Polling & Interupsi

2. Interupsi

Pada cara ini, kita memanfaatkan pin INTR atau NMI yang telah disinggung di bab sebelumnya yang digunakan untuk menginterupsi kerja mikroprosesor. Komputer dibiarkan melakukan pekerjaan yang telah diprogramkan tanpa harus memeriksa setiap ADC apakah data telah siap atau belum. Ketika data telah tersedia, sinyal yang menandakannya pada ADC dimanfaatkan untuk mengaktifkan sinyal INTR atau NMI sehingga komputer menghentikan apa yang sedang dikerjakannya pada saat itu. Kemudian komputer mengambil data hasil konversi dan kemudian meneruskan kembali pekerjaannya yang tadi diinterupsi. Keuntungan cara ini adalah komputer dapat lebih efisien dalam memanfaatkan waktu serta pada program utamanya tidak perlu merisaukan untuk memeriksa piranti luar setiap saat. Sedangkan kekurangannya adalah diperlukan koneksi secara khusus dengan

piranti yang dipakai serta pemrograman yang lebih kompleks untuk menangani interupsi () 3 . Gambar III-2 mengilustrasikan prinsip kerja pengambilan data dengan cara interupsi. Perlu diingat bahwa interupsi oleh suatu piranti dapat muncul kapan saja, waktunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Demikian juga urutan interupsi tidak mesti urut dari suatu piranti ke piranti berikutnya. Pada kenyataanya kebanyakan piranti bekerja menggunakan sistem interupsi untuk memberitahukan ketersediaan data untuk ditransfer ke mikroprosesor, misalnya: keyboard, mouse, printer, kartu suara, modem, dan lain-lain.

3 Bagian program yang akan dilaksanakan oleh komputer pada saat diinterupsi dinamakan rutin pelayanan

interupsi interupsi

data tersedia pada ADC 1, interupsi komputer untuk

interupsi komputer untuk mengambil data

mengambil data, teruskan kembali program semula setelah selesai

kerjakan program utama

data tersedia pada ADC N, interupsi komputer untuk mengambil data

Gambar III-2. Pengambilan data dengan cara interupsi