya masih berbeda-beda dalam isinya, maka dengan interpretasi ini diharapkan penulis mampu menemukan faktor-fakor penyebab terjadinya peristiwa tersebut dalam hal ini adalah peran Hizbullah di Pemerintahan Lebanon.

4. Tahapan terakhir dalam suatu penelitian adalah historiografi yaitu tahapan penulisan atau pelaporan tentang hasil penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima (5) bab, yang masing-masing bab tersebut terdiri atas beberapa sub bab yang merupakan penjelasan dari bab tersebut. Adapun perinciannya sebagi berikut:

Bab 1. Berupa pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, permasalahan, lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematiak penulisan.

12


(23)

Bab 2. Pada bab ini penulis mencoba menjelaskan tentang sistem dan kebijakan negara Lebanon. terdiri dari sejarah berdirinya Lebanon, kebijakan- kebijakan pemerintahan Lebanon, dan Hubungan Lebanon dengan negara- negara lain.

Bab 3. Pada bab ini penulis mencoba menjelaskan tentang sejarah berdirinya Hizbullah di Lebanon, mulai dari sejarah berdirinya Hizbullah di Lebanon, tokoh-tokoh Syiah yang berpengaruh di Lebanon, dan hubungan Hizbullah dengan negara-negara lain

Bab 4. Pada bab ini penulis mencoba menjelaskan tentang peran Hizbullah dalam pemerintahan di Lebanon pada tahun 1992-1997, meliputi dari bidang pertahanan, bidang pendidikan, dan bidang pembangunan.

Bab 5. Merupakan bab terakhir dalam penulisan ini, terdiri atas kesimpulan dan saran.


(24)

BAB II

SEJARAH BERDIRINYA NEGARA LEBANON

A. Sejarah Berdirinya Lebanon

Negara Lebanon terletak di belahan Benua Asia, di pantai Timur Laut Tengah. Sebelah timur dan utara berbatasan dengan negara Suriah, sementara sebelah selatan berbatasan dengan negara Palestina. Jumlah penduduknya mendekati empat juta jiwa dengan luas wilayah sekitar 104.000 km dan berada pada 3.000 Mdpl (meter di atas permukaan laut).13

Lebanon daerahnya berbukit-bukit dengan pantai memanjang, menyusuri laut meditarenea yang mana sebelah utara berbatasan langsung dengan Suriah, di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Palestina. Di samping posisi geografisnya yang strategis, Lebanon juga memilik tanah yang subur. Jika melihat kebelakang, Lebanon dulu adalah salah satu negara yang memiliki kemakmuran. Lebanon dikenal sebagai ibu kota perbankan di dunia Arab dan dianggap sebagai Swissnya Timur Tengah. Ketika terjadi invansi Israel ke Lebanon, negara ini berubah drastis, karena sering terjadi konflik atau perlawanan terhadap pendudukan Israel di Lebanon.

Lebanon merupakan sebuah negara dengan masyarakat heterogen, terutama dari segi agama yang dianut. Ada dua agama besar disana, yaitu Kristen dan Islam. Keduanya masih terbagi dalam beberapa sekte, seperti Kristen yang terbagi dalam Kristen Maronit, Kristen Yunani Katolik dan Latin, Kristen Armenia Katolik, Kristen Yunani Ortodoks, dan Kristen Armenia

13 13

Abadzari, Abdurahman, Musa Shadr ; Jejak Pemikira dan Perjuangan, Citra, Jakarta, 2011, hal. 38


(25)

Ortodoks. Sedangkan umat Islam mencakup Muslim Sunni, Syiah, dan Druz. Druz sendiri sebenarnya bukan Islam murni karena dalam ajarannya menggabungkan ajaran agama Islam dan Kristen. Lebanon berbeda dengan negara-negara Arab lainnya yang mayoritas penduduknya Muslim. Setelah lepas dari Prancis pada tahun 1943, Lebanon mempunyai penduduk yang mayoritas penganut Kristen dan dipimpin oleh seorang yang berasal dari Kelompok Kristen.

Pada tanggal 1 September 1920 Liga Bangsa-bangsa menyerahkan mandat negara Lebanon dan Suriah kepada Perancis. Pada masa itu Perancis mempunyai gagasan atau ide baru untuk membentuk sebuah wilayah Lebanon Raya. Lebanon Raya ini mencangkup daerah Pergunungan, Beirut, Sidon, Tyre, Lebanon Selatan, Lembah Biqa, dan Daratan Akkar di sebelah Utara.14

Pada 24 mei 1926 Prancis membentuk Republik Konstitusional yang bertujuan mengangkat senat, ketua deputi, dan seorang presiden baru.15 Konstitusi ini menyatakan bahwa hak legislatif berada di tangan parlemen sedangkan hak eksekutif berada di bawah presiden yang dipilih parlemen untuk menjabat selama enam tahun. 16

Atas kesepakatan yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Lebanon, Prancis menyerahkan wilayah Lebanon ke Pemerintahan Lebanon pada tahun 1941. Lebanon kemudian menyatakan kemerdekaannya sebagai sebuah negara yang berdiri sendiri pada tanggal 22 November 1943 . Sebagai sebuah Negara yang baru merdeka, dibuatlah sebuah perjanjian yang menjadi dasar struktur politik

14

Sihbudi, M.Riza, Bara Timur Tengah, Mizan, Jakarta, 2007, hal.28

15

Ibid, hal 30

16


(26)

negara Lebanon yaitu Pakta Nasional ( Al-Mitsaq Al-Wathani). Dalam pakta tersebut kekuasaan pemerintahan dibagi dengan rasio demografi. Lebanon pada waktu itu hanya memiliki beberapa wilayah Propinsi, diantaranya Lebanon bagian timur, Lebanon utara, Lebanon bagian selatan dan Bekaa.17

Fakta Nasional dibuat berdasarkan adanya pertimbangan dari hasil sensus 1932 yang pernah diseleggarakan oleh Prancis. Sensus ini menghasilkan komposisi komunitas

berikut :18

atau kelompok yang berada di Lebanon yaitu sebagai

Golongan Jumlah Presentasi Total Populasi

Kristen Maronite 261.043 30

Sunni 182.842 21

Syiah 158.425 18

Ortodoks Yunani 90.275 10

Druze 56.812 6,5

Katolik Yunani 52.602 6

Armenia 34.296 4

Yahudi 10.469 1

Lain-lain 27.117 3,5

Maronit menjadi golongan mayoritas di Lebanon, dan mendominasi kekuatan di sektor sosial dan ekonomi. Dengan ini dapat dikatakan bahwa pakta nasional 1943 merupakan sebuah pengabsahan dari pembagian

17

Yulianto, Mayor Ari. Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel-Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.56

18


(27)

masyarakat Lebanon berdasarkan latarbelakang keagamaan yang berpengaruh terhadap keamanan dan aktifitas politik. Hal ini berbeda dengan negara-negara arab lainnya yang didomiasi oleh Muslim.19

Pemerintahan Lebanon yang baru merdeka ini menerapkan undang- undang Charter of Lebanese National Reconciliation. Undang-undang ini telah beberapa kali mengalami perubahan (amandment), dan yang terakhir diperbarui pada tahun 1989. Pemerintahan ini juga menentukan simbol bendera negara Lebanon yakni sebuah gambar pohon aras yang berwarna hijau. Pohon ini berlatarkan putih dan diampit warna merah di bagian atas dan bawah bendera.20

Lebanon juga memiliki keanekaragaman kelompok etnis dan agama, yang mendorong Lebanon menganut paham Konfesionalisme, yaitu membagi kekuasaan pemerintahan secara merata pada setiap kelompok. Pembagian ini telah disepakati bersama pada tahun 1943 antara Perdana Mentri dan Presiden Lebanon pada waktu itu. Walapun kesepakatan ini tidak tertulis tetapi sampai sekarang Presiden selalu berasal dari Kristen Maronit, Perdana Mentri dari Sunni, dan Ketua Parlemen harus berasal dari Syiah.21

Komposisi anggota parlemen di Lebanon terdiri dari 30 orang dari perwakilan Kristen Maronit, 20 orang perwakilan Sunni, 19 orang perwakilan Syiah, 11 orang perwakilan Kristen Yunani Ortodoks, 6 orang perwakilan Druze, 6 orang perwakilan Kristen Yunani Katolik, 5 orang perwakilan Kristen

19

Ibid, hal.29

20

Ibid, hal.40

21


(28)

Armenia Ortodoks, dan 1 orang perwakilan Kristen Armennia Katolik dan Protestan. Lebanon memilik wilayah yang terbagi dalam enam propinsi atau sering disebut Mohafazah. Mohafazah terbagi lagi menjadi 25 Distrik atau Aqdya, dan setiap Distrik terbagi lagi dalam beberapa kota dan desa. Sebuah propinsi dipimpin oleh seorang Gubernur yang dipilih oleh Menteri dalam negeri dan disepkati oleh Parlemen.

Sistem pemerintahan Lebanon Parlementer, dimana Badan Eksekutif terdiri dari Presiden, Perdana Menteri, dan Dewan Kabinet. Presiden adalah kepala Negara, Perdana Menteri adalah Kepala Pemerintahan. Pemilihan presiden di Lebanon dipilih oleh Dewan Nasional secara tertutup dari 2/3 total suara anggotanya. Presiden menjabat selama 6 tahun dan bisa dipilih kembali setelah selang 6 tahun pasca jabatan berakhir. Perdana Menteri diangkat oleh Presiden setelah dirundingkan dengan juru bicara Parlement. Presiden bertindak sebagai pejabat. Dewan Pertahanan Tertinggi sehingga secara tidak langsung Presiden menjadi komandan angkatan perang Negara. Presiden mempunyai hak untuk mempertanyakan keputusan Dewan Menteri, namun kewenangan Presiden terbatas. Ia baru leluasa bertindak apabila terjadi pelanggaran atas konstitusi, penghianatan Negara, dan terjadi kejahatan tingkat tinggi.

Administrasi Negara Lebanon berada di tangan kabinet, dan kabinet di kepalai oleh Perdana Mentri ini bertanggung jawab kepada Parlemen. Sedangkan kekuasaan Legislatif Lebanon berada di Dewan Nasional. Salah satu tugasnya adalah memilih Presiden. Para anggota bertemu setiap tahun


(29)

dalam dua sesi paripurna. Setiap anggota berhak mengajukan mosi tidak percaya kepada Eksekutif atau Dewan Menteri.

Ada beberapa wilayah di Lebanon diantaranya; Beirut, Lebanon selatan, daerah pergunungan Lebanon, Bekaa, Lebanon utara, Nabatiyeh. Beirut adalah ibu kota Negara Lebanon, menjadi tempat persinggahan para tamu yang datang ke wilayah ini. Beirut juga sering di juluki “Pasir di Dunia Timur” karena pemandangannya yang begitu indah. Nama Beirut sendiri berasal dari bahasa arab, bayrut, sedangkan dalam bahasa Prancis Beirut disebut Beyrouth. Kota ini berpendudukan kurang lebih 1,4 juta jiwa, mempunyai bandara internasional yang menghubungkan Lebanon dengan dunia luar. Disini juga terdapat sebuah masjid yang sangat terkenal yaitu masjid Mohammad Al- Amin. Masjid ini berbeda dengan masjid-masjid lainnya karena ia menjadi tempat pertemuan antara kaum muslim sunni dan syiah.

Lebanon selatan, berbatasan langsung dengan Palestina dan Israel. Daerah ini juga menjadi tempat pengungsian warga-warga Palestina. Lebanon selatan mempunyai jumlah penduduk 360 ribu jiwa, terbagi dalam beberapa golongan, dari kaum Sunni, Syiah, Ortodoks, Katolik, Armenia,dan Prostestan. Karakter yang tidak bisa disembunyikan dari warga Lebanon selatan, mereka dibesarkan dalam lingkungan perang dan konflik berkepanjangan sehingga sering terperamental dan tidak suka mengalah. Di Lebanon selatan terdapat dua kota yang cukup besar, yaitu kota Sadon dan Saida. Kota ini juga menjadi tempat wisata ketika liburan tiba karena pemandangannya yang begitu indah. Selain itu juga terdapat sungai-sungai yang menambah keindahannya, antara


(30)

lain sungai Litani, Zahrani, Awali, Qasmiyeh, dan Hasbani. Sungai ini mengairi perkebunan buah-buahan.22

Daerah Pergunungan Lebanon merupakan daerah dimana para pejabat negara Lebanon tinggal, khususnya di wilayah Baabda. Ada beberapa perjabat Lebanon yang tinggal di daerah diantaranya adalah Presiden Lebanon dan Mentri Pertahanan. Karena di daerah ini adalah orang-orang yang sangat penting dalam pemerintahan, terdapat pos penjagaan yang sangat ketat.

Lebanon utara, memiliki kota terbesar kedua di Lebanon, yakni Tripoli. Kota Tripoli ini memiliki pelabuhan terbesar setelah Beirut. Jumlah penduduk di kota ini sekitar 500.000 orang, sebagai besar penduduk ini tinggal di daerah sepanjang pantai pelabuhan El-Minya dan Tripoli.

Bekaa merupakan daerah utama pertanian yang ada di negara Lebanon. Wilayah ini cukup luas sekitar 4.429 km2, terdapat tiga sungai yang mengalir dan membentang yaitu; Sungai Litani, Sungai Assi, dan Sungai Yordan. Bekaa sendiri memiliki penduduk sebanyak 750 ribu jiwa, sekitar 80 ribu diantaranya tinggal di kota Zahle. Mayoritas yang tinggal di kota ini beragama Kristen, kota Zahle merupakan kota besar ke tujuh besar di Lebanon.

Nabatiyeh, merupakan daerah yang berada di Lebanon. Daerah ini tidak begitu luas wilayahnya, hanya sekitar 1.058 km2 tetapi ia memiliki kelebihan dalam bidang ekonomi, dan budaya setempat. Setiap hari minggu pasar-pasar di Nabatiyeh ini begitu ramai dan semarak, sehingga wilayah ini menjadi

22

Yulianto, Mayor Ari. Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel-Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal. 34


(31)

penyangga perekonomian wilayah-wilayah sekitarnya. Selain itu setahun sekali ada peristiwa penting yang diperingati yaitu: Perang Karbala untuk mengenang meninggalnya Imam Husen. Ketika peringatan itu berlangsung puluhan ribu orang dari kaum Syiah berdatangan ke tempat ini sambil berdo’a sesuai dengan tradisi dan ajaran Syiah di Lebanon.

Negara Lebanon pernah menghadapi krisis yang sangat sulit, hingga mengakibatkan perang sipil, Lebanon juga terlibat perang Arab-Israel, dan menjadi korban dari invansi Israel ke Lebanon. Krisis tersebut dikarenakan perbedaan pandangan dari berbagai kelompok yang ada di Lebanon. Akhirnya Presiden Shamun meminta bantuan kepada Amerika Serikat untuk mengirimkan pasukannya, mempertahankan posisi pemerintahan Lebanon. Adapun terlibatnya Lebanon dalam perang antara Arab dan Israel, dikarenakan posisi negara Lebanon berbatasan langsung dengan Israel dan Palestina khususnya di Lebanon selatan, sehingga Lebanon seringkali menjadi tempat pengungsian orang-orang Palestina. Tempat pengungsian di Lebanon ini kemudian menjadi tempat para pengungsi Palestina mengumpulkan kekuatan, bahkan membuat sebuah organisasi sendiri, yaitu; PFLP ( Popular Front for the Liberation of Palestine) untuk menyerang Israel. Israel membalas serangan PFLP ini ke wilayah-wilayah Lebanon, bahkan melakukan invasi ke Lebanon. Invasi yang dilakukan oleh Israel membuat kondisi Lebanon semakin terpuruk. Israel menghancurkan gedung-gedung pemerintahan, sekolah, rumah sakit dan membunuh orang-orang yang tidak berdosa. Ternyata, invasi Israel ke Lebanon tidak hanya ingin membalas serangan para pengungsi Palestina tetapi jauh


(32)

lebih dari itu Israel ingin menguasai wilayah-wilayah Lebanon untuk mewujudkan Israel Raya.23

Setelah terjadi kesepakatan antara Lebanon dengan Israel untuk menghentikan peperangan, yang disponsori oleh Amerika Serikat, Prancis, dan Suriah, situasi Lebanon pun mulai mereda dan damai. Pemerintahan Lebanon kemudian membangun kembali negaranya dan mempersiapkan pemilihan umum untuk memilih pemimpin yang baru.

B. Kebijakan-kebijakan Pemerintahan Lebanon

Kemerdekaan Negara Lebanon tidak berjalan dengan mulus, tetapi ada beberapa permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Salah satunya datangdari Negara Perancis yang masih ikut campur tangan dalam kebijakan Pemerintahan Lebanon, ketika ia saja lepas dan memerdekakan diri pada tahun 1940.

Ada beberapa kelompok di Lebanon yang memainkan penting disana, diantaranya; Syiah, Druze, Sunni, dan Maronit.24 Kelompok Kristen Maronit memiliki tokoh yang berpengaruh di Lebanon yaitu; Jendral Emile Lahoud. Dia menjadi salah satu tokoh yang sangat pro dengan Suriah, sehingga Lahoud mendapatkan perlindungan dan dukungan dari militer Suriah. Sedangkan di kalangan Sunni, nama Fuad Siniora adalah tokoh penting, karena ia dikenal sebagai penasehat terdekat Perdana Menteri Rafik Hariri. Fuad Siniora juga

23

Yulianto, Mayor Ari, Lebanon Pra dan Pasca Perang 34 Hari Israel-Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.60

24


(33)

pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Lebanon pada tahun 1992. Ia memiliki latar belakang politik sebagai seorang pengusaha. Kelompok- kelompok ini juga memiliki basis-basis tersendiri. Basis kelompok Maronit berada di Lebanon sebelah utara, yaitu di Jubayl, Batrun, dan Baharri, sedangkan Druze berada di bagian selatan, dan yang terakhir Syiah berada di Lebanon yang berbatasan langsung dengan Palestina.

Setelah perang saudara selama 15 tahun lamanya dari 1975-1990, Lebanon memasuki babak baru dimana batas pemisahan Beirut Barat dengan Beirut Timur bisa kembali bersatu. Jendral Michel Aoun merupakan pimpinan dari kaum Maronit yang berada di Beriut Timur. Ia pernah menjabat sebagai Presiden sementara Lebanon pada tahun 1988-1989. Dengan meninggalnya Michel Aoun, usaha untuk menyelesaikan masalah perang saudara yang dihadapi oleh negara Lebanon bisa lebih mudah diselesaikan, karena Michel Aoun adalah salah satu yang tidak sepakat dalam proses perdamaian perang saudara tersebut. Dia dan pengikutnya tidak dapat menerima penyelesaian kemelut yang terjadi di Lebanon.25

Kebijakan-kebijakan sebuah negara adalah perilaku yang diwujudkan oleh Negara untuk menjalankan roda pemerintahannya. Kebijakan ini melibatkan aspek domestic seperti keadaan goegrafis, hubungan pemerintahan dengan partai politik yang ada, dan organisasi masyarakat. Pada tahun 1992, pemerintahan Lebanon memperkenalkan kebijakan terkait penghematan ekonomi. Hal ini sebagai jawaban terhadap langkah-langkah penghematan Konfederasi Umum Pekerja Lebanon. Pada tahun ini juga Lebanon

25


(34)

mengadakan pemilihan umum yang pertama kali sejak 1972. Pemilu menghasilkan Majelis Nasional yang baru, terdiri dari sebagian besar orang- orang Syiah yang pro dengan Suriah dan Iran. Selain itu pemilihan umum ini juga memutuskan Rafiq Baha el Deen Al-Hariri sebagai Perdana Menteri Lebanon yang baru.

Pembangunan Negara Lebanon pun dimulai setelah terpilihnya Rafiq Hariri sebagai Perdana Mentri Lebanon. Pemilihan Hariri memulihkan kepercayaan masyarakat. Dia bertekad membangun kembali sarana dan prasarana Lebanon yang hancur ketika terjadi perang saudara. Pada bulan November 1993, Hariri memulai melancarkan programnya untuk membangun kembali pusat ibu kota Beirut, dengan mendatangkan kembali investor untuk menanamkan modalnya di Lebanon. Tidaklah sulit bagi Hariri untuk mendatangkan investor karena latar belakangnya sebagai seorang pengusaha di bidangan konstruksi .26

C. Hubungan Negara Lebanon dengan Negara-negara Lain

Hubungan baik dengan negara-negara luar negri sangatlah diperlukan, karena hubungan tersebut akan membawa manfaat terhadap kondisi dalam negeri. Negara Lebanon memiliki hubungan baik dengan negara-negara lain. 1. Hubungan Lebanon dengan Suriah

Hubungan Lebanon dengan Suriah sudah terjalin sejak lama, bahkan sejak Lebanon masih dalam kekuasaan Prancis. Di mata Suriah, Lebanon

26


(35)

memiliki nilai yang strategis, selain sebagai tetangga dan juga sebagai penompang keamanan bagi Negara Suriah. Oleh karena itu, sejak Suriah dipimpin Hafez al-Assad dan Bashar al-Assad, Suriah setelah mempertahankan pengaruhnya di Lebanon. Pertama kali suriah menancapkan pengaruhnya di Lebanon sejak pasukan militer Suriah datang ke Lebanon dengan mandat dari Liga Arab untuk menjadi penengah konflik yang terjadi di Lebanon antara kaum Kristen Maronit dengan kelompok milisi-milisi Islam di Lebanon.27

Suriah berhasil menyusun draf perjanjian Thaif yang berhasil mengakhiri perang saudara di Lebanon, selain itu Suriah juga berhasil membuka hubungan diplomatik dengan Lebanon. Kedua nya membuat sebuah perjanjian yaitu kerjasama meliputi membuka duta besar kedua negara, pembahasan ulang tentang garis wilayah Lebanon dan Suriah, dan kerjasama dalam bidang militer.

2. Hubungan Lebanon dengan Iran

Di bawah kepemimpinan Imam Khomeini, negara Iran memasuki babak baru. Sebelumnya, Iran merupakan pangkalan Amerika di kawasan tersebut. Kini, setelah terjadinya Revolusi Islam di Iran. Iran menjadi salah satu negara yang menolak hegemoni Amerika di kawasan Timur Tengah.

Kita ketahui bahwa hubungan Lebanon dengan Iran sudah terjalin lama. Seperti hubungan Lebanon dengan Suriah, hubungan keduanya dengan Iran memiliki kepentingan strategis. Lebanon terdapat kelompok yang memiliki persamaan ideology dengan Iran, yaitu kelompok Hizbullah

27


(36)

dan Amal. Interaksi ulama-ulama Syiah Lebanon dengan ulama-ulama Iran sejak dulu sudah terjalin dengan baik. Bahkan Negara Iran menjadi inspirasi bagi ulama Syiah yang ada di Lebanon untuk mewujudkan negara Islam Lebanon. Ulama Syiah Lebanon berpendapat, untuk mewujudkan negara Islam tidak perlu melakukan revolusi tetapi dengan cara demokrasi yaitu terlibat aktif dalam mengambil kebijakan pemerintahan Lebanon.

Kebijakan luar negeri Iran juga tetep konsisten terhadap pembelaan hak-hak rakyat Lebanon, dengan menentang keras serangan Israel ke Wilayah Lebanon, memberi bantuan kepada setiap perlawanan Lebanon untuk menghadapi invansi yang dilakukan oleh Israel ke wilayah-wilayah Lebanon.


(37)

BAB III

SEJARAH BERDIRINYA HIZBULLAH DI LEBANON

A. Sejarah Berdirinya Hizbullah

Hizbullah adalah gerakan Syiah yang ada di Lebanon dan memiliki sayap politik dan militer. Gerakan ini timbul sebagai reaksi dari kelompok religius Syiah terhadap invansi dan pendudukan Israel atas wilayah Lebanon selatan. Pada tahun 1979, Pemerintahan Lebanon dipimpin oleh Ilyas Sarkis. Ia hendak mendirikan sebuah komite penyelamat nasional untuk menangani dampak invasi Israel di wilayah Lebanon. Pendirian komite ini melibatkan kelompok- kelompok yang ada di Lebanon, salah satunya kelompok Amal yang pada waktu itu mewakili kelompok Syiah. Kelompok Amal yang dipimpin oleh Nabih Berri menghadiri pertemuan komite bersama panglima kelompok Phalagis, yang bernama Bashir Jumayyil. Kelompok Phalagis sendiri adalah kelompok yang sangat pro dengan Israel. Pertemuan tersebut mendapatkan banyak protes dari kalangan internal Amal sendiri, yang menyebabkan sebagian anggotanya mengundurkan diri. Mereka yang mengundurkan diri curiga dengan komite yang mengadakan rapat-rapatnya di Istana Kepresidenan di Ba’abda.28 Orang yang mengundurkan diri dari Amal ini adalah orang-orang yang berasal dari kalangan religius dan sangat berharap Amal akan menjadi gerakan yang berkomitmen untuk mendirikan negara Islam di Lebanon. Mereka melihat langkah Berri ini sangat kompromis dalam melawan Israel dan partisipasinya dalam pemerintahan dianggap lemah terhadap invansi Israel di

26 28


(38)

Lebanon Selatan, dan Beirut.29 Mereka yang mengundurkan diri dari kelompok Amal ini adalah Abbas Musawi, Hasan Nasrullah, Subhi Thufayli, Muhammad Yazbik, Naim Qassem, Muhammad Ra’ad, Ibrahim Amin Al-Sayyid, Husein Musawi, dan Husein Khalil.

Sejak terjadinya perpecahan yang terjadi dalam tubuh Amal, Al-Musawi mendirikan kelompok sendiri yang bernama Gerakan Amal Islam. orang-orang yang mengundurkan diri ini, meghendaki organisasi baru yang berideologi Islam yang mengadopsi model Iran yang radikal dan revolusioner.30 Dipimpin oleh alumnus Institusi Agama Islam Najaf di Irak, sebagian dari mereka adalah murid dari Ayatullah Muhammad Baqir Al-Sadr. Pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan di Irak, menimbulkan kepercayaan diri untuk membuat koalisi dan membuat debut publik di panggung politik Lebanon. Pada tahun 1982, berdirilah sebuah organisasi yang bernama Hizbullah. Abbas Musawi secara pribadi menamai organisasi tersebut dengan Hizbullah bersandarkan pada firman Allah : “ Dan barang siapa mengambil Allah, Rasulnya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya maka sesungguhnya pengikut Allah (Hizbullah) itulah yang pasti menang.” (QS.5;56).31 Hizbullah dalam bahasa arab sendiri dapat diartikan pengikut Allah atau tentara Allah.32 Berdirinya Hizbullah ketika terjadi perdamaian setelah perang Galille dan hadirinya Hizbullah di Lebanon menjadi sebuah harapan baru bagi kaum Syiah yang ada di sana. Pertama kali Hizbullah menampakan kehadiranya dalam

29

Kazhim, Musa, Hizbullah sebuah gerakan perlawanan ataukah terorisme, Noura Books, Jakarta, 2013, hal .22

30

Ibid, hal.21

31

Ibid, hal.26

32

Yulianto, Mayor Ali, Lebanon Pra dan Pasca 34 hari Israel vs Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.123


(39)

bentuk serangan kecil-kecilan dan aduk kontak dengan tentara Lebanon dan kelompok Phalangis di pinggiran selatan kota Beirut. Selain itu, serangan Hizbullah diarahkan ke pasukan marinir Amerika Serikat yang ditempatkan di sekitar bandara Beirut sebagai bagian dari kekuatan multinasional.33

Hizbullah resmi mengumumkan keberadaannya dan merilis program politiknya pada tanggal 16 Februri 1985, ketika mereka pawai dalam sebuah acara Husayniyah di Shayyah dalam memperingati syahidnya Syaikh Raghib Harb. Syaikh Raghib Harb adalah seorang Imam Hibshit yang dibunuh oleh agen-agen rahasia Israel pada bulan Februari 1984. Program ini menggambarkan Hizbullah bukan hanya sebuah partai politik tetapi lebih luas dari itu, merupakan sebuah gerakan yang salah satu tujuannya adalah mengakhiri pendudukan Zionis Israel di wilayah-wilayah Negara Lebanon.34 Upaya pembebasan di wilayah Lebanon bagian selatan yang dilakukan oleh Hizbullah bukan hanya retorika belaka. Hizbullah dengan cepat memainkan perang penting di sana. Hizbullah bukan satu-satunya kelompok yang aktif dalam perlawanan Israel pada waktu itu tetapi ada beberapa kelompok, salah satunya adalah Amal. Di bawah pimpinan Hizbullah mereka berkumpul dalam satu wadah yang bernama Perlawanan Nasional Lebanon (Al-Muqawamah Al- Wathaniyyah Al-Lubnaniyyah). Walapun pada akhirnya Perlawanan Nasional Lebanon ini memudar tetapi para pejuang telah menunjukan ketangguhan melakukan perlawanan. Ratusan pejuang terlatih, masuk ke wilayah Beirut dan

33

Koya, Abdar Rahman, Hizbullah menentang Zionisme, Hikmah, Jakarta, 2006, hal.19

34


(40)

Beqaa untuk melakukan serangan, dibantu para ulama perdesaan yang mendukung Hizbullah.35

Pendirian Hizbullah didasarkan oleh tiga pilar utama dalam pendirianya, yaitu : 1) Kepercayaan pada Islam, 2) Jihad, 3) Yurisdiksi Wali Fakih ( Ulama). Pilar Pertama, kepercayaan pada Islam, Hizbullah memiliki pandangan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif yang mencakup seluruh wilayah kehidupan. Islam dan masyarakat modern harus mendirikan sebuah negara Islam, dan sebuah partai Ideologis. Ini merupakan sebuah keyakinan yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Islam tidak hanya mengatur hubungan antara hamba dengan Tuhannya, Islam juga tidak hanya tentang hubungan antara manusia dengan manusia, tetapi Islam mencangkup semua aspek, bahkan dalam sistem pemerintahan atau sebuah negara.

Pilar Kedua, jihad. Hizbullah memiliki beberapa pandangan sekitar jihad antara lain jihad dan dunia, fondasi-fondasi jihad, jihad militer, kedudukan jihad, dan kesyahidan versus bunuh diri. Jihad dalam bahasa Arab memiliki arti menguras kemampuan, maknanya juga meliputi perjuangan melawan musuh. Menurut Hizbullah jihad memiliki pengaruh yang besar terhadap jalan kehidupan seorang muslim. Ia merupakan bagian integral iman seseorang.36 Pilar Ketiga, yurisdiksi Wali Fakih ( al-Wali al-Faqih). Ada dua pandangan Hizbullah dalam al-wali al-faqih, meliputi otoritas Wali-Fakih dan hubungan

Hizbullah dengan Wali-Fakih. Wali-Fakih dipercaya untuk

mengimplementasikan yurisprudensi Islam, menjaga bangunan masyarakat

35

Ibid, hal.21

36


(41)

Islam, dalam melaksanakan keputusan politik. Menurut mereka otoritas Wakil- Fakih ini adalah melanjutkan otoritas Rasulullah.37

Dalam menjalankan roda kepemimpinannya, Hizbullah dipimpin oleh perwakilan anggota Dewan dari masing-masing kelompok Syiah, dan dewan- dewan ini dipimpin oleh Seketaris Jendral. Kepemimpinan ini juga dibantu oleh lima Majelis Dewan. Majelis Dewan ini terdiri dari Majelis Jihad, Majelis Politik, Majelis Eksekutif, Majelis Parlementer, dan Majelis Yudisial. Majelis Jihad bertanggung jawab pada aktifitas perlawanan, baik dalam hal pengawasan, perekutan, pelatihan, perlengkapan, maupun keamanan. Sedangkan Majelis Politik bertanggung jawab atas portofolio politik, menganalisa politik anggota Dewan, dan menjalin hubungan eksternal, baik itu dengan pendukung Hizbullah. Maupun kekuatan politik lain yang ada di Lebanon.38

Majelis Eksekutif terdiri dari kepala-kepala unit yang bertanggung jawab atas kelompok kultural, pendidikan, sosial, dan profesional. Majelis ini bertanggung jawab dalam aktivitas serta prosedur yang berkaitan dengan pembentukan partai. Selain itu juga mengawasi berbagai aktivitas organisasi yang kelola oleh partai. Sedangkan Majelis Parlementer adalah Majelis yang mengatur segala urusan di parlementer. Kemudian Majelis Yudisial terdiri dari perwakilan yudisial dalam wilayah yang berbeda yang berkerjasama dengan Hizbullah dalam persoalan konflik, aturan-aturan syariah, serta pemulihan hak- hak warga.39

37

Ibid, hal.76

38

Ibid, hal.91

39


(42)

Untuk mempertahankan eksistensinya, Hizbullah menyusun dengan matang proses rekrutmen anggotanya. Rekrutmen ini dilaksanakan dalam tiga fase; Fase pertama, anggota baru mendapatkan pelatihan di Iran selama satu bulan. Fase kedua, mereka mendapatkan pelatihan di Bekaa Valley selama 15 hari. Fase ketiga, mereka mendapatkan pelatihan di Suriah selama 15 hari. Ketika selesai pelatihan, anggota baru ini kembali ke tempat mereka masing- masing selama tiga sampai empat bulan lamanya. Mereka menjadi pemantau setiap perkembangan situasi di Lebanon serta siap siaga dalam kondisi apa pun ketika dibutuhkan.40

Di masa awal berdirinya Hizbullah mengusung bendera revolusi Islam Lebanon seperti slogan revousi Islam di Iran. Mereka ingin mendirikan pemerintahan Islam di Lebanon.41 Sikap yang diambil oleh Hizbullah pada waktu itu adalah konfrontatif terhadap pemerintahan yang didominasi oleh elit Kriten Maronit, yang ini dianggap sering kompromi dengan Israel. Hizbullah juga bisa dikatakan sebagai gerakan sosial yang mengarahkan ketaatan dalam agama. Mereka mengajak shalat berjama’ah di masjid, dan mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat. Beberapa pemuda Lebanon yang memiliki perhatian dalam bidang agama mulai tertarik dan terlibat dalam kegiatan yang diadakan para ulama Hizbullah. Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil untuk memainkan peran dalam bidang pendidikan dan pelayanan umat. 42 Tahun 1985 Hizbullah mulai menerbitkan media mingguan yang bernama Al-Ahad. Melalui media ini Hizbullah mulai dikenal di kalangan masyarakat luas.

40

Yulianto, Mayor Ari, Lebanon Pra dan Pasca perang 34 hari Israel vs Hizbullah, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.127

41

Kazhim, Musa, Hizbullah sebuah gerakan perlawanan ataukah terorisme, Noura Books, Jakarta, 2013, hal .2

42


(43)

Pimpinan tertinggi dalam struktur Hizbullah adalah Seketaris Jendral, yang pertama kali dipegang oleh Abbas Musawi. Abbas Musawi adalah pemimpin yang sangat dicintai oleh kelompoknya. Ia tidak pernah ketinggalan untuk menemui para pejuang Hizbullah di daerah perbatasan. Selain itu Abbas Musawi merupakan sosok pekerja keras, ia memiliki ketekunan dan memiliki semangat yang luar biasa. Maka ketika Abbas Musawi terbunuh oleh Israel, banyak pengikutnya yang sangat marah. Abbas Musawi sendiri terbunuh ketika ia hendak mengunjungi upacara pemakaman Syekh Regheb Harb di Jibsheet.43 Pembunuhan yang dilakukan oleh Israel terhadap Musawi melahirkan perlawanan yang sangat sengit. Pertama kalinya Hizbullah meluncurkan roket Katyusha ke pemukiman-pemukiman di wilayah pendudukan Israel di utara Palestina sebagai pembalasan atas pembuhuan tersebut. Selama di bawah kepemimpinan Musawi, Hizbullah lebih cenderung mendukung campur tangan Suriah dalam pemerintahan Lebanon.

Pemerintahan Lebanon mengambil sikap kompromi dengan Israel dan Suriah untuk menentang perlawanan bersenjata.44 Pemerintahan Lebanon menginginkan gerakan-gerakan milisi yang ada di Lebanon, termasuk Hizbullah membubarkan diri dan bergabung dengan tentara Nasional Lebanon. Seruan Pemerintah Lebanon ini, membuat gerakan Amal mengambil keputusan untuk membubarkan diri. Pemerintah berharap ketika Amal membubarkan diri dan bergabung dengan tentara Nasional, akan diikuti pula oleh Hizbullah. Tetapi kenyataannya berbeda. Hizbullah tidak membubarkan diri tetapi justru

43

Ibid, hal.157

44

Kazhim, Musa, Hizbullah sebuah gerakan perlawanan ataukah terorisme, Noura Books, Jakarta, 2013, hal .2


(44)

mengubah menjadi sebuah gerakan perlawanan terhadap penjajahan Israel di wilayah Lebanon.45

Sayyid Hasan Nasrallah adalah orang yang pantas menggantikan kepemimpinan Sayyid Abas Musawi. Dia merupakan tokoh yang sangat berpengaruh, di lingkungan Hizbullah. Sayyid Hasan Nasrallah terpilih menjadi Sekretaris Jendral setelah Dewan Hizbullah mengadakan rapat membahas siapa yang layak menggantikan Sayyid Musawi. Nasrallah sempat merasa malu ketika awal-awal menjadi Sekretaris Jendral Hizbullah karena usianya yang masih muda dan belum banyak penggalaman.46 Selain itu di awal kepemimpinannya Nasrallah dihadapkan pada masalah yang diwariskan pendahulunya, yaitu lemahnya. Sayyid Hasan Nasrallah adalah seorang ayah dari empat anaknya yaitu ; Muhammad Hadi, Muhammad Al-Jawad, Zainab, dan Muhammad Ali. Di rumah, Sayyid Hasan Nasrallah merupakan seorang bapak yang mengayomi keluarganya.

Hasan Nasrallah lahir pada tanggal 30 agustus 1960 di Bourji Hammoud, desa di sebelah timur kota Beirut. Dia merupakan anak kedua dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Abdul karim, seorang pedagang sayur-sayuran di kota Tyre, Jabal Amel di Lebanon selatan. Nasrallah tumbuh dalam lingkungan pendidikan agama yang keras, walaupun keluarganya sendiri bukan penganut paham islam fanatik.47 Nasrallah mengecap pendidikan dasar di Najah, kemudia setelah lulus dia melanjutkan ke sekolah umum di Sin el-Fil, Beirut. Sebelum terbentuknya Hizbullah, Nasrallah pernah bergabung dengan

45

Kompas, Hizbullah Bangkit Kembali, hal 4 hari kamis tanggal 09 April 1992

46

Sayyed Ahmad, Dr. Rif’at, Denyut Perlawanan dan Rahasia Kekuatan Hizbullah, Pustaka Iman, Bandung. 2006, hal .30

47

Yulianto, Mayor Ari, Lebanon pra dan pasca Perang 34 Hari Hizbullah-Israel, Gramedia Putaka Utama, Jakarta, 2010, hal.144


(45)

Amal, kelompok garis keras Syiah pada waktu itu. Aliran Syiah ini yang dianggap telah menjadikan pribadi Nasrallah keras.

Nasrallah pertama kali bergabung dengan Hizbullah pada tahun 1982. Menurut Nasrallah, hanya syariat Islam-lah yang dapat memecahkan semua persoalan sosial dan kenegaraan yang terjadi di Lebanon. Di bawah pimpinan Nasrallah, Hizbullah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Nasrallah mengubah strategi dalam menarik simpati calon pengikutnya dengan turun langsung dalam berbagai kegiatan social, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu Nasrallah juga menjalin hubungan dengan Iran dan Negara-negara arab lainnya untuk mendapatkan dukungan. Strategi ini berhasil meningkatkan peran Hizbullah dalam lingkungan sosial masyarakat Lebanon. Seiring berkembangnya organisasi Hizbullah dan perubahan pemerintahan Lebanon, Hizbullah tidak lagi melakukan mobilisasi masa untuk menentang segala kebijakan Israel yang merugikan warga Lebanon. Hizbullah menggunakan strategi baru yaitu melalui jalur politik di pemerintahan Lebanon dan menjalankan aksi-aksi militer secara terorganisir.

B. Tokoh Syiah yang berpengaruh di Lebanon

Ada beberapa tokoh Syiah yang sangat berpengaruh dalam perjalanan Hizbullah di Lebanon, diantaranya; Sayyid Muhammad Husain Fadlullah, Imam Musa al-Sadr, dan Sayyi Ayatullah Muhammad Mahdi Syamsudin. Ketiga tokoh ini juga memiliki perannya masing-masing dalam masyarakat Lebanon.


(46)

Sayyid Muhammad Husain Fadlullah lahir di kota Najaf, Irak, dari keluarga ulama. Pertama kali beliau ke Lebanon pada usia 17 tahun dimana ia mendatangi keluarganya untuk berziarah. Ketika beliau membacakan kasidah memuji ketokohan dan kepribadian Sayyid Muhsin al-amili, serta beliau membacakan kondisi pemerintahan dan keagamaan yang ada di Lebanon. Kasidah yang di bacakan oleh Sayyid Husen menurut surat kabar sangat provokatif. Sejak mudanya sayyid husen tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu agama saja tetapi mengkaji juga masalah-masalah diluar itu. Sehingga Sayyid Husen menjadi seorang ulama syi’ah yang mendirikan sebuah pusat kebudayaan yang bernama Perhimpunan Persaudaraan ( Brotherhood Association ) di Naba’ah. Di tempat ini juga dibangun sebuah masjid, sekolah agama, dan klinik kesehatan untuk kepentingan masyarakat. 48 Peran Sayyid Muhammad Husain Fadullah sangat penting dalam kemajuan Lebanon, selain mendirikan sebuah pusat kebudayaan yang bernama perhimpunan persaudaraan, sayyid Husain Fadullah juga mendirikan lembaga-lembaga yang fokus pada bidang pendidikan, bidang agam, dan bidang social. Pembentukan lembaga-lembaga ini tidak lain untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di Lebanon, karena pada waktu itu sayyid Muhammad Husain fadullah melihat kondisi masyarakat sangat memperhatinkan. Sedangkan dalam gerakan Hizbullah sendiri peran Sayyid Muhammad Husain Fadullah sangatlah penting. Dimana sayyid Husain fadullah telah sumbangsih ide dan gagasan besar dalam konsep ideology Hizbullah.

48


(47)

Tokoh Syiah selanjutnya yang berpengaruh di Lebanon adalah Imam Musa Al-Shadr, yang menyelesaikan pendidikan agamanya di kota Qum, Iran. Ayahnya adalah warga negara Iran, sedangkan Ibunya warga negara Lebanon. Imam Musa Al-Sadr ini memiliki kepribadian yang menarik, antara lain karena dia mampu menarik dukungan publik. Dia juga memiliki perhatian besar terhadap gerakan sosio-politik. 49 Pada awalnya Imam Shadr datang ke Lebanon undangan sebagian ulama yang ada di sana pada tahun 1960. Di Lebanon memang banyak aktivis revolusioner Iran yang anti rezim Shah karena melarikan diri dari negaranya dan menetap di Lebanon. Seperti Ahmad putra Khomaini,dan Musthafa Chamran, mantan Menteri Pertahanan Iran pasca revolusi.50

Setelah mengamati dan menyaksikan secara langsung apa yang dialami kaum Syiah di wilayah Lebanon selatan, Imam Shadr memutuskan untuk tinggal di Lebanon. Dia mulai melakukan kegiatan-kegiatan sosial, seperti masjid, sekolah, universitas dan pusat-pusat seni dan budaya sebagai sarana menjalin interaksi dengan kaum muda dan terdidik.51 Hal ini dilakukan untuk mendorong kaum terdidik ini memiliki optimisme dan peraya diri pada budaya, agama, dan negaranya.

Imam Shadr juga menyaksikan kesenjangan atau ketidakadilan ekonomi dan budaya di Lebanon. Oleh karena itu, dia memobilisasi kelompok Syiah Lebanon untuk memperoleh sistem ekonomi dan politik yang lebih adil. Salah satunya, ia mendirikan beberapa yayasan untuk meningkatkan kehidupan

49

Ibid, hal.16

50

Abadzari, Abdurahman, Musa Shadr Jejak Pemikira dan Perjuangan, Citra, Jakarta, 2011, hal.

17

51


(48)

orang-orang yang Syiah di Lebanon. Beberapa yayasan yang didirikan Imam Shadr antara lain : 1. Yayasan Profesi Jabal Amil, yaitu yayasan untuk mengajarkan teknik pengolahan besi dan daging, 2. Yayasan Rumah Pemudi, yaitu yayasan yang mengajarkan keterampilan tangan menenun bagi kaum wanita, 3. Yayasan Lembaga Pendidikan Kesehatan untuk mendidik kaum wanita untuk punya keahlian sebagai perawat, 4. Yayasan Pendidikan Teknik Pembuatan Karpet untuk membuka kesempatan kerja bagi yang membutuhkan, dan 5. Yayasan Pendidikan bagi kaum buta huruf. Yayasan- yayasan ini memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam mengubah kondisi kehidupan masyarakat Lebanon, dan juga mendorong peningkatan ekonomi disanah.52 Imam Shadr juga mendirikan Majelis Syiah yang bernama Majelis Tinggi Islam Syiah Lebanon. Majelis ini didirikan dengan kesadaran bahwa Syiah mempunyai posisi sejajar dengan kelompok lain. Untuk memenuhi tahapan konstitusional, pertemuan pertama majelis ini membahas pemilihan Lembaga Syariat yang terdiri dari tokoh ulama Syiah dan Lembaga Pelaksana yang terdiri dari 12 anggota. Pada pertemuan kedua, Imam Shadr terpilih menjadi ketua pertama Majelis Tinggi Islam Syiah.53

Selain membentuk Majelis Tinggi Islam Syiah di Lebanon, Imam Shadr juga membentuk dua lembaga lain yang fokus dalam akidah atau ideologis dan militer. Lembaga pertama mengemban tanggung jawab untuk mengembangkan berbagai kekurangan dalam bidang intelektual, budaya, patriotisme kaum muda, serta untuk mempertahankan ilmu-ilmu dan pemikiran Islam. Setelah empat tahun berjalan lembaga ini berhasil menempa kaum muda seraya

52

Ibid, hal.41

53


(49)

memperkuat pemikiran dan akidanya. Hal ini kemudian melahirkan banyak simpati dari masyarakat. Pada tanggal 20 januari 1978 maka dibentuklah organisasi Amal sebagai sayap militer, organisasi ini dibentuk untuk kemashlahatan Negara Lebanon. Organisasi ini bertanggung jawab menjaga keamanan wilayah dari ancaman internal dan eksternal. Organisasi ini beranggotakan 70 kalangan muda.54 Berkat usaha Imam Shadr inilah kelompok Syiah yang semula terpinggirkan memiliki posisi penting di negara Lebanon.

Ayatullah Muhammad Mahdi Syamsudin adalah tokoh penting lainnya. Beliau merupakan sosok yang dikenal karena intelektualitasnya. Dia memulai dari aktivitasnya di Beirut Timur dengan menjadi Imam shalat di Masjid Dekwaneh. Kemudian dia pindah ke Chiyah di selatan Beirut, menjadi pimpinan Perhimpunan Kultural dan Amal. Perhimpunan ini aktif dalam forum diskusi, berkembang menjadi sebuah lembaga bantuan asing. Paling signifikan adalah Lembaga Seni Islam.55 Kontribusi Syamsudin kurang begitu terkenal masyarakat, dia tidak aktif pada tingkat Dewan. Dia bukan anggota dari organisasi mana pun, dia memilih untuk terlibat dari semua organisasi Syiah yang ada. Dalam pembebasan Lebanon dari pendudukan Israel, dia membentuk perlawanan sipil bersekala besar tetapi hal ini tidak membuahkan hasil. Syamsudin sangat ingin memberikan porsi lebih terhadap hasil karya intelektualnya. Tokoh-tokoh Syiah inilah membuat kelompok Syiah di Lebanon bangkit, yang dulu kelompok Syiah adalah kelompok yang terpinggirkan, sekarang memiliki peran penting di Lebanon.

54

Ibid, hal.45

55


(50)

C. Hubungan Hizbullah dengan Negara-negara Lain

Beberapa negara yang menjalin hubungan baik dengan Hizbullah adalah; Iran dan Suriah. Kedua negara ini memiliki ideologi yang sama dengan Hizbullah. Sedangkan Amerika Serikat dan Israel hubungan dengan Hizbullah kurang harmonis.

1. Hizbullah dengan Pemerintah Iran

Hubungan Hizbullah dengan Pemerintah Iran sudah terjalin lama, bahkan berdirinya Hizbullah tidak terlepas dari peranan ulama Syiah yang ada di Iran. Hizbullah dan Pemerintah Iran menganut pemahaman yang sama yaitu Syiah. Melalui pengalaman Iran dalam menghadapi Israel, Hizbullah berupaya mengikuti jejak perjuangan Iran untuk meraih kemenangan Hizbullah dalam mengahapi penjajahan Israel. Beberapa kesamaan Pemerintah Iran dengan Hizbullah sehingga hubungan keduanya sangat erat. Iran maupun Hizbullah meyakinin sistem Yurisdiksi kepada Wali Fakih. Hal ini menjadi prinsip utama bagi Hizbullah dan Iran, yakni kepemimpinan ulama atas umat, artinya tidak ada ke kosongan dalam kepemimpinan meskipun Khalifah dan Imamah umat Islam tidak ada lagi. Ulama yang nantinya akan menjadi marja’ atau pemberi petunjuk, pengajaran, dan pemutus perkara bagi pengikutnya.56

Pemerintahan Iran menganut sistem Pemerintahan Republik, disini terdapat kesamaan dengan Hizbullah meskipun dilapangannya ada yang berbeda tergantun dengan kondisi dan situasi. Pandangan politik Iran yang

56

Qurani, Prof. Ali, Rahasia Ketangguhan Hizbullah, prinsip dasar dan strategi perjuangan, Ramala Books, Jakarta, 2006, hal.43


(51)

menolak hegemoni Amerika Serikat terhadap negara-negara Timur Tengah. Iran berupaya menyelamatkan kemerdekaan negara lain, dan meminta dukungan dari seluruh gerakan pembebasan yang ada khususnya melawan penjajahan Israel. Pandangan ini sejalan dengan pandangan Hizbullah, apalagi dalam upaya melawan pendudukan Isreal. Seperti Lebanon bagian selatan, Israel dulu pernah menguasai wilayah tersebut, tetapi sekarang sudah di rebut kembali oleh Hizbullah.57

Di Lebanon, semua golongan berusaha menjalin hubungan dengan negara-negara lain yang sejalan dengan visi-misi dan kepentingan mereka. Hizbullah sangat menyadari pentingnya menjalin hubungan dengan Iran, menurut beberapa informasi Hizbullah memiliki persenjataan cukup memadai dari senapan perorangan, rudal jarak pendek, rudal jarak menengah, dan kendaraan berlapis baja. Semua senjata-senjata ini diberikan oleh Iran ke Hizbullah.

2. Hizbullah dengan Negara Suriah

Suriah masuk ke Lebanon pada tanggal 24 Februari 1987, Tujuannya mengakhiri pertikaian antara Amal dan Hizbullah. Para pimimpin Hizbullah menuntut diadakannya pertemuan untuk menyelesaikan pertikaian tersebut dengan Presiden Suriah, yaitu al-Assad. Maka Suriah mengadakan pertemuan dalam bentuk diskusi ideology dan politik, yang dihadiri oleh perwakilan Suriah, Iran, Hizbullah dan Amal.58 Hubungan Hizbullah dengan Suriah berkembang setelah pertikaian Amal-Hizbullah dapat diselsaikan. Awalnya hubungan Hizbullah dengan Suriah sebatas

57

Qassem, Naim, Blueprint Hizbullah, Ufuk, Jakarta, 2008, hal.344

58


(52)

koordinasi permasalahan keamanan, dan memfasilitasi pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Hizbullah. Keduanya memiliki pandangan yang sama, tentang perlawanan terhadap Israel. Hizbullah mengakui Suriah merupakan negara Arab yang teguh mendukung perlawanan terhadap Israel. Ketika hubungan bagi Lebanon terbatas, maka hubungan lain memiliki pengaruh terhadap negara di sekitar Lebanon begitupun sebaliknya.59

Suriah mengungkapkan penghargaanya kepada Hizbullah atas perjuangan melawan Israel, serta mendeklarasikan dukungan terhadap pilihan perlawanan tanpa syarat. Hizbullah juga mengungkapkan penghormatannya kepada negara Suriah yang mempertahankan hubungan strategis dan memainan peran penting dalam perjanjian Thaif, yang berhasil mengakhiri perang saudara di Lebanon.

3. Hizbullah dengan Negara Amerika Serikat

Setelah berakhirnya perang dunia kedua yang dimenangkan oleh pasukan sekutu, wilayah-wilayah kekuasaan Turki Ustmani yang ada di Arab jatuh kepada Prancis dan Inggris. Islam pun menjadi entitas kecil, yang kemudian di kategorikan sebagai pendukung politik dan ekonomi bagi kekuatan-kekuatan negara-negara tersebut. Amerika Serikat menjadi satu kekuatan yang berpengaruh untuk menyingkirkan Prancis dan Inggris dari status kolonialis.

Hizbullah mengamati kebijakan-kebijakan luar negeri Amerika Serikat, mereka menyimpulkan bahwa kedatangan Amerika Serikat di Timur Tengah bertujuan untuk membentuk Timur Tengah yang baru, yang

59


(53)

sesuai dengan keinginan mereka. Amerika juga selalu mendukung eksitensi Israel di kawasan Timur Tengah. Hal ini tidak sejalan dengan prinsip Hizbullah di Lebanon, Amerika menilai perlawanan-perlawanan Islam di Lebanon adalah sebagai bentuk terorisme, dan mereka membangun opini publik agar masyarakat Lebanon melawan. Sehingga terjadilah pertikaian antara warga Lebanon sendiri.60 Dengan demikian hubungan Hizbullah dengan Amerika Serikat bisa dikatakan tidak harmonis. Keduanya memiliki pandangan yang berbeda terhadap satu masalah, dan tidak akan merubah sikap diantara keduanya.

60


(54)

erlawa BAB IV

PERAN HIZBULLAH DALAM PEMERINTAHAN LEBANON (1992-1997)

Transformasi Hizbullah terjadi ketika mereka memasuki fase integrasi dengan sistem sosial dan politik yang ada di Lebanon. Integrasi ini membuat Hizbullah beradaptasi dengan tuntutan rakyat Lebanon. Hizbullah meninggalkan wacana dan aksi yang tidak revelan dengan kondisi objektif di masyarakat. Ada beberapa perbedaan antara Hizbullah dengan gerakan-gerakan Islam yang lain. Hizbullah merupakan gerakan dengan tiga fungsi sekaligus. Yaitu; fungsi religio- kultural, fungsi perlawanan militer, dan fungsi sosial politik. Hizbullah muncul dalam situasi perang saudara dan disintegritas dalam sistem politik dan pemerintahan. Hizbullah berada di tengah masyarakat yang majemuk tidak mengenal mayoritas.61

Tiga tahapan fungsi atau transformasi Ideologi Hizbullah, dari gerakan religio-kultur menjadi gerakkan reaksioner yang terorganisir baik, kemudian berkembang menjadi sebuah organisasi politik formal, hal ini tidak terlepas dari evolusi dan tranformasi dalam masyarakat Syiah di Timur Tengah. Mulai dengan adanya gerakan keulamaan yang meninggalkan doktrin queitist atau penantian pasif terhadap munculnya Imam Mahdi. Para ulama ini mendorong adanya perjungan aktif dan nyata untuk mengubah lingkungan disekitarnya. Mereka mendukung pandangan dengan adanya wilayah al-faqih atau kepemimpinan ulama sebagai alternatif terhadap kepemimpinan tradisional yang ada.

61

Kazhim, Musa, Hizbullah sebuah gerakan p nan ataukah teroris, Noura Books, Jakarta, 2013, hal.182 43


(55)

Kelompok Syiah di Lebanon pada mulanya termasuk paling dominan secara politik dengan kelompok yang lain, tetapi merek kurang terwakili karena representasi politik mereka dimanfaatkan oleh segelintir orang.62 Kehadiran Hizbullah di Lebanon memiliki peran bagi masyarakat Lebanon. Mengingat organisasi dulu hanya merupakan perlawanan terhadap serangan Israel, organisasi dakwah, dan organisasi yang memberikan pelayanan sosial. Berubah menjadi organisasi partai politik. Perubahan ini tidak lain karena timbulnya dorongan yang meluas dari pendukung Hizbullah, menuntut Hizbullah untuk berpartisipasi dalam proses politik nasional di Lebanon. Sebagai wadah menyampaikan aspirasi mereka.63 Hal ini menunjukan bahwa Ideologi Hizbullah jelas terlihat sedang berkembang dan bertransformasi sesuai perubahan politik di Lebanon. Hizbullah berubah dari kesadaran religio-kultural yang kental, reaksioner dan eksklusif menjadi organisasi politik Lebanon pasca kesepakatan Thaif dan disahkannya Muqawamah sebagai sayap militer Hizbullah. Kesepakatan Thaif ini membuka partisipasi politik Hizbullah dalam pemerintahan Lebanon, karena Muqawamah sebagai gerakan perlawanan bersenjata.64 Dalam manifesto Surat Terbuka, Hizbullah mengajak seluruh masyarakat Lebanon untuk sama-sama menegakkan sistem pemerintahan Islam sebagai alternatif terhadap kegagalan sistem pemerintahan yang ada. Sistem Pemerintahan Lebanon yang sekarang tidak bisa menyelesaikan permasalahan di Lebanon. Hizbullah kemudian tumbuh menjadi sebuah organisasi sosial politik yang terus mendapatkan simpati dari masyarakat.

Hizbullah sejak awal berdiri telah membuat jaringan yang tersebar, dan terorganisir dengan rapih. Mereka menawarkan berbagai program sosial dan

62

Ibid, hal.161

63

Ibid, hal.3

64


(1)

57

Hizbullah memiliki perhatian kepada kesehatan masyarakat, mereka mendirikan organisasi kesehatan Islam. Organisasi ini mengelola sembilan pusat kesehatan, enambelas rumah sakit permanen, dan tiga rumah sakit berjalan. Sudah banyak warga yang menerima manfaat dari pelayanan kesehatan, hal ini berupa memberikan pelayanan pengobatan kesehatan secara gratis, memberikan vaksinasi, promosi melawan kebiasaan merokok, dan kampanye kesadaran pencegahan penyakit. Ada juga sebuah lembaga yang di dirikan oleh Hizbullah khusus bagi korban luka, hal ini menindak lanjuti keadaan fisik para pejuang yang terluka. Perawatan yang diberikan kepada korban perjuangan adalah berupa penyediaan upah bulanan, pelayanan medis, dan rehabilitasi bagi penyandang cacat. Lembaga ini telah melayani 3.150 orang yang terluka diantaranya 2.307 adalah para pejuang.

Lembaga Filantropik dan sosial untuk para syahid berkerja sendiri dalam bidang keuangan, operasiona, dan manajerial untuk memberikan perhatian khusus kepada keluarga para syahid yang telah mengorbankan jiwa dan raga nya dalam perlawanan. Program lembaga ini juga menjamin ketersediaan perumahan, pendidikan, pakaian, layanan kesehatan, dan kebutuhan sosial bagi warga. Sedangkan komite Filantropik Islam, berkerja dalam upaya penyediaan bantuan bagi anak yatim, kaum papa, orang cacat, tuna-wisma,dan para manula. Bantuan ini berupa dukungan finansial untuk pernikahan, tempat tinggal, makanan, serta pendidikan.


(2)

58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitin diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

Hizbullah sebagai suatu partai politik memiliki peran tersendiri dalam pemerintahan di Lebanon. Ada beberapa peran Hizbullah; bidang pertahanan, bidang pendidikan, dan bidang pembangunan. Pertama bidang pertahanan, ketika invasi Israel di Lebanon terjadi, Hizbullah yang pertama kali melakukan perlawanan. Hizbullah yang memcoba menahan serangan Israel dan memukul mundur pasukan Israel. Hizbullah berhasil merebut kembali wilayah-wilayah Lebanon yang pernah di kuasai oleh Israel.

Kedua, bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan Hizbullah sangat memperhatikan, apalagi pendidikan yang ada di Lebanon, sehingga Hizbullah membuat program khusus untuk masalah pendidikan yaitu, memberikan beasiswa kepada anak-anak Lebanon yang kurang mampu, dan membangun kembali saran-prsarana pendidikan seperti gedung-gedung sekolah yang pernah hancur oleh serangan Israel ke Lebanon.

Ketiga, bidang pembangunan. Kondisi Lebanon pasca serangan yang dilakukan oleh Israel sangat memperihatinkan. Hizbullah berperan dalam proses pembangunan kembali di Lebanon. melalui lembaga Jihad al-Binaa, lembaga ini telah banyak membangun kembali gedung-gedung yang roboh akibat serangan Israel. Pembangunan ini meliputi pembangunan fasilitas umum seperti rumah sakit, dan gedung sekolah. Diantara lembaga kontruksi yang berada di Lebanon, Jihad al-Binaa inilah yang paling berpengalaman. Kita bisa lihat dari kinerja Jihad al-Bina dilapangan, setelah tiga jam serangan Israel terjadi di Lebanon maka mereka melakukan pengiriman Insinyur-insinyur untuk melihat dan menilai kerusakan yang terjadi. Peran Hizbullah inilah yang dirasakan oleh masyarakat Lebanon, sehingga masyarakat pun menjadi simpati

59 terhadap perjuangan-perjuangan Hizbullah


(3)

59

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang penulis uraikan diatas, maka saran yang penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Penulis mengakui bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Tetapi mudah-mudahan penelitian ini bisa menjadi menambah khazanah keislaman bagi pembaca.

2. Kepada temen-temen mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah khususnya temen-temen Sejarah Kebudayaan Islam khalayak pembaca, hendaknya bisa mengambil manfaat dari penelitian diatas. Sehingga bisa membandingkan dengan sumber yang lain dan mendapatkan wawasan yang cukup tentang peran Hizbullah dalam pemerintahan di Lebanon.

3. Dalam penelitian peran Hizbullah di pemerintahan Lebanon, penulis mengalami kesulitan refernsi. Kebanyakan referensi yang penulis temukan hanya membahas tentang gerakan Hizbullah saja, adapun refernsi tentang kondisi Lebanon dan pemerintahan dari presiden pertama sempai akhir sedikit yang penulis temukan. Maka penulis berharap pembaca tidak puas mendapatkan informasi dalam penelitian ini.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abadzari, Abdurrahim., Musa Shadr Jejak Pemikiran & Perjuangan,

Penerbit Citra, Jakarta, 2011.

Al-Nimr, DR. Abdul Mun’im., Syi’ah Imam Mahdi dan Duruz

Sejarah & Fakta, Penerbit Qisthi Press, Jakarta, 2003.

A. Ubaedillah, Abdul Rozak dkk, Demokrasi, Hak Asasi Manusia,

dan Masyarakat Madani,Penerbit ICCE, Jakarta, 2007.

Gaban, Farid dkk., Apa dan Siapa Hizbullah & Nasrallah, Penerbit

Misbah, Jakarta, 2006.

Garaudy, Roger dkk., Demi Kaum Tertindas akar Revolusi Islam di

Iran, Penerbit Citra, Jakarta.

Hermawati, Sejarah Agama dan Bangsa Yahudi, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2005.

Kompas, Jumat 22-08-1997, Akhiri Arogansi Netanyahu Israel

Gempur Lagi Lebanon, hal 7.

Kompas, Pesawat Israel Gempur Lebanon, Kamis 21-08-1997 hal 7.

Kompas, Roket Hizbullah Hujani Israel, Rabu 20-08-1997 hal 7.

Kompas, Hariri dan Era Baru Lebanon, Minggu 11-12-1994 hal 3.

Kompas, Lebanon Bangkit dari Reruntuhan, Minggu 23-01-1994

Kompas, Baker Kunjungi Lebanon di Tengah Kekisruhan, Jumat 24-

07-1992 hal 8.

Kompas, Serangan Israel Tewaskan Pemimpin Hizbullah Lebanon,

Selasa 18-02-1992 hal 1.


(5)

Kompas, Lebanon-PBB Rundingkan Pengiriman Pasukkan ke Perbatasan Israel, Rabu 04-08-1993 hal 9.

Kompas, Lebanon Kerahkan 500 Tentara Ke Zona PBB, Selasa 10-

08-1993 hal 8.

Kompas, Israel-Hizbullah Tembak-Menembak Artileri, Rabu 11-11-

1992 hal 9.

Kompas, Syekh Hasan Nasrallah Pemimpin Baru Hizbullah, Kamis

20-02-1992 hal 1.

Kompas, Hizbullah Menang Lagi dalam Pemilu Lebanon, Kamis 10-

09-1992 hal 8.

Kompas, Pembunuhan Musawi Sebulan Di Rencanakan Israel,

Minggu 23-02-1992 hal 1.

Kompas, Hizbullah Menang Di Pemilu Lebanon, Jumat 04-09-1992

hal 15.

Kompas, Hizbullah Bangkit Kembali, Kamis 09-04-1992 hal 4.

Kompas, Tanjuk Rencana Upaya Pemulihan Kembali Keadaan

Lebanon Mendapat Tantangan Berat, Jumat 22-08-1997 hal 4

Muhammad Saleh, Muhsin, Palestina sejarah, perkembangan, dan

konspirasi, Penerbit Gema Insani, Jakarta, 2002

Qassem, Naim., Blueprint Hizbullah Rahasia Manajemen Ormas

Islam Tersukses di Dunia, Penerbit Ufuk, Jakarta, 2008.

Qurani, Prof. Ali., Rahasia Ketangguhan Hizbullah, Penerbit

Ramala Books, Jakarta, 2006.

Santono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi


(6)

Sayyed Ahmad, Dr. Rif’at., Denyut Perlawanan & Rahasia Kekuatan Hizbullah,Penerbit Pustaka IIMaN, Bandung. 2006.

Sihbudi, M. Riza., Menyandera Timur Tengah, Penerbit Mizan,

Jakarta, 2007.

Sihabudi, M. Riza., Islam, Dunia Arab, Iran Bara Timur Tengah,

Penerbit Mizan, Jakarta, 2011.

Sulaeman, Dina Y, Ahmadinejad On Palestina, Penerbit IMaN,

Jakarta, 2008.

Yulianto, Mayor Ari., Lebanon Pra- dan Pasca Perang 34 Hari