URAIAN KEGIATAN TITIK DUGA DAN UKURAN- PEKERJAAN PERSIAPAN

14.

B. URAIAN KEGIATAN

1. Dasar pelaksanaan pekerjaan. a. b. Berita Acara Penjelasan PekerjaanAanwijzing. 2. Gambar-gambar secara menyeluruh. 3. Pekerjaan yang harus diselesaikan.

C. TITIK DUGA DAN UKURAN-

UKURAN Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus mempelajari substansi pekerjaan yang harus dilakukan termasuk detail-detail ukuran dalam gambar lelang yang sudah disepakati bersama menjadi gambar kontrak serta membuat ajuan gambar pelaksanaan sebagai hasil sinkronisasi gambar rencana dengan kondisi di lapangan saat akan mulai pekerjaan. atas beban biaya penyedia barang jasa yang bersangkutan. Jaringan instalasi listrik PJU harus dilengkapi dengan jaminan instalasi listrik dari instansi yang berwenang. Kontraktor sebelum mulai melaksanakan pekerjaan diharuskan mengadakan survey, penelitian dan pemahaman mengenai : Pemahaman mengenai ketentuan-ketentuan pekerjaan yang tercantum dalam : Rencana kerja dan syarat serta gambar-gambar pelaksanaan untuk pekerjaan ini. Survei kondisi lapangan serta penelitian bahan-bahan bangunan yang akan digunakan yang tersedia di pasaran dengan merujuk pada rekomendasi produsen untuk barang- barang pabrikan. Pemahaman gambar situasi, denah, arsitektur bentuk bangunan dan gambar-gambar detail konstruksi, serta melakukan analisis kebutuhan bahan dan menyusun rencana kerja Rangkaian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam pelaksanaan pekerjaan ini mencakup : Pembangunan Lampu Highmast Hinterland 1 Titik 1 Paket 1. Lokasi proyek. Terletak di Kota Batam. 2. Titik Duga. 3. Ukuran dalam gambar. a. b. c. d. e.

D. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Penyerahan Lokasi Pekerjaan. 2. Pembersihan Lapangan 3. Jalan Proyek 4. Air Proyek Jika terdapat ketidak-sesuaian antara gambar dan RKS, harus segera dikonsultasikan dengan Direksi Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum selama dan sesudah pekerjaan dilaksanakan menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya. Menetapkan ukuran dan sudut-sudut siku agar tetap dijaga dan diperhatikan ketelitiannya. Digunakan Bench Mark lokal dari hasil pengukuran lapangan yang merujuk pada koordinat lokal yang terdapat di kawasan proyek. Ukuran-ukuran pada denah dan ukuran-ukuran tinggi telah ditetapkan dalam gambar-gambar dengan catatan : Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar-gambar, maka yang menentukan adalah ukuran-ukuran pada gambar dengan skala yang lebih besar dan dikonsultasikan dengan Direksi. Kontraktor harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar dan bestek. Kontraktor harus mempersiapkan suatu rencana kerja pra pelaksanaan baik yang menyangkut kegiatan administrasi, teknis di kantor maupun beberapa pekerjaan penyiapan fisik di lapangan. Tempat Pekerjaan diserahkan kepada Kontraktor dalam keadaan seperti pada waktu Pemberian Penjelasan Pekerjaan Kontraktor atas petunjuk DireksiPengawas harus melakukan pembersihan lapangan sedemikian rupa sehingga lahan bersih dari sisa-sisa bangunan lama yang akan mengganggu pelaksanaan pembangunan. Jalan proyek merupakan jalan yang dugunakan untuk pengangkutan material proyek. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat peker¬jaan yang disebabkan oleh pelaksana pembangunan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor, dan Kontraktor wajib memelihara kondisi jalan selama masa pelaksanaan pekerjaan serta memperbaiki sampai baik kembali pada saat akhir masa pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menyediakan air bersih untuk proyek, pengadaan air bersih tersebut dapat dari PAM bilamana mungkin atau dengan membuat sumur gali atau sumur bor atau dari sumber lain yang berdekatan, dengan syarat air tersebut harus memenuhi persyaratan untuk pembangunan seperti persyaratan yang tercantum dalam SK. SNI. S-04- 1989-F. 5. Bouwplank 1. Cat yang dipergunakan minimal berupa cat meni. 2. 3. Pengecatan bouwplank harus keliling bangunan. 6. Papan nama Proyek. 7. Papan Reklame. 8. Penjagaan Dan Penerangan. a. b. c. d. e. 9. Keselamatan Kerja. a. Piket-piket bouwplank guna menentukan as, titik duga dan lain-lain sebagainya dilaksa-nakan dengan cara melakukan pengecatan pada bangunan yang telah ada sebelumnya. Beberapa ketentuan lain berkaitan dengan pemasangan bouwplank : Titik-titik as bangunan harus di jaga kebenaran jangan sampai berubah letaknya Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 1 x 2 m, dan dipasang dilokasi proyek, 1 satu minggu setelah Kontraktor menerima Surat Perintah Mulai Kerja, serta dijaga keberadaannya selama proyek berlangsung. Papan nama proyek dibuat dari papan dan tiang kayu 10 x 10 kayu kualitas baik, atau dibuat sesuai petunjuk Direksi. Bentuk dan cara penulisan papan nama proyek mengikuti normalisasi Pemerintah Daerah Setempat. Atas biaya kontraktor sendiri, bila diharuskan oleh pihak Proyek, Kontraktor boleh memasang papan nama proyek sesuai normalisasi dari Pemerintah Daerah Setempat pada awal masa pelaksanaan pekerjaan. Bilamana terjadi kecelakaan kerja, Kontraktor harus segera mengambil tindakan dan memberitahukan kepada Direksi untuk disampaikan ke Pemimpin Proyek. Kontraktor tidak diperkenankan menempatkan papan reklame dalam bentuk apapun dalam lingkungan halaman, atau pada pagar halaman, kecuali dengan ijin pemberi tugas Kontraktor harus mengurus penjagaan di luar jam kerja siang dan malam dalam kompleks pekerjaan termasuk bangunan yang sedang dikerjakan, gudang dan lain-lain. Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan peneranganlampu pada tempat tertentu. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lain yang disimpan dalam gudang dan halaman pekerjaan apabila terjadi kebakaran dan pencurian, Kontraktor harus segera mendatangkan gantinya untuk kelancaran pekerjaan. Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau sabotase di tempat pekerjaan, alat-alat pemadam kebakaran atau alat bantu lain untuk keperluan yang sama harus selalu berada di tempat pekerjaan. Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbul¬kan kerugian-kerugian dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan material juga gudang dan lain-lain, sepe¬nuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. b. c. d. E. BAHAN BANGUNAN 1. 2. 3. 4. a. b. Kontraktor harus memenuhimentaati peraturan- peraturan tentang perawatan korban dan keluarganya. Kontraktor harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat-syarat Palang Merah dan setiap kali sehabis digunakan harus dilengkapi lagi. Kontraktor diwajibkan mentaati undang-undang tenaga kerja dan segera mengurus ASTEK setelah SPK diterbitkan. Dalam pelaksanaan fisik, sebelum memulai satu bagian pekerjaan kontraktor harus mengajukan semacam lembar request atau lembar persetujuan yang disertai juga dengan beberapa contoh material bahan bangunan yang akan digunakan baik dalam bentuk contoh barang maupun brosur dan surat rekomendasi pabrikan. Pekerjaan baru dapat dimulai setelah request memperoleh persetujuan dari Direksi. Bahan Bangunan. Untuk pembangunan haruslah digunakan air tawar yang bersih dan bebas mineral, zat organic, tanah lumpur, larutan alkalin dan lain-lain. Jika air yang diambil dari saluran air minum atau sumber air lain yang ada tidak mencukupi maka Kontraktor harus mengadakan air dengan mendatangkan atau mengadakan sumber air sendiri yang memenuhi syarat. Yang disebut dengan bahan bangunan adalah semua bahan- bahan yang digunakan dalam pelaksanaan sebagai tertera dalam uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini serta gambar kerja. Semua bahan bangunan harus berkualitas baik dan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PUBB, PBI’71, SK SNI T-15-1991-03, AV, PTC, AUWI, AVE dan PKKI. Barang Pabrikan. Penggunaan bahan pabrikan harus disertai dengan contoh barang yang didukung surat rekomendasi dari pabrik mengenai proses produksi hingga kualitas barang serta kemam-puan penyediaannya dan Certificate Of Origin COO. Contoh barang tersebut diajukan pada Direksi dalam beberapa alternatif pilihan dan Di-reksi berhak untuk meminta keterangan selengkap-lengkapnya tentang kondisi dan spesifikasi barang tersebut. Basecamp. Jika diperlukan pekerjaan yang memerlukan tempat kerja selain tempat kerja yang ada dilapangan atau pabrikasi di tempat lain Basecamp, maka Kontraktor wajib memberitahu kepada Direksi Lapangan, agar kualitas bahan maupun kualitas pekerjaan sebelum dikirimkan ke lapangan, Direksi bisa dan berhak untuk merekomendasi apakah layak untuk di kirimpasang. Air untuk bangunan. 5. a. b. c. d. e. f. 6. a. b. c. 7. a. b. c. 8. a. b. c. d. Semen Portland. Semen Portland PC yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam PBI’71 secara visual berwarna abu- abu kehijauan. Kantong pembungkus tidak boleh rusak jahitannya sebelum sampai di tempat pekerjaan. Semen yang sudah mulai membatu tidak boleh dipergunakan. Untuk pekerjaan rembesan kerikil dari kwarsa keras. Pasir Pasir beton yang digunakan adalah pasir yang bersih tidak mengandung bahan-bahan organis kasar tajam memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam PBI’71. Untuk pasir aduk pasir beton digunakan pasir yang kasar dan tidak mengandung lumpur atau tanah yang berkualitas baik Penyetokan material terutama pasir agar dipisahkan sesuai dengan penggunaannya jangan sampai tercampur. Besi Untuk menghindari terjadinya semen sampai membatu, Kontraktor diwajibkan untuk menjaga stok semen jangan sampai melebihi kapasitas penggunaan sesuai dengan schedule. Penyimpanan semen gudang semen, agar dibuat tidak kemasukan airair hujan dan terpengaruh cuaca. Semua semen yang digunakan harus keluaran pabrik yang sama dan hasil produksi yang sama. Kerikil Untuk pekerjaan beton batu pecah atau koral dengan gradasi 2 sampai 3 cm, bersih dari bahan organis atau kotoran lain sebelum digunakan harus dicuci terlebih dahulu. Kerikil yang akan digunakan untuk bahan beton pengecoran harus kerikil yang keras tidak berpori. Semua besi beton yang dipakai harus sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Baja tulangan untuk diameter 12 mm dan 16 mm digunakan baja polos dengan mutu baja tulangan U-24 atau memiliki tegangan leleh minimal 2.400 kgcm2, yang dalam segala hal harus memenuhi ketentuan- ketentuan SKSNI T-15-1991-03 untuk baja tulangan 1122, standard Jepang kelas S R.22. Baja tulangan untuk diameter 10 mm digunakan baja ulir dengan mutu baja tulangan U-32 atau memiliki tegangan leleh minimal 3.200 kgcm2, yang dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan SK SNI T-15-1991-03 untuk baja tulangan 1122, standard Jepang kelas S R.22 Baja tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka lama. e. f. g. i. 9. a. b. c. d.

F. PEKERJAAN BETON